Disusun Oleh:
Hisyam Nafi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Quran merupakan Mukjizat yang paling besar yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, masih mengandung banyak misteri-misteri untuk lebih memahami apa itu isi
Al-Quran dan apa pesan yang terkandung di dalamnya. Munasabah merupakan salah satu ilmu
untuk lebih mengenal Al-Quran. Guna untuk lebih memeahami apa pesan yang tersirat dalam Al-
Quran dan untuk mengambil pelajaran dari setiap detail kecil yang terdapat dalam Al-Quran.
Maka ilmu ini yang mana merupakan ilmu yang menghubungkan setiap hal yang terkadung
dalam Al-Quran merupakan salah satu cara untuk menggali apa maksud dari Al-Quran itu
sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan munasabah?
2. Apa saja pembagian dari munasabah?
3. Apa saja kandungan dari QS Al-Anfal?
4. Bagaimana munasabah QS Al-Anfal dengan isi suratnya?
5. Bagaimana munasabah QS Al-Anfal dengan surat sebelumnya?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian dari munasabah
2. Memaparkan pembagian-pembagian dari munasabah
3. Menjabarkan apa saja kandungan dari QS Al-Anfal
4. Menjelaskan bagaimana munasabah QS Al-Anfal dengan isi suratnya
5. Menjelaskan bagaimana munasabah QS Al-Anfal dengan surat sebelumnya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Munasabah
Secara bahasa munasabah berasal dari kata bahasa arab yang mengandung pengertian
“kesesuaian”, “kedekatan”, hubungan atau “korelasi”. Imam Zarkasyi memaknai munasabah
sebagai ilmu yang mengaitkan pada bagian-bagian permulaan ayat dan akhirnya, mengaitkan
lafadz umum dan lafadz khusus, atau hubungan antar ayat yang terkait dengan sebab akibat,
‘illat dan ma’lul. Kemiripan ayat, pertantangan dan sebagainya.1 Lalu dia mengatakan, bahwa
fungsi dari ilmu ini menjadikan bagian bagian dari kalam saling terhubung sehingga
penyusunannya seperti bangunan yang kokoh dan tersusun harmonis.2
Teori korelasi (munâsabât) Al Qur’an pertama kali diperkenalkan oleh Al-Imâm Abû
Bakr an-Naisabûrî (w. 309 H.)pada awal abad keempat Hijriyyah yang berangkat dari
keyakinan bahwa tartîb mushhaf ‘Utsmani bersifat tauqîfîdan tanpa ada unsur ijtihad di
dalamnya. Hingga saat ini keyakinan tersebut masih tetap dianuti oleh sebagian besar ulama’
tradisionalis Islam yang secara teoritis dipaparkan dalam berbagai kitab Ilmu-Ilmu Al Qur’an.
2. Pembagian Munasabah
Manna’al-Qattan dalam kitab ciptaanya yaitu Mabahits fi Ulum al-Quran, munasabah
berarti muqorobah dan musyakalah (keserupaan). Dan menurut istilah berarti pengetahuan
tentang berbagai berbagai hubungan dalam Al-Quran. Yang meliputi sebagai berikut
● Hubungan antar satu surat dengan surat yang lain
● Hubungan nama surat dengan dengan isi atau tujuan surat
● Hubungan antara fawatih suwar dengan isi surat
● Hubungan antara ayat pertama dan ayat terakhir dalam satu surat
● Hubungan antar satu ayat dengan ayat yang lain
● Hubungan kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam satu ayat
● Hubungan antara fashilah dengan isi ayat
● Hubungan antara penutup surat dengan awal surat
Kajian tanâsub Al Qur’an mengemukakan beberapa jenis korelasi, yakni antara awal surat
dengan akhir surat; akhir surat dengan awal surat berikutnya; pembuka surat (fawâtih al-
suwar) dengan kandungan surat; kandungan satu surat dengan surat sebelum dan atau
sesudahnya; satu kalimat dengan kalimat sebelum dan atau sesudahnya dalam satu ayat; satu
