Anda di halaman 1dari 32

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Praktik Penyuluhan Dr. Taufik Hidayat, M.Kes., Psi

LAPORAN PRAKTIK CERAMAH

“ NARKOBA DAN HIV/AIDS”

Disusun Oleh:

Fakhrurrazi : 190104020045
Norhapipah : 190104020306
Sandy Hidayad : 190104020049

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

BANJARMASIN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi besar Muhammad saw. yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt. atas limpahan nikmat dan rahmatNya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas mata kuliah Praktik
Penyuluhan dengan judul “Narkoba dan HIV/AIDS”
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarmasin, 17 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1

TAHAP I : PENETAPAN TUJUAN ......................................................................................... 2

TAHAP II : PENETAPAN SASARAN ..................................................................................... 4

TAHAP III : PENETAPAN MATERI ...................................................................................... 6

TAHAP IV : PEMILIHAN METODE DAKWAH.................................................................. 22

TAHAP V : SINOPSIS DAKWAH/PENYULUHAN .............................................................. 23

TAHAP VI : KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 28

TAHAP VII : DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 29

ii
LATAR BELAKANG

Bahaya narkoba dan HIV/AIDS merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa

Indonesia dewasa ini, karena permasalahan narkoba dan HIV/AIDS bukan hanya merupakan

masalah dibidang kesehatan saja, akan tetapi juga menyangkut berbagai bidang antara lain bidang

sosial, ekonomi, kriminal, budaya, agama, dan lain-lain. Ancaman bahaya narkoba dan HIV/AIDS

semakin meningkat denga indikasi semakin meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba tiap

tahun dan dengan diketemukannya fakta bahwa bangsa Indonesia tidak lagi sebagai wilayah transit

peredaran narkoba dunia, akan tetapi bangsa Indonesia telah menjadi produsen narkoba dan

konsumen bagi peredaran narkoba yang sangat besar di dunia. Jumlah kasus narkoba di Indonesia

yang dapat terungkap, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sanagat megkhawatirkan

baik dari sisi kuantitas para pemakai, mata rantai yang berkaitan dengan barang haram tersebut

(produsen, bandar, pemakai) maupun kualitas narkoba itu sendiri yang semakin beragam.

Jumlah pecandu narkoba berdasarkan jenis narkoba yaitu pada narkoba jenis suntik,

tingginya angka kematian dikalangan IDU (injecting drugs user) yaitu disebabkan karena

overdosis dan HIV/AIDS. Hal ini membuktikan bahwa penularan melalui penggunaan jarum

suntik tidak steril menjadi masalah penting yang harus ditindak lanjut dan mungkin hal tersebut

akan terus menjadi pola penularan utama.

1
TAHAP I

PENETAPAN TUJUAN

No. Metode SMART Uraian

1. Specific (khusus) Dalam ajaran islam diajarkan untuk berpegang teguh

pada prinsip-prinsip ajaran agama islam, yaitu

senantiasa selalu berakhlak yang bernilai islami.

2. Measurable (dapat diukur) Adanya sikap penataan hidup pada diri sendiri dan

lingkungan sosial yang mampu membuat seseorang

tunduk dan taat terhadap ajaran islam serta

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Actionary (dapat dikerjakan) Dengan menaati semua ajaran islam, maka bisa

mencegah seseorang dalam melakukan perbuatan

yang tidak baik yaitu mendekati Narkoba yang bisa

menimbulkan penyakit HIV/IADS.

4. Realistic (realistis) Terwujudnya perubahan perilaku yang condong ke

arah yang lebih baik, memiliki kepedulian sosia, serta

menjadi manusia sempurna yang memiliki

pengetahuan dan kepribadian islam.

2
5. Time frame (batas waktu) Selalu ada perubahan dalam hal perilaku, keimanan,

dan yang belum terjerumus selalu memperhatikan

pengetahuan tentang Narkoba dan HIV/AIDS.

No. Metode ABCD Uraian

1. Audience (khalayak sasaran) Kalangan Remaja

2. Behavior (perubahan perilaku Untuk membentuk perilaku sehat dilingkungan

yang dihendaki) kalangan remaja agar menjadi remaja bebas dari

pergaulan yang salah.

3. Condition (kondisi yang ingin Untuk membuat kalangan remaja jauhdari pergaulan

dicapai) bebas yang bisa mengakibatkan terjerumus ke

lingkungan Narkoba dan penyakit HIV/AIDS

4. Degree (derajat kondisi yang Bisa memberikan kesadaran kepada para remaja

akan dicapai) mengenai bahayanya narkoba bagi masa depan.

3
TAHAP II

PENETAPAN SASARAN

Karakteristik Sasaran
Sasaran Penyuluhan
Karakteristik Kondisi Keragaman

Mahasiswa UIN Antasari Karakteristik Mad’u


Banjarmasin
Jenis kelamin Laki-laki & perempuan
Jumlah :

Umur 19 – 21 tahun
38 orang

Fakultas/jurusan FDIK/BPI

Status sosial ekonomi mad’u Menengah ke atas

Tingkat pendidikan SMA/MA/SMK Sederajat

Pendapatan -

Pekerjaan -

Tanggungan keluarga -

Keterlibatan dalam kelompok -

masyarakat

4
Pemahaman keberagaman mad’u Mengerti tentang Narkoba dan

HIV/AIDS

Tingkat adobsi (sadar, minat, menilai Bisa dikatakan cukup memahami

mencoba, menerapkan) pesan dasar tentang Narkoba dan HIV/AIDS

dakwah

Perubahan perilaku/ sikap/ nilai Kalau tentang perubahan perilaku dan

paham yang dasar sikap mad’u sudah bisa dikatakan

memiliki perilaku yang baik.

Moralitas mad’u secara umum, Mad’u memang sudah sedikit

substansi dan rasionalitas, serta memahami tentang Narkoba dan

kemungkinan perubahan yang HIV/IADS karena itu penting untuk

terjadi. mereka yang masih berusia remaja.

5
TAHAP III
PENETAPAN MATERI

1. Pendekatan Filosofis
Narkoba merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang digolongkan atas: nabis atau ganja, opioda dan kokain.
Kata HIV dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan akronim dari
Human Immunodeficiency Virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh
manusia melemah. Sedangkan AIDS dalam KBBI, merupakan akronim dari Acquired
Immune Deficiency Syndrome atau penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus HIV.
HIV merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat virus menyerang sel kekebalan tubuh
atau sel yang membantu tubuh melawan infeksi.
Sementara itu, yang dimaksud dengan penyakit AIDS (Acqired Immunodeficiency
Syndroe) adalah suatu kumpulan tanda dan gejala yang disebabkan oleh menurunnya
sistem kekebalan tubuh, akibat infeksi HIV (Human Immonudeficiency Virus).
Memberikan informasi terkait bahaya nya penyalahgunaan narkoba dan bahaya nya
penyakit HIV/AIDS ini sangatlah penting untuk meningkatkan pengetahuan kesadaran
terhadap kalangan remaja akan dampak yang diberikan dari penyalahgunaan narkoba dan
bahaya nya penyakit HIV/AIDS ini.
Sebelum membahas dampak dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya nya penyakit
HIV/AIDS. Jika sel kekebalan tubuh diserang oleh virus, hal ini menyebabkan tubuh lebih
rentan terhadap infeksi serta penyakit lainnya.

6
2. Pendekatan Religius
Pada Surah Al-A’raf ayat 157 yang berbunyi
Artinya: “Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk”.

Dengan demikian, dalam Ayat ini dinyatakan bahwa segala hal yang buruk termasuk
narkoba diharamkan oleh Allah SWT. buruk di sini dalam artian tidak baik untuk kesehatan
(merusak fisik dan psikis). Selain secara Kesehatan, narkoba juga merugikan menurut
aspek sosial. Di Dalam aspek sosial dijelaskan bahwa penggunaan narkoba dapat
melanggar norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Selain dua aspek tersebut,
narkoba juga berdampak di dalam aspek ekonomi sebagai contoh segala harta berharga
yang dimiliki rela mereka gadaikan untuk mendapatkan beberapa butir obat saja, maka
dengan hal itu timbul permasalahan ekonomi di kehidupan para pecandu. Beberapa aspek
yang telah disebutkan membuktikan bahwa narkoba merupakan barang haram yang sangat
dilarang untuk disalahgunakan.

Dalam surah Al-Maidah ayat 90, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:


Artinya: ‘’Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan
keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu
beruntung’’.
Dalam ayat ini disebutkan minuman keras (mengandung alkohol) termasuk ke dalam zat
adiktif non narkotika/psikotropika. Minuman keras yang mengandunng alkohol tersebut
dapat mengganggu kesehatan seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker,
gangguan otak dan saraf, bahkan depresi. Sehingga jelas Allah SWT. melarang perbuatan
tersebut. Dalam Ayat tersebut dijelaskan pula bahwa tindakan tersebut termasuk dalam
perbuatan setan.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Agama Islam sangat melarang penyalahgunaan
narkoba berdasarkan ayat-ayat Al-Quran.

7
Penyakit HIV/AIDS antara 80 % - 90 % penyebabnya adalah berzina dalam
pengertiannya yang luas yang menurut ajaran Islam merupakan perbuatan keji yang
diharamkan dan dikutuk oleh Allah swt. Tidak hanya pelakunya yang dikenai sanksi
hukuman yang berat, tetapi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan perzinaan.
Tapi jika HIV/AIDS selain dipandang sebagai penyakit yang sulit disembuhkan juga
diyakini dapat membahayakan/ menular kepada orang lain, maka hukumnya haram.
Menyadari betapa bahayanya virus HIV/AIDS tersebut, maka ada kewajiban kolektif
(fardhu kifayah) bagi semua pihak untuk mengikhtiarkan pencegahan terjangkit, tersebar
atau tertularnya virus yang mematikan tersebut melalui berbagai cara yang memungkinkan
untuk itu, dengan melibatkan peran Ulama/tokoh agama.

3. Pendekatan Sosiokultural
Narkoba berawal dari berbagai tawaran yang diawali dari rokok, ganja,atau
minuman keras.Dan jarang seseorang menawarkan langsung ekstasi,sabu, atau heroin
pada pemakai pemula. Oleh sebab itu, remaja tidak siapketika harus menghadapi
situasi ketika pertama kali ditawarkan narkoba ditambah keingintahuannya dan
keinginannya untuk mencoba,remaja enggan menolak dan mau menerima tawaran
itu dan ditambah lagi, apalagi ada tawaran gratis. Dari pemakai pertama yang bersifat
coba-coba selanjutnya tidak sulit remaja menerima tawaran selanjutnya, dan
remajaakhirnya memakainya berulang kali.Itulah sebabnya keterampilan
menolaktawaran perlu diajarkan kepada remaja saat ini. Namun untuk mengatakan
“tidak” tidak semudah yang dikatakan slogan. Untuk itu diperlukan beberapa
keterampilan psikososial khusus, agar remaja mampu berkata “tidak” untuk
menyelamatkan gerenasi dimasa yang mendatang
Budaya yang baik haruslah selalu ditanamkan kepada anak beranjak remaja,
sebab kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah dipakai
sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari.Hal ini menjadi ironis bilamana orang
tua, guru, Lembaga Pemerintah dan Masyarakat sudah mendidik dengan baik terhadap
remaja namun ketika beranjak remaja sudah melakukan hal-hal yang bersifat perilaku
menyimpang di masyarakat seperti halnya sudah mencoba sebagai pengguna narkoba
dan betapa bahayanya penyakit HIV/AIDS ini. Namun sebagai suri tauladan yang baik

8
untuk kehidupan remaja sebagai harapan emas bangsa maka peran mereka sangatlah
menentukan masa depan remaja, seperti peran orang tua mengajarkan standar perilaku
benar/salah dan baik/buruk serta menunjukan keteladanan dalam perilaku tersebut :
a. Seperti menjadi contoh yang baik bagi anaknya dan orang tua tidak memakai narkoba
dan menjelaskan betapa bahaya nya penyakit hiv dan aids
b. Orang tua mampu menjelaskan kepada anak sedini mungkin hingga sampai remaja
bahwa penyalahgunaan narkoba tidak dapat dibenarkan menurut agama, hukum, dan
masyarakat
c. Anak harus didisplinkan misalnya orang tua memberi tugas kepada anak sehari-hari
untuk dilatih bertanggung jawab atas kegiatan dan perilakunya sehari-hari
d. Memberikan norma-norma yang baik di masyarakat seperti norma kebiasaan, norma
kesopanan, norma hukum, adat istiadat yang dilingkungan setempat
e. Meneguhkan pendirian anak bilamana menghadapi tekanan kelompok sebaya untuk
memaksa narkoba.

4. Pendekatan Scientific
Sebagian besar dari pengguna narkoba tidak menyadari efek buruk yang
menghantuinya. Mereka hanya tergoda merasakan kesenangan sesaat sebagai pelarian dari
permasalahan hidup yang dihadapinya. Padahal, efek narkoba bukan perasaan
menenangkan yang bikin nagih saja.
Bahayanya bahkan bisa merusak kesehatan fisik dan kejiwaan seseorang. Berikut ini
sejumlah bahaya narkoba yang tidak bisa disepelekan begitu saja, antara lain:
a. Menurunkan Kesadaran hingga Hilang Ingatan
Bahaya narkoba yang pertama adalah menurunkan kesadaran, yang dapat berujung
pada hilang ingatan. Hal tersebut dikarenakan narkoba dapat mengakibatkan efek
sedatif seperti kebingungan, hilang ingatan, perubahan perilaku, tingkat kesadaran
menurun, dan koordinasi tubuh terganggu.

9
b. Dehidrasi
Bahaya narkoba selanjutnya adalah dehidrasi akibat ketidakseimbangan elektrolit. Jika
terjadi, pengidap bisa saja mengalami serangan panik, sakit pada dada, halusinasi,
bahkan kejang. Bila dibiarkan tanpa penanganan, gejala-gejala tersebut dapat berujung
pada kerusakan pada otak.
c. Merubah Sel di Otak
Bahaya narkoba yang satu ini dapat terjadi jika digunakan dalam jangka panjang, dan
dalam dosis yang tinggi. Pasalnya, beberapa jenis narkoba memaksa otak bekerja tidak
semestinya. Otak dipaksa bekerja lebih cepat, tetapi menekan saraf pusat dan memaksa
diri untuk lebih tenang.
Perubahan sel di otak akan mengganggu komunikasi antar sel saraf, sehingga dapat
memicu kerusakan otak permanen. Setelah berhenti mengonsumsi narkoba,
penyembuhan tidak dapat berjalan dengan cepat. Pasalnya, efek kecanduan dari
narkoba dapat berlangsung seumur hidup.
d. Mengganggu Kualitas Hidup
Seperti pada ulasan sebelumnya, narkoba dapat berdampak pada kesehatan fisik dan
jiwa seseorang. Hal tersebut dapat berujung pada penurunan kualitas hidup
penggunanya. Pasalnya, rasa ketagihan yang didapatkan dari penggunaan narkoba
memicu penggunaan dalam dosis lebih tinggi. Jika tidak mampu memenuhinya,
seseorang akan berbuat nekat bahkan rela mencuri demi memuaskan hasrat
kecanduannya. Kondisi tersebut bukan hanya memicu perburukan hubungan sosial
saja, tetapi juga melanggar hukum yang dapat berujung pada sanksi seperti dipenjara.
e. Kematian
Bahaya narkoba yang paling parah adalah kematian. Kondisi ini terjadi akibat
konsumsi obat dalam kadar berlebihan, yaitu lebih tinggi dari jumlah yang dapat
ditoleransi oleh tubuh. Gejala overdosis narkoba ditandai dengan kejang-kejang, mulut
berbusa, dan bola mata yang mengarah ke atas.
Berdasarkan akumulasi kasus yang telah dilaporkan sebelumnya, diketahui bahwa
penyakit AIDS dapat menyerang setiap kalangan, mulai dari balita, remaja, dewasa,
hingga lansia sekalipun. Tingginya tingkat penularan HIV/AIDS menjadi fokus kajian

