Anda di halaman 1dari 3

KESEHATAN

MENTAL REMAJA
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja. Sebut saja
tekanan belajar di sekolah, perundungan atau bullying, kehidupan di dalam
rumah bersama keluarga, hingga hubungan dengan teman sebaya. Perlu
diketahui, pertumbuhan mental di masa remaja dapat menentukan kondisi
mental mereka di kemudian hari.Orang tua juga harus membantu remaja
untuk melewati masa-masa sulit dan selalu ada untuk mereka.

Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental anak, terutama ketika
mereka menjadi korban perundungan:

1.Dorong anak untuk membagikan perasaannya


2. Luangkan waktu untuk memberikan dukungan pada anak
3.Bekerja sama untuk menyelesaikan konflik
4.Beritahu remaja untuk menyayangi diri sendiri
ASAL MUASAL
NAMA NAMA HARI
Nama-nama hari yang dikenal saat ini sudah melalui sejarah yang panjang dan adaptasi
terkait mitologi. Simak rinciannya. Ilustrasi. Ilustrasi. Nama-nama hari punya sejarah yang
panjang. Nama-nama hari dalam sepekan yang dipakai hari ini berasal dari sejarah yang
panjang yang amat erat dengan mitologi.Melansir LiveScience, jumlah tujuh hari dalam
sepekan berasal dari kalender orang Babilonia yang dibuat berdasarkan kalender Sumeria
pada Abad ke-21 Sebelum Masehi. Jumlah tujuh hari disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan Bulan untuk menuntaskan masing-masing fase.Karena siklus Bulan berlangsung
29,35 hari, orang-orang Babilonia akan menyisipkan satu atau dua hari ke dalam akhir pekan
di setiap bulan.

Menurut Assyriologis seperti Friedrich Delitzschdan Marcello Craveri, tradisi Babilonia


tersebut lalu diambil juga oleh orang-orang Yahudi dan Romawi. Meskipun pada orang-orang
Romawi, mereka tidak menggunakannya sampai Kalender Julian berlaku pada Abad ke-1
SM.Hingga saat itu, orang-orang Romawi memakai "siklus nundinal" yang diturunkan dari
orang-orang Etruscans.Orang-orang Romawi lalu menamai hari-hari tersebut dengan
berdasarkan nama planet. Dikutip dari The Conversation, dalam tujuh hari, bangsa Romawi
menamakan hari dengan nama berikut ini:
 dies Solis, "hari matahari (kemudian dianggap sebagai planet)"
 mati Lunae, "hari bulan"
 dies Martis, "hari Mars"
 dies Mercurii, "hari Merkurius"
 dies Iovis, "hari Jupiter"
 dies Veneris, "hari Venus"
 dies Saturni, "hari Saturnus"

Jumlah tujuh hari dalam sepekan itu kemudian diadopsi oleh orang-orang Eropa barat yang
berbahasa Jermanik. Itu kemungkinan terjadi pada awal abad di era Kristiani.Orang-orang
berbahasa Jermanik itu lalu menamai tujuh hari tersebut berdasarkan dewa-dewa mereka,
yang secara karakteristik mirip dengan dewa-dewa Romawi.Salah satunya adalah orang-
orang Anglo-Saxons, yang membawa dewa mereka sendiri dan bahasa -yang kemudian
menjadi bahasa Inggris- ke Kepulauan Inggris pada Abad ke-5 dan ke-6 Masehi. Dalam
bahasa Inggris, Saturday (Sabtu), Sunday (Minggu), Monday (Senin) dinamai berdasarkan
Saturnus, Matahari, dan Bulan, mengikuti Bahasa Latin.

Sementara, empat hari sisanya yakni Tuesday (Selasa), Wednesday (Rabu), Thursday
(Kamis), dan Friday (Jumat) dinamai berdasarkan dewa-dewa yang mungkin dipuja oleh
orang-orang Anglo-Saxons tersebut sebelum mereka bermigrasi ke Inggris. Setelah
bermigrasi, orang-orang tersebut diketahui berpindah agama menjadi Kristen.

Tuesday misalnya dinamai berdasarkan Dewa Tiw yang sedikit sekali diketahui
informasinya. Boleh jadi, Tiw berkaitan dengan perang, sama seperti Dewa Romawi,
Mars.Lebih lanjut, Wednesday juga mungkin dinamai berdasarkan Dewa Woden, yang
paralel dengan Dewa Merkuri di orang-orang Romawi. Pasalnya, kedua dewa tersebut
berbagi atribut yang sama seperti kefasihan, kemampuan untuk melakukan perjalanan, dan
pemandu orang mati. Thursday adalah hari Thunor, atau berdasarkan Bahasa Inggris kuno
dari Thunresdæg alias "Hari Petir". Nama tersebut diambil dari bahasa Latin, dies Iovis atau
Hari Jupiter. Pasalnya, kedua dewa tersebut diasosiasikan dengan petir di mitologi masing-
masing. Friday menjadi satu-satunya hari yang dinamai berdasarkan dewi, Frig. Nama itu
sulit ditemukan di mana pun di awal-awal Bahasa Inggris. Namun nama itu justru muncul
sebagai kata benda biasa yang berarti "cinta, dan afeksi" dalam sebuah puisi. Karena itulah,
Frig dipasangkan dengan Dewi Venus di Romawi.
Nama-nama hari itu kemudian diadopsi di Indonesia secara jumlah dengan konsep yang agak
berbeda. Yakni, menggunakan konsep angka dalam bahasa Arab, yang menurut cendikiawan
muslim Nurcholis Madjid, untuk mendemitologisasi konsepsi hari-hari dewa.Maka jadilah,
Senin, Selasa, hingga Ahad.

Anda mungkin juga menyukai