PEMBAHASAN
Pengertian Gnetophyta
Gnetophyta adalah divisi dari anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka). Di Indonesia contohnya adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon)
yang merupakan anggota dari kelompok ini. Daunnya tunggal, duduknya
berhadapan. Batangnya berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk
bulirkeluar dari ketiak daun. Buah dan daun muda melinjo dapat disayur, bijinya
dibuat emping; dan serabut kulitnya untuk pembuatan jala. Gnetophyta
merupakan divisi yang dianggap paling maju di antara keempat divisi pada
gymnospermae. Struktur anatomi yang mendekati angiospermae menjadi
pertimbangan hal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur pembuluh.
Gnetophyta tersebar dari daerah gurun hingga daerah dekat hutan hujan tropis.
Genus Welwitschia merupakan semak gurun yang cukup populer di AfrikaMelinjo
(Gnetum gnemon) sepintas tidak berbeda dengan angiospermae. Melinjo termasuk
daun tidak lengkap karena hanya memiliki lamina dan petiolus saja, melinjo
mempunyai circumscriptio ovalis (jorong). Interveniumnya seperti kertas
(papyraceus)Permukaan daunnya licin mengkilat (laevis nitidus). Nervationya
menyirip (peninervis). Margo bertepi rata (integer), apex meruncing (acuminatus)
dan basisnya runcing (acitus).
Tumbuhan ini hanya ada dan tumbuh pada daerah subtropisTumbuhan yang
termasuk kedalam golongan gynkgopsida terdiri atas tumbuhan-tumbuhan yang
berkayu dengan bermacam-macam habitus dan ada sebagian yang teah punah.
Dalam pengamatan secara makroskopik ditunjukan adanya organ reproduksi yang
disebut stobillus yang berupa mikrosporofi untuk sel jantan dan mikrosporofil
untuk sel betina.
Ciri-ciri Gnetophyta
Tumbuhan berkayu yang batangnya bercabang-cabang atau tidak, atauhanya
terdiri atas hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekunder terdapat vasa(trakea).
Saluran resin tidak terdapat. Daun tunggal, berhadapan. Bungaberkelamin
tunggal, majemuk, terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar,
mempunyaitenda bunga. Bunga betina mempunyai bakal biji yang tegak
(atrop).Pembuahan dengan perantaraan buluh serbuk dengan dua inti generative
yangtidak sama besar di dalamnya. Lembaga mempunyai dua daun lembaga.
Di Indonesia dikenal tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) yang merupakan
anggota dari kelompok ini. Daunnya tunggal, duduknya berhadapan. Batangnya
berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak
daun. Buah dan daun muda melinjo dapat disayur, bijinya dibuat emping; dan
serabut kulitnya untuk pembuatan jala. Ciri khas Gnetaceae adalah tumbuhan
berumah dua, strobilus jantan dan betina tersusun berlingkar dalam bentuk bulir.
Benang sari tersusun dalam spiral, jumlahnya banyak, dan terdapat di bawah
lingkaran bakal bijiyang mandul. Strobilus betina mempunyai bakal biji tersusun
dalam lingkaran, bakal biji yang fertil dibungkus oleh dua lapis integumen.
Kelompok tumbuhan Gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun
majemuk, daun-daun berhadapan atau berlingkar, dan tidak mempunyai saluran
resin. Gnetophyta terdiri dari dua kelas yaitu Ephedraceae dan Gnetaceae.
Ephedraceae merupakan semak dengan tinggi sekitar 2 meter yang tumbuh tegak,
menjalar, atau merambat dengan percabangan yang banyak. Kebanyakan hidup di
daerah tropis dan subtropis di belahan bumi utara, umumnya ditanam sebagai
tanaman hias. Contoh Ephedra sp dan Welwitschia sp. Gnetaceae mempunyai
anggota satu genus saja yaitu Gnetum yang jenis-jenisnya banyak ditemukan di
Indonesia.
Ordo Gnetales
Gnetaceae, pohon-pohon yang lurus, banyak bercabang-cabang (tetapi cabang-
cabang itu sering kali tidak bersambungan dengan bagian kayu batang,hingga
mudah lepas) daun tunggal, duduknya berhadapan. Batang mempunyaicambium,
fleoterma dan buluh-buluh kayu tanpa saluran resing. Bunga majemuk,
bercabang-cabang dikasial (anak payung menggarpu), keluar dari ketiak daun.
Ujung bunga majemuk, berbentuk bulir dengan bunga yang berkarang
dalamketiak dua daun pelindung yang berlekatan. Bunga jantan dengan tenda
bungaberbentuk pembuluh dan pada perpanjangan sumbu bunga yang berbentuk
benangterdapat 1-2 kantong sari. Bunga betina dengan tenda bunga berbentuk
pembuluh dengan satu bakal biji didalamnya ynag mempunyai dua integumen.
Bijidiselubungi suatu mantel yang terdiri atas integument luar yang menjadi keras
dan tenda bunga yang berdaging akhirnya berwarna merah jika buah telah masak.
