0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang diskresi dan penegakan hukum oleh kepolisian Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kepolisian harus bertindak sesuai peraturan perundang-undangan namun dapat mengesampingkannya jika untuk kepentingan umum. Dokumen tersebut juga menyebutkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi diskresi penyidik kepolisian serta peran diskresi mereka dalam menemukan pelaku kejahatan sesu
Dokumen tersebut membahas tentang diskresi dan penegakan hukum oleh kepolisian Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kepolisian harus bertindak sesuai peraturan perundang-undangan namun dapat mengesampingkannya jika untuk kepentingan umum. Dokumen tersebut juga menyebutkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi diskresi penyidik kepolisian serta peran diskresi mereka dalam menemukan pelaku kejahatan sesu
Dokumen tersebut membahas tentang diskresi dan penegakan hukum oleh kepolisian Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kepolisian harus bertindak sesuai peraturan perundang-undangan namun dapat mengesampingkannya jika untuk kepentingan umum. Dokumen tersebut juga menyebutkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi diskresi penyidik kepolisian serta peran diskresi mereka dalam menemukan pelaku kejahatan sesu
Tindakan Polri harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Polri dalam
menjalankan tugas dan wewenang khususnya dalam melakukan diskresi tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan namun jika perbuatan Diskresi yang diambil lebih bermanfaat dan menguntungkankepentingan umum, maka peraturan perundang- undangan tersebut dapat dikesampingkan. Dimaksud dengan perundang-undangan disini adalah semua peraturan yang dibuat oleh suatu badan pemerintahan yang diberi kekuasaan untuk membuat undang-undang, misalnya peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah daerah seperti Provinsi, Kabupaten dan Kota Praja, Kode etik profesi polri dan termasuk pula petunjuk lapangan dan petunjuk teknis untuk Polri.
B. Penyebab yang Mempengaruhi Penyidik Kepolisian RI Dalam Melakukan Diskresi.
1. Unsur Internal Dalam Mendorong Diskresi Penyidik
Unsur tekanan dari pimpinan. Unsur situasi dalam penyidikan. Unsur SDM penyidik. Unsur pengetahuan penyidik dalam penyelidikan. Unsur sesama teman sebagai penegak hukum. Unsur kelengkapam.
2. Unsur Eksternal yang Mendorong Diskresi Penyidik
Unsur perundang-undangan. Unsur Masyarakat.
3. Unsur Penghambat Diskresi Penyidik
Unsur lemahnya penyidik dalam menegakan hukum. Unsur finansial. Unsur penyalahgunaan kewenangan oleh penyidik. Unsur kerjasama masyarakat. C. Diskresi Penyidik Kepolisisan RI Dalam Penyidikan Tindak Pidana Guna Menemukan Pelaku dan Penyelesaiannya.
Landasan Diskresi Penyidikan Kepolisian RI dalam penyidikan tindak pidana guna
menemukan pelaku, penyidik sebagai penegakan hukum senyatanya harus membuat hukum itu hidup berdasarkan kepentingan hukum, tidak berdasarkan pendapat sendiri yang bertentangan dengan hukum. Penyidik dalam melakukan penyidikan tidak boleh ada Intervensi dari pihak manapundan tekanan dalam bentuk apapun, selain bertindak untuk dan atas nam Keadilan berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pasal 18 ay.1 dan ay.2 UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang “Kepolisisan Negara Republik Indonesia” serta UU Nomor: 8 Tahun 1981 KUHAP Pasal 1 ay.1. Penyidik adalah pejabat kepolisian Negara RI atau Pejabat Pegawai Negri Sipil (PNS) tertentu yang diberikan wewenangkhusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyidikan.