Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

10 PRINSIP EKONOMI DAN BERPIKIR SEPERTI


SEORANG EKONOM

DOSEN MATA KULIAH :


DICHI FEBRIAN PUTRA, S.E., M.Sc.

DISUSUN OLEH :
1. Ari Dwi Ardiansyah (2022-078)
2. Nur Wahyuningtyas Siswanto (2022-094)
3. Rahmad Hafidz Pomalingo (2022-109)
4. Reghita Putri Aulia (2022-112)
5. Agus Supriyadi (2022-084)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan segala rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “10 Prinsip Ekonomi dan Berpikir
Seperti Seorang Ekonom” ini dapat tersusun sampai dengan selesai.

Dalam kesempatan ini kami menghanturkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Sebagai penyusun, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Malang, 13 Oktober 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................................1
BAB II. ISI..........................................................................................................................3
2.1 Sepuluh Prinsip Ekonomi........................................................................................3
2.2 Pengertian Berpikir Secara Ekonom........................................................................4
2.3 Peran Asumsi……………………………………………………………………...4
2.4 Model-Model Ekonomi...........................................................................................4
BAB III. PENUTUP..........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................7
3.2 Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini kebutuhan manusia semakin tidak terbatas. Hal ini
dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan
menyebabkan manusia untuk mengikuti perkembangan tersebut. Akan tetapi
penghasilan sesorang tidak sebanding dengan kebutuhannya. Untuk itu Dalam
melakukan kegiatan ekonomi, pertama-tama kita harus memperhatikan sepuluh
prinsip ekonomi dan berpikir seperti seorang ekonom agar semua kebutuhan dapat
terpenuhi tanpa mengeluarkan pengorbanan.
Sepuluh prinsip dan cara berpikir seperti seorang ekonom ini akan memengaruhi
pengambilan keputusan, bagaimana orang berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana
institusi ekonomi berlangsung. Dengan memperhatikan sepuluh prinsip ekonomi dan
berpikir seperti seorang ekonom, seseorang dapat meminimalisasi kebutuhan dan
keinginan mereka dengan memprioritaskan kebutuhan yang terpenting.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa sepuluh prinsip ekonomi ?
b. Apa Pengertian dari berpikir secara ekonom ?
c. Apa alasan para ekonom menggunakan peran asumsi?
d. Apa saja model-model ekonomi dalam berpikir secara ekonom ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas makalah tentang sepuluh prinsip ekonomi dan berpikir
seperti seorang ekonom
2. Memberikan pemahaman pada mahasiswa mengenai 10 prinsip ekonomi dan
berpikir seperti seorang ekonom
1.4 Manfaat Penulisan
1. Dapat memberikan pemahaman pada mahasiswa mengenai 10 prinsip
ekonomi dan bagaimana berpikir seperti seorang ekonom
2. Dapat menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai 10
prinsip ekonomi dan berpikir seperti seorang ekonom
BAB II

ISI

2.1 Sepuluh Prinsip Ekonomi

Dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi kita harus mempertimbangkan


sepuluh prinsip ekonomi sebelum melakukannya. Sepuluh perinsip ini akan
mempengaruhi pengambilan keputusan, bagaimana interaksi masyarakat satu
sama lain, dan bagaimana sistem ekonomi yang berlangsung.
Dalam realitas hidup banyak pilihan dan antara berbagai alternatif yang bisa
dipilih maka individu harus membuat keputusan. Adapun prinsip–prinsip
ekonomi dibagi dalam 10 prinsip ekonomi, yaitu :

1. Setiap orang menghadapi Trade-Off


Tidak ada yang gratis di dunia ini. Ketika kita memilih sesuatu,sesuatu yang
lain pasti kita korbankan. Pengorbanan ini bisa berupa waktu, uang,
konsentrasi, apapun. Melanjutkan S1, berarti mengorbanan kesempatan
bekerja dengan gaji yang layak.
Salah satu bentuk trade-off yang paling umum adalah tarik-ulur antara
“senjata dan mentega” (gun and butter). Semakin besar pendapatan suatu
negara/pemerintah untuk membangun pertahanan (senjata) agar dapat
melindungi tanah airnya dari agresor, semakin sedikit sumber daya yang
tersisa untuk memproduksi barang konsumsi (mentega) untuk meningkatkan
standar hidup masyarakat. Begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh, saat
seseorang memilih belajar, maka orang tersebut telah kehilangan kesempatan
untuk mengerjakan hal lainnya seperti bermain futsal, sepeda atau jalan-jalan.
2. Biaya adalah Apa yang Anda korbankan untuk Mendapatkan Sesuatu
Terkadang kita melupakan pengertian biaya atau harga yang sebenarnya dari
pilihan yang kita ambil. Konsep yang sering dilupakan adalah biaya
kesempatan (opportunity cost), biaya kesempatan (opportunity cost) dari
sesuatu adalah hal-hal yang harus dikorbankan untuk mendapatkannya.
Contohnya seorang pemain NBA, Le Bron James, yang memutuskan untuk
tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena menganggap ‘biaya
kesempatan’ kuliah terlalu tinggi, dibanding‘biaya kesempatan’ berkarier
sebagai atlet professional
3. Orang yang Rasional Berpikir pada Batas-Batas
Artinya saat seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang tersebut
bekerja pada pikiran rasional. Contoh: Saat menghadapi pilihan untuk
melanjutkan sekolah (S2) atau mecari kerja. Yang kita pikirkan adalah apa
keuntungan dari melanjutkan studi (S2) yaitu pengetahuan, pekerjaan yang
lebih baik dan penghasilan lebih besar. Atau memilih mencari kerja dengan
keuntungan yaitu lebih cepat memiliki penghasilan sendiri. Dan kerugiannya,
yaitu kehilangan hal-hal dari pilihan yang kita tinggalkan
4. Orang Respons terhadap insentif.
Insentif merupakan segala sesuatu yang memengaruhi orang dalam bertindak.
CONTOH: Ketika harga bahan bakar naik, akan mendorong masyarakat untuk
menggunakan kendaraan umum atau mengganti mobil mereka dengan mobil
listrik.
5. Perdagangan mengutungkan semua pihak
Melalui perdagangan, para pihak akan memiliki kesempatan untuk fokus pada
wilayah yang paling dikuasainya, sehingga dapat mengoptimalkan output dari
kegiatan produksi yang dilakukan. Dalam prinsip ini yang paling menonjol
adalah spesialisasi, contohnya suatu negara akan berproduksi sesuai dengan
kapasitas optimal yang dimilikinya (biaya produksi rendah, kapasitas produksi
tinggi, kualitas baik) kemudian menjualnya ke negara lain yang produksinya
tidak optimal. Barang-barang ini, dan barang-barang produksi yang tidak
diproduksi, dapat dioptimalkan untuk produksi, dan negara tersebut juga
membeli dari negara lain dengan produksi yang lebih optimal. Dari contoh di
atas dapat disimpulkan bahwa perdagangan itu baik untuk semua orang,
meskipun keuntungannya kecil.
6. Pasar Adalah Tempat Yang Baik Dalam Mengorganisasikan Kegiatan
Ekonomi
Dalam perekonomian pasar (market economy), keputusan-keputusan dari suatu
perencana yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan
perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan menentukan siapa yang akan
dipekerjakan dan barang yang akan dihasilkan. rumah tangga menentukan
akan bekerja di perusahaan apa dan apa yang akan dibeli dengan
pendapatannya tersebut. Perusahhan dan rumah tangga saling berinteraksi di
pasar, dimana harga dan kepentingan-kepentingan pribadi memengaruhi dan
memandu keputusan-keputusan yang mereka buat. Harga mencerminkan nilai
suatu barang bagi masyarakat dan biaya yang harus dibayar masyarakat untuk
memproduksinya. Oleh karena semua pelaku ekonomi mengambil keputusan
berdasarkan informasi harga,maka mekanisme harga merupakan sistem yang
paling efektif dan efisien untuk mengalokasikan sumberdaya yang langka di
antara para pelaku ekonomi tersebut. Sehingga pasar adalah tempat yang tepat
untuk mengorganisasikannya.
7. Pemerintah terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil pasar
Salah satu alasan mengapa kita memerlukan pemeintah adalah tangan tak
tampak dapat bekerja dengan baik hanya jika pemerintah melaksanakan
peraturan dan mengalokasikan institusi-institusi yang berperan bagi
perekonomian pasar lebih jauh lagi, perekonomian pasar membutuhkan
institusi-institusi tersebut untuk menegakkan hak milik sehingga individu
dapat memiliki dan mengontrol sumber daya yang langka. Pasar juga
seringkali gagal mengalokasikan sumber daya yang relatif langka secara
efisien. Seperti contohnya dalam kasus krisis ekonomi, banyak perusahaan
bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, sehingga pemerintah turun tangan dan
menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan dan mempertahankan kapasitas
produktif sambil meminimalkan pengangguran dengan membeli atau
mengambil alih perusahaan. Di bidang pertanian contohnya, pencemaran air
disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk yang berlebihan oleh petani.
Sehingga pemerintah perlu turun tangan dan menerapkan peraturan atau
kebijakan tertentu.
8. Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya untuk
menghasilkan barang dan jasa
Standar hidup berkaitan dengan produktivitas. Produktivitas adalah jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan dari setiap unit masukan tenaga kerja.
Produktivitas menentukan standar hidup masyarakat, dinegara dimana
pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per
satusatuan waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup
yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan
produktivitas suatu Negara menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-
rata atau standar hidup suatu negara. Contohnya: seperti negara Jepang yang
memiliki standar hidup yang tinggi dari negara lain disebabkan produktivitas
dan etos kerja mereka yang tinggi.
9. Harga-harga meningkat jika pemerintah terlalu banyak mencetak uang
Inflasi adalah peningkatan harga secara keseluruhan dalam suatu
perekonomian. Penyebab inflasi adalah pertumbuhan jumlah uang Ketika
pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang besar, nilai uang itu sendiri
akan turun. Contohnya di jerman, pada bulan Januari 1921, harga kotran
adalah 0,3 mark. Kurang dari dua tahun kemudian, bulan November 1922,
harga koran yang sama adalah 70 juta mark. Semua harga dalam
perekonomian jerman dimasa itu meningkat dalam jumlah yang sama besar.
Periode ini adalah salah satu contoh terjadinya inflasi (inflation) yang paling
spektakuler sepanjang sejarah, Ketika semua harga secara keseluruhan
mengalami peningkatan dalam suatu perekonomian.
10. Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran
Trade off antara inflasi dan pengangguran bersifat sementara tetapi dapat
berlangsung selama bertahun-tahun. Sulit bagi pemerintah untuk menahan
lonjakan inflasi karena upaya untuk menahan inflasi cenderung menyebabkan
pengangguran yang lebih tinggi. Inflasi biasanya ditekan dengan mengurangi
jumlah uang. Jika uang berkurang, maka dana untuk investasi dan produksi
akan menyusut. Ini berarti lapangan pekerjaan akan berkurang dan terjadilah
peningkatan pengangguran. Dilema atau trade-off antara inflasi dan
pengangguran ini dikenal sebagai konsep kurva Philips. Contohnya: Seseorang
biasanya akan lebih "aktif" ketika dia memperoleh manfaat tambahan dari apa
yang dia lakukan atau kerjakan. Misalnya, Ketika seseorang bekerja sesuai
dengan bagiannya. Penghasilannya tetap, tapi selama ada insentif, dia akan
bekerja Lebih dari sebelumnya. Contoh lain seperti semboyan Pak Ogah,
hanya bekerja jika ada "uang".

2.2 Pengertian Berpikir Secara Ekonomi

Berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep dalam diri seseorang dengan proses dinamis,
dimana individu bertindak aktif dalam menghadapi hal-hal yang bersifat abstrak. Dimana
dalam pengertian ekonomi tersebut menunjukkan sebuah kondisi yang merujuk pada
pengertian tentang aktifitas manusia. Khususnya pada usaha untuk bisa mengolah sumber
daya dilingkungan sekitarnya sebagai kebutuhan hidup. Jadi, pengertian berfikir secara
ekonom adalah pemikiran manusia tentang kemiskinan dan kesejahteraan, produksi dan
distribusi, pengeluaran dan konsumsi, harga dan uang. Ide-ide perekonomian telah ditelaah
dalam pemikiran filosof, ilmuan, ekonom, semuanya berfikir dengan cara mereka sendiri,
pemikiran ekonomi terbentuk disebabkan gambaran kombinasi dari semua pemikiran dan
gabungan segala tindakan masing-masing individu. Tindakan dari institusi sosial dan
kebijakan dari penguasa. Jadi berfikir secara ekonom adalah cara mengembangkan ide dan
konsep tentang bagaimana cara mensejahterakan dan menyeimbangkan perekonomian.
2.3 Peran Asumsi

Ekonom membuat asumsi untuk alasan yang sama seperti, asumsi dapat menyederhanakan
masalah-masalah di dunia yang rumit dan masalah-masalah yang mudah dimengerti. Sebagai
contoh, untuk mempelajari dampak perdagangan internasional. Kita dapat mengasumsikan
dunia nyata atas dua negara dan setiap negara menghasilkan dua barang. Tentu saja dunia
nyata terdiri atas ratusan negara yang setiap negara menghasilkan ribuan barang. Namun, kita
memahami perdagangan internasional dalam dunia bayangan yang hanya terdiri atas dua
negara dan dua produk, kita berada dalam posisi yang lebih baik untuk memahami
perdagangan internasional dalam dunia yang lebih rumit, tempat dimana kita berada.

2.4 Model-Model Ekonomi

Ahli ekonomi menggunakan model-model yang menggambarkan kenyataan untuk


memperbaiki pemahaman kita, yaitu diagram dan persamaan. Dengan memakai model
ekonomi untuk mengkaji berbagai isu ekonomi maka dapat kita lihat bahwa model dibangun
dengan asumsi.

1. Diagram Arus Melingkar


Diagram arus melingkar (circular-flow diagram) atau dikenal sebagai “diagram aliran
sirkuler”. Dalam model ini, perekonomian disederhanakan menjadi 2 pelaku ekonomi,
yakni rumah tangga dan perusahaan. Perusahaan menghasilkan barang dan jasa
menggunakan bahan baku seperti tenaga kerja, tanah, modal (Gedung-gedung dan
mesin). Rumah tangga memiliki faktor produksi dan mengkonsumsi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam pasar barang dan jasa, rumah tangga adalah
pembeli, sedangkan perusahaan adalah penjual. Dengan kata lain rumah tangga
menjadi outpun (hasil produksi) . Dalam pasar ini, rumah tangga menyediakan bahan
baku yang digunakan oleh perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa.

Diagram arus menlingkat menyediakan cara yang sederhana dalam menyusun semua
transaksi ekonomi yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan dalam
perekonomian. Diagram melingkar merupakan satu contoh model sederhana dari
perekonomian. Diagram melingkar menunjukkan beberapa hal detail yang penting,
sebuah model yang lebih rumit dan realistis akan menyertakan. Misalnya, peran
pemerintah dan perdagangan internasional.

2. Batas Kemungkinan – Kemungkinan Produksi


Walaupun ekonomi dunia nyata menghasilkan ribuan barang dan jasa, bayangkan
sebuah perekonomian yang hanya menghasilkan dua barang, mobil dan computer.
Industri mobil dan industri computer sama – sama menggunakan faktor produksi yang ada
dalam perekonomian. Batas kemungkinan produksi (production possibilities frontier)
adalah sebuah grafik yang menunjukan sebagai kombinasi output, dalam hal ini mobil dan
computer mungkin dihasilkan dengan faktor produksi dan teknologi produksi yang
tersedia dapat dipakai oleh perusahaan untuk mengubah faktor produksi menjadi output.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan
ekonomi kita harus mempertimbangkan sepuluh prinsip ekonomi. Sepuluh prinsip ini
akan mempengaruhi pengambilan keputusan bagaimana interaksi masyarakat satu
sama lain.
Pembahasan selanjutnya berpikir secara ekonom, cara mengembangkan ide dan
konsep tentang bagaimana cara mensejahterakan dan menyeimbangkan
perekonomian. Ide – ide perekonomian telah ditelaah dalam pemikiran filosof ilmuan,
pemikiran ekonomi terbentuk disebabkan gambaran kombinasi dari semua pemikiran
dan gabungan segala tindakan masing – masing individu.

3.2 Saran

Saran penulis terhadap pembaca, diantaranya :

 Pembaca dapat lebih memahami dunia ekonomi


 Pembaca mempelajari materi 10 prinsip ekonomi dan berpikir
seperti seorang ekonom dengan baik
 Pembaca menerapkan matei 10 prinsip ekonomi dan berpikir seperti
ekonom dalam kehidupan sehari hari
 Pembaca menyelesaikan masalah – masalah ekonomi menggunakan
materi dari makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16619244/
Makalah_Sepuluh_Prinsip_EkonomiMankiw, N.gregory; Euston
Quah. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro. Salemba Empat: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai