Anda di halaman 1dari 26

REKONSTRUKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PADA YAYASAN PANTI ASUHAN NUR IMAN PATRANG


KABUPATEN JEMBER BERDASARAKAN ISAK NOMOR 35

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh

Fatimatus Zahro
NIM D42202208

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada suatu entitas ataupun organisasi nonlaba di Indonesia hanya
menunjukkan pada kualitas program serta kurangnya perhatian terkait
penyusunan laporan keuangan. Sedangkan dalam kebenaran yang ada yakni
sistem pengelolaan laporan keuangan yang benar akan dijadikan petunjuk utama
akuntabilitas dan transparansi pada suatu entitas ataupun organisasai. Dalam
mencapai pengendalian keuangan yang benar tentu dibutuhkan perangkat kinerja
atau pegawai yang paham terkait dengan bagaimana membuat laporan keuangan
yang tepat untuk suatu organisasi sesuai dengan ISAK 35. Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) 35 sehubungan dengan penggunaan laporan yang
menyiratkan bahwa mereka tidak mencari manfaat atau mencari laba dalam
suatu ruang lingkup organisasi nonlaba, dan juga telah dilakukan pengesahan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ( DSAK
IAI) pada 11 April 2019 yang menggantikan PSAK 45 sehubungan dengan
pengungkapan moneter asosiasi substansi atau non-manfaat. Sebelumnya
didefinisikan sebagai "nirlaba" dalam PSAK 45, namun DSAK IAI
mengubahnya menjadi "nonlaba" dalam ISAK 35. (Menurut IAI, 2018).
Salah satu bentuk entitas ataupun organisasi nonlaba yaitu yayasan,
Yayasan merupakan lembaga hukum yang tujuan nya tidak mencari keuntungan
serta harta yang diterima terdiri dari harta yang dipisahkan dan digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu di bidang kemanusiaan maupun keagamaan Menurut
Undang - Undang 16 (2001). Yayasan memperoleh dana sumbangan dari
donatur, pemerintah, masyarakat guna melangsungkan kegiatan operasionalnya.
Walaupun donatur tidak mengharapkan imbalan, namun dari pihak yayasan
harus berinisiatif untuk membuat tranparansi laporan keuangan guna sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas transaksi dana, karena laporan keuangan
tersebut berfungsi sebagai perangkat pengembalian ketentuan dari berbagai
pihak.
Seperti hal nya dengan penelitian yang teliti oleh Pmci dan Artikel (2022)
menyatakan yakni pencatatan laporan keuangan masih menerapkan pencatatan
penerimaan dan pengeluaran kas saja, dikarenakan pihak donatur belum
mempercayai para kinerja panti asuhan dari bidang keuangan, melainkan sebagai

1
kegiatan sosial dan kemanusiaan semata saja untuk menyumbangkan sebagian
hartanya ke panti asuhan. Maka dari itu, laporan keuangan bagi suatu yayasan
sangat penting, karena pihak yayasan tidak hanya berperan sebagai penerima
donatur saja melainkan juga harus melampirkan hasil transparansi nya untuk
dipertanggungjawabkan kepada pihak yang pemberi donatur. Organisasi nonlaba
semenjak tahun 1997 diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45), tahun 2019 di ubah menjadi Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) Nomor 35. Pada saat keluarnya peraturan baru ini maka
organisasi nonlaba melakukan penyusunan laporan keuangannya sesuai dengan
ISAK nomor 35. Saat dibentuknya peraturan baru, tidak mudah untuk di
implementasikan oleh organisasi nonlaba, karena banyak yang tidak memiliki
latar belakang ilmu akuntansi, IAI mengeluarkan ISAK mengenai organisasi
nonlaba yaitu ISAK 35, Laporan yang harus disajikan oleh organisasi nonlaba
terdiri dari :
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Penghasilan Komprehensif
3. Laporan Perubahan Aset Neto
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Yayasan Panti Asuhan Nur Iman mendidik dan merawat anak-anak yatim
piatu serta anak-anak terlantar, mulai dari usia 7 – 16 tahun. Yayasan Panti
Asuhan Nur Iman menerima pendapatan dari para donatur mulai dari
masyarakat, pemerintah maupun dari mahasiswa yang melakukan open donasi
dengan kegiatan kemanusiaan kemudian disalurkan kepada pihak yayasan
tersebut. Sama halnya dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini,
yayasan panti asuhan nur iman masih menggunakan laporan keuangan yang
sederhana dengan tidak menyajikan laporan keuangan sesuai ISAK 35, dan
merancu pada laporan keuangan yayasan pada umumnya.
Jadi, peneliti tertarik untuk meneliti Yayasan Panti Asuhan Nur Iman
dikarenakan dalam mengelola laporan keuangan masih sangat sederhana dan
memerlukan referensi ataupun analisis baru terkait penyajian dan penyusunan
laporan keuangannya. Dalam Yayasan Panti Asuhan Nur Iman ini nanti juga

2
akan menunjang transparansi yang lebih bak untuk melaporkannya ke berbagai
pihak donatur, serta peneliti juga akan menerapkan ISAK Nomor 35 pada
Laporan Keuangan Yayasan Panti Asuhan Nur Iman.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka rumusan
masalah yang akan peneliti lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk laporan keuangan pada Yayasan Panti Asuan Nur Iman
Patrang, Kabupaten Jember ?
2. Bagaimana rekonstruksi penyusunan laporan keuangan Yayasan Panti
Asuan Nur Iman Patrang, Kabupaten Jember berdasarkan ISAK Nomor 35 ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang akan di
ambil yaitu, sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis dan menerapkan penyusunan laporan keuangan yang
baik pada Yayasan Panti Asuhan Nur Iman.
2. Untuk menyusun kembali penyajian laporan keuangan Yayasan Panti
Asuhan Nur Iman berdasarkan ISAK Nomor 35.
1.4 Manfaat
Dari penelitian ini, diharapkan peneliti dapat memberikan manfaat dari
berbagai pihak yaitu sebagai berikut :
1. Peneliti
Hasil penilitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan
manambah wawasan bagi para peneliti.
2. Yayasan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menerapkan pencatatan laporan
keuangan Yayasan Panti Asuhan Nur Iman sudah sesuai dengan ISAK
Nomor 35, serta dapat diterapkan oleh semua pihak yang terlibat dalam
pengelolaan Yayasan.
3. Lembaga Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi wawasan yang berguna untuk
menunjang kualitas entitas atau lembaga pendidikan yang ada.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain memiliki hasil
yang berperan dalam peneliti di masa mendatang karena bisa dijadikan acuan
untuk memperkuat implementasi dalam penelitian ini. Beberapa penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Hasil Penelitian Perbedaan
Peneliti Penelitian
1. (Harja n.d.) Analisis Laporan keuangan Objek
Pelaporan entitas atau organisasi Penelitian
Keuangan masih belum tepat. terdahulu
Pada Yayasan Citra terletak pada
Yayasan Baburrahman Madinatul Yayasan
Citra Ilmi menerapkan Citra
Baburrahma laporannya dalam 3 Baburrahman
n Madinatul bentuk yakni laporan Madinatul
Ilmi pemasukan tahunan, Ilmi
BanjarBaru laporan pengeluaran BanjarBaru,
Berdasarkan tahunan, dan laporan sedangkan
ISAK bulanan. pada
Nomor 35 penelitian ini
di Yayasan
Nur Iman
Patrang,
Jember.
2. Purba Penyajian 1) Kenaikan dan Objek
(2022) Laporan penurunan harta bersih Penelitian
Keuangan dilihat pada penyusunan terdahulu
Entitas Laporan Penghasilan terletak pada
Berorientasi Komprehensif, Yayasan
Nonlaba kewajiban, nilai dari aset Panti Asuhan

4
Berdasarkan serta aset Panti Asuhan Gelora Kasih
ISAK 35 di Gelora Kasih per 30 Sibolangit,
Panti September dan 31 sedangkan
Asuhan Oktober diperlihatkan pada
Gelora pada laporan posisi penelitian di
Kasih keuangan pada HKBP Yayasan Nur
Sibolangit Pangaribuan Iman
diperlihatkan pada Patrang,
Laporan Arus Kas. Jember.
2) Pencatatan Keuangan
Gereja HKBP
Pangaribuan masih
sederhana. Pencatatan
laporan keuangan
dilakukan hanya kas
masuk dan kas keluar
saja. Lalu, jumlah kas
masuk, kas keluar dan
total kas dilaporkan
setiap Hari Minggu
dengan cara disampaikan
menggunakan warta
jemaat Gereja GBKP.
3. Purba, Penyajian Aset, kewajiban, dan aset Objek
Nazara, et Laporan bersih Panti Asuhan Penelitian
al. (2022) Keuangan Sendoro Medan per terdahulu
Entitas Desember 2021 disajikan terletak pada
Berorientasi dalam Laporan Posisi Yayasan
Nonlaba Keuangan. Laporan Arus Panti Asuhan
Berdasarkan Kas Panti Asuhan Sendoro
ISAK 35 Sendoro Medan Medan,
Pada Panti memberikan data sedangkan

5
Asuhan bagaimana kas panti pada
Sendoro asuhan digunakan untuk penelitian di
Medan operasi, investasi, dan Yayasan Nur
pendanaan. Catatan atas Iman
Laporan Keuangan Panti Patrang,
Asuhan Sendoro Medan Jember.
memuat informasi umum
mengenai laporan
keuangan panti asuhan,
prinsip akuntansi, dan
rincian perhitungan
rekening dari laporan
keuangan.
4. Isak dan Implementa Hasil penelitian ini dapat Penelitian
Ikhsan si ISAK 35 disimpulkan bahawa terdahulu
(2022) pada yayasan Agung Sarua terletak pada
Yayasan Al Permai dan TKS Al Impelementa
Ikhsan Ikhsan memahami si Yayasan
pentingnya laporan nya,
keuangan menunjukkan sedangkan
bahwa mayoritas pada
yayasan tidak mengikuti penelitian ini
standar akuntansi, yaitu terkait
sehingga sulit untuk rekonstruksi
mempertanggungjawabk berdasarkan
an kepercayaan ISAK 35.
masyarakat. Amanah
pada obyek bisa rusak
jika pengurus tidak
mampu menjawab
amanah. Namun, setelah
memberikan dukungan

6
kepada para pengelola,
Yayasan ini menentukan
adanya kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat berhasil dan
dapat diterima oleh
manajemen.
5. Penerapan Analisis Hasil laporan keuangan Penelitian
et al. Penerapan di Blissful Heart terdahulu
(2022) ISAK 35 Institution tahun 2020 menggunaka
Tentang sudah tepat dengan ISAK n ISAK 35
Penyajian No. 35, terdiri dari sudah tepat
Laporan laporan posisi keuangan, dan baik,
Keuangan laporan laba rugi sedangkan
Organisasi komprehensif, perubahan dalam
Nonlaba aktiva bersih, laporan penelitian ini
Pada arus kas, dan catatan atas masih akan
Yayasan laporan keuangan. menerapkan
Hati Keuntungan yang ISAK 35.
Gembira diperoleh Yayasan Hati
Indonesia Bahagia dengan
(Happy menerapkan gagasan
Hearts ISAK No. 35, yaitu:
Indonesia) 1) Laporan Keuangan
yang lengkap dan detail;
2) Memanfaatkan ISAK
No. terkait laporan
keuangan 35 untuk
membuat laporan
Yayasan lebih lengkap,
lengkap, dan mudah
dipahami untuk The

7
Happy Heart;
3) Meningkatkan kualitas
laporan keuangan
Yayasan Hati Bahagia
agar mudah dibaca oleh
para donatur dan
mempertanggung
jawabkan kontribusinya.
6. Purba, Penerapan Yayasan Panti Asuhan Metode
Siregar, et Laporan ini menggunakan laporan penelitian
al. (2022) Keuangan keuangan yang lugas pada
Entitas yang hanya merinci penelitian
Berorientasi pengeluaran dan terdahulu
Nonlaba pemasukan. Hasil menggunaka
Berdasarkan Laporan meliputi laporan n kualitatif
ISAK 35 bulanan, dan laporan metode studi
(Studi Kasus tahunan adalah tiga kasus,
Pada Panti format di mana sedangkan
Asuhan organisasi menyediakan dalam
Kasih Murni laporannya. Secara penelitian ini
Tahun 2021) keseluruhan, keuangan menggunaka
organisasi tidak sesuai n kualitatif
dengan standar akuntansi saja.
saat ini.
7. Pmci dan Penyuluhan Pencatatan pembukuan Metode
Artikel Penerapan di ketiga panti asuhan Penelitian
(2022) ISAK 35 tersebut masih hanya terdahulu ini
Dalam mencatat pengeluaran bukan hanya
Penyusunan kas dan penerimaan kas. dijadikan
Laporan Pasalnya, para donatur objek
Keuangan belum memikirkan penelitian
Nonlaba seberapa baik kinerja skripsi

8
Pada Panti panti asuhan tersebut di melainkan
Asuhan di bidang keuangan. untuk
Sumatera Sebaliknya, mereka telah kegiatan
Utara menyumbangkan uang pengabdian,
ke panti asuhan sebagai sedangkan
aksi sosial dan dalam
kemanusiaan. Itupun penelitian ini
biasanya sumbangannya tujuannya
hanya bersifat sementara hanya untuk
atau karena kepentingan menyelesaika
kegiatan keagamaan. n skripsi.
Donor langka masih
memberikan uang secara
teratur setiap bulan.
Dengan penerapan ISAK
35 diharapkan panti
asuhan mampu
mengelola laporan
keuangannya sesuai
dengan standar yang
berlaku. Selain itu,
diharapkan jumlah
donatur akan bertambah
sehingga panti asuhan ini
dapat berkembang ke
bidang sosial lainnya di
masa mendatang, seperti
panti jompo, panti tuna
netra, panti anak jalanan,
dan panti yang
membantu orang-orang
yang tidak mampu.

