Anda di halaman 1dari 35

DRAFT BUKU AJAR

ILMU KOMUNIKASI

PENYUSUN PENDAMPING APPLIED


APPROACH

IDA BAGUS BENNY SURYA ADI P. M.I.Kom Dr. I WAYAN KARTA, MS


NIP. 198505082018011002 NIP. 19600112 198603 1 003

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI HINDU JURUSAN DHARMA DUTA


FAKULTAS BRAHMAWIDYA, DHARMA DUTA, DHARMA SASTRA
INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM
2021
DRAFT BUKU AJAR

ILMU KOMUNIKASI

OLEH:

Ida Bagus Benny Surya Adi Pramana. M.I.Kom

Setelah melalui proses diskusi dan membaca isi Bab I Buku Ajar ini,

maka penulisan ini dinyatakan telah memenuhi syarat dan dapat disetujui
untuk dilanjutkan penulisannya

Mataram, Juli 2021

Menyetujui Pendamping,

Dr. I Wayan Karta, MS

Program Studi Ilmu KomunAikasi Hindu Jurusan Dharma Duta

Fakultas Brahmawidya, Dharma Duta, Dharma Sastra

Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

2021
Pengembangan RPS menjadi Buku ajar

Capaian Melalui kegiatan tatap maya, penugasan dan diskusi, ILMU


Pembelajaran mahasiswa semester V PS Penerangan agama Hindu mampu KOMUNIKASI
memahami konsep dasar ilmu komunikasi, fungsi dan
prinsip komunikasi, model komunikasi, komunikasi verbal
dan nonverbal, serta makna dan tanda dalam proses
komunikasi, menganalisa suatu fenomena komunikasi
dengan menggunakan teori komunikasi yang relevan dengan
fenomena komunikasi yang dimaksud, menghubungkan
teori-teori komunikasi dengan realitas kehidupan sehari-hari.

Komponen RPS Komponen Buku Ajar

KEMAMPUAN BAHAN INDIKATOR SUB-BAHAN DAFTAR ISI


AKHIR (KA) KAJIAN PENCAPAIAN KAJIAN BUKU AJAR
1. Memahami Konsep 1.1 Menjelaskan Pengertian BAB I KONSEP
konsep dasar dasar pengertian komunikasi komunikasi dari DASAR
komunikasi dari komunik dari berbagai perspektif berbagai KOMUNIKASI
sumber yang asi dari sumber yang perspektif 1.1 Pengertian
bermutu bermutu komunikasi dari
secara mandiri 1.2 Menjelaskan fungsi- Fungsi-fungsi berbagai
fungsi komunikasi komunikasi perspektif
dalam kehidupan sehari- 1.2 Fungsi-fungsi
hari komunikasi
1.3 Menjelaskan akar Akar keilmuan 1.3 Akar
keilmuan komunikasi komunikasi keilmuan
secara mandiri komunikasi
1.4 Menjelaskan Berbagai 1.4 Berbagai
berbagai konteks konteks konteks
komunikasi secara komunikasi komunikasi
kontekstual
2. Mampu Ruang 2.1 Menjelaskan prinsip- Prinsip-prinsip BAB II RUANG
memahami ruang lingkup prinsip komunikasi komunikasi LINGKUP
lingkup komunik secara mandiri KOMUNIKASI
komunikasi yang asi 2.1 Prinsip-
relevan dengan 2.2 Menjelaskan ruang Ruang lingkup prinsip
kehidupan lingkup komunikasi komunikasi komunikasi
sehari-hari dari sumber yang 2.2 Ruang
secara mandiri bermutu lingkup
dan bermutu komunikasi
2.3 Mengkorelasikan Korelasi prinsip 2.3 Korelasi
prinsip-prinsip prinsip prinsip-prinsip
komunikasi yang komunikasi komunikasi
relevan dengan yang relevan
kehidupan sehari-hari
3. Mampu Unsur- 3.1 Menjelaskan definisi Definisi unsur- BAB III
menganalisis unsur unsur-unsur unsur Unsur-unsur
unsur-unsur komunik komunikasi secara sahih komunikasi komunikasi
komunikasi asi 3.1 Definisi
sesuai konteks 3.2 Menjelaskan pelaku Pelaku unsur-unsur
realitas komunikasi secara komunikasi komunikasi
kehidupan secara bermutu 3.2 Pelaku
terukur komunikasi
dan bertanggung 3.3 Menjelaskan pesan Pesan 3.3 Pesan
jawab komunikasi secara komunikasi komunikasi
bermutu 3.4 Media
komunikasi
3.4 Menjelaskan Media 3.5 Efek
berbagai media komunikasi komunikasi
komunikasi secara 3.6 Feedback
terukur 3.7 Noise dan
3.5 Menjelaskan efek Efek
barrier
komunikasi secara komunikasi
komunikasi
bertanggung jawab

3.6 Menjelaskan Feedback


feedback dalam
komunikasi secara
terukur
3.7 Menjelaskan noise Noise dan
dan barrier barrier
komunikasi secara komunikasi
terukur
4. Mampu Persepsi 4.1 Menjelaskan Pengertian BAB IV
menerapkan inti pengertian persepsi dari persepsi PERSEPSI INTI
persepsi sebagai komunik sumber yang bermutu KOMUNIKASI
inti asi 4.1 Pengertian
komunikasi 4.2 Menjelaskan Persepsi persepsi
secara terukur persepsi terhadap terhadap 4.2 Persepsi
dan bertanggung lingkungan fisik secara lingkungan fisik terhadap
jawab bermutu lingkungan fisik
4. 3 Menjelaskan Persepsi sosial 4.3 Persepsi
persepsi sosial secara sosial
mandiri 4.4 Persepsi
4.4 Menjelaskan Persepsi budaya budaya
persepsi budaya secara 4.5 Kekeliruan
kontekstual dan kegagalan
persepsi dalam
4.5 Menjelaskan Kekeliruan dan komunikasi
kekeliruan dan kegagalan 4.6 Bentuk-
kegagalan persepsi bentuk persepsi
persepsi dalam dalam komunikasi
komunikasi secara komunikasi
bermutu
4.6 Menafsirkan Bentuk-bentuk
berbagai bentuk persepsi persepsi
komunikasi secara komunikasi
bermutu
5. Mampu Teori – 5.1 Menjelaskan definisi Definisi teori BAB V TEORI-
memahami teori teori teori komunikasi komunikasi TEORI
teori komunikasi komunik dari sumber yang KOMUNIKASI
secara mandiri asi bermutu 5.1 Definisi teori
dan komunikasi
menghubungkan 5.2 Menjelaskan teori- Teori 5.2 Teori
nya dengan teori komunikasi komunikasi komunikasi yang
realitas yang berhubungan yang berhubungan
kehidupan sehari dengan pelaku berhubungan dengan pelaku
hari secara komunikasi secara dengan pelaku komunikasi
bermutu terukur komunikasi 5.3 Teori
5.3 Menjelaskan teori- Teori komunikasi yang
teori komunikasi komunikasi berhubungan
yang berhubungan yang dengan pesan
dengan pesan berhubungan komunikasi
komunikasi secara dengan pesan 5.4 Teori
terukur komunikasi komunikasi yang
5.4 Menjelaskan teori- Teori berhubungan
teori komunikasi komunikasi dengan
yang berhubungan yang pengembangan
dengan berhubungan hubungan
pengembangan dengan 5.5 Teori
hubungan secara pengembangan komunikasi yang
bermutu hubungan berhubungan
5.5 Menjelaskan teori- Teori dengan kelompok
teori komunikasi komunikasi dan organisasi
yang berhubungan yang 5.6 Teori
dengan kelompok berhubungan komunikasi yang
dan organisasi secara dengan berhubungan
terukur kelompok dengan media
dan organisasi 5.7 Teori
5.6 Menjelaskan teori- Teori komunikasi yang
teori komunikasi komunikasi berhubungan
yang berhubungan yang dengan budaya
dengan media secara berhubungan dan
kontekstual dengan media keanekaragaman
5.7 Menjelaskan teori- Teori
teori komunikasi komunikasi
yang berhubungan yang
dengan budaya dan berhubungan
keanekaragaman secara dengan budaya
bermutu dan
keanekaragama
n
5.8 Mengasosiasikan Asosiasi teori
teori-teori komunikasi dengan realitas
yang relevan dengan lapangan
realitas kehidupan
6. Mampu Tradisi 6.1 Menjelaskan Pengertian BAB VI
memahami teori pengertian tradisi teori tradisi TRADISI
tradisi komunik komunikasi dari sumber teori TEORI
teori komunikasi asi yang bermutu komunikasi KOMUNIKASI
secara 6.2 Menjelaskan Tradisi semiotik 6.1 Pengertian
mandiri dan pengertian dan tradisi teori
terukur karakteristik tradisi komunikasi
semiotik secara 6.2 Tradisi
bermutu semiotik
6.3 Menjelaskan Tradisi 6.3 Tradisi
pengertian dan fenomenologis fenomenologis
karakteristik tradisi 6.4 Tradisi
fenomenologis secara sibernetik
terukur 6.5 Tradisi
6.4 Menjelaskan Tradisi sosiopsikologis
pengertian dan sibernetik 6.6 Tradisi
karakteristik tradisi sosiokultural
sibernetika secara 6.7 Tradisi kritis
terukur 6.8 Tradisi
6.5 Menjelaskan Tradisi retorika
pengertian dan sosiopsikologis 6.9 Kategori
karakteristik tradisi tradisi teori
sosiopsikologis komunikasi
secara bermutu
6. 6 Menjelaskan Tradisi
pengertian dan sosiokultural
karakteristik tradisi
sosiokultural secara
bermutu
6.7 Menjelaskan Tradisi
pengertian dan kritis
karakteristik tradisi
kritis secara
bermutu
6.8 Menjelaskan Tradisi retorika
pengertian dan
karakteristik tradisi
retorika secara
mandiri
6.9 Mengkategorikan Kategorisasi
tradisi-tradisi teori tradisi
komunikasi teori
komunikasi
7. Mampu Model- 7.1 Menjelaskan fungsi Fungsi dan BAB VII
menganalisis model dan manfaat model manfaat MODEL-
model-model komunik komunikasi secara model MODEL
komunikasi asi terukur komunikasi KOMUNIKASI
7.2 Menggambarkan Tipologi model 7.1 Fungsi dan
diagram tipologi komunikasi manfaat model
model-model komunikasi
komunikasi secara 7.2 Tipologi
terukur model
7.3 Menjelaskan Model komunikasi
karakteristik model komunikasi 7.3 Model
komunikasi linear linear (model komunikasi linear
(model Aristoteles, aristoteles, (model
Lasswell, Shanon and lasswell, Aristoteles,
Weaver) secara shanon and lasswell, shanon
terukur weaver) and weaver)
7.4 Menjelaskan Model 7.4 Model
karakteristik model komunikasi komunikasi
komunikasi sirkuler sirkuler (model sirkuler (model
(model DeFleur, defleur, defleur, schramm,
Schramm, Newcomb, Schramm, newcomb,
Wesley secara terukur Newcomb,Wesl Wesley and
ey and mclean) mclean)
7.5 Menjelaskan Model 7.5 Model
karakteristik model komunikasi komunikasi spiral
komunikasi spiral spiral (Model (Model dance,
(Model Dance, Dance,Noelle- Noelle-Neumann,
Noelle-Neumann, Neumann,Tubb Tubbs)
Tubbs) secara terukur s) 7.6 Model
7.6 Menjelaskan Model komunikasi
karakteristik model komunikasi Hindu
komunikasi Hindu Hindu
secara
bertanggung jawab
8. Mampu Komunik 8.1 Menjelaskan Pengertian BAB VIII
menganalisis asi pengertian komunikasi komunikasi KOMUNIKASI
komunikasi Verbal verbal dan nonverbal verbal VERBAL DAN
verbal dan dan dari sumber yang dan nonverbal NON VERBAL
non verbal nonverba bermutu 8.1 Pengertian
l 8.2 Menjelaskan prinsip Prinsip komunikasi
komunikasi verbal komunikasi verbal dan
dan nonverbal verbal dan nonverbal
nonverbal 8.2 Prinsip
8.3 Menjelaskan simbol Karakteristik komunikasi
dan bahasa secara komunikasi verbal dan
terukur verbal nonverbal
dan nonverbal 8.3 Karakteristik
8.4 Menjelaskan Simbol dan komunikasi
karakteristik komunikasi bahasa verbal dan
verbal dan nonverbal nonverbal
dari sumber yang 8.4 simbol dan
bermutu Bahasa
8.5 Menjelaskan jenis- Jenis-jenis 8.5 jenis-jenis
jenis pesan pesan pesan komunikasi
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal
nonverbal secara nonverbal 8.6 Bentuk-
terukur dan kontekstual bentuk
8.6 Menjelaskan bentuk Bentuk-bentuk komunikasi
–bentuk komunikasi nonverbal
komunikasi verbal dan nonverbal 8.7 Perbedaan
nonverbal secara komunikasi
kontekstual verbal dan
8.7 Mengkategorikan Perbedaan nonverbal
komunikasi verbal komunikasi
dan nonverbal sesuai verbal
konteks secara dan nonverbal
terukur
DAFTAR ISI

