Anda di halaman 1dari 3

Sintesis T-butil Klorida

A. Tujuan
B. Dasar Teori
1.Alkil Halida
Alkil halida adalah senyawa organik alifatik yang diperoleh dari penggantian satu atom H
pada alkane oleh atom halogen. Rumus umum dari alkil halida adalah CnH2n+
1x ,dengan ketentuan x dibatasi pada klorin, bromin dan iodin dan berturut-turut
dinamakan alkil klorida, alkil bromide dan alkil iodida sedangkan fluorin tidak dibahas
dalam kelompok ini karena senyawa fluorin karbon mempunyai sifat khas yang berbeda
dengan alkil halida yang lain (Parlan dan Wahjudi,2003).
2.Ekstraksi
Ekstraksi adalah usaha untuk memisahkan suatu cairan larut dalam cairan lainnya, dapat
dilakukan dengan menggunakan metode pemisahan campuran melalui proses ekstraksi.
Ekstraksi adalah pengambilan atau pemisahan suatu campuran dengan memberi pelarut
yang sesuai sehingga zat lain tidak ikut larut.( Syukri,1999 )Ekstraksi pelarut ( ekstraksi
cair ) merupakan metode pemisahan atau pengambilan zat terlarut dalam larutan
( biasanya dalam air ).Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, suatu ekstraksi
dibedakan menjadi dua, yaitu :1).Ekstraksi padat cair, zat yang diekstraksi terdapat di
dalam campuran yang berbentuk padatan. Ekstraksi ini banyak dilakukan dalam usaha
mengisolasi zat berkhasiat dalam bahan alam seperti hormone,antibiotika,dll.2).Ekstraksi
cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat di dalam pencampuran yang berbentuk cair,
banyak digunakan untuk memisahkan zat seperti iod atau logam-logam tertentu dalam
air.( Yazid,2005 )
3. Reaksi SN1 dan SN2
Reaksi SN1 adalah reaksi substitusi nukleofilik yang hanya melibatkan satu dari dua
pereaksi, yaitu substrat. Tahap ini sama sekali tidak melibatkan nukleofil, sehingga
disebut reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler. Reaksi SN2 adalah reaksi substitusi
nukleofilik yang melibatkan nukleofil dan substrat dalam langkah penentu kecepatan
reaksi dalam mekanisme reaksi, sehingga disebut reaksi substitusi nukleofilik
biomolekuler.( Allinger,1976). Jika di kelompokkan menjadi

4. Mekanisme Reaksi SN1 dan SN2


Atom karbon yang mengikat halogen pada suatu alkil halida mempunyai muatan positif
parsial, sehingga atom karbon ini mudah diserang oleh anion atau spesies lain yang
mempunyai pasangan elektron bebas pada kulit terluarnya dan mengakibatkan terjadinya
reaksi substitus.Karena reaksi yang menyerang tersebut berupa anion atau spesies yang
mempunyai pasangan elektron bebas, maka disebut nukleofil,sehingga reaksi yang terjadi
dinamakan substitusi nukleofilik. Contoh :R-X + OH. Dari contoh tersebut ion halida )
dinamakan gugus pergi(leaving group).Gugus pergi adalah atom/gugus yang didesak oleh
nukleofil.Ion halida merupakan gugus pergi yang baik karena sifat basanya yang sangat
lemah, sedangkan ion hidroksida (OH-) bukan gugus pergi yang baik karena sifat
basanya kuat. Dalam reaksi substitusi nukleofilik alkil halida, ion iodida paling mudah
disubstitusikan dan berikutnya adalah ion bromida dan ion klorida. Karena F merupakan
basa yang lebih kuat daripada ion halida yang lain, maka F bukan gugus pergi yang
baik.Kereakstifan alkil halida pada reaksi reaksi substitusi adalah RF < RCl < RBr <RI.
Nukleofil merupakan suatu basa lewis yang umumnya berupa anion atau molekul polar
yang netral.(Parlan dan Wahyudi,2003).
Terdapat dua mekanisme utama substitusi nukleofilik, keduanya diberi lambingSN1 dan
SN2.SN berarti substitusi nukleofilik. Mekanisme SN1 adalah proses dualangkah.Pada
langkah pertama yang terdispersi lambat, ikatan antara karbon dan gugus pergi putus
sewaktu substrat ini terdispensi substat karbokation gugus pergi. Elektron dari ikatan C-C
pergi bersama gugus pergi,dan terbentuk karbokation.Pada langkah kedua yang
berlangsung cepat,karbokation bergabung dengan nukleofilik menghasilkan produk
karbokation.Bila nukleofilik berupa molekul netral seperti air atau alkohol, lepasnya
suatu proton dari oksigen nukleofilik pada langkah ketiga menghasilkan produk akhir.
Mekanisme SN2 ialah proses satu langkah. Angka dua digunakan untuk menjelaskan
mekanisme ini karena reaksinya bimolekuler.Artinya dua molekul, yaitu melibatkan
substrat dan nukleofili yang terlibat dalam langkah kunci (hanya satu langkah) dalam
mekanisme ini.(Hart,2003). Petunjuk untuk reaksi SN2 adalah sebagai berikut :1.Laju
reaksi bergantung pada konsentrasi nukleofili dan substrat.2.Setiap penggantian melalui
SN2 selalu mengakibatkan inverse konfigurasi.3.Reaksi akan cepat bila gugus alkil pada
substrat berupa metil atau primer dan lambat jika tersier, sekunder pada pertengahan
(Hart,2003).
4.T-butil klorida
Tersier butil klorida ( 2-kloro-2 metil propanol ) merupakan senyawa alkil halida yang
terdiri dari 4 atom C,9 atom H, dan 1 atom Cl.Pembuatan t-butil klorida terjadi melalui
reaksi yang cepat dari t-butil alkohol dengan asam klorida melalui
mekanismeSN1.Adapun reaksinya sebagai berikut
C. Alat dan Bahan Pada percobaan ini, alat-alat yang digunakan adalah corong pisah 250
ml,gelasukur 25 ml,gelas ukur 50 ml,gelas beker 100 ml,corong gelas kecil,sendok
sungu,statif +o ring besar,gelas ukur 10 ml,botol aquades,kertas saring,dan aluminium
foil,Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah HCl,NaHCO3,Na2SO4 anhidrat,2-
metil-2-propanoldan aquades.D.Cara KerjaPercobaan ini dilakukan dengan menimbang t-
butil alkohol sebanyak 10gram,
D. Cara Kerja
Dalam corong pisah, masukkan 25 g (0,34mol) 2-metil-2 propanol (t-botil Alkohol) dan
85 ml HCl dan kocok campuran selama 20 menit. Buka tutup corong pisah Dan biarkan
campuran selama beberapa menit sampai jelas terlihat dua lapisan. Pisahkan larutan air
dan cuci lapisan organik dengan 20 ml larutan 5 % NaHCO3Dan kemudian dengan 20 ml
air Keringkan lapisan organik dengan 5 % Na2SO4anhidrous.Tuangkan cairan yang telah
dikeringkan ke dalam labu distilasi 100 ml, tambahkan batu didih dan lakukan
distilasi.Kumpulkan fraksi 49-51oC.
E. Data Pengamatan
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka

References
Fessenden, Raph J dan Jean, S. Fessenden. 1986 Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Hart, H. 2003 Kimia Organik 1 Satu Mata Kuliah Singkat Edisi Kesebelas. Jakarta:
Erlangga.
Parlan dan Wahyudi. 2003 Common Textbook (Edisi Revisi). Kimia Organik 1. JICA:
UNY.
Riswantoro. 2019 Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Yazid, Estren. 2005 Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: ANDI.

Anda mungkin juga menyukai