Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang
diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah.
Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian
pada kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK)
sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak
tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak
diberlakukan kurikulum 1975.
Demikian pula halnya dengan jabatan fungsional guru bimbingan dan konseling
yang sesungguhnya hanya dapat dilaksanakan secara optimal oleh mereka yang
memang memiliki latar belakang kependidikan seperti itu. Jika suatu jabatan
fungsional dilakukan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
dan keprofesian yang benar, maka sangat besar kemungkinannya terjadi
penyimpangan perilaku, penyimpangan kegiatan, dan penyimpangan penafsiran di
luar batas kewajaran yang seharusnya. Itulah yang terjadi dalam ruang lingkup
bimbingan dan konseling ditingkat sekolah dasar pada dewasa ini.