Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 4 9 Desember 2022

INOVASI
PENDIDIKAN
This presentation
is optimized for
Back to Agenda Page

Anggota Kelompok :
Ade Andin Alya Putri (
Aliyusrin Alan Nicholas
Padlia Ningsih
Ghisani Salzabila Putri
Ihyadin Ahamadi
Katrina Damba Lebang
Puput Awalia
Suryadi Sandra
Inovasi dan
Difusi Inovasi
Pendidikan
Part 1
1 Everett M. Rogers (1983)
Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau onjek/benda
yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorag atau kelompok untuk diadopsi

Stephen Robbins (1994)


2

A.
Inovasi adalah gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakasai atau memperbaiki suatu produk dan proses
dan jasa.

Pengertian 3 Santoso S. Hamidjojo dikutip Abdulhak (2000)

Inovasi
Inovasi adalah suatu perubahan yang baru dan secara
kualitatif berbeda dari sebelumnya dan disengaja unutuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu.

Mattew B. Milles (1973)


4
Inovasi adalah perubahan yang bersifat khusus (specific)
memiliki nuansa baru (novel) dan sengaja melalui suatu
program yang jelas direncanakan terlebih dahulu (planned
and deliberate) serta dirancang untuk mencapai untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu sistem
tertentu (goals and the system)
a. Penggantian c. Penambahan
(substitution) (addition)
d. Penyusunan
Sifat perubahan kembali
dalam inovasi (resturcturing)
b. Perubahan
(alternation)
e. Penghapusan
(elimination)
Ciri Ciri dan Sifat
f. Penguatan
Perubahan Inovasi (reinforcement)

a. Memiliki
kekhasan
Ciri - Ciri
d. Inovasi yang digulirkan
Inovasi memiliki tujuan

b. Memiliki ciri
atau
unsur kebaruan
c. Program inovasi dilaksanakan
melalui program terencana
Everett M. Rogers (1983), mendefinisikan difusi inovasi
sebagai proses untuk mengkomunikasikan suatu
inovasi kepada anggota suatu sistem sosial melalui

Difusi
saluran komunikasi tertentu dan berlangsung
sepanjang waktu.

Oleh karena difusi adalah proses komunikasi untuk


menyebarluaskan gagasan, ide, karya sebagai suatu
produk inovasi maka aspek komunikasi menjadi sangat
penting dalam menyebarluaskan gagasan, ide, ataupun
produk tersebut.

Back to Agenda Page


Difusi Inovasi Pendidikan
Back to Agenda Page

Difusi inovasi pendidikan diartikan sebagai penyebarluasan dari


gagasan inovasi pendidikan melalui suatu proses komunikasi yang
dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu
rentang waktu tertentu di antara anggota sistem sosial
masyarakat.

Dengan demikian difusi inovasi pendidikan adalah proses untuk


mengkomunikasikan suatu inovasi dalam bidang pendidikan
kepada anggota suatu sistem sosial melalui saluran komunikasi
tertentu dan berlangsung sepanjang waktu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DIFUSI INOVASI

1 2 3 4

Esensi Waktu dan


Inovasi itu
Saluran Proses Sistem
Sendiri
Komunikasi Pengambilan Sosial
Keputusan

Tip: Use links to go to a different page inside your presentation.

How: Highlight text, click on the link symbol on the toolbar, and select the page in your presentation you want to connect.
11) Keterkaitan dengan
Struktur Sosial & Norma sistem/instansi lain (linkage
Sosial with other system)
10) Metode sosialisasi
(socialization method)

1) Kegiatan pemeliharaan
terbatas (houndary
maintenance operation) Sistem sosial yang 9) Sistem struktur
melaksanakan sosial (structure)
kegiatan inovasi
2) Ukuran dan
kewilayahan (size 8) Kondisi normatif
and territoriality) (normative beliefs)
4) Penggunaan
waktu
(time use)
3) Fasilitas fisik 7) Definisi peran (role
(physical facilities) 6) Prosedur yang definition)
digunakan (procedure)
5) Tujuan yang ingin
dicapai (goals)
Adopsi dan
Pelaksanaan
Inovasi
Pendidikan
A. Adopsi Inovasi
Tahapan keputusan inovasi adalah:

1 2 3
Tahap pengetahuan Tahap bujukan Tahap pengambilan
keputusan (decision
(knowledge) (persuasion) making)

4 5
Tahap implementasi Tahap konfirmasi
(inplementation) (confirmation)
Lima kategori perbedaan individu/kelompok yang
Organisasi kemasyarakatan yang baik
mengadopsi inovasi:
dan stabil akan mengadopsi suatu
Para pembaharu / pioner/perintis (inovators),
inovasi memenuhi syarat-syarat
proaktif, aktif menerapkan, presentasi 2,5 %
berikut:
Para adopter awal (early adopter), mengikuti
Memiliki tujuan yang jelas
inovator, anggota kelopok 13, 5% dari seluruh
Memiliki pembagian tugas yang
kelompok
dideskripsikan secara jelas
Para kelompok mayoritas awal (early majority),
Memiliki kejelasan stuktur otoritas
meniru cara baru, tidak mau mengambil resiko,
atau kewenangan
mengadopsi secara masal. Anggota kelompok 34%
Memiliki peraturan umum dan dasar
Kelompok mayoritas akhir (late majority),
Memiliki pola hubungan informasi
cenderung skeptis, ragu-ragu, namun akhirnya
yang teruji
menerima inovasi, anggota kelompok 34%
Adopter akhir (late adopters), sangat skeptis dan
menolak perubahan, anggota kelompok 16%
Back to Agenda Page
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Adopsi Inovasi
1 2 3
Adanya keuntungan Memiliki kekompakan Memiliki derajat
relatif (relative dan kesepahaman kompleksitas
advantage) (compatibility) (complexity)

4 5
Dapat dicobakan Dapat diamati
(trialability) (observability)
C. Hambatan Dalam
Adopsi Inovasi
Back to Agenda Page

3 hambatan utama proses adopsi inovasi: 3. Social Block (hambatan sosial),


1. Mental Block Barries (sikap mental), seperti: seperti:
Salah persepsi, Perbedaan suku, agama, dan
Cenderung berpikir negatif, ras,
Kecemasan dan keraguan, Perbedaan sosial ekonomi,
Malas, tidak mau mengambil resiko Nasionalisme yang sempit,
Arogansi premodial
2. Culture Block (hambatan budaya), seperti: Fanatisme daerah yang kurang
Adat yang sudah mengakar dan mentradisi, terkontrol
Ketaatan terhadap tradisi,
Rasa berdosa apabila mengubah tradisi
Mengembangkan dimensi demokratis, dilaksanakan
1 mengemban misi atau kecenderungan untuk
meninggalkan konsepsi pendidikan yang terbatas
D. Pelaksanaan dan bagi kepentingan elit tertentu, menuju pada
konsepsi pendidikan yang lebih demokratis
Kontribusi Inovasi
Pendidikan 2
Mengemban misi yang cenderung bergerak dari
konsepsi pendidikan yang berat sebelah, menuju
konsepsi yang mengambangkan pola dan isi
yang lebih komprehensif dalam rangka
pengembangan seluruh potensi secara utuh
Poensoen dalam Santoso S.
Hamidjojo (1974) mengungkap
Mengemban misi yang cenderung bergerak dari
secara gamblang tentang tiga 3
kecenderungan kontribusi dan misi konsepsi pendidikan yang bersifat individual
difusi inovasi, khususnya dalam perorangan menuju ke arah pendekatan yang
bidang pendidikan, sebagai berikut. lebih kooperatif
Empat tahapan dalam mengadopsi inovasi:
Salah satu dimensi strategi yang 1. Design (perencanaan dan perancangan)
digunakan adalah Tipologi Strategi 2. Wareness-interest (komunikasi untuk
Inovasi Pendidikan (Miler, 1983) yang penyadaran)
pada dasarnya membedakan antara 3. Evaluation (kajian terhadap kemungkinan
target system dan other system. pro-kontra)
4. Trial (uji coba)
Target System, yaitu sistem target
yang menjadi sasaran inovasi
dilaksanakan. Dua struktur dalam penyebarluasan
Other System, yaitu sistem lain diluar inovasi:
yang menjadi target.
1. Existing structure (struktur sosial)
2. New Structure (struktur baru sebagai
konsekuensi atas adanya inovasi)
Back to Agenda Page

TERIMAKASIH
SUDAH
MENYIMAK
DENGAN BAIK

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai