id
PERENCANAAN STRUKTUR
GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI
Diajukan Oleh :
DANNY ARIEF M
I8506009
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
| Walaupun hidup ini sulit, tapi aku berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai sesuatu
yang aku harapkan. AKU YAKIN AKU PASTI BISA. ( Danny Arief M )
| Sebagai manusia yang tak sempurna kita harus berusaha untuk maju dan menggapai impian
yang kita dambakan. ( Vino B Setiaw an )
| Dalam kenyataan hidup ini, masalah itu jangan dihindari, tapi masalah itu ada untuk dihadapi.
( Ir. Suyatno Luhur, SH, MM )
| Jalan kita masih panjang masih ada waktu tersisa, coba kuatkan dirimu jangan berhenti disini.
( Dew a 19 )
| Waktunya kita tak berhenti, jangan cepat puas, bekerja dan terus bekerja hingga saat kita tak
berguna lagi, Maka apapun yang terjadi akan kujalani akan kuhadapi dengan segenap hati.
( Sheila on 7 )
| Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik.
( D’masiv )
| Aku tak akan lari dari cobaan hidup ini, tak akan mengeluh, dan tak akan menyerah, karena aku
yakin ALLAH SWT pasti akan memberi kemudahan dan jalan bagiku. Aku percaya akan itu.
( Danny Arief M )
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN STRUKTUR
GEDUNG SEKOLAHAN 2 LANTAI dengan baik. Dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang
sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa
ke arah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penyusun
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL................................. ................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN. .................................................................. ii
MOTTO ..................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN...................................................................................... v
KATA PENGANTAR. .............................................................................. vi
DAFTAR ISI. ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xv
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ......................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 8 REKAPITULASI
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENUTUP……………………………………………………………….. xiv
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. xx
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………… xxi
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Denah Rencana Atap. ............................................................ 10
Gambar 3.2 Setengah Kuda-kuda ............................................................. 10
Gambar 3.3 Jurai ....................................................................................... 11
Gambar 3.4 Kuda-kuda utama .................................................................. 11
Gambar 3.5 Bentuk rangka kuda-kuda...................................................... 12
Gambar 3.6 Lip channels .......................................................................... 13
Gambar 3.7 Beban mati............................................................................. 13
Gambar 3.8 Beban hidup........................................................................... 14
Gambar 3.9 Beban angin ........................................................................... 14
Gambar 3.10 Rangka Batang Setengah Kuda-kuda .................................... 17
Gambar 3.11 Luasan Atap Setengah Kuda-kuda ........................................ 18
Gambar 3.12 Luasan Plafon Setengah Kuda-kuda ..................................... 20
Gambar 3.13 Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Mati ......... 21
Gambar 3.14 Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Angin ....... 25
Gambar 3.15 Rangka Batang Jurai.............................................................. 31
Gambar 3.16 Luasan Atap Jurai. ................................................................. 32
Gambar 3.17 Luasan Plafon Jurai ............................................................... 34
Gambar 3.18 Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati . ................................ 35
Gambar 3.19 Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin ............................... 39
Gambar 3.20 Panjang Batang Kuda-kuda . ................................................. 46
Gambar 3.21 Luasan Atap Kuda-kuda A . .................................................. 47
Gambar 3.22 Luasan Plafon Kuda-kuda A. ................................................ 49
Gambar 3.23 Pembebanan Kuda-kuda Utama A Akibat Beban Mati . ...... 51
Gambar 3.24 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin . ........ 55
Gambar 3.25 Panjang Batang Kuda-kuda . ................................................. 62
Gambar 3.26 Luasan Atap Kuda-kuda B . .................................................. 63
Gambar 3.27 Luasan Plafon Kuda-kuda B. ................................................ 65
Gambar 3.28 Pembebanan Kuda-kuda Utama B Akibat Beban Mati ........ 66
Gambar 3.29 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin . ........ 70
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Koefisien Reduksi Beban hidup................................................ 4
Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U ............................................................... 6
Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan ø ...................................................... 7
Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording ..................................... 15
Tabel 3.2 Perhitungan Panjang Batang Pada Setengah Kuda-kuda .......... 17
Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda ....................... 24
Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin ......................................................... 26
Tabel 3.5 Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda ...................... 26
Tabel 3.6 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-Kuda ............ 31
Tabel 3.7 Perhitungan Panjang Batang Pada Jurai.................................... 32
Tabel 3.8 Rekapitulasi Pembebanan Jurai ................................................ 38
Tabel 3.9 Perhitungan Beban Angin ......................................................... 40
Tabel 3.10 Rekapitulasi Gaya Batang Jurai ................................................ 40
Tabel 3.11 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai....................................... 45
Tabel 3.12 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama A ................... 46
Tabel 3.13 Rekapitulasi Beban Mati A ....................................................... 54
Tabel 3.14 Perhitungan Beban Angin A ..................................................... 56
Tabel 3.15 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama A .............. 56
Tabel 3.16 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda A......................... 62
Tabel 3.17 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B ................... 63
Tabel 3.18 Rekapitulasi Beban Mati B ....................................................... 69
Tabel 3.19 Perhitungan Beban Angin B ..................................................... 71
Tabel 3.20 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama B .............. 71
Tabel 3.21 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda B ......................... 76
Tabel 5.1 Perhitungan Plat Lantai............................................................. 96
Tabel 5.1 Penulangan Plat Lantai.............................................................. 103
Tabel 8.1 Rekapitulasi setengah kuda-kuda .............................................. 136
Tabel 8.2 Rekapitulasi jurai ...................................................................... 136
Tabel 8.3 Rekapitulasi kuda-kuda utama A .............................................. 137
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 1
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 lantai
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini
menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung kemajuannya
dalam bidang ini. Dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi, bangsa
Indonesia akan dapat memenuhi tuntutan ini.
BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 2
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 lantai
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Program Diploma Tiga Jurusan
Teknik Sipil memberikan Tugas Akhir dengan maksud dan tujuan:
1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana
sampai bangunan bertingkat.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
merencanakan struktur gedung.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam
perencanaan suatu struktur gedung.
1. Spesifikasi Bangunan
a. Fungsi bangunan : Untuk sekolahan
b. Luas bangunan : 548 m2
c. Jumlah lantai : 2 lantai
d. Tinggi antar lantai : 4m
e. Penutup atap : Rangka kuda-kuda baja
f. Pondasi : Foot Plat
2. Spesifikasi Bahan
a. Mutu baja profil : BJ 37
b. Mutu beton (f’c) : 30 MPa
c. Mutu baja tulangan (fy) : Polos: 240 MPa. Ulir: 380 MPa.
1. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (SNI 03-1729-
2002).
2. Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-
2002).
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG 1983).
4. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1984).
BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 3
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 Lantai
BAB 2
DASAR TEORI
Beban mati adalah beban dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap
atau tidak berubah, termasuk segala unsur tambahan serta peralatan yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung. Untuk merencanakan gedung ini,
beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung
adalah:
a) Bahan Bangunan:
1. Beton Bertulang ........................................................................ 2400 kg/m3
2. Pasir ............................................................................................ 1800 kg/m3
3. Beton .......................................................................................... 2200 kg/m3
b) Komponen Gedung:
1. Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa penggantung
langit-langit atau pengaku),terdiri dari:
- semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4mm ................ ….11 kg/m2
- kaca dengan tebal 3-4 mm ....................................................... ….10 kg/m2
2. Penutup atap genteng dengan reng dan usuk ............................. ….50 kg/m2
3. Penutup lantai dari tegel, keramik dan beton (tanpa adukan)
per cm tebal……………………………………………………….24 kg/m2
4. Adukan semen per cm tebal ....................................................... …21 kg/m2
BAB 2 Dasar Teori
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 4
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 Lantai
Beban hidup adalah beban yang terjadi akibat penghuni atau pengguna suatu
gedung, termasuk dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta
peralatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat
diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan
pembebanan lantai dan atap tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat
termasuk beban yang berasal dari air hujan (PPIUG 1983).
Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi
bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari:
Beban atap .............................................................................................. 100 kg/m2
Beban tangga dan bordes ....................................................................... 300 kg/m2
Beban lantai............................................................................................ 250 kg/m2
Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua
bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung
tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari
sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan
dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung
yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel:
Beban Angin adalah beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang
disebabkan adanya tiupan angin (perbedaan tekanan udara). (PPIUG 1983).
Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m2 ini ditentukan dengan
mengalikan tekanan tiup dengan koefisien-koefisien angin. Tekan tiup diambil
minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5
km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum 40
kg/m2.
Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup:
1. Dinding Vertikal
a) Di pihak angin .................................................................................... + 0,9
b) Di belakang angin .............................................................................. - 0,4
2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan
a) Di pihak angin : < 65 ................................................................... 0,02 - 0,4
65 < < 90............................................................. + 0,9
b) Di belakang angin, untuk semua .................................................... - 0,4
Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat
kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan
minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi
pemisahan material sehingga timbul rongga-rongga pada beton. Untuk melindungi
dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan
adanya tebal selimut beton minimum.
a. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari d b atau
25 mm, dimana db adalah diameter tulangan.
b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan
pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan
jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm.
Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah:
a) Untuk pelat dan dinding = 20 mm
b) Untuk balok dan kolom = 40 mm
c) Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm
1. Pembebanan
Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah:
a. Beban mati
b. Beban hidup
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi.
b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol.
3. Analisa tampang menggunakan peraturan PPBBI 1984.
1. Pembebanan:
a. Beban mati
b. Beban hidup : 300 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan bawah adalah Jepit.
b. Tumpuan tengah adalah Jepit.
c. Tumpuan atas adalah Jepit.
1. Pembebanan:
a. Beban mati
b. Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan : jepit penuh
1. Pembebanan:
a. Beban mati
b. Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan : jepit
1. Pembebanan:
a. Beban mati
b. Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
a. Jepit pada kaki portal.
b. Bebas pada titik yang lain
Pembebanan:
Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban mati dan beban
hidup.
Tugas Akhir 10
BAB 3
PERENCANAAN ATAP
JR
KD A KD B KD B KD B KD B KD B KD B KD B KD B KD B KD A
TS
SK G
JR
SR
Keterangan :
KK A = Kuda-kuda utama A G = Gording
KK B = Kuda-kuda utama B N = Nok
SK = Setengah kuda-kuda JR = Jurai
SR = Sag Rod TS = Track Stang
Tugas Akhir 11
3.1.1.Dasar Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai
berikut :
a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti gambar 3.1
b. Jarak antar kuda-kuda :4m
c. Kemiringan atap () : 30
d. Bahan gording : baja profil lip channels ( )
e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki ( )
f. Bahan penutup atap : genteng tanah liat
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 12
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels/ kanal
kait ( ) 150 x 75 x 20 x 4,5 pada perencanaan kuda- kuda dengan data sebagai
berikut :
a. Berat gording = 11 kg/m. f. ts = 4,5 mm
b. Ix = 489 cm4. g. tb = 4,5 mm
c. Iy = 99,2 cm4. h. Zx = 65,2 cm3.
d. h = 150 mm i. Zy = 19,8 cm3.
e. b = 75 mm
Tugas Akhir 13
3.2.2.Perhitungan Pembebanan
y
x
qx
qy
P
Gambar 3.7 Beban mati
Tugas Akhir 14
b. Beban hidup
y
x
Px
Py
P
TEKAN HISAP
Tugas Akhir 15
2
M x M y
2
σ =
Zx Zy
2 2
32784 17600
=
65,2 19,8
Tugas Akhir 16
2
M x M y
2
σ =
Zx Zy
2 2
30484 17600
=
65,2 19,8
1
Zijin 4 2,2 cm
180
5.qx.L4 Px.L3
Zx =
384.E.Iy 48.E.Iy
5.0,64659.(400) 4 57,358.400 3
= = 1,4017 cm
384.2,1.10 6.99,2 48.2,1.10 6..99,2
Tugas Akhir 17
5.qy.l 4 Py.L3
Zy =
384.E.Ix 48.E.Ix
5.0,92343.(400) 4 81,915.(400) 3
= = 0,406 cm
384.2,1 10 6.489 48.2,1.10 6.489
Z = Zx2 Zy 2
Z Zijin
1,459 cm 2,2 cm …………… aman !
Jadi, baja profil lip channels ( ) dengan dimensi 150 x 75 x 20 x 4,5 aman dan
mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording.
Tugas Akhir 18
1 2,3
2 2,3
3 2
4 2
5 1,15
6 2,3
7 2,3
m n o
j k l
g h i
d e f
a b c
Tugas Akhir 19
= 5,75 m
Panjang atap ph = 2,3 + 1,15
= 3,45 m
Panjang atap pn = 1,15 m
ph.ac 3,45.5
Panjang atap gi = =
pb 5,75
=3m
( pn.ac) 1,15.5
Panjang atap mo = =
pb 5,75
=1m
pk.ac 2,3.5
Panjang atap jl = =
pb 5,75
=2m
Luas atap acgi
gi ac
= ( xhb)
2
35
= ( ) x 2,3 = 9,2 m2
2
Luas atap gimo
gi mo
= ( xnh)
2
3 1
= ( ) x 2,3 = 4,6 m2
2
Luas atap pmno
=½. mo.pn
=½. 1.1,15 =0,575 m2
Tugas Akhir 20
m n o
j k l
g h i
d e f
a b c
Tugas Akhir 21
Data-data pembebanan :
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil rangka kuda-kuda = 25 kg/m
Berat profil gording = 11 kg/m
Tugas Akhir 22
a) Perhitungan Beban
Beban Mati
1) Beban P 1
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording ac
= 11 x 5
= 55 kg
b) Beban atap = Luas atap acgi x Berat atap
= 9,2 x 50
= 460 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,3 + 2) x 25
= 53,75 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 53,75
= 16,125 kg
e) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 53,75
= 5,375 kg
2) Beban P 2
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording jl
= 11 x 2
= 22 kg
b) Beban atap = Luas atap atap gimo x berat atap
= 4,6 x 50
= 230 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 5+6) x berat profil kuda kuda
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 23
3) Beban P 3
a) Beban atap = Luas atap pmno x berat atap
= 0,575 x 50
= 28,75 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(2 +6 +7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,3 + 2,3 + 2,3 ) x 25
= 86,25 kg
c) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 86,25
= 8,625 kg
4) Beban P4
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(3 + 4 + 5) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2 +2 +1,15) x 25
= 64,375 kg
b) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 64,375
= 6,438 kg
Tugas Akhir 24
5) Beban P5
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(4 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2 +2,3) x 25
= 53,75 kg
b) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 53,75
= 5,375 kg
c) Beban plafon = Luas plafon pmno x berat plafon
= 0,5 x 18
= 9 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 53,75
= 16,125 kg
Input
Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah
SAP
Beban Atap gording Kuda - kuda Bracing Penyambug Plafon Beban
2000
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)
( kg )
P1 460 55 53,75 5,375 16,125 144 734,25 735
P2 230 22 111,25 11,125 33,375 --- 407,75 408
P3 28,75 --- 86,25 8,625 25,875 --- 149,5 150
P4 --- --- 75 7,5 22,5 72 177 177
P5 --- --- 53,75 5,375 16,125 9 84,25 85
Tugas Akhir 25
Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P 1, P2, P3 = 100 kg
Beban Angin
Perhitungan beban angin :
= 0,2
a) W1 = luas atap acgi x koef. angin tekan x beban angin
= 9,2 x 0,2 x 25 = 46 kg
b) W2 = luas atap gimo x koef. angin tekan x beban angin
= 4,6 x 0,2 x 25 = 23 kg
c) W3 = luas atap pmno x koef. angin tekan x beban angin
= 0,575 x 0,2 x 25 = 2,875 kg
Tugas Akhir 26
Pmaks. = 665,82 kg
ijin = 1600 kg/cm2
Tugas Akhir 27
Pmaks.
Fnetto
σ ijin
665,82
1600
0,4161 cm 2
Fbruto = 1,15 . Fnetto
= 1,15 . 0,4161 cm2
= 0,4785 cm2
0,75ijin
87,424 kg/cm2 1200 kg/cm2……. aman !!
Pmaks. = 1265,89 kg
lk = 2,867 m = 286,7 cm
ix = 1,19 cm
F = 2 . 4,48 = 8,96 cm2
Tugas Akhir 28
lk 286,7
λ
i x 1,19
240,924
E
λg π ....... dimana, σ leleh 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
111,07
λ 240,924
λs
λ g 111,07
2,169
= 11,203
Kontrol tegangan yang terjadi :
Pmaks. . ω
σ
F
1014,06.11,203
8,96
1267,914 kg/cm 2
ijin
1267,914 kg/cm2 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!
Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut () = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung () = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7
= 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tugas Akhir 29
Tugas Akhir 30
Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut () = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung () = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7
= 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tugas Akhir 31
= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d S2 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm
Tugas Akhir 32
p
m
j n o o'
g
d k l l'
a
h i i'
e f f'
b c c'
Tugas Akhir 33
Tugas Akhir 34
= 0,5 + 0,5
=1m
p
m
j n o o'
g
d k l l'
a
h i i'
e f f'
b c c'
Tugas Akhir 35
1,5 2,5
= ( 2 x ( x 2) = 8 m2
2
Data-data pembebanan :
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m
Berat gording = 11 kg/m
Tugas Akhir 36
a. Perhitungan Beban
Beban Mati
1) Beban P 1
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording def
= 11 x 4
= 44 kg
b) Beban atap = Luas atap abcihg x Berat atap
= 9,2 x 50
= 460 kg
c) Beban plafon = Luas plafon abcihg x berat plafon
= 8 x 18
= 144 kg
d) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (3,05 + 2,83) x 25
= 73,5 kg
e) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 73,5
= 22,05 kg
f) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 73,5
= 7,35 kg
2) Beban P 2
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording jkl
= 11 x 2
= 22 kg
b) Beban atap = Luas atap ghionm x berat atap
= 4 x 50
= 200 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 5 + 6) x berat profil kuda kuda
Tugas Akhir 37
3) Beban P 3
a) Beban atap = Luas atap mnop x berat atap
= 0,5 x 50
= 25 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 6 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (3,05 + 3,05 + 2,3) x 25
= 105 kg
c) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 105
= 10,5 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 105
= 31,5 kg
4) Beban P4
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 4 +5) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,83 + 2,83 + 1,15) x 25
= 85,125 kg
b) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 85,125
= 8,513 kg
c) Beban plafon = Luas plafon ghionm x berat plafon
Tugas Akhir 38
= 4,6 x 18
= 82,8 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 85,125
= 25,538 kg
5) Beban P5
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,83 + 2,3) x 25
= 64,125 kg
b) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 64,125
= 6,413 kg
c) Beban plafon = Luas plafon stuv x berat plafon
= 0,575 x 18
= 10,35 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 64,125
= 19,238 kg
Tugas Akhir 39
Beban Angin
= 0,2
a) W1 = luas atap abcihg x koef. angin tekan x beban angin
= 9,2 x 0,2 x 25
= 46 kg
b) W2 = luas atap ghionm x koef. angin tekan x beban angin
= 9,2 x 0,2 x 25
= 20 kg
c) W3 = luas atap mnop x koef. angin tekan x beban angin
= 0,5 x 0,2 x 25
= 2,5 kg
Tugas Akhir 40
Pmaks. = 1047,36 kg
ijin = 1600 kg/cm2
Pmaks. 1047,36
Fnetto
σ ijin 1600
0,6546 cm 2
Tugas Akhir 41
0,75ijin
108,277 kg/cm2 1200 kg/cm2 …...…. aman !!
Pmaks. = 1474,93 kg
lk = 3,05 m = 305 cm
ix = 1,50 cm
F = 2 . 6,91 = 13,82 cm2
lk 305
λ 203,333
i x 1,50
Tugas Akhir 42
E
λg π ....... dimana, σ leleh 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
111,07 cm
λ 203,333
λs
λ g 111,07
1,83
= 7,974
ijin
1033,488 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!