1 Al-Imam Badr ad-Din Muhammad ibn ‘Abdillah Al-Zarkasyi, Al-Burhan fi ‘Ulum al-Quran Jilid I (Dâr al-Fikr,
Bairût :1988), hal. 35
2 Ibid., hal. 35.
ayat dengan ayat sebelum dan atau sesudahnya; dan sekelompok ayat dengan kelompok
ayat sebelum dan atau sesudahnya.3
4
Harta rampasan yang diperoleh cukup melimpah. Hal tersebut menimbulkan perselisihan di
antara orang mukmin terkait pembagian harta rampasan. Para sahabat kemudian menanyakan
kepada nabi SAW. Lalu, berkatalah nabi SAW bahwa harta rampasan adalah milik Allah dan
Rasul, maka dari itu Rasul akan membagikannya berdasarkan ketentuan Allah.
Sebagaimana diterangkan dalam ayat pertama Surat Al-Anfal yang Artinya:" Mereka
menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta
rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan
perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu
adalah orang-orang yang beriman". (Q.S Al Anfal: 1)
Turunnya ayat tersebut menjadi pemutus perkara atas perselisihan pembagian harta rampasan
perang yang terjadi di antara kaum mukmin. Sehingga surat ini dinamakan sebagai Al Anfal atau
Harta Rampasan Perang.
Secara umum isi kandungan surat Al Anfal adalah tentang perang yang meliputi hukum
pembagian harta rampasan hingga strategi perang. Selain itu, surat Al Anfal juga mengisahkan
tentang keimanan terhadap Allah SWT dan segala kuasa-Nya
ِ ْت َواَأْلر
ض يَ ُمرُّ ونَ َعلَ ْيهَا َوهُ ْم َع ْنهَا ِ َو َكانَ ِم ْن آيَ ٍة فِي ال َّس َم َوا
َْرضُون
ِ ُمع
"Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka
lalui, sedang mereka berpaling dari pada- nya." (Yusuf, 12:105).
Kemudian, menjabarkan ayat-ayat tersebut dalam beberapa tempat di dalam surat ini.
● Kedua: Di dalam surat Yusuf, Allah menunjukkan kepada dalil- dalil tauhid dengan
firman-Nya
اح ُد ْالقَهَّا ُر
ِ ارباب ُمتَفَرِّ قُونَ َخ ْي ُر ا َم هللاُ ْال َو
"Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi
kaum yang beriman." (Yusuf, 12: 111)..
Dalam surat ini, Allah menyajikan pada awal surat :
ِّ ك ْال َح
ق َولَ ِك َّن َ أيت الكتب والذي ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْي
َ ِّك ِم ْن َرب ُ تلك
"Ini adalah ayat-ayat Al-Kitab (Al-Qur'an). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu
daripada Tuhanmu itu adalah benar: akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman
kepadanya."
(Ar-Ra'd, 13: 1).
Dalam Tafsir Al-Munir karangan Prof. Dr. Wahbah Az-Zahuali 6 Terdapat persesuaian
antara surah ar-Ra'd dengan Surah Yuusuf pada aspek tema, maksud, dan spesifikasi Al-Qur'an.
Adapun pada aspek tema, kedua surah ini membicarakan kisah para nabi beserta para kaum
mereka, penyelamatan Allah SWT terhadap orang-orang Mukmin yang bertakwa dan
pembinasaan orang-orang kafir.
Adapun pada aspek maksud dan tujuan. Kedua surah ini memiliki kesamaan, yaitu
mengukuhkan tauhid (pengesaan Tuhan) dan wujud-Nya. Dalam surah Yuusuf terdapat ayat,
DAFTAR PUSTAKA
Al-Imam Badr ad-Din Muhammad ibn ‘Abdillah Al-Zarkasyi, Al-Burhan fi ‘Ulum al-Quran Jilid
I (Dâr al-Fikr, Bairût :1988), hal. 35
Al-Maragi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al-Maragi, 1974.
———. Tafsir Al-Maragi, 1974.
Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir, n.d.
Hamka. Tafsir Al-Azhar, 1965.
Manna’A Al-Qaththan, “Mabâhits fî ‘Ulûm al-Qur’ân”...Ibid., hal. 98.