MITIGASI PERLAMBATAN
EKONOMI
Pandemi COVID-19 telah Eropa (-14,4%), Singapura (-13,2%), Austria (-12,8%),
memporakporandakan perekonomian Jerman (-11,7%), Ceko (-10,7), Latvia (-9,8%), Amerika
dunia dan berdampak besar ke Serikat (-9,5%), dan Hong Kong (-9%). Sedangkan lima
Indonesia. Menteri Keuangan Sri negara lainnya diklasifikasi sebagai negara yang belum
Mulyani Indrawati menyebut pandemi masuk resesi ekonomi, akan tetapi pada April-Juni
ini sebagai perfect storm atau “wabah 2020 pertumbuhan ekonimnya minus secara tahunan
sempurna” (Townhall Meeting, yakni, Indonesia (-5,3%), Lithuania (-3,8%), Korea Selatan
19/06/2020). Andrew Stern (2008) (-2,9%), Kazakhstan (-1,8%), Taiwan (-0,7%). Karena itu,
mengartikan perfect storm sebagai beberapa lembaga internasinal memperkirakan ekonomi
“badai yang sangat dahsyat” yang dunia pada 2020 akan tumbuh negatif di atas -4%.
timbul dari kombinasi langka faktor World Bank memproyeksi minus 5,2%, International
meteorologi yang merugikan. Sementara Munetary Fund (IMF) memproyeksi minus 4,9%, dan
Dictionary Cambridge mengartikan The Organization For Economic Co-Operation and
perfect storm sebagai keadaan yang Development (OECD) memproyeksi minus 6,4% hingga
sangat buruk atau kritis, yang timbul minus 7,4%.
dari sejumlah faktor negatif dan tidak
Tentu perkembangan ekonomi global yang dipukul
dapat diprediksi. Kata “perfect storm”
berat oleh ‘perfect storm” ini akan memberikan
ini kemudian digunakan juga sebagai
dampak signifikan ke perekonomian Indonesia. Ekspor
metafora untuk suatu hubungan dalam
terganggu karena permintaan dunia menurun, produksi
lagu hit populer seperti Dark Horse
berkurang. Di sisi lain, Indonesia juga membutuhkan
yang dinyanyikan Katy Perry (bait ke-4)
barang impor yang memiliki nilai tambah tinggi
dan Perfect Storm yang dinyanyikan
sehingga hal ini akan membuat neraca dagang
Brad Paisley (bait ke-3).
Indonesia negatif. Faktor pendorong pertumbuhan
Menkeu Sri Mulyani Indrawati ekonomi yang lain adalah investasi. Dorongan investasi
menerjemahkan perfect storm sebagai tetap ada, akan tetapi masih lemah.
wabah yang memukul perekonomian
Konsumsi rumah tangga yang mengontribusi sekitar
dari tiga sisi secara sekaligus, yaitu
58% terhadap PDB diharapkan menjadi faktor penahan
sisi sosial, ekonomi, dan keuangan.
ekonomi untuk tidak tumbuh minus. Namun, karena
Disebut sempurna (perfect) karena
rumah tangga pada umumnya terkena dampak pandemi
pandemi COVID-19 telah membuat
COVID-19, maka pemerintah perlu mendorong dengan
bola ekonomi di hampir semua negara,
memberikan berbagai jenis bantuan sosial dan kredit
termasuk Indonesia “kempes” sehingga
murah kepada UMKM dengan skema yang inovatif.
harus dipompa dengan tenaga (baca:
Belanja sosial dan investasi pemerintah diperbesar
stimulus) yang cukup besar.
dalam APBN 2020. Pemerintah juga memperbesar
Data Bloomberg mengonfirmasi konsumsi pemerintah melalui belanja kementerian/
setidaknya ada tujuh belas negara lembaga dan pemerintah daerah.
yang secara teknis masuk ke dalam
Konsekuensinya, pemerintah harus memperlebar
klasifikasi resesi ekonomi karena
defisit anggaran sebesar -6,34% terhadap PDB atau
ekonominya dua kuartal beturut-
melewati treashold -3% terahadap PDB. Berbagai
turut tumbuh negatif. Adapun tingkat
program percepatan pemulihan ekonomi nasional
pertumbuhan ekonomi tujuh belas
(PEN) terus dijalankan pemerintah dan dimonitor
negara pada kuartal II-2020 secara
implementasinya agar bisa efektif untuk membuat
tahunan adalah : Spayol (-22,1%),
pertumbuhan ekonomi di akhir tahun tidak negatif.
Inggris (-21,7%), Perancis (-19%),
Tidak ada cara lain, pemerintah harus bertindak berani
Meksiko (-18,9%), Italia (-17,3%),
dan extraordinary, serta memastikan semua risiko yang
Portugal (-16,5%), Filipina (-16,5%),
timbul manageable. Demikian editoral. Syahrir Ika.
Euro Area (-15%), Belgia (-14,5%), Uni
05 26 50
FOKUS ANALISIS FISKAL
05 Integrasi Program 26 Arus Modal Keluar INTERNASIONAL
Pemulihan Ekonomi dan Kebijakan Tingkat Mencari Pelangi Di
Nasional Dalam Bunga di 3 Periode Tengah Pandemi:
Penanganan Kasus Krisis Pemulihan Global
COVID-19 Yang Masih Tak Pasti
22 Mengawal
Perekonomian Dalam
40 Insentif Perpajakan
Di Masa Pandemi
58
Masa Pandemi Dan Bagaimana
COVID-19 Realisasinya?
INSPIRASI
Berbagi Di Tengah
46 Mewujudkan Pandemi ALa Bripka
Kedaulatan Totok Widarto
Pangan Dan Energi
Melalui Listrik Gotong
Royong Berbasis
Komunitas
10 61 Dilema
Pengelolaan Sampah 66
WAWANCARA RENUNGAN
KUNTA Bijak
NUGRAHA Bermedia Sosial
Pandemi, Dampak
Ekonomi, dan
Momentum
Reformasi Fiskal
10000
0
Dates 01Feb2020 01Mar2020 01Apr2020 01May2020 01Jun2020 01Jul2020 Dates 01Feb2020 01Mar2020 01Apr2020 01May2020 01Jun2020 01Jul2020
COVID-19 Worldwide, Recovered
0 50000 100000 150000 200000 250000
Dates 01Feb2020 01Mar2020 01Apr2020 01May2020 01Jun2020 01Jul2020 Dates 01Feb2020 01Mar2020 01Apr2020 01May2020 01Jun2020 01Jul2020
1
Peneliti Ahli Muda, Badan
Sumber: Diolah dari John Hopkins University (2020) Kebijakan Fiskal
15,0000
Kasus Aktif
10,0000
5,000
Studi telah dilakukan oleh yang dilakukan Kementerian pengeluaran selama periode
lembaga nasional dan Keuangan di sektor kesehatan pandemi.
internasional untuk melihat memperlihatkan rata-rata
keberhasilan dan tantangan tenaga kesehatan memiliki Walaupun program penanganan
program PEN. Studi-studi yang pengeluaran tambahan selama COVID-19 terus digulirkan,
dilakukan sekitar Mei-Juni masa pandemi, antara lain namun berbagai tantangan
2020 memperlihatkan rata- digunakan untuk pembelian alat masih dihadapi. Peningkatan
rata rumah tangga dengan pelindung diri dan vitamin untuk jumlah kasus COVID-19 yang
40% pendapatan terendah menjaga daya tahan tubuh. masih terus terjadi dan belum
telah menerima minimal 1 Insentif tenaga kesehatan yang diketahui kepastian berakhirnya,
jenis bantuan sosial dari diberikan pemerintah sebagai keterbatasan dan tidak
pemerintah. Penerima bantuan penghargaan terhadap garda meratanya fasilitas dan tenaga
ini terus meningkat dengan terdepan penanganan COVID-19 kesehatan, serta keberagaman
adanya perbaikan mekanisme bermanfaat meningkatkan efektivitas program PEN adalah
penyaluran program pendapatan mereka dengan beberapa kendala yang masih
perlindungan sosial. Survei adanya peningkatan terus dihadapi.
Grafik 3 memperlihatkan hubungan antara wilayah tertentu, maka semakin besar jumlah
jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi dengan kasus terkonfirmasi. Namun, karena keterbatasan
ketersediaan alat rapid test di tiap propinsi jumlah rapid test yang tersedia di sebagian
di Indonesia pada tanggal 29 Juni 2020. besar wilayah di Indonesia berhubungan dengan
Ketersediaan alat rapid test di Indonesia terbatasnya jumlah kasus yang teridentifikasi. Hal
sebagian besar dibawah 100,000 unit di setiap ini perlu menjadi perhatian pemerintah, karena
propinsi. Hanya DKI Jakarta yang ketersediaan semakin besarnya kasus yang tidak teridentifikasi,
alat rapid test 3 kali lipat daripada propinsi maka kemungkinan akan semakin sulitnya mereka
lainnya. Gambar tersebut mengindikasikan untuk diberikan pengobatan dan penyebaran yang
semakin tinggi jumlah rapid test tersedia di semakin sulit dikendalikan.
29 Juni 2020
10000
Jumlah Kasus
5000
0
bidang pariwisata dapat dimanfaatkan untuk tertular yang merupakan salah satu kendala yang
biaya penyewaan kamar hotel yang kesulitan dihadapi tenaga kesehatan di Indonesia.
beroperasi karena penurunan pengunjung dan
digunakan sebagai rumah sakit darurat. Untuk menjadi pelacak kontak tidak diharuskan
memiliki pelatihan medis formal. Institusi terpilih
Keterbatasan fasilitas dan tenaga kesehatan akan memberikan pelatihan yang dibutuhkan
di Indonesia menjadi tantangan serius yang sebelum pelacak kontak ditugaskan. Bahkan
dihadapi Pemerintah Indonesia terutama untuk beberapa institusi terkemuka seperti Johns
mendeteksi kasus COVID-19. Sebagai ilustrasi, Hopkins University menawarkan kursus pelatihan
WHO memberikan acuan standard test sebesar sebagai “pelacakan kontak” gratis. Inovasi seperti
1 per 1,000 penduduk. Worldometer (2020) ini dapat dilakukan oleh pemerintah dalam upaya
menyajikan estimasi data test COVID-19 pada membantu tenaga medis yang telah bekerja tanpa
berbagai negara. mengenal lelah. IIntegrasi program-program PEN
juga dapat dilakukan untuk mendukung suksesnya
Tingkat test COVID-19 Indonesia masih pelaksanaan kegiatan tersebut di Indonesia.
jauh tertinggal dibandingkan rata-rata test
COVID-19 negara-negara lainnya di dunia. Sebagai contoh, program kartu pra-kerja dapat
Pemerintah dapat mengeluarkan inovasi menjadi platform untuk memberikan pelatihan
untuk mengatasi keterbatasan fasilitas dan seperti pelacak kontak, kemudian program padat
tenaga kesehatan tersebut. Implementasi karya dapat digunakan sebagai program yang
solusi yang telah dilakukan negara lain dapat mempekerjakan para pekerja pelacak kontak
dipertimbangkan. Sebagai contoh, Amerika tersebut.
Serikat membuka pekerjaan baru bernama
“pelacak kontak” (“contact tracer”) untuk Kegiatan ini dapat memberikan dua solusi dalam
mengatasi keterbatasan pengujian dan satu kegiatan:
penelusuran (test and tracing). Pelacak kontak • Mempekerjakan masyarakat pada saat
berperan penting dalam membantu pelacakan besarnya tingkat pemutusan hubungan kerja
COVID-19. Tanggung jawab utama mereka disaat pandemi, dan
adalah bekerja dengan pasien yang pernah
mengidap virus dan mencari tahu dengan • Membantu upaya percepatan penangangan
siapa mereka berhubungan saat mereka COVID-19 di bidang kesehatan.
Semenjak Pandemi COVID-19 Presiden RI Jokowi memberikan arahan tegas agar semua
merambat ke Indonesia, seluruh institusi termasuk kabinet bekerja lebih keras lagi.
kebijakan Pemerintah mengarah
ke penanganan pandemi. Di Bagaimana langkah extraordinary di bidang kebijakan fiskal
bawah payung hukum Undang- dilakukan? Berikut adalah hasil wawancara Warta Fiskal
Undang Nomor 2 tahun dengan Kunta Nugraha, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara,
2020, Pemerintah Indonesia Kementerian Keuangan yang juga berperan sebagai Ketua Tim
mengupayakan serangkaian Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program PEN di Kemenkeu.
respon kebijakan untuk Ditemui secara daring, Staf Ahli Kemenkeu kelahiran 1968 ini
menangani pandemi serta memulai penjelasannya dengan klaim bahwa Kemenkeu terus
memitigasi dampaknya pada bergerak merespons kondisi yang sangat dinamis dan penuh
aktivitas ekonomi riil dan sektor ketidakpastian. Dari sisi anggaran, pemerintah bahkan merevisi
keuangan. Untuk melaksanakan alokasi anggaran untuk penanganan COVID–19 sebanyak dua
UU tersebut terutama terkait kali. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk bergerak
kebijakan fiskal, Pemerintah cepat untuk mengakomodasi kebutuhan penanganan dan
menerbitkan Perpres 72/2020 pencegahan. Namun demikian di dalam penanganan COVID–
tentang anggaran penanganan 19, alokasi anggaran yang besar ternyata tidak cukup. Dalam
COVID–19. Dalam Perpres pelaksanaannya terdapat berbagai tantangan implementasi
tersebut, banyak anggaran yang membuat penyaluran bantuan kurang optimal.
Pemerintah yang direalokasi
dan Rp 695,2 T dialokasikan “Kemenkeu sekarang tidak hanya mendesain program, tetapi
untuk penanganan di sektor juga melakukan monitoring dan evaluasi, termasuk mencari
kesehatan dan Pemulihan debottlenecking-nya,” tegas pria kelahiran Solo ini. Menurutnya,
Ekonomi Nasional (PEN). monev merupakan suatu modalitas penting yang dilakukan oleh
Kemenkeu secara lebih intensif saat pandemi ini. Modalitas ini
3 bulan berlalu, kenyataannya, seyogyanya menjadi pelajaran yang berharga untuk Kemenkeu
peristiwa yang unprecedented
dalam menyusun perbaikan kebijakan.
dan extraordinary ini tidak
semudah itu ditangani. Pada Program PEN merupakan program yang disusun pemerintah
akhir Juni 2020, di saat untuk memulihkan ekonomi dari kedua sisi yaitu konsumsi
pandemi masih belum “jinak”,
dan produksi yang tertekan akibat adanya pandemi COVID–19.
penyaluran dana Program PEN
Terdapat 6 kluster yang diklasifikasikan ke dalam 2 kategori,
terpantau lambat. Merespon
hal ini, pada sidang kabinet yaitu supply dan demand. Kluster PEN yang termasuk kategori
Paripurna 17 Juni 2020, demand atau peruntukannya untuk individu adalah anggaran
PEN untuk kesehatan, Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, ada, penyaluran menjadi mudah
perlindungan sosial, belanja pemerintah juga memberikan karena hal tersebut sudah
sektoral Kementerian/ penjaminan modal kerja dan biasa dilakukan. Kalaupun ingin
Lembaga dan Pemerintah insentif pajak penghasilan diperluas, prosesnya tinggal
Daerah (Pemda). Selanjutnya, (PPh) final UMKM yang melakukan validasi penerima
kluster kategori supply atau ditanggung pemerintah. manfaat di tingkat RT/RW”,
peruntukannya untuk dunia tukas pria lulusan Australia
usaha terdiri dari dukungan Untuk korporasi secara umum, ini. Program lain dengan
PEN untuk UMKM, insentif pemerintah menyalurkan karakteristik mirip dengan PKH
perpajakan, dan bantuan bantuan dalam bentuk kredit yaitu bantuan sosial tambahan
pembiayaan korporasi. bagi korporasi yang terdampak untuk warga Jabodetabek dan
COVID–19 serta insentif non–Jabodetabek. Meski di
Anggaran PEN untuk kesehatan perpajakan seperti PPh 21 awal agak lambat, program ini
diarahkan antara lain untuk DTP, pembebasan PPh 22 mudah dilaksanakan karena
pembelian alat–alat kesehatan, untuk transaksi impor, dan pemerintah memiliki data
insentif tenaga kesehatan pengurangan angsuran PPh Nomor Induk Kependudukan
(nakes), santunan kematian, badan usaha. (NIK).
dan insentif perpajakan.
