Alfred Adler lahir pada7 Februari 1870 di Rudolfscheim, dekat Wina. Adler merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dari seorang Ayah yang bernama Leopold yang merupakan seorang pedagang makanan dan seorang ibu yang bernama Pauline. Keluarganya merupakan salah satu bagian kecil keluarga yahudi di daerahnya. Sebagai orang Yahudi, Adler menentang terhadap pengisolasian ajaran agama Yahudi ortodox, dan nantinya ia pindah menjadi pemeluk agama Kristen. Pada awal masa kanak-kanak Adler tidak bahagia. Hal itu ditandai dengan sakit, dan kesadaran terhadap kematian, ketidakbahagiaan, dan kecemburuan pada kakak tertuanya Sigmund Adler. Dia menderita rakhitis, yang membuatnya tidak dapat berlari dan bermain dengan anak lain. Ketika masih kecil, fisik Adler sangat lemah dan sakit-sakitan, ketika usianya 5 tahun, ia pernah hampir meninggal karena pneumonia. Selain itu, adiknya, Rudolf juga meninggal disampingnya saat usia Adler 4 tahun. Kedua pengalaman tersebut memotivasi Adler untuk menjadi dokter. Pada usia 5 tahun Adler memutuskan bahwa tujuan hidupnya adalah menaklukkan kematian, dan kedokteran menawarkan kesempatan untuk menghalangi kematian. Adler menyelesaikan studinya dalam bidang kedokteran di Universitas Wina pada tahun 1895. Selama kuliah, Adler bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa sosialis, dan di sinilah dia berkenalan dengan gadis yang menjadi istrinya, Raissa Timofeyewna Epstein. Raissa adalah seorang gadis pintar dan aktivis sosial yang datang dari Rusia untuk belajar di Wina. Mereka menikah pada tahun 1897 dan dikaruniai 4 orang anak, 2 di antaranya kemudian menjadi psikiatris. Alfred Adler memulai kariernya sebagai seorang optamologis (Opthamologist), tapi kemudian beralih pada praktik umum biasa dan membuka praktik di daerah kelas bawah di Wina, dekat Prader, sebuah tempat percampuran antara taman bermain dan sirkus. Klien- kliennya termasuk anggota kelompok sirkus. Kekuatan dan kelemahan para pemain sirkus inilah yang membuatnya bisa mencetuskan konsepnya tentang inferioritas organ dan kompensasi. Alfred Adler kemudian beralih pada bidang psikiatri. Adler terkesan dengan bukunya Freud tentang mimpi dan membelanya dengan menulis tulisan yang menentang kritikan-kritikan terhadap buku itu. Pada tahun 1902, Freud mengundang Adler untuk bergabung grup diskusi mingguannya, yang nantinya dikenal sebagai “Vienna Psychoanalytic Society” atau “Masyarakat Psikoanalisis Wina”. Mula-mula Adler bekerja sama dengan Freud dan menjadi anggota hingga akhirnya Adler dipilih menjadi presiden “Masyarakat Psikoanalisis Wina”. Namun akhirnya Adler berhenti bekerjasama dan berhubungan dengan Freud karena menentang teori Freud, yang akhirnya menyebabkan dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden serta dari keanggotaannya dalam “Masyarakat Psikoanalisis Wina” tersebut pada tahun 1911 dan mendirikan aliran baru yang diberi nama “Individual Psychology”. Sejak tahun 1935 Adler menetap di Amerika Serikat. Di sana dia melanjutkan prakteknya sebagai ahli penyakit syaraf dan juga menjadi guru besar dalam psikologi medis di Long Island College of Medicine. Adler meninggal di Aberdeen, Scotlandia pada tahun 1937 karena terkena serangan jantung.
Sumber:
Feist, J. Feist, G.J. Roberts, T. 2018. Theories of Personality. 9th ed. McGraw-Hill Education: New York.