Anda di halaman 1dari 28

KEBUTUHAN FISIK IBU

HAMIL

Nuriah Arma, SST, M. Keb


OKSIGEN

◼ KELUHAN SESAK & PENDEK NAFAS


→ DIAFRAGMA TERTEKAN →
PEMBESARAN RAHIM
◼ KEB MENINGKAT 20 %
◼ TIDAK BERADA DI TEMPAT TERLALU
RAMAI
➢ ADA BEBERAPA TIPS UNTUK WANITA
HAMIL YG INGIN BERHUBUNGAN
SEKSUAL DGN SUAMINYA :
PILIH POSISI YG NYAMAN & TDK
MENYEBABKAN NYERI
SEBAIKNYA GUNAKAN KONDOM ,
KARENA PROSTAGLANDIN YG
TERDAPAT DLM SEMEN BISA
MENYEBABKAN KONTRAKSI
LAKUKAN DALAM FREKUENSI YG
WAJAR 2 – 4 SEMINGGU
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
BB Normal
◼ Tambahan 100 Kkal/hari (1.900 – 2000)
= 1 ptg (50 gr) daging sapi atau 2 buah
apel

◼ Trimester II & III, tambahan 300 Kkal/hari


= 100 gr daging ayam atau minum 2
gelas susu sapi cair.
Hamil Gemuk
◼ Tak boleh mengkomsumsi makanan
dalam jumlah sekaligus banyak → 4 –
5/hari
◼ Penambahan 300 Kkal/hari dan tidak
boleh lebih dari 3 kg/bulan atau 1 kg
/minggu.
◼ Makanan yang harus dikurangi adalah
yang rasanya manis, gurih dan
mengandung banyak lemak, seperti
daging sapi, daging ayam dengan kulit,
makanan berminyak dan sejenisnya.
◼ Daging boleh dikomsumsi 100 gr atau 1
potong besar/hari.

◼ Buah – buahan yang harus dibatasi


adalah durian, nangka, advokad.
Sedangkan untuk minyak paling banyak
20 gr/hari.

◼ Makanan yang kaya serat lainnya


disarankan banyak dikomsumsi.
Hamil Kurus
◼ Perhatikan → jumlah cairan yang
terkandung dalam makanan.
◼ Makanan dgn kadar air tinggi →
mengenyangkan, memacing mual.
◼ Kebutuhan tercukupi → komsumsi
makanan dengan sedikit kuah.
◼ Setelah makan, beri jeda ½ hingga 1 jam
sebelum minum.
◼ Tidak ada pantangannya.
PAKAIAN

◼ LONGGAR, NYAMAN, DAN MUDAH


DIKENAKAN
◼ BRA/BH MAMPU MENYANGGA
◼ TIDAK MEMAKAI SEPATU TUMIT
TINGGI
◼ KEHAMILAN MENGGANTUNG →,
PERLU DISANGGA DENGAN STAGEN
ATAU KAIN BEBAT DI BAWAH PERUT
PERSONAL HYGENE

◼ SEBAIKNYA IBU HAMIL MANDI,


GOSOK GIGI DAN GANTI PAKAIAN
MINIMAL 2 KALI SEHARI
◼ MENJAGA KEBERSIHAN ALAT
GENITAL DAN PAKAIAN DALAM
◼ MENJAGA KEBERSIHAN PAYUDARA
ELIMINASI

