Anda di halaman 1dari 36

Sistem Produksi

(TI1343)
Pertemuan ke-5
PENGENDALIAN AKTIVITAS PRODUKSI
(Production Activity Control, PAC)

Ir. Nur Indrianti, M.T., D.Eng.


indrianti_class@yahoo.com
indrianti_class@yahoogroups.com

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 1
Deskripsi
Pertemuan ke-5 ini akan membahas:
 Konsep dasar PAC
 Penjadwalan job shop
 Operation overlapping
 Operation splitting

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 2
Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme
pengendalian aktivitas produksi dan
menentukan prioritas penjadwalan pesanan
pada sistem manufaktur job-shop

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 3
PENDAHULUAN
PRODUCTION ACTIVITY CONTROL (PAC)
SHOP FLOOR CONTROL (SFC)

Tujuan utama:
Mempertahankan keseimbangan antara sumber-sumber daya
manufakturing yang tersedia dan permintaan total.

Fungsi:
 Melakukan aktivitas-aktivitas sebagaimana telah direncanakan,
melaporkan hasil-hasil operasi, dan memperbaiki atau merevisi
rencana-rencana yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
 umpan-balik dilakukan melalui pengukuran output aktual dan
membandingkannya dengan rencana-rencana.
 Merupakan komponen esensial dari close-loop MRP.

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 4
Skema pengendalian aktivitas
produksi
MRP CRP

Order release
planning

PENGENDALIAN
AKTIVITAS PRODUKSI
Order release Priority Control
Queue Management
Input/Output Planning
and Control
Dispatching Order sequencing
Order Assignment

Production
process
(Activity)

Production
reporting
Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 5
PROSES PERENCANAAN
PENGENDALIAN
1. Business Planning
2. Production Planning
3. Master Scheduling (MPS)
4. Material Requirements Planning (MRP)
5. Production Activity Control (PAC)

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 6
FORMULIR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANUFAKTURING
Status
Uraian Frekuensi
Tanggung Horizon Periode Evaluasi
Tingkat (Rencana) Tinjauan
Jawab Perencanaan Waktu (Informasi
Perencanaan Terperinci Ulang
Aktual)
Perencanaan
Bisnis
Perencanaan
Produksi
RRP
MPS
RCCP
MRP
CRP
Pembelian
PAC
Pengendalian
Kapasitas

Keterangan:
RRP = Resource Requirements Planning MPS = Master Production Scheduling
RCCP = Rough Cut Capacity Planning CRP = Capacity Requirements Planning
PAC = Production Activity Control

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 7
SISTEM PENGUKURAN PERFORMANSI MANUFAKTURING

Tujuan Pengukuran
Area Fungsional Tanggung Jawab
Performansi Performansi

Perencanaan Manajemen Puncak


Rencana Bisnis Manajer Umum Return on Actual ROI
Investment Planned ROI
Rencana Penjualan Manajer Pemasaran Performansi Units bookedl
Penjuaian Units planned
Rericaria Produksl Manajer Manufakturln Performansi Actual production/
Produks planned production

Perencanaan Manajemen Operasi


Master Schedule Manaj er Material MPS Performance Actual MPS /
Planned MPS
Rencana Material Manajer Material Release Reliability On-time orders release
Total orders released
Rencana Kapasitas Manajer Manufakturing Capacity Performance Capacity hours produce
Capacity hours require

Database
Bills of Material Manajer Engineering BOM Accuracy Parts in agreement/
Total number of parts
Inventor Control Manajer Material Inventory Number of parts correct/
Number of parts counted
Routings Manajer Manufakturin Routing Operations in agreement/
Number of operations

Pelaksanaan Manajemen Operasi

Pembelian Manajer Pembelian Schedule Parts delivered/


Performance Parts scheduled
Shop Floor Control Manajer Manufakturing Schedule Parts completed /
Performance Parts scheduled
Delivery Manajer Umum Schedule Units delivered /
Performance Performance Units promised

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 8
TUJUAN UTAMA PENGENDALIAN PRODUKSI DAN
INVENTORI
 Memaksimumkan tingkat pelayanan pelanggan
(customer service level.
 Meminimumkan investasi inventori (inventory
investment)
 Efisiensi operasi (operating efficiencies)

PEMERIKSAAN KEBUTUHAN DAN


KETERSEDIAAN KAPASITAS
 Kebutuhan kapasitas ditentukan oleh
capacity requirements planning (CRP)
 Ketersediaan kapasitas
 Validitas waktu tunggu (lead-time validity)
 Perhatian khusus dibutuhkan untuk
gateway and bottleneck work centers.
Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 9
SOLUSI TERHADAP MASALAH
KEKURANGAN KAPASITAS
1. Meningkatkan kapasitas melalui solusi jangka pendek:
Melakukan lembur atau overtime.
 Bantuan sementara.
 Penugasan atau penempatan ulang (reassignments).
 Menyewa peralatan (equipment rental), dan lain-lain.
2. Menggunakan alternate routings.
3. Melakukan outsourcing melalui membeli parts yang
biasanya dibuat.
4. Mencari subkontraktor untuk disubkontrakkan pekerjaan
itu.
5. Melakukan overlap operations sehingga waktu tunggu
menjadi lebih pendek, tetapi hal ini tidak akan
meningkatkan kapasitas.
6. Menjadwalkan ulang pesanan-pesanan yang dikeluarkan.

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 10
SOLUSI TERHADAP MASALAH
KEKURANGAN SUMBERDAYA LAIN

 Cari alternatif tooling


 Outsourcing
 Subkontrak
 Meminjam keahlian

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 11
LAPORAN PRODUKSI
1. Kemajuan Produksi
• Job Shop Reporting
• Flow Production Reporting
2. Aktivitas Material
• Work-In-Process (WIP).
• Hasil (Yield).
3. Sumber Daya Kapasitas (Capacity Resources)
• Tenaga kerja (labor)
• Peralataan (equipment).
• Tooling

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 12
Teknik-teknik Pengumpulan Data
1. Metode manual:
2. Batch reporting;.
3. Peralatan pengumpulan data:

Pegukuran dalam PAC:


 Work-In-Process Costing:
 Job Order Costing
 Product Costing
 Process Costing
 Transaction Costing

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 13
PENENTUAN PRIORITAS
OPERASI MANUFAKTURING
1. CriticalRatio (CR)
2. Shortest Processing Time (SPT)
3. First Come First Served (FCFS)
4. Earliest Due-Date (EDD)
5. Longest Processing Time (LPT)

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 14
CRITICAL RATIO

CR > 1 : pekerjaan mempunyai beberapa slack time (lebih cepat)


CR < 1 : job melebihi due-date (terlambat)
CR = 1 : on-time

Contoh :
 hari ini adalah tanggal 22 April.
 Order #1234 dibutuhkan pada tanggal 3 Mei dan memiliki 8 hari dari kerja
yang tersisa.
 Order #2345 memiliki 24 hari dari kerja yang tersisa, dibutuhkan pada 13
Mei.

CR Order #1234 = (3 Mei - 22 April) / 8 = 10 days TR/ 8 days WR = 1,25.


CR Order #2345 = (13 Mei - 22 April) / 20 = 16 days TR / 20 days WR =
0,80.

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 15
FIRST COME FIRST SERVED
Contoh:

Job Job Work (Processing) Job Due Date Flow Time


Time (Days) (Days) (Processing time kumulatif)

A 6 8 6
B 2 6 8
C 8 18 16
D 3 15 19
E 9 23 28

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 16
EARLIEST DUE DATE (EDD)
Job Job Work Flow Time (3) Job Due Date, Job
Sequence (Processing =Kumulatif (2) (Days) Lateness
(1) time , Days) (4) (5) = (3) – (4)
(2)

B 2 2 6 0

A 6 8 8 0

D 3 11 15 0

C 8 19 18 1

E 9 28 23 5

Total 28 68 - 6

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 17
METODE SHORTEST PROCESSING TIME
(SPT)
Job Job Work Flow Time (3) Job Due Date, Job
Sequence (Processing =Kumulatif (2) (Days) Lateness
(1) time , Days) (4) (5) = (3) – (4)
(2)

B 2 2 6 0

D 3 5 15 0

A 6 11 8 3

C 8 19 18 1

E 9 28 23 5

Total 28 65 - 9

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 18
LONGEST PROCESSING TIME
(LPT)
Job Job Work Flow Time (3) Job Due Date, Job
Sequence (Processing =Kumulatif (2) (Days) Lateness
(1) time , Days) (4) (5) = (3) – (4)
(2)

E 9 9 23 0

C 8 17 18 0

A 6 23 8 15

D 3 26 15 11

B 2 28 6 22

Total 28 103 - 48

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 19
PENGUKURAN
EMPAT METODE SEQUENCING

Average
Average Average
Utilization Number
Metode Completion Time Lateness
(%) Of jobs in
(Days) (Days)
System

SPT 13,0 43,1 2,32 1,8

FCFS 15,4 36,4 2,75 2,2

EDD 13,6 41,2 2,42 1,2

LPT 20,6 27,2 3,68 9,6

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 20
RUN-OUT TIME
Runout time:
Periode berlangsungnya persediaan yang ada dan memberikan peramalan
yang sesuai.

unit persediaan
R
Contoh:
permintaan rata - rata yang digunakan
suatu perusahaan membuat 20 circuits (part no.10) tiap harinya dan
menyimpan 80 sebagai stok, waktu yang dijalankan dalam membuat Part
No.101 adalah empat hari.

