Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT

(LEMBAR KERJA RESUME MODUL)

A. Judul Modul :
B. Kegiatan belajar : 4 DUKUNGAN GURU SAAT ANAK BELAJAR (SCAFFOLDING)
C. Butir Refleksi :

1. Pengetahuan awal yang saya miliki terkait dengan materi

2. Resume materi (minimal 1000 kata)


Tujuan dari pemberian dukungan dalam bentuk pijakan sebelum main ini bertujuan agar anak memahami cara
menggunakan bahan dan alat bermain, aturan-aturan dalam bermain, mengembangkan ide untuk melanjutkan
permainan, dan sebagainya. Selain itu agar pendidik atau orang dewasa lainnya bersedia mendampingi anak
untuk memberikan pijakan berupa dukungan, bantuan, bimbingan, arahan, dan penguatan terhadap anak.
Guru memberikan dukungan kepada anak dalam bentuk komunikasi dan penyediaan sarana main yang beragam.
Ibarat anak yang ingin naik ke tempat yang lebih tinggi, ia membutuhkan pijakan. Dukungan guru dapat
dilakukan dalam bentuk: a. Dukungan sebelum proses pembelajaran. b. Dukungan saat proses pembelajaran.
Sebelum anak datang ke sekolah, guru telah menata lingkungan main. Guru telah menyiapkan sejumlah tempat
main dengan penataan yang rapi dan menarik, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru juga menyediakan
berbagai alat main yang mengundang anak untuk ekslorasi. Penataan lingkungan yang baik hingga menggugah
anak untuk beraktivitas, suasana kelas atau tempat main yang provokatif, menjadikan anak terpancing untuk
aktif melakukan kegiatan.
Dukungan guru dalam bentuk pemberian kegitan pijakan ini dilakukan dengan beberapa tahapan. a. Pahami
tahapan perkembangan anak secara menyeluruh, dapat dilihat pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak (STPPA). b. Pahami cara anak belajar, sesuai dengan minat dan karakter anak.
Minimal tersedia tiga tempat main, yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan. Anak bebas
memilih permainan sesuai minatnya. Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan main hari itu, mencontohkan
bagaimana menggunakan bahan dan alat bermain secara tepat, dan menjalin kerjasama dengan teman dalam
bermain.
Anak distimulasi agar mampu mengembangakan ide saat bermain. Guru bisa bercerita, membacakan buku cerita,
menunjukkan gambar, miniatur, memutarkan video, atau berdiskusi bersama anak sehingga wawasan anak
bertambah semakin luas.
Anak diarahkan untuk bermain dengan baik, dapat bekerja sama dan berkolaborasi dengan temannya secara
bertahap. Anak dimotivasi untuk memanfaatkan segala alat bermain yang tersedia dan menyelesaikan kegiatan
main secara tuntas. Anak diberi waktu minimal satu jam untuk mengoptimalkan terjadinya stimulasi melalui
panca indera anak.
Anak akan memperhatikan, meneliti, mencoba, dan bertanya. Cara belajar alamiah tersebut dikukuhkan menjadi
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan upaya untuk mengembangkan dan meneruskan perilaku
positif tersebut. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif
dapat mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Penerapan
pendekatan saintifik yang baik akan menumbuhkan kemampuan berpikir anak. Agar optimal dalam penerapan
pendekatan tersebut maka penting untuk diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Guru harus melihat anak-anak sebagai pembelajar aktif.
b. Guru memberi mereka kesempatan untuk mencoba/mengeksplorasi dan menggunakan berbagai obyek/bahan
dengan cara yang beragam
c. Guru memberi dukungan dengan pertanyaan dan bimbingan yang tepat.
d. Guru menghargai setiap usaha dan hasil karya anak dengan memberi penguatan, serta tidak
membandingkannya dengan anak lain.
Guru membangun interaksi yang produktif. Keterampilan komunikasi guru sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan anak. Guru memberi perhatian dan stimulasi dengan mengajukan pertanyaan
terbuka. Mengapa… bagaimana… sehingga ide dan pemikiran anak terus berkembang. Contoh: Ketika anak
mengekspresikan idenya dalam bentuk karya rumah dan taman, guru bisa mengembangkan ide anak dengan
memberikan pertanyaan terbuka: apa lagi yang ingin kamu tambahkan? Apa yang terjadi jika…? Bagaimana agar
halaman rumah menjadi teduh? Dan sebagainya. Anak boleh memilih salah satu dari beberapa kegiatan main
sesuai dengan minatnya, menyelesaikan kegiatan secara tuntas. Setelah selesai boleh beralih ke kegiatan main
yang lain. Minimal tersedia tiga tempat main, yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan.
Anak bebas memilih permainan sesuai minatnya. Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan main hari itu,
mencontohkan bagaimana menggunakan bahan dan alat bermain secara tepat, dan menjalin kerjasama dengan
teman dalam bermain.
Guru memberikan penguatan atas hasil karya dan eksplorasi yang dilakukan anak dengan memberikan pujian,
dukungan, jempol tangan, ekspresi emosi yang menyenangkan, sehingga anak lebih semangat untuk
bereksplorasi. Anak diminta memperlihatkan dan menceritakan kepada guru apa saja pengalaman dan kegiatan
yang telah dimainkan. Guru dapat menstimulasi anak dengan memberikan pertanyaan terbuka. Sehingga anak
terinspirasi untuk memaknai hasil karyanya, dan menceritakannya dengan lebih luas. Setelah selesai anak diajak
untuk beres-beres dan merapikan kembali alat yang digunakan dalam kegiatan tersebut ke tempat semula. Anak
dilatih bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan dan mandiri menyelesaikan tugasnya. Beri
penguatan dengan apresiasi atau pujian.
Kurikulum PAUD 2013 mengarahkan bahwa guru dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik. Guru
bertugas sebagai fasilitator dan 68 menstimulasi perkembangan anak usia dini, karena anak adalah seorang
peneliti. Semua yang ada di sekitar anak menarik perhatiannya. Anak akan memperhatikan, meneliti, mencoba,
dan bertanya. Cara belajar alamiah tersebut dikukuhkan menjadi pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik
merupakan upaya untuk mengembangkan dan meneruskan perilaku positif tersebut. Pendekatan saintifik adalah
proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif dapat mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Saat awal kegiatan, guru bercerita kepada anak tentang pohon pepaya. Beberapa gambar pohon pepaya
ditunjukkan kepada anak. Pohon pepaya dieksplorasi dengan pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, kapan,
dimana, 69 untuk apa. Misal membahas tentang pohon pepaya terdiri dari apa saja, bagaimana proses
pertumbuhannya, dimana pohon pepaya bisa tumbuh, apa manfaatnya, dan sebagainya. Guru bercerita,
menunjukkan gambar dan bercakap dan tanya jawab dengan anak. Nilai agama harus dikenalkan sejak awal.
Misalnya dengan mengenalkan siapa yang menciptakan pohon pepaya? Kita harus bersyukur karena Allah telah
memberi manusia pohon pepaya yang bermanfaat bagi kehidupan. Anak-anak harus merawat pohon pepaya
sebagai bentuk rasa syukur dan kecintaan terhadap makhluk yang diciptakan Allah.
Guru juga telah menata tempat, baik dalam ruangan maupun luar ruangan. Berbagai alat main terkait tema yang
berasal dari lingkungan alam sekitar telah disediakan dan ditata dengan rapi dan menarik. Alat main
dikelompokkan, seperti ranting, kayu, batu, sekam, balok, dan sebagainya diatur dengan rapi, memungkinkan
anak untuk memanfaatkan dan mengeksplorasi aneka bahan yang tersedia. Selanjutnya, dalam proses
pembelajaran guru memberikan dukungan kepada anak dengan menggunakan pendekatan saintifik, yakni
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan.
Guru memberi waktu yang cukup agar anak-anak bertanya, dapat diawali dengan guru yang memberikan
pertanyaan terbuka.Melalui beragam kegiatan yang diberikan, anak akan terstimulasi. Dengan mengasah
pengetahuan anak melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan maka anak akan terus berproses untuk
mengembangkan pengetahuannya. Guru memberikan dukungan kepada anak dengan berbagai cara sehingga
anak dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Pastikan anak sudah mendapatkan pengalaman belajar
melalui berbagai inderanya. Anak berani mengajukan berbagai pertanyaan kepada guru. Anak bisa bercakap dan
bercerita antar teman terkait dengan tema. Anak dapat menjawab dan menjelaskan pertanyaan guru sesuai
dengan tingkat usianya.

3. Konsep/teori/istilah pada modul yang memiliki perbedaan dengan pengetahuan awal Anda (miskonsepsi)
4. Konsep/teori/istilah pada modul yang masih sulit Anda pahami atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut
(sebagai bahan diskusi)

5. Setelah membaca modul, apa yang Anda harapkan/yang akan Anda lakukan di/pada tempat Anda bekerja saat
ini?

……….., ……………….. 2022


Mahasiswa

……

Anda mungkin juga menyukai