Anda di halaman 1dari 6

BAB III

IMPLEMENTASI LAYANAN PENGASUHAN DI SATUAN PAUD

18
Implementasi layanan PAUD Holistik Integratif harus sesuai dengan prinsip pelaksanaan
PAUD Holistik Integratif, yaitu (1) menyeluruh dan terintegrasi, (2) berkesinambungan, (3)
non diskriminasi, (4) dapat dijangkau dan terjangkau, (5) melibatkan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PAUD HI sehingga rasa
memiliki program dari oleh masyarakat menjadi lebih kuat, (6) Berbasis budaya yang
konstruktif, (7) Tata kelola yang baik yakni pengelolaan program dilakukan secara efektif,
efisien, transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Layanan PAUD HI idealnya dilaksanakan secara terpusat, artinya semua layanan
pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak dilakukan dalam
satu tempat yakni Satuan PAUD. Pada tingkat satuan PAUD, kepala sekolah, pendidik dan
tenaga kependidikan harus bekerja sama sebagai tim yang solid dan bekerja sama dengan
orang tua dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan esensial buat anak. Dengan demikian,
pelaksana pemberian layanan pengasuhan kepada anak usia dini di satuan PAUD, tidak
dibebankan pada satu pihak saja.

A. Layanan dan Mekanisme Layanan Pengasuhan di Satuan PAUD

Pengasuhan merupakan proses panjang yang dilakukan oleh orang tua kepada anak
sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, kemitraan satuan PAUD dengan orang tua/wali
merupakan kunci kesinambungan pengasuhan yang sesuai dengan usia anak. Pendidik perlu
bersinergi dengan orang tua agar stimulasi yang dilakukan di satuan PAUD juga sejalan
dengan apa yang dilakukan oleh orang tua di rumah.
Layanan pengasuhan merupakan upaya pendidikan yang dilakukan oleh pendidik dan
orang tua dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan

19
lingkungan yang membantu meningkatkan kegiatan belajar anak secara mandiri. Secara
umum, mekanisme penyelenggaraan layanan pengasuhan dapat mencakup hal-hal berikut
ini:
• Identifikasi
Identifikasi potensi, teknis penyelenggaraan, ketersediaan sarana prasarana,
ketersediaan sumber daya manusia yang dapat mendukung kegiatan, dukungan
pemerintah setempat, pembiayaan, dan kondisi geografis.
• Menentukan bentuk dan teknis layanan pengasuhan yang dapat dilakukan satuan
PAUD bersama orang tua
• Koordinasi dan membuat kesepakatan
Satuan PAUD melakukan koordinasi untuk mengintegrasikan program dan layanan
pengasuhan di tingkat desa/kelurahan/kecamatan.
• Prinsip Pelaksanaan layanan pengasuhan
Penyelenggaraan layanan pengasuhan sesuai dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan
layanan PAUD HI
Secara lebih spesifik, penyelenggaraan layanan pengasuhan dimulai dengan membuat
perencanaan, yang meliputi pemetaan, pendanaan, penentuan lokasi/tempat, waktu serta
pihak yang terlibat. Pendekatan yang digunakan adalah andragogi atau pembelajaran orang
dewasa yang mempertimbangkan kemampuan satuan PAUD, sumber daya orang tua dan
tenaga pendukung lainnya. Layanan pengasuhan yang diselenggarakan sebaiknya
menekankan pada proses dan berbagi pengalaman maka metode interaktif menjadi pilihan
terbanyak, seperti diskusi, studi kasus, simulasi dan praktik.

B. Mekanisme Sinergitas Layanan Pengasuhan dalam Implementasi PAUD HI

Pengasuhan bukan hanya tanggung jawab pendidik, tetapi


juga tanggung jawab keluarga, pemerintah dan masyarakat.
Mekanisme dan sinergitas dapat terbentuk jika terdapat
kejelasan dan pemahaman yang sama mengenai peran dari
semua pihak yang terkait:

20
1) Sinergitas dengan orang tua
Orang tua berperan sebagai mitra Satuan PAUD dalam melaksanakan PAUD HI di
satuan PAUD maupun di dalam lingkungan keluarga agar pendidikan di lembaga PAUD
dan stimulasi orang tua di rumah dapat berjalan selaras.
a. Kelompok Pertemuan Orang tua (KPO)
Kelompok pengasuhan orang tua (KPO) ini dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk atau istilah, seperti kelas pengasuhan, pengasuhan bersama,
penyuluhan, seminar atau pelatihan bagi orang tua, untuk saling belajar,
berbagi praktik baik dan memberikan dukungan antar orang tua maupun
terhadap pendidik. Konsultasi atau saling menukar informasi antara guru dan
orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak di rumah dan di
satuan PAUD.
Teknis penyelenggaraan dapat mengacu kepada yang telah ada atau
mengembangkan sendiri sesuai kemampuan satuan PAUD dan dukungan yang
ada. Pengetahuan dan keterampilan dasar yang diberikan dalam KPO adalah:
• Pertumbuhan dan perkembangan anak
• Stimulasi yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak (termasuk anak
berkebutuhan khusus)
• Pengasuhan positif, mencakup peran ayah
• Komunikasi efektif
• Sumber dukungan yang mudah di akses untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan pengasuhan
Namun, jika satuan PAUD ingin menggunakan penyelenggaraan KPO yang
telah dikembangkan oleh lintas sektor, seperti BKKBN, maka satuan PAUD
dapat bermitra dengan kader BKB dan mengakses pedoman BKB PAUD HI pada
tautan http://bkkbn.go.id/.
b. Keterlibatan orang tua di dalam kelas misalnya membantu menata lingkungan
main, membuat media pembelajaran, menjadi model profesi sesuai dengan
tema pembelajaran.
c. Keterlibatan orang tua dalam menyediakan program makan bersama dengan
menu sehat secara bergilir.

21
d. Keterlibatan orang tua di luar kelas misalnya menjadi panitia kegiatan
kunjungan destinasi edukasi yang dapat menunjang pengetahuan dan
keterampilan hidup anak di luar kelas, menyediakan PMT, pentas seni dan
lainnya.
2) Sinergitas dengan lintas sektoral
Satuan PAUD berperan sebagai penyelenggara layanan PAUD HI dengan bimbingan
dan pengawasan instansi terkait. Adapun peran dari lintas sektoral yang ada adalah
sebagai berikut:
a. Dinas Pendidikan berperan melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis,
supervisi, advokasi, pelatihan, evaluasi, dan pelaporan terkait layanan
pendidikan di satuan PAUD.
b. Dinas Kesehatan berperan melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis,
supervisi, advokasi, pelatihan, evaluasi, dan pelaporan terkait layanan
kesehatan di dalam atau di luar satuan PAUD yang meliputi: pemeriksaan
kesehatan, gizi, imunisasi, pemberian vitamin kepada anak, dan penyuluhan
kesehatan untuk orang tua.
c. Dinas Sosial berperan melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi,
advokasi, pelatihan, evaluasi, dan pelaporan terkait layanan sosial di satuan
PAUD, meliputi: perlindungan, rehabilitasi untuk anak yang mengalami kasus
kekerasan, atau penelantaran, dan penyuluhan kepada orang tua.
d. BKKBN berperan melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi,
advokasi, pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan pengasuhan di
Satuan PAUD, termasuk penyuluhan tentang pengasuhan kepada orang tua.
e. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berperan melaksanakan pelayanan,
bimbingan teknis, supervisi, advokasi, dan penyuluhan tentang hak anak
memiliki identitas Akta Kelahiran kepada orang tua.
f. Badan Pemberdayaan Masyarakat berperan melaksanakan pelayanan,
bimbingan teknis, supervisi, advokasi, fasilitasi layanan PAUD HI dengan
mengoptimalkan daya dukung yang ada di masyarakat.
g. Polres/Polsek berperan melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi,
advokasi, pelatihan, evaluasi, dan pelaporan terkait layanan keamanan dan
ketertiban di satuan PAUD, termasuk penyuluhan tentang jaminan keamanan

22
dan perlindungan hukum dari tindak penelantaran dan kekerasan terhadap
anak di dalam keluarga.
h. Organisasi Mitra berperan sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja
satuan PAUD dalam menyelenggarakan PAUD HI.
i. Posyandu berperan melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada anak
usia dini yang mencakup penimbangan dan pengukuran tinggi badan serta
pemberian vitamin A secara berkala.
j. Lembaga Swadaya Masyarakat (Civil Society Organization)/Dunia Usaha dan
Industri (DUDI)
Kerja sama satuan PAUD dengan CSO/DUDI dapat berupa bantuan pendanaan melalui
dana-dana Corporate Social Responsibility atau dana riset yang dimiliki oleh CSO ini.
Selain berbasis bantuan pendanaan, kemitraan dengan CSO/DUDI ini juga dapat
dilakukan dengan basis program:
• Tokoh masyarakat berperan sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja
satuan PAUD dalam memberikan fasilitasi, advokasi, penyuluhan terkait
dengan nilai, dan budaya setempat yang sesuai dengan konten PAUD HI.
• Masyarakat dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi program PAUD HI sehingga rasa memiliki program dari dan oleh
masyarakat menjadi lebih kuat. Selain itu, pengelolaan program PAUD HI,
termasuk layanan pengasuhan dapat dilakukan secara efektif, efisien,
transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak terkait.

C. Evaluasi Pelaksanaan Layanan Pengasuhan dan Tindak Lanjut

Evaluasi Pelaksanaan Layanan Pengasuhan perlu dilakukan untuk mengukur hasil-hasil


pelaksanaan secara objektif dengan ukuran yang dapat diterima dan disepakati oleh seluruh
pihak yang terkait. Evaluasi layanan pengasuhan di satuan dapat dilakukan dengan
menggunakan kuesioner (angket). Dari hasil evaluasi tersebut kemudian menjadi
keberlanjutan proses evaluasi bagi para tim yang terlibat.

23

Anda mungkin juga menyukai