Anda di halaman 1dari 9

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS

“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

ANALISIS EFEKTIVITAS PENYALURAN ZAKAT PADA


BADAN AMIL ZAKAT DI DKM MUSHOLLA AR-RAHMAN
PORIS PALAWAN INDAH DI KOTA TANGERANG

Veti Melia Sari


Universitas Islam Syekh-Yusuf, Tangerang
1805010001@students.unis.ac.id
Novira Nur Kamila
Universitas Islam Syekh-Yusuf, Tangerang
1805010015@students.unis.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyaluran zakat pada
badan amil zakat di DKM Musholla Ar-rahman Poris Palawan Indah. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi dan
wawancara. Sampel diambil dari badan amil DKM musholla dan guru ngaji
di wilayah Musholla Ar-Rahman sebanyak 3 narasumber yang di
wawancarai. Pada penelitian ini dilakukan selama sebulan. Pengambilan
sampel dilakukan purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria yang
ditentukan oleh peneliti yaitu badan amil zakat dan guru ngaji. instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri yang mengumpulkan data dan observasi
ke lapangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ditinjau golongan
sabilillah menunjukan bahwa penyaluran zakat yang dilakukan oleh badan
amil zakat di DKM Musholla Ar-Rohman Poris Palawan Indah di kota
Tangerang sudah tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran kepada
mustahiq sesuai pedoman hadits dan Al-Qur’an. Dengan demikian
penyaluran zakat dipandang sudah efektif karena salah satunya diberikan
kepada guru ngaji yaitu orang yang jihad di jalan Allah SWT yang
mendedikasikan ilmu-ilmu agama.

Kata kunci: Efektivitas zakat, Penyaluran Zakat, dan Badan Amil Zakat

Abstract
This study aims to determine the effectiveness of the distribution of zakat to
the amil zakat body in DKM Musholla Ar-Rahman Poris Palawan Indah.
This type of research is qualitative descriptive research. The data collection
techniques used in this study were in the form of documentation and
interviews. Samples were taken from the amil DKM of the prayer room and
the teacher of the Koran in the Ar-Rahman Musholla area as many as 3
interviewees. This research was conducted for a month. Sampling was
carried out by purposive sampling, namely based on the criteria determined
by the researcher, namely the amil zakat agency and the teacher of the
Koran. the research instrument is the researcher himself who collects data
and observations in the field. The results of the study explain that in terms
of the sabilillah group, it shows that the distribution of zakat carried out by
the zakat amil body at the DKM Musholla Ar-Rohman Poris Palawan Indah
in the city of Tangerang has been distributed properly and on target to
mustahiq according to the guidelines of the hadith and the Qur'an. Thus,
the distribution of zakat is considered effective because one of them is
given to the Koran teacher, namely people who are jihad in the way of Allah
SWT who dedicate religious knowledge.

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

Keywords: Effectiveness of Zakat, Distribution of Zakat, and Amil Zakat


Agency

kehidupan sosial masyarakat umat


A. PENDAHULUAN islam (Rido & Fahmi, 2018).
Indonesia adalah negara “Berdasarkan dengan Undang-
yang mayoritas penduduknya Undang Nomor 23 Tahun 2011
beragama islam dengan jumlah pasal 1 ayat 2 tentang Pengolaan
sekitar 87% atau sekitar 230 juta Zakat, yaitu dijelaskan bahwa
masyarakatnya merupakan umat harta yang wajib dikeluarkan oleh
muslim, seorang muslim wajib seorang muslim atau badan usaha
memegang teguh dan untuk diberikan kepada yang
mengamalkan lima rukun islam, berhak menerima sesuai dengan
yakni shahadat, sholat, zakat, syariat islam”(Rido & Fahmi,
puasa dan haji (Kalimah, 2018), 2018), dalam undang-undang
zakat menjadi rukun islam ketiga tersebut dapat memberi regulasi
yang menjadi pondasi dalam yang jelas mengenai pengolaan
agama islam. Zakat adalah ibadah zakat yang dilakukan oleh muzaki
yang wajib ditunaikan oleh umat kepada mustahiq. Berdasarkan
muslim, ketika harta kekayaan Pasal 3 UU No.23 tahun 2011
pada obyek zakat yang dimilikinya tentang pengolaan zakat memiliki
sudah mencapai nisab dan haul tujuan, yakni a) meningkatkan
(Rido & Fahmi, 2018), karena efektivitas dan efisiensi pelayanan
sebagian dari harta yang dimiliki dalam pengolaan zakat, b)
oleh umat muslim diwajibkan oleh meningkatkan manfaat zakat untuk
Allah SWT untuk diberikan kepada mewujudkan kesejahteraan
orang yang berhak menerima masyarakat, dan c) menjadi alat
zakat. “Sehingga kewajiban zakat transfer kekayaan dari kelompok
sejajar dengan kewajiban sholat kaya kepada kelompok miskin
(Novianto & H.R., 2014), salah (Farid et al., 2015), sesuai dengan
satu ayat Al-Qur’an yang tujuan dari pengolaan zakat
mensejajarkan zakat dengan tersebut maka pengolaan zakat
ibadah sholat ada dalam surat Al- tentunya diperlukan upaya
Baqarah ayat 43 yang berbunyi: penyaluran zakat dengan baik dan
bertanggung jawab agar
‫ص ٰلوَة َ َواَقِ ْي ُموا‬
َّ ‫الز ٰكوَة َ َو ٰاتُوا ال‬َّ ‫ار َكعُ ْوا‬ ْ ‫َو‬ penyaluran zakat tersebut dapat
‫الرا ِك ِعيْنََ َم ََع‬
َّ tepat sasaran.
Masih banyak umat islam
Artinya: yang kaya (mampu) belum
menunaikan zakat, bukan karena
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah persoalan dalam ketidakmampuan
zakat dan ruku'lah beserta orang- materi, namun karena kurangnya
orang yang ruku'.” (QS, 2 Al- pengetahuan dan kesadaran
Baqarah:43) berzakat (Aziz1, 2014), saat ini
banyak masyarakat yang belum
Esensi dari zakat mempercayakan dana zakat
merupakan pengelolaan dana kepada lembaga pengelolaan
zakat yang diambil dari aghniyā zakat yang sudah ada, akibatnya
untuk diberikan kepada yang masyarakat enggan membayar
berhak menerima zakat dengan zakat, oleh karena itu dalam
tujuan untuk mensejahterakan penyaluran zakat dibutuhkan suatu
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

lembaga atau badan pengelolaan dikembangkan dalam sistem. Amil


zakat yang bertujuan untuk zakat artinya orang yang terlibat
menghimpun dana zakat dari para atau ikut aktif pada kegiatan
muzakki. Berdasarkan hasil survey pelaksanaan zakat yang dimulai
yang dilakukan oleh PIRAC dari proses pengambilan atau
melaporkan bahwa tingkat pengumpulan zakat dari muzakki
kesadaran muzakki meningkat dari sampai membagikannya kepada
49,8% di tahun 2004 menjadi 55% mustahiq (Kalimah, 2018), amil
di tahun 2007. Dalam kurun waktu bertugas untuk menyalurkan zakat
3 tahun terjadi peningkatan yang ada untuk memenuhi
sebesar 5,2% kesadaran berzakat kebutuhan hidup dari mustahiq dan
di Indonesia, maka lebih dari 29 mengangkat harkat dan martabat
juta keluarga sejahtera yang akan dari para mustahiq. Amil
menjadi warga sadar zakat, saat merupakan posisi yang sangat
ini hanya 12-13 juta muzakki yang penting dalam mengatur program-
membayar zakat via LAZ program atau produk yang
(Endahwati, 2014). berdayaguna bagi mustahiq (orang
Pemerintah di Indonesia yang menerima zakat) dan bagi
mememiliki lembaga yang muzzaki dengan adanya amil zakat
berwenang melakukan dapat membantu dalam
pengelolaan zakat dan menyalurkan zakat yang
pendistribusian zakat yang dikeluarkan kepada mustahiq
dikembangkan oleh pemerintah dengan lebih mudah, tidak berisiko
untuk mendongkrak efektivitas terjadinya kecelakaan saat
zakat seperti BAZNAS (Badan membagikan, dana zakat yang
Amil Zakat Nasional) baik ditingkat diserahkan dapat bermanfaat
provinsi maupun kota dan untuk mengentas kemiskinan yang
didukung oleh lembaga zakat ada (Endahwati, 2014).
bentukan masyarakat seperti UPZ Penelitian mengenai badan
(Unit Pengumpulan Zakat) maupun amil zakat yang dilakukan oleh
LAZ (Lembaga Amil Zakat) (Dian singandaru tahun 2011, yang
Purnamasari & Achmad Firdaus, bertujuan untuk efektivitas BAZ di
2017). Lembaga zakat adalah kota Mataram dalam mengelola
organisasi yang mendapatkan dana ZIS, hasil penelitian
tangung jawab dari para muzakki menunjukan bahwa: (1) BAZ di
untuk menyalurkan zakat yang kota Mataram telah efektif dalam
telah mereka bayarkan kepada mengelola dana ZIS dapat dilihat
masyarakat yang membutuhkan dari bagaimana mereka
secara efektif dan efisien. Untuk menggunakan SDM yang mereka
penyaluran zakat yang efektif yaitu miliki untuk tujuan dan fungsi
penyaluran zakat yang tepat mereka, (2) Dalam mengelola ZIS
sasaran pada masyarakat dan masih ada hambatan, yaitu tidak
mencapai tujuan. Sedangkan validnya data dan rendahnya
untuk penyaluran zakat yang kepercayaan muzakki dan
efisien yaitu terdistribusinya zakat masyarakat, tidak aplikatifnya
yang baik. Sehingga efektivitas Undang-Undang, tidak adanya
dalam pengolaan zakat dapat peraturan daerah, kurangnya
diperoleh ketika zakat sarana dan prasarana, tidak

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

adanya gaji resmi dan intensif bagi Efektivitas Penyaluran Zakat Pada
pengurus (Endahwati, 2014). Badan Amil Zakat Di DKM
Adapun hasil dari penelitian Musholla Ar-Rohman Poris
mengenai efektivitas penyaluran Pelawan Indah.
dana zakat di Jawa Timur,
Kecamatan Taman, Kabupaten B. Metode Penelitian
Sidoarjo, tepatnya di Desa Kramat Jenis penelitian ini adalah
Jetu, bahwa masyarakat deskripsi kualitatif. Penelitian
membayarkan kewajiban zakatnya kualitatif merupakan penelitian
untuk diserahkan kepada masjid- yang bersifat alamiah dan data
masjid setempat, hasil penelitian yang dihasilkan dalam penelitian
menunjukan bahwa penyaluran ini berupa data deskriptif
dana zakat di masjid kurang tepat (Adhimah, 2020), sehingga
sasaran dan yang cukup dilakukan dengan observation
memprihatiknkan seringkali dana partisipation untuk membuat
zakat, infak dan shadaqah deskripsi, gambaran, atau makna
disalurkan lebih utama untuk secara sistematik, faktual,
pembagunan masjid dibandingkan mendalam dan akurat mengenai
untuk disalurkan kepada fakta-fakta, sifat-sifat serta
masyarakat yang lebih hubungan antar variabel yang
membutuhkan dana Zakat, infak, diteliti (Mulyadi, 2011). Pada
sadaqah (Novianto & H.R., 2014). penelitian kualitatif melibatkan
Penelitian yang dilakukan Fitria proses yang cukup komplek yang
pada tahun 2016 mengenai bertujuan untuk mengeksplorasi
pengelolaan zakat berbasis masjid dan menceritakan pengalaman
di kota Palembang, diungkapkan seseorang yang terlibat dalam
bahwa perencanaan, sebuah kejadian (Heriyanto, 2018).
pengorganisasian, pelaksanaan, Penelitian kualitatif salah satunya
dan pengawasan telah dilakukan menggunakan pendekatan study
oleh masjid di kota Palembang kasus (Saepuloh & Suherman,
secara keseluruhan telah 2018). Studi kasus ini menguji
memenuhi kriteria sesuai ekonomi pertanyaan dan permasalahan
islam meskipun terdapat beberapa yang tidak dapat dipisahkan antara
substansi yang belum dilakukan fenomena dan konteks dimana
secara maksimal dalam fenomena tersebut terjadi
pengolahannya (Rido & Fahmi, (Prihatsanti et al., 2018), pada
2018). penelitian studi kasus maka
Bedasarkan penelitian- peneliti terlibat langsung di
penelitian terkait dengan lapangan dalam penelitian untuk
pengolaan dan penyaluran zakat, memperoleh data-data dengan
perbedaan penelitian ini teknik wawancara, observasi dan
dibandingkan dengan penelitian dokumentasi (Basri, 2013).
sebelumnya bahwa pada Penelitian ini di lakukan di
penelitian ini memiliki tujuan untuk DKM Mushola Ar-Rahman Poris
menganalisis efektivitas Pelawan Indah. Populasi subyek
penyaluran zakat pada badan amil pada penelitian ini adalah
zakat. Sehingga penulis masyarakat Poris Pelawan Indah,
mengambil judul penelitian Analisis Kota Tangerang. Pengambilan

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

sampel dilakukan purposive Rahman, beliau mengatakan


sampling yaitu berdasarkan kriteria bahwasannya orang yang
yang ditentukan oleh peneliti. menerima zakat ditentukan
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data yang diambil
berdasarkan wawancara kepada 3 berdasarkan pengamatan dari
narasumber dengan 1 narasumber keseharian mustahiq. Adapun
berprofesi sebagai badan amil kriteria khusus yang berhak
zakat dan 2 narasumber berprofesi menerima zakat diambil
sebagai guru ngaji di Musholla Ar- berdasarkan pedoman Al-qur’an
Rahman. Waktu penelitian ini dan hadist diantaranya golongan
membutuhkan sebulan yang fakir miskin dan sabilillah. Ia juga
dimulai dengan mengidentifikasi mengatakan lebih memperhatikan
masalah yang ada, kemudian anak-anak yatim dan guru ngaji
dilanjutkan dengan tinjauan yang telah mendedikasikan waktu
pustaka, kejelasan tujuan serta ilmunya untuk mengajarkan
penelitian, pengumpulan data, ilmu-ilmu agama. Informan miftah
observasi, sampel, wawancara dan juga mengatakan jenis mustahiq
analisis data. Karena penelitian ini yang paling banyak menerima
menggunakan metode kualitatif, zakat di sekitar DKM tersebut
maka instrumen penelitian adalah adalah fakir miskin dan sabilillah
peneliti sendiri yang dengan jumlah besarnya zakat
mengumpulkan data dan observasi yang disalurkan kepada para
ke lapangan. Berdasarkan mustahiq semuanya sama rata
perolehan data melalui berdasarkan ketentuan yang
wawancara, maka data akan ditetapkan DKM, baik dalam
direduksi dan disusun secara pembagian zakat mal maupun
sistematis untuk menghasilkan zakat fitrah. Informan miftah
informasi yang bermakna dan mengatakan bahwa ia telah
memudahkan dalam pemarikan menyalurkan zakat secara
kesimpulan. keseluruhan kepada para mustahiq
di sekitar Musholla Ar-Rohman.
C. Hasil Penelitian dan Hal ini dikuatkan oleh
Pembahasan informan Bani yakni guru ngaji di
Berdasarkan hasil penelitian Musholla Ar-Rahman. Berdasarkan
yang telah dilakukan di DKM informan tersebut mengatakan
Mushola Ar-Rahman di Poris bahwa makanan yang ia makan
Pelawan Indah terkait analisis sehari-hari telah terpenuhi, mulai
efektivitas penyaluran zakat pada dari menu daging sapi, daging
amil zakat dengan menggunakan ayam serta ikan. Kebutuhan
teknik wawancara yang melibatkan makanan lain seperti buah-buahan
tiga informan yaitu satu informan juga telah terpenuhi. Saat lebaran
dari pengurus zakat di Mushola Ar- kebutuhan untuk pakaian yang
Rahman dan dua orang informan layak pakai dihari besar tersebut
berasal dari mustahik yang sudah terpenuhi. ia juga
menerima zakat dari DKM Mushola mempunyai keluarga yang sudah
Ar-Rahman. berpenghasilan tetap dan ia juga
Informan Miftah yakni amil memiliki usaha sendiri. Adapun
zakat di DKM Musholla Ar- dari penghasilan tersebut tidak

