Ini bertujuan untuk mengetahui secara detail mengenai lokasi pengerjaan, seperti 1 Peninjauan lokasi project tempat, akses jalan, kondisi lingkungan, kondisi tanah, prasarana, dan informasi pendukung lainnya. Pekerjaan dilaksanakan setelah menerima Surat Perintah Kerja (SPK). Hal ini 2 Perencanaan termasuk mobilisasi tenaga, alat, dan bahan sesuai dengan jadwal dan metode pelaksanakan. 3 Pekerjaan galian dan Timbunan tanah Galian tanah biasa Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan pengukuran dan pemberian tanda (a) dengan cat atau patok yang dicat untuk mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian, Pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah jenis tanah biasa yang dikerjakan (b) menggunakan alat excavator atau manpower (manual). Penggalian harus dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar. Timbunan tanah Pekerjaan pengukuran dan garis batas pada lokasi timbunan, sesuai dengan jarak-jarak dan (a) elevasi rencana yang telah ditentukan, dimana pekerjaan pengukuran harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Selanjutnya pekerjaan dilanjutkan dengan pembersihan lokasi. Sebelum timbunan, dilakukan penggalian tanah berumput, sampah lumpur dan bahan (b) lainnya yang tidak terpakai dengan kedalaman sesuai gambar, dan disesuaikan kerataan serta ketinggiannya Persiapan dasar timbunan dan prosedurnya. Penghamparan material timbunan (c) lapis perlapis dengan ketebalan yang sama dan lebar timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang tercantum di gambar. Pekerjaan pemadatan dilakukan setelah penghamparan selesai dilaksanakan dengan ketentuan yaitu tebal kepadatan 15 cm, pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibrator roller untuk bagian atas tanggul. Sedangkan untuk pemadatan dalam saluran dilakukan (d) dengan menggunakau excavator dan tenaga pekerja. Lapisan tanah timbunan dipadatkan sampai 90% kepadatan maksimum kering sesuai spesifikasi teknis, pemadatan dilakukan lapis demi lapis dengan kadar air optimum sesuai dengan hasil uji kepadatan laboratorium dengan pola lintas pemadatan yang disetujui pengawas lapangan.
1 Metode Pekerjaan Saluran
No Langkah Kerja Uraian Langkah Kerja
Dalam pekerjaan timbunan tanah jenis tanah biasa dan timbunan dipadatkan (e) kembali dikerjakan menggunakan tenaga manusia. Dalam pekerjaan bekisting, pekerjaan ini dikerjakan secara manual menggunakan 4 Pekerjaan bekisting tenaga manusia. Dalam pekerjaan penulangan, pekerjaan ini dikerjakan secara manual menggunakan 5 Pekerjaan penulangan tenaga manusia. Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan mengunakan site mix untuk pengadukan 6 Pekerjaan pasangan batu kali (a) mortar termasuk plesteran, Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai ukuran dimensi dan ketinggian yang (b) tercantum dalam gambar kerja, Pekerjaan dilaksanakan secara manual, bahan dasar (batu, semen, pasir) diterima (c) seluruhnya dilokasi pekerjaan. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar, batu dibasahi dan dibersihkan (d) permukaannya sebelum dipasang, Untuk elevasi permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang (e) diberi benang antara patok tersebut. Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pasangan batu kali selesai, adukan yang digunakan adalah campuran 1:3, sebelum pelaksanaan dimulai maka permukaan 7 Pekerjaan plesteran yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu baik dari kotoran lumpur maupun kotoran non organik lainnya. Karena bila dikotori oleh kotoran maka akan mengurangi daya rekat dari plesteran tersebut