Pendidik telah menstimulasi aspek perkembangan nilai agama dan moral, seperti
mempraktekkan berbagai pengalaman agama, mempraktekkan ibadah sesuai
keyakinan dan agama seperti pembiasaan membaca do’a ketika akan memulai
pembelajaran, menghormati orang tua dan guru dan berprilaku jujur, menolong
teman, gotong royong membersihkan halaman sekolah, serta merawat tanaman di
sekitar sekolah. Namun satuan tidak memuat dokumen dalam KPA. Diharapkan
satuan pendidikan melampirkan dokumen perencanaan pembelajaran yang memuat
strategi pengembangan nilai moral dan agama peserta didik yang dan diupload pada
KPA (Klasifikasi Permohonan Akreditasi). Pendidik juga dapat mengupayakan
berbagai strategi/metode untuk memaksimalkan perkembangan nilai agama dan
moral melalui kegiatan lainnya, seperti bercerita/strory telling tentang nilai-nilai
keagamaan dan moral, serta mencontohkan berbagai prilaku baik dan terpuji.
Sebaiknya juga satuan pendidikan melampirkan dokumen perencanaan
pembelajaran yang memuat strategi pengembangan nilai moral dan agama dan
diupload pada KPA (Klasifikasi Permohonan Akreditasi).
Pendidik telah menstimulasi anak terhadap aspek perkembangan fisik motorik kasar
melalui berbagai kegiatan main seperti berjalan, berlari, merangkak, memanjat,
berjalan, meloncat, melompat, memutar, menendang bola, senam, dan bermain
prosotan, pendidik juga menstimulasi motorik halus dilakukan melalui kegiatan
memindahkan berbagai benda dari tangan satu ke tangan lainnya, meremas,
menggunting, menggunakan alat tulis, dan mewarnai. Pendidik juga telah
mengenalkan dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seperti mencuci
tangan dengan air mengalir, dan membuang sampah pada tempatnya, memeriksa
kebersihan kuku, dan merapikan lingkungan main. Diharapkan kepada pendidik agar
dapat menyediakan kegiatan main yang lebih beragam lagi, sehingga dapat
menstimulasi kemampuan motorik kasar dan motorik halus anak. Sebaiknya juga
satuan pendidikan melampirkan dokumen perencanaan pembelajaran yang memuat
strategi pengembangan fisik motorik dan diupload pada KPA (Klasifikasi
Permohonan Akreditasi).
Pendidik telah menstimulasi anak untuk berfikir kognitif dalam menunjukkan berpikir
logis, kritis, kreatif, berpikir simbolis, memahami persamaan dan perbedaan,
memahami konsep menghubungkan dan mengklasifikasi bentuk dan ukuran,
pendidik juga menstimulasi anak untuk berfikir simbolis dengan cara mengenalkan
dan meminta anak menyebutkan angka dan huruf. Namun pendidik belum
menstimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan masalah, mencari solusi
masalah yang dihadapi, memberi dukungan saat anak melakukan kegiatan dan
memberi penghargaan saat anak berhasil menyelesaikan masalahnya, menjelaskan
konsep sebab akibat, dan pendidik juga belum menstimulasi anak untuk dapat
mempresentasikan benda-benda dan imajinasi dalam bentuk suatu karya.
Diharapkan pendidik menyusun perencanaan pembelajaran maupun kegiatan main
anak yang dapat mendorong kemampuan anak pada proses pemecahan masalan
dalam kegiatan bermain, seperti mengidentifikasi, mencari solusi, yang selanjutnya
mendapat dukungan dan penghargaan dari pendidik atas penyelasaian masalahnya,
menstimulasi anak untuk memahami konsep sebab akibat melalui kegiatan
eksperimen sederhana, serta melatih keberanian anak agar mampu
mempresentasikan benda-benda berdasarkan imajinasinya dalam suatu bentuk
karya, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Sebaiknya satuan
pendidikan melampirkan dokumen perencanaan pembelajaran yang memuat strategi
pengembangan kognitif dan diupload pada KPA (Klasifikasi Permohonan Akreditasi).
Satuan pendidikan telah memiliki inovasi model atau metode pembelajaran dengan
mengaitkan pembelajaran dengan budaya lokal, memanfaatkan IT dalam kegiatan
pembelajaran, memfasilitasi pengembangan profesionalitas pendidik dan tenaga
kependidikan dengan adanya kegiatan diskusi internal dan pendidik yang mengikuti
pelatihan eksternal yang dibuktikan dengan adanya sertifikat. Namun satuan belum
belum menjadi tempat pelatihan/workshop/observasi/studi banding/pengembangan
model/riset PAUD baik diadakan mandiri, kerjasama maupun pemerintah, belum
memastikan adanya pengembangan profesional secara berkelanjutan bagi
pendidik/tenaga kependidikan. Diharapkan satuan pendidikan dapat menjadikan
satuan sebagai tempat pelatihan, magang/ sejenisnya dan memastikan adanya
pengembangan profesional secara berkelanjutan bagi pendidik/tenaga kependidikan
dengan mengikutsertakan pada kegiatan pelatihan yang linier dengan PAUD.
Sebaiknya satuan pendidikan melampirkan dokumen perencanaan pembelajaran
yang memuat strategi dan pengembangan layanan belajar yang inovatif yang
diupload pada KPA (Klasifikasi Permohonan Akreditasi).