ILMU KOMUNIKASI
ILMU KOMUNIKASI
OLEH:
Setelah melalui proses diskusi dan membaca isi Bab I Buku Ajar ini,
maka penulisan ini dinyatakan telah memenuhi syarat dan dapat disetujui
untuk dilanjutkan penulisannya
Menyetujui Pendamping,
2021
Pengembangan RPS menjadi Buku ajar
Pendahuluan
1.1 Pengertian komunikasi dari berbagai perspektif
1.2 Fungsi-fungsi komunikasi
1.3 Akar keilmuan komunikasi
1.4 Berbagai konteks komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB II RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
Pendahuluan
2.1 Prinsip-prinsip komunikasi
2.2 Ruang lingkup komunikasi
2.3 Korelasi prinsip-prinsip komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
III
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR
Pendahuluan
3.1 Definisi unsur-unsur komunikasi
3.2 Pelaku komunikasi
3.3 Pesan komunikasi
3.4 Media komunikasi
3.5 Efek komunikasi
3.6 Feedback
3.7 Noise dan barrier komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB PERSEPSI INTI KOMUNIKASI
IV
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR
Pendahuluan
4.1 Pengertian persepsi
4.2 Persepsi terhadap lingkungan fisik
4.3 Persepsi sosial
4.4 Persepsi budaya
4.5 Kekeliruan dan kegagalan persepsi dalam komunikasi
4.6 Bentuk-bentuk persepsi komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB V TEORI- TEORI KOMUNIKASI
Pendahuluan
5.1 Definisi teori komunikasi
5.2 Teori komunikasi yang berhubungan dengan pelaku komunikasi
5.3 Teori komunikasi yang berhubungan dengan pesan komunikasi
5.4 Teori komunikasi yang berhubungan dengan pengembangan hubungan
5.5 Teori komunikasi yang berhubungan dengan kelompok dan organisasi
5.6 Teori komunikasi yang berhubungan dengan media
5.7 Teori komunikasi yang berhubungan dengan budaya dan keanekaragaman
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB TRADISI TEORI KOMUNIKASI
VI
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR
Pendahuluan
6.1 Pengertian tradisi teori komunikasi
6.2 Tradisi semiotik
6.3 Tradisi fenomenologis
6.4 Tradisi sibernetik
6.5 Tradisi sosiopsikologis
6.6 Tradisi sosiokultural
6.7 Tradisi kritis
6.8 Tradisi retorika
6.9 Kategori tradisi teori komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB MODEL-MODEL KOMUNIKASI
VII
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR
Pendahuluan
7.1 Fungsi dan manfaat model komunikasi
7.2 Tipologi model komunikasi
7.3 Model komunikasi linear (model Aristoteles, lasswell, shanon and weaver)
7.4 Model komunikasi sirkuler (model defleur, schramm, newcomb, Wesley and
mclean)
7.5 Model komunikasi spiral (Model dance, Noelle-Neumann, Tubbs)
7.6 Model komunikasi Hindu
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL
VIII
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR
Pendahuluan
8.1 Pengertian komunikasi verbal dan nonverbal
8.2 Prinsip komunikasi verbal dan nonverbal
8.3 Karakteristik komunikasi verbal dan nonverbal
8.4 Simbol dan Bahasa
8.5 jenis-jenis pesan komunikasi nonverbal
8.6 Bentuk-bentuk komunikasi nonverbal
8.7 Perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
DAFTAR PUSTAKA
SENARAI (GLOSSASY)
Tinjauan Mata Kuliah
- Deskripsi singkat
Mata kuliah ini berisi pengajaran mengenai konsep dasar ilmu komunikasi, fungsi dan prinsip
komunikasi, model komunikasi, komunikasi verbal dan nonverbal, serta makna dan tanda dalam proses
komunikasi serta teori-teori Komunikasi. Komunikasi Antar Manusia : Komunikasi dan Hubungan
antarpribadi, Komunikasi Kelompok dan Organisasi, Komunikasi di depan umum, Komunikasi Antar
Ilmu komunikasi untuk dapat digunakan dalam komunikasi dan hubungan antar pribadi,
kelompok, organisasi, komunikasi di depan umum, komunikasi antar budaya dan komunikasi
massa.
- Tujuan Pembelajaran
mandiri.
2. Mampu memahami konsep dasar ilmu komunikasi, fungsi dan prinsip komunikasi, model
yang dimaksud.
2. Mampu memahami ruang lingkup komunikasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
4. Mampu mnerapkan persepsi sebagai inti komunikasi secara terukur dan bertanggung
jawab.
3. Unsur-unsur komunikasi
7. Model-model komunikasi
Petunjuk Penggunaan Buku Ajar, Buku ajar dirancang untuk pelaksanaan pembelajaran mandiri,
ikutilah petunjuk berikut agar memudahkan dalam mempelajarinya. 1. Pahami tujuan pembelajaran dari
bahan ajar, agar dapat mengukur ketercapaian pembelajarannya. 2. Pelajari materi kegiatan belajar
dengan seksama sesuai dengan selera, situasi dan kondisi yang dikehendaki. 3. Jika dirasa telah paham
dengan materi yang dipelajari, kerjakan latihan yang ada pada kegiatan belajar. 4. Cocokkan hasil
pekerjaan latihan dengan kunci jawaban latihan yang tersedia di belakang soal latihan. 5. Jika ada yang
belum sesuai antara hasil pekerjaan latihan dengan kunci jawaban, pelajari kembali materi dari soal
latihan yang belum terjawab dengan benar tadi, kemudian coba lagi mengerjakan soal latihannya hingga
jawabannya benar. 6. Setelah semua soal latihan terjawab dengan benar, kerjakanlah soal tesnya. 7.
Cocokkan hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban yang tersedia pada bagian akhir dari buku
ajar ini. 8. Jika ada yang belum sesuai antara hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban, ulangi
kembali mengerjakan soal tersebut sampai jawabannya benar. 9. Selama mempelajari isi buku ajar ini,
diperkenankan menggunakan referensi lain atau minta keterangan dari teman sejawat atau dosen. 10.
Setelah menyelesaikan semua aktifitas pembelajaran dan dirasa telah menguasai materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran, disarankan menemui dosen untuk tindak lanjutnya. Disiapkan Oleh : Ida Bagus
1. Memahami konsep dasar komunikasi dari sumber yang bermutu secara mandiri.
2. Mampu memahami ruang lingkup komunikasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
3. Mampu menganalisis unsur-unsur komunikasi sesuai konteks realitas kehidupan secara terukur
4. Mampu menerapkan persepsi sebagai inti komunikasi secara terukur dan bertanggung jawab.
INDIKATOR
1.1 Menjelaskan pengertian komunikasi dari berbagai perspektif dari sumber yang bermutu.
Pendahuluan
alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang mutakhir dan canggih. Uns ur
komunikan dan efek (hasil). Sumber berupa lembaga, personal dan non lembaga/non
dapat menjadi komunikan dan sebaliknya. Dijelaskan pula faktor – faktor yang harus
diperhatikan komunikator. Pesan mempunyai inti pes an (tema) yang menjadi pengarah
dalam mempengaruhi orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku
Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat dan nilai –
nilai yang ada. Perubahan ini tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri.
komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan metode utama dalam memberikan asuhan
h a r u s berkomunikasi dengan pasiennya agar pasien mengerti apa asuhan yang akan
keperawatan saja komunikasi itu penting tetapi dalam konteks lain juga
komunikasi sangat diperlukan untuk menyampaikan berita atau pesan yang akan
disampaikan.
1.1 Pengertian komunikasi dari berbagai perspektif
Kata atau istilah komunikasi (dari Bahasa inggris “communication”), secara etimologis
atau menurut asal katanya adalah dari Bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber
pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan kebersamaan atau kesamaan makna.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia KBBI (2001) Komunikasi adalah suatu proses
penyimpanan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain. Pada umumnya
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dimengerti oleh kedua belah pihak.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan.
Komunikasi ini sering dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling
Dalam komunikasi verbal itu Bahasa memegang peranan penting. Komunikasi nonverbal
adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam
hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal. Dalam
berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non verbal ikut terpakai. Karena itu,
komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur
Menurut Handoko (2009: 272) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain, yang melibatkan
lebih dari ekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
intonasi, titik putus lokal dan sebagainya. Dan perpindahan efektif memerlukan tidak hanya
transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirim berita dan menerimanya sangat tergantung pada
Hovland, Janis dan Kelly dalam Edi Haparan (2004) mendefinisikan komunikasi
sebagai :”the process by chich and individual (the communicator) transmits stimuli (usually
verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)”. Sedangkan Dance
Komunikasi adalah proses pengiriman atau penyampaian berita atau informasi dari satu
pihak ke pihak lain dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. Aktivitas komunikasi
dalam sebuah institusi senantiasa dengan tujuan pencapaian baik dalam kelompok maupun
dalabm masyarakat. Budaya komunnikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat
dari berbagai sisi, missal komunikasi dari atasan kepada bawahan ataupun komunikasi antar
personal, juga dari bawahan kepada atasan denga polanya masing-masing. Untuk melakukan
komunikasi dengan baik kita mengetahui situasi dan kondisi serta karakteristik lawan bicara kita,
sebagaimana yang kita tahu, bahwa setiap manusia itu seperti sebuah radar yang dilingkupi
lingkungan. Manusia bisa menjadi sangat sensitive pada Bahasa tubuh, ekspresi wajah, postur,
Menurut Mulyana (2009: 12) bahwa komunikasi didefinisikan sebagai apa yang terjadi
bila makna diberikan kepada suatu prilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku kita dan
memberikan makna, komunikasi telah terjadi terlepas dari apakah kita menyadari perilaku kita
atau tidak dan mengejarna atau baik. Bila kita memikirkan hal ini, kita harus menyadari bahwa
tidak mungkin bagi kita untuk tidak berprilaku. Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi,
maka tidaklah mungkin bagi kita untuk tidak berkomunikasi, dengan kata lain, kita tidak dapat
berkomunikasi.
Komunikasi yang efektif dapat terjalin dengan baik apabila kedua belah pihak saling
mengakui kekurangan dan kelebihan orang lain serta mengerti kelemahan orang lain. Oleh
karena itu segala hambatan dapat diatasi dengan baik, segala macam ego dalam diri kita dapat
dihilangkan sehingga hanya ada keinginan untuk bisa saling memahami orang lain seutuhnya
tanpa ada pamrih yang lain. Setelah itu, rasa saling percaya antar individu dalam suatu
lingkungan akan tercipta dengan baik sehingga segala hambatan/tantangan dapat diatasi dan
terjalin kerjasama yang baik. Sebab setiap individu mempunyai semangat yang sama dalam
membangun dan membantu orang lain. Dengan komunikasi yang efektif, hubungan antar
individu akan berkembang menjadi hubungan yang bermanffaat bagi diri sendiri maupun orang
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (1998:16)
group, organizations and societies-respond to and create messages to adapt to the environment
and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
efektif dalam Effendy (1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswel dalam karyanya, the structur and function of
communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan
komunkasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who says What in Which
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai
Jadi berdasarkan paradigm Lasswell tersebut secara sederhana proses komunikasi adalah
pihak komunikator membentuk (encode) pe san dan menyampaikannya melalui suatu saluran
Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab komunikasi hanya bisa terwujud
setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika
komunikai itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas
(kompleks aktivitas dalam lingkup komunikasi tertentu). Dan pada akhirnya, komunikasi yang
dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti sebuah
bangunan. Bukankah bangunan didirikan karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan
(dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi, nyata
menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai
Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara seperti mulut, bibir dan hal-
hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan anggota
tubuh lain (komunikasi non verbal) untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara
lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula, maka digunakanlah
peralatan komunikasi massa seperti televise, surat kabar, radio dan lain-lain.
lewat televise mialnya membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi” televise.
3. Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem
hokum komunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah
regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers, dibutuhkan
jaminan kepastian hokum agar terwujud kebebasan pers. Namun, kebebasan pers juga tak
serta merta dikembangkan di luar norma masyarakat. Di sinilah perlunya sistem huum
komunikasi.
Bahasa sebagai alat penyampai pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya Bahasa yang
digunakan sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa Bahasa sebagai isi atau wujud
dari komunikasi. Bagaimana penggunaan Bahasa yang efektif, memakai Bahasa apa,
siapa yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.
Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses kesenian misalnya, di
televise ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara (menyanyi dialog).
5. Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari
dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga termasuk ilmu
tersebut.
