Anda di halaman 1dari 3

Lirik Lagu 

Gundul-Gundul Pacul

Gundul gundul pacul cul

gembèlengan

Nyunggi nyunggi wakul kul

gembèlengan

Wakul ngglimpang segané dadi sak latar

Wakul ngglimpang segané dadi sak latar

Arti Lagu Gundul-Gundul Pacul

Gundul gundul cangkul

Sembrono

Membawa bakul (di atas kepala)

(Dengan) sembrono

Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman

Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman

Makna Lagu Gundul-Gundul Pacul

Gundul berarti kepala plontos, botak, atau tidak ada rambut.

Nah, kepala adalah lambang kehormatan, sedangkan rambut lambang mahkota


kepala, Adjarian.

Jadi, gundul atau botak berarti melambangkan kehormatan yang tanpa ada


mahkotanya. 

Dalam bahasa Indonesia, pacul berarti cangkul, tapi juga bisa melambangkan empat


indra manusia.

Sedangkan gembelengan berarti sombong dan tidak hati-hati.

Nah, maknanya secara keseluruhan adalah pemimpin yang sebenarnya bukanlah


yang bermahkota, tapi yang berhati-hati dalam mempergunakan keempat indranya
dalam memimpin.
Pemimpin yang tidak sombong adalah yang mau melihat dan mendengar kesusahan
rakyat.

Juga mencium kebaikan dan kesusah serta bertutur baik dan bijaksana.

Gundul-gundul pacul cul


gembelengan
nyunggi nyunggi wakul kul
gembelengan
wakul ngglimpang segane dadi sak latar
wakul ngglimpang segane dadi sak latar

Artinya:

Gundul-gundul cangkul, tidak hati-hati


membawa bakul (di atas kepala) dengan tidak hati-hati
bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman
bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman

Makna filosofis lagu

Berikut ini adalah makna filosofis lagu berdasarkan buku Kanjeng Sunan Kalijaga:
Jejak Sang Legenda yang ditulis oleh Conie Wishnu W:

Pertama, dalam lirik gundul-gundul pacul, gembelengan memiliki makna kalau


seorang pemimpin, sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa
cangkul untuk mencangkul. Maksudnya adalah mengupayakan kesejahteraan bagi
rakyatnya. Akan tetapi, umumnya pemimpin akan berubah sikap menjadi congkak
atau sombong (gembelengan).

Kata pacul bagi masyarakat Jawa berasal dari kata Papat Kang Ucul (empat hal yang
lepas), yang berarti kemuliaan seseorang bergantung pada empat hal, di antaranya:

· Mata yang digunakan untuk melihat kesulitan rakyat atau masyarakat.


· Telinga yang digunakan untuk mendengar nasihat.
· Hidung, yang digunakan untuk mencium wangi kebaikan.
· Mulut yang digunakan untuk berkata adil.

Kedua, lirik nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan yang artinya membawa bakul di
atas kepala, menjadi lambang bahwa seorang pemimpin harus menjunjung amanah
rakyat, namun tidak dengan sikap yang sombong (gembelengan).
Ketiga, lirik wakul ngglimpang segane dadi sak latar artinya bakul terguling, nasi
tumpah sehalaman. Makna "bakul terguling" adalah lambang dari amanah rakyat
yang jatuh akibat sikap sombong pembawa amanah tersebut. Kemudian segane dadi
sak latar merupakan lambang bahwa hasil yang diperoleh berantakan dan sia-sia,
atau tidak bisa dimakan lagi. Bisa juga diartikan dengan sudah tidak bermanfaat lagi
bagi kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai