Anda di halaman 1dari 3

Kritik Sastra Kisah Mahasiswa Mengejar Jodoh di Saat Subuh

I. Tahap Deskripsi

Pada pembahasan kritik sastra ini, penulis memilih sebuah novel yang berjudul Cinta
Subuh, Buku ini diciptakan oleh seorang penulis yang bernama Alii Farighi, beliau
merupakan salah satu penulis yang berpengaruh di kalangan pembaca remaja di Indonesia.
Novel Alii Farighi diterbitkan pada bulan Juni tahun 2019 dengan penerbitnya yaitu Coconut
Books. Buku ini memiliki ketebalan 292 halaman dengan harga Rp85.000, serta memiliki
genre romance dan islam.

Novel ini menceritakan tentang mahasiswa yang sedang merasa patah hati pasca
diputuskan oleh sang kekasih, Angga curhat kepada sahabatnya yang Bernama Ghani. Untuk
menenangkan Angga, Ghani mengajak pria itu untuk ikut shalat berjamaah bersama di masjid
kampus. Meski terkesan enggan, Angga akhirnya mau ikut shalat jamaah bersama tapi
dengan satu alasan. Ternyata pria ini sedang berusaha mengejar seorang gadis cantik yang
tidak sengaja ia lihat di masjid, gadis yang bagi Angga terasa sebagai jodohnya.

Gadis itu Bernama Ratih. Meski sangat cuek dan ketus padanya, setidaknya Angga
berhasil mendapatkan nomor telepon Ratih. Sialnya, ternyata nomor telepon yang diberikan
kepadanya bukanlah nomor telepon asli milik Ratih. Meski kesempatan pertamanya gagal
total, Angga tidak mau menyerah begitu saja untuk mengejar cinta dan perhatian dari Ratih.
Berkat kepribadiannya yang lucu dan asik, Angga berhasil membuat Ratih lebih terbuka
kepadanya. Bahkan setelah insiden hujan tersebut, akhirnya Angga mendapatkan nomor
telepon Ratih yang sebenarnya.

Bagi Ratih, Angga tidak lebih dari seorang pria aneh yang terus saja mengganggunya
setiap ia berada di kampus. Namun setelah mengenal Angga lebih dekat, ternyata pria itu
adalah sosok yang asik dan bisa memberikannya kebahagiaan. Akan tetapi, Ratih merasa
kecewa kepada Angga, pasalnya pria itu terus saja mengajaknya berpacaran. Padahal sudah
jelas-jelas Ratih mengatakan bahwa ia tidak pernah dan tidak akan berpacaran dengan pria
manapun. Tapi lagi-lagi Angga meyakinkannya, sehingga Ratih mau berpacaran dengan
Angga tapi secara backstreet.

Mereka pun membuat komitmen dan perjanjian, di antaranya mengharuskan Angga


untuk rajin shalat terutama shalat subuh, fokus dengan kuliah dan tidak ada kontak fisik.
Pada beberapa bulan pertama hubungan ini berjalan dengan baik, namun Angga sangat sulit
untuk dibangunkan untuk salat subuh. Suatu hari rumah Ratih didatangi oleh Arya, pria ini
memang sosok calon imam yang sempurna untuknya. Bahkan sang kakak sangat menyetujui
jika Ratih bisa menikah dengan Arya yang baginya sudah mapan baik secara ekonomi
maupun agama. Hal ini pun membuat Ratih sangat gelisah, pasalnya sang kekasih yang ia
cintai hingga sekarang tidak pernah menunjukkan itikad baik.

Keduanya lalu terlibat dalam keributan besar, hingga tidak menyadari bahwa kakak
Ratih melihat pertengkaran mereka. Dengan adanya kejadian ini, Ratih memilih untuk putus
dari Angga dan harus menyelesaikan masalah baru dengan kakaknya. Putusnya hubungan ini
membuat Angga sangat frustasi karena ia kembali kehilangan semangat hidupnya. Di saat-
saat seperti ini, Ghani mendatanginya dan membuat Angga menyadari kesalahannya. Ia
menyadari kalau ibadah itu bukan untuk dilakukan karena orang lain, tapi ibadah dilakukan
karena Allah. Sejak saat itu, Angga mengubah dirinya menjadi lebih taat, terutama untuk
melakukan shalat subuh di masjid. Lalu, bisakah Angga dan Ratih kembali bersama?.

II. Tahap Penafsiran


Di dalam tahap ini penulis akan mencantumkan beberapa hal-hal yang tersirat dari novel
Cinta Subuh dan juga beberapa nilai-nilai yang terkandung di dalam novel tersebut.
A. Nilai Moral
Nilai moral yang terdapat di dalam novel ini adalah empat pesan moral yaitu :
1) Larangan untuk berpacran.
Sebagai gadis cerdas dan berasal dari keluarga religius, tentu Ratih paham akan hal-
hal yang dilarang oleh agamanya. Namun, Ratih malah memilih untuk berpacaran dan
berhubungan dengan Angga. Meski begitu, Ratih ingin agar sosok Angga dapat
berubah ke arah yang lebih baik dan dapat memahami ajaran-ajaran agama lebih baik
lagi. Sementara itu, Arya justru mendekati Ratih dengan cara yang halus, tidak
terburu-buru, dan ingin melalui proses Ta’aruf. Hal inilah yang menjadi kebimbangan
Ratih. Di satu sisi ia menyukai pribadi Angga yang lucu dan menyenangkan,
sedangkan di sisi lain, ia kagum dengan karakter Arya yang berbudi luhur dan tidak
pernah melupakan shalat lima waktu.
2) Ajaran untuk tidak boleh berbohong.
Karena Ratih diam-diam menjalin hubungan Angga, kehidupan sang perempuan
tersebut harus selalu dilanda kegelisahan. Meski mengetahui hubungan tersebut
sangat salah, namun Ratih tidak bisa menahan hatinya untuk menemui Angga. Hingga
akhirnya sang kakak tau, ia begitu kecewa karena selama ini merasa dibohongi
olehnya. Hal ini menjadi salah satu contoh, bahwa berbohong merupakan salah satu
dosa yang kerap disepelekan. Lewat kebohongan kecil, biasanya akan menuntun kita
ke kebohongan-kebohongan lainnya. Terlebih lagi, rahasia yang dilakukan Ratih
cukup besar.
3) Shalat subuh cerminan dalam disiplin hidup.
Seperti yang banyak ditulis dalam buku-buku Islam dan hadist, siapapun yang
bertahan dan konsisten mengerjakan salat subuh dan asar, maka niscaya dia bisa
mendapat imbalan surga. Selain itu, masih ada banyak sekali keutamaan salat subuh
yang kerap kali dilewatkan karena tidur. Jelas saja jadinya, jika Ratih begitu
menginginkan Angga untuk terus salat subuh setiap waktu.
4) Persahabatan yang baik selalu mendukung hal baik.
Dalam novel “Cinta Subuh”, ada banyak sekali karakter atau teman-teman yang
mendukung Arya maupun Angga untuk melakukan beragam kegiatan positif.
Melakukan Ta’aruf, berserah diri kepada keputusan Allah, hingga dibantu agar bisa
konsisten menjalankan salat subuh.
III. Tahap Analisis
Pada tahap analisis, penulis membandingkan novel Cinta Subuh dengan novel yang
ditulis oleh Alii Farighi. Di dalam tahap ini penulis akan membandingkan dari segi
penulisan, alur cerita, dan penokohan.
a) Penulisan
Nama lengkap pengarang novel ini adalah Muhammad Ali Ghifari, biasa
dipanggil mas ghifar, bang ali, kak gopal atau om ndut. Nama panggung beliau
adalah Alii Farighi. Kak Ghifar lahir di Jakarta pada tanggal 2 November 1990.
Beliau seorang ayah, suami, penulis novel. Alii Farighi merupakan seorang
penulis yang sedang naik daun dikarenakan novelnya yang berjudul Cinta Subuh
sudah diadaptasikan menjadi sebuah film drama Indonesia tahun 2022 yang
disutradarai oleh Indra Gunawan. Film ini dibintangi oleh Dinda Hauw sebagai
Ratih, Roger Danuarta sebagai Arya, dan Rey Mbayang sebagai Angga.
Sedangkan dalam novel Ta`aruf Rasa Pacaran
b) Alur Cerita
Perbedaan alur cerita pada novel cinta subuh dan novel Ta`aruf Rasa Pacaran.
Alur dari cerita pada novel cinta subuh ini menggunakan alur maju. Sedangkan
alur cerita pada novel Ta`aruf Rasa Pacaran adalah alur
c) Penokohan

IV. Tahap Evaluasi


Kelebihan Novel Cinta Subuh karya Alii Farighi
Kelebihan dalam novel ini adalah
Kelemahan Novel Cinta Subuh karya Alii Farighi
Kelemahan dalam novel ini adalah

Anda mungkin juga menyukai