Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dan
kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan mata kuliah Optimasi Tugas Besar.
Kami tentu menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar laporan
ini dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABLE
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Untuk mengimplementasikan dengan Particle Swarm Optimization
terhadap Dataset Birds atau Burung.
2.1. Burung
Burung adalah salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia.
Keberadaan pakan, tempat bersarang dan singgah merupakan faktor yang
mempengaruhi kekayaan spesies burung pada tingkat lokal. Selain itu burung
memerlukan syarat–syarat tertentu yaitu adanya kondisi habitat yang cocok dan
aman dari segala macam gangguan (Hernowo, 1985). Burung mempunyai
peranan penting sebagai indikator keanekaragaman hayati karena burung dapat
hidup di seluruh habitat daratan di seluruh dunia, peka terhadap perubahan
lingkungan, taksonomi sudah jelas dan penyebaran geografisnya telah cukup
diketahui (Sujatnika, Soehartono, Crosby dan Mardiastuti, 1995)
Ferianita (2007) burung di alam mempunyai peranan penting dalam menjaga
kelestarian lingkungan contohnya sebagai pengontrol hama, pemencar biji dan
sebagai pollinator. Burung memiliki persebaran merata secara vertikal maupun
horizontal. Persebaran dan keanekaragaman burung pada setiap wilayah
berbeda dipengaruhi oleh luasan habitat, struktur vegetasi serta tingkat kualitas
habitat di masing–masing wilayah. Menurut Wong (1985), burung merupakan
indikator yang dapat dipercaya dalam regenerasi hutan, bahkan mereka mampu
dalam menyesuaikan diri terhadap kebiasaan atau kondisi lingkungan yang
berubah–ubah.
Burung termasuk dalam kelas Aves, sub Phylum Vertebrata dan masuk ke
dalam Phylum Chordata, yang diturunkan dari hewan berkaki dua Welty (1982)
dalam Darmawan (2006). Burung dibagi dalam 29 ordo yang terdiri dari 158
famili, merupakan salah satu diantara kelas hewan bertulang belakang. Burung
berdarah panas dan berkembangbiak melalui telur. Tubuhnya tertutup bulu dan
memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Burung memiliki
pertukaran zat yang cepat kerena terbang memerlukan banyak energi. Suhu
tubuhnya tinggi dan tetap sehingga kebutuhan makanannya banyak,
(Darmawan, 2006).
2
2.2. Penyebaran Burung
Burung dapat menempati tipe habitat yang beranekaragam, baik habitat
hutan maupun habitat bukan hutan seperti tanaman perkebunan, tanaman
pertanian, pekarangan, gua, padang rumput, savana dan habitat perairan.
Penyebaran jenis burung dipengaruhi oleh kesesuaian lingkungan tempat hidup
burung, meliputi adaptasi burung terhadap perubahan lingkungan, kompetisi
dan seleksi alam (Welty, 1982).
Pergerakan satwa liar baik dalam skala sempit maupun luas merupakan usaha
untuk memenuhi tuntutan hidupnya. Burung membutuhkan suatu koridor untuk
melakukan pergerakan yang dapat menghubungkan dengan sumber
keanekaragaman. Penyebaran suatu jenis burung disesuaikan dengan
pergerakkannya atau kondisi lingkungan seperti pengaruh luas kawasan,
ketinggian tempat dan letak geografis. Burung merupakan kelompok satwaliar
yang paling merata penyebarannya, ini disebabkan karena kemampuan terbang
yang dimilikinya, (Alikodra, 2002).
3
diselesaikan. PSO dikembangkan berdasarkan pengamatan akan perilaku
kawanan hewan dalam mencari makanan atau menghindari predator yang
kemudian dimodelkan secara matematis untuk dapat dikerjakan pada
komputer. Pada awalnya, PSO diciptakan untuk memecahkan masalah-
masalah yang ruang pencarian solusinya kontinu. PSO juga dapat digunakan
untuk mencari solusi pada ruang pencarian yang diskret. Hal itu dapat
dilakukan cara memodifikasi PSO kontinu secara sederhana dengan
membulatkan bilangan kontinu ke bilangan bulat terdekat. Ada pula cara yang
lebih rumit untuk memodifikasi PSO kontinu ke PSO diskret misalnya dengan
menggunakan fungsi sigmoid (Khanesar et al., 2007). Selain kontinu dan
diskret, PSO juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang
bersifat kombinatorial, misalnya untuk memecahkan masalah travelling
salesman (Zhong et al., 2007). Tasgetiren et al. (2004).
Xj(i)= X1(1),X2(1),...,Xjn(i)
Vj(i)= V1(1),V2(1),...,Vjn(i)
Xj(i)=Vj(i)+Xj(i-1)
Dengan:
OBj i = respon dari eksperimen yaitu gaya tekan, torsi, delaminasi lubang
masuk dan delaminasi
lubang keluar.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Pencarian Data
Hasil Eksekusi
5
3.2 Daftar Daftar Data
Table 2 Daftar data test dan valid yang masing masing berjumlah 10
6
3.3 Bahasa Pemrograman
7
8
3.4 Hasil Eksekusi Program
Berikut ini adalah hasil pemrograman Particle Swarm Optimization ini
jumlah fitness bisa berbeda beda karena diibaratkan partikel-partikel bertebaran
hingga mengikuti satu titik.
9
BAB IV
TATA LAKSANA
Bulan
Juni
Kegiatan Pekan ke
1 2
Pencarian Data √
Mengolah Data √ √
Penentuan Pbest dan Gbest √
Eksekusi √
Pembuatan Laporan dan PPT √ √
Pengrevisian Program dan √
Laporan/PPT
Table 3 Jadwal Penelitian
10
4.4. Alat dan Bahan
Dalam pembuatan pembuatan Game Puzzle ini, alat dan bahan yang
digunakan meliputi hardware, software serta bahan-bahan penunjang lainnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dataset:
https://www.kaggle.com/sapal6/bird-speciestiny
Tentang PSO :
http://e-journal.uajy.ac.id/120/4/2TF05773.pdf
Tinjauan Pustaka Tentang
Burung:
http://eprints.umm.ac.id/35880/3/jiptummpp-gdl-adinurrahm-48748-3-
babii.pdf
Tentang C++ :
https://www.academia.edu/33277357/Makalah_Pemrograman_C_
Sumber Pemrograman :
https://stackoverflow.com/
12