Batang Tekan
Tugas Akhir 43
Tugas Akhir 44
Batang tarik
Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser
= 2 . ¼ . . (127)2 . 960
= 2430,96 kg
b) Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400
= 2473,2 kg
P yang menentukan adalah P geser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 1474,93
n 0,6067 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96
Tugas Akhir 45
Tugas Akhir 46
Tugas Akhir 47
a g
m
b h
n
c i
o
d j
p
e k
q
f l
Tugas Akhir 48
Panjang atap jl = ½ jk + kl
= ( 0,5 x 2,3 ) + 1,22
= 2,37 m
Luas atap dofq
jo lq
= ( df x fl ) + ( x jl)
2
1,5 2,5
= ( 2,37 x 2 ) + ( x 2,37)
2
= 9,48 m2
Luas atap bmdo
hm jo
= ( dd x dj ) + ( x hj)
2
0,5 1,5
= ( 2,3 x 2 ) + ( x 2,3)
2
= 6,9 m2
Luas atap agbm
= ( ab x bh ) + (0,5 x gh x hm)
= ( 1,15 x 2 ) + (0,5 x 1,15 x 0,5)
= 2,5875 m2
Panjang Gording ep
= ek + kp
=2+2
=4m
Panjang Gording cn
gi.kp
Panjang atap in =
gk
2x3
=
4,6
= 1m
= ci + in
Tugas Akhir 49
=2+1
=3m
Panjang Gording cr
ik.ov
Panjang atap kr =
io
= 0,82 m
= ck + kr
= 1 + 0,82
= 1,82 m
a g
m
b h
n
c i
o
d j
p
e k
q
f l
Panjang plafon gl = gk + kl
=4+1
=5m
Tugas Akhir 50
Tugas Akhir 51
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Jarak antar kuda-kuda utama = 4 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m
a. Perhitungan Beban
Beban Mati
1) Beban P 1 = P 5
a) Beban gording = Berat profil gording x jarak kuda-kuda
= 11 x 4
= 44 kg
b) Beban atap = Luas atap dofq x Berat atap
= 9,48 x 50
= 474 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 5) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2 + 2,3) x 25
= 53,75 kg
Tugas Akhir 52
Tugas Akhir 53
Tugas Akhir 54
= 81 kg
a) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 136,25
= 40,875 kg
a) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 136,25
= 13,625 kg
c) Beban reaksi = (2 x reaksi jurai) + reaksi setengah kuda-kuda
= (2 x 769,1) + 680,64
= 2218,84 kg
Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P 1, P2, P3, P4, P5 = 100 kg
Tugas Akhir 55
Beban Angin
Perhitungan beban angin :
= 0,2
a) W1 = luas atap dofq x koef. angin tekan x beban angin
= 9,48 x 0,2 x 25
= 47,4 kg
b) W2 = luas atap bmdo x koef. angin tekan x beban angin
= 6,9 x 0,2 x 25
= 34,5 kg
c) W3 = luas atap agbm x koef. angin tekan x beban angin
= 2,5875 x 0,2 x 25
= 12,9375 kg
Tugas Akhir 56
kombinasi
Batang Tarik (+) Tekan (-)
( kg ) ( kg )
1 7828,23 -
2 7839,76 -
3 7758,09 -
4 7745,66 -
5 - 8953,14
Tugas Akhir 57
6 - 7865,44
7 7877,36
8 8918,62
9 254,50 -
10 1092,34
11 4235,13 -
12 998,37
13 255,60 -
Pmaks. = 7839,76 kg
ijin = 1600 kg/cm2
Pmaks. 7839,76
Fnetto
σ ijin 1600
4,8998 cm 2
Fbruto = 1,15 . Fnetto
= 1,15 . 4,8998 cm2
= 5,635 cm2
F = 2 . 9,40 cm2
= 18,80 cm2
Tugas Akhir 58
0,75ijin
490,59 kg/cm2 1200 kg/cm2……. aman !!
Pmaks. = 8953,14 kg
lk = 2,3 m = 230 cm
ix = 2,12 cm
F = 2 . 9,40 = 18,8 cm2
lk 230
λ 108,49
i x 2,12
E
λg π ....... dimana, σ leleh 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
111,07cm
λ 108,49
λs
λ g 111,07
0,9767
= 2,272
Tugas Akhir 59
ijin
1081,996 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut () = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung () = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7
= 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . ijin
= 0,6 . 1600
= 960 kg/cm2
Tugas Akhir 60
Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser
= 2 . ¼ . . (1,27)2 . 960
= 2430,96 kg
b) Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400
= 2743,20 kg
P yang menentukan adalah P geser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 8953,14
n 3,683 ~ 4 buah baut
Pgeser 2430,96
b) 2,5 d S2 7 d
Diambil, S2 = 5 d
= 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut () = 12,7 mm ( ½ inch )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung () = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7
= 7,94 mm.
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 61
Tugas Akhir 62
Tugas Akhir 63
a g l
b h m
c i n
d j o
e k p
f q
Tugas Akhir 64
Panjang Gording al
=4m
Panjang Gording cn
=4m
Panjang Gording ep
=4m
Tugas Akhir 65
a g l
b h m
c i n
d j o
e k p
f q
Tugas Akhir 66
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Jarak antar kuda-kuda utama = 4 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m
b. Perhitungan Beban
Beban Mati
1) Beban P 1 = P 5
a) Beban gording = Berat profil gording x jarak kuda-kuda
= 11 x 4
= 44 kg
3) Beban P 3
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording al
= 11 x 4
= 44 kg
b) Beban atap = ( 2 x Luas atap aglmhb ) x berat atap
= ( 2 x 4,6 ) x 50
= 460 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (6+7 +11) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,3 + 2,3 + 2,3) x 25
= 86,25 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 86,25
= 25,875 kg
e) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 86,25
= 8,625 kg
4) Beban P6 = P 8
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1+2+9) x berat profil kuda kuda
= ½ x ( 2+2+1,15 ) x 25
= 64,375 kg
b) Beban plafon = Luas plafon djoqf x berat plafon
= 8 x 18
= 144 kg
c) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 64,375
= 19,3125 kg
d) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 64,375
= 6,4375 kg
5) Beban P 7
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2+3+10+11+12) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2+2+2,3+2,3+2,3) x 25
= 136,25 kg
b) Beban plafon = ( 2 x luas plafon aglmhb ) x berat plafon
= ( 2 x 4 ) x 18
= 144 kg
c) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 136,25
= 40,875 kg
d) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 136,25
= 13,625 kg
Tabel 3.13 Rekapitulasi beban mati
Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P 1, P2, P3, P4, P5 = 100 kg
Beban Angin
Perhitungan beban angin :
= 0,2
a) W1 = luas atap dofq x koef. angin tekan x beban angin
= 9,48 x 0,2 x 25
= 47,4 kg
b) W2 = luas atap bmdo x koef. angin tekan x beban angin
= 6,9 x 0,2 x 25
= 34,5 kg
c) W3 = luas atap agbm x koef. angin tekan x beban angin
= 2,5875 x 0,2 x 25
= 12,9375 kg
4) Koefisien angin hisap = - 0,40
a) W4 = luas atap agbm x koef. angin tekan x beban angin
= 2,5875 x -0,4 x 25
= -25,875 kg
b) W5 = luas atap bmdo x koef. angin tekan x beban angin
= 6,9 x -0,4 x 25
= -69 kg
12 - 1239,43
13 316,64 -
Pmaks. = 3724,44 kg
ijin = 1600 kg/cm2
Pmaks. 3724,44
Fnetto 2,328cm 2
σ ijin 1600
F = 2 . 6,91 cm2
= 13,82 cm2
0,75ijin
317,054 kg/cm2 1200 kg/cm2……. aman !!
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 4210,07 kg
lk = 2,3 m = 230 cm
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 73
ix = 1,82 cm
F = 2 . 6,91 = 13,82 cm2
lk 230
λ 126,374
i x 1,82
E
λg π ....... dimana, σ leleh 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
111,07cm
λ 126,374
λs
λ g 111,07
1,138
= 3,083
Kontrol tegangan yang terjadi :
Pmaks. . ω
σ
F
4210,07.3,083
13,82
939,193 kg/cm 2
ijin
939,193 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut () = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung () = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7
= 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Kekuatan baut :
Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser
= 2 . ¼ . . (1,27)2 . 960
= 2430,96 kg
Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400
= 2743,20 kg
P yang menentukan adalah P geser = 2430,96 kg.
