MODUL SISTEM
SARAF DAN
MUSKULOSKELETAL
SKENARIO 2
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
NAMA ANGGOTA
1. Natelly Eurike Rustam 220111010101
2. Pataria M. C. Simanjuntak 220111010102
3. Ochta Ceysen Aritonang 220111010103
4. Putri Angelica F. N. Sitorus 220111010104
5. Rafli Ariansyah Loleh 220111010105
6. Raina A. R. Manalu 220111010106
7. Rania Puspita Sutanto 220111010107
8. Rudolf Gilang Hasiholan 220111010108
9. Rully Dento Suangga 220111010109
10. Ruth Dame Yana 220111010110
SKENARIO
Dokter A bergegas masuk ke bangsal bedah anak, karena akan visite
pagi. Dia bertemu dengan Ibu pasien yang terlihat sangat terpukul
Pasien ini tidak merasakan sensasi raba maupun nyeri pada kedua
sensorik?
6. Bagaimana efek otonomik pada gastrointestinal?
7. Bagaimana mekanisme miksi?
8. Bagaimana mekanisme defekasi
BRAINSTORMING
1. Penghubung impuls ke otak dan berperan sebagai akar ventral
(sphinotalamicus).
BRAINSTORMING
3. Pasien tidak dapat miksi dan defekasi karena terjadinya
dorsalis lemiscus.
Jaras sphinotalamicus terbagi menjadi bagian anterior (berperan
dalam raba dan tekan), dan bagian lateral (berperan dalam nyeri
thalamus.
BRAINSTORMING
dorsalis lemiscus.
Jaras collumna dorsalis lemiscus, serat saraf yang memasuki collumna
orde kedua akan menyilang ke sisi batang otak yang berlawanan dan
sebaliknya.
BRAINSTORMING
Medula
Spinalis
Netter’s Atlas of Human Anatomy
Tortora Anatomy Physiology
Netter’s Atlas of Human Anatomy
Tortora Anatomy Physiology
Segmen Medulla Spinalis
Indra
Termoreseptif : suhu panas dan dingin
Somatik
Rasa Nyeri
Potensial Reseptor di Ujung Aferen Khusus
Badan
Meissner
Badan
Guyton and Hall Textbook Merkel Ujung
12th Edition
Ruffini
Reseptor
Rambut
Badan
Pacini
Aβ Aδ
Pada gambar diatas menjelaskan bahwa ada dua daerah sensorik yang
Pada bagian korteks serebri di sebelah anterior fisura sentralis hingga separuh
terpisah pada bagian lobus parietalis anterior yang disebut area
bagian posterior lobus frontalis disebut korteks motorik, dan hampir
somatosensorik I dan area somatosensorik II. Hal ini terjadi dikarenakan
seluruhnya dapat dikatakan bekerja mengendalikan kontraksi otot dan gerakan
adanya perbedaan orientasi spasial. Meskipun demikian area
tubuh.
somatosensorik I jauh lebih luas dan lebih penting bagi fungsi sensorik
tubuh daripada area somatosensorik II
Guyton and Hall Textbook 12th Edition
JARAS ANTEROLATERAL
Pada gastrointestinal
dan kelenjar yang
berhubungan, refleks
pendek lebih banyak
memberikan kontrol
dan koordinasi.
SARAF OTONOM
Keadaan normal, terdapat aktivitas potensial aksi
di kedua serat simpatis dan parasimpatis yang
menyarafi suatu organ.
Aktivitas terus-menerus ini disebut tonus
simpatis atau parasimpatis. Pada keadaan
tertentu, aktivitas salah satu divisi
mendominansi.
SARAF OTONOM
Saraf otonom pada gastrointestinal, terdiri dari :
pengosongan kandung
kemih
melibatkan jalur refleks,
tetapi masih dalam kontrol
volunter
PERSARAFAN KANDUNG KEMIH
Refleks defekasi