Anda di halaman 1dari 19

knhtn.pusako@gmail.

com

085359096586 (Haykal)
0895630340173 (Izmi)
pusako.unand.ac.id
hukum.ub.ac.id
perludem.org
KONFERENSI NASIONAL HUKUM TATA NEGARA KE-7

Term of Reference
Konferensi Nasional Hukum Tata Negara ke-7

“20 Tahun Perubahan Undang-Undang Dasar 1945”

A. Latar Belakang

Tuntutan amandemen UUD 1945 merupakan bagian integral dari tuntutan


reformasi. Tidak ada catatan resmi mengenai siapa yang pertama kali melontarkan
gagasan perubahan UUD 1945 secara eksplisit. Akan tetapi dalam beberapa
kesempatan, kelompok mahasiswa yang mengerek bendera reformasi pada tahun
1998 telah mencantumkan amandemen UUD 1945 sebagai butir pertama dalam
agenda tuntutan reformasi. 1 Guna mengakomodasi tuntutan tersebut, MPR telah
mengeluarkan Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum, sebagai tidak lanjut dari
UU Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum. MPR juga mencabut Ketetapan MPR
Nomor II/MPR/1998 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara. Ini disebabkan
karena naskah dan materi muatannya tidak lagi sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada.

Pada Sidang Istimewa tersebut, juga dikeluarkan Ketetapan MPR Nomor


XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia dan Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia (HAM) yang ditindaklanjuti dengan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Dalam Ketetapan MPR Nomor XIII/ MPR/1998, masa jabatan Presiden dan Wakil
Presiden dibatasi 2 (dua) periode. Hal tersebut untuk menegaskan ketentuan Pasal

1 Tim Penyusun Naskah Komprehensif, (2010), Naskah Komprehensif Perubahan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Buku 1, Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, hlm. 97.

1
7 UUD 1945. Sementara itu, Ketetapan MPR Nomor XVII/ MPR/1998 memuat
pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap HAM dan piagam HAM. Piagam
HAM terdiri atas 10 bab dan 44 pasal. Selain itu, juga mempercepat Pemilu yang
baru dilaksanakan tahun 1997, untuk diselenggarakan kembali Pemilu 1999.

Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 sesuai tuntutan rakyat yang


menghendaki penyelenggara negara yang mampu menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan penuh tanggung jawab agar reformasi pembangunan dapat berdaya guna
dan berhasil guna. Sehingga, diatur ketentuan yang mewajibkan pejabat negara dan
pengusaha untuk mengumumkan harta kekayaannya demi menghindari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pemberantasan korupsi dilakukan secara tegas
dengan melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Amandemen UUD 1945 tahap pertama dilaksanakan pada Sidang Umum


(SU) MPR yang diselenggarakan pada tanggal 1–21 Oktober 1999 oleh MPR. SU MPR
saat itu membentuk Badan Pekerja MPR (BP MPR) yang salah satu tugasnya adalah
merumuskan rancangan perubahan UUD 1945. Karena keterbatasan waktu, SU MPR
1999 baru berhasil mengesahkan Perubahan Pertama yang terdiri atas beberapa
pasal. Yaitu tentang pembatasan kekuasaan Presiden dan pemberdayaan lembaga-
lembaga negara lainnya serta menerapkan sistem check and balances. 2 Guna
menindaklanjuti agenda perubahan UUD 1945 setelah dilakukannya Perubahan
Pertama, MPR menugaskan BP MPR untuk meneruskan pembahasan rancangan
perubahan UUD 1945 melalui Tap MPR Nomor IX/MPR/1999 untuk selanjutnya
dibahas dan disahkan pada Sidang Tahunan MPR Agustus 2000. Pada tahap kali ini,
terdapat beberapa perubahan, seperti pengaturan tentang otonomi daerah (Pasal
18), hubungan antara pusat (Pasal 18A dan Pasal 18B), dan daerah, serta tentang
HAM (Pasal 28A-Pasal 28J). Perubahan ini mengakhiri rezim pemerintahan
Indonesia yang sebelumnya cenderung sentralistik. Selain itu juga memberikan
perlindungan terhadap HAM.

2 Ibid., hlm. 99.

2
Tanggal 1-9 November 2001, MPR kembali menggelar Sidang Tahunan
dengan salah satu agendanya membahas dan mengesahkan Perubahan Ketiga UUD
1945. Meskipun Perubahan Ketiga itu dapat disahkan, namun masih terdapat materi
rancangan perubahan UUD 1945 yang belum berhasil disahkan sehingga sidang
MPR tersebut menugaskan BP MPR untuk meneruskan pembahasan rancangan
perubahan UUD 1945. Pada perubahan tahap ketiga ini terdapat beberapa
perubahan dalam pengaturan tentang pemilihan umum yang demokratis (Pasal
22E), BPK, serta lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Perubahan tahap ketiga
ini juga melahirkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai representasi non-
partai dalam cabang kekuasaan legislatif (Pasal 2C).

Hasil kerja BP MPR ini kemudian disampaikan pada ST MPR 2002 yang
berlangsung pada tanggal 1–12 Agustus 2002 untuk dibahas dan disahkan. Pada
Amandemen UUD 1945 tahap keempat, berhasil mengubah ketentuan seperti
tentang pendidikan dan kebudayaan (Pasal 31 dan Pasal 32) kemudian juga
menghapus Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Amandemen kali ini juga memuat 3
(tiga) pasal aturan peralihan dan 2 (dua) pasal aturan tambahan. Pada forum
permusyawaratan ST MPR 2002 ini, berhasil disahkan Perubahan Keempat UUD
1945 dan pada saat itulah semua rancangan perubahan UUD 1945 telah dapat
dituntaskan.3 Hasilnya, konstitusi yang awalnya berisi 37 pasal telah berkembang
menjadi 73 pasal yang secara garis besar membawa perubahan struktural terhadap
pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia.

Saat ini, 20 (dua puluh) tahun sudah konstitusi dijalankan sebagai buah
manis perjuangan reformasi. Meskipun demikian, masih terdapat banyak catatan
dan dibutuhkan masukan demi masukan untuk menciptakan konsep
ketatanegaraan yang dicita-citakan, baik dari segi norma maupun
pengejawantahannya. Oleh karena itu, diperlukan analisis bangunan sistem
pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 secara mendalam
dengan berbagai pendekatan, serta berfokus pada pokok permasalahan apakah
kedudukan dan hubungan Presiden dengan lembaga negara yang lain (DPR, MPR,
DPD, MA dan MK) dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 sesuai dengan

3 Ibid, hlm. 109.

3
sistem pemerintahan presidensial yang dimaksudkan para aktor perubahan
konstitusi. Untuk itu, Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas
Andalas akan membahas pelbagai persoalan ketatanegaraan Indonesia pasca 20
tahun perubahan UUD 1945 tersebut secara mendalam dalam perspektif akademik
melalui Konferensi Nasional Hukum Tata Negara ke-7 tahun 2022 dengan tema “20
Tahun Perubahan UUD 1945.”

B. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas, menemukan solusi dan


memberikan rekomendasi berupa tawaran jawaban atas kebutuhan perbaikan
terhadap konstitusi dan pelaksanaan konstitusi pasca 20 tahun amandemen
konstitusi UUD 1945. Pada saat yang sama, pertemuan ini juga diharapkan sebagai
media untuk terus-menerus menjaga nalar sehat berkonstitusi. Selain itu, kegiatan
ini juga bertujuan untuk memperkaya khazanah hukum tata negara yang nantinya
dapat bermanfaat untuk menjawab permasalahan terkait dengan pelaksanaan
amanat UUD 1945.

C. Luaran Kegiatan

Hasil Konferensi Nasional Hukum Tata Negara ke-7 akan didokumentasikan


sebagai berikut.
1. Prosiding ber-ISBN
2. Buku terbitan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan Pusat Studi Konstitusi
(PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas
3. Diterbitkan dalam Asia Pacific Journal of Election and Democracy (bagi 5 makalah
terpilih)
Khusus untuk rekomendasi yang dihasilkan, akan disampaikan kepada
pembentuk undang-undang dan/atau pemerintah sebagai acuan dalam membentuk
regulasi dan perbaikan berjalannya ketatanegaraan Indonesia di masa yang akan
datang.

4
D. Bentuk Kegiatan

Konferensi Nasional Hukum Tata Negara ini merupakan forum akademik


yang akan mempertemukan akademisi, penggiat masyarakat sipil, peneliti,
perwakilan organisasi pemerintah atau non-organisasi pemerintah, mahasiswa dan
lainnya yang konsen atau relevan dengan kajian Hukum Tata Negara, khususnya
terkait tema “20 Tahun Perubahan UUD 1945”. Forum ini akan dilaksanakan
dengan metode hybrid yang memberikan kesempatan kepada pembicara dan/atau
peserta untuk mengikuti kegiatan baik secara langsung (luring) maupun
menggunakan peranti elektronik (daring). Kegiatan ini akan terbagi ke dalam
beberapa bagian sebagai berikut:

1. Seminar

Seminar dirancang sebagai forum menyampaikan dan membahas gagasan


secara terbuka. Di dalamnya akan hadir para pemikir dan tokoh yang akan
menyampaikan pandangan-pandangannya terkait tema konferensi sebagai
narasumber. Seminar akan diikuti oleh seluruh peserta konferensi yang terdiri dari
peserta penulis makalah dan peserta yang tidak menulis makalah. Seminar akan
dilaksanakan sebanyak satu sesi dengan menghadirkan beberapa narasumber dan
dipandu oleh seorang moderator.

2. Parallel Group Discussion (PGD)

Pembentukan kelompok pembahas kecil melalui PGD ini merupakan cara


agar peserta dapat fokus kepada sub-sub tema yang telah ditentukan dan kemudian
secara bersama-sama merumuskan solusi apa yang dapat disumbangkan dalam
konferensi kali ini. Kelompok peserta yang akan mendalami kajian ini dibagi
menjadi 4 (empat) kelompok sub tema, dimana penentuan peserta PGD didasarkan
atas makalah yang ditulis atau berdasarkan minat masing-masing bagi peserta yang
tidak menulis makalah. Berikut pembagian sub tema sebagaimana dimaksud:

PGD I Perkembangan Pemilu & Pilkada Pasca Reformasi

5
PGD II Karut Marut Pembatasan Kekuasaan dan Kinerja Lembaga
Negara

PGD III Perlindungan Demokrasi dan Kemerdekaan Mahkamah


Konstitusi

PGD IV Dua Dekade Permasalahan Otonomi Daerah

Pada masing-masing PGD, akan dihadirkan beberapa orang pemancing


diskusi dari kalangan akademisi maupun pemikir hukum tata negara pemilu, baik
berasal dari dalam maupun luar negeri. Proses diskusi dalam PDG akan dipandu
oleh masing-masing satu orang fasilitator/moderator. Selanjutnya, hasil konferensi
akan dirumuskan oleh sebuah Tim Perumus yang beranggotakan 5 (lima) orang,
terdiri atas 2 (dua) orang dari Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) dan 3 (tiga) orang
lainnya merupakan fasilitator yang memimpin pelaksanaan PGD.

E. Peserta

Peserta terdiri dari akademisi, kelompok masyarakat sipil, peneliti dan


pemikir, perwakilan organisasi pemerintah atau non-organisasi pemerintah,
mahasiswa dan lainnya yang relevan dengan jumlah sebanyak lebih kurang 75
orang secara luring dan tidak terbatas untuk daring. Adapun 40 orang peserta
diantaranya merupakan peserta dengan menulis makalah. Peserta dengan makalah
ditentukan berdasarkan artikel yang ditulis terkait tema masing-masing parallel
group discussion. Selain dan selebihnya merupakan peserta yang mendaftarkan diri
sebagai peserta umum atau diundang khusus karena memiliki keterkaitan dengan
tema yang diangkat dalam konferensi.

