Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM

BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Alga
Tanggal : 12 September 2022

Spesimen 1 : Pinnularia sp.


Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Pinnularia sp. merupakan diatom biaphid dalam kelas Bacillariophyceae (Kezlya
dkk, 2022). Pinnularis sp. dapat ditemukan dimana-mana, seperti di air tawar dan tanah
(Krammer,2000). Spesies Pinnularia juga ditemukan tumbuh subur di tanah hutan
cemara dan tanah vulkanik (Fazlutdiova dkk,2021). Pinnularia sp. dapat hidup di kondisi
perairan dengan pH antara 6,5-7,5 dan kondisi eutropik seperti danau yang kaya fosfor
dan nitrat, contohnya Pinnularia borealis Ehrenberg (Nurmansyah dkk,2015).
Pinnularia sp. merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler) yang hidup soliter
(Kale&Karthick,2015). Pinnularia sp. yang ditemukan pada pengamatan ini didapatkan
dari air kolam 2 Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Kolam tersebut merupakan kolam
jenis air tawar. Tubuh Pinnularia sp. disebut talus, ketika diamati talus memiliki bentuk
simetri bilateral yang lonjong agak memanjang, serta menyempit di ujung-ujungnya.
Pinnularia sp. memiliki dinding sel yang terbuat dari zat silika dan pektin, sehingga
struktur selnya kaku. Di sepanjang median (tengah) selnya terlihat seperti jalur lurus
berwarna gelap. Jalur tengah tersebut disebut raphe (Nontji,2008). Pinnularia sp.
berukuran 24-110 um.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 100 kali

2. Gambar Manual Klasifikasi


Kerajaan : Chromista
Superdivisi : Heterokonta
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Subkelas : Bacillariophycidae
Bangsa : Naviculales
Keluarga : Pinnulariaceae
Marga : Pinnularia
Jenis : Pinnularia sp.
Spesimen 2 : Chlorella sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Chlorella sp. merupakan organisme eukariotik (Bai dkk., 2019) bersel tunggal yang
masuk ke dalam jenis mikroalga berklorofil. Chlorella sp. secara umum merupakan alga
yang hidup di air tawar, namun beberapa jenis ada yang hidup dan beradaptasi di air laut.
Pada hasil pengamatan, Chlorella sp. yang ditemukan ini didapatkan dari air kolam 1
Monumen Nasional, Jakarta Pusat memiliki struktur sel berbentuk bulat oval, terlihat
berkoloni, dan berwarna hijau. Ukuran diameter yang dimiliki Chlorella sp. sekitar 2-8
um. Dinding sel pada Chlorella sp. terbuat dan zat pektin dan Selulosa, sehingga Struktur
Selnya kaku dan keras.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 100x

2. Gambar Manual

Kerajaan : Plantae
Sub Kerajaan : Viridiplantae
Divisi : Chlorophyta
Subdivisi : Chlorophytina
Kelas : Trebouxiophyceae
Bangsa : Chlorellales
Famili : Oocystaceae
Marga : Chlorella
Spesies : Chlorella sp.
Spesimen 3 : Chlamydomonas sp.
Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Chlamydomonas sp. merupakan organisme eukariotik uniseluler yang termasuk ke
dalam mikroalga hijau karena memiliki klorofil (Merchant dkk., 2007). Chlamydomonas
sp. dapat hidup di air tawar maupun air laut. Pada hasil pengamatan, Chlamydomonas sp.
yang ditemukan ini didapatkan dari air kolam 3 Monumen Nasional, Jakarta Pusat
memiliki warna hijau dan terlihat berkoloni. Alga ini memiliki bentuk sel yang bulat
agak memanjang (seperti bulat telur) dan memiliki diameter sekitar 5-10 µ𝑚 (Gallaher
dkk., 2015). Dinding selnya tersusun sebagian besar oleh zat selulosa dan jenis pigmen
yang dimilikinya adalah klorofil A. Alga ini diketahui sebagai alga motil yang bergerak
dengan cepat di air.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 100 kali


2. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Bangsa : Chlamydomonadales
Keluarga : Chlamydomonadaceae
Marga : Chlamydomonas
Jenis :Chlamydomonas sp.
(sumber Taksonomi: www.itis.gov)
Spesimen 4 : Ochromonas sp.
Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Ochromonas sp. merupakan organisme uniseluler yang termasuk ke dalam kelas
Chrysophyceae atau alga keemasan. Alga ini banyak ditemukan di air tawar, kolam,
maupun genangan air hujan. Ochromonas sp. ini ditemukan pada kolam air tawar di
Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Pada hasil pengamatan, sel tubuh Ochromonas sp. ini
memiliki bentuk bola hingga oval dengan diameter sekitar 2–30 μm dan dua flagel
sebagai alat gerak. Di antara kedua flagel pada Ochromonas sp. terdapat perbedaan,
flagel yang satu bentuknya panjang dan tipis sementara flagel yang lainnya berbentuk
pendek. Ochromonas sp. biasa ditemukan berenang bebas, namun ada juga yang
menempel pada substrat. Pada pengamatan ini, terlihat bahwa Ochromonas sp.
merupakan organisme yang bersifat soliter, tetapi ada juga yang membentuk koloni
(Nicholls & Wujek, 2003). Ada spesies Ochromonas yang dapat hidup dan tumbuh di
dalam air dengan pH serendah 1, yaitu Ochromonas vulcania (Albertano dkk, 1994).

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 40x
2. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan : Chromista
Divisi : Chrysophyta
Kelas : Chrysophyceae
Bangsa : Ochromonadales
Famili : Ochromonaceae
Marga : Ochromonas
Jenis : Ochromonas sp.
Spesimen 5 : Spirulina sp.
Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Spirulina sp. merupakan organisme autotrof yang mmasuk ke dalam kelas
Cyanophyceae atau alga biru-hujau dengan bentuk filamen yang menyerupai spiral
(heliks). Filamen Spirulina sp. ini dapat bergerak bebas dan hidup sendiri (Hariyati,
2008). Alga ini ditemukan pada kolam air tawar di Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Pada hasil pengamatan, Spirulina sp. terlihat memiliki bentuk tubuh yang seperti benang
yang terangkai dari sel berbentuk silindris dengan dinding sel yang tipis. Ukuran
diameter Spirulina sp, berkisar 1-12.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 100 kali

2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Bacteria
Divisi : Cyanobacteria
Kelas : Cyanophyceae
Bangsa : Nostocales
Keluarga : Oscillatoriaceae
Marga : Spirulina
Jenis : Spirulina sp.
Spesimen 6 : Synura sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Synura sp. merupakan mikroalga uniseluler yang masuk ke dalam keles
Chrysophyceae atau alga coklat - keemasan. Alga ini memiliki pigmen warna keemasan
dari karotenoid dan kehijauan dari klorofil. Synura sp. ditemukan dalam bentuk Koloni.
biasa yang dimana selubungnya disatukan oleh kathan pertinaseus. Bagian periplasma
dilapisi oleh lapisan yang berbentuk ellipsoidal dan mengandung silika. Dinding sel
Synura sp. tersusun dari lempengan silikon (Sahoo & Sectbach, 2015).

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran Mikroskop 100x

2. Gambar Manual

Kerajaan : Chromista
Divisi : Chrysophyta
Kelas : Chrysophyceae
Bangsa : Ochromonadales
Keluarga : Synuraceae
Marga : Synura
Jenis : Synura sp.
LAPORAN PRAKTIKUM
BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Mikroalga II
Tanggal : 19 September 2022

Spesimen 1 : Zygnema sp.


Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Zygnema sp. memiliki tubuh yang memanjang, berwarna hijau cerah, terdapat
kloroplas berbentuk bintang dan selnya bersekat. Pada setiap kloroplas mempunyai
pirenoid. Zygnema sp. menempel pada substratnya dengan cara rhizoid. Selnya
berdiameter 16 - 50 nm da 2 - 3 kali lebih lebar. Umumnya Zygnema sp. tumbuh baik di
perairan dangkal (Bellinger & Sigee, 2010). Sampel Zygnema sp. ini ditemukan di air
waduk Pulomas dan dilakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran
400x. Pada saat dilakukan pengamatan di bawah mikroskop Zygnema sp. ini ditemukan
dalam keadaan berkoloni

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran mikroskop 400x

2. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Charophyta
Kelas : Conjugatophyceae
Bangsa : Zygnematales
Keluarga : Zygnemataceae
Marga : Zygnema
Jenis : Zygnema sp.

(sumber: www.itis.gov)
Spesimen 2 : Oscillatoria sp.
Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Oscillatoria sp. memiliki bentuk tubuh silinder, berwarna hijau, dan memiliki
kloroplas yang menyebar tidak bersekat. Pada Oscillatoria sp. selnya bisa lebih panjang
ataupun pendek daripada lebarnya. Sel-sel trichomenya berbentuk discod (tidak bulat)
dan ujung selnya berbentuk capitate (bulat). Oscillatoria sp. memiliki diameter sekitar 8
– 30 nm bahkan lebih. Spesies ini banyak ditemukan di danau, kolam, dan perairan
tergenang eutrofik (Sulastri, 2018). Sampel Oscillatoria sp. ini ditemukan di air waduk
pulomas dan dilakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 400x.
Oscillatoria sp. hidup secara soliter saat ditemukan di bawah mikroskop.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 400x

2. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan : Bacteria
Divisi : Cyanobacteria
Kelas : Cyanophyceae
Bangsa : Nostocales
Keluarga : Oscillatoriaceae
Marga : Oscillatoria
Jenis : Oscillatoria sp.

(sumber Taksonomi: www.itis.gov)


Spesimen 3 : Euglena sp.
Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Euglena sp. memiliki kloroplas berwarna hijau cerah, tubuhnya berbentuk sedikit oval
dengan salah satu bagian mengerucut, spesies ini juga memiliki stigma dan flagella.
Ukuran sel dari Euglena sp. ini adalah 20-540 μm panjangnya dan 5-50 μm lebarnya.
Umumnya Euglena sp. dapat berenang dengan bebas dan spesies Ini banyak ditemukan
di perairan danau (Sulastry, 2018). Sampel Euglena sp. ini ditemukan di air waduk
pulomas dan dilakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 x. Pada
saat diamati di bawah mikroskop terlihat bahwa Euglena sp. hidup secara soliter.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

Perbesaran 100x

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Protozoa
Divisi : Euglenophycota
Kelas : Euglenophyceae
Bangsa : Euglenales
Keluarga : Euglenaceae
Marga : Euglena
Jenis : Euglena sp.
(Sumber taksonomi : www.itis.gov)
Spesimen 4 : Nostoc sp.
Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Nostoc sp. memiliki bentuk tubuh silindris yang panjang dan mempunyai warna hijau.
Nostoc sp. termasuk ke dalam kelompok alga biru-hijau, selnya tersusun dalam rantai
seperti manik-manik yang dikelompokkan bersama. Nostoc sp. memiliki ukuran yang
mikroskopis, namun terdapat juga yang seukuran kenari. Nostoc sp. memiliki pigmen
phycocyanin (biru), phycoerythrin (merah) dan klorofil. Spesien ini dapat ditemukan di
tanah dan mengambang di air yang tenang (Britannica, 2016). Sampel Nostoc sp. ini
ditemukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x. Saat diamati di bawah
mikroskop, Nostoc sp. hidup secara soliter atau sendiri-sendiri.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

Perbesaran 100x
2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Bacteria
Divisi : Cyanobacteria
Kelas : Cyanophyceae
Bangsa : Nostocales
Keluarga : Nostocaceae
Marga : Nostoc
Jenis : Nostoc sp.
(Sumber taksonomi : www.itis.gov)
Spesimen 5 : Chlorella sp.
Bentuk spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Chlorella sp. memiliki bentuk bulat dengan ukuran kecil dan mempunyai warna hijau
karena terdapat kloroplas. Chlorella sp. memiliki kandungan klorofil yang sangat tinggi.
Spesies ini hidup bebas (sessil) atau berkelompok, tidak motil, dan memiliki ukuran yang
mikrokopik yaitu sekitar 2-3 μm. Sel terbesarnya berdiameter 10-12 μm. Chlorella sp.
adalah organisme autotrof fotosintetik yang dapat melakukan fotosintesis dengan bantuan
cahaya matahari. Chlorella sp. dapat ditemukan di air tawar, payau, dan laut (Wahyudi,
1999). Sampel Chlorella sp. ini ditemukan di air kolam Gelora Bung Karno dan
dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x. saat diamati
dibawah mikroskop, Chlorella sp. hidup secara koloni.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

Perbesaran 100x

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Trebouxiophyceae
Bangsa : Chlorellales
Keluarga : Oocystaceae
Marga : Chlorella
Jenis : Chlorella sp.
(sumber : www.itis.gov)
LAPORAN PRAKTIKUM
BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Makroalga
Tanggal : 26 September 2022

Spesimen 1 : Halimeda sp.


Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Halimeda sp. merupakan makroalga yang termasuk ke dalam bagian divisi
Chlorophyta. Halimeda sp. memiliki beberapa bagian, yaitu thallus, holdfast, stipe, dan
node. Ukuran dari keseluruhan tubuhnya, yaitu 13,5 cm dengan panjang thallus yaitu
10,5 cm, serta ukuran panjang holdfast 1,4 cm. Bentuk dari thallus Halimeda sp. ini
menyerupai seperti kaktus datar yang tersegmentasi dan dari pengamatan warna
pigmennya fukosantin yang luntur dan berwarna putih, namun nyatanya Halimeda sp. ini
memiliki pigmen hijau (klorofil) (Supardi et al., 2011). Tipe percabangan dari Halimeda
sp. ini yaitu multivarious (bercabang teratur) dan tipe holdfastnya yaitu berbentnuk
kerucut (hornycone). Halimeda sp. dikenal sebagai selada air dan sebagai salah satu jenis
rumput laut yang memiliki efektivitas sebagai antibakteri, antijamur, dan antioksidan
(Subagiyo, 2009).

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Bangsa : Bryopsidales
Keluarga : Halimedaceae
Marga : Halimeda
Jenis : Halimeda sp.
(Sumber : itis.gov)
Spesimen 2 : Cladosiphon occidentalis
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Cladosiphon occidentalis merupakan makroalga yang termasuk ke dalam bagian
Ochrophyta. Cladosiphon occidentalis memiliki hanya 2 bagian tubuh yaitu holdfast dan
thallus. Ukuran dari keseluruhan tubuhnya yaitu 18 cm, dengan panjang thallus 16 cm,
dan dengan panjang holdfast 2 cm. Bentuk dari thallus Cladosiphon occidentalis ini lalah
berdaun dan dalam pengamatan terlihat Fukosantin yang luntur sehingga terlihat warna
putih, namun pigmen aslinya yaitu didominasi oleh xantofil dan terdapat klorofil serta
karotena (Humm, 1964). Tipe percabangan dari spesies ini dikotomus yaitu percabangan
yang terus menerus dan tipe holdfast nya menyerupai akar uni seluler. Spesies ini
termasuk ke dalam distribusi kosmopolitan yang merupakan Jangkauannya meluas ke
seluruh atau sebagian besar dunia dalam habitat yang sesuai (Humm, 1964).

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual

Klasifikasi
Kerajaan : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Phaeophyceae
Bangsa : Ectocarpales
Keluarga : Chordariaceae
Marga : Cladosiphon
Jenis : Cladosiphon occidentalis
(sumber : marinespecies.org)
Spesimen 3 : Turbinaria sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Turbinaria sp. merupakan makroalga yang termasuk ke dalam bagian Phaeophyta.
Turbinaria sp. memiliki beberapa bagian yaitu holdfast, thallus, konseptakel, filoid, dan
cauloid, ukuran dari keseluruhan tubuhnya yaitu 21cm, dengan panjang dari thallus
filoid yang bentuknya menyerupai turbin, dengan menyerupai gerigi pada pinggirannya
yang bervariasi tergantung spesiesnya (Widiastuti, 2009). Tipe percabangan dari spesies
ini ialan pinnate alternate (percabangan selang-seling) dan tipe holdfast yaitu kerucut ( ).
Spesies ini memiliki pigmen beta-karotin, klorofil a dan b, filakoid, fukosantin, dan
violasantin, serta pirenoid (Sudariastuty, 2011). Turbinaria sp. memiliki konseptakel
yang ujung dari percabangan thallus agak membesar dan terdapat lekukan. Konseptakel
ini berfungsi untuk memecah arus air yang melewatinya sehingga dikenal sebagai alat
pertahanan diri dari derasnya aliran air (Widiastuti, 2009).

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual

Klasifikasi
Kerajaan : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Phaeophyceae
Bangsa : Fucales
Keluarga : Sargassaceae
Marga : Turbinaria
Jenis : Turbinaria sp.
(sumber : marinespecies.org)
Spesimen 4 : Caulerpa sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Caulerpa sp. merupakan makroalga yang termasuk ke dalam bagian divisi
Chlorophyta. Caulerpa sp. memiliki beberapa bagian, yaitu holdfast, stolon, thallus yang
terdiri dari blade dan stipe. Ukuran dari keseluruhan yaitu 25,5 cm dengan panjang talus
yaitu 2-6 cm. Tipe percabangan pada spesies ini, yaitu multifarious yaitu percabangannya
teratur pada stipe dengan bentuk talus berupa tubular seperti lampu bohlam. Tipe
holdfast spesies ini yaitu stolon seperti akar yang menyamping yang menyerupai batang
dan ada bercabangan ke arah bawah dengan adanya jaringan pada bagian bawah yang
berfungsi untuk menempel pada substrat. Caulerpa sp. memiliki pigmen hijau
kekuningan atau b-karoten, xantofil, karatenoin, klorofil a dan klorofil b (Cenny, 2020)

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual

Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Bangsa : Bryopsidales
Keluarga : Caulerpaceae
Marga : Caulerpa
Jenis : Caulerpa sp.
(sumber : itis.gov)
Spesimen 5 : Padina tetrastromatica
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Padina tetrastromatica merupakan makroalga yang termasuk divisi Ochrophyta.
Padina tetrastromatica ini memiliki 3 bagian yaitu blade, thallus, dan holdfast. ukuran
dari keseluruhan tubuhnya yaitu 7,5cm dengan panjang thallus 6cm, serta ukuran panjang
holdfast 1,5cm dan lebar 3cm. Bentuk dari thallus berupa bermembran dengan tipe
percabangan monopodial dan tipe holdfast yaitu akar menyamping menyerupai batang
(creeping stolons with adherent disc). Padina tetrastromatica berwarna putih kekuningan
karena perkapuran, namun nyatanya Padina tetrastromatica memiliki warna pigmen
fikosantin dan xantofil pada thallus dan lebih dominan pigmen fikosantin dibandingkan
dengan pigmen lainnya pada bagian holdfast (Julia et al., 2014).

