Anda di halaman 1dari 4

tahap pengenalan (Eksposition 

atau Orientasi)
Tahap pengenalan merupakan tahapan awal cerita yang digunakan untuk mengenalkan tokoh, latar,
situasi, waktu, dan lain sebagainya.

Tahap pemunculan konflik (Rising action)

ahap pemunculan konflik merupakan tahap dimunculkannya masalah. Tahap ini ditandai dengan
adanya ketegangan atau pertentangan antar tokoh.

3. Tahap konflik memuncak (Turning point atau Klimaks)


Tahap konflik memuncak atau biasa disebut klimaks merupakan tahap di mana permasalahan atau
ketegangan berada pada titik paling puncak.

4. Tahap konflik menurun (Antiklimaks)


Tahap konflik menurun atau biasa disebut antiklimaks merupakan tahap di mana masalah mulai
dapat diatasi dan ketegangan berangsur-angsur menghilang.

5. Tahap penyelesaian (Resolution)


Tahap penyelesaian merupakan tahap di mana konflik sudah terselesaikan. Sudah tidak ada
permasalahan maupun ketegangan antar tokohnya, karena telah menemukan penyelesaiannya.

enis Alur
Secara umum, alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pembagian ini didasarkan pada urutan
waktu atau kronologisnya.

1. Alur Maju
Alur maju atau bisa disebut progresif  adalah sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir cerita.
Rangkaian peristiwa dalam alur maju berawal dari masa awal hingga masa akhir cerita dengan urutan
waktu yang teratur dan beruntut.

Tahapan pada Alur maju adalah sebagai berikut.

Pengenalan → Muncul konflik → Klimaks → Antiklimaks → Penyelesaian

2. Alur Mundur
Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah sebuah alur yang menceritakan masa lampau yang
menjadi klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur mundur berawal dari masa lampau ke
masa kini dengan susunan waktu yang tidak sesuai dan tidak beruntut.

Tahapan pada Alur mundur adalah sebagai berikut.

Penyelesaian → Antiklimaks → Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan

3. Alur Campuran
Alur campuran atau bisa disebut alur maju-mundur  adalah alur yang diawali dengan klimaks,
kemudian menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. Pada saat
menceritakan masa lampau, tokoh dalam cerita dikenalkan sehingga saat cerita satu belum selesai,
kembali ke awal cerita untuk memperkenalkan tokoh lainnya.

Tahapan pada Alur campuran adalah sebagai berikut.

Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan→ Antiklimaks → Penyelesaian

Contoh Alur Cerita


Alur cerita terdapat pada karya sastra berbentuk prosa. Berikut disajikan beberapa contoh analisis
plot  karya sastra.

Sinopsis cerpen 1: “Impian”


Rena hidup sebatang kara dengan neneknya di rumah peot yang berada di pinggir desa. Dia
adalah anak yang pandai sehingga para guru di sekolahnya sangat menyanjungnya. Suatu hari
dia telah lulus SMA. Dia sangat ingin melanjutkan sekolahnya di kota. Karena kepandaiannya
dia berhasil masuk lewat jalur beasiswa di PTN ternama dikota terdekat. Neneknya yang sudah
tua terpaksa dia tinggal. Karena rumahnya yang berada di tepi desa, dia tidak memiliki tetangga
dekat.
Dia meminta izin kepada neneknya, namun neneknya tidak memberinya izin. Rena sangat
marah pada neneknya yang menghalangi niatnya. Neneknya mencoba menjelaskan kepada
Rena alasannya, namun Rena tidak menggubrisnya. Nenek mencoba merayu Rena, tapi Rena
semakin merasa bahwa hidupnya tidak adil.
Selama beberapa hari Rena tidak berbicara pada neneknya. Rena merencanakan kabur dari
rumah untuk menggapai cita-citanya. Dia tidak peduli lagi dengan neneknya yang dianggapnya
telah menghalangi impiannya. Setelah sampai di Kota dia merasa terbebas dengan beban
mengurus neneknya.
Sambil kuliah dia bekerja di rumah makan sebagai pelayan. Suatu malam ketika dia pulang kerja
dia melihat pengemis renta yang masih menengadahkan tangannya. Dinginnya malam tidak
membuat pengemis tersebut terhentak untuk pulang. Rena teringat pada nenek yang telah
menjaganya saat kedua orang tuanya telah menghadap sang pencipta. Dia merasa terbebena
dan berdosa. Dia mulai kalut dengan beribu macam pertanyaan yang memenuhi kepalanya.
Buat apa aku meraih impianku, jika orang yang seharusnya paling bahagia atas kesuksesanku
menderita? Buat apa aku berada di puncak jika, syurgaku tak merasakan kenikmatan?
Bagaimana aku tersenyum, jika yang terpenting di dunia ini merintih?
Setelah mematung cukup lama, Rena memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya
malam itu juga. Dia sudah tidak sabar bertemu neneknya. Sampailah ia di rumah peot yang
menjadi saksi kedewasaanya. Di lihatnya nenek yang masih menata barang dagangan yang
diambil dari kebun tetangga, untuk dibawanya ke pasar. Tak kuasa dia menahan tangisannya
lagi. Dia sebut dengan lantang sapaan tercinta, dan dia peluk tubuh keriput penuh peluh
tersebut. Rena berjanji akan selalu berada di dekat neneknya.
Akhirnya Rena tidak melanjutkan studinya di kota. Dia habiskan waktunya untuk membantu
mengajar anak-anak putus sekolah di desanya. Hidupnya sekarang lebih tenang dan bahagia
dari pada saat dia menggapai impiannya tapi membuang muka terhadap apa yang ada di
sekitarnya

Tahap Peristiwa

Pengenalan Gadis bernama Rena hidup dengan neneknya di rumah peot, pinggiran desa

Rena telah lulus SMA dan ingin melanjutkan kuliahnya di Kota. Rena
Muncul konflik
mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya.

Rena meminta izin untuk meninggalkan desa dan tinggal di kota untuk kuliah.
Klimaks Nenek Rena tidak mengizinkan sehingga membuat Rena marah dan memutuskan
untuk melarkan diri dari rumah.

Antiklimaks Sepulang dari kerja sambilannya Rena melihat pengemis renta. Hal ini
mengigatkannya dengan neneknya di Desa. Rena mulai berpikir untuk apa
studinya jika neneknya tetap menderita.

Rena memutuskan pulang untuk bertemu neneknya. Dia memutuskan keluar dari
Penyelesaian studinya, dan membantu anak-anak putus sekolah di desanya agar tetap dapat
belajar.
Berdasarkan tahapan pada alur cerita cerpen “Impian” tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen
(baca : macam macam cerpen) tersebut memiliki alur maju atau progresif.

Sinopsis Cerpen 2: “Air”


Langit begitu cerah. Burung-burung beterbangan ke sana kemari dengan riang gembira.
Matahari belum cukup tinggi, Masyarakat sudah bergotong royong membersihkan sisa-sisa
kekacauan tadi malam. Tadi malam, para masyarakat berkumpul mencari tempat yang lebih
tinggi untuk berlindung. Para orang tua berbondong-bondong menggendong anaknya untuk
dibawa ke balai desa, yang memiliki topografi tanah lebih tinggi.
Dalam waktu kurang dari satu jam, air telah masuk ke rumah warga. Barang-barang rumah
tangga tidak sempat diselamatkan. Warga harus menanggung kerugian yang tidak sedikit.
Banyak pula warga yang histeris melihat harta bendanya tenggelam. Anak-anak mulai merintih
ketakutan dalam gelap malam dan rintik hujan yang tidak kunjung reda.
Hujan turun mulai dari pukul 5 sore hingga 8 malam. Dalam waktu tiga jam, tanggul sungai yang
kokoh telah jebol. Sungai yang biasanya mengalir dengan ramah, terlihat sangat mengerikan. Air
mengalir deras dari timur ke barat, menuju perumahan warga.
Desa lembayung merupakan desa yang dikelilingi oleh sungai besar. Sungai tersebut memiliki
tanggul besar yang menjadi harapan warga saat musim kemarau datang untuk mengaliri sawah
warga. Semakin bertambahnya penduduk, pinggiran sungaipun digunakan untuk perumahan.
Akhirnya tepian sungai mulai menyempit. Sekarang Banjir dapat datang kapan saja. Air yang
menjadi harapan ketika kemarau, kini menjadi bencana ketika musim penghujan tiba.

Tahap Peristiwa

Langit begitu cerah. Masyarakat bergotong-royong membersihkan sisa-sisa


Penyelesaian
kekacauan tadi malam.

Tadi malam, para masyarakat berkumpul mencari tempat yang lebih tinggi. Para
Anti klimaks orang tua berbondong-bondong menggendong anaknya untuk dibawa ke balai
desa, yang memiliki topografi tanah lebih tinggi.