Item Persediaan Permintaan Runout Prioritas


(unit) (dalam hari) penjadwalan

A 80 20 4.0 1
B 100 10 10.0 2
C 150 12 12.5 3
D 60 4 15.0 4

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 21
KETERLAMBATAN PEMESANAN
DAN INDIKATOR PRIORITAS
Critical ratio untuk pemesanan yang terlambat (sekarang hari ke-35)
Item Due date Actual time Manufacturing lead time Critical Days behind
remaining remaining Ratio
A 40 5 2 2.5 +3
B 35 0 10 0.0 -10
C 35 0 8 0.0 -8
D 25 -10 4 -2.5 -14
E 25 -10 8 -1.25 -18

Proritas keterlambatan pemesanan manufacturing lead time remaining


Order Due date Actual time Manufacturing lead Days behind or Priority
remaining time remaining ahead schedule
A 40 5 2 +3 5

B 35 0 10 -10 3
C 35 0 8 -8 4
D 25 -10 4 -14 2
E 25 -10 8 -18 1

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 22
KETERLAMBATAN PEMESANAN
DAN INDIKATOR PRIORITAS
Keterlambatan pemesanan-processing time remaining
Order Due date Actual time Processing time Days behind or Priority
remaining remaining ahead schedule rank
A 40 5 2 +3 5
B 35 0 4 -4 4
C 35 0 5 -5 3
D 25 -10 1 -11 2
E 25 -10 3 -13 1

Order Due date Actual time Manufacturing lead Days behind or Priority
remaining time remaining ahead schedule
A 40 5 2 +3 5

B 35 0 10 -10 3
C 35 0 8 -8 4
D 25 -10 4 -14 2
E 25 -10 8 -18 1

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 23
OPERATION OVERLAPPING (TRANSFER BATCH)
1. Dua operasi

A SU 1 Run 2 Run

1 2
Transit
B* SU 1 Run 2 Run

2. Tiga Operasi
Q = Q1 + Q2
Q1PB + TAB + SB  Q2PA + TAB
A

B SU

* Dalam beberapa kasus , operasi B mungkin disiapkan sebelum kedatangan batch pertama

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 24
OPERATION OVERLAPPING (TRANSFER BATCH)

Q = Q1 + Q2
Q1PB + TAB + SB  Q2PA + TAB

Asumsi: Q2 adalah operasi B, sebelum operasi B selesai pada Q1


Dimana :Q = total lot size
Q1 = ukuran minimum pada batch pertama
Q2 = ukuran max pada batch kedua
SB = waktu setup
PA = waktu proses per unit, operasi A
PB = waktu proses per unit, operasi B
TAB = perpindahan waktu antar operasi A dan B

QPA  S B
Q1 
PB  PA
Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 25
OPERATION OVERLAPPING (TRANSFER BATCH)

Contoh:
Q = 100 unit
PA= 10 menit QPA  S B
PB = 5 menit Q1 
PB  PA
SB = 40 menit
TAB=30 menit
atau
Q2=100-64
100 x10  40
Q1   64
10  5

Jika set-up operasi B dapat dipenuhi sebelum terjadinya kedatangan

100 x10
Q1   66.7 atau 67 unit
10  5

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 26
OPERATION OVERLAPPING (TRANSFER BATCH)
Perbandingan lead time tanpa dan dengan overlapping
A. Lead time tanpa overlapping and tanpa antrian

Transit

* Operasi A * Operasi B

Q = Q1 + Q2
B. Lead time dengan overlapping
Q1PB + TAB + SB  Q2PA + TAB
2 1
* Q1 Q2
Operasi A TAB

* Q1 Q2

Operasi B

Penghematan
Lead Time
*Waktu setup

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 27
OPERATION OVERLAPPING (TRANSFER BATCH)

Q = 100 unit PB = 5 menit

Q1 = 66 unit TAB= 30 menit

Q2 = 34 unit SA = 80 menit

PA = 10 menit SB = 40 menit

 Manufacturing Lead time (MLT) tanpa overlapping


MLT = 80 + 100 x10 +30 + 40 + 100 x 5 = 1650
 MLT dengan overlapping
MLT= 80 + 67 x 10 + 30 + 100 x 5 = 1280 menit
 MLT dengan overlapping antara dua kondisi dalam lead time
= 1650 -1280 = 370 menit

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 28
OPERATION SPLITTING

Dampak operation splitting pada manufacturing lead time


A. Pemrosesan mesin tunggal

SU Run

B. Operation Splitting Penghematan


dalam
Lead Time
SU Run

SU Run

C. Operation Splitting dengan Setup Offset

SU Run

SU Run

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 29
SOAL LATIHAN/DISKUSI
1. Sebutkan tujuan utama dari Pengendalian
Aktivitas Produksi (Production Activity Control)
2. Sebutkan fungsi dari Production Activity Control
(PAC) atau Shop Floor control (SFC)
3. Apa peran PAC dalam MRP II?
4. Sebutkan aktivitas-aktivitas dalam PAC.
5. Terangkan mekanisme SFC.
6. Jelaskan perbedaan antara process batch dan
transfer batch.

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 30
Soal Operation Overlapping
Q = 200 unit
PA= 12 menit
PB = 8 menit
SB = 30 menit
TAB=20 menit
Hitung:
 Penghematan LTM jika setup mesin B tidak dapat
dikerjakan sebelum pekerjaan datang
 Penghematan LTM jika setup mesin B dapat
dikerjakan sebelum pekerjaan datang

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 31
PENUTUP
 Pada dasarnya proses perencanaan dan pengendalian mencakup
aktivitas-aktivitas:
 merencanakan (plan)
 melaksanakan (execute)
 melakukan pengukuran (measure)
 mengambil tindakan korektif (correct)
 Pada dasarnya Tujuan Utama dari Pengendalian Produksi yaitu:
 Memaksimumkan tingkat pelayanan pelanggan (customer service
level)
• kualitas produk
• ketersediaan produk apabila di-inginkan atau dijanjikan
• harga yang kompetitif
• tingkat pengisian stok produk akhir untuk make-to-stock
• penyerahan tepat waktu untuk make-to-order atau assemble-to-order, dan
ukuran lainnya.
 Efisiensi operasi (operating efficiencies
• supervisi pabrik dan tenaga kerja tidak langsung
• dukungan dan keterlibatan pekerja
• mesin dan peralatan yang andal
• fasilitas pendukung yang efektif, dan lain-lain.

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 32
Referensi
1. Bauer, A., R. Bowden, J. Browne, J. Duggan and G.. Lyons,
1995, Shop Floor Control Systems from Design to
Implementation, Chapman & Hall, London
2. Bedworth, D.D. and J.E. Bailey, 1982, Integrated
production Control Systems, John Wiley & Sons, New York.
3. Fogarty, D.W., J.H. Blackstone, and T.R. Hoffman, 1991,
Production and Inventory Management, South-Western
Publishing Co., Ohio.
4. Groover, M.P., 1987, Automation, Production Systems, and
Computer-Integrated Manufacturing, Prentice-Hall, New
Jersey.
5. Indrianti, N., 2010, Bahan Ajar Matakuliah Sistem
Produksi, Jurusan Teknik Industri, UPN “Veteran’
Yogyakarta.

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 33
Berapa penghematan LTM?
QPA SB
Q 800 unit

Q1 
PA 12 menit
PB 15 menit
SA 30 menit PB  PA
SB 40 menit
TAB 20 menit

SETUP MESIN B SETELAH PEKERJAAN DATANG dari proses A


Q1 354,0741 355 unit
Q2 =Q-Q1 = 445 unit
Manufacturing Lead Time tanpa overlapping = 21690
Manufacturing Lead Time dengan overlapping = 16350
Penghematan = 5340

SETUP MESIN B SEBELUM PEKERJAAN DATANG dari proses A


Q1 355,5556 356 unit
Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 34
Waktu Contoh Soal 1
Job proses, hari Due date
A 4 3
B 5 6
C 3 10
D 9 12
E 6 8

 Jika diinginkan untuk meminimasi


ongkos/penalty keterlambatan, apa yang
bisa anda sarankan?

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 35
Contoh Soal 2
Waktu yang dibutuhkan
Due- Persediaan, Permintaan,
Job untuk menyelesaikan
date unit unit/hari
pekerjaan, hari
A 40 2 140 20
B 35 4 90 15
C 35 4 110 20
D 28 4 60 15
E 25 8 100 20

 Diketahui data order job A, B, C, D, dan E


seperti pada tabel tersebut di atas. Jika
saat ini adalah hari ke-35, apa yang bisa
anda sarankan?

Indrianti_SISPROD SGsl_1112_05 36

Anda mungkin juga menyukai