Bagi peserta penulis makalah disediakan fasilitas berupa penggantian biaya


transportasi pesawat, kereta api atau bus dari dan ke tempat tujuan, biaya
penginapan dan konsumsi selama pelaksanaan konferensi, sertifikat, serta
penggantian penulisan makalah. Sedangkan bagi peserta bukan penulis makalah,
hanya disediakan sertifikat dan dibantu dalam proses pengurusan akomodasi.

6
F. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

Waktu : Kamis-Sabtu, 1-3 Desember 2022

Tempat : Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur

G. Tahapan Pendaftaran Peserta

Ketentuan dan proses pendaftaran peserta call paper adalah sebagai berikut:

1. Pendaftaran dan penyerahan makalah peserta call papers 17 Oktober – 17


November 2022

2. Makalah dikirim ke alamat email: knhtn.pusako@gmail.com dengan Subjek


Makalah<spasi>KNHTN<spasi>7<spasi>Nama

3. Makalah terpilih akan diumumkan pada tanggal 24 November 2022 melalui


website resmi Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) https://pusako.unand.ac.id.
dan media sosial PUSaKO.

4. Bagi calon peserta yang tidak lolos dalam seleksi sebagai peserta call papers,
dapat menjadi peserta non call papers dalam kegiatan konferensi dengan
mengisi formulir yang telah disediakan oleh panitia.

5. Pendaftaran peserta non call papers paling lambat tanggal 27 November


2022.

6. Pendaftaran peserta non call papers dilakukan dengan mengisi formulir yang
dapat diakses melalui website resmi Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO)
https://bit.ly/formnpcKNHTN7.

7. Informasi lengkap mengenai penyelenggaraan Konferensi Nasional Hukum


Tata Negara Ke-7 dapat diakses melalui website resmi Pusat Studi Konstitusi
(PUSaKO) https://pusako.unand.ac.id; website resmi Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya https://hukum.ub.ac.id; dan website resmi
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)
https://perludem.org.

7
H. Ketentuan Penulisan Makalah

Tata cara penulisan makalah Konferensi Nasional Hukum Tata Negara Ke-7 adalah
sebagai berikut:

1. Makalah yang dikirim merupakan karya ilmiah original yang tidak


mengandung unsur plagiarisme.

2. Naskah yang dikirimkan belum pernah diterbitkan, Naskah juga tidak sedang
dipertimbangkan di penerbit mana pun.

3. Makalah ditulis dalam bahasa Indonesia sepanjang 5000-7000 kata, tidak


termasuk abstrak dan footnotes, kertas A4, jenis font Cambria, ukuran 12,
spasi 1,15, margin atas 2,5 cm, bawah 2.5 cm, kiri 3 cm, dan kanan 2.5 cm.

4. Judul artikel spesifik dan tegas, maksimum 12 kata atau 90 ketuk pada papan
kunci yang menggambarkan isi artikel secara komprehensif.

5. Abstrak ditulis secara lengkap dalam satu paragraf, yang terdiri atas latar
belakang, permasalahan, metode, hasil pembahasan dan rekomendasi.
Abstrak ditulis dalam 2 (dua) bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),
dengan maksimal 250 kata.

6. Abstrak diakhiri dengan penulisan kata kunci/keyword, yang mencerminkan


konsep makalah, sejumlah 3-5 suku kata, terdiri atas dalam 2 (dua) bahasa
(bahasa Indonesia dan bahasa Inggris).

7. Biografi singkat penulis makalah, maksimal 350 kata.

8. Sistematika penulisan sebagai berikut:

• Judul
• Nama Penulis
• Institusi/Afiliasi penulis, alamat lembaga penulis dan email penulis
• Abstrak bahasa Indonesia, kata kunci bahasa Indonesia, abstrak bahasa
Inggris, kata kunci bahasa Inggris
• Pendahuluan (berisikan latar belakang masalah dan permasalahan yang
akan diulas dalam bab pembahasan)
• Metode Penelitian

8
• Pembahasan (berisikan ulasan sub tema yang dipilih secara jelas dan
komprehensif)
• Penutup (berisikan kesimpulan dan saran/rekomendasi)
• Daftar Pustaka
• Biografi singkat penulis
9. Tata cara penulisan catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka merujuk
pada sistem The Chicago Manual of Style 7th

https://www.chicagomanualofstyle.org/tools_citationguide/citation-guide-
1.html

10. Template Penulisan (terlampir)

I. Ketentuan Akomodasi dan Transportasi Peserta Call Paper KNHTN Ke-7

1. Setiap peserta akan mendapatkan penggantian biaya penulisan paper yang


besarannya ditentukan oleh panitia.

2. Setiap peserta dari luar Kota Malang akan mendapatkan penggantian tiket
transportasi (udara untuk luar jawa dan darat untuk wilayah jawa) dan
akomodasi selama pelaksanaan kegiatan yang besarannya ditentukan oleh
panitia.

3. Panitia menyediakan penggantian biaya transportasi lokal dari dan ke


bandara/stasiun

4. Bagi peserta yang berasal dari kota Malang dan Batu langsung menuju lokasi
penyelenggara di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Panitia
menyediakan penggantian transport local (PP) dengan besaran yang
ditentukan oleh panitia.

5. Panitia menyediakan penginapan dengan ketentuan:


• Panitia berhak menentukan kamar dan tempat peserta menginap.

• Panitia berhak menentukan teman sekamar peserta (sesama laki-laki


dan sesama perempuan).

• Panitia hanya menjadi fasilitator antara Peserta dan pihak penginapan.

9
• Panitia tidak bertanggung jawab atas kerusakan/kehilangan fasilitas
penginapan yang disebabkan oleh kelalaian peserta.

6. Panitia menyediakan konsumsi bagi peserta selama kegiatan berlangsung.

J. Penutup

Demikianlah ToR ini disusun sebagai gambaran umum pelaksanaan kegiatan


ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.

Padang, 14 Oktober 2022

Hormat Kami
Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO)
Fakultas Hukum Universitas Andalas

Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M.


Direktur

10
Lampiran 1:

TEMPLATE PENULISAN MAKALAH

JUDUL ARTIKEL [CAMBRIA, 14, BOLD, UPPERCASE]

[NamaPenulis1_TanpaGelar]a, [NamaPenulis2_TanpaGelar]b, [Cambria, 12, regular]

a [Instansi_dan_alamat_Penulis] Email: [alamat_email@provider.com] (penulis


berkorespondensi)

b [Instansi_dan_alamat_Penulis] Email: [alamat_email@provider.com] [Cambria, 10,


regular]

ABSTRAK

Judul artikel dalam translasi Bahasa Indonesia. Abstrak dalam Bahasa Indonesia
harus ditulis hanya dalam satu paragraf. Abstrak sebanyak-banyaknya berisi 250
kata yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metodologi penelitian, hasil
penelitian, dan simpulan. Setelah abstrak, Penulis wajib menuliskan 3 sampai 5
kata kunci tentang artikelnya. [Cambria, 10, regular]

KATA KUNCI: satu; dua; tiga; empat; lima [Cambria, 12, regular]

ABSTRACT

Title of The Articles In English translation. Abstract in English language should be


written only in one paragraph. The abstract should be less than 250 words. It consists
of sentences which at least describing background of study, purpose of writing the
article, research methodology, results and findings, and conclusions. There must be
also 3 to 5 keywords written following the abstract. [Cambria, 10, italics]

Keywords : one; two; three; four; five [Cambria, 12, regular]

11
1. PENDAHULUAN

[Cambria, 12, bold, uppercase, 1.15 space, Add space after paragraph]

1.1. Latar Belakang

[Cambria, 12, Bold, Capital Each Word, 1.15 space, Add space after
paragraph]

Pendahuluan menjelaskan latar belakang riset, rumusan masalah,


pernyataan tujuan dan (jika dipandang perlu) organisasi penulisan masalah.
Kalimat pertama paragraf kedua dituliskan di sini. Kalimat pertama pada setiap
paragraf ditulis menjorok ke dalam satu tab. Dst [Cambria, 12, regular, 1.15 space]

1.2 Permasalahan

Bagian ini berisikan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah yang
ditulis.

[Cambria, 12, Bold, Capital Each Word, 1.15 space, Add space after
paragraph]

2. METODOLOGI PENELITIAN

[Cambria, 12, bold, uppercase, 1.15 space, Add space after paragraph]

Bagian ini menguraikan metode seleksi dan pengumpulan data, pengukuran


dan definisi operasional variabel, dan metode analisis data. Sama seperti bagian
sebelumnya, kalimat pertama setiap paragraf ditulis menjorok ke dalam satu
tabulasi.

Kalimat pertama paragraf kedua dituliskan di sini. Dst dst


_______________________________________________________________________________________________.

2.1. Subbab Pertama

[Cambria, 12, Bold, Capital Each Word, 1.15 space, Add space after
paragraph]

12
Teks untuk sub bagian ini dituliskan di sini. Diawali dengan penulisan
menjorok ke dalam untuk kalimat pertama, dst
____________________________________________________________________________

[Cambria, 12, regular, 1.15 space]

2.2. ..

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

[Cambria, 12, bold, uppercase, 1.15 space, Add space after paragraph]

Bagian ini menjelaskan data riset dan deskripsi statistik yang diperlukan.
Sama seperti bagian sebelumnya, kalimat pertama setiap paragraf ditulis menjorok
ke dalam satu tabulasi.

Kalimat pertama paragraf kedua dituliskan di sini. Dst dst


________________________________________.

3.1. Subbab Pertama

[Cambria, 12, Bold, Capital Each Word, 1.15 space, Add space after
paragraph]

Teks untuk sub bagian ini dituliskan di sini. Diawali dengan penulisan
menjorok ke dalam untuk kalimat pertama, dst
____________________________________________________________________________.

[Cambria, 12, regular, 1.15 space]

3.2. ..

4. PENUTUP

[Cambria, 12, bold, uppercase, 1.15 space, Add space after paragraph]

Bagian ini memuat hasil riset, temuan penelitian yang berupa jawaban atas
pertanyaan penelitian atau berupa intisari hasil pembahasan. Bagian ini disajikan
dalam bentuk paragraf, bukan numbering/listing. Sama seperti bagian ke dua di
atas, sejak paragraf pertama, kalimat pertamanya juga ditulis menjorok ke dalam
satu tabulasi.

13
Kalimat pertama paragraf kedua dituliskan di sini. Dst
________________________________________________________________________________________.

DAFTAR PUSTAKA

[Cambria, 12, bold, uppercase, 1.15 space, Add space after paragraph]

Ketentuan penulisan daftar pustaka merujuk pada sistem The Chicago Manual of
Style 7th https://www.chicagomanualofstyle.org/tools_citationguide/citation-
guide-1.html

Penyajian Grafik

Gambar/bagan disajikan dengan judul dan nomor gambar diletakkan di bagian


bawah gambar. Menyebutkan sumber jika gambar berasal dari sumber lain.

Contoh:

Gambar 1 Keterangan Gambar


Sumber:__________________________________
[Cambria, 11, Regular, Capital Each Word, single space]

Penyajian Tabel

Tabel disajikan dengan judul dan nomor tabel diletakkan di bagian atas tabel.
Menyebutkan sumber jika tabel berasal dari sumber lain.

Contoh:

Tabel 1 Keterangan Tabel

Sumber:___________________________________

[Cambria, 11, Regular, Capital Each Word, single space]

14
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3

Penyajian Grafik (chart)

Grafik (misalnya pie chart) disajikan dengan judul dan nomor gambar
diletakkan di bagian bawah grafik. Menyebutkan sumber jika grafik berasal dari
sumber lain.

Contoh:

Grafik 1 Keterangan Grafik


Sumber:_____________________________

[Cambria, 11, Regular, Capital Each Word, single space]

15
Lampiran 2:

JADWAL KEGIATAN
KONFERENSI NASIONAL HUKUM TATA NEGARA (KNHTN) KE-7
MALANG, 1-3 DESEMBER 2022

SUSUNAN ACARA

KAMIS, 1 DESEMBER 2022


Waktu Agenda Keterangan

12.00-17.00 Registrasi Peserta/Check In Hotel Hotel

17.30-18.00 Menuju Lokasi Pembukaan Panitia

18.00-19.00 Makan Malam Bersama FH UB

19.00-19.30 Pembukaan:

19.00-19.15 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya


FH UB
19.15-19.20 Tari

19.20-19.30 Pembacaan Al Quran

Sambutan

19.30-19.35 1. Direktur PUSaKO


19.35-19.40 2. Dekan FH Universitas Brawijaya
FH UB
19.40-19.45 3. Dekan FH Universitas Andalas
19.45-19.50 4. Rektor Universitas Andalas
19.50-20.00 5. Kepala Daerah

Seminar & Launching Buku :

Keynote Speech: Prof. Dr. Jimly


Asshiddiqie, S.H., M.H. *dalam konfirmasi
20.10-22.30 (20 Tahun Perubahan UUD 1945)

Presentasi Penelitian PUSaKO oleh:


Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M.

16
Seminar dengan tema:

20 Tahun Perubahan UUD 1945

Paparan Narasumber :

1. YM Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., M.P.A.


*dalam konfirmasi
2. Prof. Tom Ginsburg *dalam
konfirmasi
3. Dr. Aan Eko Widiarto, S.H.,
M.Hum. *dalam konfirmasi

Moderator : Dr. Dhia Al Uyun, S.H., M.H.


22.30-23.00 Menuju Hotel Panitia

23.00 Istirahat Hotel

JUMAT, 2 DESEMBER 2022

Waktu Agenda Keterangan

08.30-09.00 Menuju Lokasi Kegiatan Panitia


Panel Group Discussion

PGD I : Perkembangan Pemilu & Pilkada


Pasca Reformasi

PGD II : Karut Marut Pembatasan


Fasilitator PGD
Kekuasaan dan Kinerja Lembaga Negara
09.00-11.00

PGD III : Perlindungan Demokrasi dan


Kemerdekaan Mahkamah Konstitusi

PGD IV : Dua Dekade Permasalahan


Otonomi Daerah

11.00–13.00 Istirahat

17
PGD I : Perkembangan Pemilu & Pilkada
Pasca Reformasi

PGD II : Karut Marut Pembatasan


Kekuasaan dan Kinerja Lembaga Negara
13.00–15.00 Fasilitator
PGD III : Perlindungan Demokrasi dan
Kemerdekaan Mahkamah Konstitusi

PGD IV : Dua Dekade Permasalahan


Otonomi Daerah
15.00–16.00 Istirahat

Panel Group Discussion

PGD I : Perkembangan Pemilu & Pilkada


Pasca Reformasi

PGD II : Karut Marut Pembatasan


16.00–17.30 Kekuasaan dan Kinerja Lembaga Negara Fasilitator

PGD III : Perlindungan Demokrasi dan


Kemerdekaan Mahkamah Konstitusi

PGD IV : Dua Dekade Permasalahan


Otonomi Daerah
17.30-18.00 Menuju Hotel

18.00-21.00 Menyelesaikan keperluan ADM

SABTU, 3 DESEMBER 2022

Waktu Agenda Keterangan

09.00-10.00 Rilis Media Hasil Konferensi

10.00-12.00 Check Out Peserta

18

Anda mungkin juga menyukai