KAJIAN TEORI
Pertama, makna dari kata implementasi yang berada dalam kamus besar
bahasa indonesia (KBBI) mempunyai arti pelaksanaan atau bisa juga penerapan1.
Sedangkan penerapan sendiri menurut para ahli mempunyai makna yang lebih
Sedangkan arti penerapan menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain
merupakan sebuah tindakan maupun aktifitas yang dilakukan, baik secara individu
maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam keputusan.
Dalam hal ini, penerapan adalah pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, dalam https://kbbi.web.id/implementasi, diakses
pada tanggal 16 Maret 2021 pukul 8.10 WIB
2
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Modern English
Perss, Jakarta, 2002), hlm.1598
3
Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Efektifitas Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2010), hlm. 1487
4
Lukman Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Apollo, 2007), hlm. 104
5
Wahab, Tujuan Penerapan Program, (Jakarta: Bulan Bintang, 2008), hlm. 63
12
13
meliputi:
Penerapan menurut Riant Nugroho adalah cara yang dilakukan agar dapat
penerapan berasal dari kata dasar terap yang berarti menjalankan atau
melakukan sesuatu kegiatan, kemudian menjadi berarti. Suatu proses, cara atau
perbuatan menjalankan atau melakukan sesuatu, baik yang abstrak atau sesuatu
yang kongkrit7.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain dari itu dalam prakteknya ketika
kamus bahasa Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan;
kendala atau persoalan yang harus diselesaikan (dengan kata lain masalah
adalah kesenjangan antara kenyataan dan apa yang diharapkan), agar tercapai
suatu kesenjangan yang mana antara harapan dan kenyataan yang diharapkan
pembelajaran maka semakin besar peluang siswa untuk berhasil dalam belajar,
masalah metodologis, yaitu masalah yang berkaitan dengan upaya atau proses
antara guru dan siswa, serta kualitas fasilitas dan unsur pemberdayaan dalam
berkaitan dengan karakter atau watak seorang guru dalam menyikapi atau
perspektif guru tentang peran guru dan pentingnya pembelajaran. Ketiga, pada
8
Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang, 2000), hlm. 276
9
Muh Rosihuddin, “Pengertian Problematika Pembelajaran”, dalam http: //banjirembun.
blogspot.com /2012/11/pengertian-problematika- pembelajaran. html (28 April 2015) diakses pada
tanggal Maret 2021 pukul 8.15 WIB
10
Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islami, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1983), hlm. 65
15
hubungan dan komunikasi antara guru dengan unsur lain selain guru, misalnya
antara guru dengan siswa, pimpinan sekolah dengan siswa, bahkan antar teman
macam persoalan persoalan sulit yang sedang dihadapi oleh individu maupun
kelompok dalam proses pemberdayaan, baik yang muncul faktor dari dalam
Kedua, untuk lebih memahami secara utuh makna dari Metode Talaqqi
ini, terlebih dahulu akan dijabarkan arti dari masing masing kata tersebut :
1. Metode
11
Saechan Muchith, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hlm
9-10
W. J. S Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Balai Pustaka. Jakarta. 1990),
12
hlm. 649
13
Peter Salim, et-al, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English,
1991), hlm. 1126.
16
pengajaran agama Islam pengertian metode adalah suatu cara, seni dalam
mengajar14.
melalui , dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain,
metode artinya jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu15.
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran 16. Kemudia Ahmad
untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat dan cepat dalam
membedakan method dengan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa
cara yang teratur dan terpikir baik-biak untuk mencapai suatu maksud19.
14
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulya, 2001, Cet. ke-
3), hlm. 107
15
H. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Buna Aksara, 1987), hlm. 97.
16
Zulkifli, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Pekanbaru: Zanafa Publising, 2011), hlm.
6
17
Ahmad Tafsir, Metodologi pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1996), hlm. 34
18
Nurul Ramadhani Makarao, Metode Mengajar Bidang Kesehatan, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 52
19
Purwadarminta, dalam Buku Sudjana S, Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif,
(Bandung: Falah Prodution, 2010), hlm. 7
17
pembelajaran, dalam segala mata pelajaran, ia adalah rencana yang kita buat
untuk diri kita sebelum kita memasuki kelas dan kita terapkan dalam kelas
itu sesudah kita memasukinya. Kemudian masih dalam buku yang sama
pengajaran. Hal ini masih ditambahkan oleh Ali al- Jumbalaty dan abu al-
pekerjaanya.
nyata agar tujuan yang telah disusun tersebut tercapai secara optimal. Ini
20
Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), hlm.2009
21
Hasan langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta : Pustaka Al-Husna,1985),
hlm. 79
22
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.13
18
ditetapkan. Oleh karena itu, metode ini memegang peranan yang sangat
2. Talaqqi
Talaqqi menurut bahasa berasal dari kata talaqqa - yatalaqqa asal dari
seorang guru yang mengajarkan secara langsung dari mulut ke mulut kepada
muridnya. Dengan cara ini maka rangkaian sanad (silsilah guru) akan
„alaihi wa salam.24.
dengan guru. Lebih sering disebut dengan kata Musyafahah, yang bermakna
dari mulut ke mulut (seorang murid yang belajar Al-Qur‟an dengan cara
dan shifat huruf secara tepat).25 Maka dari itu hal ini menunjukkan bahwa
langsung dari lisan atau mulut seorang guru, sehingga menjadi sambung
23
Atabik Ali dan Ahmad Zudi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, Cetakan Ke-empat 1996) hlm. 566
24
Ahsin W al Hafidz, Kamus Ilmu al-Quran. (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 288.