Salah satu upaya manusia dalam rangka merealisasi kehidupannya adalah melalui
penciptaan Bahasa dalam komunikasi, yang berlaku sebagai perangkat dalam membangun
simbol-simbol yang dipakai untuk memahami dan mendalami seluruh aspek kehidupan. Di lain
pihak, Berger melihat komunikasi sebagai institusi yang memelihara kelangsungan eksistensi
pemikiran dan persepsinya. Maka ketika seseorang anak mempelajari komunikasi, secara
yang merupakan instrume yang merupakan instrument pemikiran. Bahasa sebagai sistem
Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi (meminjam
istilah berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh
komunikan dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada
proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan punya wujud dan isi serta kompleks
Kebudayaan juga hanya bisa disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya
Deddy Mulyana (2013) dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip
kerangka berpikir Wiliam I, Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi
tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun
1. Fungsi komunikasi sosial komunikasi itu penting membangun konsep diri kita,
tekanan, pembentukan konsep diri, konsep diri adalah pandangan mengenai siapa diri kita
dan itu bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Konsep
diri yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga, dan orang-orang dekat lainnya
disekitar kita, termasuk kerabat. Merekalah yang disebut significant other. Orang tua kita
atau siapapun yang memelihara kita pada pertama kalinya mengatakan bahwa kita lewat
ucapan dan tindakan mereka baha kita baik, bodoh, cerdas, nakal, rajin, ganteng, cantik
dan sebagainya. Merekalah yang mengajari kita kata-kata pertama. Pernyataan eksistensi
diri orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut
aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri orang berkomunikasi untuk menunjukkan
dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi
peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci disampaikan lewat
3. Fungsi komunikasi ritual komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu
tersebut orang mengucapkan kata-kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.
Fungsi ritual juga tampak dalam acara lamaran yangd dilakukan keluarga calon mempelai
pria kepada keluarga calon mempelai wanita. Komunikasi ritual juga sering bersifat
dan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur
fungsi tumpeng tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan
komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam
komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama.
saling menyatakan dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangun interaksi
sosial dengan orang-orang yang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain
agar berpikir, merasa, ataupun bertingkah seperti apa yang kita harapkan.
Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah memutuskan untuk melakukan atau tidak
fungsi untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan kelangsungan hidup bermasyarakat.
Untuk kelangsungan hidup diri sendiri misalnya : dalam meningkatkan kesadaran pribadi,
keselamatan jiwa, menampilkan diri sendiri kepada orang lain juga menggapai ambisi
diri. Fugsi untuk dan kelangsungan hidup bermasyarakat yakni untuk memperbaiki
suatu peristiwa, masalah, pendapat, pikiran, segala tingkah laku orang lain dan apa yang
disampaikan orang lain sehingga orang lain dapat menerima segala bentuk informasi
- To entertain (menghibur). Komunikasi juga berfungsi untuk menghibur orang lain dan
informasi dan sebagai sarana dalam menghibur orang lain, komunikasi juga berfungsi
untuk, memberikan pengaruh kepada orang lain. Saling mempengaruhi segala bentuk
sikap dan perilaku orang lain agar mengikuti apa yang kita harapkan.
- Untuk mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar kita mendapat
- Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan dan memeberikan
pengarahan atau mengerahkan orang lain kepada perilaku dan sikap yang harus diikuti.
2. Ilmu komunikasi merupakan cabang yang berakar dari berbagai ilmu sosial, salah satunya
adalah sosiologi. Sosiologi adalah ilmu tentang manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa
berinteraksi antara satu sama lain dengan cara berkomunikasi Sosiologi sebagai akar ilmu
komunikasi merupakan inti penjabaran dari hubungan sosiologi dan komunikasi karena dalam
sosiologi, kajian komunikasi menjadi unsur terpenting dalam seluruh kehidupan manusia.
Dalam sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi, interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat
merupakan perwujudan dari komunikasi yang bersifat konkret. Interaksi yang terjadi di antara
manusia menimbulkan kontak sosial. Di sini, makna sangat penting ditafsirkan oleh individu
yang mendapat informasi karena makna yang dikirim oleh komunikasi kepad akomunikan
menjadi sangat subjektif. Ini ditentukan kontak sosial ketika informasi itu dikirim dan diterima.
.3. Psikologi Sosial dipilih sebagai akar ilmu sekaligus landasan ilmiah komunikasi ketiga karena
psikologi sosial merupakan ilmu yang mengkaji perilaku individu manusia yang hidup dalam
masyarakat (individul in society), yang dalam tatanan komunikasi, dikenal dengan komunikasi
Psikologi Sosial dikaji untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi yang terjadi antarmanusia
sebagai individu atau antara individu dengan kelompok, publik, dan khalayak (massa) yang bersifat
konkret. Psikologi Sosial sebagai landasan ilmiah komunikasi berupaya mengkaji peran dan fungsi
manusia dalam tatanan kehidupan sosial dengan memperhatikan fungsi dirinya secara psikologis
untuk dapat memahami diri dan lingkungan sehingga tercipta suasana yang harmoni,
Konteks dalam komunikasi biasanya mengacu pada kondisi-kondisi sebelum atau pada saat
komunikasi berlangsung. Kita bisa membayangkan, bagaimana komunikasi antara sepasang kekasih atau
suami istri yang baru bertengkar tentunya pada awalnya akan berlangsung kaku. Masing-masing masih
dihantui peristiwa sebelumnya. Kita bisa juga bisa membayangkan bagaimana komunikasi di antara dua
orang yang berbicara di stasiun kereta api yang padat lalu lintas kereta apinya dan penuh sesak orang
yang hendak bepergian. Ada yang merumuskan konteks ini lebih pada lingkungan komunikasi kita. Ada
pula yang lebih menekankan pada aspek pelaku komunikasinya. Namun, dalam kenyataannya,
sebenarnya kedua aspek tersebut akan menjadi konteks komunikasi. Tidak mungkin kita mengabaikan
lingkungan fisik dan sosial karena mereka yang terlibat dalam komunikasi tentu akan berada pada
lingkungan fisik dan sosial itu, meski lingkungan itu tentunya tidak bisa kita kendalikan. Kita hanya bisa
menyesuaikan saja dengan lingkungan tadi. Kita juga tidak bisa mengabaikan aspek psikologis mereka
yang melakukan komunikasi karena bagaimana pun yang melakukan komunikasi adalah manusia yang
memiliki dimensi psikologis. Sekarang kita melihat kategori konteks tersebut seperti berikut ini. 1.
Lingkungan (milleu) fisik, yaitu lingkungan alamiah atau lingkungan buatan yang menjadi latar
berlangsungnya komunikasi seperti kondisi cuaca, bangunan, dan suhu udara. 2. Lingkungan situasional,
yaitu lingkungan yang kita sendiri tidak mungkin berada selamanya dalam situasi itu seperti ruang kelas,
ruang perpustakaan, mall atau kafe. 3. Latar budaya dan bahasa, yaitu budaya dan bahasa yang dimiliki
mereka yang terlibat dalam komunikasi. Bila yang terlibat dalam komunikasi itu mereka yang berasal
dari budaya yang berbeda, yang biasanya diikuti pula dengan bahasa yang berbeda, maka akan
berlangsung komunikasi antar budaya. 4. Perkembangan tingkat kematangan, yang berkaitan dengan
perkembangan tingkat kematangan hubungan dan tingkat kematangan emosional di antara pihak yang
terlibat dalam komunikasi. 5. Peran, yang berkaitan dengan peran-peran sosial yang dimainkan mereka
yang terlibat dalam komunikasi. Bisa saja mereka yang terlibat dalam komunnikasi itu memiliki peran
yang saling menunjang, namun bisa juga memiliki peran yang berlawanan.
Ada juga yang merumuskan konteks seperti berikut. 1. Fisik, yang menunjuk pada tempat
komunikasi berlangsung, lingkungan sekitarnya, jarak di antara mereka yang berkomunikasi, tatanan
tempat duduk atau waktu saat komunikasi berlangsung. 2. Sosial, yang berkenaan dengan sifat relasi di
antara mereka yang terlibat dalam komunikasi. Relasi itu bisa bersifat relasi kekeluargaan, pertemanan,
persaudaraan, ikatan emosional dan seterusnya yang akan menjadi konteks penting dalam komunikasi.
3. Historis, mengingat latar belakang dan riwayat komunikasi yang sebelumnya berlangsung di antara
mereka yang berkomunikasi pun akan mempengaruhi komunikasi yang mereka lakukan saat ini. 4.
Psikologis, yang berkaitan dengan suasana hati dan perasaan mereka yang terlibat dalam komunikasi.
Bila salah seorang merasakan suasana batin yang buruk dan berusaha menghindari komunikasi dengan
orang lain karena ingin menyendiri maka komunikasi tidak bisa berlangsung dengan baik. 5. Kultur, yang
berkenaan dengan nilai-nilai, keyakinan, hierarki sosial, sopan santun, konsep tentang waktu, dan peran
akan sangat mempengaruhi proses berlangsungnya komunikasi. Bila diperhatikan, dua pengelompokan
tentang konteks komunikasi itu sesungguhnya tidak ada perbedaan mendasar kecuali dalam
peristilahannya saja. Oleh sebab itu, kedua pengelompokan itu bisa kita pergunakan untuk menelaah
konteks komunikasi. Kita bisa pula memadukan keduanya, mengingat kedua pengelompokan itu, seperti
dikemukakan tadi, saling melengkapi dan bukan saling meniadakan. Kita bisa ambil misal, kelompok
yang pertama menyebut dengan istilah lingkungan situasional sedangkan kelompok kedua
Ringkasan :
1. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia KBBI (2001) Komunikasi adalah suatu proses
penyimpanan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain.
mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar kita mendapat keseimbangan
hidup dan kelapangan hati, 3. Sebagai modal dalam berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, 4. Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan dan
memeberikan pengarahan atau mengerahkan orang lain kepada perilaku dan sikap yang
harus diikuti.
Jawaban :
1. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia KBBI (2001) Komunikasi adalah suatu proses
penyimpanan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain.
mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar kita mendapat keseimbangan
hidup dan kelapangan hati, 3. Sebagai modal dalam berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, 4. Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan dan
memeberikan pengarahan atau mengerahkan orang lain kepada perilaku dan sikap yang
harus diikuti.
yakni komunikasi
2. Ilmu komunikasi merupakan cabang yang berakar dari berbagai ilmu sosial, salah
satunya adalah sosiologi. Sosiologi adalah ilmu tentang manusia sebagai makhluk sosial
yang senantiasa berinteraksi antara satu sama lain dengan cara berkomunikasi Sosiologi
sebagai akar ilmu komunikasi merupakan inti penjabaran dari hubungan sosiologi dan
komunikasi karena dalam sosiologi, kajian komunikasi menjadi unsur terpenting dalam
seluruh kehidupan manusia. Dalam sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi, interaksi
sosial yang terjadi dalam masyarakat merupakan perwujudan dari komunikasi yang
bersifat konkret. Interaksi yang terjadi di antara manusia menimbulkan kontak sosial. Di
sini, makna sangat penting ditafsirkan oleh individu yang mendapat informasi karena
makna yang dikirim oleh komunikasi kepad akomunikan menjadi sangat subjektif. Ini
3. Psikologi Sosial dipilih sebagai akar ilmu sekaligus landasan ilmiah komunikasi ketiga
karena psikologi sosial merupakan ilmu yang mengkaji perilaku individu manusia yang hidup
dalam masyarakat (individul in society), yang dalam tatanan komunikasi, dikenal dengan
yang terjadi antarmanusia sebagai individu atau antara individu dengan kelompok, publik,
dan khalayak (massa) yang bersifat konkret. Psikologi Sosial sebagai landasan ilmiah
komunikasi berupaya mengkaji peran dan fungsi manusia dalam tatanan kehidupan sosial
dengan memperhatikan fungsi dirinya secara psikologis untuk dapat memahami diri dan
4. Konteks komunikasi adalah : 1. Lingkungan (milleu) fisik, yaitu lingkungan alamiah atau
lingkungan buatan yang menjadi latar berlangsungnya komunikasi seperti kondisi cuaca,
bangunan, dan suhu udara. 2. Lingkungan situasional, yaitu lingkungan yang kita sendiri
tidak mungkin berada selamanya dalam situasi itu seperti ruang kelas, ruang
perpustakaan, mall atau kafe. 3. Latar budaya dan bahasa, yaitu budaya dan bahasa yang
dimiliki mereka yang terlibat dalam komunikasi. Bila yang terlibat dalam komunikasi itu
mereka yang berasal dari budaya yang berbeda, yang biasanya diikuti pula dengan bahasa
dan tingkat kematangan emosional di antara pihak yang terlibat dalam komunikasi. 5.
Peran, yang berkaitan dengan peran-peran sosial yang dimainkan mereka yang terlibat
dalam komunikasi.
Untuk materi Bab 2 yaitu : Ruang lingkup komunikasi dengan sub bahasan yaitu :
Prinsip-prinsip komunikasi, Ruang lingkup komunikasi dan Korelasi prinsip-prinsip komunikasi.