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

menjadikan ia untuk meminta uang ditarik kesimpulan bahwasannya


saku kepada orang tuanya. Ia informan dalam melakukan
mengatakan bahwasannya ia penyaluran zakat dilakukan
menyisihkan penghasilannya untuk berdasarkan kriteria yang sudah
ditabung dan besarnya uang ditentukan diantaranya kepada
penghasilan yang diperoleh fakir miskin dan sabililah, karena
memiliki jumlah yang sama dengan pada golongan sabilillah termasuk
saudaranya yang menerima zakat. adalah guru ngaji yang sudah
informan siti yakni guru mendedikasikan ilmu-ilmu agama
ngaji di Musholla Ar-rahman. sehingga berhak untuk menerima
Informan tersebut mengatakan zakat. Hal ini diperkuat oleh
bahwa makanan yang ia makan (Wiradifa & Saharuddin, 2018)
sehari-hari telah terpenuhi, mulai bahwa penyaluran ashnaf fi
dari daging sapi, daging ayam sabilillah terdiri dari guru ngaji,
serta ikan, kebutuhan buah- bantuan guru TPQ/TPA. Adapun
buahan juga telah terpenuhi. Akan Menurut (Ummah & Kurnia, 2020)
tetapi saat lebaran ia tidak yang mengkriteriakan da’i/guru
mewajibkan dalam membeli ngaji/ustadz yang berhak
pakaian baru, karena menurut ia menerima zakat yaitu ustadz yang
saat lebaran yang terpenting mengajarkan agama dan memiliki
adalah pakaian yang layak bukan pekerja lain, ustadz yang hanya
pakaian yang baru. ia juga mengajarkan agama islam, dan
mempunyai kepala keluarga yang ustadz yang hanya melakukan
berpenghasilan tetap, karena kegiatannya ceramah. Hal ini juga
suaminya mempunyai usaha yang diperkuat berdasarkan teori dari
insyaAllah menjajikan sehingga ia ulama Sayyid Abuka Bakr Asy-
menyisihkan setiap Syatho dan Yusuf Qardhawi,
penghasilannya untuk ditabung. Ia menyatakan bahwa sabilillah
mengatakan bahwasannya merupakan jihad di Jalan Allah
besaran zakat yang ia terima SWT, dan membolehkan
sudah lebih dari cukup, karena penyaluran zakat kepada orang
menurut ia mengajar ngaji yang sedang mecari ilmu-ilmu
bukanlah pekerjaan yang agama dan bagi orang yang sibuk
memerlukan imbalan melainkan mencari ilmu lain maka tidak
pekerja yang dilakukan dengan berhak menerima dana zakat
sukarelawan. karna tidak termasuk ashnaf fi
Sehingga berdasarkan sabilillah (Sutisna et al., 2020).
Informan Miftah dapat disimpulkan Dalam hal ini di perkuat
bahwa penyaluran zakat di berdasarkan hadits Abu Said al-
Muholla Ar-Rahman Poris Palawan Khudriy Radhiyallahu anhu yang
Indah dilakukan berdasarkan data marfu’ (Maulana, 2017):
dari hasil pengamatan oleh badan َ‫َاز‬
ٍّ ‫س ٍّة َ ِلغ‬َ ‫ص َدقَةُ َ ِلغَنِي ٍّ َ ِإالَّ َ ِلخ َْم‬ َّ ‫" َالَ َتَحِ لُّ َال‬
amil zakat dengan berpedoman َ‫ع َل ْي َها َأ َ ْو َ ِلغ َِار ٍّم َأ َ ْو َل َِر ُج ٍّل‬
َ ٍّ ِ َ ِ ْ َ ‫ََّللا‬
َ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ل‬ َ ‫و‬ َ ‫أ‬ ِ َّ ‫يل‬ ِ ‫س ِب‬
َ َ ‫فِي‬
pada al-qur’an dan hadits, akan َ‫ار َ ِم ْسكِي ٌن‬ َ
ٌ ‫ا ْشت ََراهَا َبِ َما ِل ِه َأ ْو َل َِر ُج ٍّل َ َكانَ َلَهُ َ َج‬
tetapi ia lebih memperhatikan .َ"َِ‫َاَال ِم ْسكِي ُنَل ِْلغَنِي‬ ْ ‫ِينَ َفأ َ ْه َداه‬ ِ ‫ىَال ِم ْسك‬ ْ ‫ع َل‬ َ َ َ‫صدِق‬ُ ُ ‫فَت‬
anak-anak yatim dan guru ngaji.
Berdasarkan hasil Zakat itu tidak halal untuk orang
wawancara diatas maka dapat kaya kecuali lima orang yaitu