25
Hasan bin Ahmad bin Hasan Hamam, Menghafal al-Qur‟an Itu Mudah, (Jakarta: Pustaka
at Tazkia, 2008), hlm. 20
19
Mas'ud, Salim, maula Abu Hudzaifah, Ubay bin Ka'ab, dan Mu'adz bin
Jabal) mereka itu semua itu orang-orang Arab yang lisannya sangat fasih
wa salam. tidak membiarkan begitu saja dan pasrah hanya kepada kefasihan
Qur‟an. Hal tersebut sangat dijaga sekali dikarenakan bacaan ayat ayat Al-
Qur‟an merupakan bacaan khusus dan tidak bisa dibuat buat dengan
seenaknya.26
بْ ِن
ع ْقان ََلم ُذ َكِر َ ْعب ُد ِ ْعن َدِ َ ْعب,ََحديث َ ْعب ِد ِ بْ َع ْمٍس رروٍو ق
د ِالل َ ُْ ِالل ن
ِالل ّو ّو
ّو
ََّصلى ِ ٍ
تل َر ََع ْم رو فََأَزقاالُل َذاُأ َِك ُّحبَور بُجْعٌ َلد َل ما ََس ْع ُ ُسو
الل ِالل َ َ ُ
ُّو َعلَْيِ و ّو
عب ِد ف ب دَأ َو َسا ٍِِل
َ ْ الل َ َ َ بِو ََسول
ّ َم يَُ قوُ ل ا ْستَْ قِ رئُوا اُْل ْق رآ َن ِم ِّ و بْ ِن َم ْس
ُعوٍد ْن َْأربَ َعٍ ة ِم ْن
بْ ِن َك ْع َجَبٍ ل َ ْم وَل َأِب ُح َذيَْ فَة َوَُأِِّب
َعا ِذ بْ ِن ٍب َُوم
20
Sedangkan arti kata Talaqqi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Hasan bin Ahmad bin Hasan Hamam menjelaskan makna talaqqi adalah
belajar secara langsung kepada seseorang yang ahli dalam membaca Al-
Qur‟an29.
bibir guru secara tepat) yaitu berhadapan langsung dengan murid dalam
ayat ayat Al-Qur‟an sampai anak tersebut hafal sepenuhnya, maka cara ini
disebut dengan “talaqqi”. Cara ini dianggap salah satu cara paling efektif
dini, dan dianggap cocok untuk perkembangan usia anak.30 Hal tersebut
27
Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi Al-Lu‟lu‟ wal Marjan : Kumpulan Hadits Shohih Bukhori
Muslim, (Solo : Insan Kamil, Cetakan ke – 23, Februari 2020/Rajab 1441 H), hlm. 679-680
28
Sa„dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal al-Quran, (Jakarta: Gema Insani, 2008), hlm. 54
29
Hasan bin Ahmad bin Hasan Hamam, Menghafal al-Qur‟an Itu Mudah, (Jakarta: Pustaka
at Tazkia, 2008), hlm. 20
30
Cucu Susianti, Efektivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal
Al-Qur‟an Anak Usia Dini, (Jurnal Tunas Siliwangi, Vol.2, No.1, April 2016), hlm. 12-13
22
senada dengan yang juga disampaikan oleh Abdul Majid Khon dalam
dengan guru31.
Masih pada jurnal yang sama yang dikutip oleh Cucu Susianti
yang lebih sering di pakai orang untuk menghafal Al-Qur‟an, karena metode
ini mencakup dua faktor yang sangat menentukan yaitu adanya kerjasama
merupakan metode yang wajib dilakukan oleh seorang yang belajar Al-
menirukan apa yang disampaikan oleh lisan seorang guru dan kemudian
juga kepada guru tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sayyid bahwa
7 (tujuh) hal yang harus terpenuhi agar metode ini berjalan dengan baik
yaitu :
31
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at : Keanehan Bacaan Al-Qur‟an Qira‟at Ashim dan
Hafash, (Jakarta : Amzah, 2013), hlm. 35
32
Cucu Susianti, Efektivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal
Al-Qur‟an Anak Usia Dini, (Jurnal Tunas Siliwangi, Vol.2, No.1, April 2016), hlm. 12-13
33
Dina Y. Sulaeman, Mukjizat Abad 20: Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Qur‟an, (Depok :
Pustaka Iman, 2007), hlm. 23
23
Ahsin W. Al Hafidz bahwa istilah Talaqqi adalah metode yang diajarkan oleh
muridnya. Dengan cara ini maka rangkaian sanad (silsilah guru) akan
berbeda dengan belajar ilmu ilmu yang lain, belajar Al-Qur‟an haruslah
kepada seorang atau guru yang ahli dan mumpuni dalam ilmu Al-Qur‟an,
hal ini juga disampaikan oleh bahwa bertemu langsung dengan seorang guru
sudah direkomendasikan :
34
Ahsin W al Hafidz, Kamus Ilmu al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 288.
35
Abdussalam Muqbil Al-Majidi, Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur‟an
Kepada Para Sahabat, (Jakarta: Darul Falah, 2008), hlm. 112
24
َ ْعب ِد ِ
الل
ِّ و ْب ِن َع َ ْعب د الل َِ ْعبِ ُد الل َحديث
ْ ٍم رو ِّ و بْ ِن َع ْمٍ رو َع ْن َم ّ و ْعن َد
َقا َل ُذ َكِر,سروٍ ق
ُْ
و و ِعَلي
َ ْ ََسل ٌل َل ََأزا ُل ُأ َر ُج فَ قال َذا
ّ َم َيُ قوُ ل ِحب
ُت َر ُسوَ ل ُّو بَ ْع َد َما َِس ْع َك
ِالل
ّو
َصل
ّى
ّالل
ُو
َ ْم وَل ََأِبذيَُفَةح ِ
ْ َ ْعب ِد بْ َمع ْوٍدس َف بَ َدَأ بِ ٍِو ا ْستَْ قِ رُئوا اُْل ْق رآ َن ْ من
َو َسا ِل ُ ِن
الل ِم ْن َْأرَب َعٍ ة
ِّ و
ٍب وم َجبٍَ ل
َُ َ َْوَُأِِّب ب
ِن ك َعا ِذ ْب
ْع
ِن
“Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Harb telah bercerita kepada
kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Ibrahim dari Masruq berkata;
"Ada seseorang yang menyebut nama 'Abdullah (bin Mas'ud) di hadapan
'Abdullah bin 'Umar, maka 'Abdullah bin 'Amr berkata; "Dia adalah
seorang yang senantiasa saya selalu mencintainya sejak saya dengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ambillah bacaan Al-
Qur‟an dari empat orang. Yaitu dari 'Abdullah bin Mas'ud, Beliau
memulainya dari 'Abdullah, kemudian Salim, maula Abu Hudzaifah, lalu
Ubay bin Ka'ab dan Mu'adz bin Jabal". (H.R. Bukhori : No. Hadits 3.758 &
Muslim : No. Hadits 2.464).36
memang sudah menjadi hal yang sepantasnya dilakukan oleh orang yang
tersebut tetap terjaga dari segi kemurnian dan kualitasnya. Hal ini dikuatkan
36
Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi Al-Lu‟lu‟ wal Marjan : Kumpulan Hadits Shohih Bukhori
Muslim, (Solo : Insan Kamil, Cetakan ke – 23, Februari 2020/Rajab 1441 H), hlm. 679-680
37
Salafuddin AS, Ngaji Metal (Metode Talqin), (Jakarta selatan : wali pustaka, Mei 2018),
hlm. 80
26
yang tidak bisa atau tidak cukup hanya dipelajari dengan teorinya saja.
َع ِ ن
ِ) َوَما٢( ِ ِ َوالن َِما َض َّل وم َ َغ وى
يَْن ط ُق ّ ْج م إَذا َ َى وى َصا حبُ ُك ْم ََا
)١(
) إِ ْن و ْح ي ُيو َعل َش ِدي ُد٣( ا َْلوى
ٌ َ
)٥( ) ّ اُْل َق وى٤( حى
َ ُ َى و إَِل
َمُو
“Demi bintang ketika terbenam. (2) Kawanmu (Muhammad) tidak
sesat dan tidak pula keliru. (3) Dan tidaklah yang diucapkannya itu
(Al-Qur‟an) menurut keinginannya. (4) Tidak lain (Al-Qur‟an itu)
adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (5) Yang diajarkan
kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. (QS. An-Najm [27]: 1 – 5)39
Pada ayat yang ke lima tersebut ada informasi bahwa Al-Qur‟an itu
untuk setiap orang ketika hendak mengajar atau belajar Al-Qur‟an. Hal ini
bimbingan secara intensif dan mendalam, baik itu untuk menambah setoran
hafalan Al-Qur‟an yang baru, atau untuk takrir yaitu mengulang kembali
38
Sa„dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal al-Quran, Ibid, hlm. 32
39
Cordova : Al-Qur‟an & Terjemah, surat An Najm ayat 1-5, Ibid,, hlm. 526
28
dengan sistem setoran kepada pembimbing/ guru tersebut akan lebih baik
Pada Metode Talaqqi ini setidaknya ada tiga bentuk ataupun model
Al-Qur‟an untuk dihafal atau didengar oleh murid/orang lain 41. Metode
tersebut dimajlis atau luar majlis, bisa juga mendengar bacaan teman
yang menghafal Al-Qur‟an. Metode ini sangat efektif bagi para penghafal
membetulkan bacaan yang keliru atau salah dari seorang pembaca. hal ini
40
Ahsin W Al-Khafidz, Ahsin Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2005), hlm. 72
41
Ahsin W Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur‟an, (Jakarta: amzah, 2008), hlm. 64
42
Ahsin W Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an, Ibid. hlm. 64-65
43
Atabik Ali Dan Ahmad Zudi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Ibid. hlm.
1281
29
adalah membacakan ayat ayat Al-Qur‟an ketika sholat. hal ini didasari
shubuh)45.
Dalam metode Talaqqi ada unsur unsur yang harus dipenuhi terlebih
yaitu pertama, pentalqin atau disebut juga mulaqqin bertugas sebagai guru
kedua, orang yang di-talqin (mulaqqan) atau bisa juga disebut dengan
mutalaqqin artinya adalah orang yang belajar Al-Qur‟an melalui cara Talqin
mempraktekan apa yang ditalqinkan oleh mulaqqin tadi, yang ketiga, ayat
Al-Qur‟an yang akan dihafalkan46, hal ini penting sekali dipersiapkan ayat
44
Abdussalam Muqbil Al-Majidi, Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur‟an
Kepada Para Sahaba, Ibid, hlm. 124
45
Atabik Ali dan Ahmad Zudi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia. Ibid, hlm. 175
46
Salafuddin AS, Ngaji Metal (Metode Talqin), Ibid, hlm. 156
30
yang akan dihafal tersebut karena secara tidak langsung akan menambah
beberapa unsur yang harus ada pada proses Metode Talaqqi ini, diantaranya
c. Guru dan murid haruslah terlibat sangat aktif dalam proses menghafal
Al-Qur‟an.
muridnya dan wajib membenahi setiap kali ada kesalahan dalam hafalan
Talaqqi mempunyai ciri ciri khusus dalam prakteknya, menurut Hasan bin
47
Ahsin W. Al-hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1994), 64
31
Ahmad bin Hasan Hamam ciri ciri pembelajaran Metode Talaqqi adalah
sebagai berikut:
emas para sahabat, tabi‟in, tabiut tabi‟in hingga para ulama pada zaman
sekarang ini. Itulah yang kemudian menjadi standart atau bisa juga
b. Metode talaqqi dilakukan oleh seorang guru yang juga sudah selasai
keburukan.
c. Metode talaqqi dilakukan secara langsung face to face oleh seorang guru
kepada muridnya dalam satu waktu dan lebih idealnya dalam kelas atau
ruang belajar.
berhadapan dengan seorang guru, karena syarat dari pada metode talaqqi
yang ada pada murid pada waktu menghafal ayat Al-Qur‟an tersebut.
berarti dari mulut ke mulut yakni seorang murid atau pelajar belajar Al-
Qur‟an.
baik oleh guru maupun murid. Hal ini dikarenakan yang akan dihafalkan
adalah kitab suci Al-Qur‟an sehingga kemuliaanya pun harus dijaga, selain
48
Hasan bin Ahmad bin Hasan Hamam, Menghafal Al-Qur‟an Itu Mudah, (Jakarta:
PustakaAt-Tazkia, 2008), hlm. 21
33
berikut51 :
g. Membaca ta‟awudz
k. Memperindah suara
49
Asmadi, Afiful Ikhwan, Nuraini, Implementasi Program Tahfidz Dalam Meningkatkan
Motivasi Menghafal Al-Qur‟an (Studi Komparatif di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Dan
Pondok Pesantren Darul Fikri Bringin Ponorogo), Jurnal Mahasiswa Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2020, hlm. 2
50
Sa‟dullah, 9, Cara Praktis Menghafal Al-Qur‟an, (Jakarta:Gema Insani, 2008), hlm. 81
51
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at : Keanehan Bacaan Al-Qur‟an Qira‟at Ashim dan
Hafash, (Jakarta : Amzah, 2013), hlm. 35
34
l. Menyaringkan suara
a. Ikhlas
sangatlah mulia dan wajib dihormati terlebih lagi ilmu Al-Qur‟an yang
merupakan wahyu yang mulia, disisi lain ini menunjukan juga bahwa
belajar Al-Qur‟an haruslah dengan seorang guru bukan secara mandiri atau
52
Ahsin Wijaya. Alhafidz, Bimbingan praktis menghafal Al-Qur‟an, (Jakarta:Bumi Aksara,
2004), hlm. 41
35
berdo‟a kepada Allah azza wa jalla, kelima, adanya waktu jeda untuk
fokus dan tidak banyak melakukan kegiatan yang sia sia atau banyak
dalam jurnal Tunas Silwangi mengatakan bahwa ada 5 hal yang bisa
53
Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Ensiklopedi Adab Islam Menurut Al-Qur‟an
dan As Sunnah, (Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi'i, 2007), hlm. 9
54
Cucu Susianti, Efektivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal
Al-Qur‟an Anak Usia Dini, (Jurnal Tunas Siliwangi, Vol.2, No.1, April 2016), hlm. 14
36
antara keduanya.
c. Guru bisa langsung mengoreksi benar salah bacaan muridnya agar tidak
lagi salah dalam pengucapan ayat ayat Al-Qur‟an, begitu juga sebaliknya
para muridpun juga dapat melihat langsung gerakan bibir atau bentuk
d. Dengan jumlah maksimal sepuluh (10) anak yang bisa diampu oleh
seorang guru dalam metode talaqqi ini sehingga guru tersebut dapat
murid anak.
a. Untuk kelas besar yang muridnya berjumlah lebih dari sepuluh metode
55
Cucu Susianti, Efektivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal
Al-Qur‟an Anak Usia Dini, Ibid. hlm. 13
37
b. Ketika murid setoran hafalan atau ujian kepada guru secara individu ini
menimbulkan rasa bosan dan jenuh kepada murid lain yang menunggu
giliran atau murid yang sudah maju menghadap guru terlenih dahulu.
a. Terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dan murid.
diantara keduanya.
d. Guru dapat mengetahui secara pasti hasil maupun kualitas yang dicapai
oleh muridnya.
56
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), hlm. 151 - 152
38
sebagai berikut:
a. Tidak efisien karena hanya bisa menghadapi beberapa murid saja (tidak
metode ini menuntut pada diri murid tersebut rasa kesabaran, kerajinan,
mereka yang tidak mengerti atau belum paham tentang arti atau
bersama makna pembelajaran adalah usaha yang dilakukan antara guru dan
murid untuk melakukan sebuah kegiatan yang dapat mentransfer ilmu dari
guru tersebut kepada murid, hal ini sesuai Pembelajaran adalah seragkaian
Tahfizh Al-Qur‟an merupakan kalimat yang terdiri dari dua suku kata,
arti yang berbeda atau mempunyai makna sendriri sendiri. Jika dilihat dari
bahasa aslinya yaitu bahasa arab kata Tahfizh berasal dari kata hafizha –
yahfazhu – hifzhon, yaitu lawan dari sifat lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit
ingat59.
para Nabi dan Rasul yakni Nabi Muhammad SAW. Melalui perantara
57
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi, Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media, 2017, hlm. 75
58
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hida Karya Agung, 1990), hlm. 105
59
Prima Tim Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media Press, 1999), hlm.
307
40
malaikat yang mulia Jibril „AS , yang tertulis pada mushaf, yang sampai
dengan diawali oleh surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas60.
bacaan atau kumpulan huruf-huruf yang terstruktur dengan rapi. Dalam Al-
60
Sya„ban Muhammad Ismail, Mengenal Qira‟at al-Qur‟an, (Semarang: Toha Putra, 1993),
hlm. 15
61
Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur‟an, (Yogyakarta: Rajawali Press,
1999), hlm. 86
62
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Yogjakarta: Grafindo Persada, 1993), hlm. 45
63
Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur‟an, (Bandung:
Ruang Kita, 2012), hlm. 2
41
bacaan)65.
fu‟alan yang berasal dari kata Qori atau Qoru yang berarti
64
Cordova : Al-Qur‟an & Terjemah, surat Al Qiyamah ayat 17 - 18, (Bandung : Syamil Al-
Qur‟an, cetakan pertama, Oktober 2012), hlm. 577
65
Acep Hermawan, M. Ag., Ulumul Qur‟an; Ilmu untuk Memahami Wahyu, (Bandung
: Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 13
42
para ulama adalah “Kalam Allah yang bernilai mukjizat yang diturunkan
kepada “pungkasan” para nabi dan rasul Nabi Muhammad SAW dengan
Naas”68.
66
Chadziq Charisma, Tiga Aspek Kemukjizatan al-Qur‟an, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, Cet.
Ke-1, 1991,), hlm. 1-2
67
Manna‟ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur‟an, (PT. Pustaka Litera Antarnusa, Jakarta,
1994), hlm. 16
68
Muhammad Ali Ash-Shabuni, At-Tibyan Fi Ulumul Quran, terj. Muhammad Qadirun Nur
(Jakarta : Pustaka Amani, 2001), hlm.3
43
شر ٰى لِْل
َْ َوُب ش ِ ونََّزْلنَا ع َك...
ََب ْتب يَانًا َ َُوى ََورْْح َ َ
ْسلِ ِم َي يٍ ء ًدى ًة ُم
ْ اْل لِ ُك ِّل لَْي
ِكتَا
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Quran) kepadamu
untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (muslim)
(QS. An-Nahl [14] : 89)70
sebuah ibadah dan Al-Qur‟an ini diawali dengan surat Al Fatihah dan
sumber pokok pendidikan Islam serta dapat dipahami pada ayat ayat Al
Qur‟an itu sendiri. Umat Islam merupakan umat yang dianugerahi kitab
suci Al-Qur‟an oleh Tuhan, dan ini merupakan kitab yang lengkap di
69
Halimuddin, Pembahasan Ilmu al-Qur‟an, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1, 1993), hlm.
11
70
Cordova : Al-Qur‟an & Terjemah, surat An Nahl ayat 89, (Bandung : Syamil Al-Qur‟an,
cetakan pertama, Oktober 2012), hlm. 277
44
menghafalkan Al-Qur‟an :
a. Sebagai orang yang dipilih oleh Allah SWT seperti yang disebutkan
ِ ص ٌد ِ ِ ِ ِ
َفلِن ف ْمنِسُِوه ُهَ ْوِ ْممن ُْمتق َِب ال م ْن معبَا َظادنَاِل ُُث
ّ َْأوَرثْ نَا اْل
َ َْ ٌ ْ ذي َن ا ِ ّ
ْصَط ْفي نَا ِكتَا
SAW:
،ٍ ك
َقا َل َقا َل َر ُسوُ ل الل ِسل ِ ع ن َأن
ِ ِّ و َ ْ بْ ِ َن َما
ِعليو وسلم " إ َّن لل صلى اهلل
ِّ و
َر ُسوَ ل الل ِ ا
ا و
ي ل
ُا ق
َ َْأ ىلِ َي ِم َ الن
ْم َقا َل " ُى ْم َْأ ى ّ
َ و َم ْ ن ُ ى ن
ّا ِ س
ُل اُْل ْق رآ ِن َْأ ى ُل
َالل
ِّ و َو َخا َّصتُُو
“Dari Anas bin Malik, Rosululloh SAW bersabda : Sesungguhnya
Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat
bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab,
“Para ahli Al-Qur‟an. Merekalah keluarga Allah dan hamba
pilihanNya” (HR.Ibnu Majah : No. Hadits 215)74
73
Mushaf Ar Rusydi :Al-Qur‟an & Terjemah: Keutamaan membaca Al-Qur‟an, (Jakarta
: Agustus 2006), hlm. 1
74
Sunan Ibn Majah Online, dalam https://sunnah.com/ibnmajah:215, diakses pada tanggal 16
Maret 2021 pukul 8.10 WIB
48
75
Syaikh Shalih Al-Fauzan, Syarah Risalah Al-„Ubudiyyah, (Dar Ibnul Jauzi, Cetakan
pertama : 1435 H), hlm. 64
49
مثََسٌللم
ُ َ عنو َقا َر ُسوُِل َصلٌيِ اللٌُو
َعلَي و َو الٌل و ُ َ َعن َاِب ُ ُم وسى َر الضلٌُوي
َقا َل:َل
املوِم ِن ٌاَل ِذي يَ قرُا مثَ ل ِرحي ها طيِ َوَطع ُم َها َطيِ ُب
ََومثَ ُل امُل وِم ِن اُل قرا َن اآَلتُر َُجِ ة َُ ُب
املنافِ ق ٌاَل ِيقذرأي ُ
ِ
ٌالذي آليق َرٌاكماثلق ِرالن التمرة آلريح َْلا وَطعمها ومحثلول
ََ َ َُ َ َ ٌ ُ َ ُ ََ َ َ َ َ ُ َ َ َ
َ
ُ
اُل قرا َن ا َلّ َْرحيانَِة ِرْحُي ها َطي َو َْط ع ُم َها ُ ُمّر ََومثَ ُل املنَافق ّال
ِذي َل يَْ َقرُأ اُل ْق را َن ّ َ َمثَ ُل
ٌب
ُ
(رواه البخارى ومسلم.ُ ُمّر َك َمثِِ ل َس ََْلا ِري ُح
والنسائي وابن وطعمها اَحلنُظلَِ ة لَي
(ماجة
Dari Abu Musa RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Perumpamaan orang
mukmin yang membaca Al-Qur‟an adalah seperti Utrujah yang baunya
harum dan rasanya manis. Perumpamaan orang mukmin yang tidak
membaca Al-Qur‟an adalah seperti kurma, tidak berbau harum tetapi
rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur‟an
adalah seperti bunga, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur‟an seumpama
buah pare, tidak berbau harum dan rasanya pahit.") (H.R. Bukhari : No.
Hadits 5020, Muslim : No. Hadits 797a, Nasa‟i : No. Hadits 5038, Ibnu
Majah : No. Hadits 214, dan Abi Dawud : No. Hadits 4829)76
e. Pada hari kiamat kelak para penghafal Al-Qur‟an mendapat keistimewaan
tinggal sampai diakhir ayat yang dia hafal, semakin banyak hafalanya
َصلَي اللٌو
َعَليِو ه قماا َقلا سوُ رل الٌِو: َُعن َعب ِد ب ُع َ َمر َر َلعن
َ ُ َ ََ َ
ِ الٌلِ و ِن
بل اُلدقنيراا ِفان ٌاَقنرأ مَنِوزاَلرت ٌكق ََورٌت ٌل ِ ِو سَل م يَ قا ُل لِ صاٍ ِح
َ َ َ َ ُ َ َ َ ًكمُا ُكن َت َ تًُرتٌ ل يف
ا
50
76
Mushaf Ar Rusydi :Al-Qur‟an & Terjemah: Keutamaan membaca Al-Qur‟an, Ibid, hlm. 7
51
engkau baca." (H.R. Tirmidzi : No. Hadits 2134, Abu Dawud : No.
Hadits 1464, dan Nasa‟i : No. Hadits 2134)77
sekali, karena setiap hurufnya akan diganti dengan sepuluh kebaikan, kita
َمن َقَرأ
ََ َ َعنُو َقا َر ُسوُ ل الاٌلِللٌوو ض ٍ
صلَليى َسَلو ع ُ َ ارللٌُو َعن اب َمس ُع َودي
َ َم َقا َل:َل ِن
ش رِ َُا َم ثِاَْلا آل َاُقوُ ل َح َسنَُة َواحلَ َسنَُة َع
ف َ ُول ُ ك ُن ُ اِل َحر َحٍمًرفان ََكتا ِب الٌلو
َف َلو بِو
(رواه الرتمذي وقال ىذا.َالِ ُف َوآل ُم َحر ُف َومي ُم حَُر ُف
حديث حسن صحيح
غريب اسنادا والدارمى
“Dari Ibnu Mas'ud RA berkata bahwa Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu
hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali
lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi alif
satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf."(H.R. Tirmidzi : No.
