Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENTANG MAKLUK HIDUP

( HEWAN )

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar dari :

Dosen Pengampu : Bapak Muhamad Azhari,M.Si

Disusun Oleh :

Marini Susanti Ertie Ethel

NIM : 21.11.024805

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALANGKARAYA

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Mahkluk
Hidup ( Hewan ).

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah tentang
makhluk hidup ( hewan ) ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah Tentang Mahkluk Hidup ( Hewan ) dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palangkaraya,10 Oktober 2022

Penyusun
Marini Susanti Ertie Ethel
Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................................ii

BAB I......................................................................................................................................iii

1.1.Latar Belakang Masalah................................................................................................1

1.2.Identifikasi Masalah.......................................................................................................2

1.3.Rumusan Masalah..........................................................................................................3

1.4.Batasan Masalah.............................................................................................................4

1.5.Tujuan..............................................................................................................................5

BAB II....................................................................................................................................1

Pembahasan..........................................................................................................................2

2.1.Pengertian Hewan..........................................................................................................3

2.1.1.Ciri-Ciri Hewan...........................................................................................................4

2.1.2.Objek Hewan...............................................................................................................5

2.1.3.Contoh Hewan.............................................................................................................6

BAB III..................................................................................................................................1

Penutup.................................................................................................................................2

Saran.....................................................................................................................................3

Daftar Pustaka......................................................................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Hewan adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan dan hidup berdampingan
dengan manusia maka hewan memiliki arti penting dalam kehidupan. Selain sebagai salah
satu sumber makanan, Pada zaman dahulu hewan juga dimanfaatkan sebagai alat transportasi.
Berdasarkan sejarahnya, hewan pada zaman dahulu atau zaman purba cenderung memiliki
ukuran yang lebih besar daripada kebanyakan hewan yang ada pada saat ini. Hal itu
dibuktikan dari adanya penemuan fosil kerangka hewan di berbagai penjuru dunia. Hewan
jinak biasanya karena hewan itu dipelihara atau dirawat. Dan tidak semua hewan dapat
dipelihara, contohnya hewan buas. Meskipun ada beberapa kalangan yang menjadikan hewan
buas sebagai hewan peliharaan, akan tetapi hal tersebut sangatlah beresiko. Akan tetapi sikap
arogansi dari sekelompok manusia yang memperlakukan hewan tidak sebagaimana mestinya
membuat masyarakat khususnya para pecinta hewan menjadi resah. Berbagai kasus tindak
kekerasan terhadap hewan ditemukan. Tidak hanya di satu tempat, melainkan di berbagai
wilayah atau bahkan seluruh penjuru dunia kasus pelanggaran terhadap hak azasi hewan ini
terjadi. Jika terus menerus hewan dijadikan bahan pelampiasan emosi sehingga melakukan
kekerasan, penganiayaan bahkan sampai kematian, dapat menjadikan populasi hewan
menjadi punah.

Hingga kini kekerasan terhadap hewan memang masih kerap terjadi di mana-mana. Dengan
tidak adanya sanksi hukum, para pelaku dengan bangga mempublikasikan kekejaman dan
tindakan sadis mereka melalui sosial media untuk kesenangan, kesombongan dan ketenaran
dalam arti lain ingin viral. Kekerasan yang dilakukan oleh pelaku biasanya bertujuan untuk
keuntungan mereka sendiri seperti membunuh hewan untuk dimakan, diambil bulunya atau
gadingnya dan kemudian dijual. Namun ada juga yang bertujuan sebagai bentuk perlindungan
diri dengan alasan bahwa hewan tersebut telah menyerang manusia. Padahal mungkin saja
hewan tersebutlah yang seharusnya lebih membutuhkan perlindungan karena habitat mereka
dirusak atau bahkan dialih fungsikan menjadi lahan yang menguntungkan bagi manusia.
Seharusnya masyarakat bisa melihat dan menyadari bahwa hewan juga membutuhkan tempat
tinggal atau habitat yang layak. Hewan-hewan mungkin tidak akan menyerang manusia bila
habitat mereka tidak dirusak oleh manusia. Sebagai contoh kasus terbaru dan viral yang
terjadi di daerah Aceh, tepatnya di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan, Kota
Sabulussalam. Warga didaerah tersebut melaporkan untuk dilakukan evakuasi terhadap
orangutan didaerahnya. Laporan ini pun ditindak lajuti oleh pihak terkait. Dari evakuasi
tersebut tim BKSDA Aceh dan personel WCS-IP berhasil mengevakuasi dua orangutan yang
terdiri dari anak dan induknya. Sang induk terluka parah akibat benda tajam ditangan kanan,
kaki kanan serta punggungnya. Sedangkan sang anak ditemukan dalam kondisi manutrisi
parah dan syok berat. Diseluruh tubuh induk orang utan itu tersebar 74 peluru senapan
angina, sayangnya anak orangutan yang lemah itu akhirnya meninggal.

Contoh kasus diatas hanyalah salah satu contoh dari banyak nya kasus kekerasan terhadap
hewan. Oleh karena itu dari kejadian dan kasus-kasus kekerasan lainnya, perlu dan penting
diadakannya sosialisasi yang tepat untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya
menghargai dan mengerti kesejahteraan hewan sejak usia dini. Dengan perancangan
pendekatan visual untuk peduli atau menyayangi terhadap hewan, dan dikaitkan dengan sifat
sahabat Nabi yaitu Abu Hurairah yang menyayangi hewan yaitu kucingnya. Sahabat
Rasullulah ini dikenal dengan sifatnya yang menyayangi kucing, dimana ia dijuluki Abu
Hurairah, julukannya pun diberi oleh Rasul yang mana artinya adalah bapak kucing kecil,
dengan nama asli Abu Hurairah ini adalah Abdu Syam yang diganti menjadi Abdurahman .
Dari sini penulis menyimpulkan dan mengaitkan fenomena diatas dengan sifat teladan dari
sahabat Nabi dan dikemas dengan cerita sehari-hari.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Tingginya kekerasan terhadap hewan

2. Kurangnya Kesadaran masyarakat tentang cara memperlakukan hewan yang baik

3. Kurangnya media informasi terhadap anak untuk mendapatkan pengetahuan tentang peduli
hewan baik hewan liar ataupun peliharaan

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu:

1. Bagaimana cara mudah mengenalkan tentang meneladani sifat Abu Hurairah kepada anak-
anak?
2. Bagaimana merancang buku cerita interaktif mengenai tauladan sifat Abu Hurairah dalam
kisah sehari-hari?

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dibatasi di TK Islami di kota Bandung

2. Dengan usia target 4-6 tahun 3. Penelitian ini dibatasi untuk mengenalkan kepada anak-
anak tentang meneladani sifat Abu Hurairah terhadap hewan

1.5 Maksud dan Tujuan

1.5.1 Maksud

a. Membuat perancangan media yang mudah dimengerti anak tentang tauladan sifat Abu
Hurairah sehingga tumbuh rasa menyayangi terhadap binatang

b. Merancang buku cerita interaktif mengenai tauladan sifat Abu Hurairah dikemas dalam
kisah sehari-hari, untuk anak-anak lebih membiasakan menyangi binatang

1.5.2 Tujuan

a. Tumbuhnya sikap pada anak-anak yang penyayang terhadap binatang

b. Terbiasanya anak-anak untuk menyangi binatang


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hewan

Menurut Anshori (2009) hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok
organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu
dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau
satwa saja). Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel
banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan),
sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak
membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya. Hewan
mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai
besar tertentu, memerlukan makanan dan memiliki bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya
lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap
individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit.
Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari
individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang
disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi. (Anshori, 2009).

2.1.1 Ciri-ciri Hewan

Secara umum Menurut Anshori (2009) berikut ini adalah ciri-ciri hewan:

1. Binatang atau yang disebut juga hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler,
heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan
organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan
organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.

2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada
tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural
kolagen.

3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggungjawab atas
penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat
bergerak secara aktif.
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang
mendominasi siklus hidupnya.

5. Alat pernafasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada tempat hidupnya, ada
yang bernafas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing,
trakea seperti serangga.

6. Hewan memerlukan makanan untuk tumbuh berkembang dan bertahan hidup jenis
makanan hewan ada tiga yaitu Karnivora(pemakan daging),herbivora(pemakan
tumbuhan),Omnivora(pemakan segala).

2.1.2 Objek Hewan yang digunakan dalam Aplikasi

1. Beruang Grizzly

Nama ‘Grizzly’ berarti ‘memiliki bulu abu-abu atau putih’. Warna bulu beraneka
ragam mulai dari putih, pirang hingga coklat dan hitam, tergantung pada jenis kelamin, usia,
dan musim. Beruang Grizzly adalah hewan dengan tingkat reproduksi terendah di antara
semua hewan darat Amerika Utara. Berat beruang Grizzly jantan dewasa berkisar 200 sampai
400 kg, sedangkan Grizzly betina memiliki bobot 150-220 kg.Tinggi rata-rata beruang
grizzly saat berdiri di keempat kaki adalah 90 sampai 120 cm dan 180 sampai 210 cm ketika
berdiri di dua kaki. Meskipun berukuran besar, beruang grizzly dapat berlari hingga
kecepatan 48 km/jam. Beruang grizzly memiliki berbagai habitat yang dapat bervariasi dari
hutan alpine ke daerah tundra. Beruang Grizzly adalah omnivora dan dianggap sebagai
hewan terbesar di Amerika Utara. Sebagian besar makanan beruang Grizzly terdiri dari
vegetasi hijau termasuk buah, rumput, daun, dan akar. Makanan lain meliputi tikus, domba,
rusa, bison, dan karibu. Mereka juga berburu ikan, seperti salmon dan trout. Musim kawin
beruang Grizzly terjadi antara bulan Mei dan Juli. Biasanya, jumlah anak akan tergantung
pada berat badan dan kesehatan betina secara keseluruhan.

2. Flamingo

Flamingo adalah spesies burung berkaki panjang yang hidup berkelompok. Burung ini
ditemukan di belahan bumi barat dan timur, namun lebih banyak terdapat di belahan timur.
Ciri fisik yang dimilki adalah leher dan kaki yang Panjang dan memilki paruh yang bengkok
kebawah seperti sendok terbalik. Flamingo muda keluar dari telur dengan warna abu-abu,
namun flamingo dewasa memiliki warna bervariasi dari merah muda hingga merah cerah
karena bakteri akuatik dan beta karoten yang terkandung dalam makanan mereka. Flamingo
menyaring air untuk mendapatkan udang. Paruh mereka yang berbentuk sedemikian rupa
beradaptasi untuk menyaring air dan lumpur untuk mendapatkan makanan. Habitat dari
burung ini terdiri dari wilayah danau dangkal yang besar, hutan bakau, laguna dan pulau-
pulau berpasir. Flamingo juga dijumpai pada daerah yang hangat, dangkal serta berair.
Kemudian burung flamingo membutuhkan habitat yang sangat luas, seperti halnya muara
serta danau garam.

3. Burung Tukan

Burung Tukan adalah burung daerah tropis berparuh besar. Tukan hidup di hutan-hutan
tropis. Ada 37 jenis burung Tukan; banyak di antaranya yang hidup di hutan-hutan Amerika
Tengah dan Selatan. Burung Tukan hidup dalam kawanan kecil di puncak pohon. Burung ini
tampangnya mirip dengan burung Rangkong, tetapi beda keluarga.Burung Tukan termasuk
burung yang berukuran besar. Ciri-ciri burung ini adalah panjang tubuh dapat mencapai 100
cm pada jantan, dan 88 cm pada betina. Selain itu keunikannya adalah memiliki tanduk yang
besar di atas paruh, berwarna merah pada jantan dan kuning pada betina. Paruh berwarna
kuning dan memiliki kantung biru pada tenggorokan. Makanan utama burung tukan ini
biasanya adalah buah-buahan, dan beberapa jenis serangga serta binatang kecil lainnya,
seperti kelelawar, kadal, dan tikus.

4. Gorilla

Binatang gorila merupakan salah satu primata terbesar yang ada saat ini. Makanan yang
biasanya dikonsumsi oleh binatang gorila yakni seperti sayur-sayuran dan terkadang juga
serangga. Gorila bisa digolongkan dalam kelompok omnivora, yakni pemakan segala. Asal
dari gorila yakni hutan tropis yang ada di Benua Afrika. Gorila jantan dewasa mampu
memiliki tinggi 6 meter atau lebih dan beratnya sekitar 300 hingga 500 pound. Usia binatang
gorila bisa mencapai 50 tahun ataupun lebih. Dalam sehari, gorila mampu tidur di malam hari
selama 13 jam dan istirahat beberapa jam saat siang. Makanan yang biasanya dimakan oleh
gorila yakni kulit kayu, daun, umbi, tanaman rambat, buah-buahan serta jelatang. Makanan
lain yang umumnya dimakan oleh gorila yakni belatung, semut, cacing, rayap serta larva dari
serangga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hewan adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan dan hidup berdampingan
dengan manusia maka hewan memiliki arti penting dalam kehidupan. Selain sebagai
salah satu sumber makanan, Pada zaman dahulu hewan juga dimanfaatkan sebagai
alat transportasi. Berdasarkan sejarahnya, hewan pada zaman dahulu atau zaman
purba cenderung memiliki ukuran yang lebih besar daripada kebanyakan hewan yang
ada pada saat ini.

Secara umum Menurut Anshori (2009) berikut ini adalah ciri-ciri hewan:

1. Binatang atau yang disebut juga hewan merupakan organisme eukariota,


multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan
memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan
(ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.

2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat,
seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas
protein struktural kolagen.

3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggungjawab atas
penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga
dapat bergerak secara aktif.

B.SARAN

Dibutuhkan adanya penelitian yang lebih lanjut yang berguna menjaga habitat dan
keberadaan hewan liar di alam, kemudian diperlukan juga penelitian mengenai
jenisjenis mamalia dengan menambahkan beberapa metoda, serta penelitian mengenai
populasi dan kelimpahan mamalia untuk melengkapi data tentang spesies - spesies
mamalia.
DAFTAR PUSTAKA

Alikodra, H.S. (1990). Pengelolahan Satwa Liar. Jilid I. IPB. Bogor.

Alikodra, H. S., 2002. Pengelolaan Satwa Liar. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

BBKSDA Jabar. (2016). Informasi Kawasan Konservasi lingkup BBKSDA


Jabar.http://bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wpcontent/uploads/2017/08/P rofil-
Bidwil-2-Fix_skw_4_masigit-kareumbi.pdf. Diunduh pada 15 Maret 2018.

Bibby, C.J. Burgess & D.A Hill. 2000. Teknik-teknik Ekpedisi Lapangan Survei
Burung. Birdlife Internasional. Bogor.

Bibby. C., M. Jones., dan S. Marsden. 2000. Survei Burung. SMKG Mardi Yuana.
Bogor.

Brotowidijoyo, M., 1990. Zoologi Dasar. Erlangga: Yogyakarta.

Burnie, David. 2008. Eyewitness Bird. New York: DK Publishing.

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. (2010). Biologi.

Edisi 8 jilid 3 (Terjemahan oleh Damaring Tyas Wulandari). Jakarta: Erlangga.


Corbeil, Jean-Claude. & Archambault, Ariane. (2009).

Animal Kingdom. Singapore: QA International.

Anda mungkin juga menyukai