Buletin Kaffah - 192 - 25 Ramadhan 1442 H-07 April 2021 M-Idul Ftri-Taat Ilahi Sepenuh Hati
Buletin Kaffah - 192 - 25 Ramadhan 1442 H-07 April 2021 M-Idul Ftri-Taat Ilahi Sepenuh Hati
Manusia yang bebas dari ancaman neraka, yang ketaatannya bertambah dan yang diampuni
dosa-dosanya hanyalah mereka yang bertakwa. Inilah buah puasa Ramadhan, sesuai dengan firman-
Nya:
ين ِمن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َن ِ َّ
َ ب َعلَى الذ
ِ
َ الصيَ ُام َك َما ُكت
ِّ ب َعلَْي ُك ُم ِ
َ ين َآمنُواْ ُكت
ِ َّ
َ يَا َُّأي َها الذ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).
Kata “taqwa” berasal dari kata “waqâ”. Artinya, melindungi. Maknanya, melindungi diri dari
murka dan azab Allah SWT. Wujudnya dengan menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi
segala larangan-Nya. Yang halal dilakukan. Yang haram ditinggalkan. Dalam seluruh aspek
kehidupan. Tak ada rasa keberatan sedikit pun terhadap aturan Allah dan keputusan Rasulullah saw.,
sebagaimana firman-Nya:
ت َويُ َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما
َ ضْي
ِ ِ ِ
َ َك اَل يُْؤ مُن ْو َن َحىّٰت حُيَ ِّك ُم ْو َك فْي َما َش َجَر َبْيَن ُه ْم مُثَّ اَل جَيِ ُد ْوا يِف ْٓي اَْن ُفس ِه ْم َحَر ًجا مِّمَّا ق
َ ِّفَاَل َوَرب
Demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai
hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati
mereka atas keputusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (TQS an-
Nisa’ [4]: 65).
Mengapa? Karena mereka mencampakkan al-Quran. Apalagi para penguasa yang diberi kesempatan
untuk menerapkan seluruh isi al-Quran, tetapi mereka tidak menerapkan al-Quran, padahal mereka
punya kekuasaan.
Tanpa berpegang teguh pada al-Quran, negara berantakan. Ini karena hawa nafsu
dikedepankan. Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dikebelakangkan. Jangan heran jika Islam malah
dituduh sebagai sumber perpecahan, ancaman persatuan, bahkan dituding menginspirasi radikalisme
dan ekstremisme.
Inilah kezaliman nyata di depan mata kita. Yang benar dianggap salah. Yang salah dianggap
benar. Yang berkuasa bertindak seenaknya. Yang lemah diinjak-injak seperti sampah tak berguna.
Hilang kasih sayang. Yang muncul nafsu kekuasaan.
Padahal Islam ya’lu wala yu’la. Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam.
Islam diturunkan oleh Zat Yang Mahamulia, melalui malaikat yang paling mulia, Jibril ‘alaihissalam,
kepada manusia paling mulia, Rasulullah Muhammad saw. Bagaimana mungkin Islam menyebabkan
kerusakan, kehancuran dan keterbelakangan?
Justru dengan Islam kaum Muslim akan menjadi umat terbaik, khayru ummah. Islam dengan
sistemnya, Khilafah, akan mengangkat derajat manusia dari kezaliman, keterpurukan,
keterbelakangan, ketertindasan menuju peradaban agung yang diridhai Allah SWT.
Karena itulah Idul Fitri harus menjadi momentum kita semua untuk berubah. Menjadi
manusia baru. Laksana kupu-kupu yang indah memesona, yang baru melewati masa kepompong
selama Ramadhan. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya secara totalitas, tanpa batas.
Akhirnya, mari bergandeng tangan. Eratkan ukhuwah dan kesampingkan perbedaan
furu’iyyah. Perjuangkan syariah. Tegakkan sistem hidup berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Hidup
mulia dengan Islam. Ingatlah seruan Allah SWT:
ِ يا َأيُّها الَّ ِذين آمنُوا استَ ِجيبوا لِلَّ ِه ولِ َّلرس
ول ِإ َذا َد َعا ُك ْم لِ َما حُيْيِي ُك ْم ُ َ ُ ْ َ َ َ َ
Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya jika dia menyeru kalian
pada sesuatu yang memberikan kehidupan kepada kalian (TQS al-Anfal [8]: 24).
Semoga Allah SWT menolong kita. Menerima puasa kita. Mengabulkan doa-doa kita. Juga
menempatkan kita semua di jannah-Nya. Amin. []