0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan9 halaman
Latihan pendahuluan dan penutup pada olahraga terdiri dari empat tahap untuk mempersiapkan tubuh secara fisiologis dan psikologis sebelum latihan inti atau pertandingan, serta memfasilitasi pemulihan setelahnya. Tahapannya meliputi peregangan, aktivasi otot, koordinasi gerakan dasar, dan aktivasi otot besar-besaran untuk meningkatkan suhu tubuh. Latihan penutup berfungsi untuk memperlancar sirk
Latihan pendahuluan dan penutup pada olahraga terdiri dari empat tahap untuk mempersiapkan tubuh secara fisiologis dan psikologis sebelum latihan inti atau pertandingan, serta memfasilitasi pemulihan setelahnya. Tahapannya meliputi peregangan, aktivasi otot, koordinasi gerakan dasar, dan aktivasi otot besar-besaran untuk meningkatkan suhu tubuh. Latihan penutup berfungsi untuk memperlancar sirk
Latihan pendahuluan dan penutup pada olahraga terdiri dari empat tahap untuk mempersiapkan tubuh secara fisiologis dan psikologis sebelum latihan inti atau pertandingan, serta memfasilitasi pemulihan setelahnya. Tahapannya meliputi peregangan, aktivasi otot, koordinasi gerakan dasar, dan aktivasi otot besar-besaran untuk meningkatkan suhu tubuh. Latihan penutup berfungsi untuk memperlancar sirk
PADA OLAHRAGA OLEH: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Latihan Pendahuluan • Latihan pendahuluan dimaksudkan untuk mempersiapkan raga utk menjalani latihan inti atau pertandingan. • Harus diprogram sesuai dg tata aturan & urutan fungsional ergosistem • Dampak psikologis : atlet lebih tenang • Dampak fisiologis : memeriksa kondisi dan kesiapan seluruh komponen ergosistema. Latihan pendahuluan tahap I • Peregangan dan pelemasan seluas mungkin pada persendian tanpa adanya sentakan/renggutan. • Tujuan : memeriksa kondisi dan kesiapan seluruh seluruh sistem yg terlibat dlm gerak persendian ------ bukan pelatihan utk meningkatkan flexibilitas. • Melibatkan kapsula sendi, semua jaringan ikat sekitar sendi, tendo bahkan otot ------ bukan aktifasi tetapi sebagai keterlibatan pasif Latihan Pendahuluan Tahap 2 • Aktivasi otot yg akan dipergunakan dlm latihan inti/pertandingan. 1. Cara Dinamis - Melakukan gerakan bersifat antagonistik seluas mungkin dengan sentakan untuk mengisi gerakan itu. 2. Cara Statis - Terutam untuk olahraga yg memerlukan kekuatan dan/atau daya tahan statis perlu juga aktifasi otot secara statis (kontraksi isometrik). - Kontraksi isometrik dilakukan sebagian demi sebagian dan tanpa adanya valsava (mengejan) - Peregangan = pemanasan oleh krn aktivasi otot akan diikuto dengan meningkatnya suhu tubuh - Bila pada “pemanasan” tahap 2 ini denyut nadi sedah mencapai 120x/menit pd hakekatnya ES II juga telah cukup dipersipkan untuk menghadapi latihan inti/pertandingan. Latihan pendahuluan tahap III • Merupakan latihan saraf (koordinasi) dasar, ---- penting untuk Cabor yg mengandung unsur ketrampilan tehnik (technical skill) yg tinggi • Melatih koordinasi ketrampilan cabor yg sedang dipersiapkan = latihan pemanasan formal (formal warming up) • Semua bentuk ketrampilan harus dicoba ----- menggunakan alat dan lapangan yg sama dgn yg akan dipergunakan dlm pertandingan • Sifatnya mengingat kembali gerakan ketrampilan yg sulit diperoleh sebagai hasil latihan. ----- dpt dilakukan secara akurat ----- kemungkinan cedera menjadi kecil Latihan pendahuluan tahap IV • Bila formal suhu tubuh masih dirasakan dingin krn intensitas pemanasan tahap 2 tidak adekuat atau memang berada di suhu dingin. • Mengaktifkan sejumlah besar otot secara simultan (general warming Up) ----- mempersiapkan lebih lanjut ES II. • Bersifat fakultatif yaitu sesuai kebutuhan • Bukan keharusan krn tubuh manusia tidak seperti mesin. Latihan penutup • Bentuknya kurang lebih sama dengan latihan pendahuluan tahap I • Memperlancar sirkulasi (mengaktifkan pompa vena) ----- membantu pembuangan sampah sisa olahdaya otot ----- recovery lebih cepat dan rasa pegal dpat dikurangi - --- hakekatnya adalah auto massage