Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PENAMAAN HARI

#UstMin

Di masa kekaisaran Romawi Konstantin, agama resmi Romawi adalah


pemujaan matahari, dan Konstantin adalah pendeta kepalanya. Ketika itu, Konstantin
menghadapi kenyataan, 3 abad sepeninggal Yesus, penganut Kristen tumbuh
berlipat-lipat. Kaum Kristen dan pagan mulai berperang. Situasi dianggap
mengancam dan memecah belah Romawi.
Konstantin memutuskan untuk menyatukan Romawi dalam sebuah agama
tunggal, Kristen. Caranya, mengalihkan para penganut pagan (polytheisme) pemuja
matahari menjadi Kristen, dengan meleburkan simbol-simbol, tanggal-tanggal, serta
ritus-ritus pagan ke dalam tradisi Kristen yang sedang tumbuh. Melalui Konsili Nicaea,
Konstantin berhasil menciptakan agama hybrid yang dapat diterima kedua belah
pihak. Konstantin juga menggeser hari Sabat Yahudi sebagai hari peribadatan Kristen,
menjadi hari Minggu agar bertemu dengan hari kaum pagan memuliakan matahari,
Sun-day. (Majalah Insani, April 2005).
Minggu adalah hari ketujuh dalam satu pekan menurut standar kalender ISO
8601. Kata minggu diambil dari bahasa Portugis, Domingo. Dalam bahasa Melayu
yang lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu Baru sekitar akhir abad ke 19 dan
awal abad ke 20, kata ini dieja sebagai Minggu. Nama lain hari Minggu adalah Ahad
yang berarti satu dan diambil dari bahasa Arab. Nama lain lagi untuk hari ini adalah
Aditya, Raditya, Redite atau Dite yang diambil dari bahasa Sansekerta dan berarti
matahari, mirip dengan pengertian dalam bahasa-bahasa di Eropa.
Dominus=Tuhan=Hari Tuhan (latin) dominggos (portugal), ketika menjajah
indonesia sebentar sebelum belanda, menjadi minggos=minggu ke bahasa indonesia.
Adapun versi Yahudi...
‫ביני ובין בני ישראל אות הוא לעלם כי ששת ימים עשה יהוה את השמים ואת הארץ וביום השביעי שבת‬
‫וינפש‬
“Antara saya dan anak-anak Israel adalah tanda selamanya bahwa dalam enam hari
TUHAN menjadikan langit dan bumi dan pada hari ketujuh beristirahat dan segar”
Jadi Jika kita menyebut Hari Minggu bermakna Allah beristirahat pada Hari ke 7 untuk
mencari kesegaran. Ayat di atas di ambil dari Kitab Keluaran 31 ayat 17 pada Alkitab
Bahasa Hebrew
Padahal Allah Senantiasa Mengurusi Permintaan Makhluk-Nya dan Tidak Pernah
Beristirahat QS: Ar Rahmaan:29
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan”
Allah Subhaanahu wa Ta’ala tidak pernah beristirahat untuk kesegarannya dan
kita beribadah dan berdoa bukan di Hari Minggu,Hari di mana Kata “mereka” Tuhan
beristirahat dan Mendengarkan Doa mereka. (Ref: http://www.laskarislam.com/t2424-
sejarah-penamaan-hari-minggu)
Monggo direnungkan....ini masalah aqidah dan ideologi bukan sekedar nama hari...