Diambil, S2 = 5 d
= 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut () = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung () = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7
= 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser
= 2 . ¼ . . (127)2 . 960
= 2430,96 kg
b) Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400
= 2473,2 kg
P yang menentukan adalah P geser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 3724,44
n 1,532 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d S1 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d S2 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm
1 60 . 60 . 6 2 12,7
2 60 . 60 . 6 2 12,7
3 60 . 60 . 6 2 12,7
4 60 . 60 . 6 2 12,7
5 60 . 60 . 6 2 12,7
6 60 . 60 . 6 2 12,7
7 60 . 60 . 6 2 12,7
8 60 . 60 . 6 2 12,7
9 60 . 60 . 6 2 12,7
10 60 . 60 . 6 2 12,7
11 60 . 60 . 6 2 12,7
12 60 . 60 . 6 2 12,7
13 60 . 60 . 6 2 12,7
BAB 4
PERENCANAAN TANGGA
Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai
penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat
atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan berhubungan dengan
fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan.
Pada bangunan umum, penempatan tangga harus mudah diketahui dan strategis
untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus
disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan
yang serasi antara pemakai bangunan tersebut.
400
Data tangga :
Tinggi tangga = 400 cm
Lebar tangga = 140 cm
Lebar datar = 400 cm
Tebal plat tangga = 12 cm
Tebal plat bordes tangga = 12 cm
Dimensi bordes = 100 x 300 cm
lebar antrade = 30 cm
Tinggi optrade = 18 cm
Jumlah antrede = 300 / 30
= 10 buah
Jumlah optrade = 10 + 1
= 11 buah
= Arc.tg ( 200/300 ) = 34,50
= 340 < 350……(Ok)
30
y
18
C B
t’
A
D
T eq
Ht = 12 cm
BD BC
=
AB AC
AB BC
BD =
AC
18 30
=
182 302
= 15,43 cm
T eq = 2/3 x BD
= 2/3 x 15,43
= 10,29cm
h = 120 mm
d’ = p + 1/2 tul
= 20 + 6
= 26 mm
d = h – d’
= 120 – 26
= 94 mm
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 2:
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 82
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 Lantai
0,85.fc 600
b = ..
fy 600 fy
0,85.30 600
= . .
240 600 240
= 0,06451
max = 0,75 . b
= 0,04838
min = 0,0025
Mn 1,06825.10 7
Rn = 0,86355 N/mm
1400.94
2
b.d 2
1 2.m.Rn
ada = 1 1
m fy
1 2.9,412.0,86355
= .1 1
9,412 240
= 0,00366
ada > min
As =.b.d
= 0,00366 x 1400 x 94
= 481,656 mm2
Dipakai tulangan 12 mm = ¼ . x 122
= 113,04 mm2
481,656
Jumlah tulangan = 4,26 ≈ 5 buah
113,04
1000
Jarak tulangan 1 m = = 200 mm
5
Jarak maksimum tulangan = 2 h
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 83
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 Lantai
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 3:
Mu = 600,3 kgm = 0,6003 . 107 Nmm
0,6003.10 7
Mn = 0,75037.10 7 Nmm
0,8
fy 240
m = 9,412
0,85. fc 0,85.30
0,85.fc 600
b = ..
fy 600 fy
0,85.30 600
= . .
240 600 240
= 0,06451
max = 0,75 . b
= 0,04838
min = 0,0025
Mn 0,75037.10 7
Rn = 0,6067 N/mm2
1400.94
2
b.d 2
1 2.m.Rn
ada = 1 1
m fy
1 2.9,412.0,6067
= .1 1
9,412 240
= 0,00256
ada min
As =.b.d
= 0,00256 x 1400 x 94
= 336,896 mm2
Dipakai tulangan 12 mm = ¼ . x 122
= 113,04 mm2
336,896
Jumlah tulangan dalam 1 m = = 2,9 3 tulangan
113,04
1000
Jarak tulangan 1 m = = 333,333 mm
3
Jarak maksimum tulangan = 2 h
= 2 x 120 = 240 200 mm
Dipakai tulangan 12 mm – 200 mm
As yang timbul = 5 . ¼ x x d2
= 565,20 mm2 > As ........aman !
qu balok
300
3m
150
Data – data perencanaan balok bordes:
h = 300 mm
b = 150 mm
tul = 12 mm
sk = 8 mm
d’ = p - sk – ½ tul
= 40 + 8 + 6
= 54 mm
d = h – d`
= 300 – 54
= 246 mm
4.5.1. Pembebanan Balok Bordes
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 2:
Mu = 854,6 kgm = 0,8546.107 Nmm
Mu 0,8546.10 7
Mn = = 10,6825.107 Nmm
φ 0,8
fy 240
m = 9,412
0,85. fc 0,85.30
0,85. fc 600
b = . .
fy 600 fy
0,85.30 600
= . .
240 600 240
= 0,0645
max = 0,75 . b
= 0,0484
1,4
min = = 0,0058
fy
Mn 10,6825.10 7
Rn = 1,1768 N/mm
b.d 2 150.(246) 2
1 2.m.Rn
ada = 1 1
m fy
1 2.9,412.1,1768
= 1 1
9,412 240
= 0,005
ada > min
ada < max
As = min . b . d
= 0,0058 x 150 x 246
= 214,02 mm2
Dipakai tulangan 12 mm
As = ¼ . . (12)2
= = 113,097 mm2
214,02
Jumlah tulangan = = 1,89 ≈ 2 buah
113,097
As yang timbul = 2. ¼ .π. d2
= 2 . ¼ . 3,14 . (12)2
= 226 mm2 > As (214,02 mm2) Aman !
Dipakai tulangan 2 12 mm
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor 2:
Vu = 1649,96 kg = 16499,6 N
Vc = 1 / 6 . b.d. f' c .
Pu
Mu
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor 1:
Pu = 4661,80 kg
Mu = 800,72 kg.m
d = h – d’
= 250 – (70 + 6)
= 174 mm
Pu 4661,80
Cek ketebalan = d
.1 / 6. fc.b 0,6.1 / 6. 30.1500
174 ≥ 219,76 mm
Tebal telapak = 219,76 mm < 250 mm .......... ok
4.7 Perencanaan kapasitas dukung pondasi
e =
M
800,72
P 8141,80
Mn = ½ . . t2
= ½ . 12946,12. (0,25)2 = 404,566 kg/m
Mn = 0,404566.10 7 Nmm
fy 380
m = 14,902
0,85. f ' c 0,85.30
= 0,1336
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,03492
= 0,02619
1,4 1,4
min = 0,00368
fy 380
1 2m . Rn
perlu = 1 1
m fy
1 2.14,902.1,336
= . 1 1
14,902 380
= 0,00035
perlu < min
dipakai min = 0,00368
As perlu = min. b . d
= 0,00368. 1000 . 174
= 640,32 mm2
digunakan tul D 12 =¼..d2
= ¼ . 3,14 . (12)2
= 113,04 mm2
640,32
Jumlah tulangan (n) = =5,66 ~6buah
113,04
1000
Jarak tulangan = = 166,67~ 160 mm
6
As yang timbul = 6 x 113,04
= 678,24 > As………..Ok!
Sehingga dipakai tulangan 12 – 160 mm
Vu = x A efektif
= 12946,12 x (0,25 x 1,0)
= 3236,53 N
Vc = 1 / 6 . f' c . b. d
= 1 / 6 . 30. 1000.174
= 158839,54 N
Vc = 0,6 . Vc
= 0,6.158839,54
= 95303,73 N
3 Vc = 3 . Vc
= 3. 95303,73
= 285911,18 N
BAB 5
PLAT LANTAI
B3 B4 B4 B4 B3 B3 B4 B4 B4 B4 B3
B1 B2 B2 B2 B2 B1 B2 B2 B2 B2 B2 B1
A1 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2 A1
a. Beban Hidup ( qL )
Berdasarkan PPIUG untuk gedung 1983 yaitu :
Beban hidup fungsi gedung untuk puskesmas = 250 kg/m2
b. Beban Mati ( qD )
Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x1 = 288 kg/m
Berat keramik ( 1 cm ) = 0,01 x 2400 x1 = 24 kg/m
Berat Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 2100 x1 = 42 kg/m
Berat Pasir ( 2 cm ) = 0,02 x 1600 x1 = 32 kg/m
Berat plafond dan instalasi listrik = 25 kg/m
+
qD = 411 kg/m
c. Beban Ultimate ( qU )
Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka :
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2 . 411 + 1,6 . 250
= 893,2 kg/m
Lx
A
Ly
Ly 4
1,6
Lx 2,5
Mlx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .51 = 284,707 kg m
Mly = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .23 = 128,397 kg m
Mtx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .107 = 597,327 kg m
Mty = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .78 = 435,435 kg m
Lx
A
Ly
Ly 4
1,6
Lx 2,5
Mlx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .46 = 256,795 kg m
Mly = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .25 = 139,563 kg m
Mtx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .99 = 552,667 kg m
Mty = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 2,5 )2 .77 = 429,852 kg m
B Ly
Lx
Ly 4
1
Lx 4
Mlx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .21 = 300,115 kg m
Mly = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .26 = 371,571 kg m
Mtx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .55 = 786,016 kg m
Mty = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .60 = 857,472 kg m
B Ly
Lx
Ly 4
1
Lx 4
Mlx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .21 = 300,115 kg m
Mly = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .21 = 300,115 kg m
Mtx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .52 = 743,142 kg m
Mty = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .52 = 743,142 kg m
B Ly
Lx
Ly 4
1
Lx 4
Mlx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .28 = 400,154 kg m
Mly = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .28 = 400,154 kg m
Mtx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .68 = 971,802 kg m
Mty = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .68 = 971,802 kg m
B Ly
Lx
Ly 4
1
Lx 4
Mlx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .26 = 371,571 kg m
Mly = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .21 = 300,115 kg m
Mtx = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .60 = 857,472 kg m
Mty = 0,001.qu .Lx2 .x = 0.001 x 893,2 x ( 4 )2 .55 = 786,016 kg m
Data plat :
Tebal plat ( h ) = 12 cm
= 120 mm
Diameter tulangan ( ) = 10 mm
fy = 240 MPa
f’c = 30 MPa
b = 1000 mm
p = 20 mm
Tebal penutup ( d’) = p + ½ tul
= 20 + 5
= 25 mm
Tinggi Efektif ( d ) = h - d’
= 120 – 25
= 95 mm
Tingi efektif
dy
dx
h
d'
dx = h – p - ½Ø
= 120 – 20 – 5 = 95 mm
dy = h – d’ – Ø - ½ Ø
= 120 – 20 - 10 - ½ . 10 = 85 mm
0,85. fc 600
b = . .
fy 600 fy
0,85.30 600
= .0,85.
240 600 240
= 0,0645
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,0645
= 0,0484
min = 0,0025
Mn 12,1475.10 6
Rn = 1,346 N/mm2
1000.95
2
b.dx 2
fy 240
m = 9,412
0,85. f ' c 0,85.30
1 2m.Rn
perlu = .1 1
m fy
1 2.9,412.1,346
= . 1 1
9,412 240
= 0,00576
< max
> min, di pakai perlu = 0,00576
Asperlu = perlu . b . dx
= 0,00576 . 1000 . 95
= 547,58 mm2
Digunakan tulangan 10
As = ¼ . . (10)2
= 78,5 mm2
As.b 78,5.1000
S = =
As p erlu 547,58
b
n =
s
1000
=
100
= 10
Mn 12,1475.10 6
Rn = 1,346 N/mm2
1000.95
2 2
b.dx
fy 240
m = 9,412
0,85. f ' c 0,85.30
1 2m.Rn
perlu = .1 1
m fy
1 2.9,412.1,346
= . 1 1
9,412 240
= 0,00576
< max
> min, di pakai perlu = 0,00576
Asperlu = perlu . b . dx
= 0,00576 . 1000 . 95
= 547,58 mm2
Digunakan tulangan 10
As = ¼ . . (10)2
= 78,5 mm2
As.b 78,5.1000
S = =
As p erlu 547,58
= 143,358 ~ digunakan 120 mm
b
n =
s
1000
=
100
= 10
As yang timbul = 10. ¼ . . (10)2
= 785 mm2> Asperlu…..…ok!
Dipakai tulangan 10 – 120 mm
Mn 5,0019.10 6
Rn = 0,554 N/mm2
1000.95
2 2
b.dx
fy 240
m = 9,412
0,85. f ' c 0,85.30
1 2m.Rn
perlu = .1 1
m fy
1 2.9,412.0,554
= .1 1
9,412 240
= 0,00233
< max
> min, di pakai perlu = 0,0025
As = perlu . b . dx
= 0,0025. 1000 . 95
= 237,5 mm2
Digunakan tulangan 10
As = ¼ . . (10)2
= 78,5 mm2
As.b 78,5.1000
S = =
As p erlu 237,5
= 330,52 ~ 300 mm
Jarak maksimum = 2 x h
= 2 x 120
= 240 mm
b
n =
s
1000
=
240
= 4,2 5
As yang timbul = 5. ¼ . . (10)2
= 392,5 mm2> As…ok!
Dipakai tulangan 10 – 240 mm
Mn 5,0019.10 6
Rn = 0,554 N/mm2
1000.95
2 2
b.dx
fy 240
m = 9,412
0,85. f ' c 0,85.30
1 2m.Rn
perlu = .1 1
m fy
1 2.9,412.0,554
= .1 1
9,412 240
= 0,00233
< max
> min, di pakai perlu = 0,0025
As = perlu . b . dx
= 0,0025. 1000 . 95
= 237,5 mm2
Digunakan tulangan 10
As = ¼ . . (10)2
= 78,5 mm2
As.b 78,5.1000
S = =
As p erlu 237,5
= 330,52 ~ 300 mm
Jarak maksimum = 2 x h
= 2 x 120 = 240 mm
b
n =
s
1000
=
240
= 4,2 5
As yang timbul = 5. ¼ . . (10)2
= 392,5 mm2> As…ok!