Suku ini hanya terdiri atas satu marga Gnetum, dengan kurang lebih 30 jenis yang
semua hidup di daerah tropika. Gnetum gnemon (belinjo), yang banyak ditanam
di pekarangan-pekarangan. Daun muda untuk sayur, demikian pula buahnya.
Bijinya untukpembuatan emping. Serabut kulitnya dipakai untuk pembuatan jala
yang kuat dantahan di air laut.
Tumbuhan Gnetum gnemon memiliki susunan klasifikasi sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Gnetum gnemon merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang
yang berkayu serta pola percabangan monopodial dan merupakan tumbuhan
berbiji terbuka. Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar
batangnya kokoh, daunya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul melinjo
tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan
berbunga. Yang dianggap buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh
selapis aril yang berdaging. Daunnya jenis tunggal dengan tepi yang rata duduk
daunnya berhadapan serta sudah memiliki pola pertulangan daun. Letak keduanya
adalah sama-sama aksilaris. Jumlah mikrosporofi dan makrosporofil banyak dan
berkarang. Keterbukaan bijinya sudah hampir tertutup. Gnetum gnemon memiliki
biji yang hampir tertutup yang artinya sudah maju, jenis kelamin juga
berpengaruh dari penilaian maju atau tidaknya tumbuhan iniyang berjenis kelamin
ganda atau berumah satu dianggap lebih primitive dari pada yang berumah satu.
Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif
(cangkokan okulasi, penyambungan dan stek). Reproduksi terjadi secara seksual
sel sperma memulai dengan bantuan angin terbang menuju strobilus betina Disini
terjadi proses fertilisasi dan akhirnya terbentuk zygot yang tumbuh menjadi biji.
Biji ini dilengkapi sayap sehingga apabila telah matang bisa jatuh di tempat
yang jauhdari induknya. Memiliki strobilus jantan dan betina dalam satu pohon.
Strobilus jantan terletak diujung tangkai. Sedangkan strobilus betina terletak di
ketiak batang. Daur hidup tumbuhan biji terbuka ini menunjukan persamaan
dengan tumbuhan paku heterospora. Manfaat Gnetum gnemon adalah: daun-daun
muda bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah menjadi sayur. Bagian paling
penting dari melinjo adalah biji-biji Melinjo dapat dimakan kering dimasak, atau
diawetkan menjadi kerupuk (Emping)Emping merupakan panganan hasil industri
rumah tangga dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat di Jawa.
Selain itu pohon melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga baik ditanam
untuk pemulihan kembali areal kritis. Di Jawa Tengah, Melinjo ditanam untuk
merehabilitasi lahan dan konservasi tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai
Gobeh. Spesies ini telah direkomendasikan sebagai tanaman penghijauan.
Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana.
Ordo Ephedrales
Hanya terdiri atas satu suku yaitu Suku: Ephedraceae Perdu yang bercabang
banyak dengan cabang-cabang yang berwarna hijau dengan daun yang berbentuk
sisik yang duduknya bersilang. Bunga dalam bulir pada ujung sirung pendek yang
keluar dari ketiak daun pelindung yang besar, yang sehabis penyerbukan menjadi
berdaging atau melebar. Bunga jantan dengan dua daun tenda (tepala) dan 2-8
kepala sari beruang 2-3 dan melekat pada suatu tiang. Bunga betina dengan tenda
berbentuk pembuluh, didalamnya terdapat satu bakal biji dengan integument yang
amat memanjang yang berbentuk pembuluh. Tenda bunga menjadi keras dan
menyelubungi buah. Suku ini hanya terdiri atas satu marga, yaitu: Ephedra dengan
kurang lebih 35 jenis yang tersebar di daerahpanas dan daerah iklim sedang.
Ordo Welwitschiales
Tumbuhan dengan batang hipokotil yang menebal seperti umbi dan akar
tunggang yang menembus tanah sampai di bagian yang basah. Batang epikotil dan
daun-daun tidak terdapat, kecuali dua daun yang berhadapan, berbentuk pita,
kurang lebih 2 m panjang, yang pada ujungnya mulai mati, tetapi pada pangkal
terus tumbuh selama tumbuhan masih hidup. Bunga majemuk terdapat pada tepi
badan hipokotil bercabang seperti anak paying menggarpu, dengan bunga-bunga
yang tersusun dalam bulir yang keluar dari ketiak daun pelindung yang besar dan
tersusun barhadapan. Bunga berkelamin jantan dengan 4 tepala yang tersusun
dalam 2 lingkaran dan 6 benang sari yang pangkalnya. berlekatan dengan
kepalasari yang masing-masing terdiri atas 3 kantong sari. Ditengah terdapat bakal
biji yang rudimentar. Bunga berkelamin betina dengan tenda bunga yang
berlekatankanan kiri melebar seperti sayap. Bakal biji dengan satu integument
berbentuk pembuluh yang memanjang. Suku ini hanya terdiri atas marga
Welwitshia, yang mencakup W. mirabilis, hidup endemic di daerah gurun dekat
pantai Afrika barat daya dan angola.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Neil, dkk. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi Tumbuhan (spermatathophyta).
Yogyakarta :UGM Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta: Gajah Mada University Pres.