Anda di halaman 1dari 10

Kelas

Oleh: Vika Popi Yuliana Putri, S.Pd.

X SMA 2-SMK 3
PERGURUAN “CIKINI”

Semester 2
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari teks negosiasi, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi isi teks
negosiasi berupa pengajuan, penawaran, dan persetujuan serta menuliskannya kembali dengan
tepat disertai sikap kritis, cermat, inovatif, dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari, seperti
dalam menerapkan protokol kesehatan pada masa new normal.

Pengertian Negosiasi

 Negosiasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, negotiate yang berarti
merundingkan.
 KBBI: negosiasi merupakan proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak lainnya.
 Negosiasi dapat diartikan sebagai proses yang ditimbulkan oleh adanya unsur dua
pihak, perbedaan, dan keinginan untuk berunding.
 Teks negosiasi adalah teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan di
antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda atau slaing bertentangan.

Ciri-Ciri Negosiasi

Tak seperti teks lainnya, teks negosiasi memiliki ciri tersendiri. Berikut merupakan ciri-ciri
teks negosiasi, antara lain:
1. Adanya partisipan
Dalam negosiasi selalu melibatkan dua partisipan atau lebih.
2. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak.
Kedua kepentingan dari partisipan dalam negosiasi saling bertolak belakang. Keadaan
tersebut menyebabkan perbedaan kedua pihak, tetapi dalam kepentingan yang sama.
3. Adanya pengajuan dan penawaran
Pengajuan dan penawaran dilakukan dengan menyampaikan argumen yang kuat.
4. Menghasilkan kesepakatan.
Hasil akhir dari proses negosiasi tentu mengarah pada kesepakatan antara pihak yang
berunding. Negosiasi dikatakan berhasil jika mendapatkan kesepakatan bersama.
a. Negosiasi Formal
Negosiasi yang terjadi dalam situasi formal dan
dilakukan dengan suatu perjanjian khusus dan dapat
melibatkan hukum.
Contoh: negosiasi kerja sama antardua perusahaan.

b. Negosiasi Informal
Berdasarkan Situasi Negosiasi yang bisa terjadi di mana saja, kapan
saja, dan dengan siapa saja. Negosiasi ini tidak
membutuhkan perjanjian khusus yang melibatkan
hukum.

Jenis-Jenis
Negosiasi
a. Negosiasi Kolaborasi (Negosiasi Win-Win)
Negosiasi yang menggabungkan kepentingan
antarnegosiator.

b. Negosiasi Dominasi (Negosiasi Win-Lose)


Negosiator mendapatkan keuntungan besar dari
Berdasarkan Untung Rugi kesepakatan yang dicapai. Sementara itu, pihak
lawan mendapatkan keuntungan lebih kecil.

c. Negosiasi Akomodasi (Negosiasi Lose-Win)


Negosiator mendapatkan keuntungan sangat
kecil, sementara pihak lawan negosiasi mendapatkan
keuntungan lebih besar.

d. Negosiasi Menghindari Konflik


Kedua negosiator menghindari konflik yang
muncul. Akibatnya, kedua pihak tidak bersepakat
untuk menyelesaikan konflik.
Pola Penyajian Teks Negosiasi

Negosiasi Lisan

Negosiasi yang dilakukan dalam ragam lisan. Pelaksanaan negosiasi lisan melalui
beberapa tahapan, di antaranya:
a. Pembuka
b. Negosiasi
c. Penutup

Negosiasi Tulis

Negosiasi dalam bentuk ragam bahasa tulis. Ragam bahasa tulis digunakan untuk
melengkapi negosiasi lisan secara formal. Negosiasi tulis berguna untuk mencapai
persetujuan dengan jalan menggunakan ragam tulis, baik proposal maupun surat.
a. Proposal
Rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Rancangan kerja tersebut
digunakan untuk melakukan suatu kegiatan. Struktur proposal:
1) Halaman judul
2) Latar belakang
3) Tujuan kegiatan
4) Tema dan nama kegiatan
5) Jenis kegiatan
6) Peserta
7) Penyelenggara
8) Susunan acara
9) Susunan panitia
10) Rencana anggaran
11) Penutup
b. Surat Resmi
Tidak semua surat resmi termasuk ke dalam negosiasi tulis. Surat resmi yang
termasuk dalam negosiasi tulis adalah surat niaga. Surat niaga dapat berupa surat
penawaran, surat pesanan, dan surat permintaan.
Struktur Teks Negosiasi

Perhatikan contoh berikut!

Penjelasan:
a. Orientasi
Pembuka dalam teks negosiasi. Orientasi dapat berupa salam perkenalan dan
sapaan.
b. Pengajuan
Negosiator menyampaikan maksud atau tujuan bernegosiasi.
c. Penawaran
Proses tawar-menawar pihak satu dengan pihak lain untuk mendapat sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan.
d. Persetujuan
Proses terjadinya kesepakatan atas hasil penawaran kedua pihak atau
negosiator.
e. Penutup
Proses mengakhiri sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan
suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Unsur- Unsur dalam Surat Penawaran

Surat penawaran dan pemesanan barang, dilihat dari tujuannya,


termasuk surat niaga. Surat niaga adalah surat yang digunakan dalam
kegiatan perdagangan. Struktur surat niaga hampir mirip dengan surat
resmi yang mencakup unsur-unsur berikut ini.
1. Kepala Surat
Kepala surat disebut juga dengan kop surat. Kepala surat menunjukkan identitas
singkat tentang kantor. Bagian ini terletak di sebelah atas tengah surat. Bagian
ini terletak di halaman pertama surat. Kepala surat terdiri atas:
a. Nama lembaga/instansi/organisasi. Penulisannya menggunakan
huruf besar/kapital.
b. Alamat lengkap dan kontak telepon serta website/email jika ada,
penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil.
c. Logo lembaga/instansi/organisasi, diletakkan di sebelah kiri teks.
2. Tempat dan tanggal surat
Bagian ini berisi tempat dan tanggal ketika surat ditulis. Fungsi bagian ini untuk
mempermudah pengarsipan surat. Bagian ini terletak di sebelah kanan atas di
bawah kepala surat.
3. Nomor surat
Nomor surat meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat, bulan, dan tahun.
Nomor surat memiliki beberapa fungsi berikut.
a. Mengetahui banyak surat yang ditulis.
b. Mempermudah pengarsipan.
c. Mempercepat proses penyelesaian.
4. Hal/Perihal
Hal/perihal berisi persoalan yang akan dibicarakan dalam surat. Bagian ini
bermanfaat untuk pembaca. Bagian ini ditulis dengan huruf kapital di setiap awal
kata.
5. Lampiran
Lampiran merupakan berkas-berkas yang disertakan dalam sebuah surat. Jika
sebuah surat tidak disertai lampiran, bagian ini tidak perlu ditulis.
6. Alamat Surat
Bagian ini berisi tujuan penulisan surat. Surat ditujukan kepada orang tertentu
yang diharapkan membaca surat tersebut. Beberapa hal yang diperhatikan,
yaitu:
a. Alamat surat didahului dengan “Yth”.
b. Hindari penggunaan kata “kepada”.
7. Salam pembuka surat
Diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan penggunaan tanda baca
“koma”.
8. Isi Surat
Isi surat terdiri atas tiga bagian paragraf, yaitu pembuka, isi , dan penutup.
a. Paragraf pembuka sering diawali dengan ini, bersamaan ini, atau berkenaan
dengan. Fungsi paragraf pembuka:
1) Pengantar untuk menyampaikan maksud surat
2) Menarik perhatian pembaca surat
3) Menghubungkan surat atau pembicaraan sebelumnya.
b. Paragraf isi menjelaskan maksud utama surat. Bagian ini terdiri atas
beberapa paragraf.
c. Paragraf penutup berfungsi untuk mengakhiri surat. Bagian ini berisikan
ucapan terima kasih, harapan, dan penghargaan penulis.
9. Salam Penutup
Salam penutup terpisah dengan bagian paragraf penutup. Salam penutup beridiri
sendiri.
a. Ditulis di bawah bagian isi surat
b. Diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma.
10. Nama Pengirim dan Tanda Tangan
Pengirim surat merupakan pihak yang menulis surat.
a. Bagian ini disertai dengan identitas kedinasan, seperti nama, nomor
karyawan, jabatan.
b. Terdapat tanda tangan dan cap dinas.

Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi

a. Menggunakan Kalimat Persuasif


Tuturan persuasif merupakan tuturan yang digunakan untuk membujuk.
Tujuannya adalah agar lawan negosiasi bersedia mengikuti usulan negosiator.
Contoh percakapan negosiasi yang sering kita temui adalah saat kamu
membujuk ibumu memberikan uang jajan tambahan. Misalnya kalimat “Ma, uang
jajannya boleh ditambah lagi ngak? Soalnya aku lagi banyak kebutuhan yang harus
dibeli nih. Boleh ya, Ma.”
b. Menggunakan Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang diutarakan dalam bentuk pernyataan.
Pernyataan tersebut berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang
sesuatu.
Contoh percakapannya, “Bang, buah yag dijual ini belum begitu matang,
seharusnya harganya lebih murah.”
c. Menggunakan Bahasa yang Santun
Agar proses negosiasi berjalan lancar, tentunya bahasa yang digunakan harus
mengutamakan kesopanan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahpahaman
dalam komunikasi. Dalam contoh teks negosiasi beserta strukturnya, bahasa yang
sopan biasanya dimulai dengan kata Tolong, Silakan, Boleh, Maaf dan lain
sebagainya. Contohnya: “Boleh kakak, silakan dilihat dulu barangnya kak.
Bisa dinego lho kak”.
d. Menggunakan Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina.
Contohnya, saya, kami, kita, dan Anda.
e. Menggunakan Kalimat Perbandingan atau Kontras
Kalimat perbandingan atau kontras adalah kalimat yang digunakan untuk
membandingkan atau megkontraskan pernyataan lawan. Contohnya, “Ya, mahal
sekali, Pak. Biasanya hanya sepuluh ribu per kilo.”
f. Menggunakan Kalimat yang Menyatakan Kesepakatan atau Penolakan
Kesepakatan atau penolakan digunakan untuk memperkuat posisi tawar
menawar pada negosiator. Contoh:
Kesepakatan, “Baiklah, akan saya coba usahakan. Sekarang, tolong kendalikan
teman-teman Anda. Kembalilah mengerjakan tugas.”
Penolakan, “Wah! Itu tidak mungkin. Saat ini perusahaan mempunyai banyak
beban produksi. Apalagi usulan pengdaan fasilitas kesehatan seperti yang diminta
rekan-rekan Anda.”

Trik Pengajuan, Penawaranm dan


Persetujuan dalam Negosiasi

Berbicara dengan santun

Membuat suasana menjadi santai

Mengambil kesimpulan yang tepat

Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi

Menggunakan kalimat penghubung secara jelas untuk beralih topik

Langkah Menyusun Teks Negosiasi

1. Menyusun Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog


a. Menentukan topik permasalahan
b. Menentukan partisipan yang berbeda kepentingan
c. Mengembangkan topik menjadi kerangka teks negosiasi sesuai dengan
struktur teks negosiasi
d. Mengembangkan kerangka teks negosiasi menjadi teks negosiasi berbentuk
dialog.
2. Menyusun Teks Negosiasi Tertulis
a. Mencari topik penawaran atau pemesanan
b. Mengembangkan kerangka teks sesuai kerangka surat resmi
c. Mengembangkan kerangka menjadi surat penawaran atau pemesanan.

Anda mungkin juga menyukai