Dalam waktu kurang dari 1 jam, air telah masuk ke rumah warga. Barang-barang
rumah tangga tidak sempat diselamatkan. Warga harus menanggung kerugian
Klimaks
yang tidak sedikit. Banyak pula warga yang histeris melihat harta bendanya
tenggelam.

Muncul Hujan yang turun dari pukul 5 sore hingga 8 malam, sudah cukup membuat
konflik tanggul sungai jebol.

Desa Lembayung merupakan desa yang dikelilingi oleh sungai besar. Semakin
Pengenalan
bertambahnya penduduk, pinggiran sungai pun digunakan sebagai perumahan.
Berdasarkan tahapan pada alur cerita cerpen “Air” tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen
tersebut memiliki alur mundur atau regresif.

Sinopsis Cerpen 3: “Menanti Kelahiran” karya Wisran Hadi


Lena yang sedang mengandung merasa asing dengan tingkah laku suaminya. Ia merasa tidak
lagi diperhatikan oleh suaminya sehingga ia menyangka suaminya tidak lagi menyukainya
karena ia tengah hamil. Suatu malam, Lena mengajak suaminya pergi berjalan-jalan. Ajakan itu
hanyalah taktik untuk menguji apakah suaminya itu masih memperhatikannya. Namun, Haris
(suami Lena) menanggapi tawaran itu dengan dingin sambil tetap membaca koran. Lena ingin
memarahi Haris atas sikapnya itu, namun mengurungkan niatnya ketika ingat pada bayi yang
dikandungnya.
Dua minggu yang lalu, Lena kedatangan seorang perempuan yang melamar jadi pembantu.
Perempuan itu punya dua orang anak yang sangat menjijikkan karena amat dekil. Anak pertama
bisu, sedangkan yang kedua masih bayi. Karena tidak ingin perasaannya mempengaruhi bayi
yang dikandungnya, Lena memutuskan menerima mereka. Ia berusaha keras menyingkirkan
rasa jijik, cemas, maupun pengalaman buruknya dengan pembantu sebelumnya. Lena berharap
Haris akan memuji sikapnya yang mampu mengambil putusan sendiri.
Saat Lena dan Haris menikmati tempat-tempat yang menjadi kenangan masa pacaran, Haris
melihat seorang bocah yang tengah dikerumuni para tukang becak. Anak itu sedang bercerita
sambil memperagakan ceritanya dengan gerak tangan. Tukang becak berkeliling mendengarkan
sambil tertawa-tawa. Haris mengajak Lena mendekatinya. Haris hampir tak percaya bahwa anak
itu adalah anak pembantu rumahnya. Ternyata anak itu tidak bisu. Melihat hal itu, Lena merasa
telah ditipu oleh pembantunya sehingga ia jatuh pinsan. Samar-samar Lena teringat pada harta
bendanya di rumah. Jangan-jangan pembantu itu saat ini sedang mengemasi harta Lena dan
bersiap-siap melarikan diri.
Ketika esoknya Lena sadar, ternyata ia terbaring di rumah sakit. Anaknya telah lahir. Tetapi ia
sadar bahwa umur kandungannya belum sempurna untuk kelahiran normal. Lena merintih
karena bayinya lahir prematur.

Tahap Peristiwa

Lena mencurigai suaminya tidak menyukainya lagi karena hamil. Dia mengajak
suaminya keluar, namun suaminya menanggapi ajakannya dengan dingin. Lena
Klimaks
ingin memarahi suaminya, tetapi urung karena ingat pada bayi yang
dikandungnya.

Dua minggu yang lalu, Lena kedatangan perempuan  yang memiliki dua orang
Muncul anak untuk melamar menjadi pembantu. Lena merasa jijik dengan anak
konflik perempuan tersebut. Namun  Rena menerimanya agar perasaannya tidak
mempengaruhi bayinya dan agar keputusannya dipuji suaminya.

Saat Lena dan Suaminya mengenang masa pacaran, mereka melihat ternyata
Pengenalan
anak pembantunya tidak bisu. Dia sedang bercerita dengan para tukang becak.

Lena merasa ditipu pembantunya, jangan-jangan pembantunya itu saat ini sedang
Antiklimaks
mengemasi harta Lena dan bersiap-siap melarikan diri.

Keesokan harinya Lena berada di rumah sakit. Anak Lena telah lahir. Lena
Penyelesaian
merintih karena bayinya lahir prematur.
Berdasarkan tahapan pada alur cerita cerpen “Menanti Kelahiran” tersebut, dapat disimpulkan bahwa
cerpen tersebut memiliki alur campuran atau maju-mundur.

Anda mungkin juga menyukai