Sementara itu, anggaran PEN Dari luasnya cakupan PEN, Selanjutnya, untuk program
untuk perlindungan sosial menurut Kunta, secara konsep baru, terdapat beberapa variasi
diberikan antara lain untuk semua masyarakat Indonesia progres implementasi. Untuk
Program Keluarga Harapan yang membutuhkan seharusnya program baru yang sudah
(PKH), kartu sembako, diskon memperoleh bantuan dari ada datanya, pelaksanaannya
listrik, bantuan sosial tambahan pemerintah. sedikit lambat. Contoh dari
bagi warga Jabodetabek dan Namun demikian, meski program di kategori ini adalah
non–Jabodetabek. Dari sisi program dan anggaran telah diskon listrik untuk masyarakat
supply, program PEN fokus dilakokasikan, praktik di tidak mampu. Mulanya,
membantu berbagai sektor lapangan menunjukkan adanya implementasi program ini
dan Pemda terdampak melalui realisasi penyaluran anggaran agak lambat karena perlu
program sektoral kementerian/ yang belum optimal. Hingga diiringi dengan penyusunan
lembaga dan pemda. Untuk semester I 2020, dari total Rencana Anggaran Biaya
program K/L, Pemerintah fokus anggaran yang dialokasikan, (RAB), Terms of Reference
memberikan dukungan pada realisasinya baru sebesar Rp (ToR), Daftar Isian Pelaksana
pelaksanaan proyek yang dapat 124,62 T atau setara dengan Anggaran (DIPA), dan dokumen
menyerap tenaga kerja lebih 12,9% dari total anggaran lainnya. Meskipun penyusunan
banyak. Sementara program yang dicanangkan. Kunta tersebut membutuhkan waktu,
untuk pemda seperti pinjaman mengungkapkan adanya variasi prosesnya cukup progresif
kepada pemda diarahkan untuk progress implementasi program karena data penerima manfaat
memberikan stimulus bagi PEN berdasarkan karakteristik di PT PLN telah ada. Oleh sebab
daerah karena pendapatan programnya sendiri. itu, setelah dokumen lengkap,
daerahnya tergerus ekonomi penyaluran anggaran dapat
yang menurun. Selanjutnya, Untuk program yang telah ada dilakukan.
bantuan dunia usaha berupa (existing) dan memiliki data
dukungan UMKM diberikan yang sudah cukup lengkap, Bagi program yang tidak
salah satunya melalui subsidi penyaluran PEN terbilang cepat memiliki data penerima
bunga untuk UMKM paling dan mudah contohnya PKH dan manfaat, Pemerintah
kecil seperti PT Permodalan kartu sembako. “PKH relatif menghadapi kendala yang
Nasional Madani Membina lebih mudah karena datanya tidak mudah. Contoh program
Ekonomi Keluarga Sejahtera sudah masuk dalam Data dengan karakteristik sulit
(PNM Mekaar), Ultra Mikro Terpadu Kesejahteraan Sosial terimplementasi tersebut
(Umi), hingga UMKM yang (DTKS) yang dikelola oleh ialah insentif nakes. Kunta
meminjam melalui Kredit Kemenkes. Karena data sudah mengungkapkan, pemerintah
pusat dalam hal ini Kementerian ke daerah, serta insentif daerah”, jelas Kunta.
Kesehatan hanya memiliki data penggunaan produk lokal dan
nakes yang ada di pusat atau pariwisata”, tambah Kunta. “Jadi ide tidak hanya di kepala,
yang ditangani oleh Kemenkes. namun harus diterjemahkan.
Sedangkan data nakes yang Dengan variasi penyaluran Dibutuhkan koordinasi Sinergi
berasal dari rumah sakit di ini, ketika ditanya outlook dan datanya juga ada”, ujar
daerah belum tersedia sehingga pelaksanaan program Kunta. Selain lebih proaktif,
penyalurannya sulit. Selain data sampai akhir tahun, Kunta pemerintah juga akan terus
yang belum tersedia, aturan menuturkan bahwa bantuan menjaga governance dengan
administrasi klaim dana juga bagi masyarakat akan dorong melibatkan aparat penegak
menjadi salah satu hambatan 100%. Sementara untuk hukum misalnya Polri, BPKP,
penyaluran dana. bantuan bagi dunia usaha, KPK dan Kejaksaan.
kemungkinan penyerapannya
Lebih lanjut Kunta mengatakan tidak akan 100%, terutama Sementara itu, untuk
bahwa pemerintah senantiasa dari insentif perpajakan. menjangkau lebih banyak warga
mencari upaya debottlenecking Kunta menerangkan bahwa negara yang berhak menerima
khususnya untuk program- hal tersebut terjadi karena bantuan serta meningkatkan
program yang sulit terlaksana beberapa usaha sudah ada ketepatan sasaran, Pemerintah
tersebut. Sebagai contoh yang tutup. Selain itu, ada juga akan berusaha melakukan
pada insentif nakes, “Karena yang beranggapan bahwa reformasi di bidang data
dokumennya banyak, semua insentif yang diberikan memiliki perlindungan sosial. Misalnya,
claim kita bayar dulu 50%, syarat adminitrasi yang terlalu baru–baru ini, pemerintah telah
termasuk biaya pasien COVID. sulit. Kunta memperkirakan menerbitkan Surat Keputusan
Dokumennya menyusul. Untuk Rp 40 T–Rp 50 T insentif Bersama tahun 2020 antara
nakes yang meninggal pun kita perpajakan untuk dunia usaha Menteri Keuangan, Menteri
bayar dulu, dokumennya bisa tidak akan terserap hingga akhir Dalam Negri dan Menteri
menyusul,” tutur Kunta. tahun. Soaial untuk mewajibkan
daerah melakukan validasi
Selain melihat realisasi, Untuk mempercepat realisasi, penduduknya. Selain validasi,
tim Monev juga mengukur peran utama akan tetap berada daerah juga diperbolehkan
efektivitas program yang pada kementerian/lembaga untuk mengusulkan
ada. Jika terindikasi tidak terkait. Sementara Kemenkeu penduduknya yang dianggap
efektif, pemerintah tentunya berperan lebih agresif dengan miskin untuk dimasukan dalam
akan melakukan penyesuaian menjemput bola. “Ketika DTKS di Kemensos.
(redesign) program. Sementara terdapat program yang belum
jika efektif, maka pemerintah tersalur anggarannya, atau “Di tahun 2021, dalam RAPBN,
akan memperluas cakupan program baru yang belum Kemenkeu akan mengucurkan
atau memperpanjang jangka ditindaklanjuti, Kemenkeu saat dana sebesar Rp 1,3 T untuk
waktu pemberian bantuan. ini lebih proaktif untuk meminta mendukung Kemensos
Sebagai contoh, bantuan sosial K/L segera mengirimkan melakukan perbaikan semua
tambahan Jabodetabek dan dokumen–dokumen yang data dalam DTKS, dimana
non–Jabodetabek diperpanjang dibutuhkan seperti misalnya nantinya DTKS akan meng-
karena bantuan tersebut petunjuk teknis (juknis), ToR, cover data sampai dengan
dianggap efektif. Ke depan, RAB untuk proses penyusunan 60% penduduk Indonesia.
kemungkinan adanya program DIPA agar program cepat Harapannya di tahun 2022,
baru tinggi karena konsekuensi dianggarkan dan disalurkan. data sudah dapat digunakan
dari kebutuhan redesign ini. Jika K/L mengalami kesulitan, sehingga akan mempermudah
“Banyak sekali yang dapat maka Kemenkeu akan pemerintah dalam menyalurkan
dilakukan, pemerintah saat ini membantu untuk mencari perlindungan sosial ke depan”,
misalnya tengah memikirkan solusi dari hambatan yang jelas Kunta.
bantuan seperti subsidi gaji, dialami oleh K/L. Hal tersebut Di tahun 2021, ketidakpastian
bantuan produktif, hibah juga berlaku untuk pemerintah diperkirakan masih akan
berlanjut sehingga program PEN masih akan link dengan perbankan. Kemenkeu juga sudah
dibutuhkan meski tidak akan sebanyak tahun terhubung dengan data Kementerian Koperasi dan
2020. Program PEN untuk perlindungan UMKM. “Kalau linked semua, (masalah data sektor
sosial yang akan berlanjut antara lain PKH informal) itu (akan) clear. Kita bisa mengetahui
dan kartu sembako. Selain itu, anggaran PEN siapa saja yang akan kita bantu”, ungkap Kunta.
untuk kesehatan seperti insentif nakes akan
digantikan dengan anggaran untuk penyediaan Kunta berharap ke depannya, Kementerian
vaksin dan alat–alat kesehatan untuk Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dapat
pencegahan dan penanganan COVID–19. mengakomodasi kebutuhan data yang terhubung
satu sama lain. “Reformasi dari segala hal, baik
Masih berkaitan dengan data perlindungan dari reformasi data, untuk bersama–sama kita
sosial, ketika ditanya lesson learned terkait memberikan trust agar K/L lain mau berbagi data”,
jangkauan bantuan Pemerintah ke sektor imbuhnya.
informal, Kunta mengungkapkan bahwa
keinginan untuk meng-address dari sisi data Ide reformasi berikutnya dari Kunta adalah
sudah ada dari dulu. “Sebenarnya untuk long reformasi anggaran. Dari pandemi ini kita belajar
term, kita sudah pernah pikirkan dengan bahwa meski kita melakukan efisiensi, pekerjaan
menggunakan e-KTP, tetapi sempat ada kita tetap dapat berjalan seperti biasa. Beberapa
masalah, jadi cita–cita memiliki single identity Pemda saat ini juga sudah melakukan reformasi
number (SIN) tertunda. Namun setelah saya anggaran dan hal tersebut akan terus didorong
perhatikan, ternyata data itu ada dimana – agar dilaksanakan dengan lebih masif.
mana. Hanya tidak sinergi”, tambah Kunta. Sebelum menutup percakapan pria lulusan
Sebagai contoh, data dukcapil memiliki 98% Universitas Gajah Mada ini mengingatkan bahwa
data penduduk Indonesia namun belum di kondisi pandemi saat ini masyarakat dan
terintegrasi dengan data penghasilan dan Indonesia menjadi lebih baik. “Kita juga harus
pekerjaan. Sementara data DTKS hanya berisi gotong royong dengan orang–orang sekitar,
penghasilan tanpa detail data pekerjaan. membantu yang membutuhkan. Kita tetap
Untuk menjangkau sektor mikro yang informal, melakukan pekerjaan seperti biasa seperti
saat ini Kemenkeu memiliki akses untuk makan, jalan, namun dengan menerapkan protokol
memperoleh data dukcapil. Selain itu ada juga kesehatan yang ada”.
Sistem Layanan Informasi Kredit (SLIK) dan
Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang
Mendorong Pemulihan
Ekonomi Nasional Melalui
Penjaminan Kredit
Mohamad Nasir1
Pandemi COVID-19 telah Pacific In The Time of COVID 19 tumbuh sekitar -0,7%, dan
menunjukan dampaknya bagi memperkirakan pertumbuhan Thailand tumbuh di kisaran
perekonomian dunia, termasuk ekonomi Indonesia tahun 2020 -2% (TradingEconomics.Com,
Indonesia. Sampai dengan terkontraksi menjadi -3,5% 2020). Perlu disadari dan
kuartal pertama (Q1) tahun (lower case). dipahami bahwa penurunan
2020, Ekonomi Indonesia ekonomi terjadi sebagai
tercatat tumbuh 2,97% (y on Penurunan ekonomi pada Q1 akibat penurunan aktivitas
y), mengalami perlambatan tahun 2020 tidak hanya terjadi produksi dan konsumsi yang
dibandingkan pertumbuhan Q1 di Indonesia, beberapa negara merupakan konsekuensi dari
tahun 2019 yang mengalami ASEAN mengalami hal yang pembatasan gerak sebagai
pertumbuhan sebesar 5,07% serupa dalam periode yang upaya pencegahan penyebaran
(BPS, 2020). Selanjutnya, Bank sama. Singapura tumbuh COVID-19.
Dunia (2020) dalam laporan di kisaran -0,3%, Malaysia
yang berjudul East Asia And tumbuh sekitar -0,7%, Phillipina
5,27
5,17 5,18
5,06 5,07 5,05 5,02
4,97
2,97
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I
2018 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2020
Seiring dengan bergulirnya dan ancaman COVID-19 dapat 1. Penyertaaan modal negara
waktu, dan belum diminimalisir. (PMN),
ditemukannya vaksin COVID-19,
Pemerintah menghadapi Agar aktivitas ekonomi terus 2. Penempatan dana,
dilema antara kepentingan berjalan dan mengalami
pemulihan di tengah ancaman 3. Investasi, dan
ekonomi dan keselamatan
warga. Sebuah pilihan yang pandemi COVID-19, Pemerintah 4. Penjaminan kredit.
berat di mana kepentingan telah memberikan berbagai
ekonomi muncul karena bentuk stimulus ekonomi, di Khusus untuk penjaminan kredit,
masyarakat membutuhkan samping anggaran penanganan Pemerintah melalui Kementerian
pendapatan untuk konsumsi, COVID-19. Hal ini dimaksudkan Keuangan telah mengeluarkan
dan tidak bisa secara terus untuk mempengaruhi aktivitas 2 Peraturan Menteri Keuangan
menerus menghentikan produksi dan konsumsi agar (PMK). Pertama adalah PMK No.
aktivitas ekonomi. Di sisi lain, pemulihan ekonomi dapat 71/PMK.08/2020 tentang Tata
pelonggaran gerak berisiko berjalan dengan baik, tentunya Cara Penjaminan Pemerintah
bagi keselamatan warga. dilakukan dengan protokol Melalui Badan Usaha
Pada akhirnya munculah kesehatan. Untuk konsumsi, Penjaminan Yang Ditunjuk
gagasan sebuah tatanan baru pemerintah telah memberikan Dalam Rangka Pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat yang bantuan sosial, subsidi, Program Pemulihan Ekonomi
disebut dengan “new normal”, pembebasan pajak dan lainnya Nasional. Kedua adalah
sebuah tata cara kehidupan agar konsumsi masyarakat PMK No. 98/PMK.08/2020
baru yang terjadi karena dapat bertahan dan meningkat. tentang Tata Cara Penjaminan
masyarakat dituntut untuk Di sisi produksi, pemerintah Pemerintah Untuk Pelaku Usaha
merubah pola kehidupan dan mencoba mendorong Korporasi Melalui Badan Usaha
pergaulan sehari-hari di tengah pemulihan usaha. Penjaminan Yang Ditunjuk
masyarakat. Menggunakan Dalam Rangka Pelaksanaan
Dalam PP No. 23 Tahun Program. Berangkat dari
masker dan menjaga jarak 2020, Pemerintah dalam
antar masyarakat merupakan 2 program penjaminan ini, artikel
melaksanakan Pemulihan ini akan mencoba menguraikan
contoh perubahan gaya hidup Ekonomi Nasional (PEN) dapat
yang harus dilakukan agar tentang penjaminan kredit yang
melakukan: mencakup mekanisme umum,
aktivitas ekonomi tetap berjalan
manfaat, dan usulan penguatan program agar penjaminan. Penerima jaminan adalah Lembaga
penjaminan berjalan efektif serta tepat sasaran. Keuangan atau di luar Lembaga Keuangan yang
telah memberikan fasilitas finansial kepada
Penjaminan Kredit dan Mekanismenya terjamin. Sementara itu, dalam peraturan OJK
Peraturan OJK No. 6/POJK.05/2014 tersebut pihak terjamin adalah pihak yang telah
mendefinisikan penjaminan sebagai kegiatan memperoleh fasilitas finansial dari Lembaga
pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban Keuangan atau di luar Lembaga Keuangan
finansial terjamin. Dari definisi ini tentunya yang dijamin oleh Perusahaan Penjaminan atau
muncul 3 istilah; pihak atau lembaga penjamin, Perusahaan Penjaminan Syariah baik perorangan,
penerima jaminan, dan pihak yang terjamin. badan usaha, perseroan terbatas, unit usaha
Lembaga penjamin adalah perusahaan suatu yayasan, koperasi dan usaha mikro, kecil
berbadan hukum yang bergerak di bidang dan menengah (UMKM). Secara sederhana proses
keuangan dengan kegiatan usaha melakukan penjaminan pinjaman adalah sebagai berikut:
1
Lembaga Penjamin
Kredit
2
2 3 Bank
Penerima Jaminan
5 4
Debitur
Terjamin
Keterangan:
1. Bank selaku penerima jaminan menjalin kerjasama dengan lembaga penjamin pinjaman.
2. Calon terjamin dalam hal ini calon debitor mengajukan permohonan penjaminan pinjaman
kepada lembaga penjamin.
4. Pihak terjamin mengaju pinjaman kepada bank dengan membawa sertifikat penjaminan atau
surat keterangan persetujuan dari lembaga penjaminan.
5. Bank sebagai penerima jaminan memproses permohonan pinjaman dari pihak terjamin
dengan melakukan analisis pinjaman, termasuk risiko gagal bayar.
6. Bank memberitahukan kepada lembaga penjaminan bahwa telah memberikan pinjaman atau
tidak dan menjelaskan fee yang dibayar terjamin melalui penerima jaminan kepada lembaga
penjaminan.
Manfaat dari Penjaminan Kredit dan akan melakukan analisis risikonya berkurang ketika
kredit terhadap semua proposal ada penjaminan atas kredit
Sudah menjadi hal yang umum pengajuan kredit. yang diberikan kepada calon
bahwa dalam melakukan usaha, debitur, dan akhirnya proses
pelaku usaha mencari pinjaman Dalam pemberian pinjaman, penyaluran kredit dapat terjadi
dari lembaga keuangan, di dikenal yang nama prinsip 5 C (financial inclusion). Di samping
samping menggunakan modal yang digunakankan perbankan bank, calon debitur juga biasa
sendiri yang dipunyainya. dalam menganalisis kelayakan mendapatkan penyaluran
Pinjaman dapat digunakan pinjaman (Eprianti, 2019). pinjaman dengan lebih mudah.
untuk meningkatkan kapasitas Mereka adalah character, Sebagai contoh, terdapat
usaha ketika modal sendiri capital, capacity, collateral pelaku usaha yang mempunyai
tidak cukup untuk mendanai dan condition of economic. usaha yang berprospek baik,
peningkatan kapasitas usaha. Character didefinisikan namun dia tidak memiliki asset
Dari sisi perpajakan, beban sebagai watak, kepribadian, yang dapat dijadikan agunan.
bunga dari pinjaman yang atau kebiasaan dari calon Dengan penjaminan, dia
merupakan beban yang dapat debitur, apakah calon debitur dapat mendapatkan pinjaman
dikreditkan dalam melakukan merupakan sosok yang meskipun dia harus menambah
perhitungan penghasilan kena dapat dipercaya dalam biaya imbal jasa penjamina
pajak (PKP) dapat memberikan mengembalikan kredit, capital (premi). Marta & Satria (2016),
manfaat pengurangan pajak didefinisikan sebagai kondisi dalam penelitian di Sumatera
yang terhutang. Selain itu, posisi keuangan atau neraca Barat pada tahun 2016,
pinjaman dapat mengurangi yang dimiliki oleh calon menemukan adanya penurunan
agency problem bagi dunia debitur, capacity diartikan penolakan penyaluran kredit
korporasi. Dengan adanya sebagai kapasitas usaha, kepada UMKM dari 59,9%
pinjaman, manajemen diawasi collateral diartikan sebagai menjadi 11,7% bila UMKM
minimal oleh 2 pihak yaitu barang agunan, dan condition memiliki penjaminan.
pemegang saham dan kreditor of economy diartikan sebagai
atau bank yang memberikan kondisi ekonomi di mana Bagi perekonomian secara
pinjaman. pelaku usaha berada. Analisis makro, keberadaan penjaminan
5C tersebut dapat menentukan kredit yang dapat mendorong
Bagi bank, pemberian pinjaman apakah calon debitur tersebut terjadinya inklusi keuangan
dapat memberikan pendapatan layak menerima pinjaman, dapat merupakan indikasi
tetapi juga dapat memberikan dan seberapa besar risiko ekonomi yang baik. Bila kredit
kerugian sekaligus. Kerugian gagal bayar. Bank, kecil tersalurkan, besar kemungkinan
akan muncul ketika pihak kemungkinannya akan terjadi peningkatan kapasitas
debitor atau pengusaha memberikan pinjaman ketika usaha atau munculnya investasi
gagal mengembalikan pokok risikonya besar, dan akhirnya atau usaha baru. Hal ini dapat
pinjaman dan bunga atau bagi pelaku tidak dapat memperoleh diartikan ketika penyaluran
hasil pinjaman. Di sisi lain, pinjaman. kredit berjalan dengan
bank juga harus memberikan baik maka ekonomi dapat
bunga atau imbal hasil bagi Berangkat dari persoalan dikatakan berjalan dan dapat
masyarakat yang menempatkan risiko kredit, munculah adanya mengindikasikan ekonomi
dananya di bank tersebut. sebuah kegiatan usaha mengalami pertumbuhan
Oleh karena itu, bank akan penjaminan pinjaman. Dengan (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).
berhati-hati dalam memberikan adanya penjaminan, bank
pinjaman kepada pengusaha akan merasa nyaman dan
Telah diuraikan di atas bahwa penjaminan penjamin kredit dengan maksud berusaha
sangat dibutuhkan ketika risiko penyaluran kredit mempertahankan dan mendorong
diperkirakan tinggi dan tidak bisa diterima oleh terjadinya inklusi keuangan agar ekonomi
bank penyalur. Di tengah kondisi pertumbuhan usaha dapat bertahan di masa pandemi.
ekonomi yang kontraksi dan prospek yang tidak Penjaminan kredit merupakan hal yang
menentu di masa yang akan datang, risiko usaha umum dilakukan di beberapa negara agar
di Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan bank mau mengucurkan kreditnya (Untoro,
dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini 2005). Fasilitas penjaminan dalam PEN
berpengaruh pula pada risiko penyaluran kredit di terbagi menjadi 2 yaitu penjaminan kredit
Indonesia. Bila penyaluran kredit menurun, maka berdasarkan PMK No. 71/PMK.08/2020 dan
ekonomi Indonesia dapat semakin parah di masa program penjamian berdasarkan PMK No. 98/
pandemi. PMK.08/2020. Poin-poin perbedaan antara
kedua PMK tersebut dapat terlihat dalam
Berangkat dari risiko penyaluran ini, pemerintah tabel-1.
melalui program PEN memberikan fasilitas
Sharing 20% Penerima Jaminan (bank) dan 40% penerima jaminan, kecuali
Penjaminan 80% Lembaga Penjamin sektor prioritas sebesar 20%
Mengawal Perekonomian
Dalam Masa Pandemi
COVID-19
Cornelius Tjahjaprijadi1
Global Economic Prospects (GEP) dari World Bank pada Juni 2020
mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Jika di awal tahun
2020 proyeksi ekonomi global masih menunjukkan ekspektasi yang
positif, maka pandemi COVID-19 secara drastis membalik ekspektasi dari
optimis menjadi resesi. Melihat angka proyeksi-nya, jika di bulan Januari
2020 proyeksi pertumbuhan global sebesar 2,5 persen, maka di bulan Juni
2020 dikoreksi menjadi sebesar -5,2 persen.
Resesi dapat diartikan sebagai Pada tahun 1974, seorang lasting more than a few months,
penurunan kegiatan ekonomi ekonom bernama Julius Shiskin normally visible in real GDP, real
yang signifikan dan berlangsung menyatakan mengenai definisi income, employment, industrial
dalam waktu selama berbulan- resesi. Menurutnya, the most production, and wholesale-retail
bulan, bahkan bertahun-tahun. popular was two consecutive sales. (https://www.forbes.com/
Menurut pandangan para quarters of declining GDP. A advisor/investing/what-is-a-
ahli ekonomi, resesi di suatu healthy economy expands over recession/). Dari kedua definisi
negara terjadi pada saat time, so two quarters in a row resesi tersebut, nampak bahwa
Produk Domestik Bruto (PDB) of contracting output suggests definisi resesi dari NBER relatif
mengalami pertumbuhan there are serious underlying lebih fleksibel dari Shiskin. Jadi
negatif yang diikuti dengan problems. Definisi resesi ini seandainya pandemi COVID-19
kenaikan tingkat pengangguran, menjadi standar umum yang menghasilkan resesi berbentuk
turunnya penjualan output hasil digunakan selama bertahun- W, yaitu dimana perekonomian
produksi, dan berkurangnya tahun. Di sisi lain, National jatuh dalam satu kuartal,
pendapatan dalam jangka Bureau of Economic Research kemudian mulai tumbuh dan
waktu yang lama. Dalam suatu (NBER) memiliki definisi resesi turun lagi di waktu berikutnya,
siklus bisnis, resesi merupakan sendiri, yaitu a significant maka kondisi tersebut bukan
bagian yang tidak dapat decline in economic activity merupakan resesi menurut
dihindari dalam suatu negara. spread across the economy, definisi Shiskin, namun bisa
tenaga kerja yang digunakan significant terhadap aktivitas Negara Dan Stabilitas Sistem
dalam proses produksi juga ekonomi yang lain. Untuk itu Keuangan Untuk Penanganan
berkurang kegiatannya karena peran konsumsi pemerintah Pandemi Corona Virus Disease
adanya pembatasan aktivitas akan tetap penting dalam 2019 (COVID-19) dan/atau
atau pergerakan manusia dan mendorong kegiatan ekonomi dalam rangka menghadapi
barang. yang muara-nya tercermin ancaman yang membahayakan
dalam pertumbuhan ekonomi. perekonomian nasional dan/
Sebagai kontributor atau stabilitas sistem keuangan
terbesar dalam PDB dari sisi Respon Kebijakan Pemulihan menjadi undang-undang.
pengeluaran, yaitu sebesar Ekonomi Nasional
57,85 persen, konsumsi rumah Dalam Undang-Undang Nomor
tangga mengalami kontraksi Pandemi COVID-19 yang 2 Tahun 2020 di dalam pasal
sebesar -5,51 persen. Jika menggerus pertumbuhan 1 ayat 4 disebutkan bahwa
diperhatikan lebih lanjut, ekonomi direspon dengan kebijakan keuangan negara
konsumsi rumah tangga berbagai kebijakan fiskal sebagaimana dimaksud pada
yang terbesar mengalami maupun bauran kebijakan ayat (3) meliputi kebijakan
kontraksi adalah pengeluaran moneter dan keuangan sebagai pendapatan negara termasuk
untuk restoran dan hotel pendukung keberlanjutan kebijakan di bidang perpajakan,
sebesar -16,53 persen serta kegiatan ekonomi. Khusus kebijakan belanja negara
transportasi dan komunikasi untuk kebijakan fiskal termasuk kebijakan di bidang
sebesar -15,33 persen. Kondisi dilakukan realokasi anggaran keuangan daerah, dan kebijakan
ini lagi-lagi tidak terlepas dari dan refocusing program pembiayaan. Sementara itu
adanya pembatasan kegiatan dalam menangani pandemi dalam ayat 5 disebutkan
masyarakat, terutama work COVID-19. Secara agregat kebijakan stabilitas sistem
from home dan study from biaya penanganan covid-19 keuangan sebagaimana
home. Tingginya kegiatan sebesar Rp.695,2 triliun yang dimaksud pada ayat (3) meliputi
bekerja dan belajar di rumah meliputi bidang kesehatan kebijakan untuk penanganan
ikut mendorong naiknya sebesar Rp.87,55 triliun dan permasalahan lembaga
volume penjualan listrik PLN Pemulihan Ekonomi Nasional keuangan yang membahayakan
ke rumah tangga. Kontributor (PEN) sebesar Rp.607,65 perekonomian nasional
terbesar kedua dari sisi triliun. Langkah cepat yang dan/atau stabilitas sistem
pengeluaran, yaitu sebesar dilakukan pemerintah mulai keuangan. Uraian lebih rinci
30,61 persen, adalah investasi dari penerbitan Peraturan mengenai kebijakan keuangan
yang terkontraksi sebesar -8,61 Pemerintah Pengganti Undang- negara dan kebijakan stabilitas
persen. Kontraksi ini terkait juga undang Nomor 1 Tahun 2020 sistem keuangan disampaikan
dengan penurunan di impor dan tentang Kebijakan Keuangan dalam pasal-pasal selanjutnya,
output. Negara dan Stabilitas Sistem seperti penyesuaian batasan
Keuangan untuk Penanganan defisit APBN, penerbitan
Terkait dengan konsumsi Pandemi Corona Virus Disease SBN, insentif dan fasilitas
pemerintah, kontraksinya 2019 (COVID-19) dan/atau perpajakan, penguatan
sebesar -6,90 persen yang dalam rangka menghadapi kewenangan BI, OJK dan LPS,
ikut dipengaruhi oleh turunnya ancaman yang membahayakan dan penguatan kewenangan
realisasi belanja barang dan perekonomian nasional pemerintah dalam menangani
jasa serta belanja pegawai. dan/atau stabilitas sistem masalah perbankan dan
Turunnya belanja barang keuangan yang kemudian stabilitas sistem keuangan.
dan jasa ini disebabkan PERPPU tersebut telah
adanya penundaan dan juga disahkan menjadi Undang- Terkait dengan program
pembatalan kegiatan-kegiatan Undang Nomor 2 Tahun 2020 Pemulihan Ekonomi Nasional
kementerian dan lembaga. tentang Penetapan Peraturan (PEN), dianggarkan total
Dengan porsi sebesar 8,67 Pemerintah Pengganti Undang- sebesar Rp.607,65 triliun yang
persen, konsumsi pemerintah Undang Nomor 1 Tahun 2020 meliputi program perlindungan
memiliki multiplier yang Tentang Kebijakan Keuangan sosial sebesar Rp.203,90 triliun,
sektoral kementerian lembaga perlindungan sosial di dalam Dengan bantuan cash transfer
dan pemerintah daerah PEN mencakup Program yang bersifat langsung
sebesar Rp.106,11 triliun, Keluarga Harapan (PKH), maupun tidak langsung
UMKM sebesar Rp.123,46 sembako, bansos Jabodetabek, tersebut diharapkan daya
triliun, pembiayaan korporasi bansos non-Jabodetabek, beli masyarakat, terutama
sebesar Rp.53,57 triliun, pra kerja, diskon listrik, kelompok masyarakat yang
dan insentif usaha sebesar logistik/pangan/sembako, berpendapatan rendah
Rp.120,61 triliun. Dari besarnya
dan Bantuan Langsung Tunai yang menerima program
anggaran yang disediakan (BLT) Dana Desa. Program perlindungan sosial dapat
untuk PEN tersebut, besar perlindungan sosial dalam terjaga daya belinya. Untuk
harapannya bahwa tujuan untuk masa pandemi COVID-19 itu efektivitas program
melindungi, mempertahankan, tersebut memanfaatkan perlindungan sosial menjadi
dan meningkatkan kemampuan program yang telah ada dan isu yang penting. Data
ekonomi pelaku usaha dalam memodifikasi program yang penerima hendaknya valid
menjalankan usahanya dapat telah ada tersebut, seperti sehingga benar-benar tepat
tercapai. PKH, kartu sembako, dan pra sasaran agar kemampuan
kerja. Modifikasi ini mencakup daya beli dapat terpelihara
Menjaga Daya Beli penyesuaian besaran di masa pandemi COVID-19
Di atas sudah disampaikan bantuan, perluasan target, ini secara merata. Dengan
bahwa PDB dari sisi dan penyesuaian mekanisme daya beli yang terjaga, selain
pengeluaran didominasi oleh penyaluran. Selain itu, juga untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi rumah tangga. membuat program baru, seperti hidup masyarakat dari sisi
Mengingat peran konsumsi bantuan sembako Jabodetabek permintaan, juga untuk menjaga
rumah tangga yang dominan dan BLT 9 juta Keluarga dari sisi penawaran, yaitu
ini maka menjadi penting Penerima Manfaat (KPM). output hasil produksi. Dengan
menjaga daya beli masyarakat. Dalam program yang baru ini, demikian kedua sisi tersebut
Dikaitkan dengan PEN, maka targeting menggunakan sumber dapat berjalan beriringan
dalam program perlindungan data yang existing maupun untuk tetap menjaga kegiatan
sosial yang berupa cash sumber data baru, termasuk ekonomi yang berujung kepada
transfer baik secara langsung juga mekanisme penyaluran pertumbuhan ekonomi yang
maupun tidak langsung menjadi dengan menggunakan skema berkesinambungan.
harapan untuk dapat menjaga yang existing dan baru.
daya beli masyarakat. Program
Pandemi COVID-19 di tahun periode pandemi COVID-19, modal, serta orang. Sedangkan
2020 berdampak tidak penulis mencoba menganalisis yang dimaksud dengan “kecil”
hanya pada munculnya krisis secara sederhana penyebab adalah kondisi dimana peran
kesehatan, tetapi juga pada arus modal keluar dan respon negara tersebut di pasar dunia
terganggunya perekonomian kebijakan mitigasinya. kecil sehingga tidak dapat
termasuk sektor keuangan. Di Sistem Perekonomian Terbuka merubah variabel-variabel
awal outbreak, investor asing dan Tingkat Bunga Domestik ekonomi dunia misalnya tingkat
banyak menarik dananya dari dalam Teori bunga dunia.
pasar keuangan Indonesia
(capital outflow) sehingga Indonesia telah menganut Selanjutnya yang dimaksud
menimbulkan risiko pada sistem perekonomian terbuka dengan “mobilitas modal
stabilitas makro ekonomi sejak tahun 1970. Asumsi sempurna” antara lain adalah
Indonesia. Bagaimana dari model perekonomian warga negara tersebut dapat
menjelaskan arus modal keluar terbuka (Mankiw, 2015) adalah meminjam atau meminjamkan
dan dampaknya ke kebijakan perekonomian yang kecil dana di pasar uang dunia,
tingkat bunga dalam negeri? -sedemikian kecilnya sehingga sehingga tingkat bunga di
Dengan mengamati arus tidak dapat memengaruhi dalam negeri ditentukan di
modal keluar di 3 periode, yaitu ekonomi dunia, dan memiliki pasar dunia. Nilai tukar yang
periode krisis ekonomi tahun mobilitas modal sempurna dianut oleh negara tersebut
1997, periode krisis Lehman (perfect capital mobility). Dari dengan demikian adalah
Brothers atau yang lebih dikenal literatur ini, yang dimaksud nilai tukar mengambang.
dengan nama krisis Subprime dengan “terbuka” adalah adanya Keseluruhan asumsi di atas
Mortgage tahun 2008, dan kebebasan arus barang, jasa,
Peneliti Ahli Madya, Badan Kebijakan Fiskal
1
berlaku untuk Indonesia. Buktinya, Indonesia bunga antarnegara harus sama. Apabila ada
tidak memberlakukan batasan baik barang perbedaan tingkat bunga maka akan ada aliran
maupun jasa masuk (impor) maupun keluar modal keluar atau masuk. Masuknya modal
(ekspor). Indonesia juga memenuhi asumsi asing dalam bentuk mata uang asing akan
kebebasan arus modal dengan tidak membatasi membuat nilai tukar rupiah menguat. Hal ini lebih
arus modal ke luar negeri ataupun ke dalam lanjut mengubah ekspor dan impor. Penguatan
negeri, baik jangka pendek (short term portfolio) menaikkan impor dan menurunkan ekspor
maupun jangka panjang (foreign direct sehingga ekspor bersih, serta pendapatan
investment). nasional, berubah ceteris paribus. Transmisi yang
sama terjadi ketika ada aliran modal keluar.
Selanjutnya, Indonesia memenuhi asumsi
“kecil” karena ukuran ekonominya yang relatif Praktik Kebijakan Tingkat Bunga Dalam Negeri
kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat Indonesia
(AS) atau Tiongkok, meskipun Indonesia saat
ini tergolong ke emerging market. Dengan Namun dalam praktik, tingkat bunga antarnegara
demikian, ketika Bank Indonesia merubah tidak sama karena ada beberapa faktor, misalnya
tingkat bunga acuan, hal tersebut tidak mampu faktor ekspektasi atau perkiraan arah nilai tukar
merubah tingkat bunga di pasar dunia -berbeda dan faktor risiko. Bila nilai tukar diperkirakan
dengan negara dengan ukuran ekonomi besar, melemah, dampaknya adalah adanya
misalnya AS, dimana perubahan tingkat bunga pembengkakan hutang luar negeri dalam rupiah.
di negara tersebut (Federal Fund Rate) akan Dalam hal ini tingkat bunga dalam negeri harus
berdampak langsung ke ekonomi negara lain. lebih besar dari tingkat bunga luar negeri. Faktor
Mobilitas perolehan modal tercermin dari lain adalah risiko, yang biasanya di alami oleh
kemampuan pemerintah ataupun perusahaan negara berkembang, seperti kebijakan politik
di dalam negeri menjual obligasi ke luar negeri dalam negeri. Untuk menutupi resiko tersebut,
(untuk menarik mata uang asing) apabila investor asing biasanya meminta tingkat
Indonesia membutuhkan dana misalnya untuk bunga yang lebih tinggi dari yang seharusnya.
pembangunan infrastruktur. Dari sisi nilai Perbedaan antara tingkat bunga real dengan
tukar, Indonesia menganut sistem nilai tukar yang seharusnya, disebut premi risiko. Tanpa
mengambang semenjak berakhirnya krisis 1997. premi, investor asing akan menolak masuk ke
dalam negeri, atau mengalirkan dananya ke luar
Dampak dari asumsi perekonomian terbuka, negeri (capital outflow).
adalah tingkat bunga di dalam negeri harus
sama dengan tingkat bunga di luar negeri. Salah satu contoh dari kasus premi risiko adalah
Contoh, apabila perbankan di dalam negeri krisis Asia atau Asian crises yang terjadi di tahun
kekurangan dana, perbankan akan menaikkan 1997 (Abimanyu, 2004). Di tahun 1995 dan
tingkat bunga deposito di dalam negeri agar 1996 kondisi ekonomi Indonesia sangat baik.
dana masuk -sehingga mengerek tingkat Akan tetapi di tahun 1997, ekonomi Indonesia
suku bunga dalam negeri naik dalam jangka mengalami kontraksi karena depresiasi nilai
pendek. Merespon perbedaan tingkat bunga tukar yang tajam, tingkat bunga yang melonjak,
ini, pemilik dana di luar negeri akan mengirim dan harga-harga yang melambung dan
dana ke dalam negeri untuk mengambil untung selanjutnya menjalar ke krisis ekonomi dan
dari tingkat bunga yang lebih tinggi. Besarnya politik. Pemerintah “Orde Baru” jatuh merespon
aliran modal masuk akan menaikkan likuiditas perkembangan tersebut, digantikan dengan
perbankan dalam negeri, sehingga tingkat “Orde Reformasi”. Arus modal masuk dan keluar
bunga perbankan di dalam negeri dalam jangka ini terlihat dari grafik 1 di bawah. Sebelum krisis,
menengah dan panjang akan berangsur-angsur ekspor bersih (current account) cenderung
turun sampai mencapai level yang sama defisit karena sistem nilai tukar yang tetap tidak
dengan tingkat bunga di luar negeri, begitu pula mendukung kebijakan orientasi ekspor. Namun
sebaliknya apabila perbankan di dalam negeri defisit ini mampu ditutup oleh surplus yang
mengalami kelebihan dana. bersumber dari arus modal bersih (financial
account) karena keterbukaan sistem keuangan
Dari penjelasan di atas dan sesuai teori, tingkat Indonesia. Terjadinya krisis mendorong arus
6,000
4,000
2,000
-2,000
-4,000
-8,000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
60
JIBOR 3 BULAN
LIBOR 3 BULAN
50 SIBOR 3 BULAN
40
30
20
10
0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
account. Namun pada saat Dari sisi tingkat bunga, nampak ada lonjakan tingkat bunga
krisis, terjadi arus modal keluar dalam negeri di tahun 2005 (sebelum krisis) dan di tahun 2008
sehingga financial account (pada saat krisis). Dengan demikian, transparansi kebijakan yang
turun dengan tajam. Sesudah diterapkan pemerintah tetap di dukung oleh kenaikan tingkat
tahun tersebut, Indonesia bunga atau ada premi risiko yang diterapkan pada tingkat bunga
mampu mengatasi krisis di dalam negeri.
sehingga meskipun current
account relative flat, namun Grafik 3: Perbandingan Current Account dan Financial Account Indonesia
financial account melonjak ke (data triwulanan tahun 2005 sampai dengan tahun 2010)
atas relatif tinggi.
16
JIBOR 3 BULAN
14 LIBOR 3 BULAN
SIBOR 3 BULAN
12
10
0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pandemi COVID-19, Ekonomi, Meskipun demikian, kondisi ini Dengan demikian, untuk
dan Bauran Kebijakan Fiskal- nampaknya tidak terlalu lama. mengatasi krisis dampak
Moneter Dalam waktu singkat, arus COVID-19, pemerintah
dana internasional kembali dan bank sentral tidak
Grafik 5 menunjukkan kondisi mengalir masuk ke Indonesia menaikkan tingkat bunga, tapi
krisis berikutnya yang di sehingga financial account meningkatkan jumlah uang
alami Indonesia dan juga kembali melonjak naik. Hal beredar di dalam negeri melalui
seluruh dunia, yakni pandemi ini diperkirakan terjadi karena ekspansi fiskal dan moneter.
COVID-19. Sebelum penyakit kepercayaan investor asing Kebijakan ini menunjukkan
ini menebar ke seluruh dunia, meningkat, menyusul adanya tanda keberhasilan ditengarai
grafik menunjukkan bahwa kombinasi ekspansi fiskal dari financial account yang
financial account selalu dalam (dalam bentuk pelebaran defisit kembali positif di ujung periode
keadaan surplus sehingga yang dilaksanakan pemerintah), observasi. Dari sisi tingkat
mampu meng-offset defisit dan ekspansi moneter (dalam bunga, tidak ada kenaikkan
yang di alami oleh current bentuk penurunan tingkat tingkat bunga dalam negeri
account. Masuknya COVID-19 bunga acuan yang dilaksanakan pada periode pandemi
ke Indonesia di sekitar awal Bank Indonesia). Kombinasi COVID-19. Di ujung periode
tahun 2020 menyebabkan kebijakan yang ekspansif ini observasi, gerakan tingkat
terjadinya capital outflow, bertujuan untuk mendorong bunga dalam negeri cenderung
salah satunya karena investor pertumbuhan ekonomi yang menurun, atau searah dengan
asing menarik dana mereka ke positif sehingga Indonesia kebijakan ekspansi moneter
luar negeri, baik itu bagian dari diharapkan dapat keluar yang diterapkan oleh bank
aksi wait and see maupun aksi dari ancaman resesi yang sentral.
mencari sumber investasi lain berkepanjangan.
yang lebih menguntungkan.
20,000
CURRENT ACCOUNT 2016
FINANCIAL ACCOUNT 2016
15,000
10,000
5,000
-5,000
-10,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2016 2017 2018 2019 2020
5
JIBOR 3 BULAN
4 LIBOR 3 BULAN
SIBOR 3 BULAN
3
0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2016 2017 2018 2019 2020
Kesimpulan
Krisis nilai tukar 1997 dan krisis Subprime tidak selalu mengambil kebijakan menaikkan
Mortgage AS 2008 menunjukkan bahwa dalam tingkat bunga untuk mengatasi krisis. Ada
praktiknya kebijakan suku bunga dalam negeri berbagai kebijakan lain yang dapat diambil untuk
dalam sistem perekonomian terbuka seperti mengatasi krisis di dalam negeri, dalam hal ini
Indonesia, tidak selalu sama dengan tingkat adalah ekspansi fiskal (pelebaran defisit APBN)
bunga di luar negeri. Pemerintah dan Bank dan ekspansi moneter (penurunan tingkat bunga).
Indonesia nyatanya melaksanakan kebijakan Tujuannya adalah untuk menyediakan likuiditas
menaikkan tingkat bunga dalam negeri atau di dalam negeri sehingga mendorong ekonomi
yang sering disebut dengan kebijakan uang supaya tumbuh positif dan keluar dari ancaman
ketat untuk mengatasi tingginya risiko di dalam resesi. Melalui kombinasi kebijakan ini, arus
negeri. Dengan kebijakan uang ketat dan modal keluar dapat diredam, sehingga mengalir
bauran kebijakan lainnya seperti transparansi kembali ke dalam negeri. Dengan demikian,
regulasi sektor keuangan yang diterapkan di dalam kondisi pandemi COVID-19, arah kebijakan
2008, modal asing diharapkan masuk dan Pemerintah bukan menarik modal asing untuk
menguatkan nilai tukar Rupiah. masuk melalui kenaikan tingkat bunga, namun
mendorong ekonomi di dalam negeri melalui
Contoh terakhir yaitu pandemi COVID-19, penambahan likuiditas. (AP).
menunjukkan bahwa Pemerintah dan BI
RISIKO PERBANKAN
DI TENGAH PANDEMI
COVID-19
Muhammad Afdi Nizar1
Pandemi COVID-19 dan meningkat (Fornaro & Wolf, penyebaran COVID-19 terus
kerusakan yang mengikutinya 2020 dan Laeven, 2020)). berlanjut, tekanan terhadap
terus meninggalkan jejak Dampak COVID-19 global kinerja korporasi dan rumah
kehancuran di seluruh dunia. ini juga menimbulkan efek tangga akan lebih besar karena
Jutaan bisnis telah ditutup rambatan (contagion effect) menyebar ke banyak sektor,
dan banyak yang tidak dan memengaruhi Indonesia dan pada gilirannya akan
memiliki prospek realistis terutama melalui jalur mempengaruhi kinerja industri
untuk dibuka kembali. Jutaan pariwisata, perdagangan/ jasa keuangan terutama
orang kehilangan pekerjaan. ekspor, dan investasi. perbankan.
Jutaan orang tanpa perawatan
kesehatan. Banyak keluarga Di tengah kondisi seperti Tulisan ini bertujuan
yang mungkin untuk pertama itu, berbagai upaya yang memberikan analisis
kalinya menderita rawan dilakukan pemerintah untuk dampak pandemic COVID-19
pangan. Orang-orang kaya memutus rantai penularan terhadap kinerja sektor
dapat mengelola hidup mereka COVID-19 di dalam negeri perbankan. Secara sederhana
dengan memanfaatkan juga berpotensi melemahkan analisis dilakukan dengan
tabungan, namun banyak kegiatan produksi dan aktivitas membandingan indikator-
orang yang hidup dari gaji ke ekonomi. Permintaan tenaga indikator kinerja perbankan
gaji, atau dari tangan ke mulut, kerja menurun, pendapatan dalam masa pandemi dengan
mengalami kesulitan yang tak serta konsumsi tertahan, yang masa/periode sebelumnya.
terduga. pada akhirnya mengurangi Selain itu juga akan dielaborasi
permintaan domestik. beberapa potensi risiko yang
Seiring meluasnya dampak Meningkatnya ketidakpastian diperkirakan akan membayangi
pandemi COVID-19, tekanan mendorong investor kinerja industri perbankan,
juga terjadi pada stabilitas menyesuaikan portofolionya terlebih lagi jika pandemi
sistem keuangan global, yang sehingga menyebabkan aliran ini berlangsung lebih lama
dalam beberapa waktu ke dana keluar dan menekan (sepanjang tahun 2020).
depan diperkirakan semakin nilai tukar Rupiah. Apabila
1
Peneliti Ahli Madya,
Badan Kebijakan Fiskal
Melemahnya Kinerja Industri triliun atau meningkat sekitar pertumbuhan laba dan kredit
Perbankan 8,2% (yoy) dibandingkan nilai yang diberikan (KYD) bank
aset dalam periode yang sama kepada pihak ketiga. Bila
Ada banyak indikator yang tahun 2019. Namun dalam dikaitkan dengan komposisi
lazim digunakan untuk triwulan II 2020 (April – Juni)— aset industri perbankan
mencermati dan menganalisis yang terdeteksi sebagai periode diketahui bahwa pangsa KYD
kinerja industri perbankan Indonesia mulai terpapar masih dominan, sehingga dapat
nasional. Dalam tulisan pandemi COVID-19—nilai dipahami penurunan asset
singkat ini hanya akan asset perbankan mengalami perbankan berkorelasi kuat
dipaparkan beberapa indikator penurunan yang signifikan dengan penurunan KYD. Dalam
penting dan available secara menjadi Rp8.670,4 triliun, triwulan I 2020 KYD industri
statitistik, untuk mengkaji dengan pertumbuhan yang lebih perbankan mencapai Rp5.781,6
dampak pandemi COVID-19 rendah yaitu sekitar 5,2% (yoy) triliun atau tumbuh sekitar 8,1%
terhadap kinerja perbankan. dibandingkan nilai aset dalam (yoy) dibandingkan KYD dalam
Pembahasan juga dibatasi pada periode yang sama tahun 2019. periode yang sama tahun 2019,
kinerja perbankan konvensional. dan dalam triwulan II 2020 KYD
Penurunan yang cukup besar mencapai Rp5.617,7 triliun, atau
Dari sisi volume (size) usaha, dalam aset industri perbankan
nilai aset industri perbankan tumbuh hanya sekitar 1,6%,
tidak terlepas dari perubahan jauh lebih rendah dibandingkan
dalam masa pandemi berbagai transaksi yang
bertumbuh lebih rendah pertumbuhan KYD dalam
dilakukan, seperti mutasi kas, periode yang sama tahun lalu
dibandingkan sebelum adanya penempatan dana bank (pada
pandemi. Dalam triwulan I (Tabel 1).
bank sentral, bank lain dan
2020 (Januari – Maret) aset surat berharga), penurunan
perbankan mencapai Rp8.793,2
Indikator
Mar Jun Des Mar Jun Mar’19 Jun’19 Des’19 Mar’20 Jun’20 Mar’19 Jun’19 Des’19 Mar’19 Jun’19
Aset (Rp
8.130,60 8.242,99 8.562,97 8.793,20 8.670,41 0,77 1,38 2,94 2,69 -1,40 9,43 7,74 6,13 8,15 5,19
triliun)
KYD (Rp
5.350,34 5.528,59 5.683,76 5.781,56 5.617,71 -0,14 3,33 1,85 1,72 -2,83 11,73 9,94 6,08 8,06 1,61
triliun)
DPK (Rp
5.672,89 5.799,49 5.998,65 6.214,31 6.260,46 0,75 2,23 1,81 3,60 0,74 7,18 7,42 6,54 9,54 7,95
triliun)
CAR (&) 23,42 22,63 23,40 21,67 22,55 44,41 -78,73 11,88 -173,51 87,79 76,90 61,71 43,08 -174,84 -8,32
ROA (%) 2,60 2,51 2,47 2,57 1,94 5,48 -9,61 -0,63 10,07 -62,94 5,40 8,35 -7,70 -3,10 -56,42
BOPO (%) 82,92 80,24 79,39 88,84 84,94 505,92 -268,66 -110,70 944,94 -390,00 416,13 77,48 152,97 591,99 470,65
NIM (%) 4,86 4,90 4,91 4,31 4,46 -27,54 4,31 0,47 -59,78 15,06 -20,41 -20,29 -22,78 -55,02 -44,27
LDR (%) 94,00 94,98 94,43 92,55 89,10 -78,86 -98,32 9,50 -188,17 -345,68 380,27 221,62 -35,02 -144,34 -588,34
AL (%) 16,00 14,79 15,51 16,21 17,66 103,86 -120,24 4,11 70,37 144,60 -191,26 -189,04 54,86 21,37 286,21
Apabila dicermati berdasarkan jenis pertama tahun 2020 sebagai dampak dari
penggunaannya, penurunan KYD industri pandemi COVID-19.
perbankan terjadi pada semua kelompok.
Kredit investasi (KI), misalnya dalam triwulan II Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil
2020 hanya tumbuh sekitar 5,6%, lebih rendah dihimpun oleh industri perbankan dalam bentuk
dibandingkan KI dalam triwulan II 2019 yang giro, tabungan dan deposito selama triwulan II
tumbuh sekitar 13,9%. Kondisi yang sama juga 2020 menunjukkan peningkatan dari Rp6.260,5
terjadi pada kredit konsumsi (KK) yang tumbuh triliun, atau tumbuh sekitar 7,95% dibandingkan
hanya sekitar 2,3% dari KK periode yang sama DPK dalam periode yang sama tahun lalu
tahun lalu. Penurunan yang sangat tajam justru sebesar Rp5.672,9 triliun. Pertumbuhan DPK
terjadi pada kredit modal kerja (KMK) dengan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan KYD
pertumbuhan negatif sekitar 1,3% dibandingkan menyebabkan turunnya rasio pinjaman terhadap
KMK triwulan II 2019 (Grafik 1). Penurunan laju simpanan (loans-to-depsosits ratio, LDR) dari
pertumbuhan kredit (KYD) ini mengindikasikan 94,43% menjadi 89,10%, meskipun masih di atas
bahwa para pelaku usaha cenderung menahan threshold 92%. Lebih lanjut, pertumbuhan DPK
ekspansi usaha di tengah ketidakpastian yang lebih besar dari KYD tersebut berdampak
ekonomi global dan domestik, yang sebenarnya pada kondisi likuiditas perbankan, sebagaimana
sudah berlangsung sejak awal tahun 2019. terlihat dari rasio aset likuid (AL) yang naik dari
Penurunannya semakin tajam dalam paruh 14,79% menjadi 17,66% (Tabel 1).
3.000,0 18,0
16,0
2.500,0 2.576,5
2.603,3 2.528,9
14,0
13,2%
2.000,0 13,7% 12,0
1.568,2 10,0
1.500,0 1.559,3 1.537,5
Rp Triliun
Persen
1.540,6 1.482,8 8,0
1.481,2
6,3%
1.000,0
5,8% 6,0
5,6%
5,4%
500,0 4,0
2,3%
2,6% 2,0
0,0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 0,0
KMK (Rp, LHS) KK (Rp, LHS) KI (Rp, LHS) KI (%, RHS) KK (%, RHS) KMK (%, RHS)
Salah satu indikator yang menutupi kerugian di masa yang akan datang, menambah
juga esensial untuk menilai asset dan/atau menyediakan deviden (Gómez-Fernández-
kinerja industri perbankan Aguado et al., 2014). Dalam triwulan II 2020, ROA industri
adalah solvabilitas (solvency) perbankan hanya mencapai 1,94%, lebih rendah dibandingkan
dari semua entitas yang ada ROA triwulan II 2019 dengan penurunan lebih dari 56 bps
dalam sistem perbankan. (yoy). Dampak dari penurunan ini secara implisit bisa
Hal ini ditunjukkan dengan ditangkap dari penurunan modal perbankan (CAR) dalam
rasio kecukupan modal periode tersebut.
(capital adequacy ratio,
CAR). Peningkatan rasio ini 2. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
mengindikasikan terjadinya (BOPO), yang digunakan untuk mengukur produktivitas dan
perbaikan solvabilitas bank. efisiensi bank. Juga dikenal sebagai rasio efisiensi (efficiency
Artinya, perbankan mampu ratio). Secara umum dikatakan bahwa BOPO yang tinggi
untuk menutup kerugian yang ekuivalen dengan produktivitas yang rendah dan efisiensi yang
mungkin terjadi akibat risiko rendah dan sebaliknya (Burger & Moormann, 2008). Dalam
kredit, risiko pasar dan risiko triwulan II 2020, BOPO industri perbankan mencapai 84,94%,
operasional. Secara agregat, lebih tinggi dibandingkan BOPO triwulan II 2019, dengan
solvabilitas perbankan ini peningkatan lebih dari 470 bps (yoy). Peningkatan BOPO
selanjutnya akan memengaruhi mengandung arti bahwa efisiensi dan produktivitas industri
stabilitas keuangan (Gómez- perbankan dalam periode tersebut mengalami penurunan.
Fernández-Aguado et al., 2014). 3. Net Interest Margin (NIM), yang mengukur bagian relatif dari
Dalam triwulan II 2020 nilai pendapatan bunga neto (bunga yang diperoleh dikurangi
CAR mencapai 22,55%, sedikit beban bunga) dalam pendapatan bruto. Rasio ini secara relatif
lebih rendah dibandingkan menunjukkan pentingnya pendapatan yang dihasilkan melalui
CAR triwulan II 2019 sebesar bisnis intermediasi bank, yang memobilisasi tabungan untuk
22,63%, atau turun sekitar investasi (IMF, 2019). Dalam triwulan II 2020, NIM industri
8,32 bps (yoy), namun masih perbankan mencapai 4,46%, lebih rendaah dibandingkan NIM
terjaga pada level threshold triwulan II 2019, dengan penurunan lebih dari 44 bps (yoy).
yang ditetapkan oleh BIS (Bank Hal ini mengindikasikan penurunan pendapatan perbankan
for International Settlements) (pendapatan bunga) dalam memobilisasi dana untuk tujuan
sebesar minimal 8%. investasi yang produktif, sejalan dengan pertumbuhan kredit
Penurunan CAR ini tidak yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK.
terlepas dari pengaruh Bila dicermati kinerja perbankan dari berbagai indikator di atas
rentabilitas industri perbankan dapat dikatakan bahwa pandemi COVID-19 yang menyebabkan
yang terkait dengan efisiensi melemahnya kegiatan ekonomi masyarakat, turut memberikan
dan kualitas kredit yang andil yang cukup signifikan terhadap pelemahan kinerja industri
diberikan. Ada beberapa perbankan. Hal ini sebenarnya bisa dipahami mengingat industri
indikator penting yang lazim perbankan sebagai intermediary institutions sangat bertumpu
digunakan dalam konteks ini, pada kekuatan permintaan (demand side) untuk pembiayaan
yaitu : dari dunia usaha atau rumah tangga. Sekalipun perbankan
1. Return on assets (ROA), berhasil mengakumulasi dana dari masyarakat, namun karena
yang memberikan informasi permintaan menurun akibat melemahnya kegiatan ekonomi,
tentang profitabilitas bank tentu akan menyulitkan bagi perbankan untuk menyalurkan dana-
relatif terhadap total aset dana tersebut pada kegiatan investasi produktif masyarakat.
dan dapat dijadikan sebagai Sementara itu, pada sisi lain, perbankan juga akan mengalami
indikator seberapa efisien kesulitan menawarkan atau menyediakan kredit, (supply side)
bank mengelola aset untuk karena keterbatasan modal bank, ketersediaan dari loanable
menghasilkan pendapatan fund, dan keengganan bank dalam memberikan kredit yang
(IMF, 2019), yang berpotensi dikaitkan dengan peningkatan risiko dari sektor-sektor dalam
meningkatkan modal, perekonomian akibat pandemi COVID-19.
Analisis
Potensi Risiko Perbankan peningkatan risiko ke depan dan diperkirakan akan terjadi
karena dihadapkan pada pada semua kelompok kredit
Belakangan ini muncul rendahnya permintaan (jenis) penggunaan (Grafik 2).
sinyalemen bahwa Indonesia kredit dari dunia usaha dan Potensi risiko kredit macet
akan masuk pada fase resesi, masyarakat. Selain itu, ada juga diperkirakan terjadi pada
karena dalam triwulan III 2020 kemungkinan menurunnya sektor-sektor yang terdampak
perekonomian dalam negeri daya beli konsumen yang akibat COVID-19 dan resesi
diperkirakan akan tumbuh dibarengi dengan penurunan ekonomi. Peningkatan
negatif sebagaimana yang telah kemampuan membayar debitur NPL bisa menjadi sinyal
berlangsung dalam triwulan II akibat resesi ekonomi. Oleh memburuknya kualitas portfolio
2020. Jika perkiraan itu menjadi karena itu, risiko terjadinya kredit bank (IMF, 2019),
kenyataan, maka implikasinya kredit macet (non-performing meskipun nilainya merupakan
adalah meningkatnya risiko loans, NPL) juga diperkirakan indikator yang menunjuk pada
bagi industri perbankan lebih tinggi. Bila merujuk historis (backward-looking)
dibandingkan periode pada fakta selama triwulan II karena NPL akan teridentifikasi
sebelumnya. Ada beberapa 2020, NPL agregat perbankan setelah masalah muncul
risiko yang diperkirakan akan mencapai 3,1% lebih tinggi (Gómez-Fernández-Aguado
membayangi kinerja perbankan dibandingkan NPL triwulan et al., 2014). Oleh karena itu,
dalam beberapa waktu ke II 2019 sekitar 2,5%. Dengan laju peningkatan NPL lebih
depan, paling tidak hingga akhir menurunnya permintaan lanjut bisa dihambat agar tidak
tahun 2020. kredit akibat tertekannya lebih tinggi apabila program
Pertama, risiko kredit. Karena aktivitas usaha para debitur restrukturisasi kredit yang
puncak pandemi COVID-19 seiring dengan resesi ekonomi telah dilakukan dalam periode
belum diketahui sehingga berpotensi menaikkan NPL sebelumnya terus berlanjut.
perlu diwaspadai potensi pada periode selanjutnya Dengan adanya kebijakan
restrukturisasi kredit ini paling tidak dapat gap sangat terbuka. Ketiga, risiko pasar,
membantu mengurangi tekanan permodalan terutama karena pengaruh pergerakan nilai tukar
industri perbankan. Rupiah terhadap US Dolar yang sejauh ini masih
fluktuatif dengan kecenderungan melemah,
Kedua, risiko likuiditas, yang merepresentasikan yang berpotensi mempengaruhi neraca dan
kemampuan bank dalam memenuhi profitabilitas perbankan.
pembayatran semua kewajiban pada waktu
jatuh tempo. Apabila nilai LDR semakin tinggi Perbankan dengan tingkat risiko kredit yang
(meningkat), maka potensi risiko perbankan tinggi dan tingkat profitabilitas yang rendah
juga akan semakin tinggi, karena peningkatan sangat rentan terhadap shocks ekonomi makro.
LDR berpotensi mengurangi kapasitas Dalam kondisi yang demikian, tidak seorangpun
pemyaluran kredit perbankan. Walaupun gap yang menginginkan risiko tersebut berujung
antara DPK dan PYD tidak terlalu lebar hingga pada terganggunya stabilitas keuangan secara
saat ini, namun dalam kondisi resesi ekonomi di keseluruhan. Semoga….!!!
tengah pandemi COVID-19 potensi melebarnya
4,5
4,0 3,86%
3,65%
3,5 3,22%
3,07%
3,0 2,77%
persen
2,53%
2,5 2,57%
2,30%
2,0 2,29% 2,22%
1,85%
1,5
1,60%
1,0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
2019 2020
INSENTIF PERPAJAKAN
DI MASA PANDEMI DAN
BAGAIMANA REALISASINYA?
Singgih Riphat1, Hadi Setiawan2, dan Sofia Arie Damayanty3
Hampir seluruh pemerintahan dunia memberikan insentif perpajakan baik untuk Wajib Pajak Orang
Pribadi maupun Badan dalam masa pandemi ini. Insentif tersebut diberikan khususnya untuk
mengatasi masalah likuiditas dan menahan perlambatan laju ekonomi. Menurut Djankov & Nasr
(2020), sampai dengan awal April 2020 saja, sudah ada 105 negara yang memberikan insentif pajak
sebagai respon pandemi. Jenis-jenis insentif yang diberikan umum nya berupa perpanjangan waktu
pembayaran atau pelaporan, pengurangan tarif, restitusi yang dipercepat, ataupun penghapusan
pembayaran (Tabel 1).
Tabel 1: Tipe-Tipe Insentif Pajak yang Diberikan di Dunia
Pembebasan sanksi
Austria, Australia, Belgia, China, Estonia membebaskan bunga atas
keterlambatan pembayaran atau
Estonia, Ukraina pajak dari 1 Maret s.d. 1 Mei 2020
pelaporan
1
Peneliti Ahli Utama, Badan Kebijakan Fiskal
2
Peneliti Ahli Madya, Badan Kebijakan Fiskal
3
Peneliti Ahli Muda, Badan Kebijakan Fiskal
Australia membolehkan
Austria, Australia, China, Malaysia, penyusutan yang dipercepat untuk
Mempeluas insentif pajak
New Zealand selama 15 bulan periode insentif
investasi (sampai 30 Juni 2021).
Kazakhstan menunda
Penundaan atau penghentian pelaksanaan pemeriksaan pajak
Austria, Kazakhstan
pemeriksaan pajak sampai dengan masa darurat
berakhir
Hal ini menunjukkan bahwa insentif pajak memang merupakan salah satu cara yang sangat umum
yang dapat dilakukan oleh pemerintahan di dunia (lihat Tabel 1). Hal yang sama juga di lakukan di
Indonesia, secara detail insentif perpajakan untuk dunia usaha yang diberikan oleh Indonesia terlihat
di Tabel 2.
Disamping fasilitas-fasilitas perpajakan yang diberikan kepada dunia usaha sebagai tabel 2, Indonesia
juga memberikan fasilitas perpajakan khusus untuk sektor kesehatan yang dianggarkan sebesar Rp
9,05 triliun. Fasilitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3:
Perkiraan
Bentuk
No PMK-23/2020 PMK-44/2020 PMK-30/2020 PMK-31/2020 Nilai
Insentif
Insentif
Diberikan kepada
WP sektor tertentu Menambah
sebanyak 440 KLU sektor yang
dan untuk Wajib eligible menjadi
Pajak (WP) yang 1.062 KLU,
PPh Pasal 21 tergolong sebagai WP KITE dan Rp 39,66
1 Ditanggung WP Kemudahan Kawasan Berikat - -
triliun
Pemerintah Impor Tujuan Ekspor (KB)
(KITE)
Diberikan sampai
Diberikan sampai dengan Masa
dengan Masa September 2020
September 2020
Diberikan
untuk WP yang
PPh Final termasuk dalam
UMKM PP 23/2018 Rp 2,4
2 - - -
Ditanggung triliun
Pemerintah Diberikan sampai
dengan Masa
September 2020
Menambah
Diberikan kepada
sektor yang
WP sektor tertentu
eligible menjadi
Pembebasan sebanyak 102 KLU
431 KLU, WP Rp 14,75
3 PPh Pasal 22 dan untuk WP KITE - -
KITE dan KB triliun
Impor Diberikan sampai
Diberikan sampai
dengan Masa
dengan Masa
September 2020
September 2020
Pengurangan Menambah
sebesar 30% untuk sektor yang
sektor tertentu eligible menjadi
Pengurangan sebanyak 102 KLU 846 KLU, WP Rp 14,4
4 Angsuran PPh dan untuk WP KITE KITE dan KB - -
triliun
Pasal 25
Diberikan sampai Diberikan sampai
dengan Masa dengan Masa
September 2020 September 2020
Diberikan kepada
WP sektor dalam Menambah
102 KLU yang sektor yang
menyampaikan SPT eligible menjadi
Percepatan Masa PPN lebih 431 KLU, WP Rp 5,8
5 bayar restitusi paling KITE dan KB - -
restitusi PPN triliun
banyak Rp 5 miliar.
Diberikan sampai
Diberikan sampai dengan Masa
dengan Masa September 2020
September 2020
Diberikan
untuk
pengusaha
Penangguhan
Barang
pelunasan
6 - - Kena Cukai -
cukai selama
termasuk
90 hari
untuk sektor
makanan dan
minuman
Diberikan
kepada
PPN dan perusahaan
7 PPnBM tidak - - dalam
dipungut Kawasan
Berikat dan
KITE
Diberikan
kepada
perusahaan
Bea Masuk
8 - - dalam
Ditangguhkan
Kawasan
Berikat dan
KITE
Diberikan
kepada
Pajak dalam
perusahaan
rangka
9 - - dalam
impor tidak
Kawasan
dipungut
Berikat dan
KITE
Pada tabel 2 dan tabel 3 rincian insentif perpajakan yang diberikan pemerintah Indonesia, terlihat
bahwa insentif perpajakan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia sebagai respon pandemi
COVID-19, kurang lebih sama dengan yang diberikan oleh negara-negara lain di dunia sebagaimana
Tabel 1. Hal ini menunjukkan bahwa untuk jenis masalah yang sama, respon negara-negara
tersebut juga kurang lebih sama.
Tabel 3: Fasilitas Perpajakan Untuk Sektor Kesehatan sebagai Respon Pandemi Covid-19
Pembebasan pemotongan
PPh Pasal 23 dari jasa teknik,
manajemen, konsultan dan jasa
lain yang diberikan kepada Badan/
instansi pemerintah, rumah
sakit, dan pihak lain yang terjun
langsung dalam penanganan
COVID-19.
Jika di lihat dari realisasi insentif perpajakan tersebut, sampai dengan bulan Juni 2020, secara rinci
realisasinya adalah sebagai berikut:
Pengurangan PPh
2 48.432 Rp 3.443 miliar Rp 14,40 triliun 23.9%
Pasal 25
Penghapusan PPh
3 9.023 Rp 2.958 miliar Rp 14,75 triliun 20.05%
Pasal 22 Impor
Restitusi PPN
4 3.816 Rp 4.595 miliar Rp 5,80 triliun 79.2%
dipercepat
Dari realisasi pada tabel insentif ini, realisasi nya masih oleh pemerintah khususnya
4 terlihat bahwa insentif sangat kecil. Melihat realisasi Kementerian Keuangan
restitusi PPN yang dipercepat insentif pajak khususnya dengan fungsi fiskalnya. Selain
sudah sangat tinggi. Hal ini PPh Pasal 21 DTP dan PPh insentif perpajakan yang
disebabkan restitusi PPN Final UMKM DTP yang relatif merupakan insentif dari sisi
yang dipercepat memang masih sangat kecil, harus ada pendapatan, pemerintah juga
merupakan hak nya Wajib terobosan yang dilakukan oleh harus memberikan insentif
Pajak, hanya prosesnya saja Pemerintah, misalnya dengan dari sisi belanja. Hal ini sudah
yang dipercepat. Apabila proses mempermudah administrasi dilakukan oleh Pemerintah
normal memerlukan waktu untuk mendapatkan insentif Indonesia, bahkan pemerintah
sampai dengan 1 tahun karena dan memperluas sosialisasi memberikan insentif dari
harus melalui pemeriksaan, pemberian insentif ini dengan sisi belanja yang lebih besar
dengan insentif ini, restitusi lebih masif dan melibatkan yaitu sebesar Rp563,44 triliun
tersebut bisa di cairkan dalam seluruh stakeholders yang yang ditujukan untuk sektor
waktu 1 bulan saja tanpa terkait. Misalnya dengan kesehatan, perlindungan sosial,
melalui pemeriksaan. melibatkan Kementerian UMKM, pembiayaan korporasi
Koperasi dan UKM, Dinas-Dinas dan sektoral K/L dan Pemda.
Khusus untuk pengurangan PPh Koperasi dan UKM di daerah Kebijakan fiskal saja juga tidak
Pasal 25 dan penghapusan PPh untuk ikut mensosialisasikan akan cukup, kerjasama dan
Pasal 22 impor, pada dasarnya insentif yang diberikan untuk insentif dari pihak moneter
bertujuan untuk membantu UMKM. juga sangat diperlukan,
likuiditas WP, karena kedua hal sehingga dampak ekonomi
ini merupakan pembayaran Walaupun harus diakui, insentif yang besar dari pandemi ini
pajak yang dapat di kreditkan yang diberikan oleh Pemerintah dapat diminimalisir. Tanpa
di akhir tahun (prepaid tax). dalam menghadapi situasi adanya bauran dan kerjasama
Hanya PPh Pasal 21 DTP dan yang luar biasa ini tidak cukup dari seluruh pihak (fiskal dan
PPh Final UMKM DTP lah hanya insentif perpajakan moneter), niscaya dampak dari
yang memang benar-benar saja. Insentif perpajakan pandemi COVID-19 akan sulit
tidak perlu dibayar oleh WP. hanyalah merupakan salah terbendung.
Walaupun untuk kedua jenis satu bagian yang dilakukan
MEWUJUDKAN KEDAULATAN
PANGAN DAN ENERGI MELALUI
LISTRIK GOTONG ROYONG
BERBASIS KOMUNITAS
Jaya Wahono1 dan Agunan P. Samosir2
Sejak dahulu kita telah Pekerjaan sebagai petani dari total Produk Domestik
ditanamkan mengenai dianggap sebagai pekerjaan Bruto (PDB) Indonesia. Kejadian
jati diri Bangsa Indonesia, kuno, tidak menjanjikan, dan Pandemik COVID-19 ini juga
dimana salah satunya adalah tidak memiliki prospek karir membuka mata kita akan
Indonesia sebagai negara yang baik di masa depan. pentingnya sektor pertanian.
agraris, yang berarti bahwa Stigma yang terbentuk ini Di saat sektor lain seperti
didasarkan kepada fakta- sektor jasa pariwisata, jasa
sebagian besar penduduknya
fakta di lapangan yang salah transportasi dan industri
bekerja di sektor pertanian.
satunya data BPS menunjukkan menjadi pincang akibat
Namun, klaim itu mulai penghasilan harian rata-rata perubahan perilaku masyarakat
sirna jika membandingkan petani sebesar Rp55.000 yang drastis, sektor pertanian
data serapan pekerja di tiga per hari, jauh di bawah upah masih berdiri tegak dan menjadi
sektor utama, yaitu pertanian, minimum regional (UMR) salah satunya sektor yang
industri, dan jasa. Pada Jakarta sebesar Rp160.000 per tumbuh positif pada kuartal II
2009, terjadi hal yang cukup hari. Pamor pekerjaan sebagai 2020.
mengejutkan yaitu pertama petani juga kalah dibandingkan
bekerja di perkantoran atau di Dengan demikian, sudah
kalinya rasio pekerja di
pabrik. Para petani umumnya sewajarnya sektor pertanian
sektor pertanian dikalahkan
identik dengan pekerjaan di mendapatkan kembali
oleh pekerja di sektor Jasa. kedudukannya sebagai sektor
Indonesia kehilangan sekitar sawah yang berlumpur dan
kotor, berbeda dengan pekerja utama perekonomian negara.
26 juta orang petani hingga Pandemik COVID-19 telah
kantoran yang “bersih”.
saat ini. memberikan gambaran arus
Namun tidak bisa dipungkiri besar peralihan tenaga kerja
bahwa pertanian adalah dari sektor jasa kembali ke
tulang punggung bangsa ini. sektor pertanian. Hal ini telah
Hingga kini, sektor pertanian terjadi di Bali yang kembali
masih menyerap 29 persen bercocok tanam saat terjadi
CEO, Clean Power Indonesia
1 tenaga kerja produktif, dan penurunan signifikan jumlah
Peneliti Ahli Madya, Badan Kebijakan Fiskal
2
berkontribusi pada 13 persen wisatawan. Pandemik ini
dalam jumlah masif di daerah 3T. Sejak awal uang sebesar Rp1,8 miliar per bulan yang
dikembangkan, PLTBm berbasis komunitas muncul karena adanya konsep transaksi jual beli
tidak memanfaatkan konsesi tanah oleh pihak biomassa yang diusahakan oleh masyarakat
tertentu yang memonopoli sumber bahan setempat. Melalui skema ini, masyarakat
baku. Konsesi tersebut justru diberikan kepada tidak perlu lagi merantau ke luar daerah untuk
masyarakat sekitar melalui skema perhutanan mendapatkan pekerjaan yang layak. Konsep
sosial yang dikoordinasikan oleh kelompok PLTBm berbasis komunitas adalah solusi bagi
tani, BUMDes, dan BUMD. Masyarakat akan investor pembangkit listrik, PLN (pengurangan
dibina untuk menanam dan merawat tanaman- BPP lokal), pemerintah daerah (pendapatan
tanaman biomassa yang bersifat intercropping melalui BUMD), dan masyarakat lokal (pembukaan
sehingga bisa disandingkan dengan tanaman lapangan kerja). Pada akhirnya, kehadiran PLTBm
pangan lainnya sesuai kebutuhan di kawasan berbasis komunitas akan menjadi showcase
tersebut. ekonomi sirkuler di daerah tertinggal yang
berkelanjutan selama jangka waktu kerjasama
Pada saat ini konsep PLTBm Berbasis antara pembangkit listrik dengan PLN sekitar 20-25
Komunitas sedang dikembangkan di Kawasan tahun.
Transmigrasi Ponu, Kabupaten Timor Tengah
Utara, Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil Konsep ini diharapkan memberikan keuntungan
studi lapangan dengan mempertimbangkan bagi PLN dari konsumsi listrik per kapita,
aspek kebutuhan listrik serta potensi peningkatan rasio ET dan menurunkan biaya
penyediaan biomassa merekomendasikan pembangkitan di daerah 3T. Keseluruhan program
bahwa PLTBm dapat dikembangkan hingga ini diharapkan mampu mengubah lahan marginal
5 MW, ekivalen dengan kebutuhan biomassa dan kawasan tertinggal menjadi area produktif di
sebesar 200 Ton/hari. Biomassa dibeli sektor pertanian dengan berlandaskan kekuatan
langsung dari masyarakat sekitar melalui pangan dan energi. Melalui kehadiran PLTBm
koordinasi dengan BUMD dengan harga berbasis komunitas, masyarakat lokal dapat
mencapai Rp 300/kg. berpartisipasi aktif untuk membangun daerahnya
melalui ketersediaan listrik yang mumpumi dan
Dengan perhitungan sederhana, dapat menggerakkan roda ekonomi di daerah tanpa
diperkirakan bahwa akan tercipta perputaran harus bergantung kepada bantuan pihak lain. ***
Saat ini ekonomi di seluruh ekonomi nyaris macet total. anemia, tidak hanya di negara-
dunia mulai mengalami Hal itu menjadi salah satu negara yang gagal mengelola
keterpurukan, seperti alasan terjadinya krisis saat pandemi (misalnya Amerika
mengulang sejarah yang ini. Menurut IMF, pemulihan Serikat), tetapi bahkan di
pernah terjadi berpuluh tahun dari krisis di negara dengan negara-negara yang telah
lalu. IMF pun menyatakan tren penularan COVID-19 yang berhasil keluar dari pandemi.
dunia akan menghadapi krisis menurun akan melambat Berbeda dengan kondisi pada
terburuk akibat pandemi seiring pembatasan sosial krisis-krisis sebelumnya,
Covid-19, bahkan dapat lebih diberlakukan. Dengan COVID-19 menyebabkan
parah dibandingkan The Great begitu, hal tersebut akan tingkat konsumsi dan output
Depression pada tahun 1930-an. sangat berpengaruh pada jasa menurun tajam. Hal ini
Dalam laporan World Economic pertumubuhan ekonomi paruh karena pendapatan masyarakat
Outlook Update yang dirilis kedua tahun ini. Namun, di yang berkurang. Terlebih lagi,
Juni 2020, IMF mengatakan negara yang masih berjuang kepercayaan masyarakat
bahwa penutupan sebagian melawan pandemi, IMF terhadap prospek ekonomi
besar ekonomi nasional oleh memperkirakan dengan semakin menurun akibat masih
pemerintah tiap-tiap negara lockdown yang lebih lama akan adanya ketidakpastian. Semua
mengakibatkan penyusutan menimbulkan beban tambahan negara, termasuk yang sudah
aktivitas ekonomi secara bagi ekonomi. melewati puncak infeksi, harus
global. Selain itu, langkah memastikan bahwa sistem
penguncian wilayah (lockdown) Perekonomian pasca-pandemi kesehatannya memiliki sumber
juga menyebabkan kegiatan kemungkinan besar akan daya yang memadai.
Belum Menjanjikanya Pemulihan Ekonomi IMF juga memproyeksikan bahwa pada akhir
Saat Ini tahun 2021 pertumbuhan ekonomi global hampir
tidak akan lebih besar dari pada akhir tahun
Pada awal krisis, kebanyakan orang 2019, di mana ekonomi kelompok negara maju
mengantisipasi akan adanya pemulihan cepat akan terkontraksi sebesar 8%; ekonomi negara-
berbentuk V, dengan asumsi bahwa pemulihan negara Eropa diperkirakan mencapai minus
eonomi hanya membutuhkan waktu tunggu 10,2%, sedangkan Amerika Serikat (AS) minus
yang singkat. Namun, sampai dengan saat 8%. Oleh karenanya, IMF kembali merevisi ke
ini pemulihan berbentuk V masih sebatas bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi global
fantasi. Menurut Reuters Poll, pandemi kali ini tahun ini dari kontraksi 3% menjadi minus 4,9%,
akan mengikuti sebuah pola yaitu: penurunan dan ekonomi dunia diprediksi pulih pada tahun
peringkat berulang ke prospek jangka pendek, 2021 sebesar 5,4%. Akan tetapi menurut Reuters
dengan para ekonom menggeser pemulihan Poll, dalam skenario terburuk, ekonomi dunia
yang diharapkan pada paruh kedua tahun ini ke akan berkontraksi 6,5% tahun ini, jauh lebih buruk
tahun 2021, sehingga meratakan asumsi awal daripada proyeksi IMF, kemudian hanya akan
yang berbentuk V. tumbuh sekitar 2,0% pada tahun depan.
Grafik 1
Gambar 1
Saat ini bila dilihat dari sisi produksi. Dampak yang paling Pada beberapa bulan terakhir
makroekonomi, pengeluaran merugikan yaitu pada rumah ini, menurut IMF dan Reuters
global mengalami penurunan tangga berpenghasilan rendah, Poll, prospek pemulihan
karena neraca rumah tangga yang mana membahayakan ekonomi dunia masih belum
dan perusahaan yang melemah, kemajuan signifikan yang telah menjanjikan. Dalam hal PDB,
serangkaian kebangkrutan yang dicapai dalam mengurangi butuh minimal dua tahun atau
akan menghancurkan modal kemiskinan ekstrim di dunia lebih bagi negara-negara dunia
usaha, dan munculnya perilaku sejak tahun 1990-an. Pukulan untuk mencapai tingkat PDB
anomali yang disebabkan krisis paling parah terjadi seperti sebelum COVID-19.
oleh ketidakpastian. Di sisi di negara-negara di mana Diperkirakan bahwa pada akhir
lain pada ekonomi mikro, tingkat pandemi paling tinggi tahun 2021 tingkat aktivitas
dengan adanya pandemi ini, dan terdapat ketergantungan ekonomi tidak hanya akan jauh
diibaratkan seperti pajak atas ekonomi yang besar pada di bawah lintasan pertumbuhan
aktivitas yang melibatkan perdagangan global, pariwisata, pra-pandemi, tetapi dalam
kontak dekat antar manusia ekspor komoditas, dan banyak kasus, masih akan di
yang membutuhkan perubahan pembiayaan eksternal. bawah tingkat pada akhir tahun
besar dalam pola konsumsi dan 2019.
Grafik 2
115
110
105
100
95
90
85
2019: 19: 19: 19: 20: 20: 20: 20: 21: 21: 21: 21:
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Waspadai Dalamnya Jurang ini -- kontraksi pertama yang kembali sebesar 4,6%. Namun,
Resesi terjadi setidaknya dalam masa prospeknya masih sangat tidak
enam puluh tahun ini. Seperti pasti dan risiko penurunannya
Menurut perkiraan Global halnya pada negara-negara sangatlah dominan, termasuk
Economic Prospect Bank Dunia Amerika Latin yang sebagian kemungkinan berlangsungnya
pada Juni 2020, ekonomi besar masih berjuang dari sisi pandemi yang berkepanjangan,
global akan menyusut 5,2% ekonomi, menderita resesi pergolakan keuangan, serta
pada tahun ini, yang mana dan menghadapi infeksi yang menurunnya perdagangan
akan menjadi resesi terdalam muncul kembali atau masih global dan rantai pasokan.
sejak Perang Dunia II. Aktivitas belum bisa mengendalikan Skenario penurunan ini dapat
ekonomi di negara-negara maju putaran pertama pandemi. menyebabkan ekonomi global
diperkirakan menyusut 7% pada Untuk China, ekonominya menyusut sebanyak 8% dengan
tahun 2020 karena permintaan diperkirakan pulih lebih cepat output pada negara EMDE
dan penawaran domestik, dari pada negara lain, meskipun menyusut hampir 5% pada
perdagangan, dan keuangan akan masih sangat bergantung tahun ini, diikuti oleh pemulihan
telah sangat terganggu. pada pasar ekspornya. Secara yang lamban pada tahun 2021
Pandemi global menyebabkan total, pendapatan per kapita yaitu lebih dari 1%. Selain
prospek pertumbuhan diproyeksikan turun sebesar itu, menurut World Economic
ekonomi negara maju seperti 3,6%, yang mana hal itu akan Forum, dengan melihat
Amerika Serikat, Kanada, membuat jutaan orang jatuh kecepatan krisis yang telah
Inggris, Jepang, dan Australia kembali ke jurang kemiskinan mengambil alih ekonomi global
mengalami penurunan dan pada tahun ini. Dalam jangka akan dapat diperoleh petunjuk
ekspektasi untuk pertumbuhan panjang, resesi mendalam seberapa dalam resesi akan
2021 diperkirakan tidak akan yang dipicu oleh pandemi terjadi, di mana ekonomi global
terlalu besar. Untuk Uni Eropa, diperkirakan akan berdampak hanya bisa diharapkan pulih
prospek pada tahun depan juga pada tingkat investasi pada akhir tahun 2022, dengan
dan seterusnya mendapat yang lebih rendah, erosi sumber syarat apabila vaksin sudah
sedikit dorongan setelah daya manusia melalui hilangnya tersedia. Laju penurunan tajam
para pemimpin Uni Eropa pekerjaan dan sekolah, serta perkiraan pertumbuhan global
menyepakati paket stimulus fragmentasi perdagangan menunjukkan kemungkinan
sebesar 750 miliar euro. global dan rantai pasokan. revisi penurunan lebih lanjut dan
Sementara itu, pertumbuhan kebutuhan tindakan tambahan
Diperkirakan pertumbuhan oleh pembuat kebijakan dalam
ekonomi negara emerging global baru akan pulih menjadi
market and developing beberapa bulan mendatang
4,2% pada tahun 2021, karena untuk mendukung aktivitas
economy (EMDE) diperkirakan negara ekonomi maju tumbuh
akan menyusut 2,5% tahun ekonomi.
3,9% dan negara EMDE bangkit
Grafik 3
Most countries are expected to face recessions in 2020
Share of economies in recession, 1871-2021
100
80
60
40
20
0
1871 1901 1931 1961 1991 2021
The proportion of economies with an annual contraction in per capita GDP. Shaded areas refer to global
recessions. Data for 2020-21 are forecasts.
Sumber: World Bank
Sama halnya seperti Singapura, Hong Kong, Ancaman Inflasi Perlu Terus Diantisipasi
Korea Selatan, dan Uni Eropa, Amerika
Serikat juga telah diserang badai resesi Memang saat ini jumlah uang beredar menjadi
pada kuartal II 2020. Amerika mencatatkan tumbuh dengan kecepatan yang tidak pernah
pertumbuhan ekonomi yang negatif selama terlihat dalam beberapa dekade. Dengan jumlah
dua kuartal. Perekonomian Amerika tercatat uang beredar yang meningkat pesat, inflasi
negatif 32,9 persen pada periode April-Juni, diprediksikan akan segera terjadi. Sementara itu,
yang mana kontraksi ini jauh lebih tajam dari pergeseran besar-besaran kebijakan fiskal dan
pada kuartal I yang tercatat minus 5 persen. moneter belakangan ini hampir sama dengan apa
Padahal pada tahun 2020, pemerintah negara- yang terjadi selama dua perang dunia yang lalu.
negara ekonomi terbesar telah meningkatkan Yang mana setelah setiap perang, ada periode
pengeluaran dengan volume yang belum singkat inflasi yang sangat tinggi di negara-
pernah terlihat sejak akhir Perang Dunia II. Di negara besar. Misalnya di Jerman, setelah Perang
Amerika Serikat, misalnya, defisit anggaran Dunia I, inflasi menjadi bencana besar. Saat ini,
tahun ini kira-kira akan mencapai 18% dari PDB, argumen utama yang menentang kemungkinan
angka yang hanya pernah dilampaui tiga kali inflasi yang jauh lebih tinggi adalah bahwa
selama Perang di awal tahun 1940-an — dan perekonomian kemungkinan akan tetap lemah
pada saat itu, pemerintah menerapkan kontrol untuk jangka waktu yang lama. Kegiatan ekonomi
upah dan harga untuk membatasi inflasi. sekarang ini berada jauh di bawah kapasitas, dan
meskipun terdapat jalur pertumbuhan yang relatif
Tidak dapat dipungkiri bahwa selama krisis kuat dalam beberapa tahun ke depan, diperlukan
ini, hutang pemerintah hampir semua negara setidaknya hingga akhir tahun 2022 sebelum
di dunia tumbuh tajam karena pengeluaran kegiatan ekonomi kembali ke jalur sebelum krisis.
pemerintah melonjak sementara penerimaan Namun untuk sementara, dapat diproyeksikan
pajak turun. Dengan bantuan bank sentral yang tidak akan ada dorongan inflasi umum.
membeli obligasi pemerintah (burden sharing),
sebagian besar kenaikan hutang dapat dibiayai Selain itu, mengingat konsumen menabung
oleh pertumbuhan moneter. Bank sentral bagian pendapatan yang luar biasa besar,
dari negara ekonomi terkemuka pun telah dan dengan asumsi bahwa ini akan bertahan
melakukan pembelian aset besar-besaran, sampai vaksin atau pengobatan ditemukan, sulit
meningkatkan neracanya, dan membantu untuk melihat bagaimana akan ada permintaan
mendanai defisit anggaran yang besar. berlebih yang kuat yang dapat mendorong
inflasi. Sebaliknya, banyak uang ekstra yang
Prioritas jangka pendek sudah jelas sejak awal diciptakan sedang ditimbun. Dengan demikian,
krisis, yaitu darurat kesehatan harus ditangani inflasi kemungkinan besar akan tetap tenang.
(seperti dengan memastikan pasokan alat Bahkan ketika perekonomian kembali ke aktivitas
pelindung diri dan kapasitas rumah sakit yang normal, bank sentral kemungkinan besar
memadai), karena tidak akan ada pemulihan memiliki alat yang cukup untuk membalikkan
ekonomi sampai virus dapat diatasi. Pada arah dan menghilangkan kelebihan likuiditas.
saat yang sama, kebijakan untuk melindungi Ditambah lagi, pinjaman ekstra pemerintah akan
yang paling membutuhkan, menyediakan segera berkurang karena pendapatan pulih dan
likuiditas untuk mencegah kebangkrutan yang pengeluaran kembali ke tingkat normal.
tidak perlu, dan memelihara hubungan antara
pekerja dan perusahaan sangatlah penting. Meskipun demikian, pemerintah tetap dapat
Oleh karena itu, adanya keberatan “konservatif” memilih untuk membiayai hutang besar-besaran
terhadap peningkatan defisit dan tingkat melalui ekspansi moneter yang bersifat inflasi.
utang pada masa pandemi ini malah akan Artinya, inflasi yang tinggi akan membantu
menghalangi stimulus fiskal yang diperlukan dengan cepat mengurangi rasio utang terhadap
untuk memperluas asuransi pengangguran, PDB, sehingga lebih mudah untuk membiayai
perawatan kesehatan, dan dukungan tambahan utang tanpa harus menggunakan pajak yang
kepada mereka yang paling rentan. lebih tinggi atau pemotongan pengeluaran yang
berat. Namun, semakin lama krisis COVID-19
ini berlangsung dan semakin lama pemerintah
merasa harus terlibat dalam peningkatan berbasis online, dan peningkatan tabungan
pengeluaran yang dramatis, maka semakin besar pribadi.
kemungkinan inflasi akan lebih menarik bagi
pembuat kebijakan. Pada resesi karena COVID-19 ini, kondisi
ekonomi terlalu berkaitan dengan lintasan
Meningkatnya Pengangguran yang Begitu Cepat, pandemi untuk dapat yakin meramalkan arah
Ekonomi Kian Tersendat pemulihan. Penurunan output dan pekerjaan
jauh lebih besar, dan terjadi jauh lebih cepat,
Perlu diperhatikan juga bahwa aspek yang sangat dari pada kirisis yang sudah-sudah. Pemulihan
memprihatinkan adalah dampak kemanusiaan awal yang dipredisiksi berbentuk V tampaknya
dan ekonomi yang akan ditimbulkan oleh resesi akan terus melambat dan kemungkinan
global terhadap ekonomi dengan sektor informal akan berlanjut dengan kecepatan yang juga
yang luas yang mencapai sekitar sepertiga dari lebih lebih lambat. Efek jangka panjang yang
PDB dan sekitar 70% dari total lapangan kerja mungkin terjadi yaitu termasuk hilangnya
di pasar berkembang dan negara berkembang. bisnis kecil dan sumber daya manusia yang
Pembuat kebijakan harus mempertimbangkan sangat besar (meningkatnya pengangguran
langkah-langkah inovatif untuk memberikan karena beralih ke proses bisnis secara
dukungan pendapatan kepada para pekerja dan online), telecommuting yang lebih permanen,
dukungan kredit untuk sektor usaha. Apa yang percepatan transformasi digital, serta
dimulai sebagai guncangan sisi penawaran besar- peningkatan konsentrasi dan penurunan
besaran dapat dengan cepat berubah menjadi persaingan di beberapa sektor.
kekurangan permintaan, karena meningkatnya
pengangguran yang cepat, tingkat ketidakpastian Di sisi lain, investor tampaknya relatif yakin
yang tinggi tentang prospek pemulihan, belanja bahwa vaksin yang tepat akan segera
Grafik 4
85
75
65
55
45
35
CAN
KOR
USA
BRA
AUS
JPN
RUS
DEU
ITA
Sumber: IMF, Global Data Source; World Bank, WDI and IMF staff calculations
ditemukan. Tetapi ini mungkin saja tidak akan Pembuat kebijakan juga dapat menunda
terjadi. Tanpa vaksin, keberhasilan ekonomi penerbitan peraturan baru sampai ekonomi
akan sangat bergantung pada sukses tidaknya benar-benar pulih, dengan memfokuskan langkah-
pemberantasan virus, yang saat ini sebagian langkah fiskal tambahan pada pengurangan
besar berhasil dicapai oleh Eropa dan Asia pajak dan menerapkan rencana konsolidasi
Timur, namun tidak di Amerika Serikat. Selain fiskal yang kredibel sebagai persyaratan untuk
itu, hubungan yang semakin tegangnya menghindari kondisi yang lebih buruk ketika
hubungan antara Amerika Serikat dan China krisis besar berikutnya tiba. Namun demikian,
akan dapat menimbulkan konsekuensi pengeluaran publik yang terarah dengan baik,
ekonomi yang negatif. Bagaimanapun, kedua terutama investasi dalam transisi hijau dan
ekonomi terbesar di dunia tersebut mendapat program padat karya (membantu menyelesaikan
manfaat dari interaksi. Penurunan interaksi masalah pengangguran yang melonjak) akan
semacam itu kemungkinan besar akan berarti dapat menghasilkan jauh lebih banyak manfaat
lebih sedikit perdagangan, lebih sedikit daripada sekadar pengurangan pajak.
investasi lintas batas, lebih sedikit berbagi ide,
biaya menjadi lebih tinggi, dan pada akhirnya Selaras dengan itu, kerja sama multilateral
pertumbuhan ekonomi lebih lambat. yang kuat tetap penting dilakukan di berbagai
bidang. Bantuan likuiditas sangat dibutuhkan
Penutup bagi negara-negara yang menghadapi krisis
kesehatan dan kekurangan pendanaan eksternal,
Episode ini telah mencatatkan penurunan termasuk melalui keringanan utang dan
tercepat dan paling curam dalam perkiraan pembiayaan melalui jaring pengaman keuangan
pertumbuhan global, yang menyiratkan global. Pembuat kebijakan juga harus mampu
bahwa pembuat kebijakan perlu siap untuk bekerja sama untuk menyelesaikan ketegangan
menggunakan langkah-langkah tambahan perdagangan dan teknologi yang membahayakan
guna mendukung aktivitas ekonomi. Pasar segala usaha pemulihan ekonomi. Komunitas
berkembang dan negara berkembang global harus bertindak sekarang untuk
dengan ruang fiskal yang tersedia dan menghindari terulangnya bencana ini dengan
kondisi pembiayaan yang terjangkau dapat membangun persediaan global seperti peralatan
mempertimbangkan stimulus tambahan jika pelindung diri, mendukung sistem kesehatan
efek pandemi berlanjut. Hal ini harus disertai masyarakat, menerapkan modalitas yang efektif
dengan langkah-langkah untuk membantu untuk memberikan bantuan kepada yang paling
memulihkan kesinambungan fiskal jangka membutuhkan, dan yang paling penting adalah
menengah secara kredibel, termasuk dengan menemukan vaksin yang tepat.
memperkuat kerangka fiskal, meningkatkan
mobilisasi pendapatan domestik dan efisiensi Ketika nantinya vaksin yang tepat sudah
pengeluaran, serta meningkatkan transparansi ditemukan, maka perekonomian dunia akan
fiskal dan utang. Oleh karena, transparansi kembali berangsur membaik, sehingga kontraksi
semua komitmen keuangan pemerintah, ekonomi yang lebih disebabkan oleh wabah ini
instrumen seperti utang dan investasi, juga tidak akan berlangsung lama, dan raungan
merupakan langkah kunci dalam menciptakan akan The Great Depression Jilid II pun tidak akan
iklim investasi yang menarik dan akan dapat membahana.
membuat kemajuan besar pada tahun ini.
BERBAGI DI TENGAH
PANDEMI ALA BRIPKA
TOTOK WIDARTO
Chynthia dan Indha
“Saya biasa berangkat dari dengan turut memberikan lauk, agar inisiatif yang dilakukannya
rumah pukul 05.00 WIB dan seperti ikan, secara gratis. dapat diikuti oleh orang lain.
harus sudah ada di lokasi Menurutnya, guna menghadapi
sekitar pukul 06.00, karena situasi pandemi seperti saat “Tidak perlu jadi polisi dulu
kalau kesiangan sudah ada ini, masyarakat harus menjaga untuk bisa membantu. Selama
yang berangkat kerja atau imunitas tubuhnya dengan hidupnya berkecukupan,
sudah keburu beli sayur ke memakan sayur dan ikan. semoga tergerak untuk
pasar”, ucap pria yang bercita- membantu sesama. Jadinya,
cita menjadi polisi sejak kecil “Biar sehat terus warganya gak ngandelin bantuan
tersebut. hehehe,” ujarnya sambil pemerintah terus hehe”, ujarnya
tertawa. sambil tersenyum.
Menempuh jarak 20 kilometer
ke lokasi tidak lantas Dalam kegiatan sehari-hari, Di sisi lain, Bripka Totok
menyurutkan langkah Bripka Bripka Totok bertugas untuk berharap agar pendataan
Totok untuk berbagi. Setibanya membina masyarakat agar warga dapat ditingkatkan
di sana, ia biasanya menyusuri lebih taat aturan dan juga lagi akurasinya sehingga
gang-gang untuk membagikan mendengarkan keluhan bantuan yang dikirimkan oleh
sayur yang telah siap ia masyarakat. Di era pandemi Pemerintah dapat dinikmati dan
bagikan. Warga kemudian seperti saat ini, tugasnya tepat sasaran. Menurutnya, saat
dipersilahkan untuk mengambil bertambah menjadi mengawasi ini masih ada ketidaksinkronan
secukupnya. Biasanya, sayur warga untuk patuh terhadap data sehingga banyak bantuan
yang disediakan oleh Bripka protokol kesehatan seperti yang harus dikembalikan karena
Totok cukup untuk dibagikan mencuci tangan dan memakai tidak terpakai. Ia mencontohkan
untuk 15-20 Kepala Keluarga. masker. Bahkan, jika ia bahwa ada penduduk yang
mendapati masyarakat yang sudah meninggal, namun masih
“Mereka senang sekali, Mbak, tidak mengenakan masker, masuk menjadi warga yang
kalau saya bawa sayur gratis ia akan memberikan masker mendapatkan bantuan.
untuk dibagikan”, ucapnya yang telah ia siapkan di motor
sambil sesekali membetulkan dinasnya. Lagi-lagi, masker ini Menutup perjumpaan, Bripka
posisi maskernya. juga ia siapkan atas inisiatif Totok berpesan agar bagi
pribadinya. yang memiliki penghasilan
Kegiatan bagi-bagi sayur ini untuk tidak lupa menyisihkan
dimulai oleh Bripka Totok sejak Kecintaan Bripka Totok dalam sebagian rezekinya untuk
pertengahan bulan April hingga melayani masyarakat telah disedekahkan.
sekarang. Menariknya lagi, tumbuh sejak lama. Hal ini
hampir seluruh dana pembelian tercermin dari motto hidup “Karena saya Islam, saya
sayur ini ia keluarkan dari kocek Bripka Totok yang telah ia diajarkan bahwa ada rezeki
pribadinya. Namun, banyak juga bawa sejak bertugas di Brimob orang lain dalam penghasilan
tetangga sekitar rumah Bripka Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang saya terima. Untuk
Totok yang ingin menyumbang sebelum akhirnya dimutasi ke itu, saya selalu berusaha
uang atau sayur. Selain itu, Polsek Mumbulsari. menyisihkan 2,5% gaji setiap
pimpinan dan rekan-rekannya di bulan. Insya Allah, hidup
Polsek Mumbulsari juga sangat “Pokoknya, jiwa dan raga saya menjadi lebih tenang dan
mendukung inisiatif yang untuk kemanusiaan, Mbak..” harta yang kita miliki aman
dilakukannya. ujar pria asli Jember ini. dari bahaya”, ujar Bripka Totok
sekaligus menutup perjumpaan
Untuk ke depannya, Bripka Sebelum mengakhiri virtual kami.
Totok berencana untuk perbincangan, Bripka Totok
melengkapi pembagian sayur menyampaikan harapannya
DILEMA
PENGELOLAAN
SAMPAH
Cynthia Hendrayani1
dan Agunan P. Samosir2
1
Praktisi Waste Management
2
Ahli Peneliti Madya, Badan Kebijakan Fiskal
persampahan yang dibuat era Permasalahan ini mulai (i) kompensasi sukarela untuk
Gubernur Sutiyoso di tahun menguak saat TPA Bantar dampak negatif (ii) kompensasi
2005 merekomendasikan Gebang tidak lagi mampu wajib untuk dampak negatif
pembangunan Intermediate menampung sampah dari atau yang disebut “uang bau”
Treatment Facility (ITF), Jakarta yang mencapai 7.500 (iii) biaya pengelolaan dan
sebelum dikirim ke TPA. ton per hari. Aktivis lingkungan operasional TPA dan (iv) biaya
sekaligus artis Hollywood yang pengangkutan sampah dari TPS
Dalam masterplan disebutkan terkenal dengan film “Titanic’ ke TPA. Bandingkan dengan
ada dua lokasi TPA yang yaitu Leonardo DiCaprio (2019) Kota Surabaya yang relatif
menangani sampah dari DKI menyoroti akibat penumpukan berhasil mengelola sampahnya
yaitu Bekasi dan Tangerang. sampah di TPA Bantar Gebang dengan baik sejak dari hulu atau
TPA Bantargebang di Bekasi menyebabkan air tanah menjadi sumber sampai dengan dikirim
akan mengelola sampah tercemar, bau yang tidak sedap, ke TPA Benowo sebanyak
wilayah Timur, Utara dan dan munculnya penyakit seperti 1.600 ton per hari. Anggaran
Pusat Jakarta, sedangkan pes, kulit, demam berdarah, yang disediakan untuk belanja
Tangerang yaitu TPA Ciangir dan hepatitis. Hati DiCaprio pengelolaan sampah 2019
untuk melayani sampah wilayah juga getir dengan menyebutkan mencapai Rp496,29 miliar
Barat dan Selatan Jakarta. bahwa TPA Bantar Gebang untuk membiayai (i) pengolahan
Masterplan tersebut juga merupakan TPA terbesar sampah di TPA Benowo
menyebutkan akan dibangun didunia. (tipping fee), (ii) operasional
empat ITF di Sunter, Marunda,
Cakung dan Duri Kosambi. Total
sampah yang akan dikelola
adalah 3.800 ton per hari dan
pada tahun 2000 diperkirakan
6.400 ton per hari. Namun,
keempat ITF tersebut hanya
Sunter yang sudah dilakukan
groundbreaking dengan
membangun pembangkit listrik
bersumber tenaga sampah
(PLTSa), sedangkan lainnya
belum pernah dilaksanakan.
Bahkan rencana pembangunan
TPA Ciangir resmi dibatalkan
pada tahun 2011.
ton. Berdasarkan perbandingan pembiayaan cara paling efektif yang ada saat ini untuk
pengelolaan sampah kedua kota tersebut menghilangkan volume sampah. Sampah adalah
terlihat kinerja Kota Surabaya jauh lebih baik sebuah masalah besar jika wilayah yang dimiliki
dibandingkan Kota Jakarta. Sampah yang hanyalah seluas Jakarta atau Surabaya. Prinsip-
dibuang ke TPA Benowo itu diolah menjadi prinsip dasar dalam hirarki pengelolaan sampah
energi listrik. Sampai saat ini, Jakarta telah adalah reduce, reuse, recycle (3R), energy recovery
menghabiskan dana yang besar hanya dengan dan landfill.
cara angkut sampah dari sumber dan buang ke
TPA Bantar Gebang. Pemulihan energi melalui pembakaran sampah
terkendali atau cara lainnya yang serupa
Pencemaran air tanah dan gas rumah kaca memiliki tempat khusus dalam praktek terbaik
akan berlanjut setidaknya selama 15 tahun pengendalian sampah. Setiap pelaku usaha
sejak TPA penuh dan tidak bisa lagi sebagai atau lembaga yang berkontribusi di sektor
tempat pembuangan sampah. Masalah lain persampahan dan berusaha memperbaiki
yang muncul adalah terjadinya kebakaran di lingkungan, wajib tahu terkait prinsip di atas.
TPA yang menghasilkan racun dioksin. Namun, yang sering dilakukan adalah mengambil
jalan pintas dengan langsung membakar atau
Jika semua biaya masa depan ini diakumulasi, menimbun sampah tanpa melaksanakan prinsip-
Jakarta di masa mendatang akan prinsip yang harus dilaksanakan sebelumnya yaitu
menghabiskan lebih banyak anggaran per ton 3R.
sampah dibandingkan Surabaya. Pembayaran
kompensasi dampak negatif ini terus akan Jadi Energi atau Tidak?
berlangsung sampai Jakarta memiliki ITF dan
berhenti mengirimkan sampahnya ke Bekasi. Salah satu alasan kenapa jumlah instalasi waste-
to-energy belum banyak di Indonesia adalah
Dibakar atau tidak? PLN terbebani dengan membeli tenaga listrik
dengan harga yang tinggi dari 12 wilayah yang
Masyarakat umum sering dihadapkan pada memperoleh dukungan fiskal dari APBN. Perlu
pertanyaan: sampah dibakar atau tidak diakui bahwa menghasilkan listrik dari sampah
dibakar? Pemerhati lingkungan menyebutkan bukanlah cara termurah. Menghasilkan listrik dari
bahwa membakar sampah dapat melepaskan pembangkit listrik tenaga air jauh lebih murah dan
karbon dioksida (CO2), logam berat, debu dan lebih ramah lingkungan daripada menghasilkan
zat-zat berbahaya lain seperti dioksin yang listrik dari sampah.
menyebabkan kanker dan gangguan saluran
pernapasan. Di dalam sampah yang dibakar, Namun, menghasilkan listrik dari sampah
terdapat zat klorin yang apabila dibakar secara memiliki tujuan besar yaitu mereduksi volume
tak terkendali akan membentuk dioksin dan sampah sehingga menghindari kewajiban
furan. Bila dihirup di tempat pembakaran akan jangka panjang dari sampah itu sendiri. Perlu
membuat masyarakat mengalami gangguan dibangun sebuah sistem yang membagi secara
pernafasan. Bila itu tejadi terus menerus akan adil antara pihak yang menghasilkan limbah dan
menyebabkan kanker, gangguan imunitas dan PLN. Menempatkan tanggung jawab pengolahan
kesehatan reproduksi. sampah kepada PLN, bukanlah cara yang tepat
untuk menyelesaikan masalah ini dalam jangka
Pembakaran sampah di ruang terbuka dilarang panjang.
oleh UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah. Di negara maju, pembakaran sampah Akhir-akhir ini usulan pemanfaatan refused
hanya dapat dilakukan di fasilitas yang derived fuel (RDF) atau bahan bakar dari sampah
memang telah memiliki alat pengendali polusi untuk dibakar (cofiring) di instalasi pembangkit
udara yang memenuhi standar baku mutu yang listrik tenaga uap yang dioperasikan oleh PLN.
dapat dipertanggungjawabkan Konsep ini dianggap berpotensi mengurangi
beban keuangan negara dari membeli listrik
Sebenarnya, membakar sampah dengan sampah yang ‘mahal’. Tujuan dari penggunaan
memulihkan energi adalah salah satu RDF ini adalah mengurangi penggunaan Batubara
yang tidak terbarukan. Selain sudah membayar iuran sampah secara proaktif. Pemerintah
itu, penggunaan RDF ini juga melalui kepala keluarga (KK) Singapura melalui Kementerian
bisa digunakan oleh industri masing-masing. Kewajiban Lingkungan telah menerapkan
semen untuk mengurangi biaya untuk memilah dan membuang konsep ini dengan memungut
bahan bakarnya. Keberhasilan sampah sesuai karakteristik iuran sampah kepada
penggunaan RDF TPA Jeruklegi baru diperkenalkan beberapa masyarakatnya per bulan yaitu
Cilacap oleh PT Semen tahun ini. Sosialisasi yang (i) apartemen sekitar Rp89.100,
Indonesia dapat direplikasi dilakukan oleh Pemda lebih (ii) perumahan sekitar
ke daerah-daerah lain yang banyak diberikan kepada Rp296.676, (iii) pasar per kios/
memiliki industri semen. kelompok masyarakat atau outlet sekitar Rp323.568, dan
komunitas yang peduli dengan (iv) kawasan bisnis sekitar
Salah satu metode yang banyak lingkungan dan kebersihan. Rp323.568. Khusus kawasan
didiskusikan dalam diskursus bisnis bila sampahnya melebih
sampah adalah landfill Samosir (2019), rata-rata iuran kuota atau volume yang
mining. Landfill mining adalah sampah yang dibayar oleh KK ditetapkan akan dikenakan
melakukan penambangan di Jakarta sekitar Rp40.000 tambahan biaya tergantung
sampah lama untuk diproses per bulan. Total pungutan yang jumlah sampah yang dibuang.
menjadi bahan bakar di pabrik terkumpul dari iuran sampah Iuran sampah tersebut sudah
semen. PT Semen Indonesia setiap tahunnya mencapai termasuk pajak pertambahan
melalui anak perusahaan yaitu Rp3,31 triliun. Masyarakat nilai (government service tax)
PT Solusi Bangun Indonesia tidak tahu bahwa iuran sampah sebesar tujuh persen.
(PT SBI) bekerja sama dengan yang dibayar adalah hanya
Pemprov DKI Jakarta untuk untuk mengangkut sampah Selanjutnya, Kementerian
mengolah sampah lama yang dari masing-masing KK ke Lingkungan Singapura
menumpuk di TPA Bantar tempat penampungan sampah memberikan tipping fee
Gebang. sementara (TPS). Praktik ini sebesar $77 - $97 atau sekitar
berlaku hampir di semua kota Rp831.600 – Rp1.047.600 per
Operasionalisasi di Bantar yang memungut iuran sampah ton kepada perusahaan yang
Gebang dilakukan oleh kepada masyarakatnya. Selain mengolah sampah. Ada lima
Pemprov DKI Jakarta mulai dari iuran sampah dilakukan juga perusahaan yang ditugaskan
penambangan, pengayakan, pemungutan retribusi sampah. untuk mengolah sampah yang
pencacahan hingga pengiriman hasilnya menjadi energi listrik.
produk plastik tersebut kepabrik Praktik di atas merupakan Hal yang menarik adalah residu
Semen Indonesia Narogong, prinsip polluter pay principle dari pembakaran sampah
Bogor. PT Semen Indonesia (PPP) atau buang-bayar yang (incineration) di Semakau
menjadi offtaker, dengan sudah diperkenalkan oleh dijadikan reklamasi daratan.
melakukan treatment lanjutan OECD sejak 1972. Sayangnya,
agar RDF yang dihasilkan praktik ini belum dikelola secara Berhenti untuk Menunda
sesuai dengan spesifikasi transparan dan akuntabel oleh
pabrik semen. Pemprov DKI Jakarta dan Berdasarkan hasil survei
juga daerah lainnya. Belum yang dilakukan selama ini
Partisipasi Publik lagi ditambah alokasi belanja terhadap implementasi
pengelolaan sampah dalam Perpres 35 Tahun 2018
Masyarakat memiliki peran tentang PSEL menunjukkan
penting untuk mengurangi APBD sebesar Rp3,7 triliun
pada tahun 2019. Total belanja bahwa penundaan komitmen
sampah. Namun, praktik pengelolaan sampah akan
yang terjadi di hampir semua pengelolaan sampah di kota
DKI Jakarta adalah Rp6,9 triliun. berdampak pada peningkatan
kota masyarakat tidak punya biaya pengolahan sampah. Hal
pemahaman yang baik terkait Prinsip PPP dapat ini tidak semata-mata terkait
pengelolaan sampah. Perilaku diimplementasikan dalam dengan inflasi, namun juga
buang sampah telah menjadi sebuah kebijakan yang merupakan akibat langsung dari
budaya yang terbentuk sejak mendorong masyarakat semakin berkurangnya lahan
lama. Masyarakat merasa untuk mengurangi sampah yang tersisa dan peningkatan
nilai lahan tersebut. Ketersediaan lahan Akibatnya, besaran BLPS dalam proyek-proyek akan
ditengah area urban akan berdampak dipengaruhi oleh nilai guna lahan. Proyek tersebut
besar pada nilai proyek dan nilai investasi. jauh lebih murah apabila dilakukan 10 tahun yang
Teknologi pemusnah sampah yang dipilih lalu.
haruslah teknologi yang mampu bekerja
dalam lahan yang terbatas dengan tingkat Pengelolaan sampah secara komprehensif seperti
pembersihan emisi yang tinggi. yang dilakukan Singapura tidak dapat ditunda bagi
kota-kota di Indonesia. Seluruh Pemda segera
Saat ini ITF Sunter dicanangkan oleh menyusun masterplan pengelolaan sampah.
Pemprov DKI Jakarta dengan BLPS sebesar Penanggulangan bencana dan pemulihan jauh lebih
hampir Rp600,000 per ton. ITF ini dibangun mahal daripada mencegahnya. Keputusan untuk
diatas lahan milik Pemerintah DKI Jakarta mengurangi dan mengolah sampah merupakan
seluas 30.000 m2. Nilai tanahnya sendiri keniscayaan. Keputusan tersebut bisa ditunda
tidak diperhitungkan sebagai bagian dari dengan berbagai alasan, tapi sampah yang terbuang
nilai proyek. Sayangnya, diluar ITF Sunter, terus menumpuk dan akibatnya biaya pengelolaan
Pemprov DKI Jakarta dihadapkan pada semakin meningkat. ***
situasi dimana lahan wajib diakuisisi.
BIJAK
BERMEDIA SOSIAL
Pada era teknologi
seperti saat ini, Saking menariknya, kadang ada bohong (hoax) menjamur
media sosial saja orang yang terlalu fokus
menghabiskan sebagian besar
dan menyeruak ke segala
lini kehidupan. Diproduksi
bukanlah hal waktunya untuk berselancar di massal, terstruktur, dan secara
yang asing bagi dunia maya. sistematis disebarkan melalui
berbagai platform media sosial.
kita. Mulai dari Jika digunakan dengan benar,
media sosial merupakan
Dampaknya, masyarakat
semakin terpecah belah dan
Facebook, Twitter, aplikasi yang dapat menghibur gaduh pun tak terelakkan.
di saat penat. Banyak hal-hal
Instagram, menarik dan bermanfaat yang Saat ini, ‘kegaduhan’ di media
hingga Youtube, dapat kita dapatkan darinya.
Bahkan, banyak juga yang dapat
sosial juga masih tidak banyak
berubah. Hoax masih banyak
semuanya memonetisasi media sosial bertebaran. Selain itu, Media
didesain miliknya dan menjadikannya
sebagai sumber penghasilan.
sosial yang sejatinya ditujukan
untuk meningkatkan hubungan
sedemikian rupa Namun, penggunaan media
sosial antar manusia, justru
bisa berpotensi merusak
sehingga memiliki sosial juga dapat memberikan hubungan baik yang ada.
dampak yang kurang baik
fitur-fitur yang jika penggunanya tidak bijak
Misalnya, ketika melihat
postingan orang lain, ada
menarik. dalam menggunakannya.
Tentu kita masih ingat betapa
rasa cemburu, tidak suka,
atau bahkan menjadikannya
saat tahun politik yang lalu, bahan ‘diskusi’ bersama teman
masyarakat terpolarisasi yang lain. Belum lagi jika ada
Chintya Pramasanti dan menjadi kutub-kutub yang masalah, alih-alih diselesaikan
Indrawan Susanto saling bersebrangan. Kabar
Kuis Fiskal
3
2 4
Mendatar:
6
1. Dalam biaya penanganan
COVID-19 Rp695,2 T, sebesar
5
Rp87,55T dialokasikan untuk….
Menurun:
8 10
2. Pembatasan Sosial Berskala
Besar
4. Kompensasi khusus yang
diberikan pemerintah