◼ SERING BAK → MENGGANGGU


TIDUR → INTAKE CAIRAN SEBELUM
TIDUR DIKURANGI
◼ GUNAKAN PEMBALUT → TETAP
KERING
◼ SETIAP HABIS BAB DAN BAK, CEBOK
DENGAN BAIK
LANGKAH I :MEMBUAT RENCANA PERSALINAN
Tempat persalinan
Memilih tenkes yg terlatih
Bagaimana menghubungi tenkes
Transportasi ke tempat persalinan
Siapa yg akan menemani persalinan
Berapa banyak biaya yg dibutuhkan & cara
mengumpulkan dana itu
Siapa yg akan menjaga keluarganya jika ibu tdk
ada
LANGKAH II :
MEMBUAT RENCANA PEMBUATAN KEPUTUSAN
JIKA TERJADI KEGAWATDARURATAN PADA SAAT
PEMBUAT KEPUTUSAN UTAMA TDK ADA
Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
Siapa yg akan membuat keputusan jika pembuat
keputusan utama tidak ada ?
LANGKAH III :
MEMPERSIAPKAN SISTEM TRANSPORTASI JIKA
TERJADI KEGAWATDARURATAN
➢Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam
kehamilan & harus terdiri dari elemen2 dibawah ini:

Dimana ibu akan bersalin


Bagaimana cara menjangkaunya
Kemana ibu akan dirujuk
Cara mendapatkan dana jika terjadi kegawatdaruratan
Bagaimana cara mencari donor darah
◼ LANGKAH 4 : MEMBUAT
RENCANA/POLA MENABUNG

◼ LANGKAH 5 : MEMPERSIAPKAN
BARANG2 YG DIPERLUKAN UNTUK
PERSALINAN
Persiapan menyusui Saat kehamilan

Ibu akan lebih siap menyusui bayinya

◼ Di beberapa Puskesmas/ Rumah sakit ada


kelas “Bimbingan Persiapan Menyusui”
(BPM)
◼ Merupakan bagian dari program pelayanan
ibu hamil yang mendukung keberhasilan
menyusui
Pelayanan BPM meliputi :
◼ Penyuluhan langsung maupun melalui sarana audio visual
tentang :
- Keunggulan ASI dan kerugian susu buatan
- Manfaat rawat gabung
- Perawatan Bayi
- Gizi ibu hamil dan menyusui
- Keluarga Berencana
◼ Dukungan psikologis untuk ibu
- Memberi dorongan dan meyakinkan ibu mampu menyusui bayi
- Memberi keyakinan akan keuntungan ASI
- Membantu mengatasi keraguan krn pengalaman menyusui
sebelumnya kurang menyenangkan
- Memberi ibu kesempatan bertanya kapan saja dibutuhkannya
◼ Pemeriksaan Payudara
- Deteksi dini kelainan
- Dilakukan dengan cara inspeksi : Ukuran dan bentuk, kontur,
warna kulit, areola, putting susu
- Cara Palpasi : konsistensi, massa

◼ Pemeriksaan Putting Susu


- Bentuk putting susu : normal, panjang/pendek, terbenam
- Kelenturan putting susu
- Apabila putting susu terbenam dapat ditonjolkan dengan
pompa/spuit
- Yakinkan ibu tetap dapat menyusui bayinya
◼ Penjelasan teknik dan langkah menyusui yang benar
◼ Senam Hamil
☺Penilaian keadaan janin dalam uterus →
masalah yang selalu timbul.
☺Misalnya pada kehamilan dengan kelainan
yang membahayakan janin →
pertimbangkan : induksi persalinan atau
tidak.
☺Dalam hal ini penting mengetahui apakah
janin → matur atau tidak.
Untuk mengetahui apakah janin cukup
matur atau tidak :
1. Pembuatan foto rontgen janin.
Menentukan tua janin dari panjang tulang, adanya pusat-
pusat oksifikasi tertentu dll. (dewasa ini pemakaian sinar
rontgen tidak dibenarkan bila tidak perlu sekali karena
pengaruh buruk terhadap janin maupun ibunya)
2. Ultrasonografi.
 Pada kehamilan 6 mg terlihat kantong janin dan mudigah
tidak lama setelah itu.
 Pada kehamilan 13 mg, kepala janin dan denyut jantung
janin dapat dideteksi.
3. Amnioskopi.
 Melakukan inspeksi likuor amnii pada ketuban yang utuh dengan
menggunakan amnioskop dimasukkan melalui kanalis servikalis.
 Dapat membantu seleksi kasus secara cermat untuk dilakukan
induksi persalinan bila pada antenatal ditemukan resiko janin.
4.Dengan menganalisa air ketuban yang
didapatkan melalui amniosentesis.
a. Menentukan secara spektroskopik kadar bilirubin
Dasar pemeriksaan, ditemukan pigmen menghilang sekonyong-
konyong pada minggu ke 36, tapi mekonium atau darah dalam air
ketuban menyulitkan penilaian. Pemeriksaan ini juga penting
untuk diagnosis iso-imunisasi Rh.
b. Kadar kreatinin.
Dengan tuanya janin, kadar kreatinin likuoramnii meningkat. Bila
mencapai 2mg per 100ml → janin sudah tua.
Variasi dalam angka ditemukan bila ibu menderita kelainan pada
ginjal.

c.Sitologi air ketuban.


Sejumlah sel yang dapat dipulas dengan pewarnaan khusus lemak.
( Sel-sel berasar dari gladula sebasea ).
Bila  2% dari seluruh sel, maka kehamilan belum mencapai 36mg (
prematur, berat  2500 gram ).
Sesudah 36mg, jumlah sel meningkat bila mencapai 20% atau lebih
→ kemungkinan prematuritas kecil sekali.
d.Kadar enzim alkali fosfatase total dan kadar
alkali fosfatase tahan panas ( HSAP = Heat
Stable Alkaline Phospatase ).
 Dapat dipakai menilai tua kehamilan dan keadaan
janin dan plasenta.
Mulai kehamilan 26 mg – 42 mg kadar HSAP akan
naik terus menerus tiap minggunya.
Pada postmaturitas kadar HSAP lebih rendah dari
kehamilan normal 37 – 42mg

5.Ultrasonografi.
Dapat menentukan panjang distansia biparietalis kepala janin,
→ umur janin dapat diramalkan.
6.Perbandingan lesitin-stingomielin.
 Mulai meningkat pada kehamilan 35 mg.
 Pada waktu ini permukaan alveolus paru-paru ditemukan
suatu bahan protein fosfolipid yang memungkinkan alveolus-
alveolus dapat mengembang luas untuk pertukaran gas
segera setelah bayi lahir.
 Peningkatan dalam konsentrasi-lesitin sesudah kehamilan
35mg seakan memberitahukan bahwa paru-paru janin
telah matur.
7.NST ( Non stress test ).
 Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat
peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
 Sebaliknya bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak
diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
8. Oxytocin Challenge Test ( O.C.T ).
 Adalah pemberian oksitosin intravena secara hati-hati pada
kehamilan yang diperkirakan dimana janin akan meninggal di
dalam uterus.
 Biasanya dilakukan pada kehamilan : telah lewat waktu
taksiran partus ( postdate ), pre-eklampsia, hipertensi,
diabetes mellitus, pertumbuhan janin intra uterin yang
lambat, adanya riwayat lahir mati, gravida berusia lanjut,
adanya penyakit ginjal menahun, anemia dll.
9. Gerakan janin
 Penderita disuruh menghitung jumlah gerakan janin selama satu
jam → pagi hari dan malam hari.
 Jumlah dari keduanya disebut gerakan rata-rata janin perhari,
 Rata-rata gerakan 34 x / jam.
  15 per jam → rendah.
Tujuan :

Memfokuskan pada deteksi


dini komplikasi, persiapan
kelahiran dan
kegawatdaruratan,
pemeriksaan fisik yang
terfokus dan pendidikan
klien.
Elemen - Elemen Kunjungan Ulang ANC
1. Riwayat Kehamilan Sekarang
- Gerakan janin (penyulit)
- Masalah atau tanda-tanda bahaya
- Keluhan lazim dalam kehamilan
- Kekhawatiran lain
2. Pemeriksaan Fisik
- Berat Badan
- Tekanan Darah
- Pengukuran Tinggi Fundus
- Palpasi abdomen untuk deteksi gemelli
- Manuver Leopold untuk deteksi kelainan letak
- DJJ
3. Pemeriksaan Laboratorium
- Protein urin Mendeteksi pre - eklamsia

Anda mungkin juga menyukai