10
bagi tenaga medis secara khusus dan pemerintah secara umum untuk melakukan upaya
preventif sedini mungkin, sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyakit
mematikan tersebut. Penularan penyakit tersebut setidaknya dapat melalui tiga jalur,
yaitu hubungan seksual yang “tidak aman”, kontak darah, dan penularan dari ibu
kepada bayinya
Faktor pertama yang memicu penularan HIV/AIDS adalah hubungan seksual yang
“tidak aman”. Sebagaimana dituliskan dalam penelitian Yuliandra et. al. (2017) bahwa
faktor tertinggi penyebab kasus HIV/AIDS adalah melalui hubungan seksual (61,80%)
terutama laki-laki dengan penjaja seks komersial (PSK) (38,33%). Selain itu, perilaku
seksual menyimpang praktek laki-laki seks laki-laki (LSL) atau lebih umum disebut
dengan homoseksual menjadi penyebab tertinggi infeksi HIV/AIDS di atas kasus
dengan pasangan suami istri. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan dalam
mengatasi kasus tersebut salah satunya dengan memperbaiki pola hubungan seksual.
Hubungan seksual yang dilakukan seharusnya juga memperhatikan berbagai hal seperti
kebersihan, kondisi kesehatan pasangan, serta tata cara melakukan hubungan seksual
yang benar
Seperti dijelaskan oleh Madyan (2009), salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam
upaya pencegahan HIV/AIDS yaitu be faithfull, merupakan langkah pencegahan
dengan anjuran untuk setia dan tidak bergonta-ganti pasangan.
Upaya pencegahan HIV/AIDS yang dapat dilakukan dalam kasus tersebut salah
satunya dengan memperketat larangan penggunaan narkoba. Pada aspek medis dapat
dilakukan dengan sosialisasi bahaya narkoba. Menghimbau masyarakat terutama
generasi muda agar menjauhi narkoba (Madyan, 2009). Karena efek yang ditimbukan
bagi kesehatan tubuh sangat serius, menyebabkan kerusakan syaraf dan organ tubuh
serta menimbulkan kecanduan bahkan kematian

11
Judul materi : “ Narkoba dan HIV/AIDS “
Sasaran materi :
Tujuan materi : Tujuannya ialah memberikan informasi mengenai dampak dari
penyalahgunaan narkoba dan betapa bahayanya penyakit
HIV/AIDS ini dalam kalangan remaja.
Mad’u : Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Pengelompokan
No. Pendekatan Materi Penyuluhan
Kelompok Tujuan yang ingin di
Sasaran capai
1. Filosofis Narkoba merupakan zat Kalangan Menghindari dari
atau obat yang berasal dari remaja penyalahgunaan narkoba
tanaman atau bukan dan menghindari betapa
tanaman, baik sintetis berbahayanya penyakit
maupun semi sintetis yang HIV/AIDS ini,
dapat menyebabkan Diharapkan para remaja
penurunan atau perubahan agar dapat menggali segala
kesadaran, mengurangi informasi tentang
sampai menghilangkan rasa penyalahgunaan narkoba
nyeri dan dapat dan penyakit hiv/aids ini
menimbulkan
ketergantungan, yang
digolongkan atas: nabis
atau ganja, opioda dan
kokain.
Kata HIV dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), merupakan
akronim dari Human

12
Immunodeficiency Virus
atau virus yang dapat
membuat sistem kekebalan
tubuh manusia melemah.
Sedangkan AIDS dalam
KBBI, merupakan akronim
dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome atau
penyakit yang diakibatkan
oleh infeksi virus HIV.
HIV merupakan penyakit
yang ditimbulkan akibat
virus menyerang sel
kekebalan tubuh atau sel
yang membantu tubuh
melawan infeksi.
Sementara itu, yang
dimaksud dengan penyakit
AIDS (Acqired
Immunodeficiency
Syndroe) adalah suatu
kumpulan tanda dan gejala
yang disebabkan oleh
menurunnya sistem
kekebalan tubuh, akibat
infeksi HIV (Human
Immonudeficiency Virus).

13
2. Islam Pada Surah Al-A’raf ayat Kalangan Dalam pendidikan agama
157 yang berbunyi remaja sangatlah penting bagi
Artinya: “Dan setiap orang dikarenakan
menghalalkan bagi mereka pendidikan agama ini
segala yang baik dan penting sekali untuk
mengharamkan bagi perilaku penyimpangan
mereka segala yang seperti penyalahgunaan
buruk”. narkoba dan penyakit
Dengan demikian, dalam hiv/aids ini dan di harapkan
Ayat ini dinyatakan bahwa untuk kalangan remaja
segala hal yang buruk tidak melakukan hal
termasuk narkoba menyimpang itu karena itu
diharamkan oleh Allah sudah melanggar norma
SWT. buruk di sini dalam agama yang berlaku di
artian tidak baik untuk masyarakat
kesehatan (merusak fisik
dan psikis). Selain secara
Kesehatan, narkoba juga
merugikan menurut aspek
sosial. Di Dalam aspek
sosial dijelaskan bahwa
penggunaan narkoba dapat
melanggar norma sosial
yang berlaku di dalam
masyarakat. Selain dua
aspek tersebut, narkoba
juga berdampak di dalam
aspek ekonomi sebagai
contoh segala harta
berharga yang dimiliki rela
mereka gadaikan untuk

