DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Analisis Pakan
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus) Menggunakan Marka DNA
Barkode Gen Kloroplas maturase K (matK) adalah karya saya dengan arahan dari
dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2021
Kata kunci: DNA tumbuhan, feses badak, gen matK, pakan badak, Rhinoceros
sondaicus
ABSTRACT
Keywords: Faeces of rhino, forage of rhino, matK gene, plant DNA, Rhinoceros
sondaicus
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2021
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah,
dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.
ANALISIS PAKAN BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicus sondaicus)
MENGGUNAKAN MARKA DNA BARKODE GEN KLOROPLAS
maturase K (matK)
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
Tim Penguji pada Ujian Skripsi:
Disetujui oleh
Pembimbing 1:
Dr Ir Dedy Duryadi Solihin, DEA
Pembimbing 2
Ir Hadisunarso, MSi
Diketahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.
Penelitian ini dilaksanakan pada September 2019 hingga September 2020 di
Laboratorium Konservasi Genetik Hewan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati
dan Bioteknologi (PPSHB), LPPM IPB. Judul yang dipilih dalam penelitian ini
ialah “Analisis Pakan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus)
Menggunakan Marka DNA Barkode Gen Kloroplas maturase K (matK)”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing Dr Ir Dedy
Duryadi Solihin, DEA dan Ir Hadisunarso, MSi yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan selama menyelesaikan karya ilmiah ini. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada Dr Nina Ratna Djuita SSi, MSi selaku dosen
pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan selama menjalankan
studi. Terima kasih kepada Prof Dr Ir Tatik Chikmawati, MSi selaku dosen
penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan karya ilmiah
ini.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayah, Ibu, serta keluarga
besar atas segala doa, semangat, dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Staf Pendidik Departemen
Biologi atas ilmu yang telah diberikan, kepada Staf Kependidikan Departemen
Biologi terutama Mas Endan dan Mba Ica yang telah memudahkan dalam hal-hal
administrasi. Terima kasih kepada Bapak Syamsul, Bapak Samad, Bang Alam, Bang
Sendi, Mba Gita, dan Mba Isma yang telah memberikan banyak saran dalam
penelitian. Selain itu, rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Refda, Reza, Tahir,
serta teman-teman Biologi IPB yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR TABEL XI
DAFTAR GAMBAR XI
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penelitian 3
II METODE PENELITIAN 3
2.1 Waktu dan Tempat 3
2.2 Bahan dan Alat 3
2.3 Metode 4
III HASIL DAN PEMBAHASAN 7
3.1 Hasil 7
3.1.1 Konsentrasi dan kualitas DNA sampel menggunakan NanoDrop 7
3.1.2 Hasil elektroforesis DNA feses badak jawa 8
3.1.3 Hasil elektroforesis DNA tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa 8
3.1.4 Identifikasi spesies dari feses badak jawa berdasarkan marka molekuler matK
menggunakan BLAST-n NCBI 9
3.1.5 Identifikasi spesies tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
berdasarkan marka molekuler matK menggunakan BLAST-n NCBI 10
3.1.6 Jarak genetik 10 sampel feses badak jawa berdasarkan marka molekuler
matK 11
3.1.7 Jarak genetik 10 sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
berdasarkan marka molekuler matK 11
3.1.8 Jarak genetik 10 sampel feses badak jawa dibandingkan dengan 10 sampel
tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa berdasarkan marka
molekuler matK 12
3.1.9 Konstruksi pohon filogenetik 10 sampel feses badak jawa 13
3.1.10 Konstruksi pohon filogenetik 10 sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan
badak jawa 14
3.1.11 Konstruksi pohon filogenetik 10 sampel feses badak jawa dan 10 sampel
tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa 15
3.2 Pembahasan 16
3.2.1 Konsentrasi dan Kualitas DNA Sampel 16
3.2.2 Identifikasi spesies dari feses badak jawa berdasarkan marka molekuler matK
menggunakan BLAST-n NCBI 17
3.2.3 Identifikasi spesies tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
berdasarkan marka molekuler matK menggunakan BLAST-n NCBI 17
3.2.4 Jarak genetik dan konstruksi pohon filogenetik sampel feses badak jawa
berdasarkan model K2P dengan metode Neighbor-Joining 18
3.2.5 Jarak genetik dan konstruksi pohon filogenetik sampel tumbuhan yang diduga
sebagai pakan badak jawa berdasarkan model K2P dengan metode Neighbor-
Joining 19
3.2.6 Analisis hubungan kekerabatan sampel feses badak jawa dengan sampel
tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa 20
DAFTAR PUSTAKA 22
RIWAYAT HIDUP 24
DAFTAR TABEL
2.1 Data sampel feses badak jawa yang digunakan 4
2.2 Data sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa 4
3.1 Hasil analisis NanoDrop dari sampel-sampel yang digunakan dalam
penelitian 7
3.2 Hasil BLAST-n sekuen DNA feses badak jawa 9
3.3 Hasil BLAST-n sekuen DNA tumbuhan yang diduga sebagai pakan
badak jawa 11
3.4 Jarak genetik antar 10 sampel feses badak jawa berdasarkan model K2P 11
3.5 Jarak genetik antar 10 sampel tumbuhan berdasarkan model K2P 11
3.6 Jarak genetik antar 10 sampel feses badak jawa dan 10 sampel tumbuhan
berdasarkan model K2P 12
DAFTAR GAMBAR
3.1 Hasil elektroforesis DNA feses badak jawa menggunakan barcode matK 8
3.2 Hasil elektroforesis DNA tumbuhan yang diduga pakan badak jawa
menggunakan barcode matK 8
3.3 Konstruksi pohon filogenetik 10 sampel feses badak jawa menggunakan
metode Neighboor-Joining (NJ) dengan bootstrap 1000 kali
pengulangan
dan model K2P berdasarkan barcode gen matK 13
3.4 Konstruksi pohon filogenetik 10 sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan
badak jawa menggunakan metode Neighboor-Joining (NJ) dengan bootstrap
1000 kali pengulangan dan model K2P berdasarkan barcode gen matK 14
3.5 Konstruksi pohon filogenetik 10 sampel feses badak jawa dan 10
sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa menggunakan
metode Neighboor-Joining (NJ) dengan bootstrap 1000 kali
pengulangan dan
model K2P berdasarkan barcode gen matK 15
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
II METODE PENELITIAN
Sampel feses badak jawa yang digunakan berasal dari koleksi Dr Ir Dedy
Duryadi Solihin, DEA yang berjumlah 10 jenis berbeda. Sampel tumbuhan yang
diduga sebagai pakan badak jawa berjumlah 10 jenis berbeda yang dikirim dari
TNUK, Banten. Bahan kimia yang digunakan yaitu aquades, buffer Low TE,
etanol 70%, etanol absolut, GreenTaq PCR Mix Promega, TBE 10x. Kit yang
digunakan untuk isolasi DNA sampel tumbuhan dan feses yaitu Dneasy® Plant
Mini Kit (Qiagen). Bahan yang digunakan untuk visualisiasi DNA yaitu agarose,
ethidium bromide, TBE 1x. Alat yang digunakan yaitu bioSan Microspin 12,
bioSan TS-100, Neraca Analitik, NanoDrop, PCR Sensoquest Labcycler 48,
Thermolyne Maxi Mix II, Submarine Electrophoresis Hoefer USA, dan Uvitec
Cambridge Gel Doc.
4
2.3 Metode
Tabel 2.2 Data sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
No. Nama daerah Famili Spesies
1 Bisoro Moraceae Ficus hispida
2 Calik angin Euphorbiaceae Mallotus floribundus
3 Ciciap Moraceae Ficus septica
4 Katumpang Rubiaceae Borreria laevis
5 Kitanah Rutaceae Zanthoxylum sp.
6 Kiteja Lauraceae Cinnamamum iners
7 Lampeni Primulaceae Ardisia humilis
8 Mengkudu Rubiaceae Morinda citrifolia
9 Pulus Urticaceae Dendrocnide stimulans
10 Sulangkar Vitaceae Leea indica
5
Tabel 3.1 Hasil analisis NanoDrop dari sampel yang digunakan dalam penelitian
Konsentrasi λ 280 Rasio λ
No Jenis/Kode sampel DNA λ 260
(ng/µl)(ng/µl)
(ng/µl) 260/280
1 Tumbuhan Pakan/Bisoro 12.736 0.254 0.138 1.870
889 bp
Gambar 3.1 Hasil elektroforesis DNA feses badak jawa menggunakan barcode
matK, M= Marka 1 kb, 1. (Jan 1 CBNR OCC1 01), 2. (Apr 4 CJKL
OCC4 04A), 3. (Mei 1 CKRG OCC5 01A), 4. (Jun 1 CUJKLN OCC6
01B), 5. (Jul 4 CGKD OCC7 04B), 6. (Ags 4 CGKD OCC8 04B), 7.
(Ags 7 CGKD OCC8 07C), 8. (Okt 3 RRKUG OCC10 T3C01), 9.
(Nov 1 CTDHN OCC11 T1A01), 10. (Nov 1 CTDHN OCC11
T1A02).
3.1.3 Hasil elektroforesis DNA tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
Amplifikasi DNA sampel tumbuhan yang berjumlah 10 spesies berbeda
menggunakan primer matK menghasilkan produk DNA berukuran 889 bp yang
ditunjukkan pada Gambar 2.
889 bp
Gambar 3.2 Hasil elektroforesis DNA tumbuhan yang diduga sebagai pakan
badak jawa menggunakan barcode matK, M= Marka 1 kb, A–J=
Sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa), A.
(Bisoro), B. (Calik angin), C. (Ciciap), D. (Katumpang), E.
(Kitanah), F. (Kiteja),
G. (Lampeni), H. (Mengkudu), I. (Pulus), J. (Sulangkar).
9
3.1.4 Identifikasi spesies dari feses badak jawa berdasarkan marka molekuler
matK menggunakan BLAST-n NCBI
Analisis dan identifikasi spesies dilakukan dengan mencocokkan sekuen
marka molekuler matK dengan sekuen tumbuhan yang terdapat pada GenBank.
Hasil yang diperoleh dari 10 sampel feses yaitu bulan Januari, April, Mei, Juni,
Juli, Agustus, Oktober, dan November pada Tabel 4.
Leea coccinea
Ags 4 99.00 99.66 AM396497.2
6
Agustus CGKD (Vitaceae)
OCC8 04B
Leea coccinea
99.00 99.66 AM396497.2
7 Ags 7 (Vitaceae)
Agustus CGKD
OCC8 07C
Leea coccinea
99.00 99.66 AM396497.2
(Vitaceae)
Okt 3 RRKUG
8 Oktober OCC10 T3C01
Leea coccinea
99.00 99.66 AM396497.2
Nov 1 CTDHN (Vitaceae)
9 November OCC11 T1A01
Leea coccinea 99.00 99.66 AM396497.2
Nov 1 CTDHN (Vitaceae)
10 November
OCC11 T1A02
10
3.1.5 Identifikasi spesies tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
berdasarkan marka molekuler matK menggunakan BLAST-n NCBI
Spesies tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa dianalisis dan
diidentifikasi dengan mencocokkan sekuen marka matK dengan sekuen tumbuhan yang
terdapat pada GenBank. Hasil BLAST-n tersebut dapat disajikan pada Tabel 5.
Tabel 3.3 Hasil BLAST-n sekuen DNA tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
Nama latin/daerah Query Similar
No Spesies terdekat Kode akses
(Famili) cover identity
(Famili) GenBank
(%) (%)
1 Ficus hispida/Bisoro
(Moraceae)
Ficus hirta (Moraceae) 100 98.99 MN364706.1
3.1.6 Jarak genetik 10 sampel feses badak jawa berdasarkan marka molekuler
matK
Jarak genetik antar feses badak jawa dapat disajikan pada Tabel 6. Besarnya
jarak genetik berkisar antara 0 hingga dengan 0.3563.
Tabel 3.4 Jarak genetik antar 10 sampel feses badak jawa berdasarkan model K2P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2 0.1492
3 0.1418 0.1572
4 0.2950 0.3563 0.3535
5 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933
6 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0,0000
7 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0,0000 0,0000
8 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0,0000 0,0000 0,0000
9 0.0023 0.1478 0.1390 0.2949 0,0011 0,0011 0,0011 0,0011
10 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0011
Keterangan: 1. (Jan 1 CBNR OCC1 01), 2. (Apr 4 CJKL OCC4 04A), 3. (Mei 1 CKRG OCC5 01A),
4. (Jun 1 CUJKLN OCC6 01B), 5. (Jul 4 CGKD OCC7 04B), 6. (Ags 4 CGKD OCC8
04B), 7. (Ags 7 CGKD OCC8 07C), 8. (Okt 3 RRKUG OCC10 T3C01), 9. (Nov 1
CTDHN OCC11 T1A01), 10. (Nov 1 CTDHN OCC11 T1A02).
3.1.7 Jarak genetik 10 sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak
jawa berdasarkan marka molekuler matK
Jarak genetik antar sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak
jawa dapat disajikan pada Tabel 7. Besarnya jarak genetik berkisar antara 0.0229
hingga dengan 0.2877.
Tabel 3.5 Jarak genetik antar 10 sampel tumbuhan berdasarkan model K2P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2 0.2064
3 0.0229 0.2277
4 0.2361 0.2461 0.2548
5 0.2160 0.1102 0.2407 0.2735
6 0.2580 0.2603 0.2723 0.2571 0.2767
7 0.2333 0.2498 0.2553 0.2173 0.2603 0.2338
8 0.2362 0.2651 0.2501 0.2108 0.2877 0.2515 0.2128
9 0.1081 0.2447 0.1252 0.2445 0.2498 0.2765 0.2580 0.2526
10 0.1669 0.1834 0.1885 0.1948 0.2157 0.1917 0.1638 0.2112 0.1735
Keterangan: 1. (Bisoro), 2. (Calik angin), 3. (Ciciap), 4. (Katumpang), 5. (Kitanah), 6. (Kiteja), 7.
(Lampeni), 8. (Mengkudu), 9. (Pulus), 10. (Sulangkar)
12
3.1.8 Jarak genetik 10 sampel feses badak jawa dibandingkan dengan 10 sampel tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak
jawa berdasarkan marka molekuler matK
Jarak genetik antar feses badak jawa dan tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa dapat disajikan pada Tabel 8. Besarnya jarak
genetik berkisar antara 0 hingga dengan 0.4047.
Tabel 3.6 Jarak genetik antar 10 sampel feses badak jawa dan 10 sampel tumbuhan berdasarkan model K2P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
2 0.1492
3 0.1418 0.1572
4 0.2950 0.3563 0.3535
5 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933
6 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0.0000
7 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0.0000 0.0000
8 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0.0000 0.0000 0.0000
9 0.0023 0.1478 0.1390 0.2949 0.0011 0.0011 0.0011 0.0011
10 0.0011 0.1492 0.1404 0.2933 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0011
11 0.1585 0.1714 0.0467 0.3547 0.1571 0.1571 0.1571 0.1571 0.1557 0.1571
12 0.1717 0.1918 0.1913 0.3646 0.1732 0.1732 0.1732 0.1732 0.1732 0.1732 0.2064
13 0.1813 0.1946 0.0686 0.3688 0.1798 0.1798 0.1798 0.1798 0.1784 0.1798 0.0229 0.2277
14 0.1906 0.2195 0.2172 0.4033 0.1891 0.1891 0.1891 0.1891 0.1877 0.1891 0.2361 0.2461 0.2548
15 0.2021 0.2191 0.2185 0.4047 0.2036 0.2036 0.2036 0.2036 0.2307 0.2036 0.2160 0.1102 0.2407 0.2735
16 0.1878 0.2255 0.2446 0.4015 0.1863 0.1863 0.1863 0.1863 0.1862 0.1863 0.2580 0.2603 0.2723 0.2571 0.2767
17 0.1569 0.2147 0.2240 0.3793 0.1555 0.1555 0.1555 0.1555 0.1554 0.1555 0.2333 0.2498 0.2553 0.2173 0.2603 0.2338
18 0.2054 0.2379 0.2271 0.3892 0.2038 0.2038 0.2038 0.2038 0.2053 0.2038 0.2362 0.2651 0.2501 0.2108 0.2877 0.2515 0.2128
19 0.1709 0.1970 0.1119 0.3788 0.1694 0.1694 0.1694 0.1694 0.1708 0.1694 0.1081 0.2447 0.1252 0.2445 0.2498 0.2765 0.2580 0.2526
20 0.0171 0.1632 0.1528 0.3055 0.0159 0.0159 0.0159 0.0159 0.0171 0.0159 0.1669 0.1834 0.1885 0.1948 0.2157 0.1917 0.1638 0.2112 0.1735
Keterangan: 1. (Jan 1 CBNR OCC1 01), 2. (Apr 4 CJKL OCC4 04A), 3. (Mei 1 CKRG OCC5 01A), 4. (Jun 1 CUJKLN OCC6 01B), 5. (Jul 4 CGKD OCC7 04B), 6.
(Ags 4 CGKD OCC8 04B), 7. (Ags 7 CGKD OCC8 07C), 8. (Okt 3 RRKUG OCC10 T3C01), 9. (Nov 1 CTDHN OCC11 T1A01), 10. (Nov 1 CTDHN
OCC11 T1A02), 11. (Bisoro), 12. (Calik angin), 13. (Ciciap), 14. (Katumpang), 15. (Kitanah), 16. (Kiteja), 17. (Lampeni), 18. (Mengkudu), 19. (Pulus), 20.
(Sulangkar)
12
13
0.050
MatK
matK
MatK
matK Sub
Grup IIA
Matk
Grup II
Lampeni Matk
75 Sub
Katumpang Mengkudu
Matk Grup IIB
73
86 Matk
0.020
0.050
Gambar 3.5 Konstruksi pohon filogenetik 10 sampel feses badak jawa dan 10 sampel
tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa menggunakan metode
Neighboor-Joining (NJ) dengan bootstrap 1000 kali pengulangan dan
model K2P berdasarkan barcode gen matK
16
3.2 Pembahasan
3.2.3 Identifikasi spesies tumbuhan yang diduga sebagai pakan badak jawa
berdasarkan marka molekuler matK menggunakan BLAST-n NCBI
bulan Juni memiliki hubungan kerabat yang jauh dari bulan-bulan lainnya dan
diduga sebagai spesies Dillenia indica (Dilleniaceae).
Valid atau tidaknya data menjadi hal yang krusial di dalam suatu pohon
filogenetik, diperlukan suatu analisis untuk menguji hal tersebut. Analisis
bootstrap adalah metode yang digunakan untuk menguji seberapa baik set data
model dengan konsep resampled. Cabang-cabang dalam pohon filogenetik yang
diprediksi menjadi signifikan jika set data resampled seharusnya dilakukan
berulangkali (sebagai contoh > 70%) memprediksi cabang-cabang yang sama
(Felsenstein 1988). Jika nilai bootstrap rendah maka sekuen seharusnya
dikeluarkan dari analisis untuk mendapatkan sebuah pohon filogenetik yang dapat
dipercaya. Gambar 3 menunjukkan nilai bootstrap pada 70%, 99%, dan 100%,
sehingga validitas pohon filogenetik dapat dipercaya.
3.2.5 Jarak genetik dan konstruksi pohon filogenetik sampel tumbuhan yang
diduga sebagai pakan badak jawa berdasarkan model K2P dengan
metode Neighbor-Joining
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ali MA, Gyulai G, Al-Hermaid F. 2015. Plant DNA Barcoding and Phylogenetics.
Saarbrucken (DE). Lambert Academic Publishing.
Brinkman FSL, Leipe DD. 2001. Phylogenetics analysis. Meth Biochem Anal.
43:323-358.
Brook SM, Dudley N, Mahood SP, Polet G, Williams AC, Duckworth JW, Ngoc
TV, Long B. 2014. Lessons learned from the loss of a flagship: The
extinction of the Javan rhinoceros Rhinoceros sondaicus annamiticus from
Vietnam. Biological Conservation. 174:21-29.
Cavalli-sforza LL. 1997. Genes, peoples and languages. PNAS. 94(15):7719 -
7724. [CBOL] Consortium Barcode of Life Plant Working Group. 2009. A DNA
barcode
for land plants. PNAS. 106(31):12794-12797.
Dharmayanti NLPI. 2011. Filogenetika molekuler: Metode taksonomi organisme
berdasarkan sejarah evolusi. Wartazoa. 21(1):1-10.
Fazekas AJ, Kuzmina ML, Newmaster SG, Hollingsworth PM. 2012. DNA
barcoding methods for land plants. Methods Mol Biol. 858:223-252
Felsenstein J. 1988. Phylogenies from molecular sequences: Inferences and
realibility. Annual Review of Genetics. 22:521-565.
Garg Rk, Sengar K, Singh RK. 2018. Comparative analyses of genomic DNA
extracted from freshwater fish tissues preserved in formaldehyde and
alcohol in different periods of time. Journal of Applied Biology &
Biotechnology. 6(4):26-31.
Hariyadi ARS, Priambudi A, Setiawan R, Daryan D, Yayus A, Purnama H. 2011.
Estimating the population structure of Javan rhinos (Rhinoceros sondaicus)
in Ujung Kulon National Park using the markrecapture method based on
video and camera trap identification. Pachyderm. 49:90-99.
Hebert PDN, Cywinska A, Ball SL, deWaard JR. 2003. Biological identifications
through DNA barcodes. Proc Biol Sci. 270(1512):313-321.
Hidayat D, Nitibaskara TU, Iskandar S. 2016. Keanekaragaman jenis pakan badak
jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest) pada habitat rumpang di resort
Citelang Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang Banten. Nusa Sylva.
16(2):60-64.
Hilu et al. 2003. Angiosperm phylogeny based on matK sequence information.
American Journal of Botany. 90(12):1758-1776.
Kimura M. 1980. A simple method for estimating evolutionary rate of base
substitutions through comparative studies of nucleotide sequences. Journal
of Molecular Evolution. 16:111-120.
Kress WJ. 2017. Plant DNA barcodes: applications today and in the future.
Journal of Systematics and Evolution. 55:291-307.
Kumar S, Stecher G, Tamura K. 2016. MEGA7: Molecular Evolutionary Genetics
Analysis Version 7.0 for Bigger Datasets. Mol Biol Evol. 33(7):1870-1874.
Lekagul B, McNeely J. 1977. Mammals of Thailand. Bangkok (TH):
Sahakarnbhat Co.
Leray M, Knowlton N, Shian-Lei H, Nguyen BN, Machida RJ. 2019. GenBank is
a reliable resource for 21st century biodiversity research. PNAS.
116(45):22651-22656.
23
Mahmud R, Kartono AP, Prasetyo LB. 2020. Preferensi relung pakan badak jawa
dan banteng. Media Konservasi. 25(1):81-88.
Merrill ED. 1919. Notes on the flora of Sumatra. Philipp. J. Sci. 14(2):245.
Muntasib, H. 2002. Penggunaan ruang habitat oleh badak jawa (Rhinoceros
sondaicus Desm. 1822) di Taman Nasional Ujung Kulon [disertasi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Newell PD, Fricker AD, Roco CA, Chandrangsu P, Merkel SM. 2013. A small-
group activity introducing the use and interpretation of BLAST. Journal of
Microbiology and Biology Education. 14(2):238-243.
Nithaniyal S, Newmaster SG, Ragupathy S, Krishnamoorthy D, Vassou SL, Parani
M. 2014. DNA barcode authentication of wood samples of threatened and
commercial timber trees within the tropical dry evergreen forest of India.
Plos One. 9:1-11.
Obradovic J, Jurisic V, Tosic N, Mrdjanovic J, Perin B, Pavlovic S, Djordjevic N.
2013. Optimization of PCR conditions for amplification of GC-rich EGFR
promotor sequence. Journal of Clinical Laboratory Analysis. 27:487-493.
Rahmat UM. 2009. Genetika populasi dan strategi konservasi badak jawa
(Rhinoceros sondaicus Desmarest 1822). JMHT. 15(1):83-90.
Rahmat UM, Santosa Y, Kartono AP. 2008. Analisis preferensi habitat badak
jawa (Rhinoceros sondaicus, Desmarest 1822) di Taman Nasional Ujung
Kulon. JMHT. 14(3):115-124.
Rinaldi D, Mulyani YA, Arief H. 1997. Status populasi dan perilaku badak jawa
(Rhinoceros sondaicus Desmarest) di TN Ujung. Media Konservasi. Edisi
khusus:41-47.
Rookmaaker LC. 1980. The distribution of the Rhinoceros in eastern India,
Bangladesh, China, and the Indo-Chinese region. Zool. Anz. 205:253-268.
Samarakoon T, Wang SY, Alford MH. 2013. Enhancing PCR amplification of
DNA from recalcitrant plant specimens using a trehalose-based additive.
Applications in Plant Sciences. 1(1):1-3.
Sambrook J, Fritsch EF, Maniatis T. 1989. Molecular cloning: A laboratory
manual. New York (US): Cold Spring Harbor Laboratory Press.
Setiawan et al. 2018. Preventing global extinction of the javan rhino: tsunami risk
and future conservation direction. Conservation Letters. 11(1):1-9.
Soltis PS, Soltis DE, Savolainen V, Crane PR, Barraclough TG. 2002. Rate
heterogeneity among lineages of tracheophytes: integration of molecular
and fossil data and evidence for molecular living fossils. PNAS. 99(7):4430-
4435.
Sutoyo. 2010. Keanekaragaman hayati Indonesia suatu tinjauan: masalah dan
pemecahannya. Buana sains. 10(2):101-106.
Telles GP, Araujo GS, Walter MEMT, Brigido MM, Almeida NF. 2018. Live
neighbor-joining. BMC Bioinformatics. 19(172):1-13.
24
RIWAYAT HIDUP