Dipakai tulangan 10 – 240 mm
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 lantai
BAB 6
PORTAL
A B C D E F G H I J K L M
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
3 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Beban atap
Dari perhitungan SAP 2000
Reaksi tumpuan setengah kuda kuda = 416,57 kg
Reaksi tumpuan jurai = 906,31 kg
Reaksi kuda-kuda utama A = 5436,99 kg
Reaksi kuda-kuda utama B = 3128,79 kg
b. Beban Sloof
Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 = 144 kg/m
Beban dinding = 0,15 . 4 . 1700 = 1020 kg/m +
qD = 1164 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 . qD + 1,6 . qL
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 1
.1 3 4( ) 2 0,6046 m2
6 2.4
1
Plat type 3 Leq = .Lx
3
1
= .2,5 0,833 m2
3
F G M
A
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 1
F G
A M
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
F G
qU2 = 3221,4356 kg/m
A qU1 = 2121,712 kg/m qU1 = 2121,712 kg/m M
2 2
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A M
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
3 3
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A M
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4
4 4
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A 1 1 3 A
1 2 3 4
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A A
Gambar 6.11 Pembebanan balok portal As-A
B 1 1 3 B
3
1 1 2 1 3 4
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B B
F 1 3 F
3
1 1 2 1 3 4
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F F
Gambar 6.15 Pembebanan balok portal As-F
a. Daerah Tumpuan
Data perencanaan :
h = 500 mm
b = 250 mm
p = 40 mm
fy = 380 Mpa
f’c = 30 MPa
Øt = 16 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - 1/2Øt
= 500 – 40 – 8 - ½16
= 444 mm
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 410,
Mu = 2254,11 kgm = 2,25411 . 107 Nmm
M u 2,25411 .107
Mn = = = 2,8176 . 107 Nmm
φ 0,8
Mn 2,8176 .107
Rn = 0,572
b . d2 250 . 444 2
fy 380
m = 14,902
0,85.f' c 0,85.30
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2 .14,902.0,572
= 1 1
14,902 380
=0,00152
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,00368
As perlu = . b . d
= 0,00368.250.444
= 408,48 mm2
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
= 2,033 ≈ 3 tulangan
As’ = 3 x 200,96 = 602,88 mm2
As’> As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm
b. Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 410,
Mu = 816,65 kgm = 0,81665 . 107 Nmm
M u 0,81665 .107
Mn = = = 1,02 . 107 Nmm
φ 0,8
Mn 1,02 .107
Rn = 0,207
b . d 2 250 . 444 2
fy 380
m = 14,902
0,85.f' c 0,85.30
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2 .14,902.0,207
= 1 1
14,902 380
=0,000547
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,00368
As perlu = . b . d
= 0,00368.250.444
= 408,48 mm2
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
= 2,033 ≈ 3 tulangan
As’ = 3 x 200,96 = 602,88 mm2
As’> As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor 410,
Vu = 1954,79 kg = 19547,9 N
Vc = 1/6 . f 'c . b . d
Daerah Tumpuan
Data perencanaan :
h = 500 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2 .14,902.1,623
= 1 1 0,00442
14,902 380
< min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan min = 0,00442
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
As perlu =.b.d
= 0,00442 . 250 . 444
= 490,62 mm2
Digunakan tulangan D 16
As perlu 490,62
n = = 2,4414 ≈ 3 tulangan
1 200,96
.16 2
4
As’ = 3 x 200,96 = 602,88
As’> As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 164,
Mu = 2494,38 kgm
= 2,49438. 107 Nmm
M u 2,49438 .107
Mn = =
φ 0,8
= 3,118 . 107 Nmm
Mn 3,118 .107
Rn = 0,6326
b . d 2 250 . 444 2
fy 380
m = 14,902
0,85.f' c 0,85.30
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2 .14,902.0,6326
= 1 1 0,00168
14,902 380
< min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan min = 0,00442
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
As perlu =.b.d
= 0,00442 . 250 . 444
= 490,62 mm2
Digunakan tulangan D 16
As perlu 490,62
n = = 2,4414 ≈ 3 tulangan
1 200,96
.16 2
4
As’ = 3 x 200,96 = 602,88 mm
As’> As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor 164,
Vu = 7366,21 kg = 73662,1 N
f’c = 30 Mpa
fy = 240 Mpa
d = 444 mm
Vc = 1/6 . f 'c . b . d
Daerah Tumpuan
Data perencanaan :
h = 500 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p – Øs – ½ Øt
fy = 380 Mpa = 500 – 40 – 8 – ½ 16
f’c = 30 MPa = 444 mm
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2 .14,902.1,85
= 1 1 0,00506
14,902 380
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,00506
As perlu =.b.d
= 0,00506 . 250 . 444
= 561,66 mm2
Digunakan tulangan D 16
As perlu 561,66
n =
1 200,96
.16 2
4
= 2,795 ≈ 3 tulangan
As’ = 3 x 200,96
= 602,88
As’> As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 236,
Mu = 2458,24 kgm = 2,45824.107 Nmm
M u 2,45824 .10 7
Mn = = = 3,0728 . 107 Nmm
φ 0,8
Mn 3,0728.10 7
Rn = 0,6235
b . d2 250 . 444 2
fy 380
m = 14,902
0,85.f' c 0,85.30
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2 .14,902. 0,6235
= 1 1 0,001661
14,902 380
> min
Digunakan = 0,00368
As perlu =.b.d
= 0,00368.250.444
= 408,48 mm2
Digunakan tulangan Ø 16
As perlu 408,48
n = = 2,0326 ≈ 3 tulangan
1 200,96
.16 2
4
As’ = 3 x 200,96 = 602,88
As’> As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor 236,
Vu = 7710,7 kg = 77107 N
f’c = 30 Mpa
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Data perencanaan :
b = 300 mm ø tulangan =16 mm
h = 300 mm ø sengkang = 8 mm
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada batang nomor 91,
Pu = 39581,03 kg = 395810,3 N
Mu = 84,93 kgm = 0,08493.107 Nmm
d = h–s–ø sengkang–½ ø tulangan
= 300–40–8–½ .16
= 244 mm
d’ = h–d
= 300–244
= 56 mm
Mu 0,08493.10 7
e= 2,146 mm
Pu 395810,3
e min = 0,1.h = 0,1. 300 = 30 mm
600 600
cb = .d .244 149,388
600 fy 600 380
ab = β1.cb
= 0,85.149,388
= 127,487
Pnb = 0,85.f’c.ab.b
= 0,85. 30.127,487.300
= 975275,55 N
Pu
Pnperlu = ; 0,1. f ' c. Ag 0,1.30.300.300 2,7.105 N
h a 300 79,56
Pnperlu e 608938,923. 30
As = 2 2
2 2
583,777 mm2
fy d d ' 380244 56
Ast = 1 % Ag =0,01 . 300. 300 = 900 mm2
Menghitung jumlah tulangan
583,777
n = 2,9049 ≈ 3 tulangan
1 . .(16) 2
4
As ada = 3 . ¼ . π . 162
= 602,88 mm2 > 583,777mm2
As ada > As perlu………….. Ok!
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor 343,
Vu = 107,59 kgm = 1075,9 N
Daerah Tumpuan
Data perencanaan :
b = 200 mm d = h – p –Ø s - ½Øt
h = 300 mm = 300 – 40 - 8 – ½16
f’c = 30 Mpa = 244 mm
fy = 380 Mpa
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 127,
Mu = 1804,68 kgm
= 1,80468.107 Nmm
M u 1,80468.10 7
Mn = =
φ 0,8
= 2,2559. 107 Nmm
Mn 2,2559.10 7
Rn =
b.d 2 200.244 2
= 1,895
fy 380
m = 14,902
0,85 f ' c 0,85.30
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2.14,902.1,895
= 1 1
14,902 380
= 0,00519
< min
< max Digunakan = 0,00519
As = . b . d
= 0,00519. 200 . 244
= 253,272 mm2
Digunakan tulangan Ø 16
253,272
n = = 1,26 2 tulangan
1 (16 2 )
4
As’ = 2 x 200,96 = 401,92 mm2
As’ >As maka sloof aman……Ok!
Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 127,
Mu = 1125,96 kgm
= 1,12596.107 Nmm
M u 1,12596.10 7
Mn = =
φ 0,8
= 1,407. 107 Nmm
Mn 1,407.10 7
Rn =
b.d 2 200.244 2
= 1,182
fy 380
m = 14,902
0,85 f ' c 0,85.30
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 2.m.Rn
= 1 1
m fy
1 2.14,902.1,182
= 1 1
14,902 380
= 0,003186
< min
< max Digunakan min = 0,00368
As = . b . d
= 0,00368. 200 . 244
= 179,584 mm2
Digunakan tulangan Ø 16
179,584
n = = 0,894 2 tulangan
1 (16 2 )
4
As’ = 2 x 200,96 = 401,92 mm2
As’ >As maka sloof aman……Ok!
Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser pada batang nomor 465,
Vu = 3034,92 kg = 30349,2 N
Vc = 1/6 . f 'c . b . d
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 6 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 lantai
BAB 7
PERENCANAAN PONDASI
Mu
d = h – p – ½ tl
= 200 – 50 – 6
= 144 mm
Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi =1,5 x 1,5 x 0,25 x 2400 = 1350 kg
Berat tanah = {(12x1,6) - (0,32x1,6)}x1700 = 2475,2 kg
Berat kolom = (0,3x0,3x1,6) x 2400 = 345,6 kg
Pu = 39581,03 kg +
P total = 43751,83 kg
Dimensi Pondasi
Pu
tanah =
A
Pu 39581,03
A = =
tan ah 20000
= 1,979 m2
B =L= A = 1,979
= 1,406 m ~ 1,5 m
Ptot M tot
yang terjadi =
A 1
.b.L2
6
43751,83 84,93
σmaksimum =
1 / 6.1,51,5
2
1,5.1,5
= 19596,244 kg/m2
43751,83 84,93
σminimum =
1 / 6.1,51,5
2
1,5.1,5
= 19294,271 kg/m2
= σ tan ahterjadi< ijin tanah…...............Ok!
Mu = ½ . qu . t2
= ½ . ( 19596,244 x 1,5). (0,6)2
= 5290,956 kgm
= 5,290956.107 Nmm
5,290956.10 7
Mn =
0,8
= 6,614.10 7 Nmm
d = h - d’
= 250 – (70 + 6)
= 174 mm
fy 380
m = 14,902
0,85. f ' c 0,85.30
1 2.m . Rn
perlu = 1 1
m fy
1 2.14,902.1,456
= . 1 1
14,902 380
= 0,00395
BAB 7 Perencanaan Pondasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Vu = x A efektif
= 19596,244 x (0,6 x 1,5 )
= 17636,62 N
Vc = 1 / 6 . f' c . b. d
= 1 / 6 . 30. 1500.174
= 238259,3125 N
Vc = 0,6 . Vc
= 0,6 . 238259,3125
= 142955,5875 N
0,5 Vc = 0,5 . 142955,5875 N
= 71477,79 N
Vu < 0,5 Vc tidak perlu tulangan geser
Tulangan geser minimum Ø 10 – 200 mm
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolahan 2 lantai
BAB 8
REKAPITULASI
1 2,3 40 . 40 . 6 2 12,7
2 2,3 40 . 40 . 6 2 12,7
3 2 40 . 40 . 6 2 12,7
4 2 40 . 40 . 6 2 12,7
5 1,15 40 . 40 . 6 2 12,7
6 2,3 40 . 40 . 6 2 12,7
7 2,3 40 . 40 . 6 2 12,7
1 3,05 50 . 50 . 6 2 12,7
2 3,05 50 . 50 . 6 2 12,7
3 2,83 50 . 50 . 6 2 12,7
4 2,83 50 . 50 . 6 2 12,7
5 1,15 50 . 50 . 6 2 12,7
6 3,05 50 . 50 . 6 2 12,7
7 2,3 50 . 50 . 6 2 12,7
BAB 8 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 2 70 . 70 . 7 4 12,7
2 2 70 . 70 . 7 4 12,7
3 2 70 . 70 . 7 4 12,7
4 2 70 . 70 . 7 4 12,7
5 2,3 70 . 70 . 7 4 12,7
6 2,3 70 . 70 . 7 4 12,7
7 2,3 70 . 70 . 7 4 12,7
8 2,3 70 . 70 . 7 4 12,7
9 1,15 70 . 70 . 7 4 12,7
10 2,3 70 . 70 . 7 4 12,7
11 2,3 70 . 70 . 7 4 12,7
12 2,3 70 . 70 . 7 4 12,7
13 1,15 70 . 70 . 7 4 12,7
BAB 8 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9 1,15 60 . 60 . 6 2 12,7
10 2,3 60 . 60 . 6 2 12,7
11 2,3 60 . 60 . 6 2 12,7
12 2,3 60 . 60 . 6 2 12,7
13 1,15 60 . 60 . 6 2 12,7
BAB 8 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 9
KESIMPULAN
Dari hasil perencanaan dan perhitungan struktur bangunan yang telah dilakukan
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan struktur bangunan di Indonesia mengacu pada peraturan dan
pedoman perencanaan yang berlaku di Indonesia.
2. Dalam merencanakan struktur bangunan, kualitas dari bahan yang digunakan
sangat mempengaruhi kualitas struktur yang dihasilkan.
3. Perhitungan pembebanan digunakan batasan – batasan dengan analisa statis
equivalent.
4. Dari perhitungan diatas diperoleh hasil sebagai berikut :
Perencanaan atap
Kuda – kuda utama A dipakai dimensi profil dobel siku 70.70.7 diameter
baut 12,7 mm jumlah baut 4.
Kuda – kuda utama B dipakai dimensi profil dobel siku 60.60.6 diameter
baut 12,7 mm jumlah baut 2.
Setengah kuda – kuda dipakai dimensi profil dobel siku 40.40.6 diameter
baut 12,7 mm jumlah baut 2.
Jurai dipakai dimensi profil dobel siku 50.50.6 diameter baut 12,7 mm
jumlah baut 2.
Perencanaan Tangga
BAB 9 Kesimpulan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tulangan arah X
Tulangan lapangan yang digunakan Ø 10 – 240 mm
Tulangan tumpuan yang digunakan Ø 10 – 120 mm
Tulangan arah Y
Tulangan lapangan yang digunakan Ø 10 – 240 mm
Tulangan tumpuan yang digunakan Ø 10 – 120 mm
Perencanaan portal
BAB 9 Kesimpulan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 9 Kesimpulan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENUTUP
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik, lancar dan tepat pada
waktunya.
Tugas akhir ini dibuat berdasarkan atas teori-teori yang telah didapatkan dalam
bangku perkuliahan maupun peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. Tugas
Akhir ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu bagi penyusun yang
nantinya menjadi bekal yang berguna dan diharapkan dapat diterapkan dilapangan
pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang berhubungan di bangku perkuliahan.
Penyusun sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan. Akan tetapi kekurangan tersebut dapat dijadikan pelajaran
yang berharga dalam penyusunan Tugas Akhir selanjutnya. Untuk itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari pembaca.
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2002, Standar Nasional Indonesia Tata Cara Perhitungan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002), Direktorat Penyelidik
Masalah Bangunan, Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.
xx