14
mendapatkan beberapa
butir obat saja, maka
dengan hal itu timbul
permasalahan ekonomi di
kehidupan para pecandu.
Beberapa aspek yang telah
disebutkan membuktikan
bahwa narkoba merupakan
barang haram yang sangat
dilarang untuk
disalahgunakan.
Dalam surah Al-Maidah
ayat 90, Allah Subhanahu
wa ta’ala berfirman:
Artinya: ”Wahai orang-
orang yang beriman!
Sesungguhnya minuman
keras, berjudi, (berkurban
untuk) berhala, dan
mengundi nasib dengan
anak panah, adalah
perbuatan keji dan
termasuk perbuatan setan.
Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan) itu agar kamu
beruntung”.
Dalam ayat ini disebutkan
minuman keras
(mengandung alkohol)
termasuk ke dalam zat
adiktif non

15
narkotika/psikotropika.
Minuman keras yang
mengandunng alkohol
tersebut dapat mengganggu
kesehatan seperti penyakit
jantung dan pembuluh
darah, kanker, gangguan
otak dan saraf, bahkan
depresi. Sehingga jelas
Allah SWT.
Penyakit HIV/AIDS antara
80 % - 90 % penyebabnya
adalah berzina dalam
pengertiannya yang luas
yang menurut ajaran Islam
merupakan perbuatan keji
yang diharamkan dan
dikutuk oleh Allah swt.
Tidak hanya pelakunya
yang dikenai sanksi
hukuman yang berat, tetapi
seluruh pihak yang terlibat
dalam kegiatan perzinaan.
Tapi jika HIV/AIDS selain
dipandang sebagai penyakit
yang sulit disembuhkan
juga diyakini dapat
membahayakan/ menular
kepada orang lain, maka
hukumnya haram.
Menyadari betapa

16
bahayanya virus
HIV/AIDS tersebut, maka
ada kewajiban kolektif
(fardhu kifayah) bagi
semua pihak untuk
mengikhtiarkan
pencegahan terjangkit,
tersebar atau tertularnya
virus yang mematikan
tersebut melalui berbagai
cara yang memungkinkan
untuk itu, dengan
melibatkan peran
Ulama/tokoh agama.

3. Sosiokultural Budaya yang baik Kalangan Untuk membentuk remaja


haruslah selalu remaja dalam berperilaku serta
ditanamkan kepada anak bertanggungjawab apa
beranjak remaja, sebab yang dilakukan nya serta
kebudayaan adalah hasil apa akibat dari yang
karya cipta manusia yang dilakukannya bagi dirinya,
dihasilkan dan telah orang tua maupun
dipakai sebagai bagian masyarakat sekitar
dari tata kehidupan
sehari-hari.Hal ini menjadi
ironis bilamana orang
tua, guru, Lembaga
Pemerintah dan
Masyarakat sudah
mendidik dengan baik

17
terhadap remaja namun
ketika beranjak remaja
sudah melakukan hal-hal
yang bersifat perilaku
menyimpangdi masyarakat
seperti halnya sudah
mencoba sebagai
pengguna narkoba dan
betapa bahayanya penyakit
hiv dan aids ini .Namun
sebagai suri tauladan yang
baik untuk kehidupan
remaja sebagai harapan
emas bangsa maka Peran
mereka sangatlah
menentukan masa depan
remaja, seperti Peran Orang
Tua Mengajarkan standar
perilaku benar/salah dan
baik/buruk serta
menunjukan keteladanan
dalam perilaku tersebut :
a. Seperti menjadi contoh
yang baik bagi anaknya dan
orang tua tidak memakai
narkoba dan menjelaskan
betapa bahaya nya penyakit
hiv dan aids
b. Orang tua mampu
menjelaskan kepada anak
sedini mungkin hingga

18
sampai remaja bahwa
penyalahgunaan narkoba
tidak dapat dibenarkan
menurut agama, hukum,
dan masyarakat
c. Anak harus didisplinkan
misalnya orang tua
memberi tugas kepada anak
sehari-hari untuk dilatih
bertanggung jawab atas
kegiatan dan perilakunya
sehari-hari
d. Memberikan norma-
norma yang baik di
masyarakat seperti norma
kebiasaan, norma
kesopanan, norma hukum,
adat istiadat yang
dilingkungan setempat
e. Meneguhkan pendirian
anak bilamana menghadapi
tekanan kelompok sebaya
untuk memaksa narkoba
4. Sains Sebagian besar dari Kalangan Dapat memberikan
pengguna narkoba tidak remaja perubahan pada dirinya
menyadari efek buruk yang sendiri terkait semakin
menghantuinya. Mereka maraknya penyalahgunaan
hanya tergoda merasakan narkoba dan betapa
kesenangan sesaat sebagai bahayanya penyakit
pelarian dari permasalahan hiv/aids ini untuk kalangan
hidup yang dihadapinya. remaja