Sejarah penamaan hari Minggu,


Penamaan Minggu berasal dari bahasa Portugis, (Dominggo) yang berarti hari
Tuhan. Dalam bahasa Melayu kata Domingo dieja menjadi Dominggu. Lalu sekitar
abad 19-20, kata ini dieja lagi menjadi Minggu. Berdasarkan kepercayaan umat
Kristen bahwa pada hari Minggu Yesus bangkit. Maka, umat kristiani menyebut hari
Ahad sebagai hari Minggu. Akan tetapi, umat Islam tidak memercayai hal tersebut.
Sehingga umat Islam lebih memilih pemakaian nama “Ahad” ketimbang “Minggu.”
Sejarah Penamaan hari Ahad,
Ahad dalam bahasa Arab (Islam) yang berarti satu. Nama-nama hari dalam
bahasa Arab (Islam) disebut berdasarkan urutan angka yaitu : ahad (satu), itsnain
(dua), tsalatsah (tiga), arba ‘ah (empat), khamsah (lima), sittah (enam), dan sab’ah
(tujuh). Khusus untuk hari yang keenam bukan disebut sebagai hari Sittah melainkan
disebut secara khusus sebagai hari Jumat. Karena penamaan tentang hari itu sudah
diberikan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an, yang menunjukkan adanya kewajiban
salat Jumat secara berjamaah di masjid.
Mengapa tiap akhir pekan harus libur?
Begini sejarahnya, tradisi libur di hari Ahad itu berasal dari tradisi Romawi Kuno
di Italia. Pada saat itu orang Romawi Kuno beribadah di hari Ahad. Oleh karena itu,
orang Romawi libur di hari Ahad. Selain itu, orang Romawi selalu menandai hari libur
dan hari penting lainnya dengan warna merah. Ketika Kekuasaan Romawi sampai
Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, dan lain- lain. Maka, tradisi libur di hari Ahad
kemudian diterapkan di Negara-negara jajahan Romawi. Termasuk Belanda yang
kemudian menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun.
Setiap bangsa mempunyai tradisi libur yang berbeda. Bangsa Arab
menganggap hari Jumat adalah hari untuk Ibadah sehingga bangsa Arab libur. Lain
lagi bangsa Yahudi yang menganggap hari Sabtu adalah hari ibadah, sehingga
mereka libur pada hari Sabtu.
Alasan lain mengapa tiap hari ahad libur adalah ketika orang sudah bekerja
keras selama 6 hari maka butuh waktu untuk bersantai bersama keluarga. Pemerintah
Indonesia menetapkan hari Ahad sebagai libur Nasional. Kalender Negara Kesatuan
Republik Indonesia juga mewarnai hari libur nasional lainnya dengan warna merah.
Tradisi libur di hari Ahad tetap dipakai di banyak negara sampai sekarang. Termasuk
juga menandai tanggal- tanggal penting dengan warna merah.
Namun, mengapa orang Islam di Indonesia lebih cenderung menyebut hari
pertama dalam satu pekan ini sebagai hari Minggu ketimbang hari Ahad. Mengapa
demikian? Jawabannya hanya satu. Yaitu umat Islam belum mengetahui tentang arti
kata Minggu itu sendiri. Maka, setelah membaca tulisan ini dan berawal dari diri kita
sendiri. Marilah kita memulai untuk menggunakan kata hari Ahad ketimbang kata hari
Minggu. Dan juga mempertimbangkan hari liburnya Jum'at bukan Ahad krn hari Jumat
hari terbaik utk mendekat kpd Allaah, sedang Minggu (Ahad) kita tidak ke
Gereja...terus kenapa libur???
Asal-usul Nama-nama hari dan bulan versi Leasap:
Hari
Kita memperoleh nama-nama hari bukan dari Bangsa Romawi tetapi dari Bangasa
Anglo-Saxon, yang menamai sebagian besar dari hari-hari menurut nama dewa-dewa
mereka, yang kurang lebih sama dengan dewa-dewa Bangsa Romawi.

1.Hari Matahari menjadi 'Sunnandaeg', atau Sunday (Minggu).


Sunday = Sun's day = Hari penyembahan / dewa matahari.

2.Hari Bulan dinamakan 'Monandaeg', atau Monday (Senin).


Monday = Moon's day = Hari penyembahan dewi bulan.

3.Hari Mars menjadi hari Tiw,yaitu dewa perang mereka.


Ini menjadi 'Tiwesdaeg', atau Tuesday (Selasa). Tuesday = Tiw's day = Hari
penyembahan dewa tiw, atau tiwes, atau teves.

4.Bukannya nama Merkurius, nama Dewa Woden diberikan menjadi Wednesday


(Rabu).
Wednesday = Woden's day = Hari penyembahan dewa woden, atau wooden. woden
= oden atau odin (dewa kayu/tumbuhan).

5.Hari Romawi Yupiter, dewa guntur, menjadi hari guntur Dewa Thor, dan ini menjadi
Thursday (Kamis). Thursday = Thor's day = Hari penyembahan dewa thor.

6.Hari berikutnya dinamakan Frigg, istri Dewa Odin, dan oleh karena itu kita
mempunyai Friday (Jumat). Friday = Friy's day = Hari penyembahan dewa friyy, atau
frigg, atau frigid.

7.Hari Saturnus menjadi 'Saeterbsdaeg',dari bahasa Romawi, dan kemudian menjadi


Saturday (Sabtu). Saturday = Saturn's day = Hari penyembahan dewa saturnus.
(Sumber:http:www.surgaberita.com/2013/02/asal-usul-nama-hari-dan-
bulan.html#ixzz2MT7m5RJpKiri)

Anda mungkin juga menyukai