PROPOSAL
Oleh :
EDY IRANTO
NPM : 1814210252
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 5
2. Rumusan Masalah 9
3. Tujuan Penelitian 10
4. Batasan Masalah 10
5. Manfaat Penelitian 10
6. Kerangka Berpikir 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. .. Tanaman Kelapa Sawit 13
2. .. Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit 15
3. .. Limbah Kelapa Sawit 17
1.Limbah Padat Kelapa Sawit 18
2.Limbah Cair Kelapa Sawit 21
4. .. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 22
5. .. Proses Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Adolina 35
6. .. Sarana Pendukung Pengolahan Kelapa Sawit 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perusahaan Kelapa Sawit di Indoensia tahun 2022 28
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian 53
Tabel 3.2 Nilai Kalor Komponen Bahan Bakar (Blommendal) 56
Tabel 3.3 Komposisi kandungan Bahan Bakar 56
Tabel 3.4 Jumlah Nilai Komposisi Kandungan Bahan Bakar 56
Tabel 3.5 Rendamen Terhadap TBS (Material Balance) 57
Tabel 3.6 Harga Bahan Bakar Solar, Cangkang, dan Serabut 57
Tabel 3.7 Spesifikasi Mesin Pembangkit Tenaga Listrik 58
Tabel 3.8 Output Daya Beban Listrik Turbin Uap No. 2 58
Tabel 3.9 Output Daya Beban Listrik Turbin Uap No 3 59
Tabel 3.10 Tegangan, Cos Ø, dan Arus Listrik Terukur Pada
Panel Listrik Utama 59
4
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar2.1 Perkembangan Industri Kelapa Sawit di Indonesia ................... 32
Gambar 2.2 Limbah Kelapa Sawit ................................................................ 21
Gambar 2.3 Kolam Penampungan Limbah Cair Kelapa Sawit ..................... 22
Gambar 2.4 Pohon Industri Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit .................. 22
Gambar 2.5 Prinsip Kerja Kondensor Pada PLTU ....................................... 24
Gambar 2.6 Boiler Pipa Api .......................................................................... 28
Gambar 2.7 Boiler Pipa Air ........................................................................... 29
Gambar 2.8 Blok Komponen Utama PLTU .................................................. 30
Gambar 2.10 Prinsip Kerja PLTU ................................................................... 33
Gambar 2.11 Bagan Alir Penggunaan Uap ..................................................... 44
Gambar 2.12 Ruang Bahan Bakar Boiler Pada Stasiun Ketel Uap ................. 45
Gambar 2.13 Turbin Uap No. 2 Berkapasitas 1000 kVA ............................... 46
Gambar 2.14 Genset (Diesel Generator) Berkapasitas 500 -250 KVA ........... 47
Gambar 2.15 Panel Kontrol Utama Pada Kamar Mesin ................................. 48
Gambar 2.16 Back Presseur Vessel (BPV) ..................................................... 50
Gambar 2.17 Fasilitas pada Stasiun Demin Plant ........................................... 52
Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Skripsi .................................................. 61
Gambar 3.2 Flowchart Langkah Penelitian ................................................... 62
5
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
penduduk di dunia. Energi listrik dibutuhkan oleh sektor rumah tangga, industri,
umum dan komersial. Menurut buku Indonesia Energy Outlook (IEO, 2019),
kali lipat. Permintaan energi listrik Indonesia di tahun 2018 yang awalnya sebesar
254.6 TWh diprediksi akan meningkat hingga 2,214 TWh di tahun 2050. Seiring
ekonomi nasional, sektor industri merupakan salah satu sektor yang akan
panjang.
di dunia. Perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perusahaan swasta dan negeri
yang didominasi oleh Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Menurut data BPS,
Indonesia di tahun 2020 didominasi oleh Pulau Sumatera dengan persentase 57%
(1.071 PKS), diikuti Pulau Kalimantan 38% (714 PKS), Pulau Sulawesi dengan
5
6
persentase 3% (56 PKS) dan pulau lainnya (Jawa, Maluku, dan Papua) dengan
Salah satu industri yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan umat
manusia adalah industri pengolahan kelapa sawit. Industri pengolahan kelapa sawit
besar limbah dalam industri pengolahan kelapa sawit dapat dibagi dua yaitu limbah
cair dan limbah padat. Limbah padat terdiri dari tiga jenis yaitu tandan kosong,
serabut sebagai bahan bakar boiler pabrik itu sendiri, sehingga yang menjadi
masalah adalah cangkang sawit dan tandan kosong sawitnya. Oleh karena itu,
pasokan tenaga listrik serta pengolahan limbah PKS tersebut sehingga kebutuhan
kelapa sawit ini akan menjadi salah satu solusi kekurangan energi yang terjadi.
Selain itu pemanfaatan limbah biomassa kelapa sawit ini juga akan
Produk sampingan kelapa sawit dikenal banyak kalangan sebagai bahan baku
yang baik untuk bahan bakar pada pembangkit listrik. Banyak negara di dunia ini
yang mulai beralih ke biomassa sawit karena merupakan sumber bahan bakar yang
antaranya tandan buah kosong, serat buah, cangkang, batang pohon, pelepah serta
Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit. Dari semua
biomassa sawit yang ada, sebanyak 70% merupakan pelepah pohon sawit,
sedangkan tandan buah kosong mencapai 10% dan batang sawit mencapai 5%.
sebagai bahan bakar, mulsa, dan pupuk. Biomassa juga bisa diubah menjadi bio
batubara sebagai pengganti batu bara. Penggunaan bio pelet atau bio batubara
untuk bahan bakar pembangkit listrik lebih ramah lingkungan karena bisa
mengurangi emisi gas rumah kaca. Pembangkit listrik berbahan bakar biomassa
juga bisa diintegrasikan dengan pabrik pengolahan kelapa sawit sehingga menjadi
kelapa sawit ini mirip dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
yaitu dengan memanaskan air pada boiler menggunakan panas pembakaran limbah
8
biomassa kelapa sawit kemudian uap dari air yang dipanaskan tadi digunakan
untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator. Generator kemudian akan
Pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina memiliki efisiensi turbin uap yang
rendah berkapasitas 1700 kW. Sehingga efisiensi turbin uap menurun dan
menyebabkan daya listrik yang di hasilkan tidak sesuai dengan keluaran generator
listrik. Oleh sebeb itu dilakukan penelitian untuk meningkatkan efisiensi turbin uap
manfaatkan bagi industry pabrik kelapa sawit (Majalah Internal Nusantara Empat,
Januari 2020).
30 ton TBS/jam. Bahan bakar yang dihasilkan limbah padat kelapa sawit (LPKS)
berupa cangkang dan serabut yang diperoleh dari hasil pembuangan pengolahan
tandan buah segar (TBS) dan memanfaatkannya menjadi bahan bakar utama pada
boiler untuk menghasilkan uap yang akan menggerakkan turbin uap dan
untuk proses pengolahan. Ini bertujuan untuk menekan biaya operasional pabrik
Konsumsi bahan bakar boiler sebesar 25% cangkang dan 75% serabut atau
Dalam proses pengolahan kelapa sawit, terjadi beberapa tahapan proses yang
PTPN IV Adolina ini mengolah bahan baku kelapa sawit menjadi minyak mentah
sawit (CPO). Untuk mengolah kelapa sawit tersebut menggunakan boiler sebagai
pembangkit listrik tenaga uap (Generator), boiler merupakan suatu peralatan yang
sebagai tenaga penggerak, alat pemanas, pembersih, penguap cairan dan kegunaan
lainnya, uap jenuh yang dihasilkan difungsikan untuk memutar sudu-sudu turbin
yang dapat menghasilkan daya listrik, daya listrik yang dihasilkan di simpan dalam
potensi pemanfaatan limbah padat kelapa sawit sebagai bahan nakar guna
memenuhi kebutuhan energi listrik pada proses pengolahan kelapa sawit di (PKS)
PTPN IV Adolina.
2. Rumusan Masalah
yang akan dibahas pada penelitian ini adalah apakah proyek pembangkit listrik
Uap (PLTU) layak untuk dianalisis dari aspek teknis dan ekonominya, sehingga
3. Batasan Masalah
2. Kebutuhan energi listrik yang dibahas dalam tugas akhir ini hanya pada
4. Tujuan Penelitian
sebagai bahan bakar boiler pada pembangkit tenaga listrik uap di (PKS)
5. Manfaat Penelitian
terbarukan.
11
2) Bagi (PKS) PTPN IV Unit Usaha Adolina sebagai bahan masukan bagi
lanjut keadaan pabrik dalam hal penyediaan bahan bakar boiler dan
6. Kerangka Berpikir
beberapa bab yang tujuan agar laporan dapat lebih terarah dan mudah untuk di
Bab I. Pendahuluan
tandan buah segar (TBS) menjadi minyak mentah (CPO), limbah padat
kelapa sawit, serta bahan bakar dan prinsip kerja dari Pembangkit
Dalam bab ini akan dibahas tentang Analisis data hasil survei lapangan
Serdang Bedagai.
Bab V. Penutup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Biaya produksi yang murah, produksi per hektar yang tinggi, umur
ekonomis yang panjang, resiko usaha kecil, persediaan yang cukup serta
dengan minyak nabati lainnya seperti kedele, kelapa, biji bunga matahari,
ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam dan
tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang Hasil dari tanaman
juga sebagai bahan bakar biomassa. Tanaman kelapa sawit memiliki dua
1. Bagian Generatif
Bagian Generatif merupakan bagian dari kelapa sawit yang meliputi akar,
13
14
2. Bagian Vegetatif
Bagian Vegetatif meliputi bunga dan buah. Cangkang, Serabut (fibre) dan
menyilangkan Dura dan Psifera. Sedangkan jenis sawit yang tidak unggul
umumnya berjenis Dura atau Psifera. Jenis Tenera memiliki produksi dan
untuk jenis Dura atau Psifera, produktivitas rendah, rendemen 16%, palm
kernel oil (PKO) tidak dapat dimanfaatkan karena cangkang tidak dapat
dipecahkan dan dapat merusak mesin pabrik. Tenera yang unggul tersebut
hanya dihasilkan oleh sumber benih yang telah memiliki koleksi induk Dura
dan Psifera terpilih. Sedangkan sawit asalan yang berjenis Dura atau Psifera
berupa Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). Bagian yang
diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan
minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi menjadi bahan baku
minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Selain dari bagian serabut
buah atau mesokarp, inti atau kernel buah juga dapat diolah menjadi minyak
inti yang kemudian menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri
kosmetik. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan
15
temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan
bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang.
pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan
turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial
kompos.
Tandan Buah Segar (TBS) dengan mutu yang baik akan menghasilkan:
c. Cangkang (shell) 5 - 9%
d) Sampah 2 - 10%
juta ton Crude Palm Oil (CPO). Didalam pengolahan tandan buah segar
output dalam berbentuk limbah padat dan cair, dalam hal ini akan dibahas
limbah cair atau disebut POME (Palm Oil Mill Effluent). Limbah cair
kelapa sawit mengandung unsur biogas terdiri dari 50-70% metana, 25-45%
biogas akan langsung terlepas ke atmosfir sebagai gas rumah kaca, dan
pembangkit listrik berbasis limbah cair kelapa sawit dengan bahan bakar
menghasilkan limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).
2. Proses perjernihan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil
tersebut.
akan menghasilkan produk utama (Main Produk) berupa Crude Palm Oil
(CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO), juga akan menghasilkan produk
sampingan (ByProduct), baik berupa limbah padat maupun limbah cair dan
limbah dalam volume sangat besar. Limbah tersebut memiliki nilai kalor
limbah cair (Palm Oil Mill Effluent/POME). Biasanya limbah cair tersebut
18
lebih besar.
menentukan pemakaian air dan sekaligus volume air limbah yang dihasilkan
dua, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan dan yang berasal dari
basis pengolahan limbah cair. Limbah padat yang berasal dari proses
limbah padat yang berasal dari pengolahan limbah cair berupa lumpur
buah segar (TBS) yang terlalu matang yang buahnya terlepas dari
2. Cangkang (Shell)
3. Serat (Fiber)
dan serat kasar 36% (lignin 26%) serta mempunyai kalor 2637
cair sangat banyak, yaitu sekitar 2,5 m3/ton CPO yang dihasilkan.
kandungan air sekitar 75%, protein kasar 11,14% dan lemak kasar
waktu sekitar 2 hari, bahan ini terlihat ditumbuhi oleh jamur yang
pabrik kelapa sawit, yaitu sebagai bahan bakar ketel uap untuk
limbah cair mencapai 40% – 70% TBS yang diolah. Kisaran volume
dari TBS dengan berat jenis 1,1 gr/cm3; Kartiman, 2008). Jika pabrik
dihasilkan akan disuplai ke alat-alat listrik yang disebut beban. Sistem kerja
PLTU menggunakan bahan bakar minyak residu/(MFO) solar dan gas alam.
Kelebihan dari PLTU adalah daya yang dihasilkan sangat besar. Konsumsi
energi pada peralatan PLTU bersumber dari putaran turbin uap. Komponen
utama PLTU adalah kompresor, ruang bakar, turbin uap, dan generator.
1. Turbin
2. Kondensor
pipa. Air pendingin ini berasal dari laut. Batas antara air laut sebagai
pengisian.
pendingin sebanyak
dibangun dekat dengan sumber air yang cukup seperti laut atau
sering disebut deaerator dan tangki air pengisi selalu satu kontruksi.
1) Surfice Type
6. Deaerator
Fungsi dari Boiler Feet Pump adalah memindahkan air dari tangki air
berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan. Energi panas dari fluida
seperti untuk turbin uap, pemanas ruangan, mesin uap, dan lain
sisi tube/pipa dan sisi barrel/tong. Pada sisi barrel berisi fluida/air,
yang rendah, tetapi memiliki cadangan uap air yang lebih besar.
bagian pipa dan barrel. Tetapi sisi pipa diisi oleh air sedangkan
Keterangan:
1. Boiler
2. Drum
3. Turbin Tekanan Tinggi
4. Turbin Tekanan Menengah
5. Turbin Tekana Rendah
6. Kondensor
7. Pemanas Awal (Economizer)
8. Pembekaran Bahan Bakar
9. Udara Masuk
10. Gas Buang
11. Generator
P. Pompa
Q1. Q2. Super Heater
Q3. Pemanas Ulang Pipa - pipa poiler,
ulang dan pemanas awal serta mempunyai tiga turbin, yaitu turbin
air yang ada dalam pipa air ketel melalui proses radiasi, konduksi,
ujung masuk udara ke ruang bakar dan pada ujung keluar udara dari
ruang bakar. Gas hasil pembakaran dalam ruang bakar setelah diberi
ada dalam pipa air ketel. Gas buang yang masih mempunyai suhu di
Berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan
sifat bahan bakar membantu dalam memilih bahan bakar yang benar
1. Bahan bakar
34
2. Oksigen
seperti minyak residu, batu bara, cangkang kelapa sawit, gas alam
(kalor). Hal ini dilakukan dalam ruang bakar dari ketel uap PLTU.
drum dari ketel. Uap dari drum ketel dialirkan ke turbin uap. Dalam
bahan bakar menjadi energi listrik. Dari Gambar 2.15 terlihat bahwa
bahan bakar untuk memanaskan ketel uap sehingga menghasilkan uap yang
betekanan tingggi.
Ketel uap yang digunakan dalam proses pembakaran limbah ini adalah
tipe khusus yang menggunakan sistem grate. Berbeda dengan bahan bakar
lain yang tidak menggunakan sistem grate. Cangkang dan serabut ini dalam
dari boiler (20 kg/cm2 280 C) mengalir melalui nozzle yang sekalius
diatur dengan efisiensi 85%. Poros turbin berputar dengan kecepatan yang
kecepatan anatara turbin dan generator. Dan karena generator berputar maka
tenaga listrik.