19
Padahal, efek narkoba
bukan perasaan
menenangkan yang bikin
nagih saja.
Bahayanya bahkan bisa
merusak kesehatan fisik
dan kejiwaan seseorang.
Berikut ini sejumlah
bahaya narkoba yang tidak
bisa disepelekan begitu saja
Berdasarkan akumulasi
kasus yang telah dilaporkan
sebelumnya, diketahui
bahwa penyakit AIDS
dapat menyerang setiap
kalangan, mulai dari balita,
remaja, dewasa, hingga
lansia sekalipun. Tingginya
tingkat penularan
HIV/AIDS menjadi fokus
kajian bagi tenaga medis
secara khusus dan
pemerintah secara umum
untuk melakukan upaya
preventif sedini mungkin,
sehingga masyarakat dapat
terhindar dari penyakit
mematikan tersebut.
Penularan penyakit tersebut
setidaknya dapat melalui
tiga jalur, yaitu hubungan

20
seksual yang “tidak aman”,
kontak darah, dan
penularan dari ibu kepada
bayinya

21
TAHAP IV

PEMILIHAN METODE DAKWAH

1. Metode Dakwah dalam perspektif Al-Qur,an


a) Al-Hikmah, karena Al-Hikmah adalah merupakan kemampuan dan ketepatan da’i
dalam memilih, memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif
mad’u. Al-Hikmah merupakan kemampuan da’i dalam menjelaskan doktrin-doktrin
islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif.
Oleh sebab itu Al-Hikmah sebagai sebuah sistem yang menyatukan antara kemampuan
teoritis dan praktis dalam berdakwah.
b) dakwah Bil Mauidzah Hasanah adalah dakwah yang jauh dari kekerasan, jauh dari
kesan menyalahkan atau mengancam dan sebagainya. Karakter utama dakwah bil
mauidzah hasanah ini adalah perkataan yang baik, tidak memojokkan, berisi nasehat-
nasehat yang mengandung petunjuk-petunjuk hidup berdasarkan agama.
2. Metode Dakwah dalam perspektif Hadist
a) Bil-Lisan adalah dakwah yang disampaikan secara lisan melalui seruan atau perkataan
b) Dakwah Bashirah adalah kekuatan inti manusia untuk memberdayakan jasmani dan
ruhani manusia. Dengan Bashirah manusia mampu menarik seluruh kebaikan masa
depan dan mewujudkan seluruh yang dipikirkan.

22
TAHAP V
SINOPSIS DAKWAH/PENYULUHAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi washolatu wassalaamu’alaa rasulillah wa‟alaa aalihi wa sohbihi wamawwaalaah.


Amma ba‟du.

Alhamdulillah, puji syukur mari kita bersama haturkan kepada Allah SWT. Yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga pada
kesempatan kali ini kita masih diberikan nikmat dan karunia kesehatan hingga kita masih
dipertemukan di tempat yang insya Allah penuh berkah ini.

Dan tidak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi kita,
Nabi Muhammad SAW. Yang sebagaimana telah membawa agama kita menjadi agama yang
teladan dan agama yang penuh dengan keberkahan yakni agama islam rahmatan lil‟alamin Aminn,
Amin Ya Robbal‟Alamin.

Ceramah pada kali ini akan membahas tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS

Penting sekali untuk disampaikan pada ceramah kali ini, tentang bahayanya narkoba dan
HIV/AIDS yang mengancam masa depan.

Materi cermah kali ini dapat dijadikan bahan referensi, sebagai bentuk membuka kesadaran akan
ancaman narkoba dan HIV/AIDS.

Sebagaimana diketahui, bahwa sesama umat muslim perlunya untuk saling mengingatkan satu
sama lain akan suatu kebaikan.

Jamaah yang di rahmati Allah SWT.

Bertaqwalah kepada Allah SWT., taqwa dalam arti memelihara diri dari segala bentuk
kemusyrikan dan kemunafikan yakni dengan mentaati dan mengerjakan semua perintah Allah serta
meninggalkan larangan-larangan-Nya.

23
Disini saya selaku penceramah akan mengingatkan kepada jamaah yang dirahmati Allah, terutama
kepada diri saya sendiri tentang sebuah peringatan dari Rasulullah SAW. Beliau mengingatkan
kepada kita akan adanya tiga orang yang tidak akan masuk sorga. Peringatan Rasulullah SAW.
tentang tiga orang yang tidak akan masuk surga tersebut terekam dalam sebuah hadits dari Abu
Musa. Sabda Rasulullah :

Artinya: "Ada tiga orang yang tidak akan masuk surga yaitu peminum khomer, orang yang
mempercayai sihir dan pemutus silaturrahim.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Orang yang diancam tidak akan masuk surga, di antaranya adalah peminum Khamer (minuman
keras). Minuman keras (miras) adalah minuman haram yang memabukkan. Di dalam miras itu
terdapat sedikit manfaat dan kemadlorotan (keburukan)-nya jauh lebih banyak. Dalam hal ini Allah
SWT. berfirman dalam Al-Qur’anul Karim :

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khomer dan judi. Katakanlah : Pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya.” (QS. Al Baqarah : 219 )

Salah satu manfaat minuman keras -dan termasuk jenis narkotika umumnya- adalah adanya zat
yang dapat menekan rasa sakit dan perasaan tidak nyaman. Artinya bila seorang mengkonsumsi
miras, maka segala kesakitan, kesedihan, maupun ketakutan, akan ditekan. Sehingga muncul
perasaan sehat, senang dan berani, tetapi bila efek (pengaruh) zat tersebut sudah habis, maka
perasaan tak nyaman akan muncul kembali.