Hadits 2137 dan dia berkata hadits ini hasan shohih)78
pada hari kiamat, yang mana tidak ada syafaat ataupun perlindungan
SAW:
77
Ibid, hlm. 2
78
Mushaf Ar Rusydi :Al-Qur‟an & Terjemah: Keutamaan membaca Al-Qur‟an, Ibid, hlm. 3
53
keutamaan yang akan diperoleh baik di dunia maupun di akhirat kelak, dari
sholat merupakan ibadah waib dan membaca Al-Qur‟an didalam sholat baik
itu potongan surat atau ayat dalam Al-Qur‟an tentunya ikut menjadi rukun
Berarti dari sini dapat diambil kesimpulan awal bahwa menghafal Al-
Qur‟an merupakan wajib „ain atau wajib yang dibebankan kepada setiap
individu atau manusia yang beriman guna dibaca ketika menjalankan ibadah
wajib yaitu sholat, karena perintah membaca Al-Qur‟an di dalam sholat juga
berbunyi :
Pada ayat tersebut bukan menjadi ukuran banyak atau sedikit dalam
membaca Al-Qur‟an yang menjadi ukuran adalah yang mudah maka jika
membaca sedikit lebih mudah maka tidak mengapa dan jika membaca
banyak tapi mudah maka itu juga boleh. Sedangkan hukum menghafalkan
Al-Qur‟an sebagian besar atau secara keseluruhan bisa kita simak melalui
berbunyi :
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa sedari awal turunya Al-Qur‟an
memang bersifat hafalan tidak melalui teks dan lainya hal ini sesuai
80
Cordova : Al-Qur‟an & Terjemah, surat Al Muzammil ayat 20 , Bandung : Syamil
Al- Qur‟an, cetakan pertama, Oktober 2012 hlm. 575
55
81
Cordova : Al-Qur‟an & Terjemah, surat Al A‟la ayat 6 - 7, (Bandung : Syamil Al-Qur‟an,
cetakan pertama, Oktober 2012), hlm. 591
82
Muhaimin Zen, Tata Cara / Problematika Menghafal al-Qur‟an dan Petunjuk-
Petunjuknya, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1985), hlm. 37
56
Allah SWT dan hanya orang orang yang terpilihlah yang bisa atau
hukum, tidak semuanya manusia sanggup menghafal dan tidak semua kitab
suci dapat dihafal kecuali kitab suci Al-Qur‟an dan hamba-hamba yang
ِ ص ٌد ِ ِ ِ
َفلِن ِف ْمنِسُِوه ُهَ ْوِ ْممن ُْمتق َِب ال م ْن معبَا َظادنَاِل ُُث
ّ َْأوَرثْ نَا اْل
َ َْ ٌ ْ ذي َن ا ِ ّ
ْصَط ْفي نَا ِكتَا
yang tidak semua orang bisa atau mampu hanya orang orang pilihanlah yang
kewajiban pada yang lainya, terlebih lagi dalam ayat tersebut juga tidak
berupa kalimat kabar megenai orang orang yang dipilih untuk mewarisi Al-
83
Muhaimin Zen, Tata Cara / Problematika Menghafal al-Qur‟an dan Petunjuk-
Petunjuknya, Ibid, hlm. 35
57
84
Cordova : Al-Qur‟an & Terjemah, surat Fatir ayat 32, (Bandung : Syamil Al-
Qur‟an, cetakan pertama, Oktober 2012), hlm. 437
58
Qur‟an85, hal ini sesuai dengan perkatan Abdurrab Nawabuddin dan Ma„arif
melaksanakannya, maka bebaslah beban yang lainnya, tetapi jika tidak ada
individu ketika Al-Qur‟an itu harus dipakai untuk ibadah wajib seperti
sholat, dan menjadi fardlu kifayah ketika dihafalkan sebagian besar atau
lainya ketika sudah ada yang mengambil bagian ini yaitu menghaflakn Al-
Qur‟an secara keseluruhan maupun sebagian besar. Hal ini tentunya tidak
lomba dalam hal ini meskipun telah gugur kewajibanya jika sudah ada yang
dan hati akan ikut terlibat sehingga lebih meresap dalam jiwa seorang
85
Atik Murobbiyatul Wardah, Implementasi Metode Talaqqi dalam Pembelajaran Tahfidz Al-
Qur‟an, Studi Multikasus di TK Khairunnas Nurul Hayat Surabaya dan SMP Khairunnas
Nurul Hayat Tuban, (Thesis‖ UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019), hlm. 49
86
Abdurrab Nawabuddin dan Ma„arif, Teknik Menghafal Al-Qur‟an, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2005), hlm. 19
87
Khurram Murad, Membangun Generasi Qur‟ani, (Jakarta: Media Dakwah, 1999), hlm. 97
59
diperoleh.
tentunya tidak jauh berbeda dengan syarat metode Talaqqi yang mana
Qur‟an karena tanpa hal ini mustahil Al-Qur‟an bisa dihafalkan dengan
lancar.
disetorkan kepada guru atau orang lain untuk lebih menguatkan hafalan
hafalan, seperti halnya yang dialami oleh Imam As Syafi‟i yang sangat
88
Muhaimin Zen, Tata Cara / Problematika Menghafal Al-Qur‟an dan Petunjuk-
Petunjuknya, Ibid, hlm. 246
60
nilai nilai yang sangat mulia yang harus benar benar dijaga oleh setiap
Demikian juga nasihat Imam Malik kepada Imam Syafi‟i, beliau berkata:
ٍِصية
َ َج َع َل َك نُْ ورًا فََل ُتْطِ فئُْو َم إِ ِْن أرى اهَلل
ِبُْظل مِ ة ْع ِِ يف َقْ ل ب َق ْد
َ ْ
“Sesungguhnya aku melihat pada hatimu pancaran cahaya, maka
jangan engkau redupkan cahaya itu dengan gelapnya kemaksiatan.”90
C. Penelitian Terdahulu
pembelajaran Tahfizh Al-Qur‟an. Ada beberapa hasil studi yang penulis anggap
89
Imam Zamroji : Etika Menuntut Ilmu Dalam Islam (2), yang ditulis di Artikel Insists, edisi :
Senin, 12 April 2021, diakses pada : 11.15, Senin 12 April 2021 di https://insists.id/etika-
menuntut-ilmu-dalam-islam-2/#_ftn12
90
Ibid.
61
1. Tesis yang ditulis oleh Cucu Susianti yang berjudul ―Efektivitas Metode
aktivitas menghafal Al-Qur‟an pada anak usia dini tidak terlepas dari
dengan sebaik-baiknya91.
2. Sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis oleh Iqbal Awaluddin yang
tahsin dan tahfidz, penerapan ujian yang dilaksanakan pada siswa kelas 7
guru. Untuk siswa kelas 7 target hafalan QS. An-Naas sampai dengan QS.
91
Cucu Susianti, ―Efektivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan Kemampuan
Menghafal al-Qur„an Anak Usia Dini (Studi Kuasi Eksperimen anak Usia 5-6 Tahun di TK al-
Akhyar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta) (Tesis : Universitas Pendidikan Indonesia,
2016), hlm. vi
63
93
Muhammad Farid, Implementasi Metode Talaqqi Dalam Menghafal Al-Qur‟an di Pondok
Pesantren Al-Masyithoh Serangan Bonang Demak (Thesis : STAIN Kudus, 2016), hlm. 62-63.
94
Siti Eliswatin Hasanah, Implementasi Hifzhul Qur„an menggunakan metode talaqqi di
Jam„iyyatul Huffazh Mahasiswa Surabaya (HMS). (Thesis IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009),
hlm, vii.
65
Target ketuntasan klasikal pada siklus I dan II adalah 61% dan 88% dari
Khairunnas Yayasan Nurul Hayat yang berada di kota Surabaya dan SMP
diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
yang ditentukan oleh sekolah, yaitu target 1 juz (30) untuk jenjang TK
selama 2 tahun, dan target 6 juz (30, 29, 1, 2, 3, dan 4) untuk jenjang SMP
selama 3 tahun. Bahkan ada juga yang melebihi target dari tersebut. Hal
8. Jurnal yang ditulis oleh Abdul Qawi dengan judul Peningkatan Prestasi
97
Tika Kartika, Manajemen Pembelajaran Tahfidz Al-Qur‟an Berbasis Metode Talaqqi
(studi kasus di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah), Jurnal Islamic Education Manajemen
Vol. 4, No. 2, Desember 2019 M/1441 H, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati,
Bandung, hlm. 247
68
observasi siswa dan tes. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama,
siswa pada siklus I tindakan pertama adalah 2,00 dan sementara jumlah
skor aktivitas siswa pada siklus I tindakan kedua adalah 33 dengan rata-
rata 4,12. Sementara jumlah skor aktivitas siswa pada siklus II tindakan
yaitu: (1) Rata-rata hasil belajar siswa siklus I tindakan pertama dalam
Siklus I pada tindakan kedua nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh
siswa adalah 75,83. Siklus II tindakan pertama surat At- Takatsur terdapat
mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata hasil belajar 51,66. Sedangkan
pada siklus II tindakan kedua nilai KKM dan nilai rata-rata hasil belajar
98
Abdul Qawi, Peningkatan Prestasi Belajar Hafalan Al-Qur‟an Melalui Metode Talaqqi Di
Mtsn Gampong Teungoh Aceh Utara (studi kasus di MTsN Gampong Teungoh Aceh Utara),
Jurnal Ilmiah Islam Futura Vol. 16. No. 2, Februari 2017, hlm. 266
69
dan 8 siswa (32%) berada pada kategori kurang lancar dalam membaca
pengaturan waktu dan tempat belajar serta desain materi ajar tahsin dan
70
dua metode yaitu metode lafadz tallaqqi adalah guru berurusan langsung
dengan siswa dan memelihara bacaan guru dan mengolahnya kepada anak
sendiri100.
dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, persamannya yaitu :
99
Azis Rizalludin, Implementasi Metode Talaqqi dalam Pembelajaran Tahsin Dan Tahfiz
AlQur‟an (studi kasus di SDIT Khaira Ummah Tanjungsari), Jurnal Khazanah Pendidikan, Vol. 1
No. 1: 22-37, 15 Desember 2019, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, hlm. 23
100
Zahrotul Aini, Implementasi Pembelajaran Talaqqi Di Sekolah Tahfizh Plus Khoiru
Ummah Pandaan (Metode Pembelajaran dan Tahfidh), Journal of Islamic Education (JIE) Vol. IV
No. 2 Nopember 2019, Stit Muhammadiyah Bangil, hlm. 189
71
dipakainya metode talaqqi dan yang lainya akan tetapi berbedaan pada
Talaqi ini di sekolah formal dengan jumlah hafalan yang terbilang cukup
banyak yaitu setiap kelas atau jenjangnya ditargetkan adalah dua juz. Pada
c. Hal menarik lainya adalah adanya nilai nilai pondok pesantren yang ikut
dan mendeteksi, sehingga bisa lebih maksimal dalam pengerjaan penelitian ini.
Table 2.1
Originalitas Penelitian
D. Kerangka Teoritis
terdahalu di atas maka untuk memudahkan dalam hal penelitian ini peneliti