Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TOTAL PARENTERAL

NUTRITION

PERCOBAAN III
PENGUJIAN UJI VISKOSITAS FERS

Nama : Nanda Rusfa Amalia


NPM : 200102003
Tanggal : 11 November 2022

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


PRODI S1 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ISFI BANJARMASIN
TA. 2022-2023
A. Tujuan Percobaan
Praktikkan mampu membuat dan menentukan viskositas FERS
B. Dasar Teori
Formula enteral pada umumnya tersedia dalam bentuk formula enteral
komersial dan formula rumah sakit dengan bahan dasar susu, telur, gula, dan
minyak. Pasien pasca rawat inap yang masih membutuhkan formula enteral
diberikan edukasi mengenai pembuatan formula enteral di rumah. Namun proses
pembuatan formula rumah sakit cenderung sulit dipraktekkan, sehingga perlu
pengembangan formula enteral dari bahan yang mudah didapat dan mudah
diterima serta teknik pengolahan yang sederhana.
Formula enteral diberikan pada pasien yang tidak bisa makan melalui oral
seperti dalam kondisi penurunan kesadaran, gangguan menelan (disfagia), dan
kondisi klinis lainnya atau pada pasien dengan asupan makan via oral tidak
adekuat. Pemberian nutrisi enteral pada pasien dapat meningkatkan berat badan,
menstabilkan fungsi hati/liver, mengurangi kejadian komplikasi infeksi,
jumlah/frekuensi masuk rumah sakit dan lama hari rawat di rumah sakit.
Pemilihan formula enteral ditentukan berdasarkan kemampuan formula
dalam mencukupi kebutuhan gizi, yang dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai
berikut yaitu kandungan/densitas energi dan protein dalam formula (dinyatakan
dalam kkal/ml, g/ml, atau ml Fluid/L), fungsi saluran cerna, kandungan mineral
seperti Natrium, Kalium, Magnesium, dan Posfor dalam formula terutama bagi
pasien dengan gangguan jantung, gangguan ginjal, dan gangguan liver.
Pembuatan formula enteral rumah sakit (FERS) perlu
mempertimbangkan viskositas. Viskositas merupakan karakteristik penting
dalam pengolahan makanan cair. Untuk dapat melewati kateter, tingkat
kekentalan yang direkomendasikan sebesar 7cP – 13,5 cP.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a) Timbangan digital
b) Baskom
c) Blender
d) Viscometer Ostwald
e) Sendok
f) Gelas plastik
g) Mixer
h) Beaker glass
2. Bahan kering
a) Susu
b) Tepung
c) Gula pasir
d) Maltodekstrin
3. Bahan basah
a) Minyak (coconut oil)
b) Air hangat
D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Formula
a) Timbang semua bahan kering dengan timbangan digital masing-masing 5
gr.
b) Campurkan bahan-bahan kering (tepung bahan pangan, susu, gula pasir
yang telah dihaluskan, dan maltodekstrin).
c) Aduk bahan kering hingga homogen.
d) Tambahkan bahan basah pada campuran bahan kering, lalu aduk.
e) Aduk menggunakan mixer selama 8 menit.
f) Blender campuran bahan FERS selama sekitar 30 detik untuk
memperkecil luas permukaan.
g) Seduh campuran bahan FERS dengan air bersuhu 70oC sesuai takaran saji
(sampai volume 150 ml).
h) Blender larutan FERS dengan blender sekitar 2 detik (jangan sampai
berbuih).
2. Pengukuran Viskositas
a) Sebelum digunakan, viskometer hendaknya dibersihkan terlebih dahulu.
Kemudian, hilangkan gelembung udara di dalam viskometer
menggunakan spuit.
b) Letakkan viskometer pada posisi vertikal
c) Hitung t air dengan langkah:
 Masukkan 10-15 ml air ke viskometer reservoir C
 Hisap air menggunakan pipet ball melalui pipa A sampai
melewati garis reservoirnya
 Cairan dibiarkan turun dari garis A menuju garis B
 Catat waktu yang dibutuhkan air untuk mengalir dari garis A ke B
d) Hitung berat jenis sampel (ρ sampel) dengan langkah:
 Timbang baker glass kosong berukuran 100 ml menggunakan
timbangan analitik. Kemudian, catat hasilnya. Sementara itu,
viskometer dibersihkan kembali dan gelembung udara
dihilangkan menggunakan spuit
 Tuang 50 ml sampel (FERS) ke dalam baker glass tersebut,
kemudian timbang kembali baker glass yang telah berisi sampel
menggunakan timbangan analitik. Lalu catat hasilnya.
e) Berat jenis sampel dihitung dengan rumus
berat beaker beserta sampel−berat beaker kosong
ρ sampel =
volume sampel(50 ml )
f) Hitung t FERS dengan langkah:
 Masukkan 10-15 ml sampel ke viskometer resevoir C
 Hisap cairan FERS menggunakan pipet ball melalui pipa A
sampai melewati garis reservoirnya
 Cairan FERS dibiarkan turun dari garis A menuju garis B
 Catat waktu yang dibutuhkan cairan FERS untuk mengalir dari
garis A ke B
 Lakukan pengulangan sebanyak 2x dari memasukkan sampel ke
reservoir C
g) Hitung viskositas dengan persamaan Poiseuille
ρ sampel x t FERS x η air
Viskositas =
ρ air x t air
Keterangan :
η air = viskositas air (0,1 cP)
ρ air = berat jenis air (1 g/ml)
t = waktu (s)
E. Hasil Percobaan
a. Hasil t air
Replikasi pertama : 11,30 detik
Replikasi kedua : 11,23 detik
Replikasi ketiga : 11,28 detik
Rata-rata t air : 11,27 detik
b. Berat jenis sampel FERS :
berat beaker beserta sampel−berat beaker kosong
ρ sampel =
volume sampel(50 ml )

120,76 gr −68,71 gr
= = 1,041 gr/ml
50 ml
c. Hasil t FERS :
Replikasi pertama : 13,94 detik
Replikasi kedua : 13,39 detik
Replikasi ketiga : 13,68 detik
Rata-rata t FERS : 13,67 detik
d. Hasil perhitungan viskositas
ρ sampel x t FERS x η air
Viskositas =
ρ air x t air
1,041 gr /ml x 13,67 s x 0,1cP
= gr
1 x 11,27 s
ml
= 0,1284
F. Pembahasan
Viskositas merupakan indeks hambatan aliran cairan. Viskositas
digunakan untuk menghitung kekentalan suatu sediaan atau suatu zat. Semakin
kental suatu cairan, maka gaya yang dibutuhkan semakin besar untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas dipengaruhi oleh
suhu, konsentrasi larutan, berat molekul terlarut, dan tekanan.
Pada percobaan ini menentukan viskositas sediaan FERS menggunakan
metode Ostwald, dimana yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh 13 ml
sediaan cairan FERS untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Prinsip kerja dari percobaan ini adalah
menggunakan sejumlah cairan dan dimasukkan ke dalam labu pengukur dari
viscometer sampai batas m. cairan kemudian dibiarkan turun untuk melewati
batas n. Waktu dihitung ketika cairan dari batas m sampai batas n. Dalam
percobaan ini, praktikan terlebih dahulu membuat sediaan FERS dan sediaan
tersebut ditujukan sebagai sampel. Hasil yang didapatkan adalah 0,1284.
G. Kesimpulan
 Viskositas dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi larutan, berat molekul
terlarut, dan tekanan.
 Semakin berat suatu molekul maka kecepatan untuk mengalir semakin
lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Ilahi, Fitrah Shafran dan Novia Ariani. 2022. Modul Praktikum Total Parenteral
Nutrition. STIKES ISFI Banjarmasin

Lumbantoruan, Parmin dan Erislah Yulianti. 2016. Pengaruh Suhu Terhadap Viskositas
Minyak Pelumas (Oli). ISSN. 1829 586 X. Vol 13, No 2.

Anda mungkin juga menyukai