ABSTRAK
Air adalah elemen yang mudah ditemukan dimanapun, namun air sering tidak diperhatikan keberadaannya.
Pada proses produksi telur di peternakan ayam, air memiliki peranan penting pada proses produksinya.
Seperti pada peternakan ayam petelur Bram Farm dibutuhkan waktu lebih banyak untuk mengontrol,
membersihkan dan mengisi ulang air minum ayam. Proses proses ini dilakukan secara manual oleh tenaga
kerja dan tugas controlling banyak menghabiskan waktu karena harus mengecek secara rutin air minum
ayam agar tidak kosong. Sistem kerja seperti ini dirasa tidak efektif serta menghabiskan banyak waktu dan
biaya tenaga kerja.
Kata kunci: mengontrol, membersihkan dan mengisi ulang air minum ayam
ABSTRACT
Water is an easy element to find anywhere, but water is often not noticed. In the production process of eggs
in chicken farms, water plays an important role in its production process. As in UD laying chicken farms.
Bram needed more time to control, clean and recharge chicken drinking water. This process process is done
manually by the workforce and the task controlling spend a lot of time because it has to check regularly the
chicken drinking water is not empty. Such a working system is considered ineffective and spends a lot of
time and labor costs.
PENDAHULUAN
Selain ketersediaan air itu sendiri, faktor tak kalah penting dalam manajemen beternak
ayam adalah pendistribusian air hingga siap dikonsumsi. Apalagi, semakin banyak jumlah populasi
ayam yang diternakkan, semakin banyak pula tenaga, waktu dan otomatis biaya untuk
mendistribusikan air ke penjuru kandang. Semakin besar populasi ayam, keberadaan instalasi
pendistribusian air yang efektif dan efisien semakin penting.Dalam dunia peternakan ayam
pedaging (broiler) atau pun (layer) di Indonesia saat ini, setidaknya dikenal dua sistem
pendistribusian air minum, yaitu sistem terbuka (open system) dan tertutup (closed system).
Perbedaan diantara keduanya sangat sederhana dan mudah dilihat. Pada open system, air disajikan
dalam wadah terbuka. Sementara pada closed system, air disajikan tertutup, yang akan keluar
dengan mekanisme tertentu (Willycisaputra 2018).
Dalam memelihara unggas, memberi pakan dan minum yang teratur sudah menjadi suatu
keharusan yang harus dilakukan agar unggas tidak kekurangan nutrisi yang dapat berakibat
kematian pada unggas peliharaan. Adapun kendala yang umum terjadi pada pemeliharaan unggas
adalah ketidakteraturan dalam waktu pemberian pakan dan minum pada unggas. Akibatnya tidak
jarang unggas menjadi kurang pakan dan minum bahkan sampai berakibat kematian pada unggas
peliharaan tersebut. Dengan perkembangan dunia elektronika yang semakin hari semakin canggih,
memungkinkan untuk membuat suatu sistem yang dapat meminimalkan permasalahan diatas
(khususnya pada pemberian minum unggas) (Kartasudjana, R dan E. Suprijatna. 2006).
Permasalahan ini memunculkan gagasan untuk mengaplikasikan teori automasi pada
peternakan ayam petelur dengan membuat sistem automasi sensor air pada pipa air minum ayam
(Radi, 2009). Sistem automasi pada peternakan ayam tersebut akan mencegah terjadinya
pemborosan waktu dan biaya tenaga kerja controlling yang bertugas mengecek air minum ayam
dan watering yang bertugas mengisi air minum ayam. Sistem automasi tersebut membantu
peternak ayam dalam pemantauan debit air pada tempat minum ayam dan membantu pengisian
automatis tempat minum ayam melalui sensor air yang modern, sehingga tempat minum ayam
selalu terisi dan ayam tidak kekurangan air.
MATERI DAN METODE