NO KOMPONEN DESKRIPSI
1. Identifikasi Masalah (berbasis Mengidentifikasi kesulitan belajar
masalah yang ditemukan di peserta didik dalam memahami makna
lapangan) Asmaul Husna yang meliputi sifat al-
Karîm, al-Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn,
al-Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir pada
Pembelajaran Akidah Akhlak
2. Penyebab Masalah (dianalisis Materi yang disajikan cenderung lebih
apa yang menjadi akar masalah sering menggunakan metode ceramah
yang menjadi pilihan masalah)
3. Solusi a. Dilihat dari permasalahan yang
a. Dikaitkan dengan teori/dalil muncul pada pembelajaran Asmaul
yang relevan Husna yaitu adanya kesulitan
b. Sesuaikan dengan langkah/ belajar peserta didik dalam
prosedur yang sesuai memahami makna Asmaul Husna
dengan masalah yang akan yang meliputi sifat al-Karîm, al-
dipecahkan Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-
Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir pada
1
Pembelajaran Akidah Akhlak. Hal
ini berkaitan dengan teori belajar
kognitif.
Menurut teori belajar kognitif,
belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan
respon, tetapi lebih dari itu belajar
dengan teori kognitif melibatkan
proses berpikir yang sangat
komplek.
Dalam teori belajar kognitif Jean
Piaget mengatakan perkembangan
kognitif merupakan suatu proses
genetic yaitu suatu proses yang
didasarkan atas mekanisme
biologis perkembangan system
saraf. Dengan semakin
bertambahnya umur seseorang,
maka makin kompleks susunan sel
syarafnya dan makin meningkat
pula kemampuannya.
Piaget membagi tahap-tahap
perkembangan kognitif menjadi
empat yaitu:
Tahap sensorimotor (umur 0-2
tahun)
Tahap preoperasional (umur 2-
7/8 tahun)
Tahap operasional konkrit
(umur 7/8-11/12 tahun)
Tahap operasional formal
(umur 11/12-18 tahun)
2
Berdasarkan tahapan di atas, untuk
siswa Aliyah, termasuk kedalam
tahap operasional formal dimana
untuk memahami makna Asmaul
Husna al-Karîm, al-Mu’min, al-
Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-
Hâfiz, dan al-Aâkhir tidak cukup
hanya dengan menghafal saja
tetapi juga perlu dilakukan dengan
menganalisis dari setiap Asmaul
Husna yang dipelajari.
b. Langkah yang dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman peserta
didik dalam memaknai Asmaul
Husna yang meliputi sifat al-
Karîm, al-Mu’min, al-Wakîl, al-
Matîn, al- Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-
Aâkhir adalah dengan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan
siswa serta tidak membosankan
dengan menggunakan metode
pembelajaran yang variatif yaitu
kombinasi penggunaan beberapa
metode pembelajaran secara
bervariasi sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar.
Adapun contoh metode yang
digunakan adalah penggunaan
metode hafalan dan metode jigsaw.
Metode hafalan digunakan untuk
meningkatkan daya hafal siswa
tentang Asmaul Husna al-Karîm,
3
al-Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-
Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir
beserta artinya.
Setelah hafal, siswa diharapkan
mampu memahami makna dari
setiap Asmaul Husna al-Karîm, al-
Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-
Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir
menggunakan metode jigsaw.
4
MEMAHAMI MAKNA ASMAUL HUSNA MELIPUTI SIFAT AL-KARIM,
AL-MU’MIN, AL-WAKIL, AL-JAMI’, AL-HAFIZ DAN AL-AKHIR PADA
PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK
UTUSAN :
MISALANSHAR LAKOLOGOU
ALAMAT : DESA BONE
KANCITALA
KEC. BONE
SULAWESI
TENGGARA
Tahun 2022
5
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur hanya milik Allah Swt. yang
telah menganugerahkan hidayah, taufiq dan inayah sehingga proses penulisan
makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah keharibaan
Rasulullah Saw. Amin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas analisa materi dalam kegiatan
perkuliahan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan tahun 2022. Makalah
ini dibuat berdasarkan Problem Based Learning (PBL) atau dikenal dengan
pembelajaran berbasis masalah. Dalam Menyusun makalah ini, penulis
menganalisa masalah apa saja yang timbul dalam proses kegiatan pembelajaran.
Dari masalah tersebut kemudian dicari solusi untuk mengatasinya. Harapan
penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan para
peserta PPG khususnya.
6
DAFTAR ISI
7
PENDAHULUAN
B. Relevansi
Berdasarkan masalah-masalah yang timbul sebelumnya, maka dalam
modul ini diharapkan dapat:
1) Menjelaskan makna Asmaul Husna yang meliputi sifat al-Karîm,
al-Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir
2) Menganalisis nilai-nilai Asmaul Husna yang meliputi sifat al
Karîm, al-Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-
Aâkhir
8
C. Petunjuk Belajar
Ikutilah petunjuk-petunjuk di bawah ini agar bisa memperoleh dan
bisa memiliki kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran dalam
kegiatan belajar dalam materi ajar Akidah Akhlak.
1) Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai anda paham betul
tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari materi pada kegiatan
belajar ini;
2) Bacalah sekilas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan
catatlah kata-kata sulit yang anda temukan di dalam modul. Pelajarilah
kata-kata tersebut dan cari pengertiannya pada kamus;
3) Jika belum menguasai materi sesuai yang diharapkan, bacalah kembali
modul untuk meningkatkan pemahaman anda;
4) Selesaikan permasalahan dalam forum diskusi serta analisis lah berbagai
kasus yang ada pada modul dengan materi yang ada didalamnya.
9
KEGIATAN INTI
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari dan memahami seluruh materi yang ada di dalam
bahan ajar Akidah Akhlak, anda diharapkan mampu menguasai muatan
materi yang sulit dipahami atas dasar materi pada bahan ajar sebelumnya
yaitu:
1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3) Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
5) Menghayati kebesaran Allah dengan al Asma al Husna-Nya (al-Kariim,
al-Mukmin, al-Wakil, al-Matiin, al-Jami’, al-Hafidz, al-Akhir,)
6) Mengamalkan sikap santun dan bijaksana sebagai cermin pemahaman al
Asma al Husna-Nya (al-Kariim, al-Mukmin, al-Wakil, al-Matiin, al-
Jami’, al-Hafidz, al-Akhir)
7) Menganalisis makna al Asma al Husna-Nya (al-Kariim, al-Mukmin, al-
Wakil, al-Matiin, al-Jami’, al-Hafidz, al-Akhir)
10
8) Menyajikan hasil analisis tentang makna al Asma al Husna-Nya (al-
Kariim, al-Mukmin, al-Wakil, al-Matiin, al-Jami’, al-Hafidz, al-Akhir)
C. Uraian Materi
1. Pengertian Asmaul Husna
11
ْ َّ
َ
ْ َ ُ ُ ُْ
ّلِل الاسماۤء الحسنى فادعوه بهاۖ وذروا ال ٰذين يلحدون في اسم ۤا ِٕى
ۗه
ٖ سيجزون
َ ْ ُ ْ ُ
َ
ما كا نوا ي ع م ل و ۖن
13
bahwa maksud menghitungnya dalam kehidupan sehari-hari. Jika ia
mengetahui Allah Maha Pengampun maka ketika ia terlanjur berbuat dosa
ia segera menghentikannya dan bersegera bertaubat serta tidak putus asa
dari ampunan Allah (Ibnu Katsir,2009:733). Sedangkan untuk mengenal
asmaul husna dilakukan dengan melalui tiga tahapan . Pertama,
menghafal lafazh dan bilangannya. Kedua, memahami makna dan yang
diindikasikannya. Ketiga, berdoa dengannya, seperti firman Allah diatas.
Mempelajari tentang asmaul husna berarti masuk dalam bagian
belajar rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah. Mengenal
Allah, nama-nama dan sifat-sifat serta perbuatan-perbuatan-Nya
merupakan semulia-mulia ilmu agama, semurni-murni tujuan yang
dicapai seorang hamba, dan jalan satu-satunya untuk meraih kemuliaan,
kejayaan dan kebaikan di dunia serta di akhirat.
14
.
ب العر ش الك ري ٰم8 ْٓا اله ٰالا هُّۚور8فتعلى ّالِل الم ٰلك الحُّۚقل
ٰ ٰ
“Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada tuhan selain
Dia, pemilik ‘Arasy yang mulia.” (QS. Al-Mu’minun [23] :116)
Karena kemuliaan-Nya itu pula, Allah memuliakan al- Qur’an,
malaikat, para nabi dan juga manusia. Jibril, malaikat yang
menyampaikan kitab Allah kepada Nabi Muhammad Saw, adalah
utusan yang mulia, Rasulullah Saw juga seorang Nabi yang mulia,
begitu pula dengan anak-anak Adam lainnya.
َ ْ َ ْ ْ ْ َ بن َ
من َ َ َ َ َ ٰ ك ْ َ
ر زق وال ب ح م ل ال ب ۞ ولق د
ٰ ْ ْ
ْ ُ ٰ ْ ّر م ْٓي
ال
ح ر ن هم و ر فى ْ ُ ٰ د
نه م و
ّ ٰ َ
ٰ َ
ط ي بت نا
ٰ م
ا
15
ً ْ َ ْ ٰ َ
ْ كثير
ࣖ ٰ ٍ خ ل ت ف ٰض ي لا وف
َ ْ ْ َّ
ق نا ٰ ّم ن ىل
ْ
ع ُْ ٰ ّ
ضلن ه م
”Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut
mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka
rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak
16
makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
(QS.al-Isra’ [17] :70)
Al-Azhari rahimahullah mengartikannya dengan: ” al-Karîm
salah satu dari sifat Allah Azza wa Jalla dan nama-Nya. Maknanya,
yaitu dzat yang sangat banyak memiliki kebaikan, amat pemurah,
pemberi nikmat dan keutamaan”.
17
b. Al-Mu’min (Yang Maha
Memberi Keamanan)
Al-Mukmin artinya Yang
Maha Memberi Keamanan.
Allah
adalah satu-satunya dzat yang
memberi rasa aman,
ketenangan
dalam hati manusia. َّ
َّ ْ َ ُ ْ َ
َّ َْ
مع8دادوا ايمانا8ؤ ٰم ٰنين يل ز8 قلو ٰب الم8هو ال ٰذي انزل السكينة في
ً ْ ْ
ْ َ َ ُ ْ ُ َ ْ
ُ ي حك ي ما َ ن ه8ٰا ي ما
و كا ن وا ل جنود ٰ
ً ّل
َ ْ
ما ع ا ْ ال م
ار
ٰل ِل ٰ ٰ ّ
ض ه
س م وت َ
ّٰلِل ٖ ٰو
ٖ
“Dialah Allah Yang tidak ada tuhan selain Dia. Dia (adalah)
Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahadamai, Yang Maha
Mengaruniakan keamanan, Maha Mengawasi, Yang Mahaperkasa,
19
Yang Mahakuasa, dan Yang Memiliki segala keagungan. Mahasuci
Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS.al-Hasyr [59] :23)
Kala kita hendak menyeru dan berdoa kepada Allah Swt. dengan
nama- Nya al- Mu’ min, berarti kita memohon diberikan keamanan,
dihindarkan dari fitnah, bencana, dan siksa. Karena Dialah Yang
Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Dalam
nama al- Mu’ min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Ada
pertolongan dan perlindungan, ada jaminan( insurance), dan ada bala
dorongan.
20
4) Menciptakan lingkungan keluarga, tetangga, dan masyarakat yang
kondusif
5) Mengembangkan pemikiran yang baik dan positif bagi sesame
21
setelah itu hendak menyerahkan seluruh urusan kepada Allah Swt.
buat memastikan karunia- Nya.
22
d. Al-Matiin (Yang Maha Kukuh)
Al-Matiin artinya Yang Maha
Kukuh. Tiada
sesuatupun yang dapat
mengalahkan dan
mempengaruhi-Nya. Imam al
Khattabi memaknai al-Matiin
sebagai Dzat Yang Maha Kuat
yang kekuatan-Nya tidak
dapat
terbendung, Tindakan-tindakan-Nya tidak terhalangi dan tidak pernah
merasa lelah.
ْ ٰ ْ ْ ْ ٰا
ْ َ ْ مبين ُ ٰ َ ْ و ٰف ي و
ٍ ٰ ا ر س ل ن ه ا لى ٰف ر ع و
ٰ ْ
ذ ٰ
ْ َ س
ٰ ُ
ن ٰب س ل ط ن م ى
ٍ
“(Begitu pula Kami meninggalkan) pada Musa (tanda-tanda
kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir‘aun dengan
membawa mukjizat yang nyata.” (QS. adz-Dzariyat [51] :38)
Allah Maha Kukuh. Kukuh kekuasan-Nya, kukuh kehendak-
Nya, kukuh dalam sifat-sifat-Nya. Bagi kita sebagai
hamba-Nya, hendaknya kekukuhan Allah menjadi
landasan sikap kita sekurang-kurangnya untuk teguh
memegang prinsip kebenaran, memiliki keinginan yang kuat,
tidak tergoda untuk menerima atau mencari rezeki secara
batil, konsekuen dalam membela kebenaran, menjadi manusia
yang tawakkal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan
tidak merasa rendah di hadapan manusia lain, karena hanya
Allah lah Yang Maha Kuat dan Maha Kukuh
24
Cuma Allah Swt. yang Maha Memperhitungkan. Oleh sebab itu, Allah
Swt. melarang manusia berlagak ataupun merasa lebih dari
saudaranya. Sebab cuma Allah Swt. yang Maha Mengenali baik
buruknya seseorang hamba. Allah Swt. pula menyarankan manusia
bersabar.
