58
A. Sinergi Pendidik dengan Keluarga
Gambar di atas mengilustrasikan kegiatan yang dilakukan anak di rumah yaitu makan
mandiri dan menggosok gigi. Melalui kegiatan makan mandiri, anak belajar mengenal etika
makan, berbagai jenis makanan, tekstur dan bentuk makanan, alat makan, doa sebelum dan
sesudah makan, mensyukuri rezeki makanan, dan bertanggungjawab atas alat makan yang
dipakainya. Kegiatan menggosok gigi merupakan pembelajaran kecakapan hidup dalam
pembiasaan hidup bersih dan sehat, merangsak motorik halus, dan kognitif dalam mengenal
alat dan cara menggosok gigi. Pembiasaan yang dilakukan anak bersama pendidik dalam
59
kegiatan makan mandiri dan menggosok gigi di sekolah, kemudian bersinergi dengan orang
tua dengan pembiasaan di rumah diharapkan akan mengoptimalkan perkembangan anak.
Gambar di atas merupakan contoh dokumentasi orang tua berupa foto kegiatan anak
bermain mencari benda-benda yang berwarna kuning dan merah. Anak mengumpulkan
berbagai benda yang ada di rumah dan mengenalinya berdasarkan warna. Dokumentasi
berupa foto mempunyai keterbatasan untuk dianalisis karena tidak bergerak dan tidak
dilengkapi dengan suara. Sedangkan dokumentasi berupa video, membuat pendidik lebih
mudah dalam melakukan analisis penilaian dari berbagai aspek perkembangan.
62
Tabel 6. Papan Bintang Apresiasi Kebiasaan Baik
Bintang Harian
No Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 Bangun pagi
2 Mandi sendiri
3 Makan sendiri
4 Gosok gigi sendiri
5 Memakai baju sendiri
Bertanggungjawab
6
merapikan mainan
7 Membantu orang tua
8 Dan lain sebagainya
Tabel di atas merupakan contoh dokumentasi yang dikirim keluarga dalam pembiasaan
harian dalam bentuk papan bintang. Pendidik menyiapkan desain papan tersebut dan
mengkomunikasikan kepada orang tua untuk membantu pemantauan pembiasaan harian
anak. Keluarga bisa melibatkan anak dalam mengisi bintang setiap kegiatan bisa dilakukan
dengan baik oleh anak. Informasi dalam tabel ini akan membantu pendidik dalam melakukan
analisis penilaian perkembangan anak.
1. Dinas Pendidikan
Pendidik mendapatkan pembinaan dari pengawas maupun penilik PAUD Formal dan Non-
Formal, sehingga dalam melaksanakan rangsangan pendidikan berada dalam koridor yang
tepat sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini. Pendidik mengikuti berbagai
program peningkatan kompetensi baik melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan seminar
terkait dengan rangsangan pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Pendidik
juga mendapatkan supervisi dan penilaian sebagai proses penjaminan mutu terlaksananya
rangsangan pendidikan dalam Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
63
2. Organisasi dan Komunitas Mitra
Pendidik PAUD bergabung dalam organisasi dan komunitas mitra seperti Himpunan
Pendidik Anak Usia Dini (HIMPAUDI), Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI),
Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), Pusat Kerja Gugus PAUD, Komunitas PKB, dan lain
sebagainya sebagai bagian dari kompetensi sosial pendidik PAUD. Melalui sinergi kemitraan
ini, pendidik mendapatkan pendampingan dan penguatan kompetensi dalam melakukan
rangsangan pendidikan melalui kegiatan belajar bersama dengan anggota organisasi dan
komunitas yang lain, baik melalui daring maupun luring.
REFLEKSI
Bagaimana anda sebagai pendidik bersinergi dengan mitra?
Manfaat apa saja yang anda dapatkan dari sinergi tersebut?
64