Anda di halaman 1dari 2

Fanatik Itu Asik Atau Justru Toxic?

Oleh : Sabiq Faiz Nul Hakim

Menurut KBBI, fanatik adalah suatu keyakinan untuk meyakini ajaran atau kepercayaan dengan
kuat. Fanatik atau fanatisme sendiri merupakan sebuah fenomena yang sangat penting di dalam
budaya modern, pemasaran, serta realitas pribadi dan sosial di masyarakat.

Menurut Ibnu Kholdun dalam teorinya Ashabiyah adalah rasa/ fanatisme terhadap keturunan,
keluarga, dan golongan.

Setiap manusia dalam dirinya pasti memiliki jiwa fanatisme tersendiri, tergantung kita
mengontrol fanatisme kita dan digunakan dalam hal bagaimana. Fanatik itu sebenarnya bagus,
yang menjadikan tidak bagus jika bersikap tidak adil pada orang lain. Saya percaya bahwa
agama yang saya anut itu benar, pendapat yang saya anut itu benar. Fanatik itu sangat penting,
bangsa kita ada karena rasa fanatisme terhadap bangsanya. Dengan berlandaskan senasib
sepenanggungan bangsa kita berhasil mengusir penjajah.

Fanatisme bisa jadi berbahaya atau buruk ketika sifat fanatik yang berlebihan sehingga
menjadikan kita enggan toleransi, karena jika sudah belebihan orang yang fanatik sama tokoh
atau suatu golongan jadi suka melihat sesuatu dengan hitam putih dan nggak berfikir secara adil.
Bikin mereka mencari jawaban yang enak buat mereka saja, mereka suka menganggap apa yang
di lontarkan idola atau golonggannya pasti benar dan yang lainnya pasti salah, atau biasa disebut
bias konfirmasi. Dan itu membuat mereka suka menolak perbedaan dan kalau keterusan, mereka
akan membela mati matian.

Sekarang kita mungkin heran kenapa orang bisa fanatik?

Fanatisme bisa datang karena sifat atau lingkungan tiap orang yang berbeda beda, tapi
sebenarnya sifat fanatik juga bisa masuk lewat tempat yang tidak kita duga, “PENDIDIKAN”.
Sistem pendidikan yang tidak melatih kita berfikir kritis maksa kita buat percaya dan menerima
begitu saja, ditambah sosial media yang ribuan informasi beredar setiap hari dan jika tidak ada
kemampuan buat nyaring, membuat kita terperangkap di ruang gema alias cuman percaya
dengan apa yang pengen kita percayai.

Punya idola itu wajar wajar saja, punya pilihan politik juga hak semua orang.tapi jika kita sampai
mencaci orang atau bertengkar gagara pilihan politik atau idola yang berbeda, itu tentu sudah
lewat batas kewajaran. Semoga kita semakin paham kalo pilihan yang berbeda itu bukan berarti
pihak kita yang paling benar dan yang lain pasti salah, kita hanya berbeda pilihan, karena itulah
kita harus lebih dewasa dalam menghargai pilihan setiap orang

Mungkin masih banyak yang keliru dalam tulisan ini, dikarenakan tulisan ini hanya pemantik
untuk kalian mencari sumber sumber yang lebih valid.
Ditutup dengan kutipan dari Winston Churchill “seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah
pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya” dan kutipan dari presiden Gen Z “Berdebat tetap
pakai adab ya…..”

Anda mungkin juga menyukai