َ و ْ ْ ٰ َ ْك َ ك ْ م ُ ْ
ف ي ٰه ك َ ٰ ْ َ ث يج م م يت ي
لا ٰة الى ي و ٰم ا ل ٰق ي م ٰ
ّ ب ُ ّ
لن ْ َ م ع م
ري
25
ّ م ْ يح ْ ُ ا ل
ث مك يي ق ل ل
ٰ
َ ْ َ ْ َ ْ
ُ َ
ࣖا كثر يعلمو ن
ال
َ
ّ
نا ٰس لا
26
keraguan tentangnya, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”(QS. al-Jasiyah [45] : 26)
Pada hari itu, yang paling bahagia adalah orang-orang mukmin,
yaitu mereka yang beriman kepada Allah, hari akhir, dan
mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Dengan memahami dan
menghayati makna Asmaul Husna al-Jami’ maka akan membuat kita
sadar bahwa kita suatu saat akan mati dan akan dikumpulkan di
sebuah tempat yang bernama padang mahsyar untuk menerima
keputusan dan balasan atas perbuatan kita.
Maka hendaklah kita meneladani Asmaul Husna al-Matiin yaitu
dengan:
1) Hiduplah secara berjamaah (bersatu)
2) Memiliki rasa toleransi yang kuat
3) Menghimpun potensi positif dalam diri
4) Mendukung upaya terwujudnya persatuan umat Islam dunia
َ
ها
27
ُ ُ َّ ً ْ ۤا َ و ْ ّ
ْ َ ً ْ ْ ءم َ َ ال س
س ق فا م ح ف و ظاُّۚ و ه م ج ع ل نا
28
kebesaran Allah, seperti matahari dan bulan).” (QS.Al-Anbiya’ [ 21
]:32)
Al-Aakhir artinya
Yang Maha Akhir, yang
tidak ada sesuatupun
setelah Allah Swt. Allah
al-Akhir menunjukkan
bahwa Allah Swt adalah
Dzat yang mengakhiri
segalanya. Allah lah Tuhan sang Pencipta, tiada Sang Pencipta
setelah-Nya. Allah lah penentu kehidupan manusia, tiada Penentu
selain-Nya.
ْ ش ْ ُ
ي ع ٰل ي م ْ َ ُ
لك َ نوه
ٰ وال با ٰط ُّۚ وال
ٍء َ ّ
ُ
وب ظا ٰه ر
ٰ
29
ٰ ْ ه َ ْ َ ُ
ُ و ّ
وا ل ا ٰخ ر ال ا ول
30
Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah Swt. akan tetap abadi
dan kekal. Keabadian dan kekekalan Allah Swt tersebut
menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas
segala urusannya, baik urusan dunia maupun urusan-urusan yang
akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat merugi
orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah,
karena sesungguhnya setiap yang ada di langit dan di bumi ini akan
hancur. Akan tetapi jika kita bersandar penuh pada Sang Maha
Kekal, pastinya kita tidak akan hancur dan terjerumus dalam
kesesatan. Orang yang mengesakan al- Akhir akan menjadikan Allah
Swt sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup
selain-Nya, tidak ada permintaan selain-Nya, dan segala kesudahan
hanya tertuju kepada-Nya.
D. Tugas Praktik
Berdasarkan materi yang telah dipelajari dari modul ini silahkan siswa
menghafalkan Asmaul Husna al-Karîm, al-Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-
Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir beserta artinya, kemudian praktikkan di depan
kelas.
E. Forum Diskusi
Setelah siswa mendalami materi tentang Asmaul Husna al-Karîm, al-
Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir maka
lakukanlah diskusi secara kelompok.