Sedangkan kemudhorotan (keburukan)-nya, secara garis besar dibagi menjadi dua kelompoYang
pertama merugikan untuk dirinya sendiri. Semua jenis miras dan narkoba mengandung zat kimia
yang dapat menyebabkan kecanduan (adiksi fisiologik). Adiksi fisiologik adalah suatu keadaan di
mana seseorang yang telah mengkonsumsi miras, maka dalam sel-sel tubuhnya ada dorongan yang
harus dipenuhi untuk selalu mengkonsumsi. Dan tiap-tiap mengkonsumsi kadarnya cenderung
meningkat.

Apabila seseorang telah kecanduan, maka tidak akan mencapai kepuasan kalau belum mabuk
berat. Dalam keadaan mabuk orang tersebut tidak lagi terkontrol sistem koordinasinya. Ucapannya
di luar kesadaran, pandangannya kabur, hilang kendali otak dan pada taraf yang sudah akut dapat

24
menyebabkan frekwensi denyut jantung dan pernapasan menjadi lambat. Keadaan ini dapat
menjadi fatal dan dapat berakibat pada kematian.

Jamaah yang di rahmati Allah SWT.

Orang yang sudah kecanduan miras, maka akan terjadi kemunduran intelektualanya. Otaknya
tumpul, namun sebaliknya emosinya mudah meluap tanpa kendali.

Keburukan yang kedua adalah kerugian yang akan diderita orang lain. Dalam hubungan keluarga
pecandu miras cenderung akan membuat onar. Demikikian pula miras merupakan peyebab
berbagai tindak kriminal, baik pencurian, pemerkosaan sampai pembunuhan.

Nabi SAW. bersabda :

Artinya; “Minuman keras merupakan induk dari kemaksiatan dan sebesar-besar dosa besar. Dan
barang siapa minum minuman keras (akan meninggalkan) shalat dan mendatangi menggauli
ibunya atau bibinya (saudara perempuan ibunya) dan bibinya (saudara perempuan ayahnya).” (HR.
Thabrani)

Jamaah yang di rahmati Allah SWT.

Bentuk khomer sering juga diistilahkan dengan NAZA (narkotik, alkohol, dan zat adiktif), maka
dari itu marilah kita hindari sejauh mungkin hal-hal yang berhubungan dengan khomer, sebab yang
berdosa bukan hanya si peminum, akan tetapi siapapun yang terlibat dalam hal ini. Hal ini seperti
ditegaskan oleh Rasulullah SAW. dalam sabdanya :

“Dilaknat berkaitan dengan khomer itu sepuluh macam, yaitu : pemerasnya (pembuatnya),
pembantu pemerasnya (karyawan-karyawannya), peminumnya, pembawanya, yang dibawakan,
pemberinya, penjualnya, yang menikmati harga jualnya, pembelinya dan yang dibelikan.” (HR.
Anas)

Begitu juga Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan untuk memperoleh sebuah


kehidupan yang tentram (Ar-Rum : 21). Itu artinya bahwa dengan hanya memiliki pasangan
(menikah) ketentraman hidup akan digapai, karena Islam menutup rapat-rapat pintu perzinahan
dan membuka lebar-lebar pintu pernikahan agar umat manusia terhindar dari ketimpangan hidup
serta penyakit yang belum ditemukan obatnya yaitu AIDS (Acuired Immune Deficiency Sydrome)
ataupun penyakit kelamin lainnya.

25
Oleh karena itu umat Islam harus disiplin pada ajaran agama, dengan melaksanakan ajaran agama
dengan baik dan benar kita terhindar dari penyebaran virus HIV/penyakit AIDS. Kini penyakit
AIDS menjadi masalah di dunia. Pada pertemuan puncak para Menteri Kesehatan sedunia, dan
setelah memandang ancaman penyakit AIDS terhadap penduduk dunia semakin serius, maka
dipandang perlu suatu program pencegahan penyakit yang mematikan itu.

Bagi masyarakat timur, terutama masyarakat Islam yang masih memegang teguh semangat agama,
mungkin masih belum terlambat untuk memperbaiki diri. Korban AIDS di kalangan masyarakat
Islam harus dicegah, dilindungi dan dibina terus menerus. Terlebih lagi terhadap para pemuda dan
remaja sebagai pewaris kehidupan bangsa di masa mendatang.

Dalam menghadapi kemerosotan moral, pengaruh globalisasi dan informasi serta berbagai
pengaruh negatif dari modernisasi, umat Islam wajib kembali menghayati dan mengamalkan apa
yang diwasiatkan Nabi Muhammad SAW. :

“Sesungguhnya aku telah tinggalkan untukmu dua perkara, jika kamu berpegang teguh
kepadanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitab Allah (Al-Qur’an) dan
sunnah Rasulullah SAW. “

Jamaah yang dirahmati Allah SWT.


Karena sesungguhnya penyakit AIDS adalah penyakit yang bersumber dari perilaku seksual yang
menyimpang, maka pencegahannya adalah dengan merubah perilaku seksual manusia ke arah
yang sehat, benar dan bertanggung jawab.

“Dan jangan dekati zina, sesungguhnya perbuatan zina itu perbuatan keji dan sejahat-jahatnya
perjalanan.” (Q.S. Al-Isra:32)

Ayat tersebut memberi peringatan keras kepada kita tentang bahaya perbuatan zina. Antara lain
perbuatan tersebut sangat merusak serta amat besar bahayanya dan sangat dibenci Allah SWT.
Ayat tersebut juga mengisyaratkan agar kita menghindarkan diri dari tindakan, perbuatan dan tutur
kata yang mengarah serta menjerumuskan kita kepada perbuatan zina. Untuk itu kita diperintah
agar menjaga pandangan mata, berkhalwat, yaitu berdua-duaan dengan lawan jenis di tempat yang
sepi serta menghindari perbuatan tercela lainnya seperti melakukan homoseksual sebagaimana
dilakukan oleh kaum Nabi Luth. Sabda Rasulullah SAW. :

26
“Allah mengutuk perbuatan kaum Nabi Luth yaitu homoseks. Pernyataan ini diulangi oleh
Rasulullah SAW. sampai tiga kali.” (HR. An-Nasai)

Allah telah menyatakan bahwa orang-orang yang bahagia adalah orang yang berhasil dan selamat
jasmani maupun rohani. Dalam surat Al-Mu’minun ayat 5, 6, 7 Allah berfirman :

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak
yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barang siapa yang
di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang yang melampaui batas.”

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan NAZA dan AIDS yang
berbahaya itu, terutama untuk generasi kita :

Pertama, Orang tua dituntut menjadikan kondisi rumah tangga yang kondusif (sebagai sorga),
jangan sampai anak tidak kerasan di dalam rumah.

Kedua, beri kesibukan anak-anak remaja kita, sebab seperti kata Imam Syafi'i : “Bila seseorang
tidak menyibukkan dengan sesuatu yang baik, maka ia akan menyibukkan diri dalam perkara-
perkara yang bathil/ jelek.

Ketiga, perhatikanlah siapa yang menjadi teman karib anak-anak kita, sebab teman itu sangat
berpotensi untuk mewarnainya. Nabi bersabda : “Seseorang itu tergantung pada teman dekatnya,
dan bila engkau hendak mengetahui seseorang, maka tanyakanlah siapa teman dekatnya.” (HR.
Dawud dan Turmudzi dari Abu Hurairah).

Keempat, berdo’alah kepada Allah SWT. agar generasi kita dianugerahi generasi yang baik;
generasi yang senantiasa merasa dekat kepada Allah dalam setiap keadaan. (Abu Ziyad).

Mudah-mudahan ada guna dan manfa’atnya.

Itulah yang bisa sampaikan tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS yang mengancam masa depan.

Saya akhiri apa bila ada salah dari perkataan saya mohon di maaf kan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

27
TAHAP VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Narkoba merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang digolongkan atas: nabis atau ganja, opioda dan kokain.
Kata HIV dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan akronim dari
Human Immunodeficiency Virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh
manusia melemah. Sedangkan AIDS dalam KBBI, merupakan akronim dari Acquired
Immune Deficiency Syndrome atau penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus HIV.
HIV merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat virus menyerang sel kekebalan tubuh
atau sel yang membantu tubuh melawan infeksi.
Sementara itu, yang dimaksud dengan penyakit AIDS (Acqired Immunodeficiency
Syndroe) adalah suatu kumpulan tanda dan gejala yang disebabkan oleh menurunnya
sistem kekebalan tubuh, akibat infeksi HIV (Human Immonudeficiency Virus).
2. Saran
Penyusun menyadari bahwa penyusunan lapora nini banyak kekurangannya, maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan kritik ,saran, dan masukan dari pembaca dan dosen
pengampu mata kuliah agar makalah ini jadi lebih baik . Semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.

28
TAHAP VII

DAFTAR PUSTAKA

Media, Yulfira. “Masalah Narkotika dan HIV/AIDS di Kalangan Remaja”. Jurnal


Media Litbang Kesehatan, Vol. XI, No. 2. 2001.
Mustofa, Ahmad Sanusi. 2008. Problem Narkotika-Psikototropika dan HIV
AIDS. Jakarta: Zikrul Hakim.
Purbalingga, BNNK. 2022. “ Pandangan Agama Islam terhadap Narkoba”,
https://purbalinggakab.bnn.go.id/pandangan-agama-islam-terhadap
narkoba/, diakses pada tanggal 17 Mei 2022 pukul 09:30.
Ridwan. “Penyalahgunaan Narkoba oleh Remaja dalam Perspektif Sosiologi”.
Jurnal Madaniyah, Vol. 8, No. 2. 2018.
Sholikhah, Anissyatus. 2021. “ Khutbah Jumat: Tentang Bahaya Narkoba dan HIV AIDS
yang Mengancam Masa Depan, dari Ponpes Tambakberas Jombang’,
https://www.jatimnetwork.com/khazanah/amp/pr-432179235/khutbah
jumat-tentang-bahaya-narkoba-dan-hiv-aids-yang-mengancam-masa
depan-dari-ponpes-tambakberas-jombang?page=all, diakses pada tanggal
17 Mei 2022 pukul 09:15.

29

Anda mungkin juga menyukai