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

orang berperang dijalan Allah atau berkaitan dngan kejayaan islam


amil zakat atau gharim atau orang (Khoiriyah, 2016). Menurut
yang membelinya dengan hartanya (Maulana, 2017) menyatakan
atau orang yang memiliki tetangga bahwa pengertian jihad pada
miskin, dia memberi zakat kepada beberapa nash dengan konteks
orang tersebut lalu tetangga yang yang lebih luas seperti firman Allah
miskin tersebut menghadiahkan SWT: “Dan berjihadlah terhadap
kepada orang kaya. mereka dengan al-Qur’an dengan
jihad yang besar” (Al-
Masyarakat kebanyakan Furqan/25:52).
memaknai sabilillah adalah orang
yang berjuang dijalan Allah SWT, Berdasarkan pemaparan
namun bukan dengan jalan diatas dapat peneliti simpulkan
peperangan yang menggunakan bahwa pada penyempitan tafsir fi
senjata melainkan orang yang sabilillah dalam artian orang-orang
sibuk menggali ilmu agama yang melakukan jihad berupa
sehingga dapat dikategorikan peperangan tampaknya hal
seperti ustadz dan guru ngaji. tersebut didasari oleh konteks
Sehingga seiring dengan jihad yang terjadi pada masa-masa
perkembangan zaman sekarang awal islam, sehingga jika
yang sudah berbeda dari zaman mempertahankan pada penafsiran
Rasulullah SAW, maka dapat tersebut maka akan sulit untuk
dipahami bahwa golongan menemukan mustahiq zakat
sabilillah pada zaman sekarang golongan fi sabilillah di zaman ini.
bukan mereka yang sedang Oleh karena itu seiring dengan
berperang namun mereka yang perbedaan zaman maka yang
sedang berjuang di jalan Allah dimaksud dengan fi sabilillah
SWT dengan visi untuk sudah mengalami perluasan
memajukan agama islam atau makna yang diartikan sebagai
berdakwah untuk menegakan jihad untuk semua kemashalatan
agama islam (Santoso, 2013), hal umat muslim, seperti orang-orang
ini sependapat dengan ulama yang mengajarkan ilmu syari’at
kontemporer yang mengartikan untuk kemaslahatan umat maka
bahwa sabilillah tidak hanya jihad, orang-orang tersebut berhak untuk
akan tetapi terkait dengan segala memperoleh zakat. Sehingga
perbuatan yang meliputi berdasarkan penelitian diatas
kemaslahatan umum, dalam hal maka peneliti mengharapkan agar
pendekatan diri kepada Allah SWT badan amil zakat di DKM Musholla
(Sutisna et al., 2020), dengan Ar-Rahman Poris Palawan Indah di
demikian konsep fi sabilillah lebih kota Tangerang agar lebih berhati-
mudah diterima dan dipahami oleh hati dalam menetapkan siapa saja
masyarakat. Pada surat At-Taubah yang berhak memperoleh zakat
ayat 60 yang menjelaskan bahwa dan perlu adanya penelitian yang
orang yang berhak untuk lebih lanjut lagi mengenai
menerima zakat diantaranya fi penafsiran terhadap golongan fi
sabilillah yaitu para mujahid yang sablillah sebagai penerima zakat,
berperang di jalan Allah SWT dan agar pemahaman masyarakat
melaksanakan segala usaha yang mengenai penyaluran zakat tidak

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

jumud dan dengan adanya E. REFERENSI


penyaluran zakat yang tepat
sasaran maka dapat memberikan Adhimah, S. (2020). Peran Orang
manfaat bagi masyarakat yang Tua Dalam Menghilangkan
membutuhkannya. Rasa Canggung Anak Usia
Dini (Studi Kasus Di Desa
D. Kesimpulan Karangbong Rt. 06 Rw. 02
Dari analisis yang Gedangan-Sidoarjo). Jurnal
komperhensif mengenai fi sabilillah Pendidikan Anak, 9(1), 57–
maka penulis menemukan bahwa 62.
pengertian fi sabilillah menurut Https://Doi.Org/10.21831/Jpa.
ulama kontemporer diartikan tidak V9i1.31618
hanya jihad dalam peperangan,
melainkan segala perbuatan yang Aziz1, M. (2014). Regulasi Zakat
dilakukan untuk kemaslahatan Di Indonesia; Upaya Menuju
umum, dalam hal pendekatan diri Pengelolaan Zakat Yang
kepada Allah SWT. Sehingga Profesional Muhammad Aziz
penafsiran jihad fi sabilillah zaman 1. Jurnal Studi Keislaman,
sekarang berbeda dengan jihad Iv(01).
diawal-awal islam, hal ini
dikarenakan seiring dengan Basri, R. (2013). Distribusi Zakat
perbedaan zaman. Adapun kriteria Fitrah Di Kelurahan Benteng
pendapat ahli yang mendefinisikan Kec . Baranti Kabupaten
salah satu kriteria fi sabilllah Sidrap ( Tinjauan Hukum
sebagai mustahik zakat adalah Islam ). Diktum: Jurnal
untuk para dai/ustadz yang hanya Syariah Dan Hukum, 11,
menyebarluaskan agama islam 131–146.
dan dai/ustadz yang menyebarkan Http://Ejurnal.Stainparepare.A
agama dan memiliki pekerjaan c.Id/Index.Php/Diktum/Article/
lain. View/163
Berdasarkan penelitian
diatas, dapat diambil kesimpulan Dian Purnamasari, & Achmad
bahwa penyaluran zakat yang Firdaus. (2017). Analisis
dilakukan oleh badan amil zakat di Strategi Penghimpunan Zakat
DKM Musholla Ar-Rohman di Poris Dengan Pendekatan
Pelawan Indah Kota Tangerang Business Model Canvas.
menunjukan bahwa zakat yang Human Fallah, 4(2), 259–285.
dikelola sudah tersalurkan dengan
Endahwati, Y. D. (2014).
baik kepada mustahiq, hal ini
Akuntabilitas Pengelolaan
sesuai pada pedoman hadits dan
Zakat, Infaq, Dan Shadaqah
Al-Qur’an. Sehingga penyaluran
(Zis). Jurnal Ilmiah Akuntansi
zakat yang bertujuan untuk jihad di
Dan Humanika, 4(1), 1356–
jalan Allah SWT dengan
1379.
mendedikasikan ilmu-ilmu agama
dipandang efektif dan tepat Farid, M., Sukarno, H., &
sasaran. Puspitasari, N. (2015).
Analisis Dampak Penyaluran
Zakat Produktif Terhadap

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”
PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS
“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

Keuntungan Usaha Mustahiq. Rido, A., & Fahmi, R. A. (2018).


Artikel Ilmiah Mahasiswa, 1– Pengelolaan Zakat Berbasis
8. Masjid Di Sekitar Universitas
Islam Indonesia. Proceeding
Heriyanto, H. (2018). Thematic Scientific Forum UII, 2, 1–12.
Analysis Sebagai Metode
Menganalisa Data Untuk Saepuloh, D., & Suherman, A.
Penelitian Kualitatif. Anuva, (2018). Analisis Penyebab
2(3), 317. Angka Putus Sekolah Kota
Https://Doi.Org/10.14710/Anu Tangerang. Jurnal Penelitian
va.2.3.317-324 Dan Karya Ilmiah, 2(XVIII),
98–111.
Kalimah, S. (2018). Urgensi Peran
Amil Zakat Di Indonesia Santoso, I. R. (2013). Analisis
Dalam Mewujudkan Implementasi Penyaluran
Kesejahteraan Mustahiq. Dana Zis (Zakat, Infak Dan
Jurnal El-Faqih, 4(2). Sedekah) Di Bmt Bina
Dhuafa Beringharjo. Jurnal
Khoiriyah, S. (2016). TRADISI Akuntansi, 18(1), 59–70.
PENDISTRIBUSIAN ZAKAT
FITRAH KEPADA USTAZ DI Sutisna, S., Muhtar, M., & Hazazi,
DESA BATONAONG Siti H. (2020). Analisis
Khoiriyah. Maliyah Journal, Perbandingan Makna Fii
06(02), 1435–1454. Sabilillah Sebagai Mustahiq
Zakat Antara Sayyid Abu
Maulana, I. (2017). Ruang Bakar Asy-Syatho Dan.
Lingkup Makna Fi Sabilillah Kasaba: Jurnal Ekonomi
Sebagai Salah Satu Ashnaf Islam, 13(2), 77–89.
Zakat. As-Syukriyah, 18,
151–167. Ummah, F. N., & Kurnia, T.
(2020). Kriteria Fisabilillah Di
Prasanti, D. (2018). Penggunaan Lembaga Pengelola Zakat
Media Komunikasi Bagi Indonesia. Jurnal Syarikah :
Remaja Perempuan Dalam Jurnal Ekonomi Islam, 6(1),
Pencarian Informasi 83.
Kesehatan. LONTAR: Jurnal Https://Doi.Org/10.30997/Jsei
Ilmu Komunikasi, 6(1), 13–21. .V6i1.2466
Https://Doi.Org/10.30656/Lont
ar.V6i1.645 Wiradifa, R., & Saharuddint, D.
(2018). Strategi
Prihatsanti, U., Suryanto, S., & Pendistribusian Zakat, Infak,
Hendriani, W. (2018). Dan Sedekah (ZIS) Di Badan
Menggunakan Studi Kasus Amil Zakat Nasional
Sebagai Metode Ilmiah (BAZNAS) Kota Tangerang
Dalam Psikologi. Buletin Selatan. Al-Tijary, 3(1), 1.
Psikologi, 26(2), 126. Https://Doi.Org/10.21093/At.V
Https://Doi.Org/10.22146/Bul 3i1.937
etinpsikologi.38895

PEKAN ILMIAH MAHASISWA FKIP UNIS


“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DISRUPSI 2021”

Anda mungkin juga menyukai