9
membelinya.
8. Afifah dan Analisis Hasil penelitian ini Objek
Faturrahma Penerapan menyatakan terkait Penelitian
n (2021) Akuntabilita adanya laporan keuangan terdahulu
s Yayasan ini terletak pada
Pengelolaan menunjukkan standar Yayasan
Keuangan akuntansi ISAK 35 Panti Asuhan
Sesuai belum diterapkan, seperti An-Nahl
Standar yang dapat disimpulkan Bintan,
Akuntansi dari hasil wawancara dan sedangkan
ISAK 35 penerapan laporan pada
Pada keuangan oleh peneliti. penelitian di
Yayasan Namun, jika laporan Yayasan Nur
An-Nahl keuangan Yayasan An- Iman
Bintan Nahl diolah sesuai Patrang,
dengan ISAK 35, maka Jember.
dapat diterapkan pada
laporan keuangan
yayasan, serta akun-akun
dalam laporan keuangan
yayasan masih belum
disimpulkan baik dan
benar untuk diproses
sesuai dengan standar
akuntansi ISAK 35,
sehingga belum dapat
memenuhi atau
menyelesaikan akun-
akun atas laporan
keuangan sesuai ISAK
35.
9. Melia Penerapan Hasil penelitian dapat Penerapan

10
(2022) Standar dihasilkan bahwa referensi di
Akuntansi pencatatan laporan penelitian
Keuangan keuangan organisasi terdahulu ini
Pada nonlaba secara umum menggunaka
Organisasi masih belum sesuai n SAK dan
Nirlaba : dengan Standar Ikatan literatur
Literatur Akuntan Indonesia. review,
Review Standar untuk organisasi sedangkan
nirlaba saat ini telah dalam
ditetapkan oleh Ikatan penelitian ini
Akuntan Indonesia penerapan
(ISAK 35), namun belum referensi nya
sepenuhnya beroperasi. menggunaka
Penyajian dan pencatatan n ISAK 35.
keuangan yang sesuai
dengan standar yang
ditentukan akan
menyajikan laporan
keuangan suatu
organisasi dengan rapi,
sehingga memungkinkan
terwujudnya
akuntabilitas publik yang
baik dan pengembangan
organisasi yang lebih
besar, sehingga
penerapan standar
akuntansi keuangan pada
organisasi nirlaba sangat
diperlukan atau
dibutuhkan oleh
beberapa pihak. Namun,

11
dalam hal ini manajer
harus didukung oleh
fundamental akuntansi.
10. Isak (2022) Rekonstruks Hasil dari penelitian ini Objek
i yaitu : Penelitian
Penyusunan 1) Laporan keuangan terdahulu
Laporan Yayasan Al-Huda terletak pada
Keuangan Tembilahan masih sangat Yayasan
Yayasan Al- mudah untuk dikelola Masjid Al-
Huda dan dicatat—yang Huda,
Tembilahan diperlukan hanyalah sedangkan
Berdasarkan mengurangi uang masuk pada
ISAK 35 dan keluar. sehingga penelitian di
keadaan keuangan Yayasan Nur
masjid hanya Iman
direpresentasikan secara Patrang,
kas dalam catatan Jember.
keuangannya.
2) Laporan keuangan
yang disusun Yayasan
Al-Huda Tembilahan
belum disampaikan
sesuai ISAK 35. Hal ini
dikarenakan Yayasan Al-
Huda Tembilahan hanya
mengacu pada laporan
keuangan masjid dalam
penyusunan laporannya.
3) Sumbangan atau infak
dari masyarakat
Tembilahan dan Yayasan
usaha mandiri

12
merupakan mayoritas
pendapatan Yayasan Al-
Huda Tembilahan.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Teori Agency
Terdapat asimetri informasi antara prinsip otorisasi dan pihak yang
menerima otoritas agent, yang menjadi dasar teori yang dikemukakan oleh
Jense dan Meckling (1976). Spesialis persetujuan utama menggunakan
spesialis yang mendapatkan posisi untuk melakukan penugasan
sehubungan dengan perhatian yang sah terhadap standar, termasuk
menunjuk persetujuan dinamis dari aturan kepada spesialis. Sehingga akan
terjadi konflik keagenan jika agent tidak bertindak untuk kepentingan
terbaik principle.
Asimetri informasi dapat terjadi dalam hubungan antara agent dan
principle karena prinsip kekurangan informasi tentang kinerja agent.
Sementara itu, agent mempunyai lebih terkait informasi daripada prinsip
tentang kapasitas diri dan lingkungan kerja. Adanya situasi yang tidak
dapat didamaikan antara spesialis dan aturan mendesak spesialis untuk
dilakukannya suatu kesalahan dengan memasukkan data yang salah ke
dalam pedoman. Akibat asimetri informasi, penyimpangan penggunaan
dana dapat merugikan pihak yang memeberikan donatur atau donatur yang
merasa dirugikan karena dana tersebut tidak dipergunakan dan dikelola
sebagaimana mestinya.
2.2.2 Rekonstruksi
Andi Hamzah (n.d.) mengemukakan bahwa rekonsstruksi adalah
menata ulang, mengubah, dan menata kembali peristiwa dengan cara
mengulang peragaan seperti peristiwa sebenarnya. Dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa rekonstruksi adalah menata ulang sesuatu untuk
memperbaiki hal-hal yang tidak benar pada sesuatu yang sudah ada dengan
tujuan menjadikannya lebih baik dan lebih dapat di setujui.

13
2.2.3 Laporan Keuangan
Laporan keuangan dan kinerja entitas disajikan secara terstruktur
dalam laporan keuangannya. Laporan keuangan dimaksudkan untuk
membantu banyak orang membuat keputusan ekonomi dengan
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
organisasi Menurut IAI (2018).
Laporan keuangan organisasi nonlaba ini disusun dengan
menggunakan standar akuntansi yang mencakup organisasi nonlaba.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No.35 mengatur metode
penyusunan laporan untuk organisasi nonlaba. Menurut ISAK 35
mengemukakan bahwa laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
aktiva bersih, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan merupakan contoh laporan keuangan yang harus di
rapikan. Untuk definisi setiap komponen laporan keuangan yaitu sebagai
berikut :
1. Laporan Posisi Keuangan
Aset, kewajiban, dan aset bersih semuanya dirinci dalam laporan
posisi keuangan. Sesuai dengan ISAK 35, terdapat dua cara penyajian
laporan keuangan dalam laporan posisi keuangan: format A dan
format B. Masing-masing format memiliki kelebihan. Item
pendapatan komprehensif lainnya dimasukkan ke dalam bagian aset
bersih format A, sedangkan item pendapatan komprehensif tidak
dimasukkan ke dalam format B. Inilah perbedaan antara kedua format
tersebut.
2. Laporan Penghasilan Komprehensif
Laporan laba rugi komprehensif akan mengungkapkan apakah ada
defisit atau surplus setelah laporan ini memberikan informasi tentang
pendapatan dan pengeluaran.
3. Laporan Perubahan Aset Neto
Laporan ini memberikan informasi terkait pengklasifikasian sesuai
aset neto.

14
4. Laporan Arus Kas
Tujuan dari laporan ini yaitu dapat memberikan data tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu periode. Aktivitas operasi,
aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi adalah tiga kategori yang
membentuk penyajian arus kas masuk dan keluar.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait penerimaan
dan pengeluaran kas pada suatu periode waktu. Penyajian arus kas
masuk dan keluar dibagi menjadi tiga kategori yaitu aktivitas
investasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas operasi (Shoimah at al.,
2021).
Pengaturan keuangan organisasi nirlaba sebelumnya diatur oleh
PSAK 45 yang berlaku efektif 1 Januari 2020. ISAK 35 merupakan
peraturan baru. Istilah "nirlaba" diubah menjadi "nonlaba" sebagai salah
satu perubahan besar yang ditimbulkan oleh perubahan ini. Namun, hanya
karena tujuan organisasi bukan untuk menghasilkan uang, bukan berarti ia
tidak akan menghasilkan uang.
2.2.4 Yayasan
Menurut Undang - Undang Nomor 28 tahun (2004), yayasan
merupakan badan hukum yang di dalamnya terdapat pemisahan harta yang
dipergunakan untuk menjalankan tujuan tertentu, tujuan itu meliputi
kegiatan sosial, kemanusiaan, dan keagamaan. Jika bergabung dalam
sebuah usaha atau mendirikan badan usaha sendiri, yayasan juga dapat
melakukan kegiatan usaha untuk mendukung tujuan yayasan itu sendiri.
Sebagai badan hukum, yayasan memiliki wewenang dan hak untuk
melakukan perbuatan perdata. Badan hukum mempunyai penjelasan yang
sama dengan manusia, yang memiliki hak, kewajiban, dan kepentingan
serta tunduk pada hukum. Sebagai badan hukum, yayasan tetap ada sampai
waktu yang tidak ditentukan. Pendirian dapat dibubarkan asalkan ada
dukungan dari para perintis atau individu mereka.
Pendapatan yayasan berasal dana dari sumbangan seperti dana
abadi, hibah, dan jenis bantuan tidak mengikat lainnya merupakan

15
pendapatan yayasan. Nantinya yayasan akan menggunakan dana tersebut
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya sendiri. Pendapatan ini
berupa uang, barang, atau barang lainnya. Itu diperoleh sesuai dengan
undang-undang yayasan dan tidak dapat diberikan kepada pengurus,
pengawas, atau karyawan yayasan.
2.2.5 Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ( ISAK ) 35
Standar akuntansi keuangan penerapan baru ISAK 35 mulai
berlaku pada 1 Januari 2020, setelah diratifikasi pada 11 April 2019.
Dewan Standar Keuangan juga menerbitkan PPSASK 13 ketika
meratifikasi ISAK 35, yang mencabut persyaratan pelaporan keuangan
PSAK 45 untuk non- keuntungan. Laporan posisi keuangan, laporan
aktivitas, laporan arus kas, laporan perubahan aset bersih, dan catatan atas
laporan keuangan termasuk dalam PSAK 45. PSAK 45 membagi aset
bersih menjadi aset bersih yang dibatasi, yang tunduk pada pembatasan
permanen dan sementara, dan aset bersih tidak terbatas. Sedangkan dalam
ISAK 35 terdapat asersi ekstensif membayar, karakterisasi sumber daya
bersih yang digunakan dalam ISAK 35 dibagi menjadi sumber daya bersih
dengan keterbatasan dan sumber daya bersih tanpa pembatasan.
Interpretasi PSAK 1 disediakan oleh DSAK IAI dalam ISAK 35,
ilustrasi bagaimana organisasi nonlaba melakukan penyesuaian yang baik
disajikan dalam laporan keuangan, perubahan deskripsi yang digunakan
untuk item tertentu dalam laporan keuangan dan deskripsi yang digunakan
untuk laporan keuangan itu sendiri. ISAK 35 disahkan oleh DSAK IAI
pada bulan September 2018 dan berlaku untuk tahun buku yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2020. Penyajian laporan keuangan organisasi
nirlaba merupakan subjek dari ISAK 35. Pengganti PSAK 45 yang
berfokus pada pelaporan keuangan organisasi nonlaba adalah ISAK 35.
2.3 Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan sintesa yang mencerminkan hubungan antar
variabel yang dipelajari. Berfungsi sebagai panduan untuk mengembangkan
hipotesis penelitian dan menyelesaikan masalah penelitian melalui penggunaan
diagram alur dengan penjelasan kualitatif (Sugiyono 2017).

16
Landasan Teori : Penelitian Terdahulu :
1. Teori Agency
2. Rekonstruksi 1. (Harja n.d.) Analisis Pelaporan Keuangan Pada Yayasan Citra
Laporan Baburrahman Madinatul Ilmi BanjarBaru Berdasarkan ISAK 35
Keuangan 2. (Purba 2022) Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi
Nonlaba Berdasarkan ISAK 35 di Panti Asuhan Gelora Kasih
Yayasan Panti
Sibolangit
Asuhan 3. Purba, Nazara, et al. (2022) Penyajian Laporan Keuangan
3. Berdasarkan Entitas Berorientasi Nonlaba Berdasarkan ISAK 35 Pada Panti
ISAK 35 Asuhan Sendoro Medan
4. Isak dan Ikhsan (2022) Implementasi ISAK 35 pada Yayasan Al
Ikhsan
5. (Penerapan et al. 2022) Analisis Penerapan ISAK No,35 Tentang
Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nonlaba Pada
Yayasan Hati Gembira Indonesia (Happy Hearts Indonesia)
6. Purba, Siregar, et al. (2022) Penerapan Laporan Keuangan
Entitas Berorientasi Nonlaba Berdasarkan ISAK 35 (Studi Kasus
Pada Panti Asuhan Kasih Murni Tahun 2021)
7. Pmci dan Artikel (2022) Penyuluhan Penerapan ISAK 35 Dalam
Menyusun Laporan Keuangan Nonlaba Pada Panti Asuhan Di
Sumatera Utara
8. Afifah dan Faturrahman (2021) Analisis Penerapan
Akuntabilitas ISAK 35 Pada Yayasan An-Nahl Bintan
9. Melia (2022) Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Pada
Organisasi Nirlaba : Literatur Review
10. Isak (2022) Rekonstruksi Penyusunan Laporan Keuangan
Yayayasn Al-Huda Tembilahan Berdasarkan ISAK 35

Rekonstruksi
Penyusunan Laporan
Keuangan Yayasan Panti
Asuhan Nur Iman

Pengumpulan Data

Data Sekunder Data Primer


Wawancara Dokumen
Pendukung

Kesimpulan

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

17
Berdasarkan kerangka pemikiran yang dibuat oleh peneliti, maka
diharapkan dalam merekonstruksi atau menyusun kembali terkait penyajian
laporan keuangan yang berdasarkan ketentuan ISAK Nomor 35, kinerja pegawai
Yayasan Panti Asuhan Nur Iman dapat lebih memahami terkait penyusunan
serta menyajikan laporan keuangan dengan lebih baik dan benar, sehingga
kedepannya pihak pegawai yayasan dapat melakukan transparansi lebih efektif
dalam melaporkan laporan pertanggungjawabannya kepada pihak donatur.

18
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian ats dasar pada filosofi
postpositivisme untuk menyelidiki kondisi objek yang alamiah. Triangulasi atau
gabungan yang digunakan untuk pengumpulan data, analisis data
induktif/kualitatif digunakan untuk analisis data, dan temuan penelitian kualitatif
memprioritaskan pentingnya generalisasi. Artinya, dengan adanya suatu kejadian
yang termasuk dalam ruang lingkup Yayasan, penelitian kualitatif berkembang
sebagai metode penyelidikan terhadap masalah yang berkaitan dengan perilaku
manusia, budaya, dan fenomena sosial (Sugiyono 2013).
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Yayasan Panti Asuhan Nur Iman
Patrang di Jl. Slamet Riyadi No.9 Krajan, Patrang, Kec. Patrang, Kabupaten
Jember, Jawa Timur 68111
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber data yang digunakan oleh penelitian ini yaitu :
1. Data Primer
Sugiyono (2017:137) Sumber primer dimaksudkan sumber
data yang secara langsung menginput data ke pengumpul data, maka
bisa disimpulkan bahwa sumber primer adalah sumber data yang
berasal langsung dari sumber aslinya. Hasil wawancara dengan
informan mengenai efisiensi dan efektivitas anggaran di Panti Asuhan
Nur Iman merupakan data primer. Hasil ini diambil langsung dari
pokok bahasan penelitian.
2. Data Sekunder
Sugiyono (2017:137) Sumber sekunder dimaksudkan sumber
yang tidak memberikan data kepada pengumpul data secara langsung,
seperti dokumen atau melalui perantara. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh
secara tidak langsung. Dokumen dan artikel terkait anggaran dan

19
implementasi ISAK 35 di Panti Asuhan Nur Iman menjadi sumber
data sekunder peneliti.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam menautkan data–data yang peneliti lakukan adalah menggunakan
metode sebagai berikut :
1. Observasi
Sugiyono (2018:229) Observasi mengandung arti jika dibandingkan
dengan metode pengumpulan data lainnya, observasi memiliki
karakteristik tertentu. Selain manusia, objek alam lainnya juga bisa
diamati. Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
objek yang diteliti yaitu pada Yayasan Panti Asuhan Nur Iman.
2. Wawancara
Dengan menggunakan acuan wawancara sebagai instrumen penelitian,
pertanyaan dan tanggapan langsung diajukan kepada pengurus yayasan,
khususnya bendahara, untuk mengumpulkan data penelitian. Peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara selama wawancara ini, yang tidak
dilakukan secara terstruktur seperti yang dikemukakan oleh (Sugiyono,
2017).
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses mengumpulkan informasi tentang masalah
yang sedang dibahas. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi
digunakan untuk menambah data wawancara dan observasi.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis data adalah pencarian dan penyusunan data secara sistematis dari
hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dikategorikan ke dalam unit-
unit, diurutkan menjadi apa yang penting dan apa yang perlu dipelajari, serta
kesimpulan ditarik dengan cara yang sederhana untuk dipahami oleh diri sendiri
maupun pihak lain. Berikut teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini :
3.5.1 Pengumpulan Data
Mengumpulkan bukti transaksi Yayasan Panti Asuhan Nur Iman,
yaitu berupa laporan keuangan.

20
3.5.2 Analisis Data
Menganalisis bagaimana Yayasan Panti Asuhan Nur Iman saat inidalam
menyusun laporan keuangannya.
3.5.3 Penyusunan Data
Menyusun laporan keuangan Yayasan Panti Asuhan Nur Iman dengan
siklus akuntansi.
3.5.4 Rekonstruksi Data
Membuat kembali perencanaan ringkasan dengan siklus laporan
keuangan organisasi nonlaba sesuai ISAK 35, seperti jurnal umum,
buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan
keuangan, jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan.
3.5.5 Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari adanya hasil penelitian yang telah dilakukan
pada Yayasan Panti Asuhan Nur Iman kemudian langsung diterapkan.

21
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan untuk penelitian ini yang berjudul “Rekonstruksi
Penyusunan Laporan Keuangan Pada Yayasan Panti Asuhan Nur Iman Patrang
Kabupaten Jember Berdasarkan ISAK Nomor 35, adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Jadwal Penelitian

22
BAB V. ANGGARAN BIAYA
5.1 Anggaran Biaya
Perkiraan anggaran biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan penelitian
hingga pembuatan skripsi yang berjudul “Rekonstruksi Penyusunan Laporan
Keuangan Pada Yayasan Panti Asuhan Nur Iman Patrang Kabupaten Jember
Berdasarkan ISAK Nomor 35” sebagai berikut :
Tabel 5.1 Anggaran Biaya
No. Keterangan Jumlah Satuan Harga Total
Satuan
1. Studi Pustaka
a. Pembelian e-book 2 e-book Rp. 15.000 Rp. 30.000
b. Print Jurnal 150 lembar Rp. 500 Rp. 75.000
2. Penyusunan Proposal
Skripsi 30 Lembar Rp. 500 Rp. 15.000
3. Seminar Proposal
a. Print Proposal 30 x 2 Lembar Rp. 500 Rp. 30.000
Skripsi Dosen
b. Booklet Proposal 10 Lembar Rp. 500 Rp. 5.000
Skripsi Audiens
4. Revisi Proposal 30 x 2 Lembar Rp. 500 Rp. 30.000
Skripsi
5. Penyusunan Skripsi 100 Lembar Rp. 500 Rp.50.000
6. Pelaksanaan Ujian
Skripsi
a. Print Skripsi Dosen 100 x 3 Lembar Rp. 500 Rp. 150.000

7. Revisi Skripsi 100 x 2 Lembar Rp. 500 Rp. 100.000


8. Penggandaan Skripsi 100 x 4 Lembar Rp. 500 Rp. 200.000
TOTAL Rp. 685.000

23
DAFTAR PUSTAKA

16, Undang-Undang Nomor. 2021. “Undang - Undang.”

28, Undang-Undang Nomor. 2004. “Undang - Undang.”

Afifah, Nurul, dan Fadli Faturrahman. 2021. “Analisis penerapan akuntabilitas


pengelolaan keuangan sesuai standar akuntansi ISAK 35 pada Yayasan An-Nahl
Bintan.” JAFA Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS Journal of Accounting,
Finance and Auditing 3(2):24–34.

Al, Shoimah at. 2021. “CALK.”

Hamzah, Andi. n.d. “Rekonstruksi.”

Harja, Dwi Ayu Kumala. n.d. “Analisis Pelaporan Keuangan Pada Yayasan Citra
Baburrahman Madinatul Ilmi Banjarbaru Berdasarkan ISAK Nomor 35.”

IAI. 2018. “Ikatan Akuntan Indonesia.”


Isak, Berdasarkan. 2022. “Yayasan Al-Huda Tembilahan.”

Isak, Implementasi, dan Al Ikhsan. 2022. “Implementasi ISAK 35 pada Yayasan Al


Ikhsan.” 5(2):133–38.

Meckling, Jensen dan. 1976. “Teori Agency.”

Melia, Yeni. 2022. “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Pada Organisasi


Nirlaba: Literatur Review.” AKTSAR: Jurnal Akuntansi Syariah 5(1):103. doi:
10.21043/aktsar.v5i1.14500.

24
Penerapan, Analisis, Isak No, Tentang Penyajian, Sitha Amelia Anjani, dan Risma
Wira Bharata. 2022. “LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NONLABA
PADA YAYASAN HATI GEMBIRA INDONESIA ( HAPPY HEARTS
INDONESIA ).” 1(4):288–98.

Pmci, Stie, dan Informasi Artikel. 2022. “Penyuluhan Penerapan ISAK 35 Dalam
Menyusun Laporan Keuangan Non Laba Pada Panti Asuhan Di Sumatera
Utara.” 3(2):816–26.

Purba, Sahala. 2022. “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba


Berdasarkan ISAK 35 Di Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit.” Jurnal Ilmiah
Raflesia Akuntansi.

Purba, Sahala, Intan Nazara, Steven Gulo, Vinsensia Ratna, Hellen Sembiring,
Boyke Sinurat, Adrian Arya, dan Jevon Zebua. 2022. “Penyajian laporan
keuangan entitas berorientasi nonlaba berdasarkan ISAK 35 pada Panti Asuhan
Sendoro Medan.” HUMANTECH: Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia
2(1):284–91.

Purba, Sahala, Andro Siregar, Rasdianta Purba, Melva Esnida Saragih, Vivi Valensia
br Karo, Purnama Sari Sinulingga, dan Emiya Brahmana. 2022. “Penerapan
Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba Berdasarkan ISAK 35 (Studi
Kasus Pada Panti Asuhan Kasih Murni Tahun 2021).” JOONG-KI: Jurnal
Pengabdian Masyarakat 1(1):40–74.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dan R and D. Vol. 3.

25

Anda mungkin juga menyukai