Anda di halaman 1dari 12

GRAND THEORY MODEL KUALITAS STRATEGI

(Analisis Lingkungan, Budaya Organisasi, dan Aset Strategi)

Makalah ini disusun dalam rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Manajemen Strategi”

Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Sulistyorini, M.Ag
Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag

Oleh :
Rifa Zakiyyatul Azizah
NIM.1880501220040

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2022
PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas


segala karunia sehingga makalah ini dapat terselaikan. Sholawat dan salam
semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan
umatnya. Amiin. Sehubungan dengan selesainya penulisan makalah mata kuliah
Manajemen Strategik ini yang berjudul “GRAND THEORY MODEL
KUALITAS STRATEGI (Analisis Lingkungan, Budaya Organisasi, dan Aset
Strategi)”, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor UIN SATU
Tulungagung
2. Bapak Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana UIN
SATU Tulungagung
3. Ibu Dr. Hj. Sulistyorini, M.Ag., selaku dosen pengampu sekaligus
pembimbing dalam penyelesaian makalah ini.
4. Ibu Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag., selaku dosen pengampu sekaligus
pembimbing dalam penyelesaian makalah ini.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penulisan makalah ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima oleh Allah
SWT dan tercatat sebagai ‘amal shalih.

Akhirnya, makalah ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca,


dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi
pengembangan dan perbaikan dalam kajian-kajian pendidikan Islam.
Semoga makalah ini bermanfaat dan mendapat Ridha Allah, Amiin.

Tulungagung, 27 September 2022


Penulis

Rifa Zakiyyatul Azizah

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA .................................................................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................3
A. Analisis Lingkungan ......................................................................................3
B. Budaya Organisasi .........................................................................................4
C. Aset Strategi ...................................................................................................6
BAB III PENUTUP ...................................................................................................8
A. Kesimpulan ....................................................................................................8
B. Daftar Rujukan ...............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan mendasar yang sering muncul dalam manajemen strategi pada
organisasi adalah tentang bagaiamana manajemen strategi organisasi mampu
mempertahankan kenunggulan bersaing dan mencapai kinerja yang superior. 1 Strategi
mempunyai bagian penting dalam manajemen organisasi, karena strategi merupakan
kunci sukses yang mampu mempengaruhi kinerja organisasi.2 Meskipun strategi
merupakan kunci dalam organisasi, akan tetapi strategi yang bagus saja belum cukup
dalam manajemen organisasi. Strategi yang ada harus dibarengi perencanaan
organisasi yang bagus, implementasi strategi yang tepat sasaran, dan evaluasi atas
strategi yang sudah diterapkan.3
Hasil studi menunjukkan bahwa beberapa organisasi memang mempunyai
strategi yang baik bagi manajemen organisasi. Akan tetapi strategi yang baik tidak
mampu dijalankan meski rencana mengenai strategi tersebut sudah dirumuskan.4
Dalam berbagai penelitian yang empiris langkah-langkah yang dilakukan oleh
organisasi hanya 20-30% saja yang merupakan rencana strategi organisasi, sisanya
langkah atau keputusan yang yang dilakukan oleh organisasi hanya berdasarkan
pertimbangan manajerila, naluri, dan intuisi.5 Hal ini membuktikan bahwa yang
terpenting adalah implementasi strategi, sehingga rencana strategik yang dibuat dapat
diaplikasikan dengan baik dan mampu memberikan peluang dalam meningkatnya
kinerja sebuah organisasi.
Pada dasarnya sebuah organisasi yang bersifat profit maupun non profit tidak
lepas dengan strategi. Namun berdasarkan studi empiris strategi yang dimiliki
sebagian besar tidak menunjukkan peningkatan kinerja organisasi. Hal tersebut
berkaitan dengan kualitas strategi, kualitas strategi tercermin dengan perencanaan,
1
Teece, D.J., Pisano, G., & Shuen, A., (1997), Dynamic Capabilities and Strategic Management.
Strategic Management Journal, Vol. 27 No. 1, 88-100.
2
Olson & D.W. Bokor., (1995), Strategy Proces-Content Interaction: Effect On Growth
Performance In Small Start-up Film, Journal os Small Business Management, Vol. 33 No. 1, 33-43.
3
Menon, A., Bharadwaj, S.G., & Howell, R., (1996). The Quality and Effectiveness of Marketing
Strategy: Effect of Functional and Dysfunctional Conflict in Intraorganizational Relationship,Journal of
Marketing. Vol. 24 No. 4, 299-313.
4
Hax, A.L. & Majluf, G.U., (2001), The Strategy Process: a Pragmatic Approach. Upper Saddle
River, Nw Jersey: Pretice Hall.
5
Ferdinand, A., (2002), Kualitas Strategi Pemasaran Sebuah Studi Pendahuluan”, Jurnal Sains
Pemasaran Indonesia, Vol. 1 No. 1, 107-119.
1
implementasi strategi, dan evaluasi strategi yang berkualitas bagi organisasi tersebut.
Pada makalah ini akan menjelaskan dan menelaah tentang bagaimana
mengembangkan Grand Theory Model atau model teoritikal dasar kualitas strategi
yang mencakup analisis lingkungan, budaya organisasi, dan aset strategi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari Analisis Lingkungan?

2. Bagamana pengertian dari Budaya Organisasi?

3. Bagaimana pengertian dari Aset Strategi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Analisis Lingkungan.

2. Untuk mengetahui pengertian dari Budaya Organisasi.

3. Untuk mengetahui pengertian dari Aset Strategi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Lingkungan
Lingkungan dalam organisasi adalah seluruh kecenderungan dan kondisi yang
mengelilingi organisasi. Sedangkan analisis lingkungan dalam organisasi mempunyai
arti pemantauan, penyebaran informasi dari lingkungan eksternal, dan pengevaluasian
terhadap orang-orang yang ada dalam organisasi.6 Analisis lingkungan merupakan
sebuah alat yang berfungsi untuk manajemen organisasi agar terhindar dari kejutan
strategis dan memastikan kesehatan manajemen organisasi dalam jangka panjang,
analisis lingkungan memiliki hubungan positif dengan kinerja organisasi.
Menurut Covin dan Dess, lingkungan mempunyai 3 karakteristik, yaitu:7
1. Kompleksitas
Kompleksitas adalah keragaman faktor dan masalah yang ada di
lingkungan organisasi. Semakin banyak jumlah faktornluar yang harus diatasi
manajer dan semakin tinggi intensitas perbedaan antara beberapa faktor
tersebut. Semakin kompleks lingkungan organisasi semakin sulit manajemen
pemecahan masalah yang akan dilakukan. Hal ini akan membuat
kecenderungan sebuah organisasi hanya bisa melakukan langkah kecil dalam
mengetahui faktor penting yang menentukan keberhasilan organisasi. Sumber
daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi adalah syarat yang harus
dimiliki oleh organisasi dalam menghadapi lingkungan luar yang bersifat
kompleks.
2. Munificence
Munificence adalah intensitas kemampuan lingkungan organisasi dalam
menunjang pertumbuhan organisasi. Petunjuk tentng munifinance adalah
tingginya konsentrasi perusahaan yang bersifat sejenis.
3. Dynamism atau Volatility
Dinamika lingkungan menggambarkan tingkat perubahan yang terjadi
dalam lingkungan organisasi.
Studi mengenai pengaruh lingkungan bisa dilakukan dengan dimensi lingkungan

6
Wilson, I.A., (1990), Environmental Scanning and Strategic Planning, Conference Papers.
7
Dess, G.D., Lumpin, G.T., & Covin, J.G. (1997). Entrepreneurial Strategy Making and Firm
Performance: est Contigency and Configuration Models, Strategic Management Journal, Vo. 18
N0. 9, 677-695
3
sebagai peluang dan ancaman yang dinyatakan melalui derajat kompleksitas
lingkungan, munifence atau hostilitas, dan dinamika lingkungan. Organisasi akan
mampu mendefinisikan lingkungan dalam bentuk ancaman yang akan dihadapi untuk
mengukur kemampuan melalui kapabilitas manajerial organisasi. 8 Dalam teori
Contingency dijelaskan bahwa kinerja organisasi adalah sebuah hasil penyesuaian
antara variabel internal dengan variabel lingkungan. Perbedaan intensitas keragaman
lingkungan luar perlu dibuatkan keputusan intensitas yang berbeda.
Secara obyektif lingkungan dapat diasumsikan sebagai sumber peluang dan
ancaman, Kondisi lingkungan diasumsikan secara langsung mampu mempengaruhi
dan memberikan perubahan dalam isi strategi setelah dilakukan dalam alternatif
analisis yang strategis. Lingkungan tidak dapat ditemukan dengan sendirinya,
diperlukan sebuah pengamatan untuk melihat efek strategis mana yang mampu
mempengaruhi struktur dan isi organisasi.
B. Budaya Organisasi
Setiap organisasi mempunyai budaya organisasinya masing-masing, dimana
setiap organisasi pasti memiliki budaya organisasi yang dominan, hal ini dipengaruhi
oleh budaya manajerial organisasi, budaya kelompok dalam organisasi, dan budaya
pekerjaan dalam organisasi.9 Pengertian dari budaya organisasi adalah pola terpadu
sikap dan perilaku manusia yang bergantung kepada kemampuan manusia lainnya
dalam mempelajari dan menyebarkan pengetahuan dari generasi ke generasi. 10 Dalam
arti lain budaya organisasi merupakan asumsi bersama yang dipelajari suatu kelompok
yang berkaitan dengan masalah penyesuaian atau integrasi kondisi internal dengan
eksternal. Fungsi dari budaya organisasi yaitu sebagai perekat dalam organisasi, sosial
kontrol, dan menjaga komitmen antar anggota organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas mengenai budaya organisasi, dappat dilihat
bahwa budaya organisasi sendiri adalah sebuah sistem pengertian yang diterima oleh
seluruh aggota organisasi. Budaya organisasi dalam implementasinya mempunyai
karakteristik sendiri, yaitu:
1. Inisiatif Individual
Sejauhmana tingkat tanggung jawab, independensi, dan kebebasan yang

8
Ferdinand, Q., (2002), Marketing Strategy Making: Proses dan Agenda Penelitian, Jurnal Sain
Pemasaran Indonesia, Vol. 1, No. 1, 1-22.
9
Schein, E.H. (1985), Organizational Culture and Leadership, San Fransisco, Jossey-Bass.
10
Robbin, S.P., (1996), Organizational Behavior Concept, Controverssies and Application, Sixth
Edition, Englewood Chiffs, Prentice-Hall.
4
dimiliki oleh tiap individu yang ada dalam organisasi.
2. Toleransi terhadap hal yang beresiko
Sejauhmana anggota organisasi dianurkan untuk bertindak secara inovatif,
agresif, dan melakukan hal-hal yang beresiko.
3. Arah
Sejaumana organisasi mampu menciptakan dengan jelas harapan dan sasaran
organisasi.
4. Integrasi
Sejauhmana unit organisasi didorong untuk mapu bekerja dengan cara saling
berkoordinasi satu dengan yang lain.
5. Dukungan dari manajemen
Sejauh mana manajer atau pimpinan organisasi memberi dukungan berupa
komunikasi yang jelas, dukungan moril, dan bantuan kepada bawahan atau
anggota organisasi lainnya.
6. Kontrol
Jumlah aturan dan pengawasan secara langsung yang dibuat untuk mengawasi,
mengatur, dan mengendalikan anggota organisasi.
7. Identitas
Sejaumana anggota organisasi mampu mengidentifikasi dirinya sendiri secara
keseluruhan dengan organisasinya ketimbang dengan kelompok kerja atau
organisasi yang lain.
8. Sistem imbalan
Sejaumana alokasi imbalan didasarkan oleh kriteria prestasi anggota organisasi
sebagai kebalikan dari senioritas dalam oorganisasi
9. Toleransi terhadap konfilk
Sejuahmana para anggota organisasi didorong untuk mengemukakan masalah
dan kritik terhadap organisasi secara terbuka.
10. Pola komunikasi
Sejauh mana komunikasi yang ada dalam orgaanisasi dibatasi oleh hirarki
kewenangan yang bersifat formal.
Kebiasaan yang ada dalam sebuah organisasi pada dasarnyaa berasal dari nilai-
nilai yang ada dalam sebuah organisasi. Jika dilihat dari strukturnya budaya organisasi
terdiri dari beberapa komponen, pertama komponen idealistik dan kedua komponen
behavioral. Komponen idealistik atau komponen terselebung adalah komponen yang
5
tidak tampak di atas permukaan dan hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui
bagaiaman sesungguhnya idelogi organisasi dan mengapa organisasi tersebut
didirikan. Komponen behavioral adalah komponen yang tampak di permukaan, seperti
perilaku sehari-hari aggota organisasi dan praktik manajemen organisasi yang sifatnya
mudah diamati, diinteerpretasikan, dan dipahami.
C. Aset Strategi
Aset strategi merupakan sumber daya dan kapabilitas yang memliki potensi untuk
menghasilkan keunggulan-keunggal yang diwujudkan untuk mampu meningkatkan
daya saing. Menurut Amit dan Schoemaker aset strategi adalah sumber daya dan
kapabilitas yang bersifat langka, tahan lama, tidak mudah diperjualbelikan, dapat
digunakan untuk mengkonversi kesempatan menjadi keuntungan, dan sulit ditiru oleh
pesaing.11 Aset strategi dapat dikategorikan dalam kumpulan lebih luas lagi seperti
aset SDM, aset fisik, aset keunagan, dan intangible asset. Beberapa tantangan yang
harus dihadapi oleh pimpinan organisasi adalah bagaimana caranya menemukan dan
memiliki aset-aset strategi yang diperlukan untuk menghasilkan keuntungan bagi
organisasi. Sumber dasar dalam bersaing adalah aset strategi oleh karena itu
diperlukan adanya pengembangan dan konsep agar aset strategi yang dimiliki mampu
bersaing pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Aset strategi mempunyai sifat ketidakpastian dan spesifik dalam jangka panjang.12
Oleh karena itu kompetensi yang berkaitan dengan aset strategi harus dipertahankan
agar sumber daya dan kapabilitas tetap terjaga dan mampu menjadi sumber
keunggulan organisasi. Tidak seluruh sumber daya dan kapabilitas dalam organisasi
adalah aset strategi, sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi dapat
dikatakan sebagai aset strategi jika memiliki nilai kompetitif. Dalam menentukan
sumber daya dan kapabilitas mana yang bisa dijadikan sebagai aset strategi, sumber
daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi perlu diukur atau dianalisa
mengenai kriteria bernilai, langka, terlalu sulit dan mahal untuk ditiru, dan tidak dapat
ditemukan penggantinya.
Salah satu aset strategi dalam organisasi adalah budaya organisasi yang dimiliki
oleh organisasi.13 Budaya organisasi akan berpengaruh kepada komunikasi yang

11
Amit, R & Scomaker, P.K., (1983), Strategic Asset and Organizational Rent, Strategic
Management Journal, 33-46.
12
Johnson, J.J., (1999), Srategic Integration in Industrial Distribution Channels: Managing the
Interfirm Relationship as a Strategic Asset, Journal of the Marketing Science, Vol. 27 No.1, 4-18.
13
Mihallisin, M.D., Smith, R.D., & Kline, D.M., (1997), In Search of Strategic Assets,
International Journal of Organizational Analysis, Vol. 5 No. 4. Hlm. 360-387.
6
terjadi dalam organisasi. Kualitas komunikasi akan berpengaruh kepada kinerja
anggota dalam organisasi dan kinerja organisasi itu sendiri. Aset strategi lainnya yaitu
pengalaman, pengalaman akan berpengaruh kepada kinerja, individu dalam organisasi
dan organisasi yang sudah berpengalaman akan memilii kinerja yang lebih maksimal
dibandingkan dengan individu dalam organisasi dan organisasi yang masih minim
pengalaman.14 Aset strategi muncul karena adanya kompetensi dan kompetensi dapat
dipertahankan dengan cara melakuakn proses pembelajaran yang menghasilkan
sumber daya dan kapabilitas yang unggul. Sehingga akan memperkuat aset strategi
yang dimiliki dan mampu bersaing dengan yang lainnya.

14
Rajagopalan, N., & Spretzer, G.M. (1997), Toward a Theory Strategic Change: A Multi-Lens
Perspective adn Integrative Framework, Academy of Management Review, 48-79.
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Analisis lingkungan merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk manajemen
organisasi agar terhindar dari kejutan strategis dan memastikan kesehatan
manajemen organisasi dalam jangka panjang, analisis lingkungan memiliki
hubungan positif dengan kinerja organisasi.
2. Budaya organisasi merupakan asumsi bersama yang dipelajari suatu kelompok
yang berkaitan dengan maslaah penyesuaian atau integrasi kondisi internal dengan
eksternal. Fungsi dari budaya organisasi yaitu sebagai perekat dalam organisasi,
sosial kontrol, dan menjaga komitmen antar anggota organisasi.
3. Aset strategi merupakan sumber daya dan kapabilitas yang memliki potensi untuk
menghasilkan keunggulan-keunggal yang diwujudkan untuk mampu
meningkatkan daya saing. Sumber dasar dalam bersaing adalah aset strategi oleh
karena itu diperlukan adanya pengembangan dan konsep agar aset strategi yang
dimiliki mampu bersaing pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

8
B. Daftar Rujukan

Amit, R & Scomaker, P.K., (1983), Strategic Asset and Organizational Rent, Strategic
Management Journal, 33-46.
Dess, G.D., Lumpin, G.T., & Covin, J.G. (1997). Entrepreneurial Strategy Making and
Firm Performance: est Contigency and Configuration Models, Strategic
Management Journal, Vo. 18 N0. 9, 677-695
Ferdinand, A., (2002), Kualitas Strategi Pemasaran Sebuah Studi Pendahuluan”, Jurnal
Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 1 No. 1, 107-119.
Ferdinand, A., (2002), Marketing Strategy Making: Proses dan Agenda Penelitian, Jurnal
Sain Pemasaran Indonesia, Vol. 1, No. 1, 1-22.
Hax, A.L. & Majluf, G.U., (2001), The Strategy Process: a Pragmatic Approach. Upper
Saddle River, Nw Jersey: Pretice Hall.
Johnson, J.J., (1999), Srategic Integration in Industrial Distribution Channels: Managing
the Interfirm Relationship as a Strategic Asset, Journal of the Marketing Science,
Vol. 27 No.1, 4-18.
Menon, A., Bharadwaj, S.G., & Howell, R., (1996). The Quality and Effectiveness of
Marketing Strategy: Effect of Functional and Dysfunctional Conflict in
Intraorganizational Relationship,Journal of Marketing. Vol. 24 No. 4, 299-313.
Mihallisin, M.D., Smith, R.D., & Kline, D.M., (1997), In Search of Strategic Assets,
International Journal of Organizational Analysis, Vol. 5 No. 4. Hlm. 360-387.
Olson & D.W. Bokor., (1995), Strategy Proces-Content Interaction: Effect On Growth
Performance In Small Start-up Film, Journal os Small Business Management,
Vol. 33 No. 1, 33-43.
Rajagopalan, N., & Spretzer, G.M. (1997), Toward a Theory Strategic Change: A Multi-
Lens Perspective adn Integrative Framework, Academy of Management Review,
48-79.
Robbin, S.P., (1996), Organizational Behavior Concept, Controverssies and Application,
Sixth Edition, Englewood Chiffs, Prentice-Hall.
Schein, E.H. (1985), Organizational Culture and Leadership, San Fransisco, Jossey-Bass.
Teece, D.J., Pisano, G., & Shuen, A., (1997). Dynamic Capabilities and Strategic
Management. Strategic Management Journal, Vol. 27 No. 1, 88-100.
Wilson, I.A., (1990), Environmental Scanning and Strategic Planning, Conference
Papers.

Anda mungkin juga menyukai