Anda di halaman 1dari 8

KEJAR TARGET

Semoga memenuhi kebutuhan Anda !

BERANDA · HOME · SARAN

July 01, 2014

LAPORAN HASIL PRATIKUM KIMIA TITRASI ASAM BASA



Laporan Hasil Pratikum Kimia
Titrasi Asam Basa
 

Oleh :
I Putu Agus Kirana Putra
01
XI IPA1

2013
SMA Negeri 1 Kubutambahan
Kegiatan Kelompok
Nilai Karakter              : Kerja sama, rasa ingin tahu, dan jujur

A.      Tujuan
Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH melalui titrasi asam
basa.

B.      Landasan Teori


Salahsatu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi asam basa
adalah suatu prosedur untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau
basa berdasarkan reaksi asam-basa.
Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa
yang sudah diketahui kadarnya atau konsentrasinya,dan sebaiknya kadar suatu
larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang sudah
diketahui kadarnya.
Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan suatu indikator. Indikator
untuk suatu titrasi dipilih sedemikian sehingga pH pada titik ekivalen berada
dalam rentang pH indikatornya.Titrasi asam basa dibedakan menjadi tiga yaitu
titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi asam kuat dengan basa lemah dan
titrasi asam lemah dengan basa lemah.

C.       Alat dan Bahan


Alat      :
ü Buret
ü Erlenmeyer
ü Gelas ukur
ü Corong
ü Statif
ü Pipet volumetri.

Bahan  :
ü larutan HCl dengan konsentrasi yang belum diketahui
ü Larutann fenoftalein
ü Larutan NaOH 0,1 M.
ü Vaseline
D.      Langkah Kerja
1.      Menyiapkan dan membersihkan alat – alat yang akan digunakan .
2.      Mengoleskan  sedikit atau seperlunya  vaseline pada kran buret.
3.      Memasang buret pada statif
4.      Menutup kran pada buret, kemudian memasukkan larutan NaOH
0,1 M ke buret menggunakan gelas kimia dan corong
5.          Memasukkan  20 mL larutan HCl ke dalam erlenmeyer dan
menambahkan 2 tetes fenoltalein.
6.      Letakkan larutan HCl dalam elenmeyer pada ujung bawah buret
7.          Membuka kran pada buret untuk mengempaskan larutan NaOH
0,1 M tepat pada skala 0 buret. 
8.          Melakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari
buret ke dalam labu erlenmeyer sambil mengguncangkannya.
Menghentikan penentesan larutan NaOH jika larutan dalam
erlenmeyer menjadi merah muda dan warna itu tetap jika
erlenmeyer diguncangkan
9.      Mencatat volume NaOH yang digunakan
10.  Mengulangi percobaan 2-3 kali

E.       Hasil Kerja


Konsentrasi larutan NaOH diketahui adalah 0,1 M.
Pembacaan buret berisi larutan NaOH :
Volume NaOH (mL)
Percobaan ke- Terpakai ( V 2 -
Awal ( V 1 ) Akhir ( V 2 )
V1)

1 25 8 17

2 25 8 17

3 25 7 18

Perhitungan :
V HCl x M HCl x n HCl = V NaOH x M NaOH x n NaOH
Volume rata-rata NaOH yang digunakan : 17,33 mL.
Volume HCl yang digunakan : 20 mL.
F.        Pembahasan
1.      Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan tersebut!
Jawab        : HCl (aq)  + NaOH (aq)  → NaCl (aq) + H2O (l)

2.      Berapa konsentrasi larutan HCl tersebut?


Dik : VHCl  = 20 mL                          VNaOH = 17,33 mL.                    nNaOH = 1
        nHCl   = 1                                  MNaOH = 0,1 M

Dit: MHCl = …?

Jawab :
VHCl x MHCl x nHCl  = VNaOH x MNaOH x nNaOH
20 mL x MHCl x 1 = 17,33 mL x 0,1 M x 1
20 MHCl                    = 1,733
M HCl                             = 0,08665
Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,08665 M

3.          Faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan kesalahan pada


percobaan titrasi?
Jawab        :
Faktor – faktor yang bisa menyebabkan kesalahan pada percobaan
titrasi yaitu:
a.      Faktor manual :

Ø Kesalahan penglihatan pada saat pengukuran volume


pada buret

Ø Kesalahan mengamati perubahan warna

Ø Kurang teliti dan terlalu tergesa –gesa dalam


pengamatan

b.      Faktor teknis   :


Ø Kebocoran buret sehingga tidak terhitung dengan
tepat

G.      Kesimpulan :
Jadi dari percobaan dan data di atas saya simpulkan bahwa kita
dapat menentukan konsentrasi suatu larutan dengan teknik titrasi asam
basa, yaitu dengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 2 tetes
indikator fenoftalein dengan NaOH (titran) dan volume NaOH yang
digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut. Atau
bisa juga disimpulkan konsentrasi  larutan asam dapat ditentukan
dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasi
dan volumenya dan begitu juga sebaliknya konsentrasi basa dapat di
ketahui menggunakan larutan asam yang sudah diketahui konsentrasi
dan volumenya.

Share

Labels: Ilmu Pengetahuan Alam

COMMENTS

Enter Comment
POPULAR POSTS

July 01, 2014

CONTOH – CONTOH SEL VOLTA DALAM KEHIDUPAN


SEHARI – HARI
Share Post a Comment
March 23, 2015

RINGKASAN MATERI PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Share Post a Comment

Powered by Blogger

Theme images by Mae Burke


Agus Kirana

Perkenalkan saya
adalah seorang
mahasiswa salah satu
universitas ternama di
Bali. Blog ini saya
jadikan sarana untuk
berbagi informasi
kepada rekan-rekan
agar dapat membantu
dalam Target yang
ingin anda capai.

VISIT PROFILE

Blog Archive

Labels

Report Abuse

Anda mungkin juga menyukai