TINJAUAN MATA KULIAH


 Deskripsi Singkat Mata Kuliah
 Kegunaan Mata Kuliah Bagi Mahasiswa
 Tujuan Pembelajaran (CPMK dan KA)
 Urutan Materi secara keseluruhan
 Petunjuk Penggunaan bagi Mahasiswa

BAB I KONSEP DASAR KOMUNIKASI

KEMAMPUAN AKHIR (KA)


INDIKATOR

Pendahuluan
1.1 Pengertian komunikasi dari berbagai perspektif
1.2 Fungsi-fungsi komunikasi
1.3 Akar keilmuan komunikasi
1.4 Berbagai konteks komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB II RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

KEMAMPUAN AKHIR (KA)


INDIKATOR

Pendahuluan
2.1 Prinsip-prinsip komunikasi
2.2 Ruang lingkup komunikasi
2.3 Korelasi prinsip-prinsip komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
III
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR

Pendahuluan
3.1 Definisi unsur-unsur komunikasi
3.2 Pelaku komunikasi
3.3 Pesan komunikasi
3.4 Media komunikasi
3.5 Efek komunikasi
3.6 Feedback
3.7 Noise dan barrier komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB PERSEPSI INTI KOMUNIKASI
IV
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR

Pendahuluan
4.1 Pengertian persepsi
4.2 Persepsi terhadap lingkungan fisik
4.3 Persepsi sosial
4.4 Persepsi budaya
4.5 Kekeliruan dan kegagalan persepsi dalam komunikasi
4.6 Bentuk-bentuk persepsi komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB V TEORI- TEORI KOMUNIKASI

KEMAMPUAN AKHIR (KA)


INDIKATOR

Pendahuluan
5.1 Definisi teori komunikasi
5.2 Teori komunikasi yang berhubungan dengan pelaku komunikasi
5.3 Teori komunikasi yang berhubungan dengan pesan komunikasi
5.4 Teori komunikasi yang berhubungan dengan pengembangan hubungan
5.5 Teori komunikasi yang berhubungan dengan kelompok dan organisasi
5.6 Teori komunikasi yang berhubungan dengan media
5.7 Teori komunikasi yang berhubungan dengan budaya dan keanekaragaman
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB TRADISI TEORI KOMUNIKASI
VI
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR
Pendahuluan
6.1 Pengertian tradisi teori komunikasi
6.2 Tradisi semiotik
6.3 Tradisi fenomenologis
6.4 Tradisi sibernetik
6.5 Tradisi sosiopsikologis
6.6 Tradisi sosiokultural
6.7 Tradisi kritis
6.8 Tradisi retorika
6.9 Kategori tradisi teori komunikasi
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB MODEL-MODEL KOMUNIKASI
VII
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR

Pendahuluan
7.1 Fungsi dan manfaat model komunikasi
7.2 Tipologi model komunikasi
7.3 Model komunikasi linear (model Aristoteles, lasswell, shanon and weaver)
7.4 Model komunikasi sirkuler (model defleur, schramm, newcomb, Wesley and
mclean)
7.5 Model komunikasi spiral (Model dance, Noelle-Neumann, Tubbs)
7.6 Model komunikasi Hindu
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut
BAB KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL
VIII
KEMAMPUAN AKHIR (KA)
INDIKATOR

Pendahuluan
8.1 Pengertian komunikasi verbal dan nonverbal
8.2 Prinsip komunikasi verbal dan nonverbal
8.3 Karakteristik komunikasi verbal dan nonverbal
8.4 Simbol dan Bahasa
8.5 jenis-jenis pesan komunikasi nonverbal
8.6 Bentuk-bentuk komunikasi nonverbal
8.7 Perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal
Penutup/Ringkasan
Instrumen Penilaian (Post Test)
Tindak Lanjut

DAFTAR PUSTAKA

SENARAI (GLOSSASY)
Tinjauan Mata Kuliah

- Deskripsi singkat

Mata kuliah ini berisi pengajaran mengenai konsep dasar ilmu komunikasi, fungsi dan prinsip

komunikasi, model komunikasi, komunikasi verbal dan nonverbal, serta makna dan tanda dalam proses

komunikasi serta teori-teori Komunikasi. Komunikasi Antar Manusia : Komunikasi dan Hubungan

antarpribadi, Komunikasi Kelompok dan Organisasi, Komunikasi di depan umum, Komunikasi Antar

Budaya, Komunikasi massa.

- Kegunaan Mata Kuliah Bagi Mahasiswa

Ilmu komunikasi untuk dapat digunakan dalam komunikasi dan hubungan antar pribadi,

kelompok, organisasi, komunikasi di depan umum, komunikasi antar budaya dan komunikasi

massa.

- Tujuan Pembelajaran

• Capaian pembelajaran Mata Kuliah :

1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara

mandiri.