Bentuk 4 kelompok asal (sesuai dengan jumlah subtopik yang akan
dibahas)
31
Dari kelompok asal tugaskan beberapa siswa (sesuaikan dengan
jumlahnya) untuk mempelajari 4 subtopik dan membentuk menjadi
kelompok ahli
Setelah terbentuk kelompok ahli, diskusilah sesuai subtopik yang ada
Setelah berdiskusi kelompok ahli kembali pada kelompk sebelumnya
(kelompok asal) untuk membahas hasi diskusi masing-masing subtopik
Presentasikan hasilnya di depan kelas
1) Menafsirkan arti dan makna dari Asmaul Husna al-Karîm, al-Mu’min, al-
Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir
2) Menunjukkan dalil tentang Asmaul Husna al-Karîm, al-Mu’min, al-
Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir
3) Mencari keutamaan nilai-nilai yang terkandung dalam Asmaul Husna al-
Karîm, al-Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-Hâfiz, dan al-Aâkhir
4) Mengidentifikasi contoh perilaku sehari-hari yang mencerminkan
Asmaul Husna al-Karîm, al-Mu’min, al-Wakîl, al-Matîn, al-Jâmi‘, al-
Hâfiz, dan al-Aâkhir
32
PENUTUP
A. Rangkuman
Dalam Islam, mengetahui, memahami, dan meyakini nama-nama dan
sifat-sifat Allah menempati kedudukan yang sangat tinggi. Seseorang tidak
mungkin menyembah Allah dengan cara yang sempurna sampai ia benar-
benar mengetahui dan meyakini nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
Asmaul Husna berasal dari Bahasa Arab artinya nama-nama Allah yang
indah dan baik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna
berarti yang baik atau yang indah, jadi al-Asma’ al-Husna adalah nama-nama
milik Allah Swt yang baik dan yang indah. Al-Asma’ al-Husna secara harfiah
adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah Swt yang baik dan yang agung sesuai
dengan sifat-sifat-Nya.
34
memelihara seluruh makhluk-Nya, termasuk langit dan bumi yang kita huni
ini.
Al-Aakhir artinya Yang Maha Akhir, yang tidak ada sesuatupun setelah
Allah Swt. Allah al-Akhir menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang
mengakhiri segalanya. Allah lah Tuhan sang Pencipta, tiada Sang Pencipta
setelah-Nya. Allah lah penentu kehidupan manusia, tiada Penentu selain-Nya.
B. Tes Formatif
1) Salah satu cara yang dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia untuk
lebih mengenal Allah Swt dan meyakini kebenarannya adalah dengan…
a. Puasa Senin Kamis tujuh kali berturut-turut
b. Mempelajari ilmu agama
c. Memahami Asmaul Husna
d. Sholat istikharah tiap malam
e. Memperbanyak shodaqah jariyah
Jawaban: c
35
d. Bisa digunakan untuk mengusir jin dan setan jika dipasang di dinding
rumah
e. Sangat baik diamalkan untuk berdzikir ataupun ketika
berdoa Jawaban: e
4) Allah Swt adalah Dzat Yang Maha Mengumpulkan semua makhluk pada
hari kiamat yang tujuannya untuk membalas kebaikan dan keburukan
yang dilakukan para makhluk. Pernyataan ini merupakan makna dari
Asmaul Husna yaitu…
a. Al-Karim
b. Al-Akhir
c. Al-Jami’
d. Al-Matiin
e. Al-Hafidz
Jawaban: c
Jawaban: a
36
6) Perhatikan ayat di bawah ini:
َ َّ
َّ ْ ُ
ْ َ َّ َْ
ّلِل ن8ٰايما 8يزداد ْٓوا ايمانا8هو ال ٰذي انزل السكينة في قلو ٰب المؤ ٰم ٰنين ٰل
هم مع
ٰ
ٖ
ً ْ َ َ ْ ُ ْ ُ
ْ ُ
ي حك ي ما َ
و كا ن وا ل جنود
ً ّل
َ
ما ع ا ْ ال
ار
ٰل ِل ٰ ٰ ّ
ض
س م وت
ٖ
Jawaban: b
Swt Jawaban: e
37
8) Kita menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah Swt
maka sejatinya tidak menunda-nunda dalam berbuat kebaikan. Hal ini
berkaitan dengan Asmaul Husna…
a. Al-Akhir
b. Al-Hafidz
c. Al-Matiin
d. Al-Karim
e. Al-Wakil
38
Jawaban: a
Jawaban: d
Jawaban: c
Keterangan :
39
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
Jika tingkat pemahaman anda bisa mencapai 80% ke atas, maka anda bisa
melanjutkan ke modul atau kegiatan belajar selanjutnya.
40
Daftar Pustaka
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, Pustaka Imam As Syafi’I, Jakarta, 2009
42