Dir/I/2016
BAB I
Pendahuluan
Akreditasi Rumah Sakit merupakan suatu proses dimana suatu lembaga yang
independen melakukan asesmen terhadap rumah sakit. Tujuannya untuk menentukan
apakah rumah sakit telah memenuhi standar yang dirancang untuk memperbaiki
keselamatan dan mutu pelayanan. Standar Akreditasi merupakan suatu persyaratan
yang optimal dan dapat dicapai. Standar akreditasi ini merupakan upaya mendorong
rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan dan distimulasi
melakukan perbaikan yang berkelanjutan dan terus menerus serta perbaikan sistem
yang meliputi input, proses, produk, output dan out come.
Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit mewajibkan rumah
sakit menjalani akreditasi dengan demikian rumah sakit harus menerapkan standar
akreditasi termasuk standar – standar lainnya yang berlaku bagi rumah sakit sesuai
dengan penjabaran dalam standar Akreditasi Rumah Sakit.
Dokumen akreditasi yang harus disiapkan rumah sakit meliputi dokumen yang
merupakan regulasi dan dokumen bukti pelaksanaan kegiatan. Untuk dokumen yang
merupakan regulasi dibuat dalam bentuk Pedoman / Panduan Tata Naskah Rumah Sakit
dibedakan menjadi dua yaitu yang pertama Regulasi Pelayanan RS, yang terdiri dari
1. Kebijakan Pelayanan RS
2. Pedoman / Panduan Pelayanan RS
3. Standar Prosedur Operasional (SPO)
4. Rencana Jangka Panjang (Renstra, Rencana Strategis Bisnis, Bisnis Plan, dan lain –
lain)
5. Rencana Kerja Tahunan (RKA, RBA, atau lainnya).
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan dan merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau
melaksanakan kegiatan dan mengatur beberapa hal. Sedangkan paduan adalah
merupakan petunjuk dalam melaksanakan kegiatan dan hanya mengatur satu hal /
kegiatan.
Terkait hal tersebut diatas bahwa Instalasi bedah merupakan satuan organisasi /
unit kerja dan salah satu uraian tugasnya menyusun perumusan kebijakan daerah di
bidang pelayanan anestesi dan bedah sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan.
RSU. KMC Luragung adalah rumah sakit yang berbadan hukum dibawah PT. Pilar
Mandiri Kuningan sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 49, tanggal
11 Maret 2010, yang dibuat oleh Notaris Zainul Rochman, SH.
RSU. KMC Luragung, awal mulanya dibangun pada bulan Juni 2010 diatas tanah
seluas 9.683 M2 terletak di Jln. Raya Luragung, Desa Cirahayu, Kecamatan Luragung,
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki bangunan untuk fasilitas pelayanan
kesehatan serta perkantoran RSU KMC LURAGUNG.
RSU KMC LURAGUNG didukung oleh para tenaga Dokter Spesialis, Dokter Umum
dan Dokter Gigi serta dibantu oleh para Perawat, Bidan, Apoteker, Radiografer, Analis
Kesehatan, Fisiotherapis dan karyawan staf non medis.
Menyikapi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya di
wilayah timur Kabupaten Kuningan, maka RSU KMC LURAGUNG diharapkan dapat
menjawab kebutuhan masyarakat tersebut.
Dalam upaya tersebut RSU KMC Luragung akan melaksanakan upaya
peningkatkan mutu pelayanan dengan terus melakukan pengembangan baik dalam hal
kelengkapan sarana dan prasarana serta meningkatkan profesionalisme Sumber Daya
Manusia guna terciptanya pelayanan kesehatan yang berkualitas sebagai perwujudan
Visi dan Misi RSU KMC Luragung.
1. DATA UMUM
DIREKTUR UTAMA
PT. PMK
DIREKTUR
RSU. KMC
KOMIT
E SATUAN
PENGAWAS
MEDIK INT
KASUBBA
G
PEMELIHA
KASI KASI RAAN KASUBBAG KASUBBAG
ETIKA, PENDAPAT
YAN MED PROFESI TU & KEPEG AN
KASSUBA
KASI KASI G KASUBBAG KASUBBAG
PENGELUA
PPM ASKEP KESLING LOGISTIK RA
KASI
SIRS
KAB. KUNINGAN
Pelaksana Laboratorium
Cucun Juningsih Amd.AK
Pika Nurropiah S.Tr.AK
Imas Masrinah Amd.AK
Uraian Jabatan
b. Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang dilakukan
c. Uraian Tugas
1. Melakukan semua pemeriksaan Laboratorium sesuai dengan SPO yang
berlaku
2. Melakukan pemantapan mutu internal dan mendokumentasikannya
3. Melakukan pemantapan mutu eksternal dan mendokumentasiakannya
4. Melakukan pelaporan hasil pemeriksaan
5. Melakukan rujukan pemeriksaan ke laboratorium luar sesuai dengan SPO
yang berlaku
6. Melakukan pemesanan darah ke PMI berdasarkan permintaan dokter
7. Melakukan pengambilan darah pada pasien rawat jalan dan rawat inap jika
diperlukan.
IPSRS
GIZI
IGD KEAMANAN
LABORATORIUM
SUPIR
ADM RANAP
KASIR
REKAM
MEDIK FARMASI LOGISTIK
UMUM
1. Radiologi
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan USG dsn BNO ivp harus melakukan
pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan Urea dan Creatinin. Maka perlu
adanya koordinasi dan kerjasama. Walaupun tidak harus dibuat SPO untuk
menjalankan kerjasama ini.
2. Rumah Tangga
Hubungan dengan rumah tangga walaupun secara langsung tidak ada dan juga
secara terus menerus namun sesekali ada keperluan insidentil yang memang tidak
harus dibuatkan SPO untuk menjalankan kerjasama ini.
Kerjasama non medis merupakan suatu operasional yang sudah harus mejadi
program dari IPSRS akan tetapi pemeliharaan alat laboratorium yang khusus masih
harus berhubungan dengan vendor alat trersebut hanya sebagian kecil dan
kerusakan ringan yang di lakukan oleh IPSRS.
RSU KMC LURAGUNG
Page 13
4. Rekam Medis
Kerjasama dengan Rekam medis cukup banyak dan sudah ada beberapa SPO .
beberapa hal yang menyangkut pendaftaran pasien serta beberapa hal yang
berhubungan dengan dokumentasi penyerahan dokumen hasil Patologi anatomi dan
cara penerimaan pasien rawat jalan dari luar rumah sakit.
7. Keamanan
Keamanan dan ketertiban ruangan menjadi tanggung jawab bagian Laboratorium
akan tetapi secara umum bahwa Laboratorium berkoordinasi dengan bagian
keamanan dalam hal pengaturan keamanan untuk tercapainya keadaan yang
nyamanan. Adanya hubungan kerja namun secara khusus tidak perlu dibuat SPO.
8. Supir
Sample pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan pemeriksaan intrernal akan
dilakukan pemeriksaan diluar/dirujuk maka kebutuhkan transportasi dilakukan
oleh sopir . untuk membuat kerjasama yang bisa berjalan baik maka akan dibuat
SPO.
9. Logistic umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Laboratorium diperoleh
dari logistic umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
10. Farmasi
Kebutuhan Reagensia dan BHP diperoleh dari bagian farmasi dengan prosedur
permintaan sesuai SPO. Bagian farmasi akan menyediakan Reagensia dan BHP yang
dibutuhkan oleh ruang laboratorium.
Dari rincian hubungan kerja dengan bagian lain kadang harus jelah dan perlu
dibuatkan prosedur operasional, namun kadang hanya perlu sekedar koordinasi
karena memang hanya bersifat insidentil.
Atas dasar tersebut adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya
adalah memberdayakan sumber-sumber seefektif mungkin sehingga pada waktu yang
tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
A. Pola Ketenagaan
Pada Instalasi laboratorium memerlukan tenaga-tenaga professional. Diantaranya
seorang dokter spesialis patologi klinik dan analis kesehatan dalam melakukan
pemeriksaan laboratorium.
Penanggung SMA/D3 1
jawab
Administrasi
Jumlat Tolal 11
8. Pelaksana Teknis
Berpendidikan D3 Analis Kesehatan yang telah berpengalaman
Jadwal Dinas :
Senin-Minggu = shif pagi, siang
Hari Libur = Libur disesuaikan dengan jadwal shif
D. Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Laboratorium khususnya
dan Rumah Sakit Khusus umumnya diperlukan pembinaan/ pengembangan
kompetensi tenaga medis maupun keperawatan.Pembinaan / pengembangan
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Kegiatan Orientasi
Setelah analis tersebut dinyatakan lulus seleksi, maka analis tersebut harus
mengikuti program orientasi yang bertujuan untuk memperkenalkan analis terhadap
institusi rumah sakit, uraian tugas maupun pengenalan ruangan. Tujuan dari program
orientasi untuk mempersiapkan analis baru yang berkualitassesuai yang diharapkan
dalam memasuki lingkungan kerja baru sehingga tujuan dari pelayanan Laboratorium
dapat tercapai.
Pertemuan / Rapat
A. Rapat Rutin
1. Undangan Rapat
2. Daftar hadir
3. Agenda Rapat
4. Notulen Rapat
5. Laporan
Hari, tanggal :
Tempat :
Pemimpin Rapat :
Notulen Rapat :
Jumlah Peserta :
Rapat
Agenda Rapat :
B. Rapat Insidentif
Rapat insidentif diselenggarakan jika ada hal yang harus segera di musyawarahkan
dan dapat dilaksanakan tanpa harus menunggu jadwal rapat rutin, kelengkapan rapat
yang diperlukan sesuai dengan yang dibutuhkan pada rapat rutin.
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan terdiri dari jumlah pasien
2. Laporan jumlah reangensia yang di gunakan
3. Laporan Tahunan
Laporan yang mencakup jumlah pasien perbulan dan total pasien keseluruhan
pertahun.
dr.SYARIF HIDAYAT,MARS
Direktur