PERHITUNGAN INTRAVENA

1. Parameter-parameter Intravena

a. K/Ke (tetapan laju eliminasi) adalah suatu parameter untuk

menentukan kecepatan atau lama dari suatu obat untuk

tereliminasi dari dalam tubuh.

b. t½ (waktu paruh) adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu obat

untuk meluruh setengahnya dari konsentrasi awal.

c. Vd (Volume distribusi) adalah seberapa banyak volume cairan

dalam tubuh yang dibutuhkan oleh obat untuk dapat terdistribusi

dalam sel jaringan tubuh.

d. AUC (Area Under Curve) adalah semua daerah yang berada

dibawah kurva yang berhubugan dengan bioavaibilitas meliputi

kadar puncak dalam plasma, absorbsi, waktu untuk mencapai

kadar puncak dalam plasma.

2. Rumus – Rumus Perhitungan Intravena

Parameter Orde 0 Orde 1

Ke/K 𝐾𝑒 = −𝑏 𝐾𝑒 = −𝑏 𝑥 2,3

0,5 𝑥 𝑎 0,693
t 1⁄2 t 1⁄2 = t 1⁄2 =
𝐾𝑒 𝐾𝑒

𝐹 𝑥 𝐷𝑂 𝐹 𝑥 𝐷𝑂
Vd Vd= Vd= 𝑎𝑛𝑡𝑖 log 𝑎
𝑎

Rumus untuk AUC

Cpn+Cpn−1
a. [AUC]tn-1tn = × (𝑡𝑛 − 𝑡𝑛 − 1)
2

Cpn akhir
b. [AUC]tnt~ = Ke

F x DO
c. [AUC]t0t~ = Vd .Ke

AYU MELINDA ANDRI

 PERHITUNGAN INTRAVENA
[ 𝐴𝑈𝐶]𝑡∞
𝑡𝑛
d. % AUC ekstrapolasi = ∑ 𝐴𝑈𝐶
x100%

Data dikatakan valid jika nilai % AUC ekstrapolasi ≤ 20 %

3. Contoh Soal

Data Kurva baku

C (ppm) Abs a = 0,009

1 0,049
b = 0,044
2 0,101
c = 0,998
3 0,149

4 0,185

5 0,230

Data Sampel

Cp Log Cp
t (jam) Absorbansi
(µg/mL) ( µg/mL)
1 0,212 4,613 0,663

2 0,142 3,022 0,480

3 0,113 2,363 0,373

4 0,066 1,295 0,112

5 0,050 0,931 -0,031

6 0,033 0,545 -0,263

7 0,015 0,136 -0,866

8 0,012 0,060 -1,167

Regresi orde 0 (t vs Cp) Regresi orde 1 (t vs Log Cp)

a = 4,410 a= 1,069

AYU MELINDA ANDRI

 PERHITUNGAN INTRAVENA
b= - 0,619 b= - 0,257

r= -0,951 r = 0,971

Karena nilai r yang lebih mendekati ±1 adalah orde 1 , maka data

tersebut merupakan orde 1 sehingga

1. 𝐾𝑒 = −𝑏 (2,3)

= - (-0,257) (2,3)

= 0,591 jam-1
0,693
2. t1/2 = 𝐾𝑒

0,693
= 0,591

= 1,172 jam

3. Rumus untuk mencari nilai Vd (volume distribusi) pada pemberian

secara intravena dan oral berbeda, untuk menentukan nilai Vd

pada pemberian secara intravena yaitu:

𝐹𝑥𝐷
Vd = 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑙𝑜𝑔0 𝑎

1 𝑥 10000
= 11,721

= 853,169 mL

Karena nilai F (fraksi) pada pemberian secara intravena adalah

100% = 1

4. AUC (Area Under Curve)

𝐶𝑝𝑛+𝐶𝑝𝑛−1
a. [ 𝐴𝑈𝐶]𝑡𝑛
𝑡𝑛−1 = 2
(tn – tn-1)

3,022 + 4,613
[ 𝐴𝑈𝐶]12 = (2 – 1) = 3,817 µg jam/mL
2

2,363+3,022
[ 𝐴𝑈𝐶]32 = (3 – 2) = 2,692 µg jam/mL
2

AYU MELINDA ANDRI

 PERHITUNGAN INTRAVENA
1,245+2,363
[ 𝐴𝑈𝐶]43 = (4 - 3) = 1,804 µg jam/mL
2

0,931+1,245
[ 𝐴𝑈𝐶]54 = (5 – 4) = 1,088 µg jam/mL
2

0,545+0,931
[ 𝐴𝑈𝐶]65 = (6 – 5) = 0,738 µg jam/mL
2

0,136+0,545
[ 𝐴𝑈𝐶]76 = (7 – 6) = 0,340 µg jam/mL
2

0,068+0,136
[ 𝐴𝑈𝐶]87 = (8 – 7) = 0,102 µg jam/mL
2

∑ 𝑨𝑼𝑪 = total [ 𝐴𝑈𝐶]𝑡𝑛

𝑡𝑛−1 = 10,631 µg jam/mL

𝐶𝑝𝑛 0,068
b. [ 𝐴𝑈𝐶]𝑡∞
𝑡𝑛 = 𝑘
= 0,591 = 0,115 µg jam/mL

𝐹 𝑥 𝐷𝑜 1 𝑥 10000
c. [ 𝐴𝑈𝐶]𝑡∞
𝑡0 = 𝑉𝑑 𝑥 𝑘
= 853,169 𝑥 0,591 = 19,832 µg jam/mL

𝑡∞
d. %AUC Ekstrapolasi = [ 𝐴𝑈𝐶]𝑡𝑛
∑ 𝐴𝑈𝐶
x100%

0,115
= 10,631 x 100%

= 1,081 %

Dari nilai %AUC ekstrapolasi mutlaknya ≤ 20% jika lebih dari

20% maka dinyatakan data atau nilai %AUC ekstrapolasi yang

didapat tidak valid. Jadi, contoh soal diatas didapatkan hasil %

AUC yaitu 1,081% yang berarti ≤ 20% maka hasil nilainya

valid.

AYU MELINDA ANDRI

 PERHITUNGAN INTRAVENA

DAFTAR PUSTAKA

Shargel, Leon. 2012. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan.

Surabaya, Airlangga University Press.

AYU MELINDA ANDRI