2. Mampu memahami konsep dasar ilmu komunikasi, fungsi dan prinsip komunikasi, model

komunikasi, komunikasi verbal dan nonverbal,

serta makna dan tanda dalam proses komunikasi

3. Mampu menganalisa suatu fenomena komunikasi dengan menggunakan teori komunikasi

yang relevan dengan fenomena komunikasi

yang dimaksud.

4. Mampu menghubungkan teori-teori komunikasi dengan realitas kehidupan sehari-hari

5. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

• Kemampuan akhir yang diharapkan


1. Memahami konsep dasar komunikasi dari sumber yang bermutu secara mandiri

2. Mampu memahami ruang lingkup komunikasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari

secara mandiri dan bermutu

3. Mampu menganalisis unsur-unsur komunikasi sesuai konteks realitas kehidupan secara

terukur dan bertanggung jawab.

4. Mampu mnerapkan persepsi sebagai inti komunikasi secara terukur dan bertanggung

jawab.

5. Mampu memahami teori-teori komunikasi secara mandiri dan menghubungkannya

dengan realitas kehidupan sehari-hari secara bermutu.

6. Mampu memahami tradisi teori komunikasi secara mandiri dan terukur

7. Mampu menganalisis model-model komunikasi

8. Mampu menganalisis komunikasi verbal dan non verbal

- Urutan materi secara keseluruhan

1. Konsep dasar komunikasi

2. Ruang lingkup komunikasi

3. Unsur-unsur komunikasi

4. Persepsi inti komunikasi

5. Teori –teori komunikasi

6. Tradisi teori komunikasi

7. Model-model komunikasi

8. Komunikasi Verbal dan nonverbal

- Petunjuk penggunaan bagi mahasiswa

Petunjuk Penggunaan Buku Ajar, Buku ajar dirancang untuk pelaksanaan pembelajaran mandiri,

ikutilah petunjuk berikut agar memudahkan dalam mempelajarinya. 1. Pahami tujuan pembelajaran dari
bahan ajar, agar dapat mengukur ketercapaian pembelajarannya. 2. Pelajari materi kegiatan belajar

dengan seksama sesuai dengan selera, situasi dan kondisi yang dikehendaki. 3. Jika dirasa telah paham

dengan materi yang dipelajari, kerjakan latihan yang ada pada kegiatan belajar. 4. Cocokkan hasil

pekerjaan latihan dengan kunci jawaban latihan yang tersedia di belakang soal latihan. 5. Jika ada yang

belum sesuai antara hasil pekerjaan latihan dengan kunci jawaban, pelajari kembali materi dari soal

latihan yang belum terjawab dengan benar tadi, kemudian coba lagi mengerjakan soal latihannya hingga

jawabannya benar. 6. Setelah semua soal latihan terjawab dengan benar, kerjakanlah soal tesnya. 7.

Cocokkan hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban yang tersedia pada bagian akhir dari buku

ajar ini. 8. Jika ada yang belum sesuai antara hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban, ulangi

kembali mengerjakan soal tersebut sampai jawabannya benar. 9. Selama mempelajari isi buku ajar ini,

diperkenankan menggunakan referensi lain atau minta keterangan dari teman sejawat atau dosen. 10.

Setelah menyelesaikan semua aktifitas pembelajaran dan dirasa telah menguasai materi sesuai dengan

tujuan pembelajaran, disarankan menemui dosen untuk tindak lanjutnya. Disiapkan Oleh : Ida Bagus

Benny Surya Adi Pramana


BAB I KONSEP DASAR KOMUNIKASI

KEMAMPUAN AKHIR (KA)

1. Memahami konsep dasar komunikasi dari sumber yang bermutu secara mandiri.

2. Mampu memahami ruang lingkup komunikasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari

secara mandiri dan bermutu.

3. Mampu menganalisis unsur-unsur komunikasi sesuai konteks realitas kehidupan secara terukur

dan bertanggung jawab.

4. Mampu menerapkan persepsi sebagai inti komunikasi secara terukur dan bertanggung jawab.

5. Mampu memahami teori-teori komunikasi secara mandiri dan menghubungkannya dengan

realitas kehidupan sehari-hari secara bermutu

6. Mampu memahami tradisi teori komunikasi secara mandiri dan terukur

7. Mampu menganalisis model-model komunikasi.

8. . Mampu menganalisis komunikasi verbal dan non verbal.

INDIKATOR

1.1 Menjelaskan pengertian komunikasi dari berbagai perspektif dari sumber yang bermutu.

1.2 Menjelaskan fungsi-fungsi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Menjelaskan akar keilmuan komunikasi secara mandiri.

1.4 Menjelaskan berbagai konteks komunikasi secara kontekstual.

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang

lain .dengan cara komunikasilah manusia bisa berhubungan dengan orang

lain.Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, tanda-tanda, lambang-


lambang. Komunikasi dilakukan baik secara tradisional maupun modern dengan alat –

alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang mutakhir dan canggih. Uns ur

– unsur komunikasi terdiri dari sumber, komunikator, pesan, channel (saluran),

komunikan dan efek (hasil). Sumber berupa lembaga, personal dan non lembaga/non

personal. Komunikator (pengiriman pesan). Dalam proses komunikasi, komunikator

dapat menjadi komunikan dan sebaliknya. Dijelaskan pula faktor – faktor yang harus

diperhatikan komunikator. Pesan mempunyai inti pes an (tema) yang menjadi pengarah

dalam mempengaruhi orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku

komunikasi. Perkembangan komunikasi menberi dampak social terhadap masyarakat.

Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat dan nilai –

nilai yang ada. Perubahan ini tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri.

D alam perilaku manus ia komunikas i merupakan pros es khus us dan bermakna

karena dapat menyatukan pemahaman anatar personal. Pada proses keperawatan

komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan metode utama dalam memberikan asuhan

keperawatan. D a l a m memberikan asuhan keperawatan seorang perawat

h a r u s berkomunikasi dengan pasiennya agar pasien mengerti apa asuhan yang akan

diberikan perawat kepada pasien tersebut. Tidak hanya dalam konteks

keperawatan saja komunikasi itu penting tetapi dalam konteks lain juga

komunikasi sangat diperlukan untuk menyampaikan berita atau pesan yang akan

disampaikan.
1.1 Pengertian komunikasi dari berbagai perspektif

Kata atau istilah komunikasi (dari Bahasa inggris “communication”), secara etimologis

atau menurut asal katanya adalah dari Bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber

pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik

bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan kebersamaan atau kesamaan makna.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia KBBI (2001) Komunikasi adalah suatu proses

penyimpanan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain. Pada umumnya

komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dimengerti oleh kedua belah pihak.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan.

Komunikasi ini sering dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka

mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan

fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling

berdebat dan bertengkar.

Dalam komunikasi verbal itu Bahasa memegang peranan penting. Komunikasi nonverbal

adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam

hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal. Dalam

berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non verbal ikut terpakai. Karena itu,

komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur

mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.

Menurut Handoko (2009: 272) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan

pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain, yang melibatkan

lebih dari ekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,

intonasi, titik putus lokal dan sebagainya. Dan perpindahan efektif memerlukan tidak hanya
transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirim berita dan menerimanya sangat tergantung pada

keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara, dan lain-lain).

Hovland, Janis dan Kelly dalam Edi Haparan (2004) mendefinisikan komunikasi

sebagai :”the process by chich and individual (the communicator) transmits stimuli (usually

verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)”. Sedangkan Dance

mengertikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha menimbulkan

respon melalui lambing-lambang verbal tersebut bertindak sebagai stimuli

Komunikasi adalah proses pengiriman atau penyampaian berita atau informasi dari satu

pihak ke pihak lain dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. Aktivitas komunikasi

dalam sebuah institusi senantiasa dengan tujuan pencapaian baik dalam kelompok maupun

dalabm masyarakat. Budaya komunnikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat

dari berbagai sisi, missal komunikasi dari atasan kepada bawahan ataupun komunikasi antar

personal, juga dari bawahan kepada atasan denga polanya masing-masing. Untuk melakukan

komunikasi dengan baik kita mengetahui situasi dan kondisi serta karakteristik lawan bicara kita,

sebagaimana yang kita tahu, bahwa setiap manusia itu seperti sebuah radar yang dilingkupi

lingkungan. Manusia bisa menjadi sangat sensitive pada Bahasa tubuh, ekspresi wajah, postur,

gerakan, intonasi suara dan lainnya.

Menurut Mulyana (2009: 12) bahwa komunikasi didefinisikan sebagai apa yang terjadi

bila makna diberikan kepada suatu prilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku kita dan

memberikan makna, komunikasi telah terjadi terlepas dari apakah kita menyadari perilaku kita

atau tidak dan mengejarna atau baik. Bila kita memikirkan hal ini, kita harus menyadari bahwa

tidak mungkin bagi kita untuk tidak berprilaku. Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi,
maka tidaklah mungkin bagi kita untuk tidak berkomunikasi, dengan kata lain, kita tidak dapat

berkomunikasi.

Komunikasi yang efektif dapat terjalin dengan baik apabila kedua belah pihak saling

mengakui kekurangan dan kelebihan orang lain serta mengerti kelemahan orang lain. Oleh

karena itu segala hambatan dapat diatasi dengan baik, segala macam ego dalam diri kita dapat

dihilangkan sehingga hanya ada keinginan untuk bisa saling memahami orang lain seutuhnya

tanpa ada pamrih yang lain. Setelah itu, rasa saling percaya antar individu dalam suatu

lingkungan akan tercipta dengan baik sehingga segala hambatan/tantangan dapat diatasi dan

terjalin kerjasama yang baik. Sebab setiap individu mempunyai semangat yang sama dalam

membangun dan membantu orang lain. Dengan komunikasi yang efektif, hubungan antar

individu akan berkembang menjadi hubungan yang bermanffaat bagi diri sendiri maupun orang

lain serta saling meguntungkan antar sesame individu.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (1998:16)

mengenai Human communication is the process through which individuals-in relationships,

group, organizations and societies-respond to and create messages to adapt to the environment

and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu

dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan

peesan utnuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara

efektif dalam Effendy (1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip

paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswel dalam karyanya, the structur and function of
communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

komunkasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who says What in Which

Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai

jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu :

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)

2. Pesan (mengatakan apa?)

3. Media (melalui saluran/channel/media apa?)

4. Komunikan (kepada siapa?)

5. Efek (dengan dampak/efek apa?)

Jadi berdasarkan paradigm Lasswell tersebut secara sederhana proses komunikasi adalah

pihak komunikator membentuk (encode) pe san dan menyampaikannya melalui suatu saluran

tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab komunikasi hanya bisa terwujud

setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika

komunikai itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas

(kompleks aktivitas dalam lingkup komunikasi tertentu). Dan pada akhirnya, komunikasi yang

dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti sebuah

bangunan. Bukankah bangunan didirikan karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan

(dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi, nyata

menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai

proses budaya ada dalam masyarakat.


Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan

akan semakin jelas.

1. Dalam mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu.

Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara seperti mulut, bibir dan hal-

hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan anggota

tubuh lain (komunikasi non verbal) untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau secara

lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula, maka digunakanlah

peralatan komunikasi massa seperti televise, surat kabar, radio dan lain-lain.

2. Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang dilakukan

lewat televise mialnya membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi” televise.

3. Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem

hokum komunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah

regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers, dibutuhkan

jaminan kepastian hokum agar terwujud kebebasan pers. Namun, kebebasan pers juga tak

serta merta dikembangkan di luar norma masyarakat. Di sinilah perlunya sistem huum

komunikasi.

4. Komunikasi akan menembukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan

Bahasa sebagai alat penyampai pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya Bahasa yang

digunakan sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa Bahasa sebagai isi atau wujud

dari komunikasi. Bagaimana penggunaan Bahasa yang efektif, memakai Bahasa apa,

siapa yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.

Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses kesenian misalnya, di

televise ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara (menyanyi dialog).
5. Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari

komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi akan berlangsung menarik dan

dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga termasuk ilmu

tentang berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bahwa masing-masing pribadi

berbeda dalam penyampaian, gaya, pengethuan yang dimiliki menunjukkan realitas

tersebut.

Salah satu upaya manusia dalam rangka merealisasi kehidupannya adalah melalui

penciptaan Bahasa dalam komunikasi, yang berlaku sebagai perangkat dalam membangun

simbol-simbol yang dipakai untuk memahami dan mendalami seluruh aspek kehidupan. Di lain

pihak, Berger melihat komunikasi sebagai institusi yang memelihara kelangsungan eksistensi

institusi-institusi lain dalam masyarakat. Melalui komunikasi, seseorang anak diperkenalkan

pada kehidupan masyarakat termasuk objektifitas dan kekuatan realitas sosial.

Whrof mengemukakan tentang fungsi komunikasi sebagai determinan ide-ide manusia,

pemikiran dan persepsinya. Maka ketika seseorang anak mempelajari komunikasi, secara

simultan iapun memperoleh “a world view” karena komunikasi menentukan bagaimana

seseorang memandang dunianya melalui simbng memandang dunianya melalui simbol-simbol

yang merupakan instrume yang merupakan instrument pemikiran. Bahasa sebagai sistem

komunikasi simbolik membedakan manusia dari makhluk-makhluk lainnya, sebab dalam

membangun dunia kehidupannya, komunikasi berlaku sebagai perangkat dalam membentuk

simbol-simbol untuk memahami dan mendalami seluruh aspek kehidupan.

Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi (meminjam

istilah berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh

komunikan dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada
proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan punya wujud dan isi serta kompleks

keseluruhan. Sesuatudikatakan komunikasi jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya.

Kebudayaan juga hanya bisa disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya

yang membentuk sebuah sistem.

1.2 Fungsi-fungsi komunikasi

Deddy Mulyana (2013) dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip

kerangka berpikir Wiliam I, Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi

empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya

tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun

terdapat suatu fungsi dominan.

1. Fungsi komunikasi sosial komunikasi itu penting membangun konsep diri kita,

aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

tekanan, pembentukan konsep diri, konsep diri adalah pandangan mengenai siapa diri kita

dan itu bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Konsep

diri yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga, dan orang-orang dekat lainnya

disekitar kita, termasuk kerabat. Merekalah yang disebut significant other. Orang tua kita

atau siapapun yang memelihara kita pada pertama kalinya mengatakan bahwa kita lewat

ucapan dan tindakan mereka baha kita baik, bodoh, cerdas, nakal, rajin, ganteng, cantik

dan sebagainya. Merekalah yang mengajari kita kata-kata pertama. Pernyataan eksistensi

diri orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut

aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri orang berkomunikasi untuk menunjukkan

dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika

berbicara, ketika sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.


2. Fungsi komunikasi ekspresif komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan

mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi

instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan

tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan non verbal. Perasaan yang

peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci disampaikan lewat

kata-kata, namun terutama lewat perilaku non verbal.

3. Fungsi komunikasi ritual komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu

komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara

tersebut orang mengucapkan kata-kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.

Fungsi ritual juga tampak dalam acara lamaran yangd dilakukan keluarga calon mempelai

pria kepada keluarga calon mempelai wanita. Komunikasi ritual juga sering bersifat

ekskresif, menyatakan perasaan terdalam seseorang.

4. Fungsi komunikasi instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapan

tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan

dan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur

(persuasive) suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-

fungsi tumpeng tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan

membangun hubungan, namun juga menghancurkan hubungan tersebut. Studi

komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam

komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama.

- Adapun fungsi komunikasi menurut para ahli diantaranya yaitu :


1. Thomas M. Scheidel. Menurutnya manusia itu pada umumnya berkomunikasi untuk

saling menyatakan dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangun interaksi

sosial dengan orang-orang yang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain

agar berpikir, merasa, ataupun bertingkah seperti apa yang kita harapkan.

2. Rudolf F. Verderber. Menurutnya, komunikasi memiliki 2 fungsi yakni fungsi sosial

dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan,

Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah memutuskan untuk melakukan atau tidak

melakukan terhadap sesuatu pada saat-saat tertentu.

3. Judy C. Pearson & Paul E. Nelson. Mengungkapkan bahwa komunikasi memiliki

fungsi untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan kelangsungan hidup bermasyarakat.

Untuk kelangsungan hidup diri sendiri misalnya : dalam meningkatkan kesadaran pribadi,

keselamatan jiwa, menampilkan diri sendiri kepada orang lain juga menggapai ambisi

diri. Fugsi untuk dan kelangsungan hidup bermasyarakat yakni untuk memperbaiki

hubungan sosial masyarakat dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

4. Gordon l. Zimmerman. Menurutnya ada empat fungsi utama komunikasi yaitu :

- to inform (menginformasikan). Yakni memberikan informasi kepada orang lain tentang

suatu peristiwa, masalah, pendapat, pikiran, segala tingkah laku orang lain dan apa yang

disampaikan orang lain sehingga orang lain dapat menerima segala bentuk informasi

yang kita berikan.

- To entertain (menghibur). Komunikasi juga berfungsi untuk menghibur orang lain dan

menyenangkan hati orang lain.

- To influence (mempengaruhi). Selain sebagai sarana untuk menyampaikan pendidikan,

informasi dan sebagai sarana dalam menghibur orang lain, komunikasi juga berfungsi
untuk, memberikan pengaruh kepada orang lain. Saling mempengaruhi segala bentuk

sikap dan perilaku orang lain agar mengikuti apa yang kita harapkan.

• Fungsi lainnya dari komunikasi ialah sebagai berikut :

- Untuk menambah wawasan dan pengetahuan

- Untuk mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar kita mendapat

keseimbangan hidup dan kelapangan hati.

- Sebagai modal dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar

- Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan dan memeberikan

pengarahan atau mengerahkan orang lain kepada perilaku dan sikap yang harus diikuti.

1.3 Akar keilmuan komunikasi

1. Filsafat sebagai Akar Ilmu Komunikasi merupakan ide baru yang bermaksud

mengintegrasikan ilmu-ilmu yang multidisiplin ke dalam suatu kajian yang dapat memperkaya

dan memperluas pengetahuan serta wawasan keilmuan tersebut, yakni komunikasi

2. Ilmu komunikasi merupakan cabang yang berakar dari berbagai ilmu sosial, salah satunya

adalah sosiologi. Sosiologi adalah ilmu tentang manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa

berinteraksi antara satu sama lain dengan cara berkomunikasi Sosiologi sebagai akar ilmu

komunikasi merupakan inti penjabaran dari hubungan sosiologi dan komunikasi karena dalam

sosiologi, kajian komunikasi menjadi unsur terpenting dalam seluruh kehidupan manusia.

Dalam sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi, interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat

merupakan perwujudan dari komunikasi yang bersifat konkret. Interaksi yang terjadi di antara

manusia menimbulkan kontak sosial. Di sini, makna sangat penting ditafsirkan oleh individu

yang mendapat informasi karena makna yang dikirim oleh komunikasi kepad akomunikan

menjadi sangat subjektif. Ini ditentukan kontak sosial ketika informasi itu dikirim dan diterima.
.3. Psikologi Sosial dipilih sebagai akar ilmu sekaligus landasan ilmiah komunikasi ketiga karena

psikologi sosial merupakan ilmu yang mengkaji perilaku individu manusia yang hidup dalam

masyarakat (individul in society), yang dalam tatanan komunikasi, dikenal dengan komunikasi

antarpribadi (Interpersonal communication), komunikasi kelompok (group communication),

komunikasi publik (public communication), dan komunikasi massa (mass communication)

Psikologi Sosial dikaji untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi yang terjadi antarmanusia

sebagai individu atau antara individu dengan kelompok, publik, dan khalayak (massa) yang bersifat

konkret. Psikologi Sosial sebagai landasan ilmiah komunikasi berupaya mengkaji peran dan fungsi

manusia dalam tatanan kehidupan sosial dengan memperhatikan fungsi dirinya secara psikologis

untuk dapat memahami diri dan lingkungan sehingga tercipta suasana yang harmoni,

1.4 Berbagai konteks komunikasi

Konteks dalam komunikasi biasanya mengacu pada kondisi-kondisi sebelum atau pada saat

komunikasi berlangsung. Kita bisa membayangkan, bagaimana komunikasi antara sepasang kekasih atau

suami istri yang baru bertengkar tentunya pada awalnya akan berlangsung kaku. Masing-masing masih

dihantui peristiwa sebelumnya. Kita bisa juga bisa membayangkan bagaimana komunikasi di antara dua

orang yang berbicara di stasiun kereta api yang padat lalu lintas kereta apinya dan penuh sesak orang

yang hendak bepergian. Ada yang merumuskan konteks ini lebih pada lingkungan komunikasi kita. Ada

pula yang lebih menekankan pada aspek pelaku komunikasinya. Namun, dalam kenyataannya,

sebenarnya kedua aspek tersebut akan menjadi konteks komunikasi. Tidak mungkin kita mengabaikan

lingkungan fisik dan sosial karena mereka yang terlibat dalam komunikasi tentu akan berada pada

lingkungan fisik dan sosial itu, meski lingkungan itu tentunya tidak bisa kita kendalikan. Kita hanya bisa

menyesuaikan saja dengan lingkungan tadi. Kita juga tidak bisa mengabaikan aspek psikologis mereka

yang melakukan komunikasi karena bagaimana pun yang melakukan komunikasi adalah manusia yang

memiliki dimensi psikologis. Sekarang kita melihat kategori konteks tersebut seperti berikut ini. 1.

Lingkungan (milleu) fisik, yaitu lingkungan alamiah atau lingkungan buatan yang menjadi latar
berlangsungnya komunikasi seperti kondisi cuaca, bangunan, dan suhu udara. 2. Lingkungan situasional,

yaitu lingkungan yang kita sendiri tidak mungkin berada selamanya dalam situasi itu seperti ruang kelas,

ruang perpustakaan, mall atau kafe. 3. Latar budaya dan bahasa, yaitu budaya dan bahasa yang dimiliki

mereka yang terlibat dalam komunikasi. Bila yang terlibat dalam komunikasi itu mereka yang berasal

dari budaya yang berbeda, yang biasanya diikuti pula dengan bahasa yang berbeda, maka akan

berlangsung komunikasi antar budaya. 4. Perkembangan tingkat kematangan, yang berkaitan dengan

perkembangan tingkat kematangan hubungan dan tingkat kematangan emosional di antara pihak yang

terlibat dalam komunikasi. 5. Peran, yang berkaitan dengan peran-peran sosial yang dimainkan mereka

yang terlibat dalam komunikasi. Bisa saja mereka yang terlibat dalam komunnikasi itu memiliki peran

yang saling menunjang, namun bisa juga memiliki peran yang berlawanan.

Ada juga yang merumuskan konteks seperti berikut. 1. Fisik, yang menunjuk pada tempat

komunikasi berlangsung, lingkungan sekitarnya, jarak di antara mereka yang berkomunikasi, tatanan

tempat duduk atau waktu saat komunikasi berlangsung. 2. Sosial, yang berkenaan dengan sifat relasi di

antara mereka yang terlibat dalam komunikasi. Relasi itu bisa bersifat relasi kekeluargaan, pertemanan,

persaudaraan, ikatan emosional dan seterusnya yang akan menjadi konteks penting dalam komunikasi.

3. Historis, mengingat latar belakang dan riwayat komunikasi yang sebelumnya berlangsung di antara

mereka yang berkomunikasi pun akan mempengaruhi komunikasi yang mereka lakukan saat ini. 4.

Psikologis, yang berkaitan dengan suasana hati dan perasaan mereka yang terlibat dalam komunikasi.

Bila salah seorang merasakan suasana batin yang buruk dan berusaha menghindari komunikasi dengan

orang lain karena ingin menyendiri maka komunikasi tidak bisa berlangsung dengan baik. 5. Kultur, yang

berkenaan dengan nilai-nilai, keyakinan, hierarki sosial, sopan santun, konsep tentang waktu, dan peran

akan sangat mempengaruhi proses berlangsungnya komunikasi. Bila diperhatikan, dua pengelompokan

tentang konteks komunikasi itu sesungguhnya tidak ada perbedaan mendasar kecuali dalam

peristilahannya saja. Oleh sebab itu, kedua pengelompokan itu bisa kita pergunakan untuk menelaah
konteks komunikasi. Kita bisa pula memadukan keduanya, mengingat kedua pengelompokan itu, seperti

dikemukakan tadi, saling melengkapi dan bukan saling meniadakan. Kita bisa ambil misal, kelompok

yang pertama menyebut dengan istilah lingkungan situasional sedangkan kelompok kedua

menggunakan istilah lingkungan sosial yang maknanya kurang lebih sama.


Penutup/Ringkasan

Ringkasan :

1. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia KBBI (2001) Komunikasi adalah suatu proses

penyimpanan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain.

2. Fungsi komunikasi adalah : 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, 2.Untuk

mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar kita mendapat keseimbangan

hidup dan kelapangan hati, 3. Sebagai modal dalam berinteraksi dengan lingkungan

sekitar, 4. Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan dan

memeberikan pengarahan atau mengerahkan orang lain kepada perilaku dan sikap yang

harus diikuti.

3. Akar keilmuan komunikasi adalah : 1. Filsafat, 2. Sosiologi dan 3. Psikologi

4. Konteks komunikasi adalah : 1. Lingkungan fisik, 2. Lingkungan sosial, 3. Latar budaya

dan Bahasa, 4. Psikologis, 5. Peran


Instrumen Penilaian (Post Test)
Soal :

1. Jelaskan makna komunikasi menurut KBBI?

2. Sebutkan fungsi komunikasi

3. Sebutkan dan jelaskan akar dari komunikasi?

4. Sebutkan dan jelaskan konteks komunikasi?


Tindak Lanjut

Jawaban :

1. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia KBBI (2001) Komunikasi adalah suatu proses

penyimpanan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain.

2. Fungsi komunikasi adalah : 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, 2.Untuk

mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar kita mendapat keseimbangan

hidup dan kelapangan hati, 3. Sebagai modal dalam berinteraksi dengan lingkungan

sekitar, 4. Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan dan

memeberikan pengarahan atau mengerahkan orang lain kepada perilaku dan sikap yang

harus diikuti.

3. 1. Filsafat sebagai Akar Ilmu Komunikasi merupakan ide baru yang bermaksud

mengintegrasikan ilmu-ilmu yang multidisiplin ke dalam suatu kajian yang dapat

memperkaya dan memperluas pengetahuan serta wawasan keilmuan tersebut,

yakni komunikasi

2. Ilmu komunikasi merupakan cabang yang berakar dari berbagai ilmu sosial, salah

satunya adalah sosiologi. Sosiologi adalah ilmu tentang manusia sebagai makhluk sosial

yang senantiasa berinteraksi antara satu sama lain dengan cara berkomunikasi Sosiologi

sebagai akar ilmu komunikasi merupakan inti penjabaran dari hubungan sosiologi dan

komunikasi karena dalam sosiologi, kajian komunikasi menjadi unsur terpenting dalam

seluruh kehidupan manusia. Dalam sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi, interaksi

sosial yang terjadi dalam masyarakat merupakan perwujudan dari komunikasi yang

bersifat konkret. Interaksi yang terjadi di antara manusia menimbulkan kontak sosial. Di

sini, makna sangat penting ditafsirkan oleh individu yang mendapat informasi karena
makna yang dikirim oleh komunikasi kepad akomunikan menjadi sangat subjektif. Ini

ditentukan kontak sosial ketika informasi itu dikirim dan diterima.

3. Psikologi Sosial dipilih sebagai akar ilmu sekaligus landasan ilmiah komunikasi ketiga

karena psikologi sosial merupakan ilmu yang mengkaji perilaku individu manusia yang hidup

dalam masyarakat (individul in society), yang dalam tatanan komunikasi, dikenal dengan

komunikasi antarpribadi (Interpersonal communication), komunikasi kelompok (group

communication), komunikasi publik (public communication), dan komunikasi massa (mass

communication) Psikologi Sosial dikaji untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi

yang terjadi antarmanusia sebagai individu atau antara individu dengan kelompok, publik,

dan khalayak (massa) yang bersifat konkret. Psikologi Sosial sebagai landasan ilmiah

komunikasi berupaya mengkaji peran dan fungsi manusia dalam tatanan kehidupan sosial

dengan memperhatikan fungsi dirinya secara psikologis untuk dapat memahami diri dan

lingkungan sehingga tercipta suasana yang harmoni,

4. Konteks komunikasi adalah : 1. Lingkungan (milleu) fisik, yaitu lingkungan alamiah atau

lingkungan buatan yang menjadi latar berlangsungnya komunikasi seperti kondisi cuaca,

bangunan, dan suhu udara. 2. Lingkungan situasional, yaitu lingkungan yang kita sendiri

tidak mungkin berada selamanya dalam situasi itu seperti ruang kelas, ruang

perpustakaan, mall atau kafe. 3. Latar budaya dan bahasa, yaitu budaya dan bahasa yang

dimiliki mereka yang terlibat dalam komunikasi. Bila yang terlibat dalam komunikasi itu

mereka yang berasal dari budaya yang berbeda, yang biasanya diikuti pula dengan bahasa

yang berbeda, maka akan berlangsung komunikasi antar budaya. 4. Perkembangan

tingkat kematangan, yang berkaitan dengan perkembangan tingkat kematangan hubungan

dan tingkat kematangan emosional di antara pihak yang terlibat dalam komunikasi. 5.

Peran, yang berkaitan dengan peran-peran sosial yang dimainkan mereka yang terlibat

dalam komunikasi.
Untuk materi Bab 2 yaitu : Ruang lingkup komunikasi dengan sub bahasan yaitu :
Prinsip-prinsip komunikasi, Ruang lingkup komunikasi dan Korelasi prinsip-prinsip komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai