Anda di halaman 1dari 14

57

PENGUJIAN DIMENSI CAUSE- RELATED MARKETING (CRM)


TERHADAP LOYALITAS PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN
MEREK AQUA
(STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN)

TESTING OF CAUSE RELATED MARKETING (CRM) DIMENSIONS TO


DRINK WATER LOYALTY IN AQUA BRAND PACKGING (STUDY ON
UNIVERSITY STUDENTS BORNEO TARAKAN)

Siti Aisyah1), Syahran2)

Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai Pengujian dimensi Cause Related


Marketing (CRM) terhadap loyalitas air minum dalam kemasan merek AQUA.
Desain penelitian yang digunakan didasarkan oleh penelitian Douwe van de
Brink, Gaby Odekerken-Schroder dan Pieter Pauwels (2006). Pengujian variabel
independen Cause Related Marketing (CRM) yang diukur melalui empat buah
dimensi yakni congruency, duration, amount of resources invested dan executive
management involvement dan satu variabel dependen adalah loyalitas merek.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif di mana data primer dikumpulkan
melalui angket atau kuesioner yang disebar kepada 263 responden yang
mengkonsumsi air minum dalam kemasan merek AQUA dan juga mengetahui
iklan “Satu Untuk Sepuluh” di Universitas Borneo Tarakan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Variabel Cause Related Marketing (CRM). Hasil analisis
regresi dari variabel CRM menunjukkan tidak semua dimensi bepengaruh positif
dan juga signifikan terhadap loyalitas merek. Dari keempat dimensi yaitu
congruency, duration, amount of resources invested dan executive management
involvement hanya duration, amount of resources invested yang berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Dari semua faktor yang membuat
kampanye CRM sukses adalah lamanya waktu kampanye dan sumber daya yang
di investasikan.

Kata Kunci : Cause Related Marketing, Congruency, Duration, Amount Of


Resources Invested, Executive Management Involvement Dan Loyalitas Merek

Abstract: This study aims to examine the dimension of Cause Related Marketing
(CRM) against packaging drink water loyalty brand AQUA. The research design
used by research based Douwe van de Brink, Gaby Odekerken-Schroder Pauwels
and Pieter (2006). Testing variables independent of Cause Related Marketing
(CRM) as measured through four dimensions i.e. congruency, duration, amount of
resources invested and executive management involvement and one dependent
variable is brand loyalty. This research is quantitative research in which primary
data collected via the question form or questionnaire presented to the 263
respondents who consume bottled drinking water AQUA brand and also know the
advertising "one to Ten" at the University Borneo Tarakan. The results showed
that Variable Cause Related Marketing (CRM). The results of the regression
analysis of the variables of the CRM show not all the dimensions of influential
positive and also significantly to brand loyalty. From the fourth dimension,

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


58

namely congruency, duration, amount of resources invested and executive


management involvement just duration, the amount of resources invested are
positive and significant effect against the brand loyalty. Of all the factors that
make CRM successful campaign is the length of time campaign and resources on
investing.

Keywords: cause related marketing, congruence, duration, amount of resources


invested, executive management involvement and brand loyalty

LATAR BELAKANG

Menghadapi kondisi kegiatan sosial melalui aktifitas


persaingan produsen air minum pengumpulan dana yang didapat dari
dalam kemasan (AMDK) melakukan sebagian keuntungan dari hasil
upaya untuk menjaring konsumen. penjualan produknya, penerapan
Produsen air minum dalam kemasan inisiatif CSR yang berbasis pada
(AMDK) di Indonesia melakukan strategi pemasaran perusahaan, yaitu
penawaran produk melalui iklan konsep Cause-Related Marketing
yang menampilkan model yang (CRM). Pringle dan Thompson
bagus dan menekan bahwa produk (1999) menjelaskan bahwa CRM
air minum dalam kemasan yang merupakan sebuah konsep
diproduksinya berkualitas baik. pemasaran yang berfungsi sebagai
Perusahaan telah menyadari bahwa, strategic positioning dan alat
kelangsungan suatu usaha tak hanya pemasaran yang menghubungkan
ditentukan oleh adanya keuntungan perusahaan atau sebuah brand
yang memadai, tetapi juga keserasian dengan tujuan sosial (social cause)
eksistensi sosial perusahaan tersebut yang mempunyai sifat simbiosis
di masyarakat. Doing Great by Doing mutualisme. Jenis program ini
Good (Kotler and Lee, 2005: 10-11), merupakan pemberian donasi kepada
perusahaan-perusahaan menerapkan penerima (objek donasi) yang
keseimbangan integritas antara bersumber pada jumlah pendapatan
pertimbangan-pertimbangan dari hasil penjualan produk (Polonski
ekonomi, sosial dan lingkungan yang dan Speed, 2001). Cause Related
umum dikenal sebagai Marketing (CRM) merupakan
Corporate Sosial Responsibility kegiatan yang pada dasarnya
(CSR). merupakan penjabaran dari CSR
Menurut Kotler dan Lee yang diaplikasikan dalam aliansi
(2005) menyatakan bahwa kegiatan sosial sekaligus menambah persepsi
corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai yang selanjutnya akan
terdiri dari enam bentuk yaitu mempengaruhi keputusan pembelian
socialresponsibility business dan membentuk pada kesetiaan
practices, cause-related marketing, (loyality). Dalam program Danone
community volunteering, corporate AQUA yaitu ”Satu Untuk Sepuluh”
cause promotion, corporate dengan slogan “ada terus, terus ada”
philanthropy dan corporate social beberapa tahun lalu dan
marketing. Perusahaan melaksanakan berkomitmen dalam menjalankan
programnya. Perusahaan AQUA

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


59

berkerjasama dengan LSM menyebutkan bahwa loyalitas merek


internasional yakni Action Contre la dapat diketahui dengan melihat
Faim (ACF) yang menyedian air pembelian ulang dan kepuasan
bersih, serta penataran tentang terhadap suatu merek tertentu.
sanitasi dan hygiene (WASH) di Dikuatkan oleh Jacoby dan Keyner
daerah Timur, Tengah, Selatan, (1973), Aaker (1991), serta Susan
provinsi Nusa Tenggara Timur Fournier dan Julie L. Yao (1997),
(NTT). Program “Satu Untuk untuk mengukur loyalitas merek,
Sepuluh” oleh AQUA menjadi yaitu: Future Purchase, Bahwa
program investasi yang inovatif bagi ekuitas merek tidak hanya nilai
masyarakat. langsung tapi juga nilai jangka
panjang menjamin arus pendapatan
RUMUSAN MASALAH masa depan, sehingga diharapkan
pengetahuan mengenai merek
Berdasarkan latar belakang (Awareness dan image) untuk
tersebut maka rumusan masalah yang mempengaruhi perilaku konsumen
akan diteliti adalah: Apakah dimasa depan (Aaker, 1991; 1996).
Congruency,Duration, Amount of Measuring Satisfaction.
Resources Invested, Executive Kepuasan merek dapat didefinisikan
Management Involvement sebagai hasil evaluasi subjektif
berpengaruh terhadap loyalitas air bahwa memilih merek alternatif
minum dalam kemasan (AMDK) memenuhi atau melampaui
merek Aqua? ekspektasi (Bloemer dan Kasper,
1995). Linking of The Brand. Bennet
TUJUAN PENELITIAN (1996), menyarankan bahwa untuk
memulai sebuah hubungan satu pihak
Berdasarkan latar belakang harus disukai oleh yang lain. Bagi
dan rumusan masalah di atas, maka konsumen hubungan dengan merek,
tujuan penelitian ini adalah: Untuk konsumen harus lebih dulu menyukai
mengetahui pengaruh Congruency, sebuah merek. Commitment.
Duration, Amount Of Resources Kesukaan pelanggan akan suatu
Invested, Executive Management merek akan mendorong mereka
Involvement berpengaruh terhadap untuk membicarakan merek tersebut
loyalitas (AMDK) merek Aqua. kepada orang lain baik dalam taraf
menceritakan atau sampai tahap
TINJAUAN PUSTAKA merekomendasikan.

Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Cause-Related Marketing(CRM)

Menurut Tjahyadi (2006) Polonski dan Speed (2001)


dalam Alexander (2014), istilah menjelaskan cause-related marketing
loyalitas menujukan pada kesetiaan (CRM) merupakan donasi dari
pelanggan pada objek tertentu, perusahaan kepada penerima atau
seperti merek, produk, jasa, atau cause yang berbasis dari jumlah
toko. Peter dan Olson (2000) pendapatan yang diterima

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


60

perusahaan dari hasil penjualan manajemen puncak (executive


produk. Selanjutnya, Varadarajan management involvement).
dan Menon (1988) menyatakan
cause-related marketing adalah Congruency
aktivitas pemasaran, suatu cara agar
perusahaan menjadi baik dengan Dalam Xiaoli dan Kwangjun
melakukan kegiatan yang baik. (2007), Congruence dalam
Sebuah kampanye CRM memiliki CauseRelated Marketing (CRM)
dua tujuanuntuk mendukung cause bahwa seluruh tindakan dirasakan
sosial, dan untuk meningkatkan antara keterkaitan merek dan cause
kinerja pemasaran (Varadarajan dan dengan beberapa basis kognitif.
Menon, 1988). Pengaruh CRM Menurut Xiaoli Nan dan Kwangjun
sebagai komponen integral Heo (2007), strategi pemasaran pada
perusahaan, strategi pemasaran umumnya mengasosiasikan produk
menuntut keputusan dari pihak dengan objek yang memiliki atribut-
perusahaan tentang berbagai atribut positif. Varadarajan dan
dimensi.Farmer dan Hogue dalam Menon (1988) serta Ellen et al.
Vadarajan dan Menon (1988) (2000) dalam Laudreth (2002:21),
menjelaskan bahwa evaluasi dari mendefinisikan congruency dalam
kegiatan CRM tidak harus konteks Cause-Related Marketing
didasarkan pada pertimbangan (CRM) dicapai jika terdapat
pemasaran sebagai bentuk efektivitas pandangan kesesuaian antara cause
dalam penjualan. Dengan kata lain, dengan lini produk, citra merek,
Cause-Related Marketing (CRM) positioning merek atau target pasar
dapat dipahami sebagai aktifitas dari perusahaan.Dalam hal ini
perusahan untuk menghubungkan Prajecus dan Olsen (2004)
dukungan mereka terhadap suatu mengemukakan bahwakesesuaian
cause dengan tujuan bisnis sehingga antara bisnis inti dari perusahaan dan
tercipta manfaat yang saling isu sosial yang bergabung dalam
menguntungkan bagi penciptaan nilai kegiatan kampanye CRM yang
sosial dan shareholder (Kusumawati, diselenggarakan.
2009). Brink et al. (2006)
menyatakan bahwa pola dalam Duration
kampanye CauseRelated Marketing
(CRM) terdiri dari dua bentuk, yaitu Miller (2002) menyarankan
pola strategis dan taktis. Pola Cause- bahwa perusahaan perlu untuk
Related Marketing(CRM) taktis menunjukkan komitmen perilakunya
memiliki perbedaan yang mendasar dalam CauseRelated
dengan pola Cause-Related Marketing(CRM).Hal ini
Marketing(CRM) strategis, namun dikarenakan komitmen perusahaan
memiliki dimensi yang sama, yaitu dapat mengarahkan pada
kesesuian (congruence), durasi pembentukan loyalitas merek dari
(duration), jumlah investasi (amount pada para konsumennya. Salah satu
of invested), dan keterlibatan faktor yang dapat menunjukkan
komitmen perusahaan adalah durasi

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


61

dari pelaksanaan program Cause- Executive Management Involvement


Related Marketing(CRM). Lebih
lanjut, Vadarajan dan Menon (1998) Menurut Macleod (2001)
menjelaskan bahwa durasi dari keterlibatan yang nampak antusias
pelaksanaan Cause-Related dari para eksekutif to management
Marketing (CRM) terdiri dari jangka dapat meningkatkan kredibilitas dari
pendek, menengah dan panjang. program CRM (Brink et al. 2006).
Komitmen waktu jangka panjang Lebih lanjut, Smith (1994)
dari CRM adalah terhitung dalam berpendapat bahwa penurunan dari
tahunan, sedangkan komitmen waktu kontribusi filantropi pada
janka pendek sekitar 6 (enam) bulan pertengahan tahun 1990 diantaranya
atau kurang (Drumwright, karena adanya penurunan dalam
1996).Drumwright (1996) keterlibatan CEO. Di sebuah
menyebutkan bahwa komitmen organisasi CEO yang bertanggung
waktu jangka panjang, yang dihitung jawab secara sosial, orang yang
dalam perkalian waktu menunjukkan menginvestasikan waktu, energi, dan
bahwa kampanye CRM kreativitas mereka dalam
meningkatkan penjualan. meluncurkan sebuah kebijakan atau
inisiatif yang bertanggung jawab
Amount of Resources Invested sosial dalam bisnis merekakarena
mereka percaya itu adalah hal yang
Investasi sumber daya dalam benar untuk dilakukan
program Cause-Related Marketing (Drumwright1994).
(CRM) ditujukan dalam bentuk
pembelian donasi berupa sejumlah Konseptual Model dan Hipotesis
porsi tertentu. Namun, bentuk
sumber daya dalam program Cause- Hipotesis didefinisikan
Related Marketing (CRM) juga dapat sebagai hubungan yang diperkirakan
ditingkatkan dengan secara logis diantara dua atau lebih
menginvestasikan waktu atau varibel yang diungkapkan dalam
keahlian pegawai, tenaga bentuk pernyataan yang dapat di uji.
sukarelawan dan berbagai alternatif Hipotesis didefinisikan sebagai
non moneter lainnya (Miller, 2002). hubungan yang diperkirakan secara
Sebuah kerangka kerja holistik, logis diantara dua atau lebih varibel
penting untuk menganalisis yang diungkapkan dalam bentuk
bagaimana kerangka kerja praktis pernyataan yang dapat di uji. Dengan
dari suatu manajemen yang terkait. menguji hipotesisdan menegaskan
Pertama, kerangka kerja tidak perkiraan hubungan, diharapkan
dipahami sebagi alat operasional bahwa solusi dapat ditemukan untuk
seperti kerangka kerja manajemen mengatasi masalah yang dihadapi
proyek, melainkan sebagai (Uma Sekaran, 2006:135). Sesuai
standarisasi yang menyediakan dengan pertanyaan penelitian yang
semua komponen untuk merancang telah disebutkan sebelumnya, maka
dan menetapkan praktik CRM yang hipotesis utama dalam penelitian ini
berhasil (Christofi et al. 2015). adalah:

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


62

1. Hubungan antara Dimensi sesekali atau tidak


CauseRelated Marketing (CRM) berkesinambungan.
Congruence terhadap loyalitas H2 : Duration berpengaruh
merek Penelitian yang dilakukan positif terhadap loyalitas merek.
oleh Prejeus dan Olsen (2004) 3. Hubungan antara Dimensi
mengemukakan bahwa CauseRelated Marketing (CRM)
kesesuaian antaramerek dan amal Amount of Resources Invested
dapat memiliki dampak yang luar terhadap loyalitas merek.
biasa pada keberhasilan Varadarajan dan Menon (1988),
kampanye CRM. Di perkuat oleh indikator program kampanye
penelitian sebelumnya oleh CauseRelated Marketing (CRM)
Strahilevitz dan Meyers (1998), sebagai alat strategis termasuk
telah mengusulkan bahwa investasi sumber daya terhadap
kesesuaian antara merek dan perkembangan dan implementasi
cause dapat mempengaruhi program sangat dibutuhkan. Hasil
keberhasilan CRM. Sebuah Inovasi organisasi memberikan
perusahaan lebih efisien untuk kontribusi, secara tidak langsung
membuat donasi produk yang untuk keberhasilan kampanye
sesuai dengan initi bisnis (Ellen, CRM. Sebuah perusahaan sukses
Mohr dan Webb, 2000). Dan pada kampanye CRM yang lebih
kampanye CRM dipandang tinggi ketika karyawan memiliki
sukses ketika cause konpatibel pengalaman yang berbeda
atau cocok dengan perusahaan (Christofi et al, 2015). H3 :
(Dwumwright, 1996). Amount of resources
2. H1 : Congruency berpengaruh involvement berpengaruh positif
positif terhadap loyalitas merek. terhadap loyalitas merek.
Hubungan antara Dimensi 4. Hubungan antara Dimensi
CauseRelated Marketing (CRM) CauseRelated Marketing (CRM)
Duration terhadap loyalitas Executive Management
merek Penelitian yang dilakukan Involvement terhadap loyalitas
oleh Cheron (2012) merek.
mengemukakan bahwa kampanye Keterlibatan manajemen puncak
CRM yang berlangsung selama memiliki dampak yang besar
jangka waktu panjang cenderung untuk memberikan kontribusinya
dipandang positif oleh konsumen. dalam kegiatan promosi,
Till dan Nowak (2000) keterlibatan tersebut menjadi
menyebutan bahwa kampanye paling efektif dalam
Cause-Related Marketing (CRM) meningkatkan keunggulan
akan lebih efektif ketika kompetitif (Porter dan kremer,
informasi mengenai kampanye 2002). Penelitian Drumwright
tersebut secara terus menerus (1996), menunjukkan bahwa
diterapakan dalam jangka waktu keterlibatan manajemen puncak
yang panjang dibandingkan jika lebih tinggi dari biasanyadi enam
informasi hanya diberikan dari sembilan kampanye
campuran dan non ekonomi.

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


63

Selanjutnya keterlibatan METODOLOGI PENELITIAN


manajemen puncak yaitu Pejabat Desain Penelitian
eksekutif(CEO) atau chief
operating officer (COOs) mereka Jenis penelitian ini adalah
lebih dalam dan aktif terlibat kuantitatif dengan menggunakan
dalam kampanye sosialdaripada metode penelitian survei pendekatan
kampanye standar, dan persepsi explanatory research atau studi
mereka berkumpul dengan kausal yang dimaksudkan agar
laporan bawahan mereka mampu menyatakan bahwa variabel
Drumwright (1996). H4 : X menyebabkan variabel Y (Sekaran,
Excutive Management 2007: 164). Metode survey adalah
Involvement berpengaruh positif penelitian yang melibatkan
terhadap loyalitas merek. instrument penelitian yang disusun
berdasarkan indikator-indikator yang
Berdasarkan landasan teori jelas dan untuk mengetahui suatu
dan penelitian sebelumnya pengaruh fenomena tertentu (Singaribun dan
antara variabel maka untuk Masri, 2001:3). Desain penelitian
merumuskan hipotesis, kerangka yang digunakan yakni penelitian
penelitian ini dapat dijelaskan pada cross sectional, yaitu tipe desain
gambar berikut: penelitian yang berupa pengumpulan
data dari sampel tertentu yang hanya
dilakukan satu kali atau tepatnya
Congruency single cross sectional, dimana
kegiatan pengumpulan data
dilakukan dari satu responden untuk
Durasi satu waktu saja (Malhotra, 2005:94).

Loyalitas Objek dan Lokasi Penelitian


Amount of Merek
Menurut Sugiyono (2009:38)
Resources
pengertian objek penelitian adalah
Invested
suatu atribut atau sifat atau nilai dari
Executive orang, objek atau kegiatan yang
Manageme mempunyai variasi tertentu yang
nt ditetapkan oleh penelitian dipelajari
Involveme
Gambar 1. Kerangka Teoritis dan kemudian ditarik kesimpulannya.
nt
Pengaruh Couse-Related Objek pada penelitian ini adalah
Marketing (CRM) Terhadap AQUA. Aqua Grup menggunakan
Loyalitas AMDK Merek AQUA: pendekatan bisnis yang
Studi pada Mahasiswa Univesitas mengkombinasikan tujuan ekonomi,
Borneo Tarakan sosial dan lingkungan untuk
pencapaian kinerja dan nilai inti
perusahaan. Lokasi penelitian adalah
tempat dimana sebenarnya penelitian
dilakukan dan dimana sebernarnya

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


64

peneliti menangkap keadaan dari sampling dimana pengambilan


objek-objek yang sedang diteliti. sampel dilakukan dari responden
Lokasi penelitian adalah di yang termudah diakses mengetahui
Universitas Borneo Tarakan provinsi Program “Satu Untuk Sepuluh – Ada
Kalimantan Utara, Indonesia. Terus, Terus Ada” yang
Universitas Borneo Tarakan diselenggarakan oleh Aqua, dan
didirikan oleh Yayasan Pinekindi bersedia menjadi responden
pada tahun 1999 dan berubah (Malhotra, 2005:372). Pada tahap ini
statusnya menjadi negeri oleh ditentukan kerangka sampling yakni
Peraturan Presiden RI No. 19 yang stratifikasi konsumen seperti jenis
dituangkan kedalam Peraturan kelamin, usia dan fakultas. Roscoe
Presiden RI No. 65 Tahun 2010 (1975) dalam Sekaran (2006:60)
Tentang Pendirian Universitas mengusulkan aturan untuk
Borneo Tarakan di Jakarta, pada menetukan ukuran sampel lebih dari
tanggal 19 November 2010 30 atau kurang dari 500 adalah tepat
(www.wikipedia.org). untuk kebanyakan penelitian.
Penelitian dengan faktor analisis
Populasi dan Sampel harus memiliki observasi sejumlah
10 kali jumlah indikator yang
Target kelompok populasi dianalisis (Hair, 2003:333), maka
dalam penelitian ini adalah penelitian ini terdapat 34
Mahasiswa Universitas Borneo pertannyaan sehingga ukuran sampel
Tarakan, Kalimantan Utara yang minimal adalah 340 responden
mengkonsumsi produk Air Minum Responden dalam penelitian ini
Dalam Kemasan (AMDK) merek adalah konsumen produk air mineral
AQUA. Metode pengambilan dalam kemasan merek AQUA yang
sampel yang digunakan peneliti berjumlah 340 responden. Dalam
adalah teknik Non Probability penelitian ini teknik pengambilan
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non
sampel yang tidak memberikan probability sampling. Metode
peluang atau kesempatan yang sama pengambilan sampel yang digunakan
bagi setiap unsur atau anggota adalah convenient sampling.
populasi untuk menjadi sampel
(Sugiyono, 2008:122).Menurut HASIL DAN PEMBAHASAN
Aaker et al (1998), nonprobability
sampling diharapkan mampu Deskripsi Responden
menghilangkan persoalan biaya dan
pengembangan suatu kerangka Responden dalam penelitian
sampling. Pemilihan unit sampel ini adalah konsumen produk air
didasarkan pada pertimbangan atau mineral dalam kemasan merek
penilaian subjektif dan tidak pada AQUA yang berjumlah 263
penggunaan teori probabilitas responden. Dalam penelitian ini
(Velany, 2008). Metode teknik pengambilan sampel yang
nonprobability sampling yang digunakan adalah non probability
digunakan adalah convenience sampling. Metode pengambilan

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


65

sampel yang digunakan adalah Hasil Pengujian UJi Reliabilitas


convenient sampling. Pengambilan
sampel dilakukan dari responden Menurut Ghozali (2006),
yang termudah diakses mengetahui reliabilitas adalah alat ukur untuk
program “Satu Untuk Sepuluh – Ada mengukur suatu kuesioner yang
Terus, Terus Ada” yang merupakan indikator dari variabel
diselenggarakan oleh Aqua, dan atau konstruk. Suatu kuesioner
bersedia menjadi responden dikatakan reliabel atau handal jika
(Malhotra, 2005:372). Dari 340 jawaban seseorang terhadap
kuesioner yang tersebar, hanya 263 pernyataan adalah konsisten atau
kuesioner yang kembali. Data stabil dari waktu ke waktu.
tersebut diperoleh dari 263 Pengukuran reliabilitas dapat
responden, sehingga data yang akan dilakukan dengan uji statistik
diolah adalah sebanyak 263 data. Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk
Data yang akan diolah merupakan atau variabel dinyatakan reliabel jika
indikator pertanyaan dari variabel memberikan nilai Cronbach Alpha>
penelitian. 0,70. Hasil pengujian reliabilitas
yang disajikan pada lampiran 2 (dua)
Hasil Pengujian menunjukkan nilai rule of thumb
Hasil Pengujian Uji Validitas Cornbach’s Alpha berkisar antara
0,712 sampai 0,914 terdapat satu
Butir-butir pertanyaan yang nilai rule of thumb Cornbach’s Alpha
mempunyai faktor loading yang valid yang menunjukkan 0,420, 0,556 dan
yaitu ≥ 0,50 menunjukan bahwa 0,591. Dengan demikian item yang
indikator-indikator yang ada memenuhi persyaratan reliabilitas.
merupakan satu kesatuan alat ukur
yang mengukur suatu konstruk yang Hasil Uji Hipotesis
sama dan dapat memprediksi apa
yang seharusnya dapat diprediksi. Uji hipotesis dalam analisis
Item-item yang mengukur konsep ini menggunakan SPSS dengan
yang sama akan memiliki korelasi melihat nilai β, serta
yang tinggi dan berkorelasi rendah membandingkan dengan nilai thitung
dengan item-item yang mengukur dengan ttabel. Pengujian hipotesis ini
konsep yang berbeda (Sekaran, dengan menganalisis batasan statistic
2006). Hasil faktor analisis terlihat yang disyaratkan yaitu thitung diatas
hanya pada variabel turunan yaitu 1,98. Apabila hasil olah data
congruency, Duration, Amount of menunjukkan nilai memenuhi syarat
Resources Invested, dan Executive maka hipotesis penelitian yang
Management Invested terdapat diajukan dapat diterima
indikator yang harus dikeluarkan 1. Hipotesis1:Congruency
yaitu Co5, Co6, Du1, Du2, Am1, berpengaruh positif terhadap
Am2, Am3, Am4, Ex4, Ex5 loyalitas merek.

Ringkasan uji hipotesis


menunjukkan bahwa hubungan

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


66

tersebut memiliki β 0,084 dan berpengaruh positif terhadap


thitung sebesar 1,016 signifikan pada loyalitas merek.
a = 0,05 (one tailed) nilai ttabel 1,98.
Nilai thitung> ttabel atau 1,016 < Ringkasan hasil ujihipotesis
1,98. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa hubungan
Congruency tidak berpengaruh tersebut memiliki nilai β 0,025 dan
positif tetapi signifikan terhadap thitung sebesar 0,336 signifikan pada
loyalitas. Dengan demikian dapat a = 0,05 (one tailed) nilai ttabel
disimpulkan bahwa hipotesis 1 1,98. Nilai thitung> ttabel atau 0,336
ditolak. > 1,98. Hal tersebut menunjukkan
Excutive Management Involvement
2. Hipotesis2:Duration berpengaruh tidak berpengaruh positif namun
positif terhadap loyalitas merek. tidak signifikan terhadap loyalitas
merek. Dengan demikian dapat
Ringkasan hasil ujihipotesis disimpulkan bahwa hipotesis 4
menunjukkan bahwa hubungan ditolak.
tersebut memiliki nilai β 0,328 dan
thitung sebesar 4,174 signifikan pada KESIMPULAN
a = 0,05 (one tailed) nilai ttabel
1,98. Nilai thitung> ttabel atau 4,174 Setelah melalui proses
> 1,98. Hal ini menunjukkan bahwa pengumpulan data dan analisis
duration berpengaruh positif dan terhadap hasil penelitian dengan
signifikan terhadap loyalitas merek. menggunakan alat uji statistic linier
Dengan demikian dapat disimpulkan regression pada SPSS 16.0 yang
bahwa hipotesis 2 diterima. telah di bahasa pada bab 4, maka
berikut ini beberapa kesimpulan yang
3. Amount of resources invested dapat ditarik:
berpengaruh positif terhadap a. Dari hasil analisis, dapat
loyalitas merek diketahui bahwa pengaruh Cause
Ringkasan hasil uji hipotesis Related Maketing (CRM)
menunjukkan bahwa hubungan terhadap loyalitas merek adalah
tersebut memiliki nilai β 0,340 dan tidak terlalu signifikan. Hal ini
thitung sebesar 5,604 signifikan pada didasarkan pada hasil
a = 0,05 (one tailed) nilai t-tabel perhitungan regresi linier yang
1,98. Nilai thitung> ttabel atau 5,604 menunjukkan bahwa Cause
>1,98. Hal tersebut menunjukkan Related Marketing (CRM) hanya
Amount of resources involved mampu menjelaskan loyalitas
berpengaruh positif dan signifikan merek sebesar 32,1%.
terhadap loyalitas merek. Dengan b. Dari hasil analisis, terdapat 2
demikian dapat disimpulkan bahwa (dua) dimensi Cause Related
hipotesis 3 diterima. Marketing (CRM) yang
berpengaruh secara positif dan
4. Hipotesis 4 : Excutive signifikan terhadap variabel
Management Involvement loyalitas merek yaitu dimensi

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


67

Duration dan Amount of signifikan terhadap loyalitas


Resources Invested. merek. Oleh karena itu, pihak
manajemen AQUA sebaiknya
SARAN tetap fokus berinovasi untuk
mempertahankan nilai tersebut
Berdasarkan simpulan- jika tetap memutuskan
simpulan yang diperoleh dalam melanjutkankan kampanye Cause
penelitian ini, maka terdapat Related Marketing (CRM) yang
beberapa saran yang ingin peneliti telah dilaksanakan. d. Bagi
ajukan terkait dengan tema dan penelitian selanjutnya disarankan
tujuan penelitian ini, antara lain untuk mengembangkan dengan
sebagai berikut: menambahkan beberapa sampel
a. Kampanye Cause Related penelitian, bukan hanya di
Marketing (CRM) yang Universitas Borneo Tarakan
dilaksanaakn oleh AQUA tetapi juga daerah lainnya,
memberikan pengaruh terhadap sehingga dapat diperoleh hasil
loyalitas merek dari konsumen. penelitian dengan tingkat
Akan tetapi, perusahaan generalisasi yang lebih tinggi.
diharapkan mampu
mempertahankan loyalitas merek
perusahaan yang baik dimata DAFTAR PUSTAKA
konsumen.
b. Kesuksesan suatu kampanye ____________,Badan Pusat Statistik.
yang memiliki dimensi sosial 2015. Banyaknya
salah satunya ditentukan oleh Desa/Kelurahan Menurut
persepsi positif dari target Jenis Pencemaran
audiens yang tercipta karena Lingkungan Hidup.(Online).
adanya integrasi informasi yang (www.bps.com).
baik dalam benak mereka. Oleh Aaker, David A. 1991. Managing
karena itu, pihak manajeen BrandEquity: Capitalizing
AQUA perlu untuk memberikan on the value of a brand
informasi yang lebih banyak name. New York: Free
mengenai kegiatan sosial yang Press.
dilakukan termasuk kampanye Aaker, David A. 1996. Measuring
Cause Related Marketing (CRM) Brand Equity Across
kepada para konsumen. Products and Markets:
c. Kampanye Cause Related California Management
Marketing (CRM) yang Review.(Vol. 38 No. 3).
dilaksanakan oleh AQUA Abbo, Marie-Helene. Brand
memiliki keunggulan yang Association, costumers;
diperoleh melalui dimensi attitudes and cause related
Duration dan Amount of maketing: An Explanatory
Resouces Invested. Hal ini Study. 5-17.
dikarena dimensi tersebut Barone, Michael J. Miyazaki,
memiliki pengaruh positif dan Anthony D dan Taylor,

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


68

Kimberly A. 2000. The Business Research.(Vol. 67,


Influence of Couse-Related 2891-2902).
Marketing on Consumer Chernatony, de Leslie. 1998. Brand
Choice: Does One Good Building.The Marketing
Turn Deserve Book Fifth Edition.
Another?.Journal of the (Michael J. Baker).
Academy of Marketing Burlington MA:
Scince. (Volume 28, No. 2, ButterworthHeinemann.
hal: 248-262). Cheron, Emmanuel, Florian
Bennet, R. 1996. Relationship Kohlbacher, Kauru Kusuma.
Formation and Governance 2012. The Effects of Brand-
in Consumer Markets: Cause Fit and Campaign
Transactional Analysis Duration on Consumer
versus the Behaviorist perception of Cause-Related
Approach. Journal of marketing in Japan.
Marketing Management. Journal of Consumer
(Vol. 12, 417-436). Marketing. (Vol. 29, 357-
Bidang Akademik Kemahasiswaan 368).
dan Kerjasama. Jumlah data Chi, H.K, Yeh, H.R, dan Yang Y.T.
mahasiswa Universitas (2009). The Impact of Brand
Borneo Tarakan. 2016. awareness on Consumer
(Online). Purchase Intention: The
(www.bakk.bornoe.ac.id). Mediating Effect of
Bloemer, J. M. M, dan Kasper, H. D. Perceived Quality and
P. 1995. The Complex Brand Loyalty. The Journal
Relationship Between of International
Consumer Satisfaction and Management Studies. 4 (1)
Brand Loyalty. Journal of 135-144.
Economic Psychology. (Vol. Christofi, Michael, Leonidou,
16, 311-329). Erasmia, Vrontis, Demetris,
Camison C dan Lopez A, Villar. Kitchen dan Papasolomou,
2012. Organizational Ioanna. 2015. Inovation and
Innovation as an Enabler of Cause-Related marketing
Technological Innovation Success: a Conceptual
Capabilities and Firm Framework and
Performance. Journal of Propositions. Journal of
Business Research.(Vol. 67, Service Marketing. (Vol. 29,
2014, hal: 28912902). 354-366).
Camison, Cesar dan Villar-Lopez, Daw, Jocelyne. 2006. Cause
Ana. 2012. Organizational Marketing for nonprofits:
Innovation as an Enable of partner for purposepassion,
Technological Innovation and profit. New Jersey:
Capabilities and Firm John Wiley & Sons.
Performance. Journal of Deans, PC dan D, A Ricks. 1991.
MIS research: A Model for

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


69

Incorporation the Journal of Applied


International Dimension. Psychology. (Vol 12, No.1,
The Journal of High hal: 25-31.
Technology Management Hair, Joseph F. 2003.Marketing
Research. Research: Within a
Drumwright, Minette E. 1996. Changing Enviromental.
Company Advertising With Boston: McGrawHill/Irwin.
a Social Dimension: The Industri Update. 2015. Air Minum
Role of Noneconomic Dalam Kemasan(AMDK).
Criteria. Journal of (Vol. 11, hal: 1-2).
Marketing. (Vol. 60, 71-87). Jacoby, J. 1971. A Model of
Elkington, J. 1997. Jacoby, Jacob MultiBrand Loyalty:
dan Kyner, David B. 1973. Journal of Advertising
Brand Loyalty Vs. Repeat Research. (Vol. 11, No. 1,
Purchasing Behavior. hal: 53-77).
Journal of Marketing Jacoby, Jacob dan Kyner, David B.
Research. (Vol. X, 1-9). 1973. Brand Loyalty Vs.
Cannibals With Forks: The Repeat Purchasing
Triple Bottom Line of 21st Behavior. Journal of
Century Bussiness. Marketing Research. (Vol.
Capstone:Oxford. X, 1-9).
Ellen, Parn Scholder, Lois Mohr, dan Kartajaya, Hermawan. 2005.
Deborah Webb. 2000. Positioning, Diferensiasi,
Charitable programs and Brand. Jakarta: Gramedia
the Retailer: Do The Pustaka Utama.
Mix?.Journal of Retailing. Keller, Kevin, Lane. 1993.
Firmansyah, Aditya. 2010. Analysis Conceptualizing,
of Cause Related Marketing Measuring, and managing
Application on Dove Customer-Based Brand
Sisterhood Program Toward Equity. Juornal of
Brand Loyalty of Dove Marketing. (Vol. 57, hal. 1-
Hairtherapy in 22).
Semarang.Thesis. Kotler, and Lee. 2005. Corporate
Diponegoro University. Social Responsibility: Doing
Founrnier, Susan dan Yao, Julie L. the Most Good for Your
1997. Reviving Brand Company and Your Cause.
Loyalty: A John Wiley and Sons, Inc.
Reconceptualization Kotler, Philip dan Keller, Kevin,
Framework of Consumer – Lane. 2008. Manajemen
Brand Pemasaran Edisi 13. (Bob
Relationships.Journal Sabran). Jakarta:Penerbit
Research in Marketing. (14, Erlangga.
451-472). Kotler, Philip. 2000. Manajemen
Guest, L. P. 1995. Brand Pemasaran. Edisi Milenium
LoyaltyTwelve Years later:

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019


70

1 dan 2. Jakarta: PT.


Prenhallindo
Kusumawati, Dyah, Puji. 2009.
Pengaruh Cause Related
Marketing (CRM) terhadap
Loyalitas Merek The Body
Shop. Skripsi.Jakarta :
Universitas Indonesia.
Laforet, S. 2013. Organizational
Innovation Outcomes in
SMEs: Effects of age, size
and sector. Journal of
World Business. (Vol. 48,
No.4, 490-502).

Jurnal Ekonomika Volume X Nomor 1 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai