Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN PENYULUHAN

DBD DAN KEGIATAN PHBS (KERJA BAKTI) DI RT. 002 DAN RT.003

RW. 03 KELURAHAN PARIGI BARU KECAMATAN PONDOK AREN

KOTA TANGERANG SELATAN

Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Komunitas Program
Profesi Ners

Disusun Oleh :
1. Afifatun Nisa S.Kep 10. Nabila Azzahra S.Kep
2. Dela Elmi Evania S.Kep 11. Nia Maryani S.Kep
3. Dwitita Apriani S.Kep 12. Nur Puji Asti S.Kep
4. Handika Pratama S.Kep 13. Reka Widiyawati K S.Kep
5. Ika Fitria Ningsih S.Kep 14. Rizka Yuliana Putri S.Kep
6. Maryati S.Kep 15. Ruth Tiar Nauli S. S.Kep
7. Mirasyah Lestari S.Kep 16. Sugeng Ma’arif S.Kep
8. Misikem S.Kep 17. Talia Rosali S.Kep
9. Muhammad Abizar S.Kep

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengue haemorragic fever (DHF) yang biasa disebut juga dengan Penyakit
demam berdarah (dengue) adalah suatu bentuk masalah Kesehatan yang sering terjadi
diwilayah Indonesia serta menimbulkan masalah kematian dan kesehatan. Virus DHF
ini ditimbulkan akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan virus dengue.
Virus ini dapat terjadi pada setiap tahun serta dapat menyerang seluruh kelompok
umur baik anak-anak maupun pada dewasa. Virus ini terjadi karena kurangnya
partisipasi masyarakat untuk menurunkan angka pasien yang terkena virus ini atau
kurangnya masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti.
Banyak terjadi virus dengue atau demam berdarah di lingkungan masyarakat
dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara menindak lanjuti
pencegahan DBD. Oleh karena itu pendidikan kesehatan sangat penting ditanamkan
untuk masyarakat supaya bisa menurunkan angka terjadinya kasus penyakit demam
berdarah di lingkunganya. (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Demam berdarah dengue di bagi menjadi dua yaitu, Dengue berat ditandai
dengan gejala nyeri perut berat, muntah terus-menerus, pernafasan cepat, gusi
berdarah, kelelahan, gelisah,muntah darah. Mengalami syok hipovolemik (Sindrom
Syok Dengue) yang disebabkan oleh kebocoran plasma. Demam Berdarah Dengue
ringan sering ditandai dengan gejala flu, demam tinggi, sakit kepala, nyeri dibelakang
mata, nyeri otot dan persendian, mual, muntah, kelenjar bengkak atau ruam.
(Permatasari, 2021).
Pada tahun 2021, World Health Organization (WHO) memprediksi setiap
tahun terdapat sekitar 100-400 juta infeksi DBD secara global. Salah satunya asia
menjadi urutan pertama dalam jumlah penderita DBD sebanyak 70% setiap tahunnya.
Diketahui bahwa DBD penyebab utama morbiditas dan mortalitas Asia Tenggara
dengan 57% dari total kasus DBD di Asia Tenggara terjadi di Indonesia
(Wenno,2012).
Virus ini meningkat dibanding bulan Januari 2021 terdapat sebanyak 668
kasus. Sementara sampai bulan Oktober 2021, tercatat 37.646 kasus. Ada pun 10
provinsi yang melaporkan jumlah kasus terbanyak yaitu di Jawa Barat 10.772 kasus,

2
Bali 8.930 kasus, Jawa Timur 5.948 kasus, NTT 5.539 kasus, Lampung 5.135 kasus,
DKI Jakarta 4.227 kasus, NTB 3.796 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, Yogyakarta
2.720 kasus, dan Riau 2.255 kasus.
Virus dengue sering terjadi setiap tahunnya seiring dengan perubahan musim
penghujan ke musim kemarau dan sebaliknya jumlah penderitanya semakin
meningkat sehingga penyebarannya semakin meluas. Ditengah pandemi COVID-19
serta perubahan iklim yang terjadi di wilayah Indonesia ini seketika DBD menjadi
momen yang paling menakutkan. Kasus DBD di Indonesia bersifat fluktuatif, angka
dalam kasus DBD di Indonesia mengalami kenaikan di tengah pandemi COVID-19
ini, apalagi penyakit ini merupakan penyakit yang prevalensinya cukup tinggi di
Indonesia.(HASANAH, 2020). Oleh sebab itu virus yang disebabkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti bisa dikendalikan dengan mengendalian vektor dengan
menurunkan populasi larva nyamuk Aedes aegypti yaitu dengan cara pemberian
larvasida. (Khalifah,2019).
Berdasarkan uraian diatas di atas, maka penulis bermaksud melaporkan hasil
kegiatan penyuluhan mengenai penyakt DBD dan pelaksanaan kegiatan PHBS (kerja
bakti) pada warga Desa Parigi Baru.

