Anda di halaman 1dari 5

Metode Vogel (Vogel’s Approximation Method / VAM)

Perhitungan penyelesaian awal dengan metode Vogel lebih rumit dibandingkan dengan kedua
metode terdahulu yaitu metode North-West Corner dan metode Least Cost. Biasanya dapat
menghasilkan solusi yang lebih mendekati penyelesaian optimalnya.

Langkah-langkah dalam metode Vogel untuk menentukan penyelesaian fisibel awal masalah
transportasi adalah sebagai berikut:

1. Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari setiap baris dan kolom.
2. Pilih baris atau dengan nilai selisih terbesar, lalu tandai untuk memudahkan. Jika nilai
pada baris atau kolom itu sama, pilih yang memindahkan barang paling banyak.
3. Pada baris atau kolom yang terpilih, isikan barang semaksimum mungkin barang yang
bisa terangkut pada sel dengan biaya terkecil.
4. Hapus baris atau kolom yang dihabiskan atau sudah memenuhi syarat sebelumnya
(artinya supply telah terpenuhi). Jika baris dan kolom terhapus bersamaan, tambahkan
sebuah variabel dummy.
5. Ulangi langkah 1-4 hingga semua permintaan/persediaan habis.

Contoh:

Alat-alat rumah tangga akan dikirim dari 4 buah distributor (A, B, C, D) ke 3 toko (1, 2,
dan 3). Jumlah barang yang siap dikirim dari distributor A, B, C dan D masing-masing
adalah 300, 200, 600, dan 500 unit. Kebutuhan toko 1, 2, dan 3 masing-masing adalah
200, 1000 dan 400 unit. Biaya pengiriman (ribuan) dari distributor ke toko tampak dalam
tabel transportasi berikut.
Penyelesaian:
Iterasi 1:
Pada baris ke-1, dua sel yang biayanya terkecil adalah c 12=3 dan c 11=5. Selisih baris ke-
1 adalah 5−3=2. Hal ini diulang hingga baris ke-4, yaitu mencari selisih dari 2 sel yang
memiliki biaya terkecil. Pada kolom ke-1 hingga kolom ke-3 juga dilakukan pengulangan
yang sama, yaitu selisih dari 2 sel yang memiliki biaya terkecil.

Pada gambar diatas didapatkan selisih terbesarnya adalah 4 yang terjadi pada baris ke-3.
Biaya terkecil baris ke-3 ada pada c 12=3. Maka, pada sel c 12 diisikan barang
semaksimum mungkin, yaitu 200 unit. Dengan pengisian ini maka Toko-1 sudah
terpenuhi permintaannya sehingga pada sel lain di kolom ke-1 tidak diikutkan pada iterasi
berikutnya.

Iterasi 2:
Pada proses penghitungan selisih 2 sel dengan biaya terkecil tetap dilanjutkan tetapi
dengan menghilangkan kolom ke-1 dari perhitungan. Dari perhitungan didapatkan selisih
baris dan selisih kolom pada iterasi kedua dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada gambar diatas didapatkan selisih terbesarnya adalah 5 yang terjadi pada baris ke-2.
Biaya terkecil baris ke-2 ada pada c 23=4. Maka, pada sel c 2 3 diisikan barang
semaksimum mungkin, yaitu 200 unit. Dengan pengisian ini maka Distributor-B sudah
kehabisan barang sehingga pada sel lain di baris ke-2 tidak boleh diisi lagi.

Iterasi 3:
Pada proses penghitungan selisih 2 sel dengan biaya terkecil tetap dilanjutkan tetapi
dengan menghilangkan kolom ke-1 dari perhitungan dan baris ke-2. Dari perhitungan
didapatkan selisih baris dan selisih kolom pada iterasi ketiga dapat dilihat pada gambar
berikut.

Pada gambar diatas didapatkan selisih terbesarnya adalah 3 yang terjadi pada baris ke-4.
Biaya terkecil baris ke-4 ada pada c 42=1. Maka, pada sel c 42 diisikan barang
semaksimum mungkin, yaitu 500 unit. Dengan pengisian ini maka Distributor-D sudah
kehabisan barang sehingga pada sel lain di baris ke-4 tidak boleh diisi lagi.

Iterasi 4:
Pada proses penghitungan selisih 2 sel dengan biaya terkecil tetap dilanjutkan tetapi
dengan menghilangkan kolom ke-1, baris ke-2, dan baris ke-4 dari perhitungan. Dari
perhitungan didapatkan selisih baris dan selisih kolom pada iterasi keempat dapat dilihat
pada gambar berikut.

Pada gambar diatas didapatkan selisih terbesarnya adalah 4 yang terjadi pada kolom ke-2.
Biaya terkecil kolom ke-2 ada pada c 12=3. Maka, pada sel c 1 2 diisikan barang
semaksimum mungkin, yaitu 300 unit. Dengan pengisian ini maka Distributor-A sudah
kehabisan barang sehingga pada sel lain di baris ke-1 tidak boleh diisi lagi.

Iterasi 5:
Pada proses penghitungan selisih 2 sel dengan biaya terkecil tetap dilanjutkan tetapi
dengan menghilangkan kolom ke-1, baris ke-2, baris ke-4, dan baris ke-1 dari
perhitungan. Dari perhitungan didapatkan selisih baris dan selisih kolom pada iterasi
keempat dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada gambar diatas didapatkan selisih terbesarnya adalah 4 yang terjadi pada kolom ke-2.
Biaya terkecil kolom ke-2 ada pada c 12 =3. Maka, pada sel c 12 diisikan barang sebanyak
200 karena pada Toko-3 sudah mendapatkan 200 unit dari Distributor-C dan
permintaannya masih ada 200 unit.
Untuk baris ke-3 dan kolom ke-2 diisi dengan sejumlah 200 unit karena apabila selisih
baris/kolom dilanjutkan maka dihasilkan selisih terbesar 1. Hal ini dikarenakan
permintaan pada Toko-2 belum terpenuhi serta persediaan barang pada Distributor-C
masih tersisa dengan jumlah permintaan dan persediaan yang sama yaitu 200 unit.

Anda mungkin juga menyukai