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual

Klasifikasi
Kerajaan : Chromista
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Bangsa : Dictyotales
Keluarga : Dictyotaceae
Marga : Padina
Jenis : Padina tetrastromatica
(sumber : itis.gov)
LAPORAN PRAKTIKUM
BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Lichen
Tanggal : 3 Oktober 2022

Spesimen 1 : Usnea sp.


Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Usnea sp., Lichen ini bertipe thallus fructicose, karena thallusnya menyerupai
rambur, berumbai-umbai, dan bercabang halus, berwarna kuning kecoklatan. Batang
utamanya tepat diatas pangkal dengan retak halus, melintang tapi tidak memanjang,
cabang-cabangnya tidak menyempit di pangkal. Lichen ini menempel pada substrat
pohon, menurut Furi (2016), untuk famili Parmeliaceae ditemukan pada substrat kulit
pohon yang permukaanya agak kasar. Lichen yang diamati memiliki panjang 4cm, dan
lebar 3.7cm. Usnea sp. adalah gabungan dari jamur kelas Ascomycetes dan alga genus
trebouxia (Noer dkk.,2013). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, lichen ini
tidak terdapat ascocarp.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 100 kali

2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Lecanoromycetes
Bangsa : Lecanorales
Keluarga : Parmeliaceae
Marga : Usnea
Jenis : Usnea sp.
(Sumber : itis.gov)
Spesimen 2 : Physcia sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Physcia sp., Lichen ini memiliki lebar 2,7cm dan panjang 6,6cm. Lichen ini
menempel pada substrat batang pohon. Physcia sp. Memiliki warna abu-abu.
Berdasarkan pengamatan Alat reproduksi Physcia sp. Secara aseksual melalui
pembentukan soredia, tetapi tidak terlihat. Dan berdasarkan pengamatan lichen ini
terdapat ascocarp. Menurut Utami (2019), Phycia berwarna hijau Keabuan, Thallus
Physcia merupakan jenis lichenes dengan ciri-ciri melekat pada batang pohon, memiliki
tipe thallus Foliose, terdapat soredia pada thallusnya dan permukaan atas dengan titik
putih. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, lichen ini memiliki ascocarp.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

Perbesaran 100 kali

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Lecanoromycetes
Bangsa : Telosehistales
Keluarga : Physciaceae
Marga : Physcia
Jenis : Physcia sp.
(sumber : Itis.gov)
Spesimen 3 : Flavoparmelia caperata
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Flavoparmelia caperata memiliki struktur seperti daun yang bentuknya terusun oleh
lobus-lobus dan relatif lebih longgar melekat pada substrathya. Lichen ini memiliki
bentuk thallus yang lebar dengan banyak lekukan seperti daun yang mengkerut. Bagian
permukaan atas dan permukaan bawah tampak berbeda, bagian bawah berbentuk seperti
rambut-rambut halus. Lichen ini hidup di pohon yang hidup atau kayu. Flavoparmelia
caperata disusun oleh jamur dari kelas Ascomycetes dan alga dari marga Trebouxia
(Negreanu-Pîrjol et al., 2021). Flavoparmelia caperata tidak memiliki soredia, tetapi
memiliki isidia dan apothecia berbentuk seperti cawan (Resa, 2019). Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan, lichen ini memiliki ascocarp.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

Perbesaran 100 kali

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Lecanoromycetes
Bangsa : Lecanorales
Keluarga : Parmeliaceae
Marga : Flavoparmelia
Jenis : Flavoparmelia caperata
(sumber : Catalogueoflife.org)
Spesimen 4 : Parmelia sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Parmelia sp., Lichen ini memiliki lebar 9,4cm. Tipe lichen ini ialah foliose (seperti
lembaran daun), warnanya abu-abu kehijauan, Parmelia sp. Menempel pada substrat
kulit pohon (corticolous). Berdasarkan pengamatan, lichen ini terdapat soredia, rhizine
yang tipis dan kecil. Menurut Utami (2019), Parmelia sp. berwarna hijau bercampur
putih dengan tipe thallus yang berbentuk foliose, memiliki isidia banyak dan berbentuk
bulat. Lichen ini umumnya tumbuh pada permukaan kulit batang pohon jeruk, kopi,
durian dan petai.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Lecanomycetes
Bangsa : Lecanorales
Keluarga : Parmeliaceae
Marga : Parmelia
Jenis : Parmelia sp.
(sumber : Itis.gov)
LAPORAN PRAKTIKUM
BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Fungi
Tanggal : 10 Oktober 2022

Spesimen 1 : Auricularia auricula


Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Auricularia auricula merupakan jenis jamur dari anggota kelas Basidiomycota.
Jamur ini memiliki tubuh buah yang kenyal. Memiliki tipe tudung yang rata (Flattened
umbo). Bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia. Jamur kuping
ditemukan menempel pada dahan-dahan pohon besar yang telah lapuk. Jamur kuping
hidup secara soliter maupun koloni. Jenis jamur ini berwarna coklat dengan diameter
jamur sekitar 4-6 cm. Struktur tubuh buahnya seperti basidiokarp. Permukaan tudungnya
halus (Smooth). Tepi tudungnya berlekuk (Umbonate). Jenis bilahnya beralu (Crisped)
dengan perlekatan bilahnya menempel sampai dasar (Arcuate) serta tepi bilahnya yang
bergelombang (Wavy).

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 400x
2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Bangsa : Auriculariales
Keluarga : Auriculariaceae
Marga : Auricularia
Jenis : Auricularia auricula
(Sumber : www.catalogueoflife.org)
Spesimen 2 : Flammulina velutipes
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Flammulina velutipes atau yang sering disebut dengan Jamur enoki ini tumbuh liar yang
menempel pada kulit batang pohon. Jamur ini berwarna coklat kemerahan ketika menempel
pada substrat dan berwarna putih susu ketika sudah dibersihkan. Tudung yang dimiliki oleh
Jamur ini bertipe tudung melebar (Broadly convex). Permukaan tudungnya bertipe halus
tidak bergaris (Not Striated smooth) dengan tepi tudungnya yang bergulung ke dalam (rolled
margin). Lamella nya regular yaitu teratur atau tertata. pelekatan buahnya decurrent seperti
payung. Bentur tangkainya Equal, yaitu berukuran sama dari pangkal sampai ujung yang
letak tangkainya berada di central atau pusat tengah dengan permukaan tangkainya yang
halus. Pada spesimen ini tidak ditemukan adanya cincin /Annulus. Hidup secara berkoloni
dengan hifa rizoid yang menyatu.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 400x
2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Bangsa : Agaricales
Keluarga : Physalacriaceae
Marga : Flammulina
Jenis : Flammulina velutipes
(Sumber : www.catalogueoflife.org)
Spesimen 3 : Rhizopus arrhizus
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Rhizopus arrhizus merupakan jamur kapang yang berada pada tempe. Spesimen ini diambil
pada tempe yang permukaannya sudah menghitam. Pada pengamatan mikroskop ditemukan
adanya spora. Fungi yang ada di dalam tempe tersusun atas miselium. Kumpulan hifa akan
membentuk miselium. Miselium pada tempe berbentuk filamen. sedangkan sporanya
berbentuk bulat. spora merupakan alat reproduksi serta penyebaran, sporangia pada tempe
berwarna hitam. Mempunyai stolon dan rhizoid.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 400x
2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Zygomycota
Kelas : Mucoromycetes
Bangsa : Mucorales
Keluarga : Rhizopodaceae
Marga : Rhizopus
Jenis : Rhizopus arrhizus
(Sumber : www.catalogueoflife.org)
Spesimen 4 : Trametes versicolor
Bentuk Spesimen : Spesimen kering

A. Deskripsi
Trametes versicolor mempunyai bentuk seperti kipas yang dibagian tepinya bergelombang.
Jamur ini ditemukan menempel pada substrat kayu-kayu atau batang pohon yang telah lapuk
atau mati. Jamur ini berwarna coklat yang bervariasi dan warna putih pada tepinya.
Permukaan tudungnya halus yang tepinya not smatesmooth. Bilah atau lamelanya beralu
(crisped). Perlekatan bilahnya tipe Arcuate (menempel sampai dasar). Tidak mempunyai
tangkai karena menempel pada substrat tanpa tangkai serta memiliki cincin/annulus.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Bangsa : Polyporales
Keluarga : Polyporaceae
Marga : Trametes
Jenis : Trametes versicolor
(Sumber : www.catalogueoflife.org)
Spesimen 5 : Daedalea quercina
Bentuk Spesimen : Spesimen kering

A. Deskripsi
Daedalea quercina merupakan jamur yang hidup liar pada batang kulit pohon. Jamur ini
berwarna putih kecoklatan. Tudungnya lebar (plane) dengan permukaannya yang berfibril
(Radially fibrillose). Tepi tudungnya sedikit bergulung ke dalam. Lamela nya beralu
(crisped). Perlekatan bilahnya menempel sampai dasar (Arcuate). Tidak mempunyai tangkai
dan cincin/annulus.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Bangsa : Polyporales
Keluarga : Fomitopsidaceae
Marga : Daedalea
Jenis : Daedalea quercina
(Sumber : www.mindat.org)
LAPORAN PRAKTIKUM
BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Lumut
Tanggal : 24 Oktober 2022

Spesimen 1 : Trachymitrium sp.


Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Spesies lumut Trachymitrium sp. berasal dan keluarga Calyperaceae dalam
kelompok utama Bryophyta. Lumut ini ditemukan tumbuh di pekarangan rumah salah
satu praktikan di Cijantung, Jakarta Timur. Karakter morfologi yang dapat diamati adalah
daunnya berwarna hijau muda yang segar, ujung daunnya sangat runcing dengan bagian
tengah menuju pangkat berbentuk bulat seperti telur. Permukaan daunnya sangat halus
dan berkilap dengan tepian rata, serta daun yang semakin melengkung ke luar di bagian
ujung. Pada pengamatan ini tidak terlihat alat reproduksi seksual baik arkegonium atau
anteridium, tidak ditemukan juga sporofitnya. Bentuk gametofit dari lumut nya adalah
daun, yang menutupi seluruh bagian batang dari lumut. Dari seluruh arah daun tumbuh
dan bertumpuk, dengan tumpukan yang selang-seling dengan tumpukan sebelumnya.
Tulang daunnya sejajar, dengan panjang 1 daun sekitar 0,1-0,2 mm. Perbesaran yang
digunakan untuk mengamati bentuk daunnya adalah perbesarán 2. Berdasarkan tempat
ditemukannya, spesies lumut ini memiliki habitat terestrial atau hidup di tanah. Rhizoid
atau bagian mirip akarnya berserabut seperti benang-benang tipis.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

2. Ilustrasi Manual Klasifikasi


Kerajaan : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Sphognidae
Bangsa : Sphognales
Keluarga : Calymperaceae
Marga : Trachymitrium
Jenis : Trachymitriu sp.
(sumber: catalogueoflife.org)
Spesimen 2 : Papillaria sp.
Bentuk Spesimen : Herbarium (kering)

A. Deskripsi
Spesies lumut Papillaria sp. berasal dari keluarga Meteoriaceae. Warna aslinya
adalah hijau kekuningan, karena sudah diawetkan maka warnanya menjadi hijau
keemasan. Batangnya bercabang sangat kusut dan bertumpuk, dengan bentuk batang
(cauloid) pipih sehingga terlihat seperti objek 2D. Tipe percabangannya kemungkinan
adalah simpodial, terlihat dari satu cabang berkembang lebih kuat dari yang lain.
Sehingga akan membentuk tunas baru dan menambah ukuran secara vertikal (Tinggi).
Bentuk daunnya bergelombang, melipat kedalam, dengan tulang daun yang menonjol
di sisi bawah daun (filoid). Daunnya tumbuh dengan melingkari batang utama dan
percabangannya dengan susunan succubous (daun atas menutupi daun bawah).
Pangkal daun dan kapsulnya tidak terlihat pada pengamatan ini. Alat reproduksi
seperti anteridium dan arkegoniumnya juga tidak ditemukan. Panjang dan lebar
keseluruhannya sekitar 12cm dan 10cm . Perbesaran yang digunakan untuk melihat
spesimen ini adalah perbesaran 1,5, ditemukan di jalur kebun teh, Cipelang, 2022.

B. Ilustrasi
a. Gambar Spesimen

perbesaran 1,5

b. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Bangsa : Leucodontales
Keluarga : Meteoriaceae
Marga : Papillaria
Jenis : Papillaria sp.
(Sumber : itis.gov)
Spesimen 3 : Pogonatum sp.
Bentuk Spesimen : Herbarium (Kering)

A. Deskripsi
Spesies lumut Pogonatum sp. termasuk ke dalam keluarga Polytrichaceae &
termasuk pada kategori lumut daun. Warna aslinya hijau tua, karena sudah diawetkan
warnanya menjadi coklat. Lumu ini memiliki bentuk talus seperti tumbuhan kecil dengan
batang (cauloid) tegak serta lembaran daun (filoid) yang tumbuh melingkari batangnya
secara spiral. Substrat tempat lumut ini tumbuh adalah tanah, sehingga dapat dikatakan
habitatnya terestrial. Morfologi yang dimiliki spesies lumut ini adalah filoid, cauloid, dan
rizhoid. Daun yang tersusun spiral, batang (cauloid) berbentuk silindris dan tumbuh
memanjang, serta rizhoid berupa benang halus sebagai tempat untuk melekatkan diri.
Ukuran spesimen aslinya adalah sekitar 4 cm (panjang) dan 3 cm (lebar). Pada
pengamatan ini, salah satu batang Pogonatum sp. terlihat menjulang tinggi dan memiliki
sporangium di ujung batangnya yang berbentuk seperti kapsul. Kapsul ini merupakan alat
perkembangbiakan vegetatif, sementara gametofitnya adalah daun. Bentuk daun dari
lumut ini adalah panjang, ujungnya meruncing, tepinya rata, permukaan halus, dan
sedikit bergelombang. Ditemukan pada jalur pengamatan kebun teh, Cipelang, 2022.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Polytrichopsida
Bangsa : Polytrichales
Keluarga : Polytrichaceae
Marga : Pogonatum
Jenis : Pogonatum sp.
(sumber : itis.gov)
Spesimen 4 : Hyophila sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Spesies lumut Hyophila sp. berasal dari keluarga Pottraceae. Lumut ini
termasuk lumut daun yang tumbuh berbentuk seperti rumput. Batang tubuhnya tegak,
tidak memiliki cabang, dengan untaian pusat yang kuat. Daun atau filoidnya
berliku-liku seperti tubulus dan melengkung ke dalam, dengan struktur bulat telur, dan
semakin sempit di area pangkal. Pada daun terlihat tulang daun atau dostal yang
berwarna merah gelap dan ujungnya lancip. Filoidnya berwarna hijau terang dengan
gametofit berwarna hijau kekuningan Substrat ditemukan nya lumut ini adalah batu
dengan ukuranar 2-3 cm. Rhizoid tet lihat seperti serabut agak jarang & tipis. Rada
pengamatan in tidak dapat ditemukan alat perkembangbiakan generatif & vegetatif
nya (Andrew S., dkk. 1965).

B. Ilustrasi
a. Gambar Spesimen

b. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Bangsa : Pottiales
Keluarga : Pottiaceae
Marga : Hyophila
Jenis :Hyophila sp.
(Sumber : itis.gov)
Spesimen 5 : Marchantia sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli

A. Deskripsi
Spesies lumut Marchantia sp. Berasal dari keluarga Marchantiaceae.
Morfologinya adalah ujung pangkal talus tumpul bercabang 2,terdapat banyak pori
dipermukaan abaksial talusnya serta banyak rizhoid seperti rambut pada bagian
adaksialnya. Percabangan talusnya adalah dikotom atau bercabang dua terus menerus.
Tepi Daunnya bergelombang dan bercabang. Pada limit ini terlihat gemma cup sebagai
alat perkembangbiakan, namun sudah hancur/tidak sempurna. Lumutnya bersifat
monoleus ; Anteredium dan arkegonium berasa dalam satu lumut. Panjang lumutnya 2cm
& ditemukan pada jalur pengamatan kebun teh, Cipelang. ( Nurheni, dkk. 2019)

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Marchantiophyta
Kelas : Marchantiopsida
Bangsa : Marchantiales
Keluarga : Marchantiaceae
Marga : Marchantia
Jenis :Marchantia sp.
(Sumber : itis.gov)
LAPORAN PRAKTIKUM
BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Paku Kering (Herbarium)


Tanggal : 31 Oktober 2022

Spesimen 1 : Cyathea junghuhniana


Bentuk Spesimen : Spesimen herbarium

A. Deskripsi
Cyathea junghuhniana ini memiliki ukuran pinna sepanjang 42,5 cm dan lebar 18 cm.
Panjang pinnule yaitu 10 cm. Spesies ini hidup terestrial dengan substrat di tanah dan
ditemukan di sekitar Curug Seribu, Jawa, pada tahun 2008, Maret 05 dengan kolektor
Pak Agung Sedayu. Spesies ini memiliki percabangan pada pinna yaitu 3-pinnate,
pinna alternate yaitu terdapat cabang, dan ada cabang lagi, dan percabangan lagi
dengan muncul percabangan selang-seling. Bentuk pinulet yaitu linear dengan
percabangan pada pinnule yaitu pinnatisect (pinnulet langsung menempel pada costa
tanpa ada costulet). Tidak memiliki sisik atau rambut permukaan pinnulet atau midrib.
Pada pinnulet memiliki bentuk basal yang acute (lonjong dan tidak meruncing pada
bagian ujung pinnulet), dan memiliki pola venasi yang menggarpu bebas dengan
ujung menyentuh margin. Spesies ini memiliki sorus yang terletak di sepanjang pola
venasi pada pinnulet, dan memiliki warna sorus coklat terang (kekuningan) dengan
sorus ada indusium (indusiate), serta bentuk sorus dan indusium yaitu round indusium
atau peltate (sorus ada pada tengah indusium dan indusium berbentuk seperti
mangkok). Tidak ditemukan literatur mengenai bentuk dari akar/rhizome dari spesies
ini dan spesies ini memiliki tepi pinnulet yang entire (halus dan tidak bergerigi).

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen
2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Cyatheales
Keluarga : Cyatheaceae
Marga : Cyathea
Jenis : Cyathea junghuhniana
(sumber : Itis.gov)
Spesimen 2 : Sellaginela plana
Bentuk Spesimen : Spesimen herbarium

A. Deskripsi
Sellaginela plana ini memiliki ukuran keseluruhan (frond) yaitu 26,5 cm dan panjang
pinna 11 cm. Spesies ini hidup terestrial dengan substrat tanah dan ditemukan di
TNGGP Selabintanam Sukabumi dengan kolektor Pak Agung Sedayu. Spesies ini
memiliki percabangan dikotom yaitu percabangan terjadi terus menerus dengan setiap
cabang terjadi 2 percabangan dan seterusnya. Bentuk pinnulet yaitu falcate
(melengkung pada bagian menuju basal pinnulet), dengan percabangan pada pinnule
yaitu pectinate (terdapat anastomosi), serta bentuk basal pinnulet yaitu acuminate
(meruncing dan melengkung pada bagian menuju basal pinnulet) dengan tepi pinnulet
yang bergerigi dengan sisik halus (cincinate). Pada bagian seluruh permukaan terdapat
sisik-sisik halus berupa sericeous. Pola venasi pada spesies ini yaitu menggarpu bebas
dengan ujung bulbous dan spesies ini terlihat memiliki sorus, namun memiliki
sporangium yang letaknya di ujung daun sporofil (daun fertil) dengan bentuk agak
bulat atau seperti terompet (Lipi, 1979). Pada spesies ini memiliki sorus disepanjang
marginal (long linear). Memiliki akar yang tipis, halus dengan tipe erect (Lipi, 1979).
Spesies ini memiliki tunas muda di rachis.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen
2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Igcopodiopsida
Bangsa : Sellaginellales
Keluarga : Sellaginellaceae
Marga : Sellaginela
Jenis : Sellaginela plana
(sumber : Itis.gov)
Spesimen 3 : Lindsaea sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen herbarium

A. Deskripsi
Lindsaea sp. ini memiliki panjang keseluruhan 22 cm, dengan ukuran frond 15
cm, dan panjang rhizome terpanjang 7 cm. Spesies ini hidup terrestrial dengan
substrat tanah dan ditemukan di Mappi, Papua dengan kolektor Muhammad Iqbal
pada tahun 2007. Spesies ini memiliki percabangan yaitu 1-pinnate dengan bentuk
lamina pinnatisect (pinna berlekatan langsung dengan stipe). Tidak memiliki sisik atau
rambut di sekitar bagian-bagiannya. Bentuk pinna ini ialah dimidate (berbentuk
lonjong seperti kipas), dengan bentuk basal pinna yaitu excavate, dengan pola venasi
menggarpu bebas, ujung menyentuh margin, serta tepi pinna yang entire (tidak
bergerigi). Spesies ini memiliki sorus yang letaknya di extending beyond margin dan
terdapat di sepanjang margin. Bentuk dari sorus dan indusium ini ialah linear sorus
dan indusium, dengan warna sorus keemasan dan sorus termasuk indusiate (dengan
indusium). Bentuk rhizome yaitu tufted (akar dengan stolon) dan jenis akarnya ini
erect (branching).

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Lindsaeaceae
Marga : Lindsaea
Jenis : Lindsaea sp.
Spesimen 4 : Cyclosorus sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen herbarium

A. Deskripsi
Cyclosorus sp. ini memiliki ukuran keseluruhan 56 cm. Spesies ini hidup
terrestrial dengan substrat di tanah dan ditemukan di TNGGP Selabintana, Cipelang
pada tahun 2006 dengan kolektor Pak Agung Sedayu. Spesies ini memiliki
percabangan 1-pinnate, pinnae opposite. Bentuk pinna yaitu acicular, dengan bentuk
basal pinna ialah acuminate dan dengan tepi pinna ialah crenate, serta pola venasi
menggarpu bebas dengan ujung menyentuh margin. Tidak memiliki rambut atau sisik
pada bagian-bagiannya. Bentuk dari lamina ialah bipinnatifid. Spesies ini memiliki
sorus yang letaknya di seluruh bagian pola venasi tetapi memiliki jarak antara sorus
satu dengan sorus lainnya. Sorusnya memiliki warna kecoklatan dengan bentuk sorus
ialah exindusiate sorus (tidak memiliki indusium). Pada bagian rhizome memiliki
bentuk ialah caudex.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Thelypteridaceae
Marga : Cyclosorus
Jenis : Cyclosorus sp.
Spesimen 5 : Gleichenia sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen herbarium

A. Deskripsi
Gleichenia sp. ini memiliki ukuran pinna sepanjang 32 cm dan panjang pinnule yaitu
28 cm, spesies ini hidup terestrial dengan substrat di tanah dan ditemukan di Telaga
Warna, Jawa Barat pada tahun 2013, dengan kolektor Stefani Lianata. Spesies ini
memiliki percabangan dikotom yaitu percabangannya terjadi terus menerus dan
membelah menjadi 2 percabangan di setiap cabang. Bentuk pinnulet yaitu linear,
dengan bentuk basal dari pinnulet ialah obtuse dan tepi pinnulet ialah entire (tidak ada
gerigi). Pada bentuk lamina ialah pectinate. Tidak memiliki sisik atau rambut pada
setiap bagian-bagiannya. Pada pinnulet memiliki pola venasi yang menggarpu bebas
dengan ujung bulbous. Pada pengamatan, paku ini tidak memiliki sorus baik saat
masih muda maupun dewasa. Tidak ditemukan literatur terkait bentuk dari
rhizomenya.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen

2. Ilustrasi manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Gleicheniales
Keluarga : Gleicheniaceae
Marga : Gleichenia
Jenis : Gleichenia sp.
LAPORAN PRAKTIKUM
BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA KRIPTOGRAM

Tema : Paku Basah


Tanggal : 07 November 2022

Spesimen 1 : Cystopteris sp.


Bentuk Spesimen : Spesimen asli (basah)

A. Deskripsi
Cystopteris sp. merupakan tumbuhan paku yang masuk ke dalam kelas
Polypodiopsida. Saat dilakukan pengamatan, dapat ditemukan bentuk lamina pada
spesies ini, 2-pinnate-pinnatifid dengan pinna yang bergelombang di bagian tepi
(dentate). Cystopteris sp. yang diamati memiliki dua buah crozier (ukel). Yang mana
di setiap lengkungan crozier (ukel) terdapat spora berwarna putih yang mengumpul.
Spora pada paku ini juga terdapat di permukaan abaksial lamina. Stipe pada paku ini
ada yang berwarna coklat (batang tua) dan berwarna hijau (batang muda). Paku ini
memiliki rhizome yang berbentuk tufted with roots and stolons, di bagian rhizome
paku ini terdapat rambut-rambut halus yang menempel. Saat pengambilan spesimen,
paku ini menempel pada substrat batu. Paku ini memiliki panjang frond 43 cm dan
lamina 25 cm.

B. Ilustrasi
1. Gambar spesimen
Klasifikasi
Kerajaan :Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Woodsiaceae
Marga : Cystopteris
Jenis : Cystopteris sp.
(sumber: itis.gov)

2. Ilustrasi manual
Spesimen 2 : Pteris sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli (basah)

A. Deskripsi
Pteris sp. merupakan tumbuhan paku yang masuk ke dalam kelas
Polypodiopsida. Spesimen paku ini saat ditemukan menempel pada substrat batu. Saat
dilakukan pengamatan diketahui bahwa panjang frond yaitu mulai dari ujung petiole
pada rhizome sampai pinna paling atas berkisar 62,9 cm, panjang stipe 6 cm, panjang
rachis 3,5 cm, dan panjang pinnula 6 cm. Stipe pada paku ini berwarna hijau
kecoklatan dan terdapat rambut halus yang bertipe pillote. Paku ini memiliki tipe
rhizome dengan bentuk tufted with roots and stolons. Bentuk basal pinna paku ini
biauriculate dan apikal pinna berbentuk acute. Tepi pinnula paku ini bertipe entire.
Venasi pada paku ini menggarpu bebas dan bagian ujungnya menyentuh margin. Paku
ini memiliki indusium berbentuk marginal false indusia, long linear. Paku ini juga
memiliki sorus yang terletak di bagian abaksial lamina. Pteris sp. merupakan paku
yang dapat hidup di ketinggian 0 - 2000 mdpl, spesies ini juga termasuk paku epilitik
yang memiliki daya tahan yang tinggi terhadap pengaruh lingkungan (Mumpuni,
2016).
B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

2. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan :Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Pteridaceae
Marga : Pteris
Jenis : Pteris sp.
(sumber: itis.gov)
Spesimen 3 : Thelypteris sp.
Bentuk Spesimen : Spesimen asli (basah)

A. Deskripsi
Thelypteris sp. merupakan tumbuhan paku yang termasuk dalam kelas
Polypodiopsida. Spesimen Thelypteris sp. ini saat diamati memiliki panjang frond
26,5 cm, panjang rachis 2 cm, panjang stipe 8,5 cm, dan panjang pinnula 3,3 cm. Saat
mengambil spesimen ini diketahui paku ini menempel pada substrat batu. Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa bentuk lamina pada paku ini 1-pinnate pinnatifid
dengan bentuk pinna hastate, bentuk apikal pinna apiculate, dan terdapat venasi pada
pinna yang berbentuk seperti menggarpu bebas. Paku ini juga memiliki sorus yang
terletak di abaksial pinna pada posisi submedial dan berbentuk exindusiate. Paku ini
memiliki stipe tegak yang berwarna hijau kecoklatan dan terdapat rambut halus
(pubescent). Paku ini juga memiliki rhizome dengan bentuk tufted with roots &
stolons. Thelypteris sp. ini dapat hidup secara epifit (menumpang pada tumbuhan lain)
dan dapat secara terestrial (tanah) (Nasution dkk., 2018).

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 4x
2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Thelypteridaceae
Marga : Thelypteris
Jenis : Thelypteris sp.
(Sumber: itis.gov)
Spesimen 4 : Adiantum capillus-veneris
Bentuk Spesimen : Spesimen asli (basah)

A. Deskripsi
Adiantum capillus merupakan tumbuhan paku yang masuk kedalam kelas
Polypodiopsida. Saat ditemukan, spesimen ini menempel pada substrat batako rumah.
Setelah diamati diketahui spesimen ini memiliki panjang frond 15,7 cm. Spesimen ini
memiliki bentuk lamina 2 pinnate-alternate dengan panjang 7,5 cm dan berwarna
hijau. Spesimen ini memiliki pinnula yang berbentuk flabellate dengan bentuk basal
obtuse, bentuk apikal emarginate, dan tepi entire (tidak bergerigi/halus). Paku ini
memiliki venasi yang menggarpu bebas secara vertikal dari basal sampai apikal
pinnula. Paku ini memiliki sorus yang seperti bohlam dan dilindungi marginal false
indusium, short. Paku ini memiliki stipe berwarna coklat kehitaman dengan panjang
8,2 cm dan stipe yang berwarna hijau dengan panjang 7,5 cm. Paku ini juga memiliki
rhizome dengan bentuk short creeping dan berbulu. Paku ini memiliki crozier yang
telah terbuka, bagian tengah hingga apikal berwarna hijau muda dan tengah ke basal
berwarna coklat kehitaman. Adiantum capillus-veneris memiliki nama lokal yaitu
suplir. Spesies ini hidup secara terestrial (tumbuh di tanah) dan hidup membentuk
rumpun di tempat yang terlindung dengan intensitas cahaya rendah dan lembab.

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

2. Ilustrasi Manual

Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Pteridaceae
Marga : Adiantum
Jenis : Adiantum
capillus-veneris
Spesimen 5 : Asplenium nidus
Bentuk Spesimen : Spesimen asli (basah)

A. Deskripsi
Asplenium nidus merupakan merupakan tumbuhan paku yang masuk kedalam
kelas Polypodiopsida. Paku ini memiliki bentuk laminanya yang simple dengan
panjang 84,5 cm. Paku ini memiliki daun yang rata, bergelombang, dan ujung bagian
akarnya mengikat. Paku ini memiliki sorus yang bewarna cokelat muda yang terletak
di permukaan abaksial daun. Sorus jenis ini tersusun seperti garis pada setiap helaian
daun. Daun pada paku ini termasuk sporofit karena menghasilkan spora. Paku ini juga
memiliki stipe yang tidak nyata karena menyatu dengan tulang daun. Tumbuhan paku
ini memiliki nama lokal yaitu kadaka. Paku ini diketahui hidup menumpang
ditumbuhan lain (epifit), namun terkadang dapat dijumpai tumbuh di atas permukaan
tanah (terestrial). Tumbuhan paku ini menyukai tempat yang agak lembab dan tidak
menyukai sinar matahari langsung (Mudiana, 2008).

B. Ilustrasi
1. Gambar Spesimen

Perbesaran 4,5 kali

2. Ilustrasi Manual
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Polypodiopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Aspleniaceae
Marga : Asplenium
Jenis : Asplenium nidus
(Sumber: itis.gov)

Anda mungkin juga menyukai