36
Hasil sisa pembakaran dari cangkang dan serabut yaitu ash (debu)
dibuang. Debu hasil sisa pada pembakaran cangkang dan serabut ini masih
banyak mengandung kalori yang saat ini sedang diteliti untuk dipergunakan
atau penggunaan beban yang besar, tetapi perlu pula ditinjau terlebih
dahulu dari pembebanan yang ada, selain itu konsumsi listrik yang
37
kapasitas 30 ton per jam adalah 2 (dua) buah genset 400 kW, 1
pabrik menghasilkan fiber dan shell untuk bahan bakar boiler dan
pabrik dan akan terjadi trip sehingga untuk menjaga proses tidak
yang letaknya jauh dari sumber yaitu Raw Water Pump dan
tegangan.
dapat dibaca dengan alat ukur yang terpasang dipanel kamar mesin
rata- rata pada pukul 17.30 - 21.00. Ini terjadi lantaran waktu
selama 24 jam. Dan asumsi ini bisa diterapkan jika hanya jalur
41
dipisahkan.
listrik.
a) Efisiensi tinggi.
yang digunakan dalam setiap tahap di dalam suatu sistem produksi secara
42
analisis energi listrik keseluruhan yaitu sejak penerimaan bahan baku hingga
proses pengolahan atau sejak proses penerimaan tandan buah segar (TBS) di
pabrik hingga proses pengolahan minyak sawit (CPO). Dengan analisis ini
per kilogram output (intensitas energi). selain itu, analsis proses akan dapat
tahap tertentu. Hal ini sangat penting dalam membantu usaha penghematan
energi listrik dan menghasilkan proses produksi yang hemat energi listrik.
sebagai berikut :
P x Efm x Pf x
M= 3600
M
M
Dimana :
EL = Energi listrik ysng digunakan (kJ/kg)
P = Daya peralatan/motor (kW)
Efm = Faktor Efisiensi (%)
Pf = Faktor Daya (%)
M = Kapasitas produksi (kg/jam)
P = √ x V x I x Cos φ
Dimana:
P = Daya listrik (kW)
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
Cos φ = Faktor daya
adalah Stasiun Ketel Uap (boiler) dan Stasiun Kamar Mesin (power
house).
Stasiun ketel uap (boiler) merupakan sumber energi uap yang akan
digunakan terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
boiler, tetapi hanya 1 saja yang dipakai, sedangkan 1 unit lagi sebagai
pengolahan kelapa sawit yaitu cangkang dan serabut. Jenis ketel uap
yang digunakan adalah jenis ketel uap pipa air (boiler water tube)
dimana air yang di panaskan berada dalam pipa dan berubah menjadi
Penerangan
pabrik dan
Boiler
perumahan
Uap Instalasi
pengolahan
Turbin Generato Listrik
r Sarana
Pendukung
Uap Bekas
Gambar 2.12 Ruang Bahan Bakar Boiler Pada Stasiun Ketel Uap
power plant (lihat Tabel 3.9) yang merupakan bagian stasiun pusat
penggerak.
1. Turbin Uap
tenaga uap terdiri dari 1 unit turbin uap, 1 unit gear box, dan 1 unit
turbin adalah 50 Hz dan 380 volt. Uap yang digunakan pada turbin
2. Genset (Diesel-Generator)
yang berfungsi sebagai start awal proses dan juga pada saat tenaga
genset harus dipastikan berada pada batas normal yaitu 380 Volt –
400 Volt.
47
Gambar 2.14 Genset (Disel-Generator) Berkapasitas 500 KVA dan 250 KVA
3. Panel Kontrol
Adolina.
kran bypass. Uap sisa dari turbin yang masuk ke BPV akan
lancar.
50
c. Sand Filter
d. Menara Air
b. Sedimentasi
d. Filtration
e. Demineralitation
f. Deaerator
52
1. Cation Tank
2. Anion Tank
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
usulan tugas akhir dan berkas seminar proposal oleh pihak Program Studi
dinyatakan selesai (tabel 3.1) yang meliputi studi pustaka, pengambilan data,
berukut :
1. Studi Literatur
Pada tahapan ini dilakukan pencarian bahan untuk pendalaman materi guna
dan jurnal yang mendukung penelitian. Studi literatur dilakukan agar dapat
53
54
a. Wawancara
informasi dan data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan akhir ini.
3. Metode Konsultasi
Data pada tugas akhir ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer didapatkan dari (PKS) PTPN IV Unit Adolina dan melalui wawancara
Data yang dianalisis adalah data komposisi bahan bakar biomassa, data
rendamen terhadap TBS (material balance), data harga bahan bakar, data
pembangkit tenaga listrik, data output daya listrik turbin uap, dan data hasil
data di (PKS) PTPN IV Unit Adolina dan data sekunder (literatur, jurnal, dan
media elektronik).
Bahan Bakar (Tabel 3.1), Nilai Kalor Komponen Bahan Bakar (Tabel 3.2),
dan Jumlah Nilai Komposisi Kandungan Bahan Bakar (Tabel 3.3) di bawah
ini:
56
harga solar PT. Pertamina untuk Industri pada Januari 2023, dan dapat
Dresser
1 Turbin Uap No. 1 1 281WHB 750 kVA/600 kW
Rand
Dresser
2 Turbin Uap No. 2 1 503WB 1000 kVA/800kW
Rand
Dresser
3 Turbin Uap No. 3 1 UE-24682 850 kVA/680 kW
Rand
Caterpillar
4 Mesin Genset Diesel 1 3306 B 250 kVA/200 kW
/Jerman
No. 1
Caterpillar
5 Mesin Genset Diesel 1 3306 B 500 kVA/400 kW
/Jerman
No. 2
Trafindo
6 Transformator (PLN) 1 - 800 kVA/640 kW
/Indonesia
Pengambilan data output daya listrik turbin uap di (PKS) PTPN IV Unit
(Power House) dapat dilihat pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 di bawah ini:
Jumlah/
24 800 486 60,75 11.664
Rataan
59
Jumlah/
24 680 488 71,87 11.712
Rataan
(Power House) dalam 1 hari pengamatan dapat dilihat pada Tabel 3.9
berikut:
Tabel 3.10 Tegangan, Cos φ, dan Arus Listrik Terukur Pada Panel
Listrik Utama
Tegangan
Arus Listrik
Listrik Cos φ
Kegiatan Terukur (A)
Terukur Terukur
(V)
Pengolahan TBS
Penerimaan Buah & Perebusan 380 0,8 162
Penebahan 380 0,8 88
Pengempaan 380 0,8 240
Pemurnian Minyak 380 0,8 238
Pengolahan Biji 380 0,8 230
Jumlah 958
Sarana Pendukung
60
3.5 Flowchart
masalah kedalam segmen- segmen yang lebih kecil dan membantu dalam
Mulai
Menentukan Topik
Penelitian
Studi Literatur
Pembuatan
Proposal
Penelitian dan
Pengambilan Data
Analisa Data
Tidak
Ya
Laporan
Selesai
Mulai
\
Limbah Padat Kelapa Sawit
(Ketersediaan Cangkang dan Serabut)
Ya
Turbin Uap
Generator
(Menghasilkan Energi Listrik 974 kWh)
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen PPHP. 2018. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Kelapa Sawit. Subdit
Pengelolaan Lingkungan, Direktorat Pengolahan hasil Pertanian,
Departemen Pertanian. Jakarta.
Inayah, Tisah Afiatul. 2018. Audit Energi Pada Proses Produksi CPO (Crude Palm
Oil) Di PMKS PT. Condong Garut, Jawa Barat. Skripsi. Departemen
Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.
Kurnia, Angga, dkk. 2018. Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit Di PT.
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina Perbaungan-Sumatera Utara.
Laporan Kerja Praktek. Jurusan Teknik Mesin, STTH. Medan
Kusuma, Indra Permata. 2019. Studi Pemanfaatan Biomassa Limbah Kelapa Sawit
Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap Di Kalimantan
Selatan (Studi Kasus Kabupaten Tanah Laut). Skripsi. Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS. Surabaya.
Saragih, Riyan Pratama. 2018. Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar Boiler Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) Sei Mengke. Skripsi.
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UMSU. Medan.
Sunarwan, Bambang dan Riyadi Juhana. 2018. Pemanfaatan Limbah Sawit Untuk
Bahan Bakar Energi Baru Dan Terbarukan (EBT) (Studi Kasus: Limbah
Produksi Sawit Daerah Kabupaten Boven Digonel Papua). Jurnal Tekno
Insentif Kopwil 4, Volume 7, No. ISSN: 1907-4964, halaman 1 s.d.