Anda di halaman 1dari 11

POTRET PENEGAKAN

HUKUM OLEH
LEMBAGA KEPOLISIAN

Abdul hakim (223300416172)


Renata Yosephine Sukanto (223300416168)
Bagus Satrio Tri Pamungkas (223300416182)
Danang Bayu Aji Soekamto (223300436176)
Irwan Syah NPM (223300426143)
Edi Subandono (223300416163)
BAB 1
● Pendahuluan
○ Latar Belakang
○ Rumusan Masalah
○ Jelaskan secara singkat sejarah pembentukan polisi
○ Apa fungsi dan tugas polri?
○ Bagaimana Peranan kepolisian dalam penegakan hukum?
○ Tujuan dan Manfaat Penelitian
○ Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui seluk beluk kinerja Kepolisian Republik Indonesia dalam
penegakan hukum di Indonesia, selain itu makalah ini bertujuan untuk pembuktian benar atau salah aspek
pandangan masyarakat untuk kepolisian yang saat ini sedang ramai diperbicangkan.
○ Manfaat dari penelitian ini adalah agar kami selaku mahasiswa lebih paham dan lebih bijaksana dalam
memberikan penilian dengan aspek yang berbeda namun tetap berpikir secara rasional.
○ Metodologi Penelitian
○ Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang dipakai dalam penelitian adalah
survey hukum (legal survey).Teknik penentuan Sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling.
Penelitian ini mengambil pandangan masyarakat dan mengambil kasus sebagai sampel pembahasan
BAB II
A. Sejarah Pembentukan Polisi
Masa Kolonial Belanda Periode Awal Kemerdekaan Indonesia
• Polisi Gol. Pribumi : Mantri Polisi, • 19 Agustus 1945 : Pembentukan Badan
Asisten Wedana & Wedana Polisi Kepolisian Negara
• Polisi Gol. Kolonial : inspecteur van • 21 Agustus 1945 : Inspektur Kelas I
politie, dan commissaris van politie (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin
• Berbagai istilah polisi di masa koloni : memproklamasikan Pasukan Polisi RI.
• Veld Politie – Polisi Lapangan • 29 September 1945 : Presiden Soekarno
• Stand Politie – Polisi Kota melantik RS Soekanto Tjokrodiatmodjo
• Cultur Politie – Polisi Pertanian menjadi Kepala Kepolisian Negara.
• Bestuurs Politie – Polisi Pamong Praja • 1 Juli 1946 : Polri resmi ditetapkan
pemerintah.
B. Fungsi dan Tugas Polri

• Pemelihara Keamanan
• Ketertiban Masyarakat

Fungsi Polri • Penegak Hukum


• Perlindan & Pengayoman
• Pelayan Masyarakat

• Pembinaan Masyarakat
• Bidang Preventif

Tugas Polri • Bidang Represif Justisil


C. Penegakkan Hukum oleh Kepolisian
• penegakan hukum yang ingin di capai adalah keadilan procedural dan tidak menyentuh keadilan
substantive, oleh karena itu penegakan hukum oleh kepolisian yang diinginkan tidak semata menjalankan
aturan akan tetapi berusaha keluar dari aturan untuk mencapai keadilan restorative (Restorative justice).
• Restorative justice hadir dengan menawarkan konsep penyelesaian tidak formalistik yang sekedar
mengedepankan sisi legalistic formal, tetapi dapat dilakukan dengan cara mediasi antara pelaku dan
korban, reparasi (pelaku membetulkan kembali segala hal yang dirusak), konferensi korban-pelaku (yang
melibatkan keluarga dari kedua belah pihak dan tokoh pemuka dalam masyarakat), dan victim awareness
work (suatu usaha dari pelaku untuk lebih peduli akan dampak dari perbuatannya)
Hubungan dengan Instansi – Instansi Lain

• Pasal 16. Hubungan Kepolisian Negara dengan instansi-instansi lain didasarkan atas sendi-sendi
hubungan fungsionil, dengan mengindahkan hierarchi masing-masing fihak.