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Bentuk Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Balai pertemuan desa/dirumah RW setempat
pada tanggal Sabtu, 18 Maret 2023. Lalu dilakukan kegatan PHBS (Kerja Bakti)
bersama warga yang bersedia. Melalui tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan kegiatan meliputi :
a. Kegiatan survei tempat yaitu di RT.02 dan RT.03 RW 03 Kelurahan Parigi
Baru
b. Permohonan ijin kegiatan kepada kantor desa atau kelurahan
c. Pengurusan administrasi (surat-menyurat)
d. Persiapan alat dan bahan serta akomodasi
e. Persiapan tempat untuk kegiatan
2. Kegiatan penyuluhan penyakit DBD dan kegiatan PHBS meliputi:
a. Pengisian daftar hadir
b. Membagikan leafleat materi DBD
c. Melakukan kegiatan PHBS
3. Penutupan
a. Foto bersama
b. Pembuatan laporan kegiatan
B. Sasaran
Warga RT.02 dan RT.03 RW 03 Kelurahan Parigi Baru

C. Output dan Outcome


1. Output yang didapat dari kegiatan yaitu dari hasil skrining rata-rata masyarakat
masih kurang berminat dalam ikut kegiatan PHBS.
2. Outcome dengan adanya Kegiatan Penyuluhan DBD dan Kegiatan PHBS
diharapkan dapat meningkatkan peran serta dalam pencegahan penyakit DBD.

4
D. Deskripsi Proses Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan penyakit DBD dan Kegiatan PHBS di RT.02 dan RT.03 RW. 03
kelurahan Parigi Baru secara umum berjalan dengan lancar. Semua membantu
mempersiapkan tempat dan mengkoordinir peserta. Peserta merupakan warga yang
tinggal di RT.02 dan RT.03 RW.03 Kelurahan Parigi Baru. Namun masih kurang
antusias warga. Untuk kegiatan PHBS dilakukan dimulai dari depan jalan area atau
wilayah RT 03 kemudian RT 02 .Sebelum melakukan kegiatan, peserta diminta untuk
mengisi daftar hadir kemudian dilakukan pembagian Leaflet. Kegiatan penyuluhan
berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Adapun kendala yang dijumpai selama
proses kegiatan adalah waktu yang sangat terbatas dan antusias warga yg hadir.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kegiatan Penyuluhan DBD dan pelaksanaan kegiatan PHBS di RT.02 dan
RT.03 RW.03 Kelurahan Parigi Baru Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan.
2. Kegiatan Penyuluhan DBD dan pelaksanaan kegiatan PHBS di RT.02 dan
RT.03 RW.03 Kelurahan Parigi Baru Kurang mendapatkan respon yang
antusias dari para warga sekitar.

B. Saran Kegiatan
Penyuluhan DBD dan Kegiatan PHBS (Kerja Bakti) seperti ini dapat dilakukan
secara rutin baik di lokasi yang sama maupun di lokasi yang berbeda dengan sasaran
masyarakat.

6
STRUKTUR KEPENGURUSAN

Ketua : Talia Rosali, S. Kep


Wakil Ketua : Dwi Tita Apriani, S. Kep
Moderator : Handika Pratama, S.Kep
Penyaji : Dwi Tita Apriani, S.Kep
Fasilitator :
 Afifatunnisa, S.Kep
 Nabilla, S.Kep
 Reka Widiyawati, S.Kep
 Ruth tiar, S.Kep
Observer :
 Ika Fitria, S.Kep
 Muhammad Abizar , S. Kep
 Sugeng Ma’arif, S. Kep
Dokumentasi :
 Nur Puji Asti, S.Kep , S. Kep
Notulen :
 Nia Maryani, S. Kep
 Misikem, S. Kep
Bendahara : Dela Elmi Evania, S.Kep
Humas :
 Handika Pratama, S. Kep
 Rizka Yuliana, S. Kep
Uraian Tugas diantaranya :
Moderator : Memipin jalannya acara kegiatan
Penyaji : Menyampaikan materi tentang karies gigi secara singkat
Notulen : Membuat notulen mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan.
Fasilitator : Mengarahkan peserta dalam melakukan kegiatan
Dokumentasi : Mendokumentasi jalannya kegiatan.

7
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai