BAHAN AJAR - Anggia Lukitadewi - 205060025

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

KETERAMPILAN MEMBACA

Anggia Lukitadewi (205060025)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2023
A. Pengertian Membaca
Pengetahuan tentang perkembangan insani sangat diperlukan dalam
pendidikan, khususnya untuk pengajaran membaca. Pendidikan akan
dapat efektif dan efesien bila faktor-faktor pada individu diperhatikan,
khususnya tingkat perkembangannya. Untuk memahami karakteristik
perkembangan anak. pertama-tama harus kita pahami dulu konsep
dan perkembangan itu sendiri. Kita harus membedakannya dengan
konsep pertumbuhan, sebab kadang-kadang pengertiannya
dikacaukan.
Perkembangan adalah perubahan yang progresif dalam isi atau
kualitas individu, dengan penekanan pada aspek psikis. Ini
menunjukan kepada perubahan fungsional kualitatif. Sedangkan,
pertumbuhan menunjukkan kepada perubahan progresif secara
kuantitatif, dengan penekanan kepada aspek fisik. Jadi, aspek fisik
maju dan meningkat, yang menunjukkan kepada perubahan struktur
fisiologis dalam konstitusi fisik.
Pertumbuhan anak secara menyeluruh. Prinsip perkembangan ini
menekankan bahwa suatu saat anak akan berkembang secara
menyeluruh, baik fisiknya maupun psikisnya, emosi pribadi atau
kepekaan sosialnya. Bila anak telah berkembang secara menyeluruh,
maka berarti anak telah siap untuk memasuki pendidikan formal, yaitu
sekolah.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang
menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini terpenuhi, maka
pesan yang akan tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau
dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik
(Hodgsojn 1960: 43-44).
Membaca adalah suatu metode yang kita pergunakan untuk
berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang dengan orang
lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat
pada lambang-lambang tertulis.

Dalam membaca, kemampuan bahasa baik mengenai lambang-


lambang atau kode-kode yang lain sangat dibutuhkan sekali dalam
memberikan suatu makna atau maksud. Membaca adalah satu dari
empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau
komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan,
sebagaimana telah dikatakan,lambang-lambang bunyi bahasa diubah
menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-
huruf menurut alphabet Latin. (Tampubolon, 1990: 5).
Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan
sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Meliputi; orang harus
menggunaan pengertian dan khayalan mengamati, dan mengingat-
ingat. Kita tidak dapat membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa
menggunakan pikiran kita. Pemahaman dan kecepatan membaca
menjadi amat tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap
organ tubuh yang diperlukan untuk itu.
Pada waktu anak belajar membaca, ia belajar mengenal kata demi
kata, mengeja, dan membedakannya dengan kata-kata lain. Misalnya
padi dan pagi, ibu dan ubi. Anak harus membaca dengan bersuara dan
mengucapkan setiap kata secara penuh agar diketahui apakah benar
atau salah ia membaca. Selagi belajar, anak diajari membaca secara
struktural, yaitu dari kiri ke kanan dan mengamati tiap kata dengan
seksama pada susunan yang ada. Keterbatasannya belum
memungkinkan memanipulasi arti kata dan susunan kata itu dalam
kalimat. Oleh karena itu, pada waktu membaca anak melakukan
kebiasaan berikut.
1. Menggerakkan bibir untuk melafalkan kata yang dibaca;
2.Menggerakkan kepala dari kiri ke kanan;
3. Menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata.
Secara tidak disadari, cara membaca yang dilakukan waktu kecil itu
tetap diteruskan hingga dewasa. Mestinya, orang dewasa dapat
dengan cepat mengenali frase, kalimat, dan urutan ide, sehingga cara-
cara diwaktu kanak-kanak tidak perlu lagi digunakan. (Soedarso,
1991:4).
Membaca pada hakikatnya adalah suatu aktivitas untuk menangkap
informasi bacaan baik yang tersurat maupun tersirat dalam dalam
bentuk pemahaman bacaan secara literal, inferebsial, evaluatif, dan
kreatif,dengan memanfaatkan pengalaman-pengalaman membaca.
(Saleh Abbas, 2006: 101).

B. Tujuan Membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti
(meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau
intensif kita dalam membaca. Berikut ini, dikemukakan beberapa
tujuan yang penting sebagai berikut :
a. Membaca untuk menemukan, atau mengetahui penemuan-
penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh; apa-apa yang
telah dibuat oleh sang tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh
khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat
oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk
memperoleh perincian- perincian atau fakta-fakta (reading for
details or fact).
b. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak
biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu
dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini
disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk
mengklasifikasikan (reading to classify).
c. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh
berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita
kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan
bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca.
Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas.
Tujuan yang dimaksud meliputi:
1) Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan;
2) Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada
siswa menikmati bacaan;
3) Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan;
4) Menggali simpanan pengetahuan atau schemata siswa tentang
suatu topik;
5) Menghubungkan pengetahuan baru dengan schemata siswa;
6) Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan
disampaikan dengan lisan ataupun tertulis;
7) Melakukan penguatan atau penolakan teradap ramalan-ramalan
yang dibuat oleh oleh siswa sebelum melakukan perbuatan
membaca;
8) Memberikan kesempatan kepada siswa melakukan
eksperimentasi untuk meneliti sesuatu yang dipaparkan dalam
sebuah bacaan;
9) Mempelajari struktur bacaaan; serta
10) Menjawab pertanyaan khusus yang dikembangkan oleh
guruatau sengaja diberikan oleh penulis bacaan.

Anda mungkin juga menyukai