• Pasal 17. Dalam hal terjadi gangguan ketertiban dan keamanan umum, dalam hal mana diduga
bahwa tenaga Kepolisian Negara tidak mencukupi untuk mengatasinya, maka diberikan bantuan
militer, menurut peraturan-peraturan yang berlaku tentang bantuan militer. Pasal

• 18. (1) Mengenai tugas serta kedudukan Kepolisian Negara pada waktu Negara dinyatakan dalam
keadaan bahaya, berlaku peraturan-peraturan perundang-undangan tentang keadaan bahaya.

• (2) Kepolisian Negara dapat diikut-sertakan secara fisik didalam pertahanan dan ikut serta
didalam pengalaman usaha pertahanan guna mencapai potensi maximal dari rakyat di dalam
pertahanan total.
BAB III
Penetapan Perbuatan Melawan Hukum Oleh Polisi dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Penyelidik Perkara Pidana
Sifat Melawan Sifat Melawan Sifat Melawan Sifat Melawan
Hukum Umum Hukum Khusus Hukum Formal Hukum Materiil
• Dipidana • Sidar melawan • Sifat melawan • Melawan atau
karena suatu hukum yang hukum formal membahayakan
perbuatan tercantum terjadi apabila kepentingan
melanggar atau dalam rumusan rumusan delik hukum yang
melawan delik dari UU telah telah dilindingi
hukum terpenuhi oleh
pembentuk UU
dengan
rumusan delik
tertentu
Tindakan yang Diambil Polisi Agar Tidak Terjebak
Melawan Hukum (Pasal 27 Perkap No 8 Tahun 2009)
kepada Saksi, Tersangka atau Terperiksa
• Memberikan kesempatan untuk mendapatkan dampingan pengacara
• Melakukan pemeriksaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
• Memulai pemeriksaan dengan menanyakan kesehatan dan kesiapan
• Menjelaskan status keperluan dan tujuan pemeriksaan
• Mengajukan pertanyaan yang jelas dan sopan
• Mengajukan pertanyaan yang relevan
• Menghargai hak
• Membuat BAP sesuai dengan keterangan
• Membacakan kembali hasil BAP
Perbedaan Penyidikkan dan Penyelidikkan

Penyidikkan Penyelidikkan
• penyidikan adalah tahapan penyelesaian • Informasi atau laporan yang diterima
perkara pidana setelah penyelidikan yang maupun diketahui langsung oleh
merupakan tahapan permulaan mencari ada
atau tidaknya tindak pidana dalam suatu penyelidik/penyidik;
peristiwa. Ketika diketahui ada tindak pidana
terjadi, maka saat itulah penyidikan dapat • Laporan polisi;
dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan
• Berita Acara pemeriksaan di TKP.
BAB 4
• Kesimpulan
• Berdasarkan hasil pembahasan penulis terhadap perbandingan sistem hukum mengenai disiplin hukum, maka dapat diambil kesimpulan :

• 1. Tugas dan Fungsi Kepolisian Sebagai Penegak Hukum Menurut UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat dilihat
pada Pasal 2 UU No. 2 Tahun 2002 mengenai fungsi Kepolisian. Fungsi kepolisian adalah “salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
kemanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat”.

• 2. Faktor penghambat kepolisian dalam melaksanakan tugasnya dalam penegakan hukum yaitu :

• a. Faktor hukumnya sendiri;


• b. Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum;
• c. Faktor sarana atau fasilitas;
• d. Faktor masyarakat, yaitu lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan;
• e. Faktor kebudayaan, yaitu sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia dalam pergaulan hidup.

• Saran
• Sebaiknya masyarakat turut membantu tugas Kepolisian sehingga terjalin hubungan yang baik antara masyarakat dan Polri dan
sehingga terhindar dari benturan yang dapat merugikan masyarakat dan citra Polri sendiri. Serta sebaiknya polri sebagai penegak
hukum dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya tidak melakukan pilih kasih dalam